Anda di halaman 1dari 7

ININNAWA: Jurnal Pengabdian Masyarakat: Vol. 01, No.

01, April 2023


https://journal.unm.ac.id/index.php/Ininnawa

Peningkatan Literasi dan Numerasi Siswa Melalui Program Pojok


Baca di SD Negeri Pampang
1Andi
Sadriani*, 2Ibrahim Arifin, 3Muliana GH, 4Zuhra Adminira Ruslan
1,2, Prodi
Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Makassar
3Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar
4Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar

Email: andi.sadriani@unm.ac.id1, ibrahim@unm.ac.id2, muliana.gh@unm.ac.id3,


zuhra.adminira@unm.ac.id4,
*Corresponding author: Andi Sadriani1

ABSTRAK
Literasi numerasi merupakan pemahaman tentang penggunaan simbol dan angka matematika dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Menurut hasil PISA yang dirilis OECD
pada tahun 2018, tingkat literasi numerasi Indonesia berada pada peringkat 74 dari 79 negara, yang
menunjukkan bahwa tingkat literasi numerasi di Indonesia masih sangat rendah. Banyak faktor yang
memengaruhi kemampuan literasi numerasi, seperti kemampuan dalam memecahkan masalah
matematika dan kemampuan literasi peserta didik.Selain itu, banyak siswa Sekolah Dasar kurang memiliki
motivasi dalam membaca dan berhitung. Tujuan kegiatan pengabdian untuk meningkatkan literasi dan
numerasi siswa melalui program pojok baca. Sasaran kegiatan pengabdian adalah siswa SD Negeri
Pampang. Metode pengabdian dilakukan dengan pendampingan, meliputi prosedur kegiatan survey,
sosialisasi, pelatihan, pembelajaran, dan evaluasi. Hasil pelaksanaan kegiatan program “Pojok Baca” dapat
meningkatkan kemandirian siswa sebesar 65%, serta meningkatkan kemampuan literasi-numerasi
meningkat sebesar 55%. Kegiatan program “Pojok Baca” dapat ditindaklanjuti sebagai program pojok
digital sebagai upaya pengembangan literasi digital.
Kata Kunci: Pojok baca, literasi, numerasi

ABTRACT
Numeracy literacy is an understanding of the use of mathematical symbols and numbers to solve problems
related to daily life. According to the 2018 PISA results released by the OECD, Indonesia's numeracy literacy
rate ranked 74th out of 79 countries, indicating that numeracy literacy in Indonesia is still very low. Many
factors affect numeracy literacy, such as the ability to solve mathematical problems and the literacy skills of
students. In addition, many primary school students lack motivation in reading and arithmetic. The aim of the
community service activity is to improve students' literacy and numeracy skills through the "Reading Corner"
program. The target of this community service activity is the students of Pampang Elementary School. The
method of this community service is carried out through mentoring, including the procedure of survey,
socialization, training, learning, and evaluation. The results of the implementation of the "Reading Corner"
program can increase students' independence by 60%, as well as improve their literacy and numeracy skills
by 50%. The "Reading Corner" program can be continued as a digital corner program as an effort to develop
digital literacy.
Keywords: Reading Corner, literacy, numeracy

1. PENDAHULUAN
Dalam era digital, para pengambil keputusan di bidang pendidikan harus terus berbenah untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Dalam hal ini, pendidikan harus memenuhi kebutuhan
siswa sesuai dengan tuntutan zaman. Melalui pendidikan, setiap individu dapat menguasai berbagai
keterampilan dan memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya dengan lebih baik, serta memiliki
kemampuan untuk bersikap baik terhadap sesama dan lingkungan. Setiap guru berharap dapat mencetak
generasi yang cerdas, berakhlak mulia, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Namun, untuk
mewujudkan hal ini, dibutuhkan kerja keras dari para guru dalam menyajikan kegiatan belajar yang
bermakna. Oleh karena itu, guru harus memahami teknologi dan terus melakukan inovasi dalam bidang
pendidikan, terutama di Sekolah Dasar, di mana anak-anak mulai membentuk karakter, identitas, dan
kebiasaan yang baik.
Membaca merupakan tahap awal yang penting bagi seseorang dalam memahami dasar-dasar literasi.
Salah satu aspek literasi yang diajarkan di Sekolah Dasar adalah literasi numerasi. Literasi numerasi
merujuk pada kemampuan seseorang dalam menggunakan penalaran yang melibatkan berbagai angka.

