Anda di halaman 1dari 7

SOSIOLIUM

SOSIOLIUM

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/SOSIOLIUM

IMPLEMENTASI LITERASI DIGITAL MELALUI FILM


DOKUMENTER DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS
(KELAS VII DI SMP NEGERI 2 GROGOL KABUPATEN
SUKOHARJO)

Evia Rizqi Karima, Asep Ginanjar


Prodi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel:
Disubmit: Juli 2021 Tahap pembelajaran gerakan literasi sekolah mengintegrasikan literasi dengan proses
Direvisi: Agustus 2021 belajar mengajar di seluruh mata pelajaran. SMP Negeri 2 Grogol menerapkan Gerakan
Diterima: September
literasi sekolah selama tiga tahun berjalan dan telah menguatkan literasi digital dalam
2021
pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil
________________
penelitian perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPS literasi digital melalui film
Keywords:
Digital Literacy,
dokumenter SMP Negeri 2 Grogol baik, Evaluasi proses pelaksanaan pembelajaran IPS
Documentary Films, melalui film dokumenter, peserta didik sangat antusias dan aktif mengikuti pembelajaran
Social Studies Learning di zoom. Kendala pelaksanaan pembelajaran IPS literasi digital melalui film dokumenter
____________________ meliputi speaker laptop guru yang tidak bisa terhubung dengan zoom dan sinyal internet
peserta didik yang hilang timbul.

Abstract
___________________________________________________________________

The learning stage of the school literacy movement integrates literacy with the teaching and learning
process in all subjects. State junior High School of 2 Grogol has implemented the school literacy
movement for three years and has strengthened digital literacy in learning. The research method used
is a qualitative method. The results of the research on digital literacy social studies learning planning
and implementation through documentary films at State Junior High School of 2 Grogol are good.
Evaluation of the process of implementing social studies learning through documentary films, students
are very enthusiastic and actively participate in learning in zoom. Obstacles in implementing digital
literacy social studies learning through documentary films, include teacher laptop speakers that cannot
be connected to the zoom, students' internet signals that disappear and arise.

© 2021 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: asepginanjar@mail.unnes.ac.id

