Anda di halaman 1dari 9

Cara Membuat Boneka Kulit Jagung

Dilansir dari situs Martha Stewart, bahan yang dibutuhkan untuk membuat boneka kulit
jagung umumnya adalah:

Bahan:

- tali benang,

- gunting,

- satu baskom air hangat,

- 10-12 lembar kulit jagung,

- lem.

Kulit jagung yang digunakan untuk membuat boneka jenis ini diusahakan yang masih
berwarna hijau dan tidak kering berlebihan karena mudah sobek.

Kulit jagung yang baik digunakan adalah yang baru saja dicopot dari tongkol jagung-nya.

Jika menggunakan kulit jagung kering, maka kita harus merendamnya dalam air hangat
selama beberapa menit supaya lentur, mudah dibentuk, dan tidak mudah sobek.

Cara membuat boneka kulit jagung:

1. Pertama, kita buat tubuh boneka dulu.

Siapkan empat helai kulit jagung dan potong bagian bonggol menjadi lurus.

Kemudian, basahi dengan sedikit air agar tekstur kulit jagung tersebut tidak kaku dan mudah
dibentuk.

2. Kemudian ikat ujung kulit jagung menggunakan tali benang.

Putar kulit jagung tadi ke belakang, sehingga ikatannya menjadi tidak terlihat.

3. Setelah itu, ikat kembali kulit jagung di bagian ujungnya.

Sisakan sedikit sekitar 3-4 cm untuk membentuk kepala.

Nah, kita sudah memiliki bagian tubuh boneka.

4. Lalu, kita buat kedua tangan boneka. Masukkan satu helai kulit jagung ke bagian tengah
dari tubuh boneka yang sudah terikat.

Helaian ini nantinya akan digunakan sebagai kedua tangan.

5. Lalu ikat kembali bagian bawah dari kulit jagung yang telah diselipkan tersebut, agar
tangannya tidak bergelantungan.
6. Di bagian bawah atau kaki, kita bisa mengikatnya menjadi dua bagian jika ingin membuat
boneka laki-laki, atau biarkan saja jika ingin membuat boneka perempuan.

Cara menambah aksesori pada boneka kulit jagung:

Untuk mewarnai boneka, teman bisa menggunakan pewarna makanan yang aman, ya.

Selain itu, untuk menambahkan aksesori berupa topi, rompi, hingga rok, bisa menggunakan
kain perca maupun kain rajutan yang cantik.

Apabila teman-teman ingin menambahkan wajah di boneka, kita bisa menggambarnya


sendiri dengan bolpoin dan spidol.

Kegiatan membuat boneka dari kulit jagung ini bisa kita manfaatkan untuk mengisi liburan,
ya

Mengeringkan Daun untuk Proyek Kerajinan


1.

1
Keringkan daun dengan cara dianginkan jika Anda tidak ingin bentuk daun menjadi
rata. Masukkan daun ke dalam wadah pendek atau ikat dalam satu rangkaian. Biarkan terpapar sinar
matahari langsung selama beberapa hari dan periksa satu atau dua hari sekali untuk melihat apakah
sudah kering atau belum. Cahaya matahari akan mengeringkan daun, namun pinggiran daun mungkin
akan mengeriting. Bentuk seperti ini membuat daun sulit untuk digunakan dalam proyek kerajinan,
namun sangat bagus untuk dijadikan rangkaian bungan kering.
 Jangan letakkan daun di bawah sinar matahari langsung jika Anda ingin mempertahankan
warna hijau daun yang alami. Cahaya matahari langsung akan menyebabkan warna daun
memudar dan menjadi kurang terang.
 Aliran udara dari kipas angin atau jendela akan mengeringkan daun lebih cepat.
2.

2
Ratakan daun hingga rata dan kering dengan cara perlahan namun sederhana berikut
ini. Letakkan sebuah daun berukuran besar atau beberapa daun berukuran kecil di antara dua lembar
tisu dan pastikan tidak ada daun yang tumpang tindih. Bukalah buku yang besar seperti ensiklopedia
dan letakkan lembaran tisu berisi daun tersebut di antara halaman-halamannya. Tutuplah buku dan
letakkan di suatu tempat terpisah. Tumpuk buku-buku lain atau benda yang berat dan kuat di atas buku
tersebut. Periksa satu minggu sekali untuk melihat apakah daun sudah kering atau belum dan ganti tisu
jika terasa lembap.
 Jika daun basah karena hujan, keringkan dulu dengan tisu. Tambahkan beberapa lembar tisu
jika daun sangat basah atau jika Anda khawatir daun bisa menodai halaman buku.[1]
 Jika mengeringkan beberapa daun di buku yang sama, beri jarak setidaknya 3 mm pada
halaman buku di antara tiap helai daun agar tersedia beban yang cukup untuk tiap daun.[2]
3.

