Anda di halaman 1dari 18

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net


Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

Menjelaskan Kontribusi Penting Literasi Baca bagi Negeri

Generasi: Perspektif Indonesia

Ratna Rintaningrum

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia.

Email: rintaningrum@yahoo.com.au ; rintaningrumits@gmail.com

Abstrak

Masalah kemampuan literasi membaca siswa telah mendapat perhatian yang cukup besar dengan adanya

Gerakan aktif budaya membaca dilakukan baik di negara maju maupun negara berkembang.

Sebagai negara berkembang, pemerintah Indonesia telah bangkit dan aktif bekerja untuk bergerak

budaya membaca bagi masyarakat Indonesia. Gerakannya dimulai dari anak usia dini

melalui penyediaan perpustakaan di berbagai daerah, seperti sekolah, kecamatan dan desa sebagai

taman baca untuk segala usia. Gerakan budaya baca yang dilakukan akan menghasilkan

kebiasaan positif yang mungkin meningkatkan minat membaca siswa dan mempengaruhi masa depan siswa

karier. Analisis kualitatif dilakukan untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang penting

kontribusi literasi membaca untuk generasi sekarang dan generasi berikutnya untuk membangun bangsa yang kuat.

Dengan menggunakan teknik wawancara, penelitian ini melibatkan partisipan yang suka membaca dan mengalami

dampak positif membaca bagi kehidupan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi membaca dapat

mempengaruhi cara orang berpikir dan bertindak.

Kata kunci: literasi, membaca, indonesia

936
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

pengantar

Hasil penelitian yang dilakukan oleh PISA (2015) pada siswa Indonesia tentang membaca

literasi menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat 64 dari 72 negara yang terlibat dalam studi tersebut. Di dalam

Selain itu, data BPS (2015) menunjukkan bahwa 91,47% anak usia sekolah lebih suka menonton televisi,

dan 13,11% suka membaca. Menyadari hasil ini, pemerintah Indonesia baru-baru ini bangkit

dan secara aktif bekerja untuk menggerakkan budaya membaca bagi masyarakat Indonesia. Pergerakan

dimulai dari PAUD hingga penyediaan perpustakaan di berbagai daerah, seperti sekolah, sub-

kabupaten dan desa sebagai taman bacaan untuk segala usia. Komunitas aktivis literasi juga mulai

muncul, baik yang bekerja secara sukarela maupun yang berafiliasi dengan pemerintah.

Perguruan Tinggi juga berlomba-lomba untuk menggelontorkan dana ke dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat yang

mendukung pengembangan budaya literasi membaca. Gerakan budaya membaca sangat

penting karena kemampuan membaca merupakan 'modal' bangsa untuk membangun manusia terdidik.

Di seluruh dunia, baik di negara industri maupun negara berkembang, literasi membaca

merupakan salah satu mata pelajaran penting yang diajarkan di sekolah. Bahkan kehidupan nyata menunjukkan bahwa anak-anak belajar huruf dan

nomor jauh sebelum mereka pergi ke sekolah. Pembelajaran seperti itu sering terjadi di luar sekolah dan

dari lingkungan rumah anak. Ketika anak-anak mulai belajar huruf, orang tua atau pengasuh

pemberi memperpanjang mereka untuk belajar membaca. Beberapa anak mengenali kata dan kalimat sebelum mereka pergi

ke sekolah. Beberapa anak belajar membaca sebelum mereka pergi ke sekolah; namun, beberapa anak belajar untuk

dibaca ketika mereka memasuki taman kanak-kanak atau sekolah. Situasi belajar menunjukkan bahwa literasi membaca

adalah aspek penting dari kehidupan dan banyak orang mempelajarinya dan mereka mencoba untuk mengajar anak-anak mereka sendiri di

rumah.

Pentingnya literasi membaca ditandai dengan penempatan membaca sebagai

pelajaran di sekolah dan dalam kurikulum universitas. Literasi membaca penting dalam konteks

pengembangan diri, personal branding, pengembangan profesional, sekolah, dan nasional

perkembangan. Masyarakat yang melek huruf merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan nasional.