118
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021

PENDAHULUAN berada pada kuadran low performance, terjadi


penurunan skor membaca. Sementara data hasil
Pembelajaran dapat didefinisikan usaha penelitian Indeks Alibaca Indonesia tahun 2019
yang dilakukan untuk memfasilitasi belajar yang dipublikasikan dalam
peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan databoks.katadata.co.id menunjukkan, hanya
dari yang telah dipelajari (Qodir 2017). Dalam sembilan provinsi yang masuk dalam kategori
proses pembelajaran, guru memegang peranan rendah, dan satu provinsi termasuk sangat
penting, peserta didik tidak mungkin belajar rendah. Rata-rata Indeks Alibaca nasional
sendiri tanpa bimbingan dari guru, yang 37,32% yang tegolong rendah. Pemerintah
merupakan tugasnya. Guru menggunakan teori dalam menyikapi hasil peringkat literasi siswa di
belajar untuk menerangkan batas-batas Indonesia tersebut dengan pengoptimalan
kemungkinan dalam pembelajaran sehingga teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK)
guru dapat melakukan tindakan yang tepat. Di untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran yang
samping itu, dengan teori belajar guru juga dapat efektif. Seiring pesatnya perkembangan
memiliki dan mengembangkan sikap yang teknologi, anak-anak lebih senang berlama-lama
diperlukan untuk menunjang peningkatan dengan gadget daripada buku. Disisi lain,
belajar peserta didik (Qodir 2017). kompetensi literasi menjadi kompetensi penting
Literasi memiliki peran penting dalam abad ke-21. Kompetensi penting abad ke-21
dunia pendidikan dalam proses belajar mengajar dilandasi dan difasislitasi oleh keterampilan
di sekolah. Literasi dapat mendorong peserta beliterasi.
didik untuk berpikir kritis, meningkatkan Berdasarkan data empiris di atas
kompetensi peserta didik, dan memunculkan menerangkan dengan jelas bahwa literasi masih
ide-ide baru yang inovatif dalam ranah akademik belum dapat diterapkan sepenuhnya di sekolah.
dan non akademik. Literasi untuk peserta didik Peserta didik belum memiliki keterampilan
dalam memahami materi pembelajaran sehingga literasi dalam berbagai bidang ilmu dalam
tercapai hasil belajar peserta didik yang kehidupan sehari-hari. Demikian halnya
maksimal. Literasi peserta didik tidak hanya pelaksanaan pembelajaran pada saat itu masih
terbatas di lembaga formal sekolah, peserta didik belum memerhatikan pentingnya kompetensi
dapat melakukan literasi di tempat tinggal, literasi peserta didik dan belum juga menerapkan
perpustakaan, maupun lembaga masyarakat. literasi sebagai salah satu konsep penting
Sampai pada saat ini kemampuan literasi pembelajaran abad ke-21.
peserta didik Indonesia masih memprihatinkan. Upaya untuk meningkatkan kompetensi
Hal ini disebabkan oleh fakta sejak tahun 2000 literasi peserta didik hendaknya diperlukan
kemampuan literasi peserta didik rendah masih pengenalan literasi sejak dini. Semenjak
tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara kurikulum 2013 diberlakukan, upaya
lain. Data survei literasi Indonesia yang dirilis peningkatan kompetensi literasi dilaksanakan
antara lain organisasi pendidikan, ilmu lebih maksimal. Dengan demikian,
pengetahuan, dan kebudayaan PBB, The United pembelajaran kurikulum 2013 mendukung
Nations Educational, Scientific, and Cultural bentuk pembelajaran literasi yang dilaksanakan
Organization (UNESCO) dan PISA (Programme melalui pendekatan literasi. Upaya Kementrian
for International Student Assesment). Hasil Pendidikan dan Kebudayaan untuk
penelitian UNESCO pada tahun 2019 yang meningkatkan komptensi literasi peserta didik
dipublikasikan dalam edukasi.kompas.com, level dengan dicetuskannnya Gerakan Literasi
literasi Indonesia menduduki peringkat 60 dari Sekolah atau GLS pada tahun 2016, yang
61 negara di dunia. Hasil survei tersebut dimuat pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
menunjukkan minat baca masyarakat Indonesia Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang
terendah kedua di dunia, masih tergolong angka Penumbuhan Budi Pekerti.
rata-rata keseluruhan. Menteri Pendidikan dan Teknologi yang berkembang dengan
Kebudayaan pada 3 Desember 2019 yang pesat, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
dipublikasikan dalam www.kemdikbud,go.id kegiatan literasi peserta didik. Salah satu
menyam-paikan hasil penelitian PISA tahun pemanfaatan teknologi informasi adalah
2018 yang dirilis oleh OECD (Organisation for penggunaan literasi digital dalam proses
Economic Co-operation and Development) pembelajaran. Gerakan literasi sekolah yang
menunjukkan bahwa kemampuan literasi sudah berjalan tahun ketiga telah dapat
peserta didik di Indonesia dalam membaca, diaplikasikan pada proses pembelajaran literasi
meraih skor rata-rata 371, dengan skor rata-rata digital. Guru telah mengembangkan literasi
OECD yakni 489. Artinya bahwa di Indonesia digital dalam berbagai bidang keilmuan. Dengan

119
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021

demikian pembelajaran literasi digital dapat media pembelajaran, internet positif,


