Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PERTANYAAN PADA PRESENTASI KELEOMPOK 2

“EJAAAN BAHASA INDONESIA”


1. Adisti Apriliadita Sulardi (11200150000050)
Pertanyaan : kalian di era digital seperti ini, penggunaan tanda baca itu tetap penting
tidak? kalau penting alasannya apa? terimakasih.
Jawaban :
Saya Destri Prastia izin menjawab pertanyaan Adisti.
Menurut kami, penggunaaan tanda baca dalam era digital tetap penting dalam
mengirim pesan ataupun membuat postingan dalam bentuk tulisan. Karena agar tidak
terjadi kesalahpahaman bagi yang membacanya.
Pemakaian tanda baca yang kurang tepat dapat menyebabkan kesalahpahaman bagi
orang yang membacanya, apalagi jika pemakaiannya itu dalam pesan. Contohnya,
ketika menanyakan sesuatu pada seseorang, tapi kita tak mencantumkan tanda tanya.
Bisa saja orang yang membacanya salah mengartikan pertanyaan itu menjadi
pernyataan.
Kaidah kebahasaan sangatlah penting, untuk berkomunikasi, memberi informasi,
maupun menanyakan sesuatu. Hal pertama yang harus kita ketahui ialah kegunaan
tanda baca.tanda bacan yang sering digunakan antara lain :
 Tanda baca titik (.) biasa digunakan pada akhiran kalimat ataupun pernyataan.
 Tanda baca koma (,) biasa digunakan sebelum kata penghubung atau
konjungsi (tetapi, melainkan, sedangkan, dll), memisahkan anak kalimat
dengan induk kalimat, memisah antara beberapa kata yang disebutkan
(contoh : jus, sirup, air putih, teh, kopi), digunakan setelah kata seru, diantara
nama dan alamat, penyebutan tempat dan tanggal, dan masih banyak lagi
kegunaannya.
 Tanda tanya (?) digunakan diakhir kalimat tanya atau pertanyaan, yang
membedakan antara kalimat tanya dan kalimat lainnya.
 Tanda seru (!) biasa digunakan pada akhir ungkapan atau pernyataan perintah
ataupun seruan.
Kesimpulannya, jika kita perhatikan di zaman sekarang tanda-tanda baca tersebut
kurang diperhatikan dalam penulisan kalimat bahkan cenderung diremehkan. Padahal
faktanya penggunaan tanda baca sangat penting dalam setiap penulisan kalimat agar
tidak menimbulkan kesalahpahaman.
2. Disya Nailul Husna (11200150000066)
Pertanyaan : Mengapa bahasa Indonesia banyak sekali menggunakan kata serapan?
Jawaban :
Menurut kami, bahasa indonesia adalah bahasa ciptaan, bukan bahasa yang terbentuk
secara alami. Memang dasar dari bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu namun
karena tujuan diciptakannya bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa pemersatu
bangsa yang digunakan secara nasional tentunya bahasa Melayu yang merupakan
bahasa daerah memiliki keterbatasan kosakata dan harus distandardisasi.
Dalam proses standardisasi inilah kata-kata atau istilah asing diserap dan