3
Gunakan alat untuk meratakan bunga selain cara pengeringan cepat. Anda bisa membeli alat
untuk meratakan bunga yang cukup besar untuk memuat daun, atau membuat alat sendiri dari tripleks
dan kardus. Alat ini lebih mahal dan menggunakan banyak bahan daripada hanya sekadar meratakan
daun di dalam buku, namun sirkulasi udara yang lebih baik bisa mempercepat proses pengeringan
selama beberapa hari.[3]
 Sebarkan daun di antara dua lembar tisu. Letakkan tisu tersebut di antara dua lembar kertas
isap (blotter paper) atau beberapa lembat tisu tambahan. Letakkan semua ini pada alat untuk
meratakan bunga yang terbuka, lalu tutup dan kencangkan. Periksa beberapa hari sekali
untuk mengganti tisu yang lembap dan periksa apakah daun sudah kering atau belum.
4.

4
Keringkan daun berukuran besar dan tebal secara cepat di dalam microwave. Letakkan daun
yang tebal di antara lembaran tisu ganda yang diletakkan di atas piring yang aman untuk microwave.
Masukkan piring tersebut bersama air di dalam cangkir kecil ke dalam microwave dan panaskan
selama 30 detik. [4]. Jika daun belum kering, panaskan kembali selama 30 detik, dan keluarkan daun
pada tiap sesi pemanasan untuk melihat apakah sudah kering atau belum.[5]
 Peringatan: daun mudah gosong di dalam microwave, inilah sebabnya Anda hanya bisa
menggunakan cara ini dengan daun yang tebal dan besar. Air di dalam cangkir membantu
mencegah hal ini, karena sebagian energi microwave digunakan untuk memanaskan air.
5.

5
Setrikalah daun segar untuk mengawetkan warnanya. Cara ini baik digunakan pada daun segar
yang warnanya belum berubah atau belum mulai mengering, meskipun Anda harus mengeringkannya
dengan tisu jika permukaannya basah. [6] Letakkan sehelai daun di antara dua lembar kertas lilin dan
letakkan sebuah handuk di atas kertas tersebut. Panaskan setrika, lalu setrikalah handuk berisi daun
tersebut sambil meratakannya selama 2-5 menit atau hingga sisinya terasa kering. Balik kertas lilin,
lalu letakkan handuk di atasnya lagi, dan ulangi langkah tersebut.
 Peringatan: anak-anak harus meminta bantuan orang dewasa untuk menyetrika daun,
karena panas setrika sangat berbahaya.
 Pastikan setrika pakaian tersebut tidak diatur untuk menghasilkan uap.
 Ketika daun sudah disetrika, guntinglah kertas lilin mengelilingi daun dan lepaskan lapisan
kertas lilin. Cara ini akan membuat lilin yang menempel pada daun mengawetkan warnanya.
[7]

6.

6
Awetkan tekstur daun dengan gliserin. Cara ini hanya bisa dilakukan pada daun berbentuk lebar dan
hijau sepert magnolia, lemon, dan kayu putih. [8] Cara ini akan membuat daun menjadi cokelat, namun
daun menjadi lunak dan elastis dalam waktu lama. Campurkan satu bagian gliserin dengan dua bagian
air pada pinggan pendek, dan isilah dengan campuran tersebutnya secukupnya agar bisa menutupi
lapisan daun. Letakkan daun di dalam cairan tersebut, pastikan permukaannya benar-benar terendam.
Daun ini akan berguna untuk proyek kerajinan setelah empat hari, atau bisa direndam selama beberapa
minggu untuk mengawetkannya secara permanen.[9][10]
 Cara ini bisa berhasil dengan mengganti sebagian air dengan gliserin, yang tidak akan
menguap seperti air.
 Jika daun mengambang di permukaan, letakkan piring kertas atau benda lain yang tidak
Anda permasalahkan jika basah di atasnya agar turun ke bawah cairan.
 Tambahkan gliserin dan air jika cairan menyusut di bawah daun.
Metode 2
Mengeringkan Daun Rempah atau Daun Teh
1.

1
Bilaslah kotoran pada daun rempah segar yang baru dipetik. Jika Anda memiliki seikat daun
rempah segar yang tampak bersih dan tidak berdebu, Anda tidak perlu mencucinya. Namun, jika Anda
baru memetiknya dari kebun, maka kemungkinan daun tersebut berdebu dan kotor. Bilaslah daun pada
air mengalir, lalu hilangkan air yang berlebihan.
2.
2
Tata daun yang masih basah secara menyebar hingga air menguap sebelum dikeringkan. Anda
harus mengeringkan kelembapan yang ada pada daun, baik setelah mencucinya atau jika daun dalam
keadaan basah saat Anda mendapatinya. Sebarkan di atas tisu atau lap bersih hingga tidak ada butiran
air di permukaan daun rempah.
3.

