Anda di halaman 1dari 7

WACANA i: iJurnal iBahasa, iSeni, idan iPengajaran, i email: ijurnal.wacana@unpkdr.ac.

id
April 2022, iVolume 6, iNomor i1

PENERAPAN LITERASI BACA-TULIS DAN LITERASI NUMERASI


DI KELAS BAWAH SEKOLAH DASAR

Dewi Indah Susanti, Jatut Yoga Prameswari, Sudiyah Anawati


Universitas Indraprasta PGRI
dewiindahsusanti85@gmail.com j.prameswari@gmail.com diyahanna18@gmail.com

Abstrak
Dalam budaya literasi kaitanya sangat erat dengan dunia pendidikan. Untuk meningkatkan
prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan penguasaan literasi merupakan indikator yang
sangat. Kurangnya bahan bacaan dan praktik literasi yang belum sesuai dinilai sebagai faktor
penyebab rendahnya literasi masyarakat Indonesia. Mendeskripsikan penerapan literasi di sekolah
dasar merupakan tujuan dari penelitian ini. Pada penelitian menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan program gerakan literasi
di sekolah yang sudah dilaksanakan secara konsisten yaitu: (1) Program literasi ada 3 kali dalam
sepekan. (2) Litarsi baca-tulis berbahasa Indonesia dan Inggris. (3) literasi numerasi.
Kata Kunci: literasi baca-tulis, literasi numerasi, sekolah dasar

Abstract
In the culture of literacy is very closely related to the world of education. To improve the
achievements of the younger generation in achieving the success of literacy mastery is a very
indicator. The lack of reading materials and literacy practices that are not yet appropriate are
considered as factors causing the low literacy of Indonesian people. Describing the application
of literacy in elementary schools is the purpose of this study. In research using qualitative
descriptive research methods with a case study approach. Data collection techniques use
interviews, observations, and documentation. The results showed that the literacy movement
program in schools that has been implemented consistently, namely: (1) Literacy programs are
3 times a week. (2) Read-write litarsi in Indonesian and English. (3) numeracy literacy.
Keywords: read-write literacy, numeracy literacy, elementary school

82
PENDAHULUAN dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang
yang rajin membaca (Devega and Evita
Kondisi literasi Indonesia dewasa ini 2017).
sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak
memprihatinkan, jika kenyataaannya Jika dilihat hasil dari tes membaca
kegiatam literasi dasar yang berkaitan dan matematika di tingkat nasional, secara
dengan membaca dan menulis masih berurutan, sebanyak 46,83% serta
tergolong sangat rendah. Hal demikian 77,13% anak-anak kelas empat
tentu akan dilihat oleh negara-negara lain, mendapatkan skor yang rendah. Sementara
terutama oleh negara tetangga. Kenyataan itu, hanya 6,06% dan
tersebut adalah realita pahit yang terjadi 2,29% di antaranya meraih skor cukup
dan harus dihadapi bangsa Indonesia. baik. Hasil dari kedua tes tersebut peserta
Organization for Economic Cooperation didik yang berasal dari kawasan timur
and Development (OECD) melakukan Indonesia Indonesia cenderung
serangkaian tes. Menurut data yang menunjukkan hasil yang lebih rendah
disajikan pada hasil tes The Programme disbanding dengan peserta didik
International Student Assessment (PISA) sebayanya di Indonesia bagian barat yang
terindikasikan bahwa kemampuan mencerminkan adanya ketimpangan
berliterasi (membaca, berhitung, dan antarwilayah yang cukup tinggi.
pengetahuan sains) anak-anak Indonesia (Kemendikbud 2017).
masih belum bisa mengalahkan negara- Dengan hasil tingkat literasi
negara tetangga, misalnya Singapura, Indonesia yang masih tergolong sangat
Malaysia, Vietnam, dan Thailand. rendah harus ada uapaya – upaya untuk
Ironisnya, Indonesia masih setara dengan meningkatkan literasi yang ada di
negara-negara miskin di Afrika (OECD Indonesia. Menurut Encil Puspitningrum
2018). (2015:152) pengembangan kompetensi
OECD mencatat peringkat nilai menulis memperlukan binaan. Maka dari
Programme for International Student itu memerlukan cara – cara untuk
Assessment (PISA) Indonesia berdasarkan meningkatkan minat literasi. Rendahnya
survei pada tahun 2018 berada dalam keterampilan tersebut membuktikan bahwa
urutan yang tergolong masih bawah. Untuk proses pendidikan di Indonesia belum
nilai kompetensi membaca, Indonesia merata dan belum mengembangkan
menduduki peringkat ke 72 dari 77 negara. kompetensi dan minat peserta didik
Untuk nilai Matematika, berada di terhadap pengetahuan. Praktik pendidikan
peringkat 72 dari 78 negara, sedangkan yang dilaksanakan di sekolah selama ini
nilai Sains berada di peringkat 70 dari 78 juga memperlihatkan bahwa sekolah
negara (Kasih and Pininta 2020). belum berfungsi sebagai organisasi
pembelajar yang menjadikan semua
Menurut UNESCO Indonesia warganya sebagai pembelajar sepanjang
menduduki urutan kedua dari bawah dalam hayat.(Mas, Daud, and Djafri 2019).
literasi dunia, artinya minat baca sangat
rendah. Menurut data UNESCO, minat Guna meningkatkan sekolah
baca masyarakat Indonesia sangat sebagai konstruksi pembelajaran,
memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, kemendikbut meningkatkan kegiatan

