Anda di halaman 1dari 6

Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru MI

Vol. xx, No. xx (June 2022), PP. xx - xx


Available online at https://jurnal.uinantasari.ac.id/index.php/adzka
Email : al-adzka@uin-antasari.ac.id
p-ISSN: 2088-9801 | e-ISSN: 2597-937X

Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1melalui


Penerapan Metode Scramble Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Hafshoh Fauziyah Amatullah


Program Studi PGMI, STAI Siliwangi Bandung, Jawa Barat,Indonesia)
Wardi Abd. Salam
STAI Siliwangi Bandung, Jawa Barat,Indonesia
Ripta Permata Nuary
STAI Siliwangi Bandung, Jawa Barat,Indonesia

*
Correspondence author: hafsohfauziyah@gmail.com
No HP : 085722216065 (No HP akan dihapus saat Publish)

Abstrak:
Submit artikel pada Jurnal Al Adzka dapat menggunakan Bahasa
Indonesia/Inggris/Arab. Jika saat submit, artikel menggunakan Bahasa
Indonesia, maka abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris/Arab. Jika
artikel disubmit dalam Bahasa Inggris atau Arab, maka abstrak ditulis dalam
Bahasa Inggris/Arab. Abstrak terdiri atas 150 – 200 kata. Abstrak ditulis dengan
jarak satu spasi dengan teks terdistribusi pada margin kanan dan kiri (justify).
Abstrak merupakan intisari dari isi artikel yang terdiri atas tujuan penelitian,
metode penelitian dan hasil penelitian serta implikasi dari hasil penelitian.

Kata Kunci:
Kemampuan membaca, Metode Scramble

DOI: 10.18952/aladzkapgmi.v12i2.xxxx
Received: ; Accepted: ; Published:
Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru MI Nama Author
Vol. 12, No. xx, pp. xx-xx

How to cite :
Mengikuti style APPA

This is an open access article under Creative Commons Attribution 4.0 International License

Pendahuluan
Pada dasarnya kemampuan dan keterampilan membaca menjadi suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi. Sehingga kemampuan membaca harus dilatih
sejak dini. Kegiatan membaca dimulai dari taman kanak-kanak atau sekolah dasar
tingkat awal. Namun pada kenyataannya kegiatan membaca kurang disukai anak-
anak khususnya siswa sekolah dasar yang pada dasarnya masih suka bermain,
belum fokus dan memusatkan perhatian. Kemampuan membaca siswa sekolah di
tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) saat ini memiliki
kecenderungan rendah. Lemahnya kemampuan membaca siswa SD/MI ditengarai
karena lemahnya pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran
membaca.
UNESCO menyebutkan bahwa Indonesia masuk menjadi urutan kedua dari
bawah soal literasi dunia, yang artinya minat baca masyarakat Indonesia sangat
rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat
memprihatinkan, yaitu hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya
1 orang yang rajin membaca(Evita Devega, 2017).
Riset berbeda yang berjudul World’s Most Literate Nations Ranked yang
dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu,
Indonesia dinyatakan menempati peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat
membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).
Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat
Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Padahal, dengan membaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan,
karena membaca adalah jendela dunia. Daripada gemar membaca, Erisman
melihat, masyarakat Indonesia lebih suka melihat (menonton) dari pada
membaca. Minimnya minat baca tersebut, tidak lain dipengaruhi oleh budaya
teknologi yang saat ini kian pesat. Erisman Yahya menyebutkan, menurut survei
yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Karingan Internet Indonesia (APJII)
mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung
ke internet.
Kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan yang
harus dimiliki oleh siswa disetiap jenjang pendidikan. Sebagaimana UU Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 4 Ayat 5 menegaskan bahwa pendidikan
diselenggarakan dengan mengembangkan budaya Membaca, Menulis, dan
Berhitung bagi segenap masyarakat. Amanat undang-undang ini merupakan
landasan yuridis perlunya penguatan keterampilan Membaca, Menulis, dan
Berhitung dalam pembelajaran di SD. Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013
(lampiran IV) merupakan landasan yuridis bagi penyusunan Panduan Teknis
Pembelajaran Membaca, Menulis, dan Berhitung di Sekolah Dasar dalam Konteks
Kurikulum 2013”(Depdiknas, 2006).
Tepat pada tahun 2015, hasil penelitian melalui Program for International
Student Assessment (PISA) yang dilakukan Organisation for Economic Co-
Operation and Develompent (OECD), menunjukkan peringkat Negara Indonesia di
bidang Literasi. Hasil penelitian itu membuat masyarakat terkejut, khususnya para
akademisi.

