Anda di halaman 1dari 9

TFT PB 2022-Langham Indonesia

Formulir Mengkhotbahkan Narasi PB


Perikop: Lukas 22 : 39 - 53

1. (Luk 22:39) Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit
Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.
2. (Luk 22:40) Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan."
3. (Luk 22:41) Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya,
lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
4. (Luk 22:42) "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi
bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
5. (Luk 22:43) Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk
memberi kekuatan kepada-Nya.
6. (Luk 22:44) Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya
menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
7. (Luk 22:45) Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia
mendapati mereka sedang tidur karena dukacita.
8. (Luk 22:46) Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah,
supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
 Isi doa Yesus adalah kehendak-Nya, tapi menyerahakan kepada kehendak Bapa. Di sisi lain
hidup berpola doa, tidak diminati oleh murid-murid. Hasil doa Yesus, adalah kuat untuk
mengerjakan kehendak Bapa.
9. (Luk 22:47) Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-
Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan
mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya.
10. (Luk 22:48) Maka kata Yesus kepadanya: "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak
Manusia dengan ciuman?"
11. (Luk 22:49) Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan
terjadi, berkatalah mereka: "Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?"
12. (Luk 22:50) Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus
telinga kanannya.
13. (Luk 22:51) Tetapi Yesus berkata: "Sudahlah itu." Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan
menyembuhkannya.
14. (Luk 22:52) Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal
Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya: "Sangkamu Aku ini
penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung?
15. (Luk 22:53) Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan
kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."
 Akibat doa bisa dilihat, reaksi negatif bagi yang tidak berdoa, dengan reaksi lebih positif bagi
yang berdoa. Bahwa memang ada sat kegelapan, tapi baiklah tidak terlibat di dalamnya.

1. Narasi Injil – bacalah sebagai cerita


• Konteks – perhatikan konteks seluruh Injil
Kapan (Keterangan Waktu) Di mana (Keterangan
Tempat)
Paruh kedua Abad Pertama Roma
Masehi (62-63)

• Karakter/Tokoh – tokoh kunci di dalam cerita


Karakter Apa informasi tokoh Perubahan dan mengapa
(Tokoh)
Yesus *Pergi ke luar kita, seperti biasa Yesus datang dengan
TFT PB 2022-Langham Indonesia

menuju Bukit Zaitun. ketakutan,


*Diikuti oleh murid2Nya, Yesus mengakhiri
Berkata pada murid untuk berdoa dan dengan ketenangan.
berjaga-jaga, supaya jangan jatuh
dalam pencobaan.
Doa yang Yesus
*Menjauhkan diri (dekat saja) berlutut lakukan, memberi
dan berdoa. kekuatan bagi Yesus,
*Berdoa untuk cawan berlalu, tapi hingga Yesus siap pergi
kehendak Bapa yang jadi. menuju penderitaan
*Mendapat kekuatan dari malaikat. yang telah datang.
*Sangat ketakutan dan makin
bersungguh-sungguh berdoa,
Yesus mulai berdoa
*Bangkit dari doanya dan pergi kepadadengan kehendak
murid2. Mendapati mereka sedang Yesus,
tidur.
Yesus mengakhiri doa
*Menegur murid2, dan mengajar
dengan kehendak Bapa
berdoa dan berjaga supaya tidak jatuh
yang jadi.
dalam pencobaan.
*Didatangai segerombolan orang.
*Didekati dan dicum Yudas.
*Bicara pada Yudas, menyerahkan
Anak Manusia dengan ciuman.
*Ditanya murid-murid.
*Menegur murid dan memulihkan
telinga imam besar yang terputus.
*Menegur imam besar.
*Menyatakan saat kegelapan memang
sudah tiba.
Murid-murid *Mengikuti Yesus yang pergi ke luar Mengikuti Yesus untuk pergi
luar kota,
kota.
*Mendengar arahan Yesus untuk Tidak mendengar dan tidak
berdoa. mengikuti untuk berdoa.
*Ditinggalkan Yesus seperlempar jauh
jaraknya. Merespon dengan negatif,
sampai dengan memotong
*Tertidur karena dukacita, ketika telinga kanan hamba Imam
Yesus meninggalkan mereka karena Besar.
berdoa.
*Mendengarkan kembali pengajaran Tidak berdoa, tidak menerima
“kekuatan” untuk merespon
Yesus, berdoa supaya jangan jatuh ke
dengan baik.
dalam pencobaan.
*Menerima orang-orang yang datang
menjumpai Yesus.
*Bertanya apakah bisa menyerang
mereka yang datang.
TFT PB 2022-Langham Indonesia