diterapkan dalam semua mata pelajaran, penyaringan informasi hoax, kompetensi literasi
termasuk Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang digital, dan etika dalam bersosial media.
sangat mungkin menerapkan literasi digital. menjelaskan bagaimana menetapkan
Gerakan literasi sekolah sudah diterapkan Guru IPS di SMP Negeri 2 Grogol telah
di SMP Negeri 2 Grogol. SMP Negeri 2 Grogol mengimplementasikan literasi digital dan
sebagai salah satu sekolah yang mendukung menerapkan media literasi digital berupa film
pelaksanaan gerakan literasi sekolah dengan dokumenter dalam pelaksanaan pembelajaran
rutin dan berjalan baik, yang melibatkan IPS. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu
partisipasi aktif seluruh warga sekolah. SMP guru IPS dalam wawancara tahun 2020, sarana
Negeri 2 Grogol sudah menerapkan kegiatan pembelajaran digital seperti lcd proyektor dan
literasi sekolah selama tiga tahun berjalan dan media digital di sekolah telah dimanfaatkan
telah menguatkan literasi digital. Guru dan untuk pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS
tenaga pendidikan di SMP Negeri 2 Grogol berbasis literasi digital melalui film dokumenter
sudah mengintegrasikan literasi digital dalam dapat menarik antusias kegiatan literasi peserta
pembelajaran, karena semua guru dan tenaga didik karena tidak hanya memanfaatkan buku
pendidikan berperan penuh dalam kegiatan ajar. Pelaksanaan literasi digital di SMP Negeri
literasi di SMP Negeri 2 Grogol. Dengan kita 2 Grogol dalam pembelajaran IPS merupakan
melihat kenyataan penerapan gerakan literasi pengembangan literasi membaca buku referensi
sekolah di lapangan, masih terdapat sekolah di dalam kelas, maupun di perpustakaan.
yang belum merealisasikan pelaksanaan Adanya implementasi literasi digital
pembelajaran dengan literasi digital. dalam pembelajaran IPS tersebut, peserta didik
SMP Negeri 2 Grogol merupakan salah dapat mendapatkan gambaran kejadian yang
satu sekolah yang mengimplementasikan literasi mendekati sumber autentik, yakni tayangan
digital dalam pembelajaran dengan sangat baik audio visual tentang peristiwa-peristiwa sosial
oleh semua guru mata pelajaran. Guru SMP melalui film dokumenter. Film dokumenter yang
Negeri 2 Grogol telah memberikan pengetahuan digunakan merupakan film-film yang
kepada peserta didik mengenai literasi digital menunjukkan gambaran-gambaran peristiwa
sejak mereka kelas duduk di kelas VII sampai sosial, baik film dokumentasi primer atau asli
dengan kelas IX. Hal tersebut didukung dengan diambil saat peristiwa terjadi, maupun film
penyediaan sarana dan prasarana sekolah, dokumentasi sekunder yang dibuat untuk
seperti laboratorium komputer, perpustakaan mengisahkan kembali peristiwa sosial dalam
yang menyediakan informasi dalam bentuk masyarakat. Dengan film tersebut peserta didik
media digital, informasi dapat peserta didik akan mudah memahami peristiwa sosial, tidak
peroleh melalui komputer yang sudah terkoneksi semata mendapatkan informasi dari gambar,
wifi yang dapat digunakan untuk literasi digital serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
peserta didik. IPS. Implementasi literasi digital di SMP Negeri
Berdasarkan observasi dan wawancara 2 Grogol yang sangat baik sehingga peneliti akan
awal yang dilakukan peneliti dengan petugas mengungkapkan lebih dalam bagaimana
perpustakaan dan guru mata pelajaran IPS di implementasi literasi digital melalui film
SMP Negeri 2 Grogol, implementasi literasi dokumenter dalam pembelajaran IPS mulai dari
digital di SMP Negeri 2 Grogol berjalan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
sangat baik. Salah satu bentuk dukungan proses pelaksanaannya, evaluasi, dan kendala
implementasi literasi digital kepada peserta yang dialami guru ketika menggunakan film
didik, sekolah menyediakan komputer dan wifi di dokumenter sebagai media pembelajaran IPS.
ruang perpustakaan. Guru IPS di SMP Negeri 2 Berdasarkan permasalahan-permasalahan di
Grogol turut melaksanakan pelatihan atas maka peneliti merasa tertarik untuk
pembuatan media pembelajaran berbasis IT, melakukan penelitian yang berjudul
yang diselenggarakan oleh Musyawarah Guru “Implementasi Literasi Digital Melalui Film
Mata Pelajaran (MGMP) IPS baik tingkat Dokumenter dalam Pelaksanaan Pembelajaran
sekolah dan kabupaten dengan berbagai materi IPS (Kelas VII di SMP Negeri 2 Grogol
pembelajaran untuk literasi digital peserta didik. Kabupaten Sukoharjo)”
Selain itu, pelatihan literasi digital bagi para guru
dan peserta didik di SMP Negeri 2 Grogol METODE
menggunakan metode berupa diskusi. Diskusi
yang telah diksanakan diantaranya mengenai Penelitian ini menggunakan
seputar literasi digital, literasi informasi, literasi pendekatan kualitatif. penelitian kualitatif

