Anda di halaman 1dari 6

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI

MAHASISWA DI ERA KEMAJUAN TEKNOLOGI


DAN GLOBALISASI

DISUSUN OLEH : RYAN HIDAYAT

AKADEMI KEPERAWATAN AL KAUTSAR


TEMANGGUNG
2023
BAB I
Pendahuluan

Kemajuan teknologi merupakan hal yang tidak dapat dibendung oleh


siapapun. Kemajuan teknologi telah menjadi ujung tombak bagi setiap individu
untuk menyebarkan informasi. Berbagai informasi yang telah terjadi di belahan
dunia kini dapat diakses dengan mudah. Menurut Jacques Ellul teknologi
merupakan keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri
efisien dalam setiap setiap kegiatan manusia 1 Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa
kemajuan teknologi memberikan efisiensi bagi manusia baik dari segi waktu
maupun energi.
Perkembangan teknologi yang ada merupakan bukti bahwa dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan berinovasi dengan pesat.
Kemajuan teknologi yang sangat pesat memungkinkan manusia untuk berinteraksi
dengan bebas baik dalam skala Lokal, Nasional, maupun Global. Perkembangan
teknologi ini sering disebut dengan media sosial. Semua kalangan turut
memanfaatkan teknologi ini, baik anak-anak, remaja, bahkan dewasa sekalipun
ikut menggunakan teknologi media sosial. Media sosial turut merubah perilaku
masyarakat sehingga budaya, etika, dan norma mengalami pergeseran.
Kemajuan teknologi memberikan dampak signifikan dan ngeri 2. Berbagai
sektor turut terdampak dari imbas majunya teknologi yang ada, tanpa terkecuali
pendidikan. Berkembangnya teknologi yang ada saat ini bukan berarti hanya
memberikan dampak positif saja, melainkan dampak negatif turut dapat dirasakan
di bangku perkuliahan. Salah satu dampak positif yang kini dapat dirasakan yaitu
baik mahasiswa maupun dosen dapat dengan mudah untuk mengakses e-learning
yang dengan semua variasi dan tingkatannya telah memfasilitasi perubahan dalam

1
Aisyah Fajriyah Sismi Oktaviani, “Pemanfaatan Teknologi Informasi Sebagai Sumber Belajar
Guna Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Pendidikan Agama Islam Di SDN 3 Podomoro
Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu”, Tesis, 2017, halaman 15.
2
Definisi ngeri menurut KBBI adalah berasa takut atau khawatir (karena melihat sesuatu yang
menakutkan atau mengalami keadaan membahayakan). Ngeri dalam frase ini dipakai untuk
menunjukkan rasa kekaguman atas sesuatu tindakan yang bekerja dengan sangat cepat.
pembelajaran yang telah disampaikan melalui media elektronik seperti: audio atau
video, TV interaktif, compact disk, dan internet3.
Tentunya kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi saat ini sungguh
membantu bagi mahasiswa. Akan tetapi, kemajuan yang didapatkan justru
menjadikan mahasiswa cenderung bermalas-malasan. Malas merupakan perilaku
seseorang yang cenderung tidak aktif dan kurang bersemangat dalam melakukan
aktivitas4. Banyak mahasiswa yang menghabiskan waktu hanya untuk sekedar
bermain media sosial yang ternyata hanya demi kesenangan semata, seperti
chatting, facebook, dan lain sebagainya. Hal ini tentu akan berpengaruh kepada
minat belajar mahasiswa, sebagai contoh mahasiswa yang diberikan tugas untuk
membuat powerpoint, mereka cenderung mencari internet dan hanya menyalin
dari karya orang lain sehingga minat belajar cenderung menurun.
Menurut penulis yang juga sebagai mahasiswa, sudah sepantasnya
mengubah budaya bermalas-malasan menjadi lebih disiplin. Sifat malas yang
tertanam hanya akan menjadi “bakteri” yang akan terus tumbuh dikemudian hari
jika tidak dihilangkan secara perlahan. Oleh karena itu, diperlukan adanya
kesadaran dari diri masing-masing mahasiswa untuk meningkatkan minat belajar
agar sifat malas yang tertanam dapat berangsur-angsur menghilang. Kesadaran ini
dapat dipupuk dengan membiasakan diri dengan memperbanyak literasi.
APAKAH KEMAJUAN TEKNOLOGI DAPAT MENINGKATKAN
KOMPETENSI MAHASISWA DI ERA GLOBAL?

