Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI PERTEMUAN MATA KULIAH AGAMA

PADA TANGGAL 21/03/2024

Anggota kelompok yang presentasi :

• Maulidya Maharani (22/502903/TK/54917)


• Nur Hidayah Kurniawati (22/494091/TK/54173)
• Muhammad Iqbal Fajri (22/504208/TK/55135)

1. Dokumentasi saat praktikum


(mohon maaf karena kurangnya pencahayaan)

2. Sesi diskusi
a. Pertanyaan
Note : ketiga pertanyaan ini diajukan oleh Muhammad Suryo Maulana
(22/498554/TK/54687). Pertanyaan ini diajukan secara bertahap.
i. Apa perbedaan dari muslim, mukmin, muhsin, dan mustaqin?
ii. Bagaimana cara untuk bisa membedakan seseorang itu termasuk
muslim, mukmin, muhsin, atau mustaqin?
iii. Bagaiman cara mengetahui seseorang tersebut telah menjadi orang
terbaik di pandangan Allah SWT?

b. Hasil diskusi
Note :
• Pertanyaan pertama dijawab oleh Maulidya Maharani
(22/502903/TK/54917)
• Pertanyaan kedua dijawab oleh Muhammad Iqbal Fajri
(22/504208/TK/55135)
• Pertanyaan ketiga dijawab oleh Nur Hidayah Kurniawati
(22/494091/TK/54173)
• Ketika menjawab pertanyaan, kami (anggota kelompok) menjawab
pertanyaan dengan saling melengkapi jawaban satu sama lain.
i. Perbedaan antara keempatnya terletak pada tahap pemahaman dan
keimanan yang telah dicapai. Sesuai dengan materi yang telah
dijelaskan, dapat simpulkan bahwa seorang muslim ialah orang
yang telah menerima Islam, seorang mukmin ialah orang yang
telah mengakui dan mengikuti ajaran Islam, seorang muhsin ialah
orang yang telah mencapai kebersihan hati dan pikiran, dan
seorang mustaqin ialah orang yang telah mencapai tahap ketaatan
kepada Allah SWT.
ii. Untuk bisa membedakan diantara keempat kategori tersebut, ada
beberapa hal yang perlu dilihat yakni :
• Pemahaman dan pengamalan pada ajaran islam :
Seorang muslim dan mukmin biasanya memiliki
pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun
seorang muhsin lebih tinggi tingkatannya karena semua amal
perbuatannya (InsyaAllah) didasari oleh keimanan
(menghindari dosa dan maskiat sekuat mungkin), sedangkan
seorang muslim masih bisa melakukan dosa dan maksiat.
• Kondisi rohani atau spiritualnya
Seorang muhsin dan mustaqin dapat dikenali karena
menunjukkan kebersihan hati dan pikiran (yang dimana hal ini
dapat dilihat ketika kita berkomunikasi dengan mereka atau
dibuktikan dengan tindakan mereka).
• Ketaatan kepada Allah SWT. :
Seorang mustaqin merupakan orang yang telah mencapai
tahap ketaatan dengan Allah SWT yang tinggi.
iii. Tidak ada satupun manusia yang mengatahui apakah seseorang
tersebut itu sudah baik di pandangan Allah SWT. Kita yang
sesama manusia tidak berhak menilai tingkat keimanan sesorang.
Yang dapat menilai keimanan seseorang itu hanya Allah SWT.
Oleh karena itu, kita sebagai umat islam harus melakukan
kewajiban kita untuk mengikuti dan melaksanakan perintah Allah
serta meninggalkan larangan-Nya dengan baik serta tidak
menambah atau menguranginya.

Anda mungkin juga menyukai