Anda di halaman 1dari 12

KURIKULUM KELUARGA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER GREEN

CHEMISTRY

Essay ini disusun untuk mengikuti lomba Essay Mahasiswa Tingkat Nasional
Airlangga Chemistry ON Weekend

Diusulkan oleh :

(Ayu Irsalina)(14030194099) (2014)

(Aprianto) (14030194041) (2014)

UNEVERSITAS NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2016
KURIKULUM KELUARGA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER GREEN
CHEMISTRY

Pada era globalisasi, banyak sekali masalah yang dihadapi oleh masyarakat
terutama masalah lingkungan. Menurut Soedjono (1983) lingkungan merupakan
wadah dansegala kelengkapan alamiah, memberi kehidupan bagi umat manusia dan
mahkluk hayati yang ada di dalamnya. Masalah lingkungan yang terjadi sekarang ini
adalah meningkatnya polusi dan pencemaran lingkungan. Polusi dan pencemaran
lingukungan ini meliputi air, udara, dan tanah. Polusi dan pencemaran di air, tanah
dan udara disebabkan oleh aktivitas masyarakat sekitar. Setiap aktivitas masyrakat
yang dilakukan akan menghasilkan limbah. Limbah adalah zat atau bahan bangunan
yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestic, yang
kehadirannya pada suatu saat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena dapat
menurunkan kualitas lingkungan (Zulkifli, Arif, 2014). limbah hasil produksi dan
aktivitas masyrakat yang paling banyak adalah limbah hasil rumah tangga.

Pada tahun 2014 limbah paling dominan yang dihasilkan oleh masyarakat
indonesia berasal dari limbah rumah tanggah berupa sampah rumah tangga. Sampah
merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, rumah
penginapan, hotel, rumah makan, industry, puing bahan bangunan, dan besi – besi tua
bekas kendaraan bermotor. Menurut Sucipto (2012) sampah merupakan hasil
sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai. Selain berasal dari sampah
rumah tangga, sumber sampah yang dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat berasal dari pertanian, perdagangan, dan industri. Hasil penelitian
beberapa kota di Indonesia yang dipublikasikan oleh NUDS (National Urban
Development) pada tahun 2003 potensi sampah kota di Indonesia yaitu sekitar
100.000 ton/hari. Rata-rata buangan sampah kota adalah 0,5 kilogram/kapita/hari
(Sudrajat, 2009). Menurut Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun 2014 sampah
yang dihasilkan per individu setiap harinya sebesar 0,8 kilogram/kapita/hari.
Dari data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa setiap tahun limbah yang
dihasilkan dari aktivitas masyarakat semakin meningkat. Meningkatnya jumlah
limbah yang dihasilkan oleh aktivitas masyarakat disebabkan oleh peningkatan
jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan data hasil sensus penduduk BPS (Badan
Pusat Statistik), pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sebayak 237.641.326
jiwa. Laju pertumbuhan penduduk daerah kota dan perdesaan per provinsi pada tahun
2010 – 2015 sebanyak 0,1726 %. Pada tahun 2015-2020, laju pertumbuhan penduduk
daerah kota dan perdesaan per provinsi sebanyak 0,1812 %. Data laju perumbuhan
jumlah peduduk di Indonesia sampai tahun 2035 akan terus meningkat mencapai
0,2098 %. Bertambahnya laju pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 2010 –
2035 menyebabkan peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan sebanyak 5 kali lipat
dari limbah sebelumya. (BPS, 2013).

Meningkatnya laju pertumbuhan dan limbah yang dihasilkan oleh masyarakat


Indonesia merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia. masalah besar
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia merupakan masalah lingkungan limbah rumah
tangga.. masalah lingkunagn limbah rumah tangga akan berdampak buruk apabila
tidak ditangani dari sekarang. Pemerintah harus berperan penting dalam menangani
masalah lingkungan limbah rumah tangga. Selain pemerintah, diperlukan kesadaran
dan peran serta masyarakat dalam menangani masalah lingkugan karena masalah
lingkungan. Selain kesadaran dan peran serta masyarakat dalam menangani masalah
lingkungan yang terjadi saat ini, diperlukan pendidikan sadar akan bahaya keruskan
lingkungan akibat limbah rumah tangga dan bahan kimia yang dihasilkan oelh
kativitas masyarakat terutama pada setiap keluarga.

Berdasarkan Department Kesehatan RI (1988) keluarga merupakan unit


terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan yang saling
ketergantungan. Sebagai unit terkecil dari masyarakat, keluarga merupakan kunci dan
mempuyai peran penting dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi di masyarakat
baik masalah psikologi, sosial budaya, sosial , lingkungan, dan pendidikan.
Sedangkan menurut Dakir (2004) keluarga merupakan pusat pendidikan yang
pertama dan yang terpentig. Dalam mendidik setiap keluarga yang ada dimasyarakat
diperlukan kurikulum. Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Oleh karena itu kami membuat kurikulum keluarga yang berbasis pendidikan karakter
green chemistry. Tujuan dibuat kurikulum keluarga ini untuk memberikan pendidikan
dan kontribusi langsung dari masyarakat dalam mengatasi dampak masalah
lingkungan limbah rumah sebagai penanggulangan dampak bahan kimia dengan
menerapkan karakter yang terdapat dalam prinsip-prinsip green chemistry.