3
Keringkan sedikit daun rempah atau daun teh di dalam microwave. Jika Anda ingin segera
menggunakan daun rempah tersebut, gunakan cara ini untuk mengeringkan sedikit daun. Cara ini juga
sesuai untuk daun teh yang telah digunakan untuk menyeduh teh. Untuk jenis daun lain, sebarkan daun
rempah berukuran kecil di antara dua lembar tisu kering. Panaskan di dalam microwave selama 30
detik hingga daun rapuh dan perhatikan jika ada tanda-tanda kegosongan pada daun.[11]
 Daun rempah yang lembap dan tebal seperti adas dan selasih tidak mudah kering di
dalam microwave, kecuali sudah dikeringkan sebagian.[12]
4.

4
Keringkan daun rempah yang tebal atau keras dengan menggantungnya di dalam
ruangan. Sebagian daun rempah tidak mengandung banyak kelembapan, dan bisa dikeringkan selama
beberapa minggu dengan mengikat tangkainya dan menggantungnya secara terbalik. Lakukan cara ini
di dalam ruangan yang gelap jika memungkinkan, karena cahaya matahari bisa merusak warna dan
rasa daun rempah.[13]
 Daun rempah di dalam kategori ini cenderung memiliki daun yang keras atau tebal. Daun-
daun ini meliputi rosemari, peterseli, sage, dan timi (thyme).
 Jika Anda menyukai daun rempah yang kering, lunak, dan lembap, ikatlah daun dan
masukkan ke dalam kantung kertas, lalu digantung. Lubangi bagian bawah kantung kertas
dan gantung di area yang memiliki aliran udara yang baik sehingga daun rempah kering
lebih cepat dan jamur sulit tumbuh.[14]
5.

5
Keringkan daun rempah yang lembap atau lunak di dalam oven dengan suhu rendah. Rempah
yang daunnya lunak dan lembap perlu cepat dikeringkan karena bisa menimbulkan jamur. Petik daun
dari tangkainya dan letakkan di antara tisu agar tidak ada dua helai daun yang saling bersentuhan.
Anda bisa menumpuk hingga lima helai daun jika perlu, secara berselang-seling antara tisu dan daun
rempah. Letakkan daun ini pada pinggan yang aman untuk oven dan masukkan ke dalam oven dengan
suhu paling rendah.[15] Daun memerlukan waktu hingga 8 jam agar bisa mengering.
 Tekan tombol oven hingga hanya lampu utama atau lampu oven elektrik saja yang menyala.
 Daun rempah yang bisa mengering dengan baik yang menggunakan cara ini meliputi
daun selasih, sage, bay leaf, dan adas.
6.

6
Jika daun rempah terasa garing dan rapuh, simpan di dalam wadah kedap udara. Hancurkan
daun rempah dengan jari sebelum disimpan atau ditambahkan pada makanan. Simpan daun rempah
kering di dalam wadah kedap udara dan letakkan di tempat yang sejuk, gelap, dan kering untuk
menjaga rasanya selama mungkin. [16]
 Daun rempah kering memiliki rasa yang lebih kuat daripada rempah segar. Jika mengganti
dengan daun rempah kering di dalam sebuah resep yang menggunakan rempah segar,
gunakan 1/3 dari jumlah yang dibutuhkan atau ½ dari jumlah yang dibutuhkan jika daun
rempah itu adalah daun selasih.[17]
 Daun teh bisa dikeringkan segera setelah digunakan menyeduh seteko teh. Cara dengan
menggunakan microwave baik digunakan, karena Anda biasanya menggunakan daun teh
dalam jumlah kecil dan waktu pengeringan yang lebih lama bisa menimbulkan jamur.
Gunakan daun teh kering seperti menggunakan daun rempah, atau gunakan untuk
menghilangkan bau tak sedap di sekitar rumah.[18]
Metode 3
Membuat Daun Bertulang
1.

1
Pilihlah daun dengan pola yang tebal dan urat yang terlihat. Dalam cara ini, Anda perlu
menghilangkan sebagian besar daun dan menyisakan jaringan urat di bagian belakangnya saja. Daun
tebal yang tidak mudah menekuk adalah pilihan yang baik untuk proyek ini. Daun dari
pohon maple atau ek yang rontok dan masih segar di musim gugur sangat baik digunakan, seperti
halnya daun yang licin seperti lilin seperti daun jelatang atau magnolia.[19]
2.
2
Isilah panci dengan 1 liter air. Anda bisa menggunakan panci kecil jika hanya menggunakan
beberapa helai daun. Jika begitu, jangan lupa untuk mengurangi jumlah bahan-bahan lainnya secara
proporsional, atau gunakan setengah dari jumlah yang tercantum di bawah ini.
3.