83
literasi yang disebut dengan “Gerakan dan sosialisasi mengenai literasi numerasi
Literasi Sekolah" SLG ialah kegiatan dan implementasinya di sekolah terutama
penumbuhan budi pekerti yang sesuai pada tingkat SD. Selanjutnya, tahap
pada peraturan mentri pendidikan dan terakhir adalah penulisan soal literasi
kebudayaan nomor 23 tahun 2015. Salah numerasi. Soal-soal yang sudah disusun
satu aktivitas dari kegiatan itu adalah oleh peserta, akan dievaluasi dan dianalisis
aktivitas habituasi 15 menut membaca berdasarkan kriteria soal literasi numerasi.
novel non pelajaran sebelum kegiatan Dengan adanya latar belakang
pembelajaran dimulai, aktivitas itu
tersebut penulis tertarik untuk
burtujuan meningkatkan hasrat baca dan
menganalisis program literasi baca-tulis
juga meningkatkan kemampuan
dan literasi numerasi yang dilaksanakan di
membaca.
kelas bawah SDIT di Jakarta.
Keterampilan literasi dan numersi
harus suag diajarkan dan ditanamkan pada
METODE
anak usia dini, sebagai tuntutan dari
Pada penelitian ini menggunakan
perkembangan zaman. Literasi dan metode deskripsi kualitatif dengan
numerasi adalah kompetensi yang sifatnya
pendekatan studi kasus, memahami,
general dan mendasar, yang dapat
menelaah, menjelaskan, dan menguji secara
dikembangkan pada semua muatan
komprehensif, intensif, dan detail tentang
pelajaran yang ada di SD, (Agama, IPA, sesuatu hal. (Suwendra 2018). Subjek
IPS, kewarganegaraan, SBdP, dan PJOK).
penelitian ini adalah guru kelas bawah,
(Destrinelli and Hayati 2022).
kelas 1C dan peseerta didik kelas 1C di
Banyak penelitian sebelumnya SDIT Nurul Yaqin Jakarta. Pada proses
yang dilakukan sehubungan dengan mengumpulkan data, peneliti
pelaksanaan program GLS tersebut. menggunakan teknik wawancara
Penelitian sebelumnya meneliti tentang semiterstruktur kepada pendidik dan
konsep dasar pelaksanaan GLS dalam peserta didik.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 HASIL DAN PEMBAHASAN
tentang “Penumbuhan Budi Pekerti” (Sari
2018); konsep Assesmen Kompetensi Sekolah pada dasarnya merupakan
Minimum (AKM) berfungsi untuk tempat individu menuntut ilmu dalam
mengukur kemampuan kognitif peserta ranah formal. Oleh karena itu, proses
didik dimana aspek yang diukur adalah Literasi melalui aktivitas belajar-mengajar
kemampuan literasi membaca dan literasi sesungguhnya telah terjadi di sekolah.
numerasi (Rohim, Rahmawati, and Literasi sekolah dalam kaitannya dengan
Ganestri 2021); sedangkan (Mutji and Suoth GLS memerlukan situasi yang dirancang
2021) memuat artikel penulisan soal literasi dan dikondisikan.
numerasi bagi guru SD di Kabupabaten Tumbuhnya budi pekerti dalam diri
Ponorogo ini dilakukan dalam tiga tahap. siswa di sekolah dapat terjadi jika mereka
Tahap pertama adalah analisis mendapat teladan dari berbagai sumber
pemahaman awal guru SD terkait literasi yang bisa menjadi idolanya. Idola yang
numerasi. Tahap kedua adalah pemaparan akan mereka teladani itu bisa guru/tenaga