P-ISSN xxxx-xxxx | E-ISSN xxxx-xxxx


ININNAWA: Jurnal Pengabdian Masyarakat: Vol. 01, No.01, April 2023
https://journal.unm.ac.id/index.php/Ininnawa

Dalam hal ini, penalaran tersebut mencakup memahami pernyataan dan melakukan manipulasi simbol
yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Literasi numerasi terdiri dari tiga aspek yang saling
terkait, yaitu berhitung, relasi numerasi, dan operasi aritmatika. Aspek-aspek ini memberikan pemahaman
pada individu tentang cara berhitung, bagaimana angka saling terkait satu sama lain, dan cara melakukan
operasi matematika yang berbeda.
Kemampuan literasi siswa menjadi salah satu indikator keberhasilan proses pembelajaran. Pada tahun
2015, pemerintah memperkenalkan Gerakan Literasi Nusantara yang bertujuan untuk meningkatkan
minat baca dan mendorong kebiasaan membaca pada siswa (Perdana & Suswandari, 2021:11). Saat ini,
salah satu aspek literasi yang sedang difokuskan untuk dikembangkan adalah literasi numerasi. Menurut
Rachman et. al (2021:35), literasi numerasi merupakan pemahaman dasar yang berkaitan dengan angka,
simbol, dan analisis kuantitatif. Pengembangan literasi numerasi ini harus dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan melalui kegiatan belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas.
Tehnologi yang hadir di tengah-tengah masyarakat memiliki dampak positif dan negatif. Dampak
positifnya adalah bahwa tehnologi menyediakan sumber belajar yang bervariasi dari berbagai referensi
yang dilengkapi dengan contoh konkret, memberikan kemudahan dalam mengirim pesan, serta
memberikan kesempatan untuk mengenal dunia luar yang tidak mampu diakses secara langsung. Namun,
tehnologi juga bisa menjadi sangat berbahaya jika tidak diawasi oleh orang tua dan guru terhadap siswa
mereka. Selain itu, tehnologi dapat menggeser budaya kebersamaan dan komunikasi langsung antara
individu serta memperlihatkan banyak konten negatif seperti budaya kekerasan, bulying, game online, dan
tontonan yang tidak menyampaikan pesan moral yang baik melalui media TV maupun gadget (Sadriani,
2023:170). Faktor-faktor lain yang mempengaruhi rendahnya minat baca siswa di sekolah dasar meliputi:
1) Kemahiran membaca siswa yang masih rendah, 2) Banyaknya jenis hiburan (game) dan tayangan di TV
yang mengalihkan perhatian anak-anak dari membaca buku, 3) Budaya membaca yang belum diwariskan
oleh nenek moyang kita, dan 4) Kurangnya koleksi buku di perpustakaan yang tidak memberikan iklim
kondusif bagi tumbuh kembangnya minat baca peserta didik.
Menurut Friantini (2021:35), hasil dari dua periode asesmen yang dilakukan oleh Programme For
International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa peserta didik Indonesia menempati
peringkat ke-74 dari 79 negara peserta dalam matematika, sains, dan membaca. Ini menunjukkan bahwa
kemampuan membaca peserta didik di Indonesia sangat memprihatinkan. Masalah rendahnya literasi
membaca di Indonesia bukanlah hal baru, bahkan Indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangga
seperti Malaysia. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa siswa menganggap kegiatan membaca
dapat dilakukan secara santai tanpa tekanan, dan bahan bacaan digital dapat membantu meningkatkan
kebiasaan membaca dan sikap positif terhadap membaca. Di Indonesia, faktor utama rendahnya minat baca
adalah penurunan minat baca selama dua dekade terakhir (Muliastrini, 2020:119).
Mengingat literasi numerasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, perlu adanya tindakan dalam
mengatasi masalah ini. Menurut Direktorat Sekolah Dasar, literasi numerasi siswa di Indonesia masih
sangat rendah dibandingkan dengan negara lain di dunia. Ada beberapa sekolah, termasuk SD Negeri
Pampang, di mana pengembangan literasi numerasi masih belum optimal. Ini terlihat dari kondisi siswa
yang kurang motivasi dalam peningkatan literasi-numerasi. Oleh karena itu, salah satu langkah awal yang
dilakukan adalah program "Pojok Baca" yang menyediakan buku bacaan sesuai dengan tingkat siswa dan
didampingi oleh guru untuk memastikan kegiatan membaca rutin bersama siswa berjalan dengan baik.
Tujuan dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan literasi dan
numerasi siswa di SD Negeri Pampang.

2. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan pengabdian dilaksanakan di SD Negeri Pampang. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan
dengan pendampingan, meliputi prosedur kegiatan survey, sosialisasi, pelatihan, pembelajaran, dan
evaluasi. Adapun penjelasan prosedurnya adalah sebagai berikut:

2.1 Tahap Survey


Survey dilakukan 3 kali dengan teknik wawancara dan observasi, kepada kepala sekolah, guru dan
siswa, dan masyarakat sekitar sekolah. Teknik wawancara menggunakan beberapa indikator,
meliputi: a) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran di sekolah? b) Bagaimanakah ketersediaan
teknologi informasi bagi guru dan siswa? c) Bagaimanakah kesiapan penggunaan teknologi informasi
dalam kegiatan pembelajaran? d) Bagaimanakah motivasi belajar siswa? e) Bagaimanakah
kemampuan membaca dan berhitung siswa. Kegiatan survey dilaksanakan pada tanggal 6-8 Februari
2023.
2.2 Tahap Sosialisasi

P-ISSN xxxx-xxxx | E-ISSN xxxx-xxxx


ININNAWA: Jurnal Pengabdian Masyarakat: Vol. 01, No.01, April 2023
https://journal.unm.ac.id/index.php/Ininnawa

Pada tahap sosialisasi, program "Pojok Baca" di sekolah akan disampaikan kepada guru dan siswa melalui
metode ceramah dan diskusi. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menjelaskan bagaimana program "Pojok
Baca" dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca dan berhitung mereka.
Selain itu, sosialisasi juga akan memberikan penjelasan tentang teknik bimbingan belajar dan belajar mandiri
yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 13-15 Februari
2023.
2.3 Tahap Pelatihan
Program “Pojok Baca” akan dilakukan pelatihan untuk guru dan siswa. Program ini akan menyediakan
perpustakaan mini yang ditempatkan di salah satu sudut setiap kelas. Guru dan siswa akan melakukan
kegiatan pendataan dan penataan buku-buku dengan kreativitas masing-masing. Setiap sudut
perpustakaan mini akan dikelola oleh pengurus yang dipilih dari kelompok-kelompok siswa. Kegiatan
pelatihan dilaksanakan 16-24 Februari 2023.
2.4 Tahap Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar diadakan di dalam kelas dengan melibatkan guru dan siswa. Selain itu,
siswa juga melakukan kegiatan belajar mandiri dengan membaca berbagai buku yang tersedia di
"Pojok Baca". Kegiatan belajar di "Pojok Baca" dilakukan setiap hari dan dimanfaatkan oleh guru dan
siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara berkelanjutan dan siswa
dapat melakukan kegiatan belajar mandiri atau dibimbing oleh guru. Siswa juga dapat berkolaborasi
dan berdiskusi dengan teman-temannya di perpustakaan mini tersebut.
2.5 Tahap Evaluasi
Kegiatan evaluasi program "Pojok Baca" di SD Negeri Pampang dilakukan untuk mengevaluasi
keterlaksanaannya. Evaluasi dilakukan pada pertengahan dan akhir kegiatan program dengan
menggunakan Focus Group Discussion (FGD) oleh pengelola perpustakaan mini, yaitu guru dan siswa.
Selain itu, pada akhir kegiatan pembelajaran, guru juga memberikan post test kepada siswa secara
lisan dan tertulis. Evaluasi dilaksanakan pada bulan Maret 2023. Setiap tahapan kegiatan memiliki
indikator ketercapaian yang telah ditetapkan dan data diambil dengan menggunakan instrumen yang
sesuai dengan setiap indikator. Selanjutnya, data dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan
kesimpulan. Indikator ketercapaian setiap tahapan kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Penetapan Indikator Setiap Tahapan Kegiatan
NO Indikator Tahap Kegiatan
1. Diperolehnya data-data meliputi: Tahap Survey
a. Pelaksanaan pembelajaran di kelas
b. Ketersediaan teknologi informasi bagi guru dan siswa
c. Keterpahaman penggunaan teknologi informasi dalam
kegiatan pembelajaran
d. Bagaimanakah motivasi belajar siswa
e. Kemampuan membaca dan berhitung siswa
Keterpahaman guru dan siswa dengan adanya program Tahap Sosialisasi
“Pojok Baca”
Ketertarikan dan motivasi guru dan siswa dalam Tahap Pelatihan
memanfaatkan program “Pojok Baca” dalam belajar
mandiri
Ketermanfaatkan program “Pojok Baca” siswa dalam Tahap Pembelajaran
belajar mandiri
Meningkatnya kemampuan literasi dan numerasi siswa Tahap Evaluasi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil
Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan di SD Negeri Pampang, dengan hasil masing-masing
tahap sebagai berikut.

