SOSIOLIUM
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/SOSIOLIUM
Abstract
___________________________________________________________________
The learning stage of the school literacy movement integrates literacy with the teaching and learning
process in all subjects. State junior High School of 2 Grogol has implemented the school literacy
movement for three years and has strengthened digital literacy in learning. The research method used
is a qualitative method. The results of the research on digital literacy social studies learning planning
and implementation through documentary films at State Junior High School of 2 Grogol are good.
Evaluation of the process of implementing social studies learning through documentary films, students
are very enthusiastic and actively participate in learning in zoom. Obstacles in implementing digital
literacy social studies learning through documentary films, include teacher laptop speakers that cannot
be connected to the zoom, students' internet signals that disappear and arise.
Alamat korespondensi:
Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: asepginanjar@mail.unnes.ac.id
118
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021
119
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021
120
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021
adalah penelitian yang bermaksud untuk materi pokok penguatan ekonomi maritim dan
memahami fenomena tentang apa yang dialami agrikultur Indonesia lengkap. Identitas kedua
oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, RPP tersebut telah memuat nama sekolah, mata
persepsi, motivasi, tindakan, dan dengan cara pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu, dan
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, sub materi pokok yang jelas. Format RPP kelas
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan VII dan VIII tersebut telah sesuai dengan aturan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah terbaru surat edaran nomor 14 tahun 2019.
(moelong 2018:6). Penelitian ini menggunakan Alokasi waktu RPP kelas VII dan kelas VIII
jenis penelitian studi kasus. tersebut selama tiga pertemuan. Setiap
Sumber data penelitian ini yaitu primer pertemuan mata pelajaran IPS di SMP Negeri 2
dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui Grogol dialokasikan selama 80 menit dalam satu
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. minggu.
Uji keabsahan data dalam penelitian ini Pembuatan RPP Kelas VII difasilitasi
menggunakan teknik triangulasi sumber. oleh MGMP IPS tingkat kabupaten dan MGMP
Analisis data menggunakan analisis interaktif mata pelajaran IPS SMP Negeri 2 Grogol.
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, Sejalan dengan pernyataan guru IPS Kelas VII A
dan verifikasi. dan VII C menerangkan bahwa MGMP IPS
Kabupaten Sukoharjo memfasilitasi RPP,
HASIL DAN PEMBAHASAN memberikan jadwal Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) dan memberikan tema-tema materi
Gambaran Umum SMP N 2 Grogol pembelajaran yang akan diajarkan selama satu
SMP Negeri 2 Grogol terletak di Jalan tahun pelajaran. RPP yang diberikan MGMP
Sanggrahan, Sawahan, Kecamatan Grogol, IPS Kabupaten Sukoharjo kemudian
Kabupaten Sukoharjo, di atas sebidang tanah dikembangkan sendiri-sendiri oleh MGMP IPS
dengan luas 12.500 m2. SMP Negeri 2 Grogol tingkat sekolah untuk kesesuaian dengan kondisi
didirikan mulai dari rintisan UGB 3 lokal dan dan situasi di SMP Negeri 2 Grogol. Demikian
mulai dioperasionalkan setelah selesai juga pembuatan RPP Kelas VIII difasilitasi oleh
pembangunan, berdiri dan beroperasi tahun MGMP IPS tingkat kabupaten dan MGMP
1990. Gedung sekolah berada di tengah mata pelajaran IPS SMP Negeri 2 Grogol. Sri
kompleks rumah warga, sehingga mudah Widajati, S.Pd., selaku guru IPS kelas VIII J di
dijangkau oleh peserta didik yang menuju ke SMP Negeri 2 Grogol menerangkan bahwa
sekolah tanpa perlu menggunakan transportasi MGMP Kabupaten Sukoharjo memberikan
umum. Peseta didik tidak diperkenankan contoh RPP sesuai peraturan yang terbaru,
mengendarai sepeda motor. kemudian RPP dirumuskan bersama MGMP
Keadaan jalan di sekitar sekolah sempit tingkat sekolah.
