Anda di halaman 1dari 10

LITERASI

Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata... Nur Ari Marlina
ISSN: 2085-0344 (Print)
ISSN: 2503-1864 (Online)
Journal homepage: www.ejournal.almaata.ac.id/literasi
Journal Email: literasi_stia@yahoo.com

Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS


Kelas III SD Karanggayam
Nur Ari Marlina
Prodi PGMI, FAI Universitas Alma Ata
Martalia Ardiyaningrum
Prodi PGMI, FAI Universitas Alma ata dan martalia.ardiyaningrum@almaata.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat minat membaca siswa kelas III dan
hubungan antara minat membaca dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III
SD Karanggayam baik secara parsial maupun secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas III SD Karanggayam tahun pelajaran 2018/2019 dan sampel penelitian ini adalah
siswa kelas III dengan jumlah 21 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket untuk
mengukur minat membaca, sedangkan untuk prestasi belajarnya didapat dari nilai ulangan siswa
pada mata pelajaran IPS. Analisis data menggunakan korelasi person dengan program aplikasi
komputer SPSS Versi 20 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) minat membaca
siswa SD Karanggayam masuk dalam kategori cukup baik dilihat dari hasil tabulasi angket yaitu
sebesar 76%; 2) Koefisien Pearson menunjukan hasil nilai signifikansi sebesar 0,581 dengan
taraf signifikan 5% atau dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
minat membaca dengan prestasi belajar IPS siswa SD Karanggayam.

Kata Kunci: minat membaca, prestasi belajar, IPS



Abstract
This study aims to determine the level of interest in reading of grade III students and the
relationship between reading interest and student achievement in social studies in grade III
of SD Karanggayam either partially or as a whole. This study used a quantitative approach
with correlational techniques. The population in this study were all class III students of SD
Karanggayam in the 2018/2019 academic year and the sample of this study was grade III
students with a total of 21 students. The research instrument used was a questionnaire to measure
reading interest, while the learning achievement was obtained from students’ test scores in the
social studies subject. Data analysis used person correlation with SPSS Version 20 for Windows
computer application program. The results showed that: 1) the students’ reading interest of
SD Karanggayam was in the good enough category as seen from the tabulation results of the
questionnaire, which showed 76%; 2) The Pearson coefficient shows a significance value of 0.581
with a significant level of 5% or it can be said that there is no significant relationship between
reading interest and social studies achievement of students of SD Karanggayam.

Keywords: reading interest, learning achievement, social studies

LITERASI, Volume XII, No. 1 2021 1


Nur Ari Marlina Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata...

