Anda di halaman 1dari 3

KIMIA HIJAU

KELOMPOK 4

DISUSUN OLEH:

Jhonatanta Girsang

Johanes Panangian Halomoan Sinaga

Kenny Randa Pinem

Marta Demina Sembiring

Naysa Arcelia Sianipar

Yehezkiel Dennis

X MB-5
SMA Santo Thomas 2 Medan
TP 2023/2024
PENERAPAN PRINSIP KIMIA HIJAU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI

Kimia Hijau adalah sebuah metode yang digunakan umtuk mengurangi bahaya bahan kimia.
Tujuan Penerapan Prinsip Kimia Hijau adalah untuk menciptakan zat-zat kimia yang lebih
baik dan aman serta mengurangi sampah kimia yang dihasilkan. Juga melenyapkan dampak
buruk yang disebabkan zat kimia pada proses perancangan.
Prinsip kimia hijau antara lain:

1. Pencegahan limbah

2. Ekonomi atom

3. Sintesis kimia yang tidak berbahaya

4. Perancangan bahan kimia yang lebih aman

5. Pelarut dan alat bantu yang lebih aman

6. Desain untuk efisiensi energi

7. Penggunaan bahan baku terbarukan

8. Mengurangi turunan

9. Katalis untuk efektivitas

10. Desain untuk degradasi

11. Analisis real-time untuk mencegah polusi

12. Penggunaan bahan kimia yang lebih aman untuk mencegah kecelakaan

Berikut contoh Penerapan Prinsip Kimia Hijau dalam kehidupan sehari-hari


1. Pembakaran Sampah Tidak Boleh Dilakukan
Pasalnya, asap hasil pembakaran sampah mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang
dapat mengakibatkan polusi udara. Asap dari membakar sampah jenis apa pun, baik plastik,
kayu, kertas, daun, maupun kaca, melepaskan banyak polutan beracun, yakni
karbonmonoksida, formaldehida, arsenik, dioksin, furan, dan VOC.
2. Menerapkan 3R dalam penggunaan energi, yaitu reuse (menggunakan kembali) , dan
reduce (mengurangi), recycle (daur ulang)
- reuse ini mengajak kita untuk memakai ulang barang-barang yang telah digunakan
sebelumnya. Dengan begitu, kita pun dapat mengurangi kemungkinan sampah yang
ditimbulkan dari produk sekali pakai.
- reduce disarankan untuk meminimalisir penggunaan produk yang nantinya menjadi sampah,
contohnya yaitu dengan membawa botol minum yang bisa di gunakan berkali-kali,
penggunaan peralatan makan sendiri seperti sendok dan garpu saat bepergian
- recycle mendaur ulang sampah menjadi suatu barang baru yang bermanfaat, contohnya
botol plastik bekas bisa kita kreasikan menjadi vas bunga
3. Bioplastik, Plastik yang Ramah Lingkungan
Plastik lebih banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun tanpa kita sadari kita
sudah menumpuk banyak plastik. Kantong plastik membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk
terurai. Hal ini ini membuat plastik menjadi sumber bagian besar sampah di dunia dan dapat
berdampak bagi lingkungan sekitar kita.
Sekarang ini,banyak penelitian mengenai bioplastik, Bioplastik adalah plastik yg berasal dari
sumber biomassa terbarukan, Bioplastik ini sangat ramah lingkungan karena memiliki sifat
mudah terurai di antara nya seperti lemak nabati dan minyak, tepung jagung atau mikrobiota.
Memiliki sifat mudah hancur terurai oleh mikroorganisme menjadi air dan gas
karbondioksida. Selain itu jika di buang ke lingkungan, bioplastik tidak meninggalkan zat
beracun yang berbahaya bagi makhluk hidup.
4. Metode Budidaya Hidroponik
Melalui hidroponik sederhana, hidroponik adalah metodi budidaya tanaman dengan
menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi. Hal ini membuat parameter seperti nutrisi,
pengendalian hama, dan pencahayaan lebih mudah dikelola. Hidroponik tidak memerlukan
pemakaian herbisida dan pestisida beracun sehingga lebih ramah lingkungan dan sayuran
yang dihasilkan pun akan lebih sehat.
5. Penggunaan Cat ramah Lingkungan
Dengan kimia hijau, perusahaan di inggris akhirnya berhasil membuat cat yang sedikit sekali
atau tidak mengandung VOC, tetapi tetap menarik. Misalnya, cat yang berbasis pelarut dari
tanaman yang tidak berbau, mudah dibersihkan dan berdaya tutup yg baik.
6. Sumber Energi Alternatif
Menggunakan energi alternatif sebagai pengganti sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, seperti biogas, biodiesesl, biofuel, dan lainnya. Penggunaan energi alternatif
memiliki manfaat seperti mengurangi emisi gas karbon monoksida, limbah nabati berkurang,
meningkatkan ketahanan energi, dan sangat ramah lingkungan.
7. Teknologi Pelarut Organik yang Di daur ulang
Penerapan teknologi daur ulang pelarut organik yang digunakan untuk langkah-langkah
pembuatan zat kimia, seperti pada sistem fermentasi, ekstraksi, pembentukan dan tahap akhir
produk. Pelarut-pelarut yang berbahaya bagi lingkungan diganti dengan pelarut yang ramah
lingkungan seperti jenis dari soy methyl ester dan laktat ester yang berasal dari kedelai, yang
mampu menggantikan pelarut yang merupakan turunan produk minyak bumi terklorinasi.

Anda mungkin juga menyukai