Anda di halaman 1dari 15

BAB II

Studi Literatur

2.1 Pengertian Industri Kreatif dan Creative Center


2.1.1 Pengertian Industri Kreatif
Industri kreatif didefinisikan sebagai industry yang berasal dari
pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memperdayakan
daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. (Kemendag,2007:10)
Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur,
seni, kerajinan, desain, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, penelitian dan
pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, televisi dan
radio, dan permainan video. Muncul pula definisi yang berbeda-beda mengenal
sektor ini namun sejauh ini penjelasan Howkins masih belum diakui secara
internasional
2.1.2 Sub-Sektor Industri Kreatif di Indonesia
Sub-Sektor yang merupakan industri berbasis kreatifitas di Indonesia
berdasarkan pemetaan industri kreatif yang lelah dilakukan oleh Departemen
Perdangangan Republik Indonesia adalah :
1. Periklanan : kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunitas
satu arah dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses
kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya : riset
pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material
iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak.
2. Arsitektur, kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan,
perencanaan baiya kontruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan
konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro (Twon planning,

12
13

urban design, landscape architecture) sampai dengan level mikro (detail


konstruksi, misalnya : arsitektur taman, desain interior).
3. Pasar barang seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan
barang-barang asli, unik dan langka, serta memiliki nilai estetika seni yang
tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan,dan internet.
4. Kerajinan : kegiatan kreatif yang berkaitan denga kreasi produksi dan
distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang
berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya.
5. Desain : kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi desain grafis,
desain interior, desain produk, desian industri, konsultasi identitas
perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemsan dan jas
pengepakan.
6. Video, Film dan Fotografi : kegiatan yang berkaitan dengan kreasi
produksi video, film, dan jasa fotografi serta distribusi rekaman video dan
film.
7. Musik : kegiatan kretif yang berkaitan dengan kreasi/ komposisi,
pertunjukan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.
8. Seni pertunjukan : kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha
pengembangan konten, produksi pertunjukan (misal : pertunjukan balet,
tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisonal, musik
teater, opera, termasuk tur musik etnik).
9. Televisi dan Radio : kegiatan kreatif yang berkaitan usaha kreasi, produksi
dan pengemasan acara televisi (sperti games, kuis, reality show,
infotainment, dan lainya)
14

2.1.3 Pengertian Creative dan Center


Creative dalam bahasa Indonesia adalah kreatif. Menurut kamus Oxford
Online pengertian creative adalah suatu keahlian atau tindakan yang melibatkan
penggunaan keterampilan dan imajinasi untuk menhasilkan sesuatu yang baru atau
sebuah karya seni.
Center dalam bahasa Indonesia adalah pusat. Menurut Kamus Umum
Inggris Indonesia, (2011), pemgertian center adalah :
1. Pokok pangkat yang terdiri beberapa macam
2. Tempat yang menjadi pokok kedudukan/ kegiatan
3. Sesuatu yang menjadi sasran perhatian
2.1.4 Fungsi Creative Center
Creative Center adalah tempat yang menyediakan atmosfir untuk anak-
anak dan remaja belajar dan mendalamkan ilmu industri kreatif bersma. Untuk
klasifikasi bangunan, Creative Center masuk dalam tipologi bangunan gedung
pendidikan, magnet school atau sekolah informal, misium, pameran dan hiburan.
Gedung Creative Center mempunyai fasilitas untuk kegiatan belajar industri
kreatif seperti pentas seni, teknik teater, seni rupa, musik, desain dan arsitektur,
kerajinan, tata busana, periklanan, digital media dan sofware, film, video dan
fotografi dan broadcast.
2.1.5 Bentuk seni di Gorontalo
1. Kerajinan tangan
Gorontalo menciptakan suatu produk atau barang yang dilakukan oleh
tangan dan memiliki fungsi pakai atau keindahan sehingga memiliki nilai jual.
Kerajinan tangan yang memiliki kualitas tinggi tentu harganya akan mahal,
memiliki keterampilan dan berusaha untuk suatu produk mungkin dengan
kerajinan yang akan anda miliki bisa menjadi suatu usaha yang menjanjikan.
15

Gambar 2.1 macam kerajinan tangan Gorontalo


Sumber: www.google.com/

Gambar 2.2 macam kerajinan tangan Gorontalo


Sumber: www.google.com/

2. Tari tradisional Gorontalo


Gorontalo yang dikenal oleh masyarakat seperti Tari Dana-dana, Tari
Saronde dan dari Tari Biteya. Hal ini menjadikan bukti bahwa provinsi
Gorontalo yang suka secara keseluruhan didiami. Berikut beberapa tarian
Gorontalo.

