Korespondensi: ditasrirahayu5421@gmail.com
Prolog
Kemampuan literasi sangat dibutuhkan dalam era globalisasi saat ini. Karena
setiap informasi yang diperoleh pasti berasal dari sebuah kegiatan literasi. Adapun
bagi siswa, informasi yang diperoleh tidak hanya terbatas melalui pembelajaran di
kelas yang dibatasi oleh ruang dan waktu, tetapi lebih daripada itu, dapat diperoleh
melalui berbagai macam kegiatan yang ada kaitanya dengan literasi. Keterampilan
literasi informasi bagi siswa tidak kalah penting dengan keterampilan lainnya yang
harus mereka kuasai saat mengemban pendidikan. Begitupun dengan siswa Sekolah
Dasar. Sebagaimana yang disampaikan oleh Puspaningrum (2015), “Literasi
memang begitu penting bagi kemajuan peradaban bangsa.”
Namun yang terlihat saat ini, minat literasi bagi siswa baik dari kalangan
sekolah dasar sampai menengah masih rendah. Mereka belum merasa butuh akan
literasi. Akibat dari rendahnya literasi, Sumber Daya Manusia tidak kompetitif
karena kurangnya penguasaan dalam pengetahuan ilmu pendidikan dan teknologi.
Baiknya memang pembiasaan gerakan literasi ini diterapkan sejak dini. Mengingat
tingkat sekolah dasar merupakan masa anak-anak berada pada usia emas (golden
age) yang mana jika dibiasakan dengan kegiatan-kegiatan positif, maka itu akan
menjadi hal baik kedepannya. Untuk menggaungkan gerakan literasi di masyarakat,
tidak bisa bergerak sendiri, namun harus ada kolaborasi antar pihak, khususnya di
sekolah. Yaitu keterlibatan antara guru, orang tua, perpustakaan, pemerintah, dan
pihak luar lainnya yang turut terlibat mendukung dalam mewujudkan gerakan
literasi.
Adapun konsep dasar literasi terdapat lima point, salah satunya melalui
literasi media (Mulyo Teguh, 2017). Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi di masa saat ini, tidak memungkiri kita untuk memanfaatkan segala
bentuk fasilitas yang ada, salah satunya melalui media ini. Media dapat dijadikan
sebagai sarana promosi literasi. Terdapat dua jenis media, yaitu media cetak dan
media online. Media cetak contohnya seperti koran, majalah, sedangkan untuk
media online seperti website, media sosial, dan platform digital lainnya. Kedua
media tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan gerakan literasi.
Media Digital
Kehidupan saat ini tidak terlepas dari yang namanya pemanfaatan digital.
Terutama generasi muda yang sudah terbiasa dengan internet yang menjadi bagian
dalam pemanfaatan menggali informasi. Hal tersebut dikenal dengan literasi digital.
Menurut Kurnianingsih et al., (2017), “Karakteristik literasi digital tidak hanya
mengacu pada keterampilan operasi dan menggunakan berbagai perangkat
teknologi informasi dan komunikasi teknologi (perangkat keras dan platform
perangkat lunak), tetapi juga untuk proses “membaca” dan “memahami” sajian isi
perangkat teknologi serta proses “menciptakan” dan “menulis” menjadi sebuah
pengetahuan baru.”
Pemerolehan informasi pada saat ini sangat luas. Dengan semakin canggihnya
teknologi, informasi apapun yang kita inginkan dapat dengan mudah di akses.
Dengan memaksimalkan penggunaan media, memberikan banyak manfaat juga.
Menurut Sadirman dalam Puspaningrum (2015), “(1) memperjelas penyajian pesan
agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan
daya indera, (3) mampu mengataso keterbatasan sikap pasif anak didik, (4) mampu
memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.”
Epilog