P-ISSN xxxx-xxxx | E-ISSN xxxx-xxxx


ININNAWA: Jurnal Pengabdian Masyarakat: Vol. 01, No.01, April 2023
https://journal.unm.ac.id/index.php/Ininnawa

a. Tahap Survey
Hasil kegiatan observasi dan wawancara diperoleh beberapa temuan sebagai berikut: 1) Kegiatan
pembelajaran selama ini belum berjalan dengan maksimal. Hal in terbukti masih ada siswa kelas
atas yang masih belum bisa membaca. Kebanyakan guru masih menerapkan teacher center, b)
ketersediaan sarana teknologo belum bisa memadai dalam proses belajar mengajar, c) beberapa
guru masih belum bisa mengoprasikan komputer/laptop, d) masih banyak siswa yang memiliki
motivasi rendah dalam peningkatan literasi dan numerasi, e) masih banyak siswa yang sudah
berada pada jenjang atas belum bisa membaca dengan lancar dan baik.

Gambar 1. Staf dan Guru SDN Pampang


b. Tahap Sosialisasi
Tahap ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan tentang kegiatan "Pojok Baca" kepada
para guru dan siswa. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran mengenai kegiatan "Pojok
Baca" yang mencakup penyusunan perpustakaan mini di kelas dan pendampingan belajar bagi
siswa. Peserta sosialisasi terdiri dari para guru dan siswa, dan semuanya tampak antusias dan
senang mengikuti kegiatan sosialisasi. Selama kegiatan sosialisasi, guru dan siswa memberikan
perhatian dan perhatian yang serius. Hasil dari kuesioner menunjukkan bahwa para guru dan
siswa memahami program "Pojok Baca" serta teknik bimbingan belajar dan belajar mandiri yang
akan dilakukan oleh guru dan siswa.
c. Tahap Pelatihan
Kegiatan pelatihan untuk membuat "Pojok Baca" melibatkan partisipasi guru dan siswa dengan
tujuan untuk membiasakan kegiatan membaca di kalangan siswa. Pelatihan ini dilakukan dengan
cara langsung yaitu dengan membuat tempat untuk "Pojok Baca", mengatur buku-buku yang
tersedia, serta mengatur administrasi. Berdasarkan hasil wawancara dan angket dengan peserta
pelatihan (guru dan siswa), mereka sangat aktif terlibat dalam menata perpustakaan mini. Selain
itu, motivasi dan minat para peserta dalam mengikuti pelatihan sangat tinggi, mencapai 97%.
Mereka juga bersemangat dan kreatif dalam menata lokasi perpustakaan mini.

Gambar 2. Menata buku-buku untuk pojok baca


d. Tahap Pembelajaran
Pada tahap pembelajaran, kegiatan dilakukan secara tatap muka di kelas. Guru mengajar
menggunakan berbagai media buku yang tersedia di “Pojok Baca”. Berdasarkan hasil angket,
motivasi belajar siswa meningkat sebesar 57%. Program ini sangat membantu dalam

P-ISSN xxxx-xxxx | E-ISSN xxxx-xxxx


ININNAWA: Jurnal Pengabdian Masyarakat: Vol. 01, No.01, April 2023
https://journal.unm.ac.id/index.php/Ininnawa

meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa serta membantu siswa menjadi lebih
mandiri dalam belajar dengan peningkatan sebesar 60%.