Gambar 2.3 macam tarian Gorontalo


Sumber: www.google.com/
16

Gambar 2.4 macam tarian Gorontalo


Sumber: www.google.com/

3. Alat musik tradisional Gorontalo

Gambar 2.5 macam alat musik Gorontalo


Sumber: www.google.com/

Gambar 2.6 macam alat musik Gorontalo


Sumber: www.google.com/

4. Komunitas potografer gorontalo


17

Gambar 2.7 hasil potografer gorontalo


Sumber: www.google.com/

2.1.5 Pengertian Arsitektur Kontemporer


Arsitektur kontemporer adalah arsitektur abad ke-21, tidak ada satu pun
gaya dominan. Arstektur kontemporer dikerjakan pada selusin gaya yang berbeda,
dari pasca modemisme dan teknologi tinggi arsitektur sangat konseptual dan gaya
ekspresif menyerupai mentah pada skala besar. Berbagai gaya dan pendekatan
yang umum menggunakan teknologi sangat canggih dan bahan bangunan modern.
Sperti desain tubular ( Tube structure ) yang memungkinkan kontruksi bangunan
lebih tinggi, ringan dan lebih kuat dari pada bangunan abad ke-21,dan
penggunaan teknik baru desain bantuan komputer yang memungkinkan bangunan
dirancang dan dibentuk di komputer dalam tiga dimensi, dan bangunan dengan
lebih presisi dan cepat.
2.1.6 Pendekatan Arsitektur Kontemporer
Dalam kamus besar Indonesia, arsitektur memiliki dua pengertian yaitu :
seni dan ilmu merancangh serta membuat kontruksi bangunan yaitu metode dan
gaya rancangan serta kontruksi.
Kontemporer menurut kamus lengkap Drs. Aldi Gunadi halaman 25 berarti
sejaman dan seumur. Kontemporer adalah bentuk ekspresi yang meragukan
sebuah teori-teori konsep. Dalam kamus besar Indonesia, kontemporer berarti pad
waktu yang sma, semasa, sewaktu pada masa kini.
Schimbeck 1988 halaman 6 menyatakan bahwa asritektur kontemporer
berkembang dari pemikiran bahwa arsitektur kontemporer harus mampu
memperoleh sasaran dan pemecahan bagi arsitektur hari esok dan situasi masa
kini. Sesorang kritikus arsitektur Charles Jenks pun mulai memperkenalkan suatu
18

metode perancangan utnuk mengembangkan arsitektur yang dinamakan dengan


arsitektur ‘bersandi ganda’ (double coded), teori inilah yang menjadi cikal bakal
arsitektur kontemporer, dimana gagasan ini tetgantung pada banyak faktor yang
mempengaruhi periode tertentu.
Gaya Kontemporer adalah istilah yang bebas dipakai untuk sejumlah gaya
yang berkembang antar tahun 1940-1980. Gaya kontemporer juga sering
diterjemahkan sebagai istilah arsitektur modern (Illustrated Dictionnary of
Architecture, Ernest Burden).
Walapaun istilah kontemporer sama artinya dengan modern atau sesuatu
yang up to date, tapi dalam disain kerap dibedakan. Istilah ini digunakan utntuk
memadai sebuah disain yang lebih maju, variatif, fleksibel dan inovatif, baik
secara bentuk maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, maupun
teknologi yang dipakai.
Desain yang kontemporer menampilkan gay yang lebih baru. Gaya lama
yang dibderi label kontemporer akan menghasilkan bentuk disain yang lebih segar
dan berbeda dari kebiasaan. Misalnya, modern kontemporer, klasisk kontemporer
atau etnik kontemporer. Semua menyajikan gaya kombinasi dengan kedan
kekinian.
2.1.8 Sejarah Arsitektur Kontemporer di Indonesia
Sebelum masa kemerdekaan dunia arsitektur di Indonesia oleh karya
arsitek Belanda. Masa kolonial tersebut telah mengisi gambaran baru pada
arsitektur Indonesia, kesan tradisional dan vernakular di indonesia.
Bentuk arsitektur di Indonesia “asli” kemudian dimulai dari sebuah
institusi arsitektur di era setelah kemerdekaan. Selama periode tersebut sampai
sekarang arsitektur berkembang melalui proses akademik dan praktek arsitektur
pada sebuah arsitektur kontemporer Indonesia.
Di masa penjajahan Belanda sebenarnya mata kuliah arsitektur diajarkan
sebagai bagian dari pendidikan insinyur sipil. Namun, setelah Oktober 1950
sekolah arsitektur yang pertama didirikan di institut Teknologi Bandung yang
dulu bernama Bandoeng Technische Hoogecschool (1923). Disiplin ilmu
arsitektur ini diawali dengan 20 mahasiswa dengan pengajar berkembangsaan
19