120
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021

adalah penelitian yang bermaksud untuk materi pokok penguatan ekonomi maritim dan
memahami fenomena tentang apa yang dialami agrikultur Indonesia lengkap. Identitas kedua
oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, RPP tersebut telah memuat nama sekolah, mata
persepsi, motivasi, tindakan, dan dengan cara pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu, dan
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, sub materi pokok yang jelas. Format RPP kelas
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan VII dan VIII tersebut telah sesuai dengan aturan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah terbaru surat edaran nomor 14 tahun 2019.
(moelong 2018:6). Penelitian ini menggunakan Alokasi waktu RPP kelas VII dan kelas VIII
jenis penelitian studi kasus. tersebut selama tiga pertemuan. Setiap
Sumber data penelitian ini yaitu primer pertemuan mata pelajaran IPS di SMP Negeri 2
dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui Grogol dialokasikan selama 80 menit dalam satu
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. minggu.
Uji keabsahan data dalam penelitian ini Pembuatan RPP Kelas VII difasilitasi
menggunakan teknik triangulasi sumber. oleh MGMP IPS tingkat kabupaten dan MGMP
Analisis data menggunakan analisis interaktif mata pelajaran IPS SMP Negeri 2 Grogol.
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, Sejalan dengan pernyataan guru IPS Kelas VII A
dan verifikasi. dan VII C menerangkan bahwa MGMP IPS
Kabupaten Sukoharjo memfasilitasi RPP,
HASIL DAN PEMBAHASAN memberikan jadwal Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) dan memberikan tema-tema materi
Gambaran Umum SMP N 2 Grogol pembelajaran yang akan diajarkan selama satu
SMP Negeri 2 Grogol terletak di Jalan tahun pelajaran. RPP yang diberikan MGMP
Sanggrahan, Sawahan, Kecamatan Grogol, IPS Kabupaten Sukoharjo kemudian
Kabupaten Sukoharjo, di atas sebidang tanah dikembangkan sendiri-sendiri oleh MGMP IPS
dengan luas 12.500 m2. SMP Negeri 2 Grogol tingkat sekolah untuk kesesuaian dengan kondisi
didirikan mulai dari rintisan UGB 3 lokal dan dan situasi di SMP Negeri 2 Grogol. Demikian
mulai dioperasionalkan setelah selesai juga pembuatan RPP Kelas VIII difasilitasi oleh
pembangunan, berdiri dan beroperasi tahun MGMP IPS tingkat kabupaten dan MGMP
1990. Gedung sekolah berada di tengah mata pelajaran IPS SMP Negeri 2 Grogol. Sri
kompleks rumah warga, sehingga mudah Widajati, S.Pd., selaku guru IPS kelas VIII J di
dijangkau oleh peserta didik yang menuju ke SMP Negeri 2 Grogol menerangkan bahwa
sekolah tanpa perlu menggunakan transportasi MGMP Kabupaten Sukoharjo memberikan
umum. Peseta didik tidak diperkenankan contoh RPP sesuai peraturan yang terbaru,
mengendarai sepeda motor. kemudian RPP dirumuskan bersama MGMP
Keadaan jalan di sekitar sekolah sempit tingkat sekolah.
dan ramai. Jalan raya menuju sekolah setiap hari Tujuan pembelajaran yang dirumuskan
cukup padat karena juga merupakan jalur dalam RPP harus memuat rumusan ABCD yaitu
lalulintas arah ke pabrik-pabrik besar. Kemudian Audience, Behaviour, Conditions, dan Degree
Lingkungan masyarakat SMP Negeri 2 Grogol (Mukhtar 2011). Tujuan pembelajaran pada RPP
berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap IPS kelas VII dan kelas VIII yang ditentukan
lingkungan sekitar memiliki kondisi sosial yang oleh guru belum lengkap mengandung empat
baik dan tingkat keamanannya tinggi. komponen Audience, Behaviour, Condition, dan
Sedangkan kondisi ekonomi masyarakat di Degree, melainkan dalam RPP tersebut hanya
sekitar SMP Negeri 2 Grogol tergolong ekonomi mengandung audience dan behaviour sehingga
kelas menengah. belum memuat condition dan degree. Tujuan
pembelajaran dalam RPP kelas VII dan kelas
Perencanaan Literasi Digital Melalui Film VIII tersebut menyebutkan audience yaitu peserta
Dokumenter dalam Pembelajaran IPS didik dan behaviour guru menggunakan kata kerja
Sebelum melaksanakan pelaksanaan operasional untuk menggambarkan bentuk
pembelajaran IPS melalui film dokumenter kelas perilaku yang akan dicapai melalui proses
guru menentukan kompetensi dasar dan pembelajaran.
menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran Penerapan active learning terlihat pada
(RPP) berdasarkan kompetensi dasar yang telah langkah-langkah pembelajaran RPP kelas VII
ditentukan. Berdasarkan hasil studi dan kelas VIII yang telah disusun guru IPS. Pada
dokumentasi, identitas RPP Kelas VII sub materi RPP kelas VII guru menggunakan metode
pokok peran kewirausahaan dalam membangun presentasi yang mengarahkan peserta didik
ekonomi Indonesia dan RPP kelas VIII sub untuk aktif dalam menyampaikan hasil analisis
121
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021