PENDAHULUAN awal dengan siswa kelas III SD Karanggayam,


Kemampuan literasi merupakan menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai buku
kemampuan yang dapat dikembangkan sejak komik dibandingkan buku mata pelajaran. Selain
dini, anak dapat memahami maupun melakukan itu, siswa lebih banyak menghabiskan waktunya
aktifitas berdasarkan informasi yang diperoleh dengan bermain games. Hal ini disebabkan
1
. Kemampuan ini dapat dikembangkan karena dalam buku komik terdapat banyak
melalui kebiasaan membaca dan menulis. gambar menarik dibandingkan buku pelajaran.
Dalam lingkungan keluarga, orang tua dapat Hasil observasi di SD Karanggayam pada
membiasakan untuk mengenalkan kebiasaan tahun 2019 menunjukkan bahwa perpustakaan
baca melalui kegiatan membaca cerita berupa sekolah kurang dimanfaatkan dengan baik oleh
dongeng, kisah nabi, atau bacaan yang lainnya. siswa. Dari 139 siswa hanya terdapat 60 siswa
Dengan demikian, kegiatan membaca menjadi perbulannya yang mengunjungi perpustakaan
bagian dalam kehidupan sehari-hari anak, sekolah. Hal ini dapat dimaknai bahwa
sehingga budaya membaca dapat terbentuk bahwa hanya 50% siswa SD Karanggayam
dalam diri anak. Sumber bacaan tersebut mengunjungi perpustakaan dengan frekuensi
dapat diperoleh dengan membeli buku bacaan satu bulan sekali. Selain itu, jam buka
(berbentuk hardcopy) ataupun mengakses secara perpustakaan masih tidak teratur, dikarenakan
online melalui internet. Saat ini sudah tidak ada penjaga perpustakaan juga merupakan guru
kendala dalam memperoleh sumber bacaan bagi batik. Oleh karena itu dalam pembagian jam
orang tua, karena berbagai cerita dapat diakses buka perpustakaan tidaklah setiap hari.
secara digital. Kapan dan dimanapun orang Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
tua berada dapat mengunduh cerita/dongeng Kota Metro 3 menyebutkan bahwa berdasarkan
sebagai sumber bacaan bagi putra-putrinya. data dari UNESCO, minat baca di Indonesia
Pada kenyataannya tidak semua orang hanya sebesar 0,01 % (0,01 persen). Data ini
tua memiliki kesempatan atau melaksanakan memberikan gambaran bahwa dari 10.000
kegiatan rutin membaca cerita/dongeng untuk penduduk di Indonesia, hanya 1 orang yang
putra-putrinya. Hal ini diduga menjadi penyebab memiliki minat baca. Padahal dengan membaca
siswa memiliki minat baca yang masih rendah akan dapat membuka cakrawala dunia dan
di tingkat sekolah dasar. Hasil dari PIRLS menambah pemahaman wawasan yang luas
(Progress in Internasional Reading Literacy mengenai ilmu pengetahuan. Untuk generasi
Study) untuk sekolah dasar tahun 2006 yang millennial, budaya literasi ini merupakan salah
dilaksanakan oleh International Association for satu senjata untuk mengurangi disinformasi
Evaluation of Educational Achievement (IEA) seperti hoal dan hate speech beredar di
menunjukkah bahwa rata-rata kemampuan masyarakat 4. Namun saat ini minat untuk
membaca siswa sekolah dasar untuk tujuan membaca masih sangat rendah, lebih khusus
literasi berada di urutan 41 dari 45 negara yang
mengikuti penilaian ini.2 Hasil ini tentunya 3
Melinda Indriyani, ‘Upaya Untuk Meningkatkan
memprihatinkan bagi dunia pendidikan, karena Minat Literasi Terhadap Masyarakat Agar Dapat
menunjukkan bahwa dalam hal melek aksara Membangun Masa Depan Yang Diinginkan’, Dinas
Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Kota Metro, 2018
Negara Indonesia masih terbelakang.ll
<https://dispusarda-metro.com/index.php?page=detail_
Fakta lain diperoleh dari hasil wawancara artikel&&id=111#.XyE3PzUxXIU> [accessed 29 July
2020].
1
Yasir Riady, ‘LITERASI INFORMASI SEJAK 4
Anggi Pratiwi and Eflinnida Nurul Komaril
DINI: PENGETAHUAN BARU BAGI ANAK USIA Asyarotin, ‘Implementasi Literasi Budaya Dan Kewargaan
DINI’, JIV, 2013 <https://doi.org/10.21009/jiv.0802.10>. Sebagai Solusi Disinformasi Pada Generasi Millennial
2
Michael O Martin, Ina V S Mullis, and Ann M Di Indonesia’, Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan,
Kennedy, PIRLS 2006 Technical Report, TIMMS & PIRLS 7.1 (2019), 65–80 <https://doi.org/10.24198/jkip.
International Study Center, 2007. v7i1.20066>.

