Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI KELOMPOK 6 KELAS 20 BAHASA INDONESIA

PENGERTIAN DIKSI (PILIHAN KATA)

Wan Nuraisha 230910101117


M. Raafi Zayyan Risqullah 230910101123
Ryan Rizqy Adiananta 230710101397

Nama : Faikar Mahdiy Izzatan Naba


NIM : 230810101133
Pertanyaan : Apakah ada perbedaan dalam pemilihan kata yang sesuai antara komunikasi secara lisan
dan tertulis?
Jawaban : Komunikasi Lisan, diucapkan lewat pelafalan/pengucapan kita bertatap muka secara
langsung dan mengetahui ekspresi dan mimik wajah dari lawan bicara.
Komunikasi Tertulis, dilakukan dengan media tertulis seperti media sosial ataupun saling mengirim
surat. kita tidak mengetahui mimik wajah dan ekspresi dari lawan bicara kita.
Contoh : Apakah kamu ada waktu, aku ingin berbicara sebentar.

Nama : Aisyah Gita Prameswari


NIM : 230910202169
Pertanyaan : Bagaimana penggunaan diksi yang salah itu dapat membuat suatu penafsiran yang
berbeda atau malah salah dalam komunikasi tertulis ataupun lisan, berikan contoh!
Jawaban : Penggunaan diksi yang salah tersebut akan menyebabkan komunikasi tertulis ataupun lisan
menjadi tidak efektif.
Contohnya :
Tarif angkutan umum dari Lebak Bulus tujuan akhir Sudirman yang semula Rp.4000 naik menjadi
Rp.6000
Kesalahan dalam pemilihan diksi yaitu “tujuan akhir” bisa diganti penggunaan diksinya menjadi
“menuju” agar lebih efektif dan mudah dipahami oleh pendengar dan pembaca.

Nama: Purin Rania Rakisya


NIM : 230810201155
Pertanyaan : Barusan sudah dijelaskan tentang pemakaian kata kerja pada kata depan harus secara
idiomatis, jelaskan bagaimana itu idiomatis dan contoh penggunaan kata depan secara idiomatis?
Jawaban : Idiomatis, makna sebuah satuan bahasa (kata, frase, atau kalimat) yang menyimpang dari
makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya.
Contohnya :
1. Ternyata ia orang yang ''murah hati”. (baik hati)
2. Ia ''kecil hati'' karena omongannya tidak di perhatikan oleh teman-temannya. (merasa disepelekan)
3. Akhinya presiden ''angkat tangan'' mengenai rencana kenaikan BBM. (memulai bicara)

Nama: Veronica Dwi Ancarani Permei Rilluh Jingga


NIM : 230110201044
Pertanyaan : Contoh kata umum dan khusus dan apa yang membedakan dua kata tersebut dalam syarat
ketepatan diksi?
Jawaban : 1. Kata Umum (Kata Baku)
- Kata umum adalah kata-kata yang biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari dan diakui
secara luas oleh penutur bahasa.
- Kata umum telah diatur dan dinormakan dalam kamus dan pedoman ejaan bahasa tertentu.
Contoh : kata umum dalam bahasa Indonesia adalah "rumah," "makan," "minum," dan "buku."

2. Kata Khusus (Kata Tidak Baku)


- Kata khusus adalah kata-kata yang tidak terlalu umum, tidak biasa, atau mungkin baru muncul
dalam bahasa.
- Kata khusus seringkali digunakan dalam konteks teknis, ilmiah, atau dalam kelompok sosial
tertentu.
- Kata khusus tidak selalu diakui oleh kamus atau pedoman ejaan resmi.
Contoh : kata khusus dalam bahasa Indonesia adalah "elektroensefalogram" (kata teknis dalam ilmu
kedokteran) atau "selfie" (kata neologisme yang berkembang di era teknologi).
Nama : Elvira Mega Amanda P. L
NIM : 230810201104
Pertnyaan : Mengenai kedua materi yang sudah disampaikan, terkadang tanpa sadar kita lebih sering
menggunakan kalimat yang kurang efektif dan pemilihan diksi yang salah pada pengucapan lisan pada
keseharian yang kemudian berpengaruh pada penulisan, bagaimana solusi atau cara menerapkan
kalimat yang baik pada penulisan maupun lisan pada konteks formal?
Jawaban : Melakukan perubahan atau mengkoreksi kembali setelah menulis sehingga penulisannya
sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
Solusi : Dengan membuat catatan khusus kata kata yang sekiranya sebagai kata kata baru, sebagaimana
kita belajar dalam grammar bahasa inggris, sehingga sebagai acuan kita mengelola kata.

Anda mungkin juga menyukai