Belanda, yang pad dasarnya pengajar tersebut meniru system pendidikan dari
tempat asalnya di Universitas Teknologi Delft di Belanda. Pendidikan arsitektur
mengarah pad penguasaan keahlian merancang bangunan, dengan fikus pada
parameter yang terbatas, yaitu fungsi, iklim, kontruksi, dan bahan bangunan
Semenjak konflik di Irian pada rtahun 1955 semua pengajar dari Belanda
dipulangkan ke negaranya, kecuali V.R. van Romondt yang secara rendah hati
bersikeras untuk tinggal dan memimpin sekolah arsitektur sampai tahun 1962.
Selama kepemimipinannya, pendidikan arsitektur secara bartahan memperkaya
dengan memberikan aspek estetika, barat ke tanah indonesia. Sekitar awal 1910-
an bebrapa karya arsitek Belanda seperti Stasiun Jakarta Kota, Hotel Savoy
Homan dan Villa Isola di bandung sudah memberikan pemandangan berunadaya
dan sejarah kedalam sebuah pertimbangan desain. Van Romondt berambisi
menciptakan “Arsitektur Indonesia” baru, yang berakar pada prinsip tradisional
dengan sentuhan modern untuk memnuhi kebutuhan masyarakat kontemporer.
Dengan kata lain “Arsitektur Indonesia” adlah penerapan gagasan fungsionalisme,
dan kesederhanaan dari desain modern, namun sangat terinspirasi oleh prinsip-
prinsip arsitektur tradisional.
2.2 Studi kebijakan
2.2.1 Kebijakan nasional
1. Peraturan menteri
peraturan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat republik
indonesia nomor 14/Prt/M/2017 tentang persyaratan kemudahan bangunan
gedung.
Bagian kesatu pengertian pasal 1 dalam paraturan menteri ini yang
dimaksud dengan:
 Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan kontruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya
berada diatas dan/atau didalam tanah dan/atau air, yang berfungsi
sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau
tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,
budaya, maupun kegiatan khusus.
20

 Bangunan gedung umum adalah bangunan gedung yang fungsinya


untuk kepentingan publik, baik berupa fungsi keagamaan, fungsi usaha,
maupun fungsi sosial dan budaya.
 Pengguna bangunan gedung adalah pemilik bangunan gedung dan/atau
bukan pemilik bangunan gedung, yang menggunakan dan/atau
mengelola bangunan gedung atau bagian bangunan gedung sesuai
dengan fungsi yang ditetapkan.
 Pengunjung bangunan gedung adalah semua orang selain pengguna
bangunan gedung yang beraktivitas pad bangunan gedung.
 Kelengkapan prasarana dan sarana pe,manfaatan bangunan gedung
adalah penyediaan fasilitas pada bangunan gedung dan lingkungan yang
sesuai kebutuhan seluruh kelompok usia dan kondisi keterbatasan fisik,
mental, dan intelektual, atau sensorik berdasarkan fungsi bangunan
gedung untuk memberikan kemudahan bagi pengguna dan pengunjung
dalam beraktivitas pada bangunan gedung.
 Fasilitas adalah semua atau sebagian dari kelengkapan prasarana dan
sarana pada bangunan gedung dan lingkungannya agar dapat diakses
dan dimanfaatkan oleh semua orang.
Sumber : JDIH Kementerian PUPR
2.2.2 Kebijakan Daerah
1. Peraturan Daerah Tentang Perlindungan dan pelestarian Ekspresi
Budaya Tradisional Gorontalo
Bab IV : Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional
Bagian kesatu
Pasal 4
(1) Pemerintah Daerah melakukan upaya perlindungan terhadap ekspresi
budaya tradisional yang masyarakat penganutnya lintas daerah
Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi
(2) Perlindunngan ekspresi budaya tradisional sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 (satu) dilakukan melalui
a. Pencatatan dan pendukumentasian
21