2 LITERASI, Volume XII, No. 1 2021


Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata... Nur Ari Marlina

lagi dalam pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan keinginan yang kuat diiringi usaha dari
Sosial) di sekolah yang menuntut siswa seseorang guna melaksanakan kegiatan
memahami sejarah yang begitu banyaknya, membaca dengan dilandasi kesadaran dari
sehingga siswa mau tidak mau harus membaca diri sendiri 6. Dalam pembelajaran di SD,
sejarah tersebut untuk memahami materi IPS. pengertian tersebut memberikan penekanan
Nilai Ujian Akhir Semester siswa kelas III bahwa keinginan membaca muncul dari
SD Karanggayam pada materi IPS menunjukkan diri siswa sendiri tanpa adanya paksaan dari
hasil yang belum maksimal. Sebanyak 65% pihak lain. Guna membangun minat baca ini,
siswa memperoleh nilai di bawah KKM perlu pembiasaan bagi siswa untuk membaca
(kriteria ketuntasan minimal), berarti bahwa berbagai sumber belajar baik yang tersedia di
hanya 35% siswa yang telah tuntas KKM, perpustakaan sekolah maupun tempat lainnya.
dengan KKM yang ditetapkan adalah 75. Hal Adapun aspek yang mempengaruhi minat
ini diduga karena metode guru dalam mengajar membaca diantaranya adalah 1) kesenangan
mata pelajaran IPS masih didominasi dengan terhadap kegiatan membaca; 2) frekuensi waktu
ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Aktifitas yang diluangkan untuk membaca; 3) banyaknya
siswa mengunjungi perpustakaan untuk buku yang telah dibaca; dan 4) kesadaran
mencari referensi materi pelajaran IPS belum terhadap manfaat membaca 7.
dioptimalkan. Selain itu siswa juga kurang Aspek pertama yang perlu dibangun adalah
antusias pada bacaan, sehingga sedikit sekali kesenangan terhadap kegiatan membaca, hal ini
anak yang mau membaca di saat mereka diberi dapat dilakukan oleh guru dengan memberikan
tugas oleh guru untuk memahami bacaan. Hal motivasi berupa penjelasan manfaat membaca
ini diduga menjadi penyebab siswa kurang bagi setiap siswa. Frekuensi waktu membaca dan
antusias dalam memanfaatkan waktu istirahat banyaknya buku yang dibaca juga menunjukkan
untuk mengunjungi perpustakaan. Sejalan minat membaca dari peserta didik. Semakin
dengan pendapat Magdalena 5 yaitu kurangnya sering seseorang meluangkan waktu untuk
minat baca siswa sekolah dasar disebabkan membaca, menunjukkan bahwa tingkat minat
kurangnya kemauan dari siswa sendiri untuk membacanya semakin tinggi.
terlibat dalam kegiatan membaca, serta guru Terdapat faktor yang dapat menghambat
belum melibatkan siswa secara internsif dalam minat membaca bagi siswa di lingkungan
kegiatan membaca buku saat pembelajaran sekolah 8 diantaranya adalah 1) kurangnya
ataupun sebelum pembelajaran. teladan oleh orang tua atau guru, 2) kurangnya
Perlu adanya kajian lebih lanjut hubungan bahan bacaan yang bermutu untuk memenuhi
antara minat baca siswa dengan prestasi keinginan membaca anak, dan 3) tidak adanya
belajar siswa (khususnya) dalam materi IPS. pendidikan dan pembinaan membaca di sekolah.
Oleh karena itu dalam penelitian ini ingin Berdasarkan faktor-faktor penghambat tersebut,
menganalisis: 1) tingkat minat membaca siswa tampak bahwa pembiasaan membaca di sekolah
kelas III pada materi IPS di SD Karanggayam, 2) merupakan salah satu faktor penting dalam
hubungan antara minat membaca siswa dengan membangun budaya membaca di sekolah.
prestasi belajar siswa kelas III pada materi IPS 6
F Rahim, Pengajaran Membaca Di Sekolah
di SD Karanggayam. Dasar, Bumi Aksara, 2007; Ajip Rosidi, Pembinaan Minat
Minat Membaca Baca: Bahasa Dan Sastera, ed. by Adriyani Kamsyach
Minat membaca dapat diartikan sebagai (Bandung, 2016).
7
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa (Ed.Revisi), Revisi (Bandung:
5
Magdalena Elendiana, ‘Upaya Meningkatkan CV Angkasa, 2015).
Minat Baca Siswa Sekolah Dasar’, Junal Pendidikan Dan 8
Hernowo, Mengikat Makna Update : Membaca
Konseling, 1.2 (2020), 63–68 <https://doi.org/https://doi. Dan Menulis Yang Memberdayakan, ed. by Budhyastuti
org/10.31004/jpdk.v1i2.572>. (Bandung: Kaifa, 2009).

LITERASI, Volume XII, No. 1 2021 3


Nur Ari Marlina Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata...

Pembiasaan ini dapat dilakukan melalui korelasi 11.


pemberian contoh oleh guru, pemberian tugas Sample penelitian ini adalah siswa kelas III
membaca kepada siswa, dan melalui program di SD Karanggayam sebanyak 21 siswa. Untuk
literasi lainnya yang dikembangkan oleh pihak populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di
sekolah. SD Karanggayam tahun pelajaran 2018/2019
Prestasi Belajar yang berjumlah 139 siswa.
Prestasi belajar diartikan sebagai hasil Instrumen yang digunakan untuk
capaian pengetahuan dan ketrampilan siswa mengumpulkan data penelitian adalah
melalui proses pembelajaran baik di dalam lembar observasi, angket, dan dokumen SD
maupun di di luar kelas 9. Asmara menambahkan Karanggayam. Observasi digunakan untuk
bahwa pencapaian hasil belajar tersebut dapat mengamati jalannya kegiatan pembelajaran IPS
diukur melalui skor pengetahuan maupun di kelas III SD Karanggayam. Angket digunakan
ketrampilan yang menunjukkan tingkat untuk menghimpun data persepsi minat
keberhasilan siswa dalam mengikuti proses membaca pada pembelajaran IPS. Dokumentasi
pembelajaran. merupakan teknik untuk mengumpulkan data
Sejalan dengan pendapat tersebut, Djaali hasil ulangan IPS di kelas III SD Karanggayam.
dan Muljojo menyebutkan bahwa prestasi Data persepsi minat membaca siswa
belajar merupakan tingkat perkembangan atau merupakan data primer yang langsung dihimpun
kemajuan yang telah dicapai siswa setelah melalui angket yang dikembangkan dalam
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka penelitian ini dengan jumlah butir adalah 25.
waktu tertentu 10. Berdasarkan beberapa Sedangkan, data prestasi belajar IPS merupakan
pendapat ahli di atas, prestasi belajar dapat data sekunder yang diperoleh peneliti dari data
dimaknai sebagai pencapaian pengetahuan, ulangan harian IPS yang telah dilaksanakan oleh
sikap, maupun ketrampilan siswa yang dapat guru kelas III.
diukur menggunakan skor penilaian. Kisi-kisi Angket minat Membaca tersaji
sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Minat Membaca
Jenis penelitian yang digunakan yaitu
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif Nomor Butir
Variabel Indikator
merupakan penelitian yang digunakan untuk Positif Negatif
meneliti populasi dan sampel tertentu, teknik Minat Kesenangan 4 4
pengambilan sampel dilakukan secara total Membaca membaca
atau seluruh siswa yang diteliti, pengumpulan Kesadaran man- 8 5
data dengan menggunakan instrument berupa faat membaca
angket, dan analisis datanya bersifat statistik Frekuensi mem- 3 1
dengan angka dan bantuan SPSS versi 20 baca
dengan tujuan menguji hipotesis yang telah Jumlah butir 15 10
ditetapkan. Penelitian korelasi bertujuan untuk
mendeteksi sejauh mana variabel pada suatu Teknik analisis data yang digunakan dalam
faktor berhubungan dengan variabel pada satu penelitian ini adalah 1) tabel kategori minat
atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien membaca, dan 2) uji korelasi pearson dengan
bantuan program SPSS versi 20 for Windows.
9
Saifudin Azwar, Tes Prestasi, Fungsi Dan
Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, Pustaka Adapun tabel kategori minat membaca
Pelajar, 2015; Asmara, Prestasi Belajar (Bandung: mengikuti kategori di bawah ini 12
Remaja Rosdakarya, 2009).
10
Djaali and Pudji Muljojo, Pengukuran Dalam 11
(Sugiyono 2015:14)
Bidang Pendidikan, PT. Grasindo, 2008. 12
(Saifuddin Azwar, 2012:109)