*Menyerang hamba Imam Besar


sehingga putus telinga kanannya.
Yudas *Datang bersama rombongan
Imam Besar, datang kepada
Yesus.
*Mendekat untuk mencium
Yesus.
*Mendengar perkataan Yesus.
Rombongan *Datang bersama Yudas.
Imam *Hendak menangkap Yesus.

•Alur/Plot – ① setting, ② krisis, ③ ketegangan, ④ klimaks, ⑤ resolusi,


⑥konklusi/ kesimpulan

Alur/Plot Terdapat Keterangan (Penjelasan)


di ayat
1. Setting 29 Yesus pergi ke luar kota, menuju Bukit
Zaitun dan murid-murid mengikuti Yesus.
2. Krisis 40-41 Yesus mengajar murid berdoa supaya tidak
jatuh dalam pencobaan dan Yesus sendiri
pun berdoa.
3. Ketegangan42-46 Yesus berdoa minta cawan berlalu, tapi
kehendak Bapa saja yang terjadi. Yesus
mendapat kekuatan dari malaikat.
Yesus kembali dan mendapati murid yang
diajak berdoa, sedang tidur, dan Yesus
mengajar kembali berdoa supaya jangan
jatuh dalam pencobaan.
4. Klimaks 47 – 50 Rombongan Imam Besar dan Yudas
datang, untuk menangkap Yesus.
Murid-murid marah dan seorang
memotong telinga kanan hamba Imam
Besar.
5. Resolusi 51-53a Yesus menanggapi dengan sudahlah dan
Yesus memulihkan telinga yang putus.
Yesus menegur sikap Imam Kepala yang
datang menangkap Yesus lengkap
dengan perlengkapan, sedang Yesus
TFT PB 2022-Langham Indonesia

tiap hari ada di Bait Allah.


6. Kesimpulan 53b Yesus mengakui ada saat bagi
kegelapan, dan saat itu telah tiba.
Dan Yesus siap menghadapinya.

Bagaimana dan mengapa situasi mereka berubah?


 Perhatikan permulaan dan akhir dari narasi (bandingkan ①
dan ⑥)
 Cari klimaks atau titik balik (④) di dalam narasi

• Penulis (mengapa) – gaya, humor, laju, pengulangan, detail


• Pembaca (lalu apa) – aplikasi atau implikasi

Siapa Penulis dan Siapa Pembaca dan Keterangan


Keterangan tentang Penulis tentang Pembaca
Lukas Teofilus - merujuk pada pare penguasa.
Mau meyakinkan orang-orang, terutama para
penguasa bahwa kekristenan merupakan agama
yang sah dan tidak perlu dicurigai.

 Apa yang diajarkan oleh narasi tersebut untuk orang-orang yang


ada di dalam cerita dan untuk kita di masa kini?

Apa yang dipelajari Apa fokus dari Penulis? Apa yang diajarkan
oleh para tokoh di Bagaimana penulis dalam cerita untuk
dalam cerita? menuliskan cerita ini? kita pada masa
kini?
Ajaran dan teladan Pola hidup Yesus adalah Kita menghadapi
untuk berdoa dalam berdoa. pencobaan juga harus
menghadapi Yesus mengajar murid-muridberdoa.
pencobaan untuk juga berdoa.

Pertanyaan-pertanyaan ini akan menolong kita untuk


mendapatkan gagasan utama dan struktur cerita.

Gagasan Pengajaran dan teladan Tuhan Yesus dalam menghadapi


Utama : sengsara dengan berdoa, supaya tidak jatuh dalam pencobaan.