84
pendidik/orang dewasa yang ada di sekitar Berdasarkan gambar 1 di atas,
mereka, maupun idola atau tokoh yang kegiatan literasi baca-tulis dan numerasi
mereka teladani itu juga bisa berupa tokoh masuk dalam pelajaran. Ada tiga jam
di dalam cerita rakyat. pelajaran, tiap pertemuan 30 menit. Jadi,
dalam sepekan 3x30menit= 90 menit
Peserta didik atau anak-anak yang
literasi baca-tulis dan numerasi.
telah mengikuti gerakan literasi melalui
Konsistensi untuk menerapkan program
aktivitas habituasi 15 menit membaca
GLS salah satunya tahap pembiasaan. Di
nonpelajaran sebelum kegiatan
sini peserta didik tiap harinya akan terbiasa
pembelajaran dimulai,pelajaran dimulai
mengikuti kegiatan literasi baik
juga dapat menjadi teladan dan idola bagi
mendengarkan dan membaca buku
peserta didik dan anak-anak lainnya.
berbahasa Indonesia maupun bahasa
Sekolah Literasi diharapkan menjadi
Inggris, serta memahami konsep numerasi.
tempat positif yang menciptakan generasi
penerus yang berbudi pekerti luhur. 2. Literasi Baca-Tulis
Berikut disajikan beberapa Literasi baca tulis adalah
penerapan GLS yang berkaitan dengan pengetahuan dalam literasi, penelitian,
literasi baca-tulis dan literasi numerasi di penjelajahan, pengolahan dan pemahaman
SDIT Nurul Yaqin. informasi untuk menganalisis, menanggapi
1. Jadwal Pelajaran dan menggunakan teks tertulis untuk
mencapai tujuan, mengembangkan
Dalam satu minggu, di kelas bawah
pemahaman, potensi dan berpartisipasi
terdapat tiga jam pelajaran (3x30 menit)
dalam lingkungan sosial. Literasi
yang khusus mmpelajari literasi yaitu:
merupakan salah satu bidang utama
literasi baca-tulis (disajikan bacaan teks
membaca dan menulis dan harus dimiliki
nonpelajaran berbahasa Indonesia); literasi
oleh anak-anak sekolah dasar untuk
baca-tulis (disajikan bacaan teks
mengembangkan pembelajarannya di
nonpelajaran berbahasa Inggris); dan
sekolah.
literasi numerasi (disajikan beberapa soal
Literasi baca-tulis adalah
numerasi berupa soal cerita, soal dalam
pengetahuan dan kecakapan untuk
bentuk gambar, tabel, yang berkaitan
membaca, menulis, mencari, menelusuri,
dengan daily ectivity).
mengolah dan memahami informasi untuk
menganalisis, menanggapi, dan
menggunakan teks tertulis untuk mencapai
tujuan, mengembangkan pemahaman dan
potensi, serta untuk berpartisipasi di
lingkungan sosial. Literasi baca- tulis
merupakan salah satu literasi yang utama
dan wajib dimilikioleh anak-anak sekolah
dasar untuk perkembangan belajar mereka
di sekolah.
Gambar 1. Jadwal Pelajaran PTMT 50%.
Terdapat aktivitas literasi baca-tulis di
SDIT Nurul Yaqin yang telah dijalani, di

