Anda di halaman 1dari 2

Review Artikel 2

a. Identitas Artikel
Judul : Relationship of household cooking salt and eating out on iodine status
of pregnant women in environmental iodine-deficient coastal areas of China.
Author : Zhengyuan Wang, Wei Jin, Zhenni Zhu, Xueying Cui, Qi Song, Zehuan Shi,
Chunfeng Wu, Jiajie Zang, Changyi Guo.
Jurnal, Vol.,
No./Tahun : British Journal of Nutrition, 124/2020
Gambaran
Artikel : Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara garam
rumah tangga dan kebiasaan makan di luar rumah dengan konsentrasi yodium
pada urin (UIC) pada ibu hamil di daerah pesisir Cina yang kekurangan
yodium. Penelitian ini dilakukan pada 4640 peserta. Populasi target pada
penelitian ini adalah wanita hamil yang telah tinggal di Shanghai selama
minimal 6 bulan selama 1 tahun terakhir tanpa gangguan kognitif dan aktivitas
serta tidak memiliki penyakit menular.
Link :
https://www.cambridge.org/core/services/aop-cambridge-core/content/
view/3947A9F1AC5581F24ABF62BBA81071AF/S000711452000207Xa.pdf/
relationship-of-household-cooking-salt-and-eating-out-on-iodine-status-of-
pregnant-women-in-environmental-iodine-deficient-coastal-areas-of-china.pdf

b. Epidemiologi GAKY
Berdasarkan data yang ada, diketahui bahwa median UIC ( Urinary Iodine
Concentration) wanita hamil sebesar 139,8 µg/l pada tahun 2011 dan 126,5 µg/l pada
tahun 2015; keduanya masih berada dibawah batas median UIC yang direkomendasikan
oleh WHO/UNICEF/ICCIDD yaitu sebesar 249 µg/l.
c. Faktor Penyebab GAKY
1. Frekuensi makan di luar rumah
Dari data distribusi menunjukkan bahwa persentase UIC yang berkisar
antara 150 sampai 250 µg/l adalah 26,7 %, 27,9 %, dan 24,2% masing-masing
pada trimester pertama, kedua, dan ketiga. Berdasarkan analisis dari penelitian
ini diketahui bahwa median UIC pada trimester pertama dan kedua kehamilan
pada dasarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin meskipun
sedikit dibawah standar internasional. Sedangkan, UIC pada trimester ketiga
kehamilan jelas menunjukkan angka yang rendah. Berikutnya, dari data
distribusi frekuensi makan diluar didapatkan hasil bahwa wanita hamil yang
tidak pernah makan di luar dalam seminggu terakhir sebesar 40,2 %, wanita
hamil yang makan diluar kurang dari sekali dalam sehari sebesar 37,7 %, dan
wanita hamil yang makan diluar lebih dari atau sama dengan sekali dalam sehari
sebesar 22,1 %. Namun,berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara persentase UIC dengan frekuensi makan
diluar.
2. Konsentrasi Yodium Garam Dapur Rumah Tangga
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa median UIC lebih rendah pada
kelompok garam tidak beriodium yang tidak dimakan diluar rumah (sebesar
1087 perempuan) dibandingkan dengan kelompok garam beriodium yang
memenuhi syarat pada kedua kondisi makan diluar rumah (makan diluar
sebanyak kurang dari sekali dalam sehari dan makan diluar sebanyak minimal
sekali dalam sehari selama seminggu yaitu sebesar 608 perempuan). Hal ini
menunjukkan bahwa kelompok yang memiliki asupan garam beriodium yang
lebih tinggi berasal dari kelompok yang makan diluar rumah. Hasil seperti itu
dapat dipengaruhi oleh faktor meningkatnya frekuensi makan diluar rumah
yang juga berpeluang penting dalam asupan garam beriodium mengingat
restoran dan tempat makan di Shanghai menerapkan kebijakan USI untuk
semua unit makanan menggunakan garam beriodium di daerah yang tidak
beriodium tinggi.
Dan juga, meskipun lokasi penelitian ini adalah wiilayah pesisir Shanghai
namun kadar iodium dalam air disana ternyata rendah. Penelitian lain
menyebutkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan penggunaan
garam beryodium ditingkat rumah tangga. Jadi, meskipun seorang ibu hamil
makan di rumah ataupun diluar rumah, pengetahuan ibu sangat berpengaruh
terhadap ketersediaan garam beriodium di rumah serta tingkat konsumsi garam
beriodium dengan rutin sehingga dapat memenuhi asupan iodium dalam tubuh.
(sitasi)

Anda mungkin juga menyukai