film dokumenter dengan mempresentasikan akses referensi dari internet. Peserta didik kelas
secara daring. Setelah presentasi selesai, langkah VII A dan VII C mencantumkan sumber setiap
selanjutnya yang tercantum dalam RPP yakni kutipan yang mengambil dari internet dalam
peserta didik memberi tanggapan terhadap hasil power point hasil analisis film dokumenter.
analisis temannya. Selanjutnya, kegiatan inti pembelajaran
guru IPS SMP Negeri 2 Grogol menerapkan
Pelaksanaan Literasi Digital Melalui Film literasi digital menggunakan strategi
Dokumenter dalam Pembelajaran IPS pembelajaran literasi. Strategi pembelajaran
Observasi pelaksanaan pembelajaran IPS literasi mencakup aspek membaca, menyimak,
literasi digital melalui film dokumenter kelas VII menulis, dan berbicara (Kurniawan 2018:46).
A dan C SMP Negeri 2 Grogol secara daring Guru menempuh strategi pembelajaran yang
dilaksanakan tiga kali pertemuan pada Rabu, 20 mencakup aspek tersebut dengan model
Januari 2021, 27 Januari 2021, dan 3 Februari pembelajaran yang tepat, yaitu problem based
2021. Jadwal pembelajaran IPS kelas VII A dan learning. Model pembelajaran problem based
C setiap hari Rabu, pukul 10:00 sampai dengan learning sesuai dengan kompetensi dasar, tujuan
11:30 WIB. Observasi pelaksanaan pembelajaran pembelajaran, dan termasuk media pembelajaran
IPS secara daring kelas VIII J dilakukan peneliti yang digunakan yaitu film dokumenter. Peserta
dalam tiga kali pertemuan, pada hari Rabu, 10 didik dalam proses pembelajaran literasi digital
Februari 2021, 17 Februari 2021, dan 24 Februari memiliki kemampuan membaca, menulis,
2021. Jadwal pembelajaran IPS kelas VIII J setiap menyimak, dan berbicara tersebut untuk
hari Rabu, pukul 10:00 sampai dengan 11:30 membangun dan mengkomunikasikan materi.
WIB. Pelaksanaan Pembelajaran adalah
penerapan dari RPP yang telah disusun, meliputi Evaluasi Pelaksanaan Literasi Digital Melalui
kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup Film Dokumenter dalam Pembelajaran
(Wahidmurni 2017). Berdasarkan observasi Berdasarkan hasil wawancara dan
implementasi literasi digital melalui film observasi guru IPS SMP Negeri 2 Grogol dalam
dokumenter di kelas yang berbeda di atas evaluasi literasi digital melalui film dokumenter
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pembelajaran IPS mencakup tiga komponen yaitu
oleh guru melalui tiga tahap, yaitu kegiatan evaluasi awal pembelajaran, evaluasi proses
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi akhir pembelajaran.
penutup. Guru IPS dalam evaluasi rencana berkepentingan
Pelaksanaan literasi digital melalui film atas kualitas proses belajar mengajar untuk
dokumenter dalam pembelajaran IPS dibagi memperbaiki proses pembelajaran di waktu
menjadi empat komponen utama menurut selanjutya. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
Bawden (2008) dalam Munir (2017) meliputi keberhasilan guru dalam pelaksanaan
literasi komputer, literasi informasi digital, pembelajaran IPS melalui film dokumenter kelas
kompetensi digital, dan literasi moral dan sosial. VII A dan VII C, serta VIII J telah tercapai yaitu
Literasi komputer dalam pembelajaran IPS, 85% nilai peserta didik melampaui KKM.
peserta didik telah terampil menggunakan Kualitas pencapaian target tersebut dipengaruhi
peralatan digital untuk pembelajaran dan oleh aspek pelaksanaan pembelajaran yang
mengakses aplikasi pembelajaran. terlaksana dengan baik.
Melalui film dokumenter peserta didik Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian,
melaksanakan literasi informasi digital dalam data observasi dan wawancara, semua peserta
menangkap isi dari film dokumenter yang didik antusias dan tertarik untuk mengikuti
diputar. Kemudian peserta didik dapat menggali pembelajaran. Peserta didik kelas VII A dan VII
informasi dari film dokumenter yang diputar. C, maupun peserta didik kelas VIII J
Informasi-informasi yang telah didapat oleh berpartisipasi aktif selama kegiatan diskusi dalam
peserta didik kemudian dipilih dan diseleksi, proses belajar mengajar. Kemudian, komunikasi
kemampuan ini disebut kompetensi digital. dua arah antara peserta didik dan guru telah
Kompetensi digital dalam menganalisis informasi terjalin dengan sangat baik melalui zoom, peserta
sehinga peserta didik dapat menerapkan didik aktif bertanya materi yang belum jelas dan
kemampuan berfikir lebih tinggi. guru memberi respon setiap pertanyaan peserta
Literasi moral dan sosial menunjukkan didik. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar
pada kemampuan peserta didik mendayagunakan peserta didik lebih mudah memahami materi
informasi sebaik-baiknya dan pemahaman dengan baik melalui film dokumenter
peserta didik akan sumber atau daftar pustaka ditunjukkan dengan mampu menangkap dan
yang harus dicantumkan dari setiap materi dan menyampaikan pesan dan manfaat film
122
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021