dan ramai. Jalan raya menuju sekolah setiap hari Tujuan pembelajaran yang dirumuskan
cukup padat karena juga merupakan jalur dalam RPP harus memuat rumusan ABCD yaitu
lalulintas arah ke pabrik-pabrik besar. Kemudian Audience, Behaviour, Conditions, dan Degree
Lingkungan masyarakat SMP Negeri 2 Grogol (Mukhtar 2011). Tujuan pembelajaran pada RPP
berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap IPS kelas VII dan kelas VIII yang ditentukan
lingkungan sekitar memiliki kondisi sosial yang oleh guru belum lengkap mengandung empat
baik dan tingkat keamanannya tinggi. komponen Audience, Behaviour, Condition, dan
Sedangkan kondisi ekonomi masyarakat di Degree, melainkan dalam RPP tersebut hanya
sekitar SMP Negeri 2 Grogol tergolong ekonomi mengandung audience dan behaviour sehingga
kelas menengah. belum memuat condition dan degree. Tujuan
pembelajaran dalam RPP kelas VII dan kelas
Perencanaan Literasi Digital Melalui Film VIII tersebut menyebutkan audience yaitu peserta
Dokumenter dalam Pembelajaran IPS didik dan behaviour guru menggunakan kata kerja
Sebelum melaksanakan pelaksanaan operasional untuk menggambarkan bentuk
pembelajaran IPS melalui film dokumenter kelas perilaku yang akan dicapai melalui proses
guru menentukan kompetensi dasar dan pembelajaran.
menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran Penerapan active learning terlihat pada
(RPP) berdasarkan kompetensi dasar yang telah langkah-langkah pembelajaran RPP kelas VII
ditentukan. Berdasarkan hasil studi dan kelas VIII yang telah disusun guru IPS. Pada
dokumentasi, identitas RPP Kelas VII sub materi RPP kelas VII guru menggunakan metode
pokok peran kewirausahaan dalam membangun presentasi yang mengarahkan peserta didik
ekonomi Indonesia dan RPP kelas VIII sub untuk aktif dalam menyampaikan hasil analisis
121
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021
film dokumenter dengan mempresentasikan akses referensi dari internet. Peserta didik kelas
secara daring. Setelah presentasi selesai, langkah VII A dan VII C mencantumkan sumber setiap
selanjutnya yang tercantum dalam RPP yakni kutipan yang mengambil dari internet dalam
peserta didik memberi tanggapan terhadap hasil power point hasil analisis film dokumenter.
analisis temannya. Selanjutnya, kegiatan inti pembelajaran
guru IPS SMP Negeri 2 Grogol menerapkan
Pelaksanaan Literasi Digital Melalui Film literasi digital menggunakan strategi
Dokumenter dalam Pembelajaran IPS pembelajaran literasi. Strategi pembelajaran
Observasi pelaksanaan pembelajaran IPS literasi mencakup aspek membaca, menyimak,
literasi digital melalui film dokumenter kelas VII menulis, dan berbicara (Kurniawan 2018:46).
A dan C SMP Negeri 2 Grogol secara daring Guru menempuh strategi pembelajaran yang
dilaksanakan tiga kali pertemuan pada Rabu, 20 mencakup aspek tersebut dengan model
Januari 2021, 27 Januari 2021, dan 3 Februari pembelajaran yang tepat, yaitu problem based
2021. Jadwal pembelajaran IPS kelas VII A dan learning. Model pembelajaran problem based
C setiap hari Rabu, pukul 10:00 sampai dengan learning sesuai dengan kompetensi dasar, tujuan
11:30 WIB. Observasi pelaksanaan pembelajaran pembelajaran, dan termasuk media pembelajaran
IPS secara daring kelas VIII J dilakukan peneliti yang digunakan yaitu film dokumenter. Peserta
dalam tiga kali pertemuan, pada hari Rabu, 10 didik dalam proses pembelajaran literasi digital
Februari 2021, 17 Februari 2021, dan 24 Februari memiliki kemampuan membaca, menulis,
2021. Jadwal pembelajaran IPS kelas VIII J setiap menyimak, dan berbicara tersebut untuk
hari Rabu, pukul 10:00 sampai dengan 11:30 membangun dan mengkomunikasikan materi.