3
Pakailah sarung tangan. Campuran yang Anda buat bisa merusak kulit, jadi kenakan sarung tangan
lateks atau karet sebelum menangani bahan-bahan lain. Setelah selesai, jangan lupa untuk mencuci
semua peralatan yang digunakan dengan air mengalir sambil mengenakan sarung tangan.
4.

4
Tambahkan sedikit soda kue atau natrium karbonat. Zat kimia ini biasanya bisa ditemukan di toko
bahan makanan atau toko obat. Apa pun yang Anda gunakan, penggunaan dua sendok makan dari
salah satu zat ini sudah cukup. [20] Zat kimia ini secara perlahan akan mengubah daun menjadi bubur
daun dan hanya menyisakan tangkai dan uratnya.[21]
5.

5
Masukkan daun ke dalam panci. Anda bisa memasukkan dua genggam daun atau lebih, selama
Anda bisa mengaduk panci dengan mudah tanpa menumpahkan airnya.
6.

6
Panaskan panci hingga mendidih perlahan. Anda perlu menggunakan api kecil dan diamkan hingga
mendidih perlahan atau biarkan hingga mendidih, lalu kecilkan apinya. Campuran ini harus sedikit
mengeluarkan gelembung.
 Jika Anda bisa mengukur suhunya, tentukan suhu yang mencapai 80 derajat Celsius.
7.
7
Diamkan agar mendidih perlahan hingga daun terlepas, dan aduk sekali-sekali. Cara ini bisa
membutuhkan waktu seharian, tergantung seberapa tebal daunnya, namun mungkin bisa pula
memakan waktu beberapa jam saja. Aduk sekali-sekali dengan gerakan pelan, dan periksa apakah daun
sudah lunak dan terlepas.
 Anda perlu menambahkan air ketika campuran tersebut mendidih. Anda juga bisa mengganti
cairan ini dengan campuran air segar dan soda kue setiap empat jam sekali untuk
mempercepat prosesnya.[22]
8.

8
Pindahkan daun yang telah terlepas ke loyang berisi air dingin. Pinggan panggang dari kaca bagus
digunakan untuk langkah ini, karena Anda lebih mudah melihat apa yang sedang
dikerjakan. [23] Pindahkan tiap helai daun secara hati-hati dengan spatula atau peralatan lain dan tata di
atas pinggan panggang tanpa tumpang tindih.
9.

9
Gunakan kuas kecil dan keras untuk mengeluarkan bubur daun yang tersisa. Daun harus
menjadi tipis dengan lapisan bubur daun lembek yang masih menempel. Keluarkan bubur daun dari
daun pelan-pelan dan sabar sehingga hanya menyisakan jaringan urat daun saja, atau tergantung pada
jenis daunnya, hanya lapisan bening tipis saja.
 Anda perlu membilas daun di dalam air dingin yang mengalir kecil untuk menghilangkan
bubur daun sebanyak satu atau beberapa kali selama proses ini.
10.

10
Cucilah semua peralatan yang digunakan sambil memakai sarung tangan. Bilaslah panci,
peralatan mengaduk, dan benda-benda lain yang bersentuhan dengan campuran yang telah mendidih
perlahan tersebut. Kenakan sarung tangan dan gunakan sabun dan air hangat.
11.
11
Biarkan daun mengering. Anda bisa mengeringkannya di atas tisu dengan cara dianginkan atau
keringkan pelan-pelan dengan cara digosok menggunakan tisu, lalu ratakan di antara halaman buku
atau alat untuk meratakan bunga. Setelah satu atau dua hari, Anda akan memiliki cara yang unik untuk
mengubah penampilan dari kerajinan daun kering. Karena daun kering ini transparan, maka daun
kering baik untuk dibuat di atas permukaan kaca.
Tips
 Jika meratakan daun dengan setrika, gunakan semacam alat sebagai penghalang antara permukaan
setrika dan lapisan atas kertas lilin. Lap dapur sangat baik digunakan, karena tidak mencegah
perpindahan panas namun memungkinkan kertas lilin untuk menciptakan perekat yang kuat dan
meratakan daun hingga benar-benar rata. Lap dapur juga akan mencegah sisa lilin agar tidak
mengumpul pada permukaan setrika yang panas.

 Anda bisa membeli gliserin, soda kue, atau natrium bikarbonat di toko-toko obat dan toko bahan
makanan.

Anda mungkin juga menyukai