dokumenter Guru menilai kompetensi keterampilan


Evaluasi hasil belajar IPS menggunakan peserta didik kelas VII A dan VII C
film dokumenter di SMP Negeri 2 Grogol menggunakan penilaian berupa kinerja
mencakup tiga ranah penilaian, yaitu ranah presentasi yang menuntut peserta didik
afektif, ranah kognitif, dan psikomotorik. mempresentasikan hasil analisis film
Penilaian sikap mata pelajaran IPS kelas VII sub dokumenter dengan menggunakan instrumen
materi pokok peran menggunakan penilaian diri. lembar kerja presentasi. Guru dalam penilaian
Guru telah mempersiapkan aspek-aspek kinerja presentasi mengamati peserta didik
pendidikan karakter yang akan dinilai oleh dalam kegiatan presentasi. Guru memilih jenis
peserta didik melalui penilaian diri. Aspek-aspek penilaian tersebut karena dianggap lebih autentik
dalam penilaian diri tersebut meliputi sikap dari apa yang dinilai lebih mencerminkan
spiritual, disiplin, gotong royong, jujur, toleransi, kemampuan peserta didik sebenarnya. Guru
tanggung jawab, santun, dan percaya diri. memberikan penilaian presentasi peserta didik
Kualitas instrumen penilaian diri tersebut sudah menggunakan skala penilaian terentang dari
baik, guru menggunakan bahasa lugas dan mudah baik, cukup, dan kurang. 1= kurang kompeten,
dipahami oleh peserta didik, menggunakan 2= cukup kompeten, dan 3= kompeten.
format penilaian diri melalui google form Langkah-langkah penilaian kinerja
sederhana dan mudah dipahami oleh peserta presentasi dan diskusi, guru menyusun
didik. instrumen penilaian dengan menetapkan
Selanjutnya, guru menilai kompetensi kompetensi dasar yang akan dinilai dengan
pengetahuan kelas VII A dan VII C, serta VIII J teknik penilaian observasi. Kemudian, guru
dengan tes tertulis penilaian harian secara daring merumuskan kriteria kemampuan yang akan
melalui google form. Bentuk tes tertulis diukur dan mengurutkan kriteria kemampuan
menggunakan butir soal pilihan ganda, dalam yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan
menjawab soal peserta didik mengeklik jawaban diamati. Langkah selanjutnya guru menyusun
yang benar. Guru memilih menggunakan tes kriteria ke dalam rubrik instrumen penilaian
tertulis secara daring karena dapat mengukur lembar observasi. Pada saat pelaksanaan
kemampuan atau kompetensi peserta didik penilaian keterampilan melalui zoom, guru