Berdasarkan Anastas dan Warner dalam bukunya Green Chemistry Theory and
Practice, terdapat 12 prinsip dasar green chemistry yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari atau untuk pedoman para ilmuan kimia, yaitu :

1. Prevention (Mencegah limbah)


2. Atom Economy (Memaksimalkan ekonomi atom)
3. Less Hazardous Chemical Syntheses (Mendesain sintesis kimia yang tak
berbahaya)
4. Designing Safer Chemicals (Mendesain zat kimiawi dan produk kimiawi yang
aman)
5. Safer solvents and Auxiliaries (Gunakan pelarut dan kondisi reaksi yang
aman)
6. Design for energy efficiency (Tingkatkan efisiensi energi)
7. Use of Renewable Feedstocks (Menggunakan bahan baku yang bisa
diperbarui)
8. Reduce Derivatives (Menghindari turunan senyawa kimia)
9. Catalysis (Menggunakan pengkatalis)
10. Design for Degradation (Mendesain zat kimia dan produk yang dapat terurai
setelah digunakan)
11. Real-time analysis for Pollution Prevention (Menganalisa dalam waktu
sesungguhnya untuk mencegah polusi)
12. Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention (Meminimalkan potensi
terjadinya kecelekaan)

Jika kurikulum keluarga dikaitkan dengan 12 prinsip green chemistry sebagai


pembelajaran lingkungan hidup akan menciptakan masyarakat yang inovatif,
produktif, dan ramah lingkungan sehingga dapat mencegah maupun menanggulangi
masalah pencemaran yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia.

Kurikulum keluarga berbasis pendidikan karakter green chemistry dapat


diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, disamping itu bisa mengembangkan tradisi
keluarga yang ramah lingkungan dan mandiri. Dalam kerangka kurikulum keluarga
berbasis pendidikan karakter green chemistry terdapat kompetensi, indikator, dan
materi sebagai berikut.

Kerangka Kurikulum Keluarga Berbasis


Pendidikan Karakter Green Chemistry
Kompetensi :
Orang tua dapat membimbing anak menggunakan prinsip-prinsip green chemistry
berdasarkan tahap perkembangan anak.
Materi Indikator
Multi peran sebagai orang tua 1. Memahami dan melaksanakan multiperan dalam
dalam membimbing karakter membimbing karakter anak yang peduli
anak.yang peduli lingkungan lingkungan termasuk mendidik dan memberi
contoh sikap peduli lingkungan sesuai dengan
tahap perkembangan anak.
2. Memotivasi anak untuk kreatif dan inovatif
dalam mencegah dan mengatasi permasalahan
lingkungan
Tradisi Keluarga dalam 1. Menerapkan prinsip pencegahan (prevention)
menanamkan prinsip green dengan menghindari pemakaian bahan kimia
chemistry berbahaya yang dapat mencemari lingkungan.
2. Menerapkan prinsip aman (Designing Safer
Chemicals) dengan mengganti produk rumah
tangga dengan bahan yang aman dan tidak
beracun.
3. Menerapkan prinsip hemat energi (Design for
energy efficiency).
4. Menerapkan prinsip daur ulang (Use of
Renewable Feedstocks) dengan memanfaatkan
kembali bahan-bahan sisa.
5. Menerapkan prinsip ramah lingkungan (Design
for Degradation) dengan memilih bahan-bahan
atau produk rumah tangga yang dapat terurai
oleh alam setelah digunakan.

Dari kerangka kurikulum diatas dapat dikembangkan dalam berbagai kegiatan


yang dapat dilakukan oleh orang tua dan anak. Pada indikator menerapkan prinsip
pencegahan (prevention) dengan menghindari pemakaian bahan kimia berbahaya
yang dapat mencemari lingkungan, dapat dimulai dengan memahami betul bahan-
bahan yang menghasilkan limbah berbahaya seperti deterjen, sabun cuci piring, atau
sampah plastik yang dapat menimbulkan sungai menjadi tercemar. Untuk
mengantisipasinya, perlu tindakan pencegahan untuk tidak memakai bahan-bahan
tersebut lagi dan mengganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pada anak
usai dini, dapat diterapkan untuk membuang sampah pada tempatnya dan
menghindari bahan kimia berbahaya secara umum, seperti obat pembersih lantai dan
deterjen.