937
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

Negara-negara di Asia, misalnya Cina, telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dengan pesat karena

terhadap keberhasilan gerakan melestarikan ajaran dan budaya nenek moyang melalui

budaya literasi membaca. Tidak ada keraguan bahwa Cina memiliki budaya dan ilmu pengetahuan tertua di

dunia. Jepang berhasil mengembangkan budaya literasi membaca berdasarkan

budaya lokal, sehingga Jepang tidak hanya kuat dalam perkembangan teknologinya, tetapi juga kuat

dalam mengembangkan sarana membaca masyarakatnya. Mengakui kenyataan di atas tulisan ini bertujuan untuk

jelaskan alasan mengapa literasi membaca merupakan keterampilan penting yang harus dikembangkan untuk membangun bangsa.

Tinjauan Literatur

Apa itu Literasi??

Definisi literasi bervariasi, dan variannya semakin berkembang (Penilaian,

2013). Dalam bahasa Indonesia, literasi lebih populer dengan sebutan 'melekhuruf' atau literasi dalam bahasa Indonesia

Bahasa Inggris, yaitu kemampuan membaca dan menulis. Namun dalam berbagai referensi definisi 'literasi'

dapat bervariasi, terkadang hanya mengacu pada kemampuan membaca, terkadang melibatkan kemampuan membaca

dan menulis, dan lebih jarang disebut sebagai kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan mendengar. Inglis dan Aers

(2008, hlm. 32) mencatat bahwa kebanyakan anak belajar berbicara dengan cukup mudah, sementara belajar membaca dan menulis

membutuhkan sebuah proses. Dari penelitian ini dijelaskan bahwa kemampuan membaca dan menulis dibuat

seseorang 'melek', yang tentunya dengan tingkat kefasihan tertentu. Oleh karena itu, Nasional

Literacy Trust mendefinisikan literasi sebagai kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan mendengar dengan alasan bahwa

orang yang melek huruf mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dan mampu memahami tulisan

informasi.

Seiring dengan perkembangan Information, Communication and Technology (ICT), maka

definisi literasi semakin diperluas (Rintaningrum, 2009a), sehingga tidak hanya didasarkan pada

pada definisi keterampilan membaca dan menulis belaka. Di dunia modern kita sering mendengar istilah

literasi digital, literasi komputer, dan literasi media. Dengan demikian, definisi literasi juga bervariasi

938
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

jauh, tergantung pada literasi mana yang akan diukur, dengan menyesuaikan kebutuhan studi dan

data yang dimiliki. Karena banyaknya atribut yang terkait dengan literasi, tulisan ini hanya berfokus pada

literasi membaca.

Literasi Membaca

Membaca merupakan salah satu aspek penting yang perlu dikuasai oleh siswa karena

membaca adalah dasar untuk mempelajari mata pelajaran di semua ilmu (Rintaningrum, 2009b, 2015b).

Kemampuan membaca sangat penting untuk mencari pekerjaan atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Kemampuan membaca memainkan

peran penting dalam meningkatkan kehidupan individu, kemampuan di sekolah, dan penting untuk mendukung

pembangunan suatu negara (Rintaningrum, 2015a), karena kemampuan membaca memberikan banyak

manfaat antara lain menambah khasanah pengetahuan, membuka informasi baru, kemampuan

menjelaskan informasi baru kepada orang lain, meningkatkan konsentrasi, dan juga untuk hiburan

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2018).

Kemampuan membaca merupakan suatu keterampilan (Geske & Ozola, 2008) yang merupakan dasar dari hampir semua

seluruh proses pembelajaran, dan sangat penting bagi siswa tidak hanya untuk belajar bahasa dan

studi literatur, tetapi juga penting untuk mempelajari mata pelajaran lain. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jika siswa

keterampilan membaca yang rendah, secara otomatis akan berimplikasi pada kesulitan dalam belajar lainnya

mata pelajaran (Rintaningrum, R; Aldous, C; Keeves, 2017).

Dalam berbagai hasil pengujian internasional, misalnya, hasil studi oleh

Program for International Students Assessment (PISA) menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa

Pelajar Indonesia masih rendah (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,

2017). PISA adalah survei tiga tahun yang disponsori oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan

Development (OECD) dengan mengambil sampel siswa berusia 15 tahun dari berbagai sekolah

secara acak dari berbagai negara di dunia termasuk Indonesia, untuk mengambil mata pelajaran Bacaan, Matematika

dan tes keterampilan Sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada data PISA 2012, Indonesia berada

939
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

peringkat 64 dari 65 negara yang menjadi objek penelitian. Sedangkan data PISA 2015

menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat 64 dari 72 negara yang berpartisipasi dalam studi (Kementerian)

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2018). Peringkat pertama ditempati oleh

Singapura.