4 LITERASI, Volume XII, No. 1 2021


Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata... Nur Ari Marlina

Tabel 2. Kategori Minat Membaca pada table di bawah ini:


No Rentang Kategori
1 X ≥ (M + 1,0 SD) Baik Tabel 4. Statistik Deskriptif Minat Membaca
Siswa Kelas III
2 (M - 1,0 SD) < X < (M + 1,0 SD) Cukup
3 X ≤ (M - 1,0 SD) Kurang Statistik Deskriptif
Ban-
Indika- Nilai Nilai Stan-
Keterangan:Rerata dan standar deviasi ideal yak
tor Mini- Maksi- Mean dar
Butir
diperoleh dengan rumus : mum mum Deviasi
Mi = ½ ( skor tertinggi + skor terendah ) Kesenan- 8 13 29 22,19 3,789
SDi = 1/6 ( skor tertinggi + skor terendah ) gan mem-
baca
Hasil korelasi antara variable minat Kes- 13 26 48 36,28 5,090
membaca dengan prestasi belajar mata pelajaran adaran
IPS akan dikonsultasikan terhadap interpretasi manfaat
membaca
koefisien korelasi yang dikemukakan oleh
Frekuensi 4 8 15 11,14 1,740
Sugiyono 1314 sebagai berikut:
membaca

Tabel 3. Pedoman Interpretasi Koefisien


Korelasi Data statistic deskriptif minat membaca
diperoleh dari sampel yang berjumlah 21 siswa.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Angket minat ini disusun dengan 4 (empat)
0,00 – 0,199 Sangat rendah alternatif pilihan jawaban yaitu 1) Sangat Sesuai
0,20 – 0,399 Rendah (SS), 2) Sesuai (S), 3) Tidak Sesuai (TS), dan
0,40 – 0,599 Sedang 4) Sangat Tidak Sesuai (STS). Secara berturut-
0,60 – 0,799 Kuat turut skor yang diberikan jika pernyataan angket
0,80 – 1,00 Sangat kuat positif adalah 4, 3, 2, dan 1, Sedangkan untuk
pernyaat angket negative maka secara berturut-
Untuk penelitian kualitatif seperti turut skor yang diberikan adalah 1, 2, 3, dan 4.
penelitian tindakan kelas, studi kasus, dan Berdasarkan nilai mean setiap indikator nampak
lain-lain, perlu ditambahkan kehadiran bahwa nilai Mean dibagi dengan banyak butir
peneliti, subyek penelitian, informan yang ikut menunjukkan nilai yang relative sama yaitu
membantu beserta cara-cara menggali data- 2,7; hal ini menunjukkan bahwa peserta didik
data penelitian, lokasi dan lama penelitian serta dalam menjawab angket minat membaca ini
uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil memberikan jawaban dominan antara angka
penelitian. 2 dan 3. Hal ini mengarah pada masih perlu
peningkatan minat membaca pada siswa SD
HASIL DAN PEMBAHASAN khususnya siswa kelas III. Berikut hasil angket
Minat Membaca Kelas III SD Karanggayam minat secara keseluruhan (mencakup 3 indikator).
Pengukuran minat membaca kelas III pada
mata pelajaran IPS terdiri dari tiga indikator Tabel 5. Kategorisasi Minat Membaca
yaitu kesenangan dalam membaca, kesadaran Frekuensi
manfaat membaca, dan frekuensi membaca. Rentang
No Fre­ Persen­ Kategori
Skor
Analisis berdasarkan statistik diskriptif terhadap kuensi tase
masing-masing indikator angket minat membaca 1 X ≥ 78 3 14 % Baik
siswa kelas III SD Karanggayam dapat disajikan 2 61< X <78 16 76 % Cukup
13
(Sugiyono 2015) 3 X ≤ 61 2 10 % Kurang
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Total 21 100 %
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, R & D.