GAGASAN UTAMA DAN KERANGKA KHOTBAH LENGKAP


(PERHATIKAN CARA MEMBANGUN JEMBATAN)
TFT PB 2022-Langham Indonesia

Prinsip Umum dalam Mengkhotbahkan Narasi PB:


1. Temukan Gagasan Utama dari perikop.
2. Pikirkan berbagai implikasi dari Gagasan Utama; bukan
mencari instruksi/ perintah langsung.
3. Khotbahkan narasi sebagai cerita! (alur/plot, ketegangan,
semangat/gairah, kejutan)
4. Fokus kepada Yesus. Dia adalah tokoh utama.
5. Khotbahkan pesan Injil yang terdapat dalam cerita (kabar baik
tentang keselamatan dan anugerah).
6. Yesus adalah tokoh yang unik. Peran utama-Nya adalah sebagai
Juru Selamat, bukan sebagai teladan untuk diikuti.
7. Perhatikan bagaimana Yesus menginginkan orang-orang untuk
memberi respons iman dan ketaatan kepada-Nya.Berikan aplikasi
yang bervariasi
8. Narasi Injil menguraikan apa yang terjadi, tetapi tidak
menetapkan apa yang harus kita lakukan).
➡ Cerita sering menunjukkan apa yang dapat kita lakukan,
bukan apa yang harus dilakukan.
➡ Aplikasi bisa lebih diarahkan kepada hati dan kepala,
bukan pada tindakan.
➡ Aplikasi seharusnya membawa kita menjadi lebih tahu,
percaya, mengasihi dan menaati Yesus.

Perikop Lukas 22 : 39 – 53
Pendengar khotbah Jemaat
Gagasan utama Dalam Sengsara, Berdoa Menjadikan Kuat Supaya Tidak Jatuh
Dalam Pencobaan
Gagasan utama khotbah Saya hendak mengajarkan Jemaat, untuk beriman dan taat pada
(tujuan yang akan dicapai Yesus, seperti pengajaran dan teladan Yesus, bahwa berdoa
melalui khotbah) dalam menghadapi sengsara akan membuat kita kuat dan tidak
jatuh dalam pencobaan.
Pembukaan Pada waktu mana, orang paling sering berdoa?
Konteks saat itu Jemaat yang digambarkan dalam Injil Lukas adalah jemaat yang
tengah menghadapi rupa-rupa persoalan.[1] Pertama, komunitas
Lukas sedang mengalami krisis pengharapan akan kedatangan
Tuhan (parousia).[1] Di antara mereka ada yang tetap bertekun
dalam pengharapan kedatangan Tuhan sementara yang lain sudah
mulai lesu imannya dan terus mempertanyakan kapan hari
kedatangan Tuhan itu tiba (Lukas 17:8).[1] Injil Lukas sendiri
menegaskan bahwa Hari Tuhan pasti akan datang (Lukas 21:8,9b)
TFT PB 2022-Langham Indonesia