Gambar 3. Pembelajaran di Kelas

e. Tahap Evaluasi
Tahapan evaluasi merupakan fase akhir dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk
program "Pojok Baca" di SD Negeri Pampang. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengevaluasi
sejauh mana keberhasilan program "Pojok Baca" di sekolah tersebut. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan angket.
Tabel. 2 Hasil Evaluasi Keberhasilan Pojok Baca
Sebelum Setelah
Indikator Terlaksana
Program Program
Keaktifan peserta dalam mengikuti kegiatan 0 100
Motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar 30 95
Keaktifan guru dalam memberikan pendampingan 75 98
kepada siswa
Keterpahaman siswa, guru, dan staf pada program 40 97
“Pojok Baca” dan kemandirian belajar
Peran serta guru dan siswa dalam mengelola 0 95
perpustakaan mini
Kemampuan literasi dan numerasi siswa 30 85
Kepuasan siswa dan guru pada program “Pojok Baca” 0 100

3.2 Pembahasan
Pelaksanaan program “Pojok Baca” di SD Negeri Pampang dapat berjalan dengan baik. Monitoring dan
evaluasi dilakukan pada pertengahan dan akhir pelaksanaan program. Hasil analisis kuesioner dan
wawancara (lihat Tabel 2) dapat dijelaskan sesuai dengan setiap komponen sebagai berikut.
a Peran serta dan keaktifan peserta dalam mengikuti kegiatan
Siswa dan guru di SD Negeri Pampang sangat antusias dalam mengikuti tahapan program "Pojok
Baca". Sebelumnya, program ini belum pernah diadakan di sekolah tersebut. Namun, program ini
sangat bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan belajar mandiri. Bahan bacaan,
termasuk buku pelajaran, diperoleh dari perpustakaan kabupaten, provinsi, dan melalui donasi.
Pengelolaan program "Pojok Baca" dilakukan secara sukarela oleh guru dan staf sekolah. Siswa
juga aktif mengunjungi perpustakaan mini yang telah disediakan.
b Motivasi dan kemandirian siswa dalam belajar
Siswa sangat antusias belajar di perpustakaan mini dan setiap kegiatan pembelajaran mereka
menggunakan buku-buku dari pojok baca untuk menunjang pembelajaran mandiri yang
dilakukan bersama teman-temannya. Kegiatan pembelajaran juga dilakukan oleh guru dan siswa
di perpustakaan mini setelah jam pelajaran, dengan proses diskusi yang aktif antara guru dan
siswa. Hasil angket menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat sebesar 65% setelah
diterapkan program "Pojok Baca", yang merupakan salah satu program yang dapat
meningkatkan keterlibatan guru dan siswa dalam pembelajaran (Faiz, 2022). Program "Pojok
Baca" juga melibatkan siswa dan guru dalam pengelolaan perpustakaan mini, dengan tingkat
keterlibatan mencapai 95% menurut hasil angket (Pratiwi, 2020).

P-ISSN xxxx-xxxx | E-ISSN xxxx-xxxx


ININNAWA: Jurnal Pengabdian Masyarakat: Vol. 01, No.01, April 2023
https://journal.unm.ac.id/index.php/Ininnawa

c Kemampuan literasi dan numerasi siswa


Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang telah diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, merupakan bagian integral dari pendidikan karakter (Friantini et al, 2020:35).
Kegiatan literasi diharapkan dapat memperkaya kompetensi siswa dalam berpikir kritis,
problem solving, kreativitas dan inovasi, komunikasi, serta kolaborasi (Rachman et al., 2021).
Berdasarkan hasil angket, program "Pojok Baca" telah berhasil meningkatkan kemandirian siswa
sebesar 65%, serta kemampuan literasi dan numerasi siswa meningkat hingga 55%. Para siswa
di SD Negeri Pampang sangat antusias belajar secara mandiri di perpustakaan mini, dan seluruh
staf sekolah turut terlibat secara aktif dalam pengelolaan program "Pojok Baca". Menurut hasil
wawancara dengan guru dan siswa, siswa memiliki pengetahuan yang luas, mampu berpikir
kritis dan kolaboratif dalam kegiatan pembelajaran. Peningkatan kemampuan literasi dan
numerasi siswa di SD Negeri Pampang sangat erat kaitannya dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi (Wahyuni, 2023:128). Kemampuan literasi dan numerasi tidak sekadar berarti
kemampuan membaca dan menghitung, tetapi juga kemampuan untuk mengimplementasikan
ilmu yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, serta memiliki kepekaan terhadap teknologi
dan lingkungan sekitar (Faiz, 2022:59).