Untuk kemampuan membaca, rata-rata nilai membaca siswa Indonesia masih memprihatinkan,

yaitu 397 dari skor rata-rata OECD sebesar 493 (Suprayitno, 2016). Ini menunjukkan bahwa

Indonesia masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa agar terampil dalam

memahami teks. Karena membaca adalah keterampilan, siswa harus sering melatih dan mengasah

diri mereka secara terus menerus.

Meskipun ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingkat literasi membaca (Adams &

Wu, 2002; Alderson, 2000; Elley, 1989, 1994; Kobayashi, 2002; Kotte, Lietz, & Lopez, 2006;

Lesaux, NK, Lipka, O., & Siegel, 2006; Lietz, 1996; OECD, 2001, 2003; Purves, 1973;

Rintaningrum, 2007, 2009a; Wer, 2007). (Geske, A., 2008) dan (Rintaningrum, 2007, 2009a,

2015a), sangat penting untuk meningkatkan tingkat literasi membaca bagi generasi Indonesia. Karena itu,

kajian tentang perspektif pentingnya literasi membaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia

diperlukan untuk mendokumentasikan.

Pertanyaan Penelitian

Sebuah pertanyaan penelitian diajukan:

Bagaimana pandangan masyarakat Indonesia tentang kontribusi membaca bagi mereka?

kehidupan?

940
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

Metode dan Pengumpulan Data

Wawancara

Baru-baru ini, wawancara digunakan sebagai alat pengumpulan data di bidang penelitian linguistik.

Beberapa peneliti di bidang ilmu-ilmu sosial (Bell, 1987; Berg, 2007; Kvale, 1996)

merekomendasikan agar wawancara digunakan sebagai sarana pengumpulan data dalam penelitian sosial

karena memberikan informasi yang berguna yang diperoleh dari interaksi langsung dengan orang yang diwawancarai.

Selain itu, (Dörnyei, 2007) berpendapat bahwa wawancara adalah pengumpulan data yang dapat dilakukan untuk

berbagai topik dalam konteks yang berbeda. Oleh karena itu, peneliti kualitatif cenderung memberikan penjelasan yang rinci

informasi yang diperoleh selama sesi wawancara seperti penjelasan tentang individu dan

peristiwa dalam pengaturan alami mereka.

Beberapa uji coba wawancara telah dilakukan untuk menguji apakah wawancara berjalan dengan baik. NS

uji coba dimaksudkan untuk memutuskan berapa banyak peserta yang terlibat dalam wawancara, berapa umur

peserta, jenis kelamin peserta, dan apakah peserta suka membaca atau tidak.

Setelah menjalankan uji coba, keputusan dibuat bahwa informasi kaya yang cukup dicapai dengan

mempekerjakan 8 peserta, empat peserta laki-laki, dan empat peserta perempuan, dan semua

peserta suka membaca. Dari delapan peserta, empat peserta merupakan mahasiswa, sedangkan

empat peserta adalah pengusaha. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi

tentang pentingnya membaca dari peserta yang suka membaca.

Studi ini melibatkan satu-satu, wawancara semi-terstruktur. Jenis wawancara ini adalah

digunakan karena ini adalah versi wawancara yang lebih fleksibel daripada wawancara terstruktur. Rubin &

Rubin (2005, p. 88) menunjukkan bahwa "memungkinkan kedalaman dicapai dengan memberikan kesempatan"

dari pihak pewawancara untuk menyelidiki dan memperluas tanggapan orang yang diwawancarai.” Dalam situasi ini,

pewawancara memiliki kesempatan di beberapa bagian sesi wawancara untuk memperluas

wawancara untuk mengatasi berbagai masalah yang tercakup dalam pertanyaan penelitian dan tujuan dari

belajar.

941
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

Temuan dan Diskusi

Pertanyaan: Bagaimana pandangan masyarakat Indonesia tentang kontribusi

membaca untuk hidup mereka?

Beberapa alasan dijelaskan mengapa literasi membaca itu penting. Informasi yang diperoleh dari

wawancara diringkas sebagai berikut.