asalkan Injil telah diberitakan ke seluruh dunia.[1] Dengan demikian,


yang menjadi fokus seharusnya bukan pada perhitungan
kedatangan Hari Tuhan melainkan pada pemberitaan Injil.[1]
Persoalan kedua adalah banyaknya orang kaya yang sudah
menjadi Kristen.[1] Orang-orang kaya ini kemudian menimbulkan
masalah di dalam jemaat.[1] Mereka memiliki watak yang egois dan
tamak serta mengabaikan keadaan orang miskin.[1] Karena
ketamakan ini, mereka berada pada posisi yang berbahaya dan
mereka dapat dengan mudah jatuh dari imannya.[1] Persoalan
ketiga adalah mengenai hubungan gereja dan negara.[1] Hubungan
keduanya digambarkan oleh Injil Lukas tidaklah saling bermusuhan
atau terlibat dalam konflik.[1]
Judul poin 1 Yesus Kristus – Hidup Yang Berdoa
Terdapat pada ayat 39 – 41
Referensi lain pada (2 tawarikh 16:9a) Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk
Alkitab melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap
Dia.
 Doa kepada Tuhan, mendapatkan jawaban dari Tuhan.
Hal-hal yang dijelaskan *Doa menjadi pola hidup Yesus, terbiasa untuk pergi ke Bukit
Zaitun.
*Bukit Zaitu, ada apa di Bukit Zaitun, Yesus menjadikannya tempat
untuk beristirahat, tempat menyendiri. (Luk 21:37) Pada siang hari
Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan
bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun.
*Dalam teks ini, di Bukit Zaitun Yesus berdoa, dan mengajar,
mengajak, murid-murid untuk berdoa.
*Yesus menjelaskan tujuan doa, bahwa pencobaan tetap akan
ada, tapi dengan berdoa, akan menolong tidak jatuh saat
pencobaan tiba.
*Yesus mengajar dan memberi teladan, melakukan apa yang
Yesus katakan dan murid-murid bisa menyaksikan semuanya
sendiri.
*Seperlempar batu jarahknya, artinya jarak dekat.
Ilustrasi Ibu janda yang rajin berdoa dan anaknya yang protes.
Dapat apa kalau rajin doa? Sama saja, hidup tetap susah.
Memang tidak dapat semua, malah selalu kurang.
Kurang kuatir, kurang cemas, kurang takut,
Kurang pikiran negatif, kurang segala yang negatif, untuk menjadi
lebih tenang, kuat, positif jalani hidup ini...
Aplikasi *Menjalani hidup di dunia, apakah kita punya pola yang rohani?
--Mengkhususkan diri untuk berdoa.
--Berdoa khusus saat pergumulan dihadapi,
--Miliki sahabat doa untuk meminta mendukung dalam doa.
*Apakah kita sudah mengalami bahwa doa kita memberi kekuatan
kepada kita, mungkin tidak langsung menjawab pergumulan kita,
tapi pasti memberi kekuatan bagi kita.
-- Apakah ada doa yang masih kita doakan sampai saat ini, atau
kita sudah menyerah hanya setelah beberapa kali berdoa? Atau
kita sudah tidak berdoa, karena pesimis?
TFT PB 2022-Langham Indonesia

Judul poin 2 Doa berisi kehendak pribadi yang takluk pada kehendak Bapa;
yang memberi kekuatan dalam ketakutan
Terdapat pada ayat 42 – 46
Referensi lain pada Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan,
(2 Kor 12:8-9)
Alkitab supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku:
"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah
kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas
kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
 Dalam berdoa, menerima kehendak Tuhan, menjadikan kehendak Tuhan
kehendak kita.
Hal-hal yang dijelaskan *Isi doa Yesus adalah kehendak-Nya pribadi sebagai manusia,
bahwa kalau bisa penderitaan yang disebut dengan lambang
cawan, berlalu, jangan sampai diminum, ditanggung oleh Yesus.
*Tapi atas kehendak pribadi Yesus, Yesus mengakui dan
menyerahkan keputusan kepada kehendak Tuhan. Kehendak
Tuhan yang di atas kehendak Yesus.. Yesus mengakui Tuhan
yang berkuasa, maha tahu, maha sempurna, karena itu yang
Tuhan kehendakilah yang jadi.
*Sesaat setelah berdoa, Tuhan Yesus mendapat jawaban doanya.
Malaikat Tuhan diutus untuk memberikan kekuatan kepada Tuhan.
*Reaksi Yesus setelah menerima kekuatan, adalah semakin
bersungguh-sungguh berdoa, semakin berserah, semakin
menyiapkan diri untuk kehendak Tuhan.
*Harapan Yesus bahwa murid-murid juga berdoa, tidak tercapai,
karena mereka tidur. Tapi Yesus sendiri tetap berdoa. Keadaan
lingkungan di sekitar, kebiasaan yang tidak sama, tidak menjadi
alasan untuk Yesus mengubah pola hidup-Nya yang selalu berdoa,
selalu berkomunikasi dengan Allah Bapa.
*Yesus kembali menegaskan tujuan dari doa, pentingnya berdoa.
Ilustrasi Kesaksian orang yang berdoa dan alami mujizat Tuhan.
Aplikasi *Kita rutin berdoa, apa isi doa kita, berpusat pada diri kita saja atau
juga berserah pada kehendak Tuhan ?
*Pengalaman berdoa dengan berpusat pada diri sendiri, kita dapat
apa, dan hasilnya bagaimana?
*Bagaimana dengan pengalaman berdoa dengan berpusat pada
Tuhan? Kita dapat apa dan hasilnya bagaimana?
*Pelajaran tentang berdoa dan berpusat pada Tuhan? Tuhan
selalu tahu mengerjakan lebih baik dari yang kita bisa bayangkan
dan kerjakan, karena biarlah Tuhan menyelenggara atas doa-doa
kita. Percaya Tuhan dan terus berdoa.
*Doa kita jawabannya macam-macam.
Ya; minta cawan berlalu dan cawan berlalu.
Tidak; minta cawan berlalu dan tetap minum cawan dengan
mendapat kekuatan untuk minum cawan penderitaan.
Tunggu; tidak langsung minum cawan, tapi tetap akan minum.
*Selalu ada jawaban Tuhan, walau jawabannya tidak selalu sama
dengan permohonan kita.
*Karena selalu ada jawaban, maka baiklah selalu berdoa.
Judul poin 3 Dampak doa, adalah ketenangan hadapi pencobaan
Terdapat pada ayat 47-53
Referensi lain pada
TFT PB 2022-Langham Indonesia