LITERASI, Volume XII, No. 1 2021 5


Nur Ari Marlina Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata...

Tabel di atas menunjukkan bahwa secara hasil penelitian Wiyani Windrawati, dkk yang
keseluruhan, minat membaca siswa kelas III mengemukakan bahwa budaya membaca harus
SD Karanggayam masuk dalam kategori diawali sedini mungkin melalui lingkungan
cukup. Hasil angket minat membaca untuk keluarga sehingga lebih mudah menanamkan
setiap indikator juga dikonsultasikan pada table kebiasaan membaca yang baik 18.
kategori minat membaca 15 sebagai berikut: Faktor lain yang membangun rasa senang
membaca adalah dukungan dari kurikulum/
Tabel. 6. Kategorisasi Indikator Kesenangan pendidikan yang diberlakukan sekolah/
Membaca madrasarh. Selain lingkungan keluarga,
Frekuensi lingkungan sekolah/madrasah juga dapat
Rentang membangun rasa senang membaca. Kurikulum
No Fre­ Persen­ Kategori
Skor
kuensi tase yang kurang tegas mencantumkan kegiatan
1 X ≥ 24 4 19 % Baik membaca pada suatu bahan kajian, serta guru
2 16< X <24 16 76 % Cukup yang kurang memberikan motivasi siswa untuk
3 X ≤ 16 1 5% Kurang membaca akan menjadi faktor penghambat
Total 21 100 %
dalam menumbuhkan rasa senang membaca
bagi siswa 19. Dua faktor ini merupakan faktor
strategis yang dapat membangun rasa senang
Tabel di atas menunjukkan bahwa
membaca dengan melihat sebagian besar waktu
sebanyak 76% siswa masuk dalam kategori
siswa dijalani di rumah dan di sekolah.
cukup senang dalam membaca. Hanya
terdapat 19% siswa yang memiliki kesenangan
Tabel. 7. Kategorisasi Indikator Kesadaran
membaca dalam kategori baik. Terdapat Manfaat Membaca
berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab
masih kurangnya rasa senang membaca bagi Frekuensi
Rentang
siswa, diantaranya faktor lingkungan keluarga No Fre­ Persen­ Kategori
Skor
dan faktor kurikulum/pendidikan sekolah 16. kuensi tase
Faktor lingkungan keluarga memiliki peranan 1 X ≥ 39 3 14 % Baik
penting dalam menumbuhkan rasa senang dalam 2 26 < X < 39 17 81 % Cukup
membaca, dengan orang tua membiasakan putra/ 3 X ≤ 26 1 5% Kurang
putrinya membaca sedari kecil akan membangun Total 21 100 %
kebiasaan membaca 17. Kebiasaan ini akan
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari Hasil pada indikator kesadaran manfaat
anak, sehingga rasa senang akan menjauhkan membaca tidak jauh berbeda dengan indikator
dari keterpaksaan membaca. Peran orang tua kesenangan membaca, yaitu sebanyak 81%
memang sangat penting dalam membangun rasa siswa masih dalam kategori cukup sadar manfaat
senang dalam membaca. Hal ini sejalan dengan membaca. Hal ini memberikan makna bahwa
perlu upaya dalam meningkatkan pemahaman
Saifuddin Azwar.
15

Tia Ulfa Amelia, ‘FAKTOR-FAKTOR YANG


16 manfaat membaca kepada peserta didik. Upaya
MEMPENGARUHI MINAT BACA SISWA SD NEGERI ini dapat dilakukan baik oleh pihak keluarga,
125 PEKANBARU’, Primary: Jurnal Pendidikan Guru sekolah, maupun masyarakat 20. Melihat hasil
Sekolah Dasar, 2020 <https://doi.org/10.33578/jpfkip. yang dari table 5, maka perlu upaya baik dari
v9i1.7565>.
keluarga, sekolah, maupun masyarakat untuk
17
Wiyani Windrawati and others, ‘Analisis Faktor
Penghambat Belajar Membaca Permulaan Pada Siswa
Kelas I SD Inpres 141 Matalamagi Kota Sorong’, 2.1 18
Windrawati and others.
(2020), 10–16; R.M. Arnold, Prijana, and Sukaesih, 19
Amelia.
‘Potensi Membaca Buku Teks’, Jurnal Kajian Informasi 20
Windrawati and others; Arnold, Prijana, and
& Perpustakaan, 2015. Sukaesih; Amelia.