Alasan Religius

Informasi yang terekam dari wawancara menunjukkan bahwa literasi membaca penting dalam

kehidupan manusia karena alasan agama. Dalam Islam, membaca adalah perintah pertama Nabi

Muhammad menerima dari Tuhan, dan ini perlu diikuti oleh semua Muslim (pengikut Islam).

Untuk itu, masyarakat dianjurkan untuk membaca, baik berupa teks tertulis maupun tidak, karena membaca

memiliki beberapa definisi. Membaca tidak hanya mengacu pada teks tetapi juga membaca memiliki makna yang luas.

Misalnya, dalam kehidupan nyata orang dituntut untuk dapat membaca suatu situasi, mengidentifikasi

karakteristik sesuatu, dan membaca apa yang ada di pikiran orang.

Pengembangan diri

Informasi yang diperoleh dari wawancara menunjukkan bahwa literasi membaca penting untuk pengembangan diri.

perkembangan. Pengembangan diri adalah kata lain dari pengembangan pribadi. Pengembangan diri adalah

kegiatan yang dimaksudkan untuk memperbaiki atau mengembangkan diri. Dengan demikian, responden mengatakan

bahwa mereka mengetahui sesuatu yang belum mereka ketahui, atau mereka mengetahui sesuatu dari sesuatu

bahwa mereka tidak tahu. Mungkin ada beberapa kegiatan untuk meningkatkan diri Anda dan salah satunya

kegiatannya adalah membaca. Orang yang berbeda memiliki cara yang berbeda untuk mengembangkan pengembangan pribadi mereka.

Responden mengatakan bahwa membaca dapat memperluas wawasan sehingga membuka diri terhadap hal-hal baru

942
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

pengalaman. Selain itu, responden mengatakan bahwa mereka dapat melakukan beberapa evaluasi tentang apa yang mereka miliki

selesai.

Pengembangan profesional

Informasi yang diperoleh dari responden menunjukkan bahwa membaca adalah bentuk profesional

perkembangan. Responden mengatakan bahwa membaca penting untuk profesionalitas seseorang

perkembangan. Hal ini menunjukkan bahwa membaca merupakan salah satu cara untuk meningkatkan profesi seseorang seperti

guru, manajer, kepala sekolah, peneliti, dosen dan beberapa tokoh serta profesi lainnya.

Pengembangan profesional adalah proses bagaimana seseorang meningkatkan kemampuannya melalui

akses ke pendidikan seperti pelatihan dan lokakarya. Staf atau pemimpin dapat meningkatkan kemampuannya

dengan membaca.

Menyelesaikan masalah

Membaca memiliki efek positif lain bagi pembacanya. Seorang responden mengatakan bahwa membaca adalah

mampu membantu orang untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Orang yang suka membaca akan kaya

informasi dan pengetahuan yang tersimpan di otak mereka. Dengan ilmu yang mereka miliki, mereka mampu

memecahkan masalah mereka sendiri.

Peningkatan Merek Pribadi

Semakin banyak orang membaca, semakin banyak informasi dan pengetahuan yang mereka miliki. Kualitas orang

meningkat sangat baik karena pengetahuan mereka. Membaca membantu orang meningkatkan soft skill mereka

seperti keterampilan komunikasi, keterampilan presentasi, keterampilan kepemimpinan, dan keterampilan sosialisasi. Dengan

keterampilan yang dimiliki orang, mereka menjadi lebih percaya diri untuk menghadapi hidup mereka. Orang-orang juga memiliki lebih banyak

ide dengan membaca.

943
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

Dengan pengetahuan yang dimiliki orang dari membaca, orang akan lebih kreatif dan inovatif.

Dikombinasikan dengan soft skill yang mereka miliki, hal ini akan meningkatkan personal branding mereka yang membuat

mereka berbeda dari orang lain.

Partisipasi Internasional

Informasi yang dikumpulkan dari wawancara menunjukkan bahwa responden memiliki kesempatan untuk

berpartisipasi tidak hanya di tingkat lokal, regional dan nasional, tetapi juga di tingkat internasional seperti:

konferensi internasional, penelitian bersama internasional, dosen tamu, pertukaran mahasiswa,

kompetisi internasional seperti pidato, debat dan penulisan makalah, dan perwakilan sekolah. Dia

adalah karena mereka memiliki beberapa pengetahuan dari beberapa sumber yang mereka baca, mereka mempraktikkannya

pengetahuan secara teratur dan berkesinambungan, yang pada akhirnya mengantarkan mereka untuk berkiprah di dunia internasional

acara. Semakin banyak mereka membaca, semakin banyak pengetahuan yang mereka miliki, semakin banyak peluang internasional

mereka punya. Mereka memiliki ide dalam pikiran mereka. Mereka merasa mudah untuk mengekspresikan ide-ide mereka karena banyak

membaca.