Alkitab
Hal-hal yang dijelaskan *Yudas bersama rombongan Imam Besar datang mencari Yesus.
*Yudas memberi tanda dengan mendekat dan mencium.
*Yesus menegur Yudas, tanpa kekerasan, penolakan.
*Murid-murid lain (yang tidak berdoa) marah, minta pendapat
Yesus, tetapi yang lain sudah memotong telinga salah satu yang
datang.
*Yesus menegur dan memulihkan telinga yang terputus.
*Yesus menegur Imam Kepala yang munafik, yang saat Yesus ada
di Bait Suci tidak menangkap Yesus – takut tekanan massa yang
mendukung Yesus - dan baru menangkap Yesus di Bukit Zaitun
saat malam, lengkap dengan perlengkapan.
*Yesus mengakui mereka melakukan hal yang jahat, tapi Yesus
juga mengakui inilah saat kuasa kegelapan itu.
*Yesus menerima ditangkap, diperlakukan tidak adil, dengan
tenang, tidak mengamuk, bahkan masih memulihkan yang terluka.
Ilustrasi
Aplikasi *Dampak dari berdoa, bukan saja hati yang kuat dan tenang
mengingat pencobaan yang akan datang, tapi keseluruhan hidup
yang kuat untuk menanggung dan tenang untuk menjalani semua
pencobaan dalam hidup.
*Dampak dari berdoa dengan percaya kepada Tuhan, apapun
kenyataan yang datang, diterima, dijalani dengan segala baik.
*Tidak mengamuk, tidak menolak, tidak menyerang walau punya
kemampuan untuk menyerang, tapi bahkan memulihkan.
*Apakah kita punya pengalaman dengan dampak dari berdoa?
-- Berapa yang sudah kita ampuni, kita lupakan kesalahannya?
-- Berapa yang tetap kita jalani hubungan baik, setelah banyak
pengkhianatan yang kejahatan yang diberikan kepada kita?
-- Berapa kuat kita bertahan, tidak membalas walau kita punya
kesempatan membalas?
-- Berapa kita kuat dan lapang hati, membantu mengangkat
mereka yang bahkan kita tahu dulu menjatuhkan kita.
--- Ada orang yang bisa melakukannya, dan jika ditanya, ia melalui
saat doa pergumulan, bahkan doa puasa untuk itu.
--- Apakah doa kita selama ini telah berdampak kekuatan dan
ketenangan untuk menjalani hidup dengan apapun yang Tuhan
ijinkan terjadi?
----- Jika tidak, maka ada yang perlu kita koreksi kembali, apakah
iman kita saat berdoa, atau kekerasan hati kita saat berdoa.
*Karena doa selalu memberi dampak dan dampaknya selalu
positif.
Penutup Tidak ada hidup tanpa pencobaan.
Walau kita pun berdoa, jangan membawa kami ke dalam
pencobaan, pencobaan tetap ada (ingatlah bahwa dengan terus
berdoa, kita dijauhkan dari gunung pencobaan, walau masih tetap
mengalami pencobaan).
Tuhan Yesus saja mengalaminya.
Kita belajar percaya Tuhan dan pengajarannya, teladan-Nya.
Menjadikan doa pola hidup kita,
TFT PB 2022-Langham Indonesia

lalu mendapatkan kekuatan Tuhan dalam setiap doa kita,


lalu menjadi lebih tenang jalani hidup dengan pencobaan sekali
pun.
Tuhan Yesus memberkati kita.

Anda mungkin juga menyukai