Pada indikator menerapkan prinsip aman (Designing Safer Chemicals) dengan


mengganti produk rumah tangga dengan bahan yang aman dan tidak beracun, dapat
diterapkan secara sederhana dengan pergantian dari bahan sintesis seperti obat
nyamuk bakar atau semprot dengan bahan aman/organik seperti aroma bunga
lavender yang dapat juga digunakan untuk hiasan interior rumah/kamar.

Pada indikator menerapkan prinsip hemat energi (Design for energy


efficiency), bisa dimulai dengan tidak menyalakan lampu di siang hari. Penerangan
ruangan rumah pada siang hari dapat menggunakan penerangan dari cahaya sinar
matahari yang sehat. Orang tua juga bisa menerapkan tradisi ini pada anak mereka
dengan mematikan alat elektronik jika sudah tidak dipakai sehingga akan mengurangi
pemborosan energi listrik yang terpakai.
Pada indikator menerapkan prinsip daur ulang (Use of Renewable Feedstocks)
dengan memanfaatkan kembali bahan-bahan sisa, bisa dilakukan dengan
mengelompokkan tempat sampah di rumah. Untuk sampah organik seperti kulit
pisang, sayuran sisa, atau nasi basi harus dimasukkan pada tempat sampah yang
berbeda dengan sampah anorganik seperti gelas plastik, botol kaca, dan kaleng.
Sampah anorganik tidak mudah terurai oleh alam sehingga bisa dilakukan proses daur
ulang. Sedangkan untuk sampah organik bisa digunakan sebagai bahan dasar pupuk
kompos.

Pada Indikator yang terakhir yaitu, menerapkan prinsip ramah lingkungan


(Design for Degradation) dengan memilih bahan-bahan atau produk rumah tangga
yang dapat terurai oleh alam setelah digunakan, seperti menggunakan kantong
bioplastik. Kantong plastik yang terbuat dari bioplastik mudah terurai oleh alam
karena terbuat dari polimer organik seperti kulit pisang, singkong, dan lidah buaya.

Dari kurikulum keluarga berbasis berbasis pendidikan karakter green


chemistry ini, diharapkan dapat mengatasi dampak masalah lingkungan yang terjadi
di Indonesia dan memberikan pendidikan lingkungan hidup pada anak dari orang tua
secara langsung.

Daftar Pustaka

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. 2015. Roadmap Kurikulum Keluarga.


http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/uploads/Pustaka/TampilanBukuR
oadmap-pendidikankeluarga-okkbgt%2017okt.pdf (diakses pada tanggal 8
Agustus 2016)

Nurma. 2008. Green Chemistry. http://nurma.staff.fkip.uns.ac.id/ (diakses pada


tanggal 6 Agustus 2016)
Muryanto, St dan Hadi, S.D. 2006. Mengintegrasikan Green Chemistry Ke Dalam
Program Studi S1 Bidang Sains Dan Teknik. Proceeding. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ayu Irsalina
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1- Pendidikan Kimia
4 NIM 14030194099
5 Tempat dan tanggal lahir Grsik, 14 Juli 1996
6 e-mail ayuirsalina07@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 085730201303

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 SMPN 1 SMAN 1
Karangandong Kedamean Menganti
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2002 - 2008 2008-2011 2011-2014

C. Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat


No. Nama Pembuat Judul Karya Waktu dan
Ilmiah Tempat
1
2

D. Penghargaan Ilmiah
No. Jenis Penghargaan Institusi pemberi Tahun
penghargaan
1
2

Semua Data yang saya isikan dan tercatum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata saya buat dengan sebenarya untuk memenuhui salah satu
persyaratan dalam mengikuti acara lomba essay nasional Airlangga Chemistry
On Weekend.
Surabaya, 22 Agustus 2016
Ketua Tim

Ayu Irsalina
14030194099

2. Biodata Anggota
E. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Aprianto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1-Pendidikan Kimia
4 NIM 14030194041
5 Tempat dan tanggal lahir Kediri, 21 April 1996
6 e-mail Eyeshieldanto007@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 08931557625

F. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMP Negeri 3 SMA Negeri 7
Kedungdoro Surabaya Surabaya
III
Jurusan IPA
Tahun Masuk - Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

G. Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat


No. Nama Pembuat Judul Karya Waktu dan
Ilmiah Tempat
1 Aprianto The War of Surabaya, 20
Chemistry Juni 2016
2

H. Penghargaan Ilmiah
No. Jenis Penghargaan Institusi pemberi Tahun
penghargaan
1
2

Semua Data yang saya isikan dan tercatum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata saya buat dengan sebenarya untuk memenuhui salah satu
persyaratan dalam mengikuti acara lomba essay nasional Airlangga Chemistry
On Weekend.
Surabaya, 22 Agustus 2016
Anggota Tim
Aprianto
14030194041

Lampiran 2. Lembar Orisinalitas

Anda mungkin juga menyukai