Sukses Sekolah

Responden menjelaskan bahwa membaca membantu mereka untuk keberhasilan sekolah mereka. Mereka menambahkan bahwa

Kemampuan membaca membantu mereka memahami instruksi yang diucapkan oleh guru mereka, instruksi tertulis

dalam buku, dan bantu mereka untuk memahami mata pelajaran sekolah yang memaksa mereka untuk membaca. Jika sudah selesai, ini

membantu mereka memperoleh hasil yang baik yang akhirnya membantu mereka untuk berhasil di sekolah.

Kebanggaan Keluarga

Literasi membaca yang dilakukan oleh anak dapat menimbulkan kebanggaan keluarga. Itu karena anak-anak terlihat

sebagai aset mahal bagi orang tua. Orang tua sangat senang dan bangga ketika mereka tahu bahwa mereka

anak sampai pada tahap perkembangan tertentu yaitu kemampuan membaca. Setelah anak-anak

944
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

mampu mengeja, mengucapkan kata, kemudian kalimat, anak mengembangkan kemampuannya dalam membaca. Kapan

orang tua tahu bahwa anak-anak mereka dapat membaca dengan baik, meskipun hanya decoding, orang tua adalah

sangat senang. Pengetahuan anak meningkat dan anak menjadi lebih pintar.

Orang tua lebih bahagia ketika mereka tahu bahwa anak-anak mereka dapat memahami apa yang mereka

sedang membaca. Selain itu, semakin mereka memahami konten, semakin mereka mendapatkan hasil yang baik

dalam studi mereka. Ini akan mengarahkan mereka untuk berhasil di sekolah dan membantu mereka untuk berpartisipasi lebih besar

masyarakat. Orang tua merasa bangga dengan mereka karena kemampuan linguistik anak-anak mereka berkembang di

panggung yang tepat.

Membantu Guru

Mengajar membaca tidak semudah yang dipikirkan orang, karena guru menghadapi siswa dengan perbedaan

karakteristik, latar belakang pengetahuan, status sosial ekonomi, dan lingkungan rumah. Membaca

dikategorikan sebagai keterampilan yang kompleks. Untuk menjadi pembaca yang baik, siswa perlu memahami beberapa hal

elemen membaca seperti pengetahuan huruf, phonics, kosa kata, pengetahuan bahasa,

sintaksis, dan semantik. Pengetahuan latar belakang siswa mempengaruhi kemampuan mereka untuk membaca dengan baik.

Karena ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemampuan membaca, guru sangat senang

ketika mereka melihat siswa mereka dapat membaca. Karena hal ini mengurangi beban guru dan

tanggung jawab guru. Secara khusus, tanggung jawab moral guru menjadi kurang, dan

beban menjadi lebih ringan. Hal ini juga menunjukkan bahwa guru berhasil dalam mengajar membaca, meskipun

beberapa siswa masih membutuhkan bantuan.

Membantu Siswa Lain

Siswa yang mampu membaca lebih cenderung memiliki kesempatan untuk membantu orang lain

siswa. Mungkin tidak disadari oleh sebagian sekolah atau sebagian guru, tetapi sekolah dan guru bisa

membuat sistem 'teman', di mana siswa yang mampu membaca dipasangkan dengan siswa yang memiliki

945
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

kesulitan dalam membaca, untuk membantu mereka membaca. Hal ini dilakukan pada waktu sekolah pada waktu membaca, atau di

perpustakaan sekolah pada waktu istirahat. Tergantung kebijakan sekolah. Kegiatan ini juga bisa

diperpanjang di luar jam sekolah.

Percaya diri

Ketika siswa mampu membaca, rasa percaya diri siswa meningkat. Demikian pula, ketika

anak sudah bisa naik sepeda, mereka merasa lebih percaya diri untuk naik sepeda agak jauh. Situasi ini juga

terjadi ketika siswa mampu melakukan operasi matematika, rasa percaya diri mereka meningkat karena

mereka mampu melakukannya.