85
antara lain: membaca beberapa buku dalam dapat dipelajari dari teks; bagaimana kaitan
waktu khusus mencantumkan hal-hal teks dengan kehidupan sehari-hari; serta
menarik dari buku yang dibaca, menuliskan hal menarik dari teks yang
dibaca.
Literasi baca-tulis di sekolah itu layak
3. Literasi Numerasi
bermacam-macam. sepanjang penelaahan
daring, sekolah membacakan novel Literasi numerasi merupakan wawasan
memakai e-book. tentang ini jauh lebih serta kecakapan buat (a) memanfaatkan
menarik keinginan anggota ajar. novel yang bermacam jenis angka serta simbol-simbol
dipakai serta yang terpaut dengan matematika dasar buat
membongkar perkara efisien dalam
Literasi baca-tulis di sekolah tersebut bermacam jenis kondisi kehidupan sehari-
cukup bervariasi. Selama pembelajaran hari serta (b) mengkaji data yang
daring, sekolah membacakan buku diperlihatkan dalam bermacam struktur
menggunakan e-book. Hal ini jauh lebih (tabel, grafik, sketsa, dsb.) berlanjut
menarik minat peserta didik. Buku yang memanfaatkan penjelasan hasil tilikan itu
digunakan pun ada yang berbahasa Inggris buat menebak serta mengambil ketentuan
juga berbahasa Indonesia. (Kemendikbud 2017). Literasi numerasi
menuntut peserta didik buat
mengkomunikasikan serta menggambarkan
pertanda yang dihadapinya dengan skema
matematika.
Kemampuan literasi numerasi
berhubungan dengan keahlian menerapkan
wawasan dasar yang dipunyai, prinsip dan
juga prosedur matematika ke dalam
permasaahan dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya memahami perkara yang
dijamuan dalam grafik maupun sketsa, serta
lain-lain. Literasi numerasi berbeda dengan
kompetensi matematika, dimana farak
berada pada pemakaian skema serta
wawasan yang dipunyai. wawasan perihal
Gambar 2. Literasi Baca-Tulis matematika tidak pas membuat seorang
mempunyai keahlian numerasi.
Gambar di atas adalah contoh
literasi baca-tulis bahasa Indonesia di SDIT Literasi numerasi adalah pengetahuan
Nurul Yaqin. Saat peserta didik dan kecakapan untuk (a) menggunakan
mendengarkan cerita yang dibacakan guru, berbagai macam angka dan simbol-simbol
maka guru dapat melihat sejauh mana yang terkait dengan matematika dasar
penalaran peserta didik terhadap bacaan untuk memecahkan masalah praktis dalam
tersebut. Beberapa cara yang dapat berbagai macam konteks kehidupan sehari-
dilakukan di antaranya: bertanya mengenai hari dan (b) menganalisis informasi yang
isi teks; sikap dan budi pekerti apa yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik,

86
tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan diminta menalar dan memerhatikan gambar
interpretasi hasil analisis tersebut untuk dan menentukan mana orang yang tertinggi
memprediksi dan mengambil keputusan dan terendah, serta perbandingan ukuran
(Kemendikbud 2017). Literasi numerasi antara gambar Anin, Alif, dan Bambang.
menuntut siswa untuk mengkomunikasikan
dan menjelaskan fenomena yang
dihadapinya dengan konsep matematika. PENUTUP

