Anda di halaman 1dari 5

2016 menjadi tahun pertama saya berkompromi dengan norma masyarakat di UIN

Jakarta. Saya mengalami semacam culture shock, bahwa selisih harga makanan di
Ciputat dengan di kampung saya cukup lumayan, bisa selisih 2x lipat atau lebih
dengan lauk atau porsi yang sama.
Waktu pertama kali saya menyambangi warung makan di Ciputat, saya
menghabiskan uang sekitar 8k. Padahal kalau di kampung dengan lauk yang sama
harganya cuma sekitar 3k saja. Tentu ini membuat saya kaget.
"Gila! mahal sekali makan di warung ini!!!" Gumam saya kaget, "Biar gak ada korban
lagi, akan aku viralkan warung ini!!!" kurang lebih seperti itulah gambaran kekesalan
saya waktu itu.
Beberapa waktu kemudian, saya menyadari satu hal bahwa harga standar makan
"orang jakarta" dengan orang non jakarta seperti saya ini berbeda. Ini terjadi ketika
awal semester kuliah, di tengah sesi kelas, dosen saya bertanya kepada saya, "kamu
kalau makan biasanya habis berapa?"
Saya jawab, "Biasanya 7k, Pak."
Beliau mengernyitkan dahi, "Memang masih dapet ya, makan di warung cuma habis
7k?" Kata beliau ragu dengan jawaban saya. Kata-kata tersebut masuk ke telinga
saya, terdengar seperti kalimat tanya, "Memangnya kamu beneran semiskin itu,
ya?".
Bagi dosen saya (semoga Allah mengampuni beliau), makan habis 7k itu tidak logis
karena terlalu murah, berbanding terbalik dengan saya yang menganggap makan
habis 7k itu masih mahal. Ini wajar karena beliau orang Jakarta yang berada di kelas
ekonomi menengah ke atas, sedangkan saya orang kampung yang berada di kelas
ekonomi bawah ke bawah.
Beberapa bulan kemudian, saya mulai bekerja dan mendapatkan pemasukan. Saya
mulai mencoba pengalaman baru, yaitu mencoba menyambangi penjual makanan
berbeda setiap harinya. Dari ribuan pedagang di Ciputat yang telah saya sambangi,
saya akan membagikan beberapa tempat makan termurah yang saat ini masih eksis,
bahkan setelah diterjang badai pandemi.

1. Warung makan.
Makanan yang dijual warung makan seperti warteg, warsun, atau warsolo cenderung
ramah di kantong. Namun, ada beberapa tempat warung makan yang harganya
sedikit lebih murah atau porsinya lebih banyak.
Untuk tempat yang menjadi favorit saya yaitu "Warung Nasi Bu Nani" yang
masakannya dominan manis. Berada di jalan kertamukti, samping Lentera Hati. 10k
bisa dapet nasi, telur ceplok sambal, otak2, semur tahu, dan gorengan.
Ada juga warung makan murah lain bernama "Warung Sunda" Teh Yani yang
berlokasi di dekat FEB, buka pagi hingga sore.
Mau yang 24 jam? Ada. "Warjok Pak Didi BBS" namanya. Warung makan legend ini
berlokasi di samping polsek Ciputat Timur. Ada juga beberapa cabang warung makan
yang didirikan oleh mantan karyawan Pak Didi di sekitar UIN Jakarta yang
mempunyai ciri khas sama, yaitu menu masakan yang cenderung sama, lauk dimasak
dalam varian atau jumlah porsi yang banyak, ditaruh di etalase depan, dan tak lupa
pembeli yang selalu datang bergantian.

2. Ketupat sayur.
Untuk jenis makanan satu ini, yang termurah masih dipegang oleh ketupat sayur
yang berlokasi di jalan Legoso depan Prima Freshmart.
Untuk harga ketupatnya masih konsisten dari waktu pertama saya beli, yaitu masih
8k. Namun untuk telur rebusnya mengalami kenaikan, yang tadinya cuma
menambah 2k saja, sekarang menjadi 4k. Porsinya banyak dan ada tambahan
krupuk. Biasa buka setelah subuh sampai jam 10 siang.

3. Soto.
Terletak di dua tempat yang dekat dengan UIN, satu di jalan Kertamukti, dan satunya
lagi di jalan Legoso.
Dibandingkan dengan soto jenis lain seperti soto betawi, lamongan, dsb., soto
madura termasuk yang paling murah dan paling dekat dengan UIN. Anda cukup
merogoh kocek 13k saja, sebelum dihidangkan anda akan ditawari pakai tulang-
tulangan ayam atau tidak, sudah termasuk sepiring nasi, air minum gelas, dan bumbu
beserta jeruk nipis yang bisa diracik sendiri.
4. Nasi ayam.
Informasi satu ini mungkin cukup mengagetkan buat anda. Soalnya di Ciputat, anda
masih bisa makan nasi beserta lauk ayam, mendoan, dan sambal lalapan dengan
merogoh kocek 10k saja. Tempat makan ini bernama warsito. Sudah menjadi tempat
favorit banyak mahasiswa UIN Jakarta. Tersedia air putih gratis, atau beli minuman
seperti es teh yang harganya hanya 3k saja. Tempatnya luas dan nyaman.
Warsito sejak pertama kali saya mampir sudah pindah tempat sampai empat kali.
Sekarang ini berlokasi di jalan Asrama Putra samping Asrama Putra UIN Jakarta. Buka
sekitar jam 10 siang.