Peningkatan rasa percaya diri ditunjukkan dengan kelancaran membaca,

kemauan untuk membaca lebih banyak buku serta tindakan untuk menunjukkan kemampuan mereka membaca di depan

dari teman, guru, orang tua, dan saudara mereka. Selain itu, indikator lain dari self-

percaya diri adalah kemampuan siswa untuk menceritakan dan menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang mereka baca.

Selain itu, orang yang memiliki banyak pengetahuan dan informasi akan lebih percaya diri untuk

berinteraksi dengan rekan-rekan mereka, baik akademisi atau pebisnis karena mereka memiliki pengetahuan

dan informasi untuk dibagikan.

Memperoleh Lebih Banyak Pengetahuan Bahasa

Semakin sering siswa membaca, semakin banyak pengetahuan bahasa yang diperoleh siswa.

Pengetahuan bahasa meliputi kosa kata, tata bahasa dan struktur. Siswa lebih cenderung

memiliki lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pola tata bahasa dan struktur yang berbeda ketika mereka suka

membaca. Berbagai jenis buku menyajikan pola tata bahasa dan struktur yang berbeda.

Kosakata siswa meningkat dengan cepat ketika siswa suka membaca. Setiap buku yang mereka baca

memberikan kosakata yang berbeda dan ini akan memperkaya kosakata mereka dengan cepat. Membaca akan meningkat

kosakata kami dan membantu kami menemukan hal-hal baru. Kalimat yang baik akan mempengaruhi cara orang

946
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

mengekspresikan diri dan berbicara di depan orang lain, ditambah wawasan luas tentang banyak topik yang

membuat orang lebih terbuka dan percaya diri.

Sintaksis

Siswa mengenali berbagai sintaks dari sumber yang berbeda. Sintaks adalah struktur dari

sebuah bahasa. Siswa mengenal struktur bahasa, yang mana mata pelajaran, mana yang

kata kerja, kata keterangan, kata sifat, kata benda, frase, frase kata benda dan klausa, dan mengenali berbagai jenis

kalimat.

Kemampuan Visualisasi

Informasi yang dikumpulkan dari wawancara menunjukkan bahwa membaca membantu mereka memvisualisasikan apa

mereka membaca. Misalnya, gambar, warna dan bentuk. Bahkan, dari beberapa paragraf yang mereka baca,

dua responden mengatakan bahwa mereka mampu meringkas apa yang mereka baca ke dalam sebuah diagram. Ini

bukan hanya kemampuan untuk membayangkan dalam pikiran mereka, tetapi ini diperluas ke dalam kemampuan untuk memvisualisasikan dalam

bentuk tertulis.

Mengenali Pola Membaca

Responden akhirnya menyadari bahwa sebuah teks memiliki pola yang beragam. Mereka tidak tahu

pengetahuan membaca, tetapi dengan berlatih membaca secara teratur mereka menyadari bahwa suatu bagian atau teks memiliki

pola yang berbeda. Terkadang sebuah teks hanya memiliki deskripsi, terkadang sebab dan akibat, dan

kadang pro dan kontra. Hal ini menunjukkan bahwa membaca juga memberikan informasi tidak hanya

tentang isi teks tetapi juga pola teks itu sendiri atau bagaimana teks diatur.

Meningkatkan Keterampilan Membaca

947
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

Membaca adalah sebuah keterampilan. Karena itu adalah keterampilan, peningkatan tidak terjadi dalam waktu cepat.

Keterampilan membaca meningkat dengan baik jika kita berlatih membaca secara teratur dan terus menerus. Kecepatan membaca

dapat dikendalikan jika kita berlatih membaca secara teratur.

Meningkatkan Keterampilan Menulis

Semakin banyak orang membaca, semakin banyak pengetahuan, kreativitas, dan imajinasi yang dimiliki orang.

Orang lebih mudah menuangkan berbagai ide untuk menulis, dengan bahasa yang baik, sehingga tulisan seseorang

lebih jelas. Orang dapat menulis setelah mereka membaca beberapa materi.

