Anda di halaman 1dari 5

Dasar Teori

Radiasi merupakan pancaran energi dalam bentuk partikel, panas, atau gelombang
elektromagnetik dari sumber radiasi ke lingkungan tanpa medium atau bahan pengantar tertentu .
Radiasi nuklir tidak dapat ‘dirasakan’ oleh panca indera dan beberapa mampu menembus
berbagai jenis bahan sehingga memerlukan alat ukur radiasi mutlak. Berdasarkan jumlah radiasi
yang dipancarkan, radioaktif memiliki beragam karakteristik.
Detektor merupakan suatu bahan yang memiliki sensitivitas terhadap radiasi, yang apabila
terkena pancaran radiasi akan menghasilkan sinyal mengikuti mekanisme. Salah satu detektor
yang mampu untuk mengukur cacah radiasi nuklir yaitu detektor Geiger Muller. Detektor Geiger
Muller adalah sebuah alat pengukur radiasi ionisasi [1]. Bagian dalamnya berbentuk tabung yang
dilapisi logam, dan berisi gas mulia dan gas quenching dengan tekanan rendah. Peristiwa ionisasi
dalam tabung tersebut disebut Avalanche.
Avalanche terjadi apabila tenaga gerak elektron cukup besar dan akan mampu untuk
mengionisasi gas sehingga menimbulkan pasangan ion sekunder [2]. Lalu, ion sekunder
menghasilkan pasangan ion selanjutnya hingga mencapai keadaan jenuh. Pada kondisi jenuh,
detektor Geiger Muller akan bekerja sehingga setiap radiasi yang masuk akan menghasilkan
pasangan ion yang sama.
Data dan Analisis Data
1. Data
NILAI CACAH
DATA KELOMPOK 1 DATA KELOMPOK 2
361 308 290 335 305 310 294 313 325 289
291 318 309 297 319 292 309 337 297 326
330 334 312 336 312 315 322 357 303 298
310 318 323 335 299 337 318 326 315 330
326 283 260 297 320 299 300 311 300 282
312 341 332 337 321 304 309 304 315 310
309 330 301 312 292 336 334 295 346 324
282 324 325 316 346 312 342 318 296 335
289 316 322 312 299 346 331 298 310 333
310 296 311 312 309 313 341 317 291 316
330 321 329 311 313 318 348 362 292 337
317 345 329 324 362 300 321 304 346 329
318 324 304 335 301 323 321 333 333 324
325 341 347 305 358 334 322 314 315 322
299 337 323 340 304 305 332 291 320 326
320 298 315 282 343 346 307 319 319 320
298 326 335 306 279 338 307 302 325 336
298 343 332 336 349 312 323 339 329 324
336 337 357 303 299 341 328 315 334 347
333 342 307 331 308 289 330 314 329 316
307 309 295 334 346 305 349 319 342 308
305 333 326 278 320 310 312 288 340 324
321 314 316 314 316 305 325 357 342 316
311 294 287 296 320 324 342 313 315 360
281 319 336 348 331 320 310 327 340 332
317 293 336 335 294 325 319 321 319 333
327 330 296 301 303 326 307 310 347 314
305 344 305 330 347 349 332 330 333 288
305 287 312 351 323 328 354 341 305 306
302 326 331 343 295 309 313 314 325 297
Nilai rerata cacah radiasi menggunakan persamaan, sebagai berikut.
∑𝑛𝑖 𝑁𝑖
̅=
𝑁
𝑛
∑300
1 𝑁𝑖
̅=
𝑁
300
̅ = 318,973
𝑁

Nilai cacah diambil setiap 3 detik sehingga memerlukan waktu selama 15 menit untuk mendapatkan 300
data. Sehingga cacah radiasi per detik dapat dihitung,
318,973
̅=
𝑁
900 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
̅ = 0,3544145/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑁

INTERVAL PARAMETER
Batas Bawah Batas Atas 𝑓𝑖 𝑋𝑖 𝑓𝑖 × 𝑋𝑖 𝑋𝑖 − 𝑁̅ ̅)2
(𝑋𝑖 − 𝑁 ̅ )2
𝑓𝑖 (𝑋𝑖 − 𝑁
260 270 1 265 265 -53,7733 2891,567793 2891,567793
271 281 3 276 828 -42,7733 1829,555193 5488,665579
282 292 18 287 5166 -31,7733 1009,542593 18171,76667
293 303 36 298 10728 -20,7733 431,5299929 15535,07974
304 314 65 309 20085 -9,7733 95,51739289 6208,630538
315 325 67 320 21440 1,2267 1,50479289 100,8211236
326 336 59 331 19529 12,2267 149,4921929 8820,039381
337 347 36 342 12312 23,2267 539,4795929 19421,26534
348 358 11 353 3883 34,2267 1171,466993 12886,13692
359 369 4 364 1456 45,2267 2045,454393 8181,817572
300 3145 95692 2825,8467 7985409,572 97705,79067

Standar deviasi menggunakan persamaan, sebagai berikut.

̅)2
∑ 𝑓𝑖 (𝑋𝑖 − 𝑁
𝑆𝑁̅ = √
(𝑛 − 1)

97705,79067
𝑆𝑁̅ = √
(300 − 1)

𝑆𝑁̅ = 18,076925
Standar deviasi per detik dapat dihitung,
18,076925
𝑆𝑁̅ =
900
𝑆𝑁̅ = 0,020085/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Ralat relatif cacah radiasi nuklir dapat dihitung,


𝑆𝑁̅
𝑅𝑁𝑖 = × 100%
𝑁̅
0,020085
𝑅𝑁𝑖 = × 100%
0,3544145
𝑅𝑁𝑖 = 5,6672%
̅ = (0,3544 ± 0,02008) 𝐵𝑞 dengan ralat sebesar 5,6672%
Jadi, nilai cacah radiasi adalah 𝑁
Referensi

[1] K. Adhiguna, “PENGUKURAN CACAH RADIASI NUKLIR/NUCLEAR RADIATION

COUNTING WITH GEIGER METHOD,” ResearchGate, Sep. 2021, doi:

10.13140/RG.2.2.36354.81600. Available: https://doi.org/10.13140/RG.2.2.36354.81600

[2]

Anda mungkin juga menyukai