WIB. Pelaksanaan Pembelajaran adalah
penerapan dari RPP yang telah disusun, meliputi Evaluasi Pelaksanaan Literasi Digital Melalui
kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup Film Dokumenter dalam Pembelajaran
(Wahidmurni 2017). Berdasarkan observasi Berdasarkan hasil wawancara dan
implementasi literasi digital melalui film observasi guru IPS SMP Negeri 2 Grogol dalam
dokumenter di kelas yang berbeda di atas evaluasi literasi digital melalui film dokumenter
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pembelajaran IPS mencakup tiga komponen yaitu
oleh guru melalui tiga tahap, yaitu kegiatan evaluasi awal pembelajaran, evaluasi proses
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi akhir pembelajaran.
penutup. Guru IPS dalam evaluasi rencana berkepentingan
Pelaksanaan literasi digital melalui film atas kualitas proses belajar mengajar untuk
dokumenter dalam pembelajaran IPS dibagi memperbaiki proses pembelajaran di waktu
menjadi empat komponen utama menurut selanjutya. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
Bawden (2008) dalam Munir (2017) meliputi keberhasilan guru dalam pelaksanaan
literasi komputer, literasi informasi digital, pembelajaran IPS melalui film dokumenter kelas
kompetensi digital, dan literasi moral dan sosial. VII A dan VII C, serta VIII J telah tercapai yaitu
Literasi komputer dalam pembelajaran IPS, 85% nilai peserta didik melampaui KKM.
peserta didik telah terampil menggunakan Kualitas pencapaian target tersebut dipengaruhi
peralatan digital untuk pembelajaran dan oleh aspek pelaksanaan pembelajaran yang
mengakses aplikasi pembelajaran. terlaksana dengan baik.
Melalui film dokumenter peserta didik Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian,
melaksanakan literasi informasi digital dalam data observasi dan wawancara, semua peserta
menangkap isi dari film dokumenter yang didik antusias dan tertarik untuk mengikuti
diputar. Kemudian peserta didik dapat menggali pembelajaran. Peserta didik kelas VII A dan VII
informasi dari film dokumenter yang diputar. C, maupun peserta didik kelas VIII J
Informasi-informasi yang telah didapat oleh berpartisipasi aktif selama kegiatan diskusi dalam
peserta didik kemudian dipilih dan diseleksi, proses belajar mengajar. Kemudian, komunikasi
kemampuan ini disebut kompetensi digital. dua arah antara peserta didik dan guru telah
Kompetensi digital dalam menganalisis informasi terjalin dengan sangat baik melalui zoom, peserta
sehinga peserta didik dapat menerapkan didik aktif bertanya materi yang belum jelas dan
kemampuan berfikir lebih tinggi. guru memberi respon setiap pertanyaan peserta
Literasi moral dan sosial menunjukkan didik. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar
pada kemampuan peserta didik mendayagunakan peserta didik lebih mudah memahami materi
informasi sebaik-baiknya dan pemahaman dengan baik melalui film dokumenter
peserta didik akan sumber atau daftar pustaka ditunjukkan dengan mampu menangkap dan
yang harus dicantumkan dari setiap materi dan menyampaikan pesan dan manfaat film
122
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021
pembelajaran IPS dialami oleh peserta didik dan digital untuk pembelajaran terutama film
guru sehingga menghambat jalannya dokumenter. Bagi guru yaitu untuk meningkatkan
pembelajaran. Guru IPS kelas VIII J mengalami kualitas pembelajaran IPS literasi digital melalui
kendala speaker laptop yang tidak dapat film dokumenter dengan menggunakan model
terhubung dengan zoom saat proses belajar dan metode pembelajaran yang beragam. Bagi