6 LITERASI, Volume XII, No. 1 2021


Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata... Nur Ari Marlina

membangun persepsi siswa tentang peran cukup sedangkan pada indikator frekuensi
penting dari aktifitas membaca. membaca persepsi siswa lebih dominan
Keluarga sebagai lingkungan utama pada kategori baik. Jika dua indikator ini
peserta didik, dalam membangun kesadaran dikaitkan, semakin siswa memiliki rasa senang
manfaat membaca dapat dimulai dari orang terhadap kegiatan membaca maka frekuensi
tua. Orang tua dapat mendampingi peserta membaca juga akan semakin meningkat. Akan
didik dalam kegiatan membaca dan memberikan tetapi, dalam hasil kuesioner ini, frekuensi
pengertian pentingnya dari kegiatan membaca. membaca sudah masuk dalam kategori baik
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh orang tua tapi kesenangan membaca siswa masih dalam
diantaranya adalah kegiatan membaca bersama kategori cukup.
dengan anak, kegiatan mendongeng di rumah Beberapa hal yang menjadi penyebab
secara bergantian, dan masih banyak kegiatan terjadinya kondisi ini salah satunya adalah
yagn dapat dilakukan olerh orang tua dengan jenis motivasi membaca siswa. Seperti hasil
anak dalam membangun kesadaran pentingnya penelitian dari Riyadi yang menyebutkan
membaca. Seperti yang disampaikan oleh Peran bahwa sebagian besar siswa melakukan aktifitas
yang dapat diberikan oleh Tia Ulfa Amelia membaca karena terpaksa karena diminta oleh
dalam jurnalnya 21, bahwa semakin besar orang tua atau guru membaca 22. Dalam hal ini
motivasi membaca yang diberikan oleh orang motivasi untuk melakukan suatu aktifitas yaitu
tua kepada anaknya, maka anak akan semakin motivasi dari dalam diri sendiri dan motivasi dari
giat dalam melakukan aktifitas membaca. eksternal (seperti dari guru maupun orang tua).
Dengan kegiatan ini, anak akan semakin sadar Hal ini sejalan dengan pendapat Ajip Rosidi,
akan pentingnya kegiatan membaca dalam bahwa minat membaca adalah suatu rasa lebih
memperluas pengetahuan mereka. tertarik dan suka pada bahasa tulis (membaca)
tanpa ada yang menyuruh dan dilakukan dengan
Tabel. 8. Kategorisasi Indikator Frekuensi kesadaran akan motivasi membaca dari dalam
Membaca diri sendiri 23.
Frekuensi Minat membaca ini akan terbangun saat
Rentang kesenangan membaca telah muncul dari dalam
No Fre­ Persen­ Kategori
Skor
kuensi tase diri seorang siswa. Hal yang perlu dibangun
1 X ≥ 10 13 62 % Baik dalam diri siswa adalah rasa suka terhadap
2 2 < X < 10 8 38 % Cukup kegiatan membaca, dan dalam menumbuhkan
3 X≤2 0 0% Kurang rasa tersebut maka perlu stimulus dari
Total 21 100 %
lingkungan sekitarnya baik keluarga, sekolah,
maupun masyarakat.
Pada indikator frekuensi membaca
Hubungan Minat Membaca Dan Prestasi
menunjukkan hasil yang berbeda dengan
Belajar IPS
indikator yang lainnya, yaitu sebanyak 62%
Prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas
siswa masuk dalam kategori baik untuk frekuensi
III SD Karanggayan, yang diperoleh dari hasil
membacanya, dan 38% masuk dalam kategori
ulangan harian ditunjukkan melalui diagram
cukup. Hal ini memberikan gambaran bahwa
batang di bawah ini.
siswa kelas III telah meluangkan waktu untuk
membaca. Hasil ini belum berbanding lurus
100% dengan hasil pada indikator kesenangan
membaca. Pada indikator kesenangan membaca, 22
Riyadi Dwi Prasetya, ‘Membangun Kesadaran
persepsi siswa lebih dominan pada kategori Aktif Membaca Prestasi Dan Motivasi Belajar Siswa’, 4.1
(2013), 26–38.
21
Amelia. 23
Rosidi.

LITERASI, Volume XII, No. 1 2021 7


Nur Ari Marlina Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata...

57%
IPS digunakan uji korelasi dengan Pearson
60%
50% 43%
Correlation. Sebelum uji korelasi dilakukan,
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu
Persentase

40%
30%
20%
uji normalitas dan uji linearitas. Pada uji
10% normalitas digunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
0%
Tidak Tuntas Tuntas Z, dengan nilai signifikansi 0,829. Karena nilai
Kriteria Ketuntasan
signifikansi lebih besar dari alpha (0,829 > 0,05)
maka data minat membaca memenuhi syarat
Gambar 1. Hasil Ulangan Harian IPS Siswa normalitas. Sedangkan untuk nilai signifikan
kelas III pada uji normalitas data prestasi belajar IPS
Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) di adalah 0,135, maka data prestasi belajar IPS
kelas III SD Karanggayam adalah 75, sehingga memenuhi syarat uji normalitas.
siswa dengan nilai lebih dari atau sama dengan Uji syarat berikutnya adalah uji linearitas,
75 akan dinyatakan tuntas. Artinya terdapat yang mana hasil uji linearitas antara variable
43% siswa kelas III pada ulangan harian IPS prestasi belajar IPS dengan Minat membaca
memperoleh nilai kurang dari 75. Data inilah menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,738
yang akan diolah untuk memperoleh hubungan yang berarti nilai ini lebih besar dari alpha
antara prestasi belajar dengan minat membaca (0,05) sehingga memenuhi syarat linearitas.
siswa SD Karanggayam. Setelah memenuhi uji prasyarat normalitas dan
Untuk menentukan hubungan antara linearitas, maka uji korelasi dapat dilakukan.
minat membaca siswa dengan prestasi belajar