b. Pemutahiran data; dan


c. pendaftaran
Bagian kedua :
Pencatatan dan pendokumentasian
Pasal 5
(1)setiap orang dapat melakukan pencatatan dan pendokumentasian ekspresi
budaya tradisional
(2)pencatatan dan pedokumentasian sebagaimana dimaksud ayat (1)
dilakukan terhadap ekspresi budaya tradisional daerah baik yang orisinal
maupun yang telah mengalami pengembangan/ penyempurnaan
(3)perangkat daerah yang menyelengarakan urusan pemerintahan dibidang
pendidikan, kebudayaan, parawisata, dan kesra, dewan dat, dan/ atau Tim
tradisional
(4)perangkat daerah yang menyelengarakan urusan pemerintahan dibidang
pendidikan, kebudayaan, parawisata, dan kesra memfasilitasi setiap orang
yang melakukan pencatatan dan pendokumentasian ekspresi budaya
tradisional
(5)ketentuan mengenai memfasilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan
Bagian ketiga :
Pemutahiran data ekspresi budaya tradisional
Pasal 6
1) pemerintah daerah melakukan pemutakhiran dan obkjek ekspresi budaya
tradisional
2) setiap orang dapat melakukan pemutakhiran data ekspresi tradisional
3) pemutakhiran data objek ekspresi budaya tradisional wajib diverifikasi dan
divalidasi oleh Menteri
4) pemutakhiran data objek ekspresi budaya tradisional dilakukan secara
berkala dan berkelanjutans.
22

2.3 Studi Komparasi


2.3.1 Bandung Creative Hub
Bandung Creative Hub (BCH) merupakan sarana yang disediakan oleh
pemerintah Kota Bandung sebagai tempat berkegiatan bidang seni dari
para seniman dan waraga bandung terutama di kalangan pemuda.
Gedung yang dirancang oleh Ridwan Kamil ini baru saja diresmikan
pada tanggal 28 Desember 2017 terletak di jalan Laswi Nomor 5, Kota
Bandung (Kiki, 2017).

Gambar 2.8 Bandung Creative Hub


Sumber: www.google.com/

Konsep bangunan, gedung ini digunakan untuk para pekerja seni dan
bidang yang masih terkait dengan seni. Syarat utama yaitu kegiatan
berkaitan dengan 16 hub sektor ekonomi kreatif antara lain music,
kuliner, forografi, film animasi, games, fashion, desain produk, desain
komunikasi visual, desain interior dan arsitektur, televisi/radio, seni rupa,
dan periklanan.
Saran prasarana, gedung ini memiliki 5 lantai dengan berbagai macam
ruangan yang mewadahi segala aktivitas diantaranya ialah Studio Inovasi
(3D Printer, laser Cutting, Textile Printer dll), Studio Fashion, Studio
Foto/TV, Studio Musik, Studio Keramik, Design Museum, Store,
23

Design/Art Libraray, Art Gallery, Design Studio, Bioskop untuk Film


Eksperimental, Classroom, dan fasilitas penunjang lainya.
2.3.2 Surabaya Creative Hub
Surabaya Creative Hub adalah sebuah tempat untuk mewadahi
kreativitas anak muda yang ada di Surabaya yang tertarik untuk terjun ke
dunia wirausaha dan berkecimpung mengembangkan startup. Space yang
tak lama diresmikan oleh Walikota Surubaya, Tri Rismaharani pada akhir
bulan Desember 2017 memiliki berbagai kegiatan di bidang industri
kreatif.

Gambar 2.9 Surabaya Creative Hub


Sumber: www.google.com/
Untuk menggunakan fasilitas ini, pengunjung tidak diperkenakan biaya
dengan jam buka operasional setiap hari Senin hingga Jumat, pukul 08.00
WIB – 17.00 WIB. Berbeda dari kebanyakan Creative Hub ada di
Indonesia, Surabaya Creative Hub ini secara fungsi ruang dan kegiatan
masih belum terbilang baru.
Konsep bangunan, jika dilihat dari eksterior bangunan tidak konsep
khusus, namun interior dari bangunan ini berlaggam pop art dengan
nuansa Fullcolor pada setiap perabotnya. Surabaya Creative Hub ini
merupakan sebuah wadah yang mampu menampung beragam aktivitas
yang berkaitan dengan pengembangan industri kreatif. Kegiatan tersebut
antara lain seperti seminar untuk pengembangan startup bagi pemuda Kota
24

Surabaya, perkumpulan komunitas baik seni kriya, seni rupa, maupun yang
lain. Walaupun tidak terdapat kegiatan tetap, Surabaya Creative Hub ini
cukup ramai dengan berbagai aktivitas karena gedung ini juga disewakan
untuk umum.