2
Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru MI Judul Artikel
Vol. 12, No. xx, pp. xx-xx

Dari survey PISA, menempatkan Indonesia di urutan ke-61 dari 72 negara


partisipan survey. Sementara berdasarkan data dari World’s Most Literate Nations
yang dilakukan Central Connecticut State University 2016, “Indonesia menempati
urutan ke-60 dari 61 negara partisipan survei dalam hal kemampuan literasi”
(Miller & McKenna, 2016). Sementara berdasarkan hasil tes Progress International
Reading Literacy Study (PIRLS) 2011, kemampuan membaca siswa di Indonesia
berada di peringkat ke-45 dari 48 negara.
Pratiwi (2018) Data Perpustakaan Nasional 2017, menyebutkan bahwa
”frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata hanya tiga sampai empat kali
pertahun. Sementara jumlah buku yang dibaca rata-rata hanya lima hingga
sembilan buku per tahun”. Hasil dari berbagai survei tersebut menunjukkan
bahwa literasi merupakan masalah yang serius dalam dunia pendidikan di
Indonesia.
Ada beberapa penelitian terdahulu yang mengangkat judul mengenai metode
scramble. Pertama penelitian terdahulu oleh Andika Sofyan (2018) dalam penelitian
yang berjudul “Penerapan Metode Scramble Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Fiqih Siswa Kelas VIII E Mts Negeri 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2018/2019”
penelitian ini dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Fokus Penelitian
ini yaitu menganalisis peningkatan hasil belajar fiqih pada siswa kelas VIII E Mts
Negeri 1 Lampung Timur dengan menggunakan metode scramble.
Kedua penelitian terdahulu oleh kurnia (2019) dalam penelitian yang
berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Scramble Terhadap
Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa
Kelas V MIN 1 Manggarai Kecamatan Reok Kabupaten Manggarai” fokus penelitian
ini menganalisis penggunaan metode scramble pada kemampuan membaca
pemahaman pada siswa kelas V MIN 1 Manggarai Kecamatan Reok Kabupaten
Manggarai.
Penelitian terdahulu selanjutnya yang dilakukan oleh Stephania Anna Maria
Angelina Kleden (2021) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Metode
Scramble Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Braille Bagi
Siswa Tunanetra Kelas III Di SLBN Weri Larantuka” fokus pada penelitian ini
terletak pada kemampuan mmebaca siswa tunanetra kelas III dengan
menggunakan metode scramble.
Fokus penelitian ini adalah meneliti tentang peningkatan keterampilan
membaca siswa dengan menggunakan metode scramble. Sasaran pada penelitian
ini adalah siswa kelas 1. Berbagai faktor yang menyebabkan siswa belum
mempunyai kemapuan membaca yang baik diantaranya adalah faktor eksternal
dan internal dari siswa itu sendiri. Seperti, dorongan dari orangtua siswa yang
masih kurang untuk mendukung kemampuan baca awal siswa; media
pembelajaran yang kurang variatif dan teknik guru yang masih menggunakan
metode konvensional.
Penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada sasaran yang akan
ditelitinya. Selain itu perbedaan dari penelitian lainnya yaitu pada lokasi sekolah
yang ditelitinya, serta fokus tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan
kemampuan membaca siswa menggunakan metode scramble.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini menjadi penting di
teliti. Maka penelitian ini diberi judul: “Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa
Melalui Metode Scramble di Kelas I MI Nur AL-Hijrah”.
Metode Penelitian
Penyusunan artikel yang diterima pada Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah harus berbasis IMRAD (Introduction, Method, Results
and Discussion). Metode penelitian pada naskah artikel yang disubmit berisi
tentang jenis penelitian; rancangan (desain) penelitian; subyek – obyek atau
populasi – sampel; instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru MI Nama Author
Vol. 12, No. xx, pp. xx-xx

analisis data. Akan lebih bagus dan menarik jika bagian metode penelitian ini
ditambahkan bagan atau alur dalam pengumpulan data hingga analisis data.

Metode Penelitian
Penelitian peningkatan kemampuan membaca dengan menggunakan metode
scramble merupakan penelitian tindakan kelas yang biasa disebut PTK. yang
digunakan dalam penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). “Secara
singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan oleh guru
di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat”(zainal aqib, 2008).
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan metode deskriptif kualitatif. PTK adalah penelitian
yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang di
terapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki
pelaksanaan pembelajaran dan meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I
MI Nur AL-Hijrah Kota Cimahi. Komponen yang akan ditelliti oleh peneliti adalah
siswa kelas I, media pembelajran dan hasil belajar.
PTK pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin (1990) yang dinyatakan
dalam satu siklus terdiri atas empat langkah, yaitu :
a. Perencanaan ( Planning )
b. Aksi atau tindakan (Acting)
c. Observasi (Observing)
d. Refleksi ( Reflecting )