Tabel 9. Korelasi Minat Membaca dengan Prestasi Belajar IPS


Variabel Prestasi Minat
Variabel Belajar Membaca
Pearson Correlation 1 0,128
Prestasi Belajar Sig. (2-tailed) 0,581
N 21 21
Pearson Correlation 0,128 1
Minat Membaca Sig. (2-tailed) 0,581
N 21 21

Nilai signifikansi uji korelasi menggunakan Hasil korelasi ini, menunjukkan bahwa
rumus Pearson adalah 0,581 yang mana nilai siswa yang memiliki prestasi belajar mata
ini lebih besar dari alpha (0,05) yang berarti pelajaran IPS yang tinggi, belum tentu memiliki
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan minat membaca yang tinggi pula. Begitu pula
antara minat membaca dengan prestasi belajar sebaliknya, siswa yang memiliki prestasi belajar
IPS siswa SD Karanggayam. Hasil koefisien mata pelajaran IPS yang rendah, belum tentu
korelasi dari table 8 menunjukkan nilai koefisien memiliki minat membaca yang rendah. Terdapat
korelasi antara variable minat membaca dnegan beberapa dugaan terhadap hasil penelitian ini,
presetasi belajar IPS adalah 0,128. Nilai ini salah satunya adalah ruang lingkup materi tes
jika konsultasikan terhadap table 3 (pedoman prestasi belajar yang dikerjakan oleh siswa.
interpretasi koefisien korelasi) masuk dalam Lingkup materi dalam mata pelajaran IPS terdiri
tingkat hubungan yagn sangat rendah. Dapat dari 1) gejala lingkungan geografi, 2) masalah
diartikan pula bahwa tidak ada hubungan antara dan peristiwa social masyarakat, 3) sejarah, dan
prestasi belajar IPS dengan minat membaca.

8 LITERASI, Volume XII, No. 1 2021


Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata... Nur Ari Marlina

4) bidang ekonomi 24. minat membaca dan prestasi belajar pada mata
Keempat ruang lingkup di atas tentu saja pelajaran IPS menunjukkan tidak terdapat
membutuhkan ketrampilan membaca untuk hubungan antara minat membaca dan prestasi
memahami materi tersebut. Tentu saja frekuensi belajar pada mata pelajaran IPS. Hasil ini
membaca dari keempat materi tersebut berbeda- diduga berkaitan dengan materi yang diujikan
beda, seperti materi sejarah membutuhkan pada tes mata pelajaran IPS, yaitu materi bidang
frekuensi membaca lebih dibandingkan bidang ekonomi.
ekonomi. Untuk bidang ekonomi, siswa akan Untuk penelitian berikutnya, yang ingin
lebih mudah memahami materi jika terlibat melihat hubungan antara minat membaca
langsung dalam kegiatan ekonomi seperti di dengan prestasi belajar diharapkan dapat
kantin sekolah/koperasi sekolah, atau di pasar. menentukan materi yang menuntut ketrampilan
Pada tes prestasi belajar yang digunakan dalam membaca lebih besar, diantaranya materi sejarah
penelitian ini adalah tes belajar pada materi: atau masalah dan peristiwa social masyarakat.
1) mengenal lingkungan alam dan buatan, dan Pemilihan materi yang tepat ini diharapkan
2) memelihara lingkungan alam dan buatan mampu menunjukkan hubungan antara minat
di sekitar rumah. Karakteristik dari materi ini membaca dengan prestasi belajar yang lebih
merujuk pada pembelajaran yang menekankan signifikan. Selain itu, untuk pembelajaran IPS di
pada kegiatan pengamatan yang didukung SD hendaknya secara terus-menerus melibatkan
dengan kegiatan membaca. Oleh karena itu aktifitas membaca baik membaca di lingkungan
dalam penelitian ini, hubungan antara variable kelas, sekolah, maupun rumah. Dengan kegiatan
minat membaca dengan prestasi belajar mata membaca yang rutin ini akan menguatkan minat
pelajaran IPS belum Nampak. membaca peserta didik.
Untuk keempat ruang lingkup materi IPS
tersebut, guru tetap harus membiasakan aktifitas DAFTAR PUSTAKA
membaca bagi peserta didiknya, karena tanpa Amelia, Tia Ulfa, ‘FAKTOR-FAKTOR YANG
membaca siswa akan mengalami kesulitan MEMPENGARUHI MINAT BACA
dalam memahami dan memecahkan masalah SISWA SD NEGERI 125 PEKANBARU’,
yang ada dalam mata pelajaran IPS tersebut. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Materinya seperti apa, aktifitas membaca perlu Dasar, 2020 <https://doi.org/10.33578/
dijadikan bagian dari pelajaran IPS karena akan jpfkip.v9i1.7565>
membantu siswa dalam menumbuhkan rasa Arnold, R.M., Prijana, and Sukaesih, ‘Potensi
terbiasa membaca yang selanjutnya diharapkan Membaca Buku Teks’, Jurnal Kajian
dapat menjadi senang dalam membaca. Informasi & Perpustakaan, 2015
Asmara, Prestasi Belajar (Bandung: Remaja
KESIMPULAN Rosdakarya, 2009)
Minat membaca siswa kelas III SD Azwar, Saifuddin, Penyusunan Skala Psikologi
Karanggayam masuk dalam kategori cukup. Jika (Ed.2), Pustaka Pelajar, 2012
dilihat dari indikator minat membaca, indikator Azwar, Saifudin, Tes Prestasi, Fungsi Dan
yang memberikan kontribusi dominan pada Pengembangan Pengukuran Prestasi
kategori baik adalah frekuensi membaca. Minat Belajar, Pustaka Pelajar, 2015
membaca siswa kelas III SD Karanggayam pada Djaali, and Pudji Muljojo, Pengukuran Dalam
indikator frekuensi membaca masuk dalam Bidang Pendidikan, PT. Grasindo, 2008
kategori baik. Uji hipotesis korelasi antara Elendiana, Magdalena, ‘Upaya Meningkatkan
Minat Baca Siswa Sekolah Dasar ’,
24
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep Dan
Junal Pendidikan Dan Konseling, 1.2
Pembelajaran, Pendidikan IPS Konsep Dan Pembelajaran (2020), 63–68 <https://doi.org/https://doi.
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009). org/10.31004/jpdk.v1i2.572>