Mengembangkan Pengetahuan dan Informasi

Membaca meningkatkan informasi dan pengetahuan pembaca. Buku-buku seperti

Ekonomi, Agama, Politik, Informasi dan Teknologi dan Manajemen Bisnis berisi

informasi dan pengetahuan yang bermanfaat. Orang merasa mudah bersosialisasi dengan orang lain karena mereka

memahami pengetahuan yang mereka diskusikan. Selain itu, orang memiliki kesempatan untuk berbagi

informasi dan pengetahuan satu sama lain karena mereka memiliki pengetahuan. Orang menjadi terbuka

pengalaman baru karena mereka memiliki pengetahuan dan informasi yang kaya. Bahkan, orang dapat memiliki

pengetahuan dan informasi baru yang belum pernah mereka ketahui dan dengar sebelumnya.

Referensi

Buku adalah sumber pengetahuan, informasi dan wawasan; Anda dapat mempelajari berbagai jenis

pengetahuan dengan membaca buku. Informasi dan wawasan dari membaca dapat dijadikan referensi

untuk diterapkan dalam kehidupan. Misalnya cara membuat tulisan seperti karya ilmiah, artikel dan

konten, atau mungkin tulisan yang lebih ringan, kita bisa membaca beberapa referensi sebagai sumber ilmu.

948
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

Hiburan

Membaca adalah salah satu hiburan gratis. Bisa dilakukan di rumah, toko buku, perpustakaan,

kantor, taman, atau taman bermain. Dapatkan hiburan gratis dengan membaca buku seperti manfaat

membaca cerita pendek, novel, komik atau topik lain yang Anda sukai di perpustakaan, akan memanjakan

diri Anda dan membuat Anda lebih rileks.

Menjadi Lebih Tenang dan Bijaksana

Membaca akan memberikan efek positif pada sikap Anda, di mana Anda akan lebih bijak dalam bertindak, dan

melihat dari banyak sudut pandang yang berbeda. Isi bacaan akan mempengaruhi cara kita berpikir

dan mengambil tindakan tentang apa yang kita lakukan dan apa yang akan kita lakukan.

Meningkatkan Daya Konsentrasi

Membaca akan melatih dan meningkatkan konsentrasi kita; saat membaca kita fokus pada apa yang kita

membaca, dalam kehidupan sehari-hari Anda akan lebih berkonsentrasi. Ketika kita membaca, kita duduk di tempat tertentu,

dan menjaga jarak dari gangguan. Ini adalah cara kita mencoba untuk berkonsentrasi pada apa yang kita baca.

Jika kita melakukannya secara teratur, ini lebih mungkin untuk meningkatkan konsentrasi kita.

Kesimpulan

Literasi membaca perlu dimulai sejak anak usia dini, karena praktik membaca di

anak sebenarnya sudah dilakukan sebelum anak masuk sekolah secara formal. Meskipun membaca

telah dilakukan sejak dini, ternyata hasil tiap individu berbeda-beda. Ini bisa jadi

dilihat dari hasil studi yang dilakukan oleh Organization for Economic Cooperation

and Development (OECD), menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa Indonesia masih rendah.

Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca siswa. Beberapa tindakan perlu dilakukan untuk

949
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

meningkatkan budaya literasi membaca di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu aksinya meningkat

kesadaran akan pentingnya literasi membaca untuk membangun bangsa.

Literasi membaca memiliki banyak manfaat bagi pembacanya seperti alasan agama,

pengembangan, pengembangan profesional, pemecahan masalah, peningkatan personal branding,

partisipasi internasional, keberhasilan sekolah, kebanggaan keluarga, membantu guru, membantu orang lain

siswa, kepercayaan diri, memperoleh lebih banyak pengetahuan bahasa, sintaksis, kemampuan visualisasi,

mengenal pola membaca, meningkatkan keterampilan membaca, meningkatkan keterampilan menulis, mengembangkan

pengetahuan dan informasi, referensi, hiburan, menjadi tenang dan bijaksana, dan

meningkatkan kekuatan konsentrasi. Oleh karena itu, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa kemampuan membaca

meningkatkan wawasan masyarakat dan informasi itu membantu mereka menjadi salah satu agen perubahan

dalam bangsa.

950
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

Referensi

Adam, & Wu. (2002).Program untuk Penilaian Pelajar Internasional (PISA): Teknis PISA 2000

Laporan. Paris.

Alderson. (2000).Menilai Membaca. New York: Cambridge University Press.

Penilaian, C. (2013). Apa itu literasi? Penyelidikan definisi bahasa Inggris sebagai mata pelajaran

dan hubungan antara bahasa Inggris, melek huruf dan 'menjadi melek huruf.