4. KESIMPULAN DAN SARAN


Program "Pojok Baca" merupakan sebuah program perpustakaan mini yang berada di SD Negeri
Pampang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa sesuai
dengan indikator capaian yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan program "Pojok Baca",
diharapkan kemandirian siswa dapat meningkat sebesar 65%, serta kemampuan literasi-numerasi
meningkat sebesar 55%. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, rencana tindak lanjut program "Pojok
Baca" adalah dengan mengembangkan program tersebut melalui perluasan dan penambahan lokasi di
berbagai daerah. Selain itu, program "Pojok Baca" juga dapat dikembangkan menjadi program "Pojok
Digital", yaitu pembelajaran melalui media digital sebagai upaya untuk mengembangkan literasi digital
di SD Negeri Pampang.

5. Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih kepada panitia pelaksana kegiatan ini, yakni mahasiswa Kampus
Mengajar Angkatan 5 dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada seluruh sivitas akademik SD Negeri Pampang mulai dari guru, siswa, dan staf
sekolah yang telah meluangkan waktunya untuk ikut serta dalam kegiatan pengabdian ini. Semoga
program “Pojok Baca” ini dapat bermanfaat dan terus berkelanjutan.

REFERENSI
Faiz, A. (2022). Pemanfaatan Pojok Baca Dalam Menanamkan Minat Baca Siswa Kelas 3 Di Sdn 1
Semplo. Jurnal Lensa Pendas, 7(1), 58–66. https://doi.org/10.33222/jlp.v7i1.1714

Friantini, R. N., Winata, R., Lase, V. M., & Miranda, L. L. (2021). Penguatan Numerasi Anak Tahap
Awal Sekolah Di Dusun Ugan Hilir Desa Nyiin. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(5), 2231–
2245. https://doi.org/10.31764/jmm.v5i5.5249

Muliastrini, N. K. E. (2020). New Literacy Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah
Dasar di Abad 21. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 4(1), 115-125.
https://doi.org/10.23887/jpdi.v4i1.3114

Perdana, R., & Suswandari, M. (2021). Literasi Numerasi Dalam Pembelajaran Tematik Siswa Kelas
Atas Sekolah Dasar. Absis: Mathematics Education Journal, 3(1), 9.
https://doi.org/10.32585/absis.v3i1.1385

P-ISSN xxxx-xxxx | E-ISSN xxxx-xxxx


ININNAWA: Jurnal Pengabdian Masyarakat: Vol. 01, No.01, April 2023
https://journal.unm.ac.id/index.php/Ininnawa

Pratiwi, C. P. (2020). Analisis Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Sekolah Dasar: Studi Kasus
pada Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Edutama, 7(1), 1.
https://doi.org/10.30734/jpe.v7i1.558

Rachman, B. A. R., Firyalita Sarah Fidaus, Nurul Lailatul Mufidah, Halimatus Sadiyah, & Ifit Novita
Sari. (2021). Peningkatan Kemampuan Literasi dan Numerasi Peserta Didik Melalui Program
Kampus Mengajar Angkatan 2. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(6), 1535–
1541. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i6.8589

Sadriani, A. (2023). Social and Cultural Change due to Social Media Instagram for Students. Jurnal:
Sosialisasi, 10(1), 168-174. https://doi.org/10.26858/sosialisasi.v1i1.44040

Wahyuni, F. P. N., & Tranggono, D. (2023). Upaya dalam Meningkatkan Literasi, Numerasi, dan
Adaptasi Teknologi Siswa melalui Program Kampus Mengajar 4 di SMP Widya Gama
Mojosari. Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia, 4(1), 125-133.
https://doi.org/10.35870/jpni.v4i1.128

P-ISSN xxxx-xxxx | E-ISSN xxxx-xxxx

Anda mungkin juga menyukai