dalam jumlah besar dalam tempat yang terpisah menyampaikan instrumen penilaian kepada
di waktu yang sama. Guru memilih tes pilihan peserta didik dan memberikan pemahaman
ganda disamping lebih praktis untuk jumlah kepada peserta didik terkait kriteria penilaian.
peserta didik yang cukup banyak. Melalui tes Kemudian, guru melakukan penilaian
pilihan ganda juga bertujuan agar peserta didik keterampilan peserata didik secara individual.
mampu mengingat dan memahami, serta Selanjutnya, guru mencatat hasil penilaian.
mengaplikasikan pada contoh nyata. Sebelum Setelah selesai melakukan penilaian, guru
membuat soal, guru merumuskan kisi-kisi dan memberikan umpan balik apresiasi penampilan
menulis soal berdasarkan kaidah penulisan soal presentasi dan diskusi peserta didik.
pilihan ganda yang baik.
Langkah-langkah guru dalam Kendala-kendala Pelaksanaan Literasi Digital
melaksanakan penilaian harian secara daring Melalui Film Dokumenter dalam Pembelajaran
melalui google form, pertama guru memberikan IPS
instruksi kepada peserta didik mengenai teknis Guru IPS kelas VII A dan VII C dan guru
pelaksanaan penilaian harian, yaitu waktu lama IPS kelas VIII J SMP Negeri 2 Grogol tidak
waktu pengerjaan, petunjuk pengerjaan, dan link mengalami kendala dalam perencanaan
google form. Setelah semua peserta didik pembelajaran IPS literasi digital melalui film
mengumpulkan hasil penilaian harian dan dokumeter. Penyusunan RPP oleh guru
muncul nilai, guru mengkaji hasil penilaian disesuaikan dengan format RPP dari MGMP IPS
peserta didik dengan mendata peserta didik yang tingkat sekolah. Contoh format RPP dari
tidak melampaui KKM. Guru memberikan MGMP IPS tingkat sekolah dikembangkan
umpan balik secara langsung terhadap penilaian sendiri oleh guru. Guru merancang RPP sesuai
peserta didik dengan memberikan motivasi dengan kondisi peserta didik, mulai dari
belajar dan tindak lanjut remedial bagi pesreta menetapkan tujuan pembelajaran, memilih
didik yang belum melampaui KKM. Umpan model dan metode, serta media pembelajaran
balik disampaikan oleh guru melalui whats app sehingga tidak mengalami kendala dalam proses
group secara ringkas dan sederhana, kalimat yang perencanaan.
digunakan bersifat membangun, memotivasi, Beberapa kendala dalam pelaksanaan
dan tidak bersifat menghakimi. literasi digital melalui film dokumenter dalam
123
Evia Rizqi Karima, dkk / Sosiolium 3 (2) 2021