5. Gado-gado.
Andai saya hanya diperbolehkan memilih satu tempat makan di Ciputat, maka saya
akan memilih Gado-gado Bude Ijah.
Di Ciputat sendiri, gado-gado rata-rata dipatok dengan harga 15k per porsi, belum
termasuk lontong atau nasi. Namun, Bude Ijah yang terkenal ramah ini masih berani
menjual gado-gado porsi kenyang dengan harga 12k dan sudah termasuk lontong
plus krupuk. Bahkan beberapa kali saya diberi bonus tambahan seperti porsi gado-
gado, krupuk, tempe, ataupun telur rebus. Rasanya pun sudah memenuhi standar
gado-gado enak.
Lokasi gado-gado yang sudah berdiri 10 tahun lebih ini berada di depan Indomaret
Tarumanegara atau seberang asrama kedokteran. Biasa buka sekitar jam 10 siang
sampai jam 3 sore.
Bude Ijah juga menjual ketoprak yang sama murahnya.

6. Ketoprak.
Rata - rata harga ketoprak di Ciputat dijual dengan harga 12-13k per porsi. Yang
harganya masih 10k di Ciputat setahu saya cuma ada dua, salah satunya ketoprak
Bude Ijah.
Kalau malam hari, ada ketoprak Legend yang sudah berdiri sejak tahun 90an,
"Ketoprak Legoso Pak Salim" namanya. Porsinya sama banyaknya dengan ketoprak
Bude Ijah, namun krupuknya masih lebih banyak Ketoprak Pak Salim. Harga
seporsinya sekarang 13k. Lokasinya ada di turunan jalan Tarumanegara. Biasa buka
sekitar jam 8 malam sampai sekitar jam 2 dini hari.

7. Nasi goreng.
Ada cukup banyak nasi goreng yang masih dijual dengan harga 13k per porsi. Namun,
saya menyarankan untuk membeli 'Nasi Goreng Brebes' yang harganya sudah 14k ini.
Untuk rasa relatif sama dengan nasi goreng pada umumnya, tapi yang menjadi
kelebihannya yaitu porsinya sangat banyak. Jika anda baru datang, kemungkinan
besar bakal antri di sini.
Telur dipisah, ada tambahan acar dan krupuk. Lokasinya ada di samping Masjid
Fathullah. Buka sekitar jam 4 sore sampai habis.

8. Nasi uduk.
Mahasiswa semester akhir kemungkinan besar tahu tempat ini. Nasi uduk yang
terkenal murah ini berlokasi di samping Kantor Kelurahan Cipayung.
Harga nasi uduk perbungkusnya masih seribu lima ratus. Harga gorengannya naik,
yang tadinya lima ratusan sekarang menjadi seribu. Lauknya yang harganya lima
ratus masih ada, yaitu tempe, tahu, dan kentang bacem.
Buka sekitar jam 4 sore sampai malam.
9. Angkringan.
Zaman dahulu hingga sekarang, angkringan tetap menjadi salah satu tempat terbaik
untuk berkumpul dengan teman atau tempat berkumpul anggota organisasi
mahasiswa.
Di Ciputat, satu-satunya angkringan yang paling murah yang saya tahu yaitu "Iki
Angkringan" yang berlokasi di jalan Ki Hajar Dewantara. Harga gorengannya
seribuan, nasi dua ribuan, dan aneka sate yang harganya cuma dua ribuan. Yang
spesial di sini yaitu susu jahenya yang harganya cuma lima ribuan dan tentu paling
cepat habis.
Tapi sayangnya Iki Angkringan lokasinya cukup jauh dari kampus UIN dan jam
bukanya hanya dari sekitar jam 6 malam sampai sekitar jam 10 malam.
Jika ingin mencari yang dekat UIN dengan harga standar kafe angkringan, teman-
teman bisa mencoba angkringan milik senior saya, yaitu angkringan De Brengos yang
berlokasi di dekat Zona Futsal atau belakang kampus dua.
Tidak semurah Iki Angkringan, namun jam buka bisa sampai sampai jam 12 malam
bahkan terkadang lebih. Tempatnya cukup luas dan tersedia menu angkringan yang
otentik.

Itulah tempat makan termurah di sekitar UIN Jakarta. Saya tidak merekomendasikan
teman-teman mencari makanan gratisan ketika ada seminar gratis di UIN Jakarta
yang infonya biasa diperoleh lewat broadcast grup whatsapp, atau ketika sholat
jumat mencari info masjid yang biasa membagikan nasi kotak. Kita harus sadar
bahwa ini perbuatan yang bisa membuat kita dikucilkan lingkungan. Tetaplah
menjadi orang yang terhormat walaupun nasi kotak gratisan begitu menggoda.
Biarlah ini menjadi pembelajaran bagi saya, jangan sampai orang lain ikut
melakukannya, mencari makanan gratisan.

Anda mungkin juga menyukai