Pembahasan
Rendahnya literasi merupakan masalah yang serius bagi negara Indonesia.
Menurut Permatasari permasalahan tentang rendahnya literasi ini harus menjadi
perhatian serius dari pemerintah5. Meningkatkan literasi sebetulnya bukan hanya
tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi tanggung jawab bersama agar
menjadi budaya baik di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan.
3
Yohannes Maryono Jamun, “Desain Aplikasi Pembelajaran Peta NTT Berbasis Multimedia”.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Mission, vol. 8 No. 1, Januari 2016, halaman 144.
4
Sity Husnul Khotimah, Kompasiana, 2022: “Dampak Perkembangan Teknologi Bagi Mahasiswa”
Dampak Perkembangan Teknologi bagi Mahasiswa - Kompasiana.com Diakses pada 23 Oktober
2023.
5
Ane Permatasari, “Membangun Kualitas Bangsa Dengan Budaya Literasi” Prosiding Seminar
Nasional Bulan Bahasa UNIB, 2015, halaman 146-155.
Literasi merupakan salah satu kompetensi berpikir tingkat tinggi yang
dibutuhkan oleh mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi yang dapat
mendukung kesuksesan di era globalisasi saat ini. Budaya literasi dapat
bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengetahui dan memahami informasi yang
benar dari media atau orang lain. Literasi secara sederhana diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk membaca dan menulis. Ada berbagai macam literasi, yaitu:
literasi media, literasi komputer, literasi ekonomi, literasi teknologi, literasi
informasi, dan literasi moral.
Rendahnya literasi di Indonesia membuat kompetensi mahasiswa menjadi
menurun. Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan
pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan
tersebut(Wibowo, 2017)6 Dengan demikian, kompetensi menunjukkan
keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan dengan profesionalisme dalam
bidang tertentu.
Kompetensi dibutuhkan bagi setiap mahasiswa agar dapat bersaing di
pasar global. Tingginya populasi yang ada menjadikan lapangan pekerjaan yang
ada kian menurun. Keadaan yang berbanding terbalik ini mendorong mahasiswa
unuk dapat menaikkan kompetensi agar dapat bersaing di pasar global. Jika
mahasiswa tidak dapat menaikkan kompetensinya, maka dapat disimpulkan jika
peluang untuk bekerja di kancah nasional maupun global akan menurun.
Di Indonesia sendiri, pengangguran yang ada terus menerus bertambah
seiring berjalannnya waktu. Banyak sekali tenaga pekerja yang bekerja jauh
dibawah level kemampuannya. Sulit untuk mencari pekerjaan yang layak
sebagaimana tentunya dengan kemampuan yang dimiki dan dengan pendapatan
yang seharusnya. Tentunya dengan keadaan yang seperti ini mahasiswa
seharusnya sadar akan kemampuan yang dimiliki, sehingga dapat memaksimalkan
kompetensi yang ada.
Kompetensi yang bisa didapatkan mahasiswa tidak hanya dari literasi saja,
melainkan mahasiswa juga dapat meningkatkan kompetensi melalui networking

6
Sella Yulianti, “Analisis Kompetensi, Kepuasan Kerja dan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Pada PT. Angkasa Pura 2, Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung”, skripsi,
2019, halaman 13.
dengan mereka yang lebih professional dan rekan sejawat. Menjalin hubungan
baik dengan berbagai orang di lingkungan merupakan hal yang esensial. Melalui
hubungan ini, mahasiswa akan mendapatkan ilmu yang sebelumnya belum pernah
didapat. Tentunya hal ini akan menambah wawasan sekaligus belajar dari
pengalaman yang telah mereka dapatkan.
Menjalin hubungan dengan rekan yang professional juga dapat
menumbuhkan rasa percaya diri. Hal ini terjadi karena melalui jaringan, seseorang
dapat dikenal oleh orang lain sehingga mendapatkan dukungan dari segi
psikologis. Rasa percaya diri tumbuh ketika seseorang merasa dihargai dan
didukung oleh jaringannya. Selain itu, networking juga dapat membantu
individu pulih dari depresi dan mengatasi kegagalan .
Kompetensi mahasiswa juga dapat diperoleh melalui proyek riset
maupun kegiatan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan jurusan. Mahasiswa
dapat ikut ambil bagian dalam proyek yang diadakan oleh perguruan tinggi.
Tentunya melalui kegiatan ilmiah dapat memberikan kesempatan pada kita
untuk menerapkan konsep dan teori yang telah dipelajari semasa duduk di
bangku perkuliahan. Melalui riset mahasiswa dapat membangun cara berpikir
kritis, hal yang sangat dibutuhkan bagi berbagai ilmu yang terdapat di perguruan
tinggi. Dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa akan lebih memahami,
mendalami, dan mampu melakukan metode riset dengan lebih baik.
Pengalaman semasa melakukan proyek riset dapat meningkatkan mutu
dari mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa mendapatkan kompetensi
langsung dari peneliti lembaga riset atau pusat studi terkait. Tentunya riset yang
didapatkan menjadi sumber data yang valid dan dan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Mengikuti kelas tambahan atau workshop yang berhubungan dengan
jurusan perkuliahan juga dapat meningkatkan kompetensi yang ada pada
mahasiswa. Workshop sering diadakan dalam kurun waktu yang singkat.
Biasanya kegiatan yang diadakan dapat berupa presentasi, aktivitas praktis,
ataupun diskusi. Hal ini bertujuan agar dapat memberikan pengetahuan
atau keterampilan baru kepada peserta, atau meningkatkan
keterampilan yang sudah dimiliki.
Kegiatan workshop dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan
yang akhirnya dapat meningkatkan kompetensi. Dengan mengikuti kelas
tambahan dapat membantu memperluas wawasan dam menambah pengetahuan
di bidang yang diminati. Mengikuti workshop tentunya dapat menemukan teman
baru yang memiliki minat dan keahlian di bidang yang sama.
Pada tanggal 4 Oktober 2023 lalu, tim robot terbang UNY berhasil
membawa pulang 5 penghargaan dari KRTI 2023. Salah satu tim mengungkapkan
bahwa persiapan yang dilakukan sudah sangat matang. Selama 6 bulan lamanya,
terhitung dari awal April hingga menjelang perlombaan tiba tim berusaha
memaksimalkan waktu dalam berinovasi menciptakan teknologi tanpa awak
dengan sangat teliti7. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa tentunya dapat
bersaing di era globalisasi jika memiliki kompetensi yang dapat dihandalkan.

1. KEMAJUAN TEKNOLOGI MEPERMUDAH BELAJAR MHSW


2.
Kesimpulan

7
Renatha Swasty, medcom.id, 2023, “Tim Robot Terbang UNY Bawa Pulang 5 Penghargaan di
KRTI 2023”, Tim Robot Terbang UNY Bawa Pulang 5 Penghargaan di KRTI 2023 - Medcom.id
diakses pada 24 Oktober 2023.

Anda mungkin juga menyukai