M. Raafi Zayyan Risqullah 230910101123 Ryan Rizqy Adiananta 230710101397
Nama : Faikar Mahdiy Izzatan Naba
NIM : 230810101133 Pertanyaan : Apakah ada perbedaan dalam pemilihan kata yang sesuai antara komunikasi secara lisan dan tertulis? Jawaban : Komunikasi Lisan, diucapkan lewat pelafalan/pengucapan kita bertatap muka secara langsung dan mengetahui ekspresi dan mimik wajah dari lawan bicara. Komunikasi Tertulis, dilakukan dengan media tertulis seperti media sosial ataupun saling mengirim surat. kita tidak mengetahui mimik wajah dan ekspresi dari lawan bicara kita. Contoh : Apakah kamu ada waktu, aku ingin berbicara sebentar.
Nama : Aisyah Gita Prameswari
NIM : 230910202169 Pertanyaan : Bagaimana penggunaan diksi yang salah itu dapat membuat suatu penafsiran yang berbeda atau malah salah dalam komunikasi tertulis ataupun lisan, berikan contoh! Jawaban : Penggunaan diksi yang salah tersebut akan menyebabkan komunikasi tertulis ataupun lisan menjadi tidak efektif. Contohnya : Tarif angkutan umum dari Lebak Bulus tujuan akhir Sudirman yang semula Rp.4000 naik menjadi Rp.6000 Kesalahan dalam pemilihan diksi yaitu “tujuan akhir” bisa diganti penggunaan diksinya menjadi “menuju” agar lebih efektif dan mudah dipahami oleh pendengar dan pembaca.
Nama: Purin Rania Rakisya
NIM : 230810201155 Pertanyaan : Barusan sudah dijelaskan tentang pemakaian kata kerja pada kata depan harus secara idiomatis, jelaskan bagaimana itu idiomatis dan contoh penggunaan kata depan secara idiomatis? Jawaban : Idiomatis, makna sebuah satuan bahasa (kata, frase, atau kalimat) yang menyimpang dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Contohnya : 1. Ternyata ia orang yang ''murah hati”. (baik hati) 2. Ia ''kecil hati'' karena omongannya tidak di perhatikan oleh teman-temannya. (merasa disepelekan) 3. Akhinya presiden ''angkat tangan'' mengenai rencana kenaikan BBM. (memulai bicara)
Nama: Veronica Dwi Ancarani Permei Rilluh Jingga
NIM : 230110201044 Pertanyaan : Contoh kata umum dan khusus dan apa yang membedakan dua kata tersebut dalam syarat ketepatan diksi? Jawaban : 1. Kata Umum (Kata Baku) - Kata umum adalah kata-kata yang biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari dan diakui secara luas oleh penutur bahasa. - Kata umum telah diatur dan dinormakan dalam kamus dan pedoman ejaan bahasa tertentu. Contoh : kata umum dalam bahasa Indonesia adalah "rumah," "makan," "minum," dan "buku."
2. Kata Khusus (Kata Tidak Baku)
- Kata khusus adalah kata-kata yang tidak terlalu umum, tidak biasa, atau mungkin baru muncul dalam bahasa. - Kata khusus seringkali digunakan dalam konteks teknis, ilmiah, atau dalam kelompok sosial tertentu. - Kata khusus tidak selalu diakui oleh kamus atau pedoman ejaan resmi. Contoh : kata khusus dalam bahasa Indonesia adalah "elektroensefalogram" (kata teknis dalam ilmu kedokteran) atau "selfie" (kata neologisme yang berkembang di era teknologi). Nama : Elvira Mega Amanda P. L NIM : 230810201104 Pertnyaan : Mengenai kedua materi yang sudah disampaikan, terkadang tanpa sadar kita lebih sering menggunakan kalimat yang kurang efektif dan pemilihan diksi yang salah pada pengucapan lisan pada keseharian yang kemudian berpengaruh pada penulisan, bagaimana solusi atau cara menerapkan kalimat yang baik pada penulisan maupun lisan pada konteks formal? Jawaban : Melakukan perubahan atau mengkoreksi kembali setelah menulis sehingga penulisannya sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Solusi : Dengan membuat catatan khusus kata kata yang sekiranya sebagai kata kata baru, sebagaimana kita belajar dalam grammar bahasa inggris, sehingga sebagai acuan kita mengelola kata.