Gambar 2.10 Surabaya Creative Hub (interior)


Sumber: www.google.com/

Gambar 2.11 Surabaya Creative Hub (interior)


Sumber: www.google.com/

Di dalam Surabaya Creative Hub ini memiliki saran prasarana seperti co-
working space yang cozy, kafe, ruang computer, Free WIFI, LCD,
lapangan mini, ruang serbaguna, dan ribuan koleksi buku yang
tersambung dengan perpustakaan Bank Indonesia.
25

2.3.3 Jakarta Creative Hub


Jakarta Creative Hub adalah sebuah tempat untuk mewadahi kreativitas
anak muda di Jakarta yang tertarik untuk terjun ke dunia wirausaha dan
berkecimpung mengembangkan startup. Space yang diresmikan pada
Maret 2017 ini seperti angin segar untuk para entrepreneur muda atau
para pelaku industri kreatif, hingga masyarakat pada umumnya, yang
ingin mengembangkan kreativitas dan mulai berwirausaha. Inisiatif ini
berasal dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Setiap warga yang memiliki KTP DKI Jakarta berkesempatan untuk
memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia di Jakarta Creative Hub.

Gambar 2.12 Jakarta Creative Hub


Sumber: www.google.com/

Konsep bangunan, Jakarta Creative Hub (JCH) yang berlokasi di lantai


1 Gedung Graha Niaga Thamrin, didesain minimalis itu didominasi
warana hitam dan putih dengan mural menarik yang menghiasi dinding
tempat itu, ada tiga konsep yang menjadi satu lewat Jakarta Creative
Hub, yaitu seabagai makerspac, co-office dan co-working space.
Berangkat dari konsep tersebut, pengelolah telah menydiakan berbagai
fasilitas dan ruangan penunjang yang akan dibutuhkan untuk mewadahi
kreativitas wiraushawan muda. Oleh sebab itu, ada syrata khusus yang
26

diperhatikan. Yaitu kegiatan anda harus berkaitan dengan sub sektor


ekonomi kreatif antara lain bidang arsitektur, desain interior, desain
komunikasi visual, desain produk, fashion, seni kriya, branding dan
digital marketing, IoT, produksi hingga desain packaging.
Kesimpulan
Bandung Creative Hub (BCH), Surabaya Creative Hub (SCH), dan Jakarta
Creative Hub (JCH), dari ketiga gedung ini merupakan ruangan atau gedung yang
digunakan untuk mewadahi kegiatan para seni atau seniman untuk
mengungkapkan emosinya dan bentuk karya tau kreativitas para pengunjung,
Creative Hub dari tiga kota ini juga menjadi sara pendidikan non-formal bagi
masyarakat di 3 Kota Tersebut.

 Konsep bangunan, gedung ini digunakan untuk para pekerja seni dan
bidang yang masih terkait dengan seni. Syarat utama yaitu kegiatan
berkaitan dengan 16 hub sektor ekonomi kreatif antara lain music, kuliner,
forografi, film animasi, games, fashion, desain produk, desain komunikasi
visual, desain interior dan arsitektur, televisi/radio, seni rupa, dan
periklanan.
 Konsep bangunan, jika dilihat dari eksterior bangunan tidak konsep
khusus, namun interior dari bangunan ini berlaggam pop art dengan
nuansa Fullcolor pada setiap perabotnya. Surabaya Creative Hub ini
merupakan sebuah wadah yang mampu menampung beragam aktivitas
yang berkaitan dengan pengembangan industri kreatif.
 Konsep bangunan, Jakarta Creative Hub (JCH) yang berlokasi di lantai 1
Gedung Graha Niaga Thamrin, didesain minimalis itu didominasi warana
hitam dan putih dengan mural menarik yang menghiasi dinding tempat itu,
ada tiga konsep yang menjadi satu lewat Jakarta Creative Hub, yaitu
seabagai makerspac, co-office dan co-working space.

Anda mungkin juga menyukai