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian berupa data-data penelitian yang diperoleh setelah


pengambilan data. Sedangkan, pembahasan berisi tentang penjabaran kajian dari
hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis serta wajib didukung dengan
teori sebelumnya. Untuk hasil penelitian dan pembahasan bisa dijadikan satu,
dengan format pemaparan data terlebih dahulu kemudian pembahasan. Data-data
tersebut dapat dipaparkan dalam bentuk tabel atau grafik. Berikut tata cara
pembuat tabel dalam artikel ini.
a. Tabel diberi nomor tabel berapa sesuai dengan urutan
b. Judul tabel ditulis di tengah halaman, di atas tabel dan di Bold
c. Tabel harus terletak di tengah (centered)
d. Keterangan tabel dituliskan pada bagian tabel
e. Font berupa Bookman Old Style dengan ukuran 10
Tabel 1. Judul Tabel
Klasifikasi Keterangan

Ukuran huruf : 10 Font : Bookman Old Style

Keterangan :
Apabila ada simbol yang digunakan dalam tabel, maka dapat dijelaskan dalam
keterangan ini

Grafik atau gambar juga dapat digunakan dalam memaparkan hasil


penelitian. Gambar atau grafik boleh berwarna dan harus jelas. Judul gambar atau
grafik diletakkan di bagian bawah gambar atau grafik dan diberi nomor sesuai
dengan nomor urut. Gambar atau grafik juga diletakkan di tengah (centered).

4
Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru MI Judul Artikel
Vol. 12, No. xx, pp. xx-xx

Gambar 1. Judul Gambar (Bookman Old Style, 10, Bold)

Gambar 2. Judul Grafik (Bookman Old Style, 10, Bold)

Simpulan
Penutup berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran yang bisa
diberikan oleh penulis. Dalam bagian ini, penulis tidak perlu mengulas kembali
pembahasan pada bagian sebelumnya. Simpulan yang dituliskan harus sejalan
atau menyimpulkan dari tujuan penelitian. Penulisan simpulan tidak dibenarkan
menggunakan point-point tapi cukup dengan paragraf/ulasan.

Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya mencantumkan sumber – sumber yang ditunjuk di dalam
batang tubuh artikel. Sebaliknya, nama – nama dirujuk dalam batang tubuh harus
ada daftar pustakanya. Penulisan daftar pustaka harus konsisten dengan
menggunakan APA Style. Penulisan daftar pustaka berupa buku dapat mengikuti
urutan: nama pengarang (jika lebih dari satu kata, nama belakang yang dijadikan
entri), tahun, judul buku (cetak miring), kota penerbit, dan penerbit. Jika daftar
pustaka berupa artikel jurnal: nama pengarang, nomor/tahun, judul artikel
(diantara dua tanda kutip), nama jurnal (cetak miring), halaman; untuk rujukan
dari internet ditambah tanggal mengakses dan web. Sumber rujukan dapat berupa
artikel-artikel penelitian jurnal dengan terbitan 5 tahun terakhir dengan jumlah
minimal 20 rujukan dan sebanyak 80% merupakan artikel jurnal. Artikel harus
merujuk pada artikel yang dimuat di Jurnal Al-Adzka. Untuk penulisan rujukan
dan daftar pustaka direkomendasikan menggunakan Management References Tools
seperti Zotero dan Mendeley.

Contoh :
Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru MI Nama Author
Vol. 12, No. xx, pp. xx-xx

Ary, D., Yacobs, L. C., & Razavieh, A. (2001). Pengantar Penelitian Pendidikan. (A.
Furchan, Trans). Surabaya : Usaha Nasional. (Original Work published 1976)
Harlow, H. F. (1999). Fundamentals for preparing psychology journal articles.
Journal of Comparative and Physiological Psychology, 55, 893-896.
Henry, W. A., III. (2005, April 12). Making the grade in today’s schools. Time, 135,
28-31
Helfer, M. E., Kempe, R. S., & Krugman, R. D. (2000). The battered child (5th ed.).
Chicago, IL: University of Chicago Press.
Kansiati, C. L. (2006). Orientasi baru penyelenggaraan pendidikan program
profesional dalam memenuhi kebutuhan dunia industri. Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia, 8(1), 57-65.
Pitunov, B. (2008, Desember 13).Sekolah unggulan ataukah sekolah
pengunggulan?. Majapahit Pos, pp. 4, 11.
O’Neil, J. M.,& Egan, J. (1999). Men’s and women’s gender role journeys: A
metaphor for healing, transition, and transformation. In B. R. Wainrib (Ed.),
Gender issues across the life cycle (pp. 107-123). New York, NY: Springer.

Anda mungkin juga menyukai