Lonceng. (1987).Melakukan Proyek Penelitian Anda: Panduan untuk Peneliti Pertama di Pendidikan dan Ilmu Sosial.

Milton Keynes: Pers Universitas Terbuka.

Berg. (2007).Metode penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. London: Pearson.

Dornyei, Z. (2007). Metode penelitian dalam linguistik terapan: Kuantitatif, kualitatif, dan campuran

metodologi. Oxford University Press Oxford.

Elli. (1989).Review Penelitian tentang Literasi Membaca. Selandia Baru: Universitas Canterbury.

Elli. (1994).Studi IEA tentang Literasi Membaca. Prestasi dan Instruksi di Tiga Puluh Dua Sekolah

Sistem. Oxford: Pergamon Press.

Geske, A., & O. (2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi literasi membaca di tingkat sekolah dasar, 6.

Geske, A., & Ozola, A. (2008). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LITERASI MEMBACA PADA

TINGKAT SEKOLAH DASAR. Masalah Pendidikan di Abad 21, 6.

Inglis, F. dan Aers, L. (2008) Konsep Kunci dalam Pendidikan, London, Sage

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Kemampuan Soal

membaca, anak-anak Singapura dan Rusia teratas. Kompas.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2018). Gerakan Nasional Orang

Tua Membacakan Buku (GERNAS BAKU). Kompas.

Kobayashi. (2002). Efek Metode pada Teks Kinerja Tes Pemahaman Membaca

Format Organisasi dan Respon. Pengajaran Bahasa,193-220.

Kotte, Lietz, & Lopez. (2006).Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Membaca di Jerman dan Spanyol: Bukti

951
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

dari PISA 2000.

Kvale. (1996). Wawancara: Pengantar wawancara penelitian kualitatif.

Lesaux, NK, Lipka, O., & Siegel, LS (2006). Menyelidiki Kemampuan Kognitif dan Linguistik

yang Mempengaruhi Keterampilan Pemahaman Membaca Anak Berlatar Belakang Beragam.

Membaca dan menulis, 99-131.

Lietz. (1996).Perubahan Pemahaman Membaca Lintas Budaya dan Seiring Waktu. New York: Waxmann.

OECD. (2001).Pengetahuan dan Keterampilan untuk Hidup: Hasil Pertama dari PISA 2000. Paris: OECD.

OECD. (2003).Bacaan untuk Perubahan: Kinerja dan Keterlibatan di Seluruh Negara: Hasil dari PISA

2000. Paris: OECD.

Purves. (1973).Pendidikan Sastra di Sepuluh Negara: Studi Internasional dalam Pendidikan II. Stockholm:

Almqvist dan Wiksell.

Rintaningrum, R; Aldous, C; Keeves, JP (2017). Pengaruh Latar Belakang Siswa

Karakteristik Kemahiran berbahasa Inggris sebagai bahasa asing, 112-128.

Rintaningrum. (2007).Prestasi Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar Australia Selatan. Selatan

Australia: Universitas Finders.

Rintaningrum. (2009a).Menyelidiki Pengaruh Literasi Membaca pada Siswa Sekolah Dasar. Selatan

Australia.

Rintaningrum. (2015a). Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing di Dunia

Konteks.

Rintaningrum, R. (2009). Analisis Prestasi Literasi Membaca Kelas V di

Tingkat Siswa di Sekolah Pemerintah Australia Selatan. Jurnal Pembelajaran Internasional,

16(9).

Rintaningrum, R. (2015b). Apakah Absen dan Mobilitas (Transiensi) Mempengaruhi Literasi Membaca?

Pencapaian? Jurnal Sosial Humaniora, 8(1), 135-142.

Rubin, HJ, & Rubin, IS (2005). Wawancara Kualitatif Seni Mendengarkan Data (Edisi ke-2).

952
Jurnal Internasional Inovasi, Kreativitas dan Perubahan. www.ijicc.net
Volume 5, Edisi 3, Edisi Khusus 2019: Sains, Sains Terapan, Pengajaran dan Pendidikan

Thousand Oaks, CA Sage.

Suprayitno, T. (2016). Skor PISA Indonesia Masih di Bawah Rata-Rata.Kompas.

Bendung, S. &. (2007). Signifikansi Relatif Pengetahuan Sintaksis dan Keluasan Kosakata dalam

Prediksi Kinerja Pemahaman Membaca Teks, 24, 99-123.

953

Anda mungkin juga menyukai