Kemampuan literasi numerasi KESIMPULAN


berkaitan dengan kemampuan Gerakan literasi baca-tulis dan
mengaplikasikan pengetahuan dasar yang numerasi merupakan pekerjaan rumah yang
dimiliki, prinsip serta proses matematika ke melibatkan semua pihak di lingkungan
dalam permasaahan dalam kehidupan sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru,
sehari-hari, misalnya memahami masalah peserta didik, pengawas, komite, orangtua,
yang disajikan dalam tabel atau diagram, dan masyarakat sekitar dalam
dan lain-lain. Literasi numerasi berbeda pelaksanaannya. Pengembangan budaya
dengan kompetensi matematika, dimana literasi dilaksanakan beriringan dengan
perbedaan terletak pada pemanfaatan penumbuhan karakter dan budi pekerti di
konsep dan pengetahuan yang dimiliki. ekosistem sekolah. Dengan adanya hal ini,
Pengetahuan tentang matematika tidak diharapkan akan tumbuh budaya membaca
cukup membuat seseorang memiliki dan menulis sebagai dasar terciptanya
kemampuan numerasi. proses pembelajaran sepanjang hayat.
Kegiatan literasi baca-tulis serta
Literasi numerasi diperlukan untuk literasi numerasi yang konsisten di sekolah,
nenyelsaikan suatu persoalaan yang harapan dari kegiatan ini adalah peserta
membutuhkan banyak cara, perkara tidak didik dapat meningkatkan pengetahuan
runtut, dan juga perkara yang tidak akan kosakata terus mengembangkan
memiliki penyempurnaan selesai serta tidak dalam kemampuan verbal melatih
bersinggungan dengan factor kemampuan berpikir dan menganalisis
nonmatematis. selanjutnya ilustrasi mempertajam diri dalam menangkap
masalah literasi numerasi. informasi dari suatu bacaan sehingga dapat
merangkain kata – kata dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Destrinelli, D, and S Hayati. 2022.


“Pelatihan Pengembangan Buku
Portofolio Berbasis Hots Untuk
Meningkatkan Literasi Dan Numerasi
Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar.”
Gambar 2. Soal Numerasi Journal of Human and Education
(JAHE) 2.
Berdasarkan gambar 2 di atas, http://jahe.or.id/index.php/jahe/article
merupakan pertanyaan mengenai konsep /view/29.
menentukan ukuran panjang. Peserta didik

87
Devega, and Evita. 2017. “Kementerian Suwendra, Wayan. 2018. “METODOLOGI
Komunikasi Dan Informatika.” PENELITIAN KUALITATIF.”
Https://www.kominfo.go.id.

Kasih, and Ayunda Pininta. 2020. “5


Penyebab Rendahnya Kemampuan
Literasi Siswa Indonesia Halaman All
- Kompas.Com.”
https://www.kompas.com.

Kemendikbud. 2017. “Peta Jalan Gerakan


Literasi Nasional.” Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan 53(9):
1689–99.

Mas, Sitti Roskina, Noval K. Putra Daud,


and Novianty Djafri. 2019. “Evaluasi
Pelaksanaan Program Gerakan
Literasi Sekolah (Gls) Pada Sekolah
Menengah Atas Negeri Dan Swasta Di
Wilayah Purwokerto Kota.” Jurnal
Manajemen dan Supervisi Pendidikan
4(1): 45–51.

Mutji, Elsye, and Like Suoth. 2021.


“Literasi Baca Tulis Pada Kelas
Tinggi Di Sekolah Dasar.” Jurnal
Ilmiah Pendidikan Citra Bakti 8(1):
103–13.OECD. 2018. PISA 2015.

Puspitoningrum, E . 2015 Pengembangan


Bahan Ajar Menulis Kembali
Dongeng Untuk Siswa Smp Kelas VII.
Universitas Nusantara Pgri Kediri.

Rohim, Dhina Cahya, Septina Rahmawati,


and Inggrid Dyah Ganestri. 2021.
“Konsep Asesmen Kompetensi
Minimum Meningkatkan Kemampuan
Literasi Numerasi Sekolah Dasar
Untuk Siswa.” Jurnal Varidika 33(1):
54–62.

Sari, Ika Fadilah Ratna. 2018. “Konsep


Dasar Gerakan Literasi Sekolah Pada
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.”
Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar
Islam 10(1): 89–100.

88

Anda mungkin juga menyukai