mengajar, menyebabkan suara guru tidak dapat peserta didik yaitu untuk meningkatkan
terdengar dalam audio zoom dan guru tidak kebiasaan literasi digital dan literasi membaca,
dapat mendengar suara peserta didik. Solusi guru menyimak, menulis, dan berbicara agar dapat
dalam mengatasi kendala tersebut dengan melatih berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Bagi
mennggunakan perangkat smart phone sebagai peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan
alat untuk dapat menyambungkan audio zoom penelitian lengkap pada tiga tahap literasi sekolah
sehingga guru dapat berkomunikasi dalam yaitu tahap pembiasaan, pengembangan, dan
pembelajaran. Sebelum proses belajar mengajar pembelajaran
berlangsung seharusnya guru perlu memeriksa
perangkat laptop yang akan digunakan untuk DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran daring melalui zoom sehingga
apabila mengalami kerusakan, seperti speaker Databoks.katadata.co.id. Indeks alibaca 2019.
dapat diperbaiki atau berganti dengan laptop (diakses pada november 2020.)
lain. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan guru Edukasi.kompas.com. Hasil Penelitian UNESCO
satu hari sebelum jam pembelajaran IPS agar 2019. (Diakses pada November 2020.)
tidak terlambat memulai pembelajaran karena Kemdikbud,Go.Id. Hasil Penelitian PISA 2019.
mengalami hambatan seperti sebelumnya. (Diakses pada November 2020.)
Kurniawan, Hendra. 2018. Literasi dalam
SIMPULAN Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Gava
Media
Perencanaan pembe-lajaran IPS literasi Moelong, Lexy J. 2018. Metodologi Penelitian
digital melalui film dokumenter SMP Negeri 2 Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Grogol, dari guru menyusun RPP sesuai dengan Mukhtar. 2011. Desain Pembelajaran Berbasis
kompetensi dasar, menetapkan tujuan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
pembelajaran, dan mengeksplisitkan literasi digital Jakarta: Gaung Persada
dalam langkah langkah pembelajaran. Munir. 2017. Pembelajaran Digital. Bandung:
Pelaksanaan pembelajaran IPS literasi digital Alfabeta
melalui film dokumenter dengan proses belajar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mengajar pembukaan, inti, dan penutup yang Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan
dilaksanakan oleh guru sesuai dengan RPP yang Budi Pekerti.
telah disusun oleh guru. Guru menggunakan Qodir, Abdul. 2017. Teori Belajar Humanistik
model pembelajaran problem based learning dalam Meningkatkan Presetasi Belajar
menggunakan metode presentasi. Siswa. Dalam Jurnal Pedagogik. Vol 04
Evaluasi pembelajaran IPS literasi digital No 02.
melalui film dokumenter di SMP Negeri 2 Grogol Wahidmurni. 2017. Metodologi Pembelajaran IPS.
meliputi: Evaluasi rencana pembelajaran tingkat Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
keberhasilan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran IPS melalui film dokumenter
tercapai sesuai target 85% nilai peserta didik
melampaui KKM. Evaluasi proses pelaksanaan
pembelajaran IPS, peserta didik sangat antusias
dan aktif mengikuti pembelajaran di zoom.
Evaluasi hasil belajar, penilaian afektif, penilaian
kognitif, dan penilaian psikomotorik secara
daring. Kendala pelaksanaan pembelajaran IPS
literasi digital melalui film dokumenter, meliputi,
speaker laptop guru yang tidak bisa terhubung
dengan zoom dan sinyal internet peserta didik
yang hilang timbul.
Saran dari penulis bagi sekolah yaitu untuk
selalu mengoptimalkan pemberdayaan MGMP
tingkat sekolah dalam pembuatan media literasi
124