pembelajaran IPS dialami oleh peserta didik dan digital untuk pembelajaran terutama film
guru sehingga menghambat jalannya dokumenter. Bagi guru yaitu untuk meningkatkan
pembelajaran. Guru IPS kelas VIII J mengalami kualitas pembelajaran IPS literasi digital melalui
kendala speaker laptop yang tidak dapat film dokumenter dengan menggunakan model
terhubung dengan zoom saat proses belajar dan metode pembelajaran yang beragam. Bagi
mengajar, menyebabkan suara guru tidak dapat peserta didik yaitu untuk meningkatkan
terdengar dalam audio zoom dan guru tidak kebiasaan literasi digital dan literasi membaca,
dapat mendengar suara peserta didik. Solusi guru menyimak, menulis, dan berbicara agar dapat
dalam mengatasi kendala tersebut dengan melatih berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Bagi
mennggunakan perangkat smart phone sebagai peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan
alat untuk dapat menyambungkan audio zoom penelitian lengkap pada tiga tahap literasi sekolah
sehingga guru dapat berkomunikasi dalam yaitu tahap pembiasaan, pengembangan, dan
pembelajaran. Sebelum proses belajar mengajar pembelajaran
berlangsung seharusnya guru perlu memeriksa
perangkat laptop yang akan digunakan untuk DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran daring melalui zoom sehingga
apabila mengalami kerusakan, seperti speaker Databoks.katadata.co.id. Indeks alibaca 2019.
dapat diperbaiki atau berganti dengan laptop (diakses pada november 2020.)
lain. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan guru Edukasi.kompas.com. Hasil Penelitian UNESCO
satu hari sebelum jam pembelajaran IPS agar 2019. (Diakses pada November 2020.)
tidak terlambat memulai pembelajaran karena Kemdikbud,Go.Id. Hasil Penelitian PISA 2019.
mengalami hambatan seperti sebelumnya. (Diakses pada November 2020.)
Kurniawan, Hendra. 2018. Literasi dalam
SIMPULAN Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Gava
Media
Perencanaan pembe-lajaran IPS literasi Moelong, Lexy J. 2018. Metodologi Penelitian
digital melalui film dokumenter SMP Negeri 2 Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Grogol, dari guru menyusun RPP sesuai dengan Mukhtar. 2011. Desain Pembelajaran Berbasis
kompetensi dasar, menetapkan tujuan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
pembelajaran, dan mengeksplisitkan literasi digital Jakarta: Gaung Persada
dalam langkah langkah pembelajaran. Munir. 2017. Pembelajaran Digital. Bandung:
Pelaksanaan pembelajaran IPS literasi digital Alfabeta
melalui film dokumenter dengan proses belajar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mengajar pembukaan, inti, dan penutup yang Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan
dilaksanakan oleh guru sesuai dengan RPP yang Budi Pekerti.
telah disusun oleh guru. Guru menggunakan Qodir, Abdul. 2017. Teori Belajar Humanistik
model pembelajaran problem based learning dalam Meningkatkan Presetasi Belajar
menggunakan metode presentasi. Siswa. Dalam Jurnal Pedagogik. Vol 04
Evaluasi pembelajaran IPS literasi digital No 02.
melalui film dokumenter di SMP Negeri 2 Grogol Wahidmurni. 2017. Metodologi Pembelajaran IPS.
meliputi: Evaluasi rencana pembelajaran tingkat Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
keberhasilan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran IPS melalui film dokumenter
tercapai sesuai target 85% nilai peserta didik
melampaui KKM. Evaluasi proses pelaksanaan
pembelajaran IPS, peserta didik sangat antusias
dan aktif mengikuti pembelajaran di zoom.
Evaluasi hasil belajar, penilaian afektif, penilaian
kognitif, dan penilaian psikomotorik secara
daring. Kendala pelaksanaan pembelajaran IPS
literasi digital melalui film dokumenter, meliputi,
speaker laptop guru yang tidak bisa terhubung
dengan zoom dan sinyal internet peserta didik
yang hilang timbul.
Saran dari penulis bagi sekolah yaitu untuk
selalu mengoptimalkan pemberdayaan MGMP
tingkat sekolah dalam pembuatan media literasi
124

Anda mungkin juga menyukai