LITERASI, Volume XII, No. 1 2021 9


Nur Ari Marlina Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Mata...

Hernowo, Mengikat Makna Update : Membaca Riady, Yasir, ‘LITERASI INFORMASI SEJAK
Dan Menulis Yang Memberdayakan, ed. DINI: PENGETAHUAN BARU BAGI
by Budhyastuti (Bandung: Kaifa, 2009) ANAK USIA DINI’, JIV, 2013 <https://
Indriyani, Melinda, ‘Upaya Untuk Meningkatkan doi.org/10.21009/jiv.0802.10>
Minat Literasi Terhadap Masyarakat Agar Rosidi, Ajip, Pembinaan Minat Baca: Bahasa
Dapat Membangun Masa Depan Yang Dan Sastera, ed. by Adriyani Kamsyach
Diinginkan’, Dinas Perpustakaan Dan (Bandung, 2016)
Kearsipan Daerah Kota Metro, 2018 Sapriya, Pendidikan IPS Konsep Dan
<https://dispusarda-metro.com/index. Pembelajaran, Pendidikan IPS Konsep
php?page=detail_artikel&&id=111#. Dan Pembelajaran (Bandung: Remaja
XyE3PzUxXIU> [accessed 29 July 2020] Rosdakarya, 2009)
Martin, Michael O, Ina V S Mullis, and Ann M Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan
Kennedy, PIRLS 2006 Technical Report, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, R &
TIMMS & PIRLS International Study D (Bandung: ALFABETA, 2015)
Center, 2007 ———, Metode Penelitian Pendidikan
Prasetya, Riyadi Dwi, ‘Membangun Kesadaran Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
Aktif Membaca Prestasi Dan Motivasi R&D (Bandung: ALFABETA, 2015)
Belajar Siswa’, 4.1 (2013), 26–38 Tarigan, Henry Guntur, Membaca Sebagai Suatu
Pratiwi, Anggi, and Eflinnida Nurul Komaril Keterampilan Berbahasa (Ed.Revisi), Revisi
Asyarotin, ‘Implementasi Literasi (Bandung: CV Angkasa, 2015)
Budaya Dan Kewargaan Sebagai Solusi Windrawati, Wiyani, Harun Gafur, Program
Disinformasi Pada Generasi Millennial Studi Pgsd, Universitas Pendidikan,
Di Indonesia’, Jurnal Kajian Informasi & and Muhammadiyah Sorong, ‘Analisis
Perpustakaan, 7.1 (2019), 65–80 <https:// Faktor Penghambat Belajar Membaca
doi.org/10.24198/jkip.v7i1.20066> Permulaan Pada Siswa Kelas I SD Inpres
Rahim, F, Pengajaran Membaca Di Sekolah 141 Matalamagi Kota Sorong’, 2.1 (2020),
Dasar, Bumi Aksara, 2007 10–16

10 LITERASI, Volume XII, No. 1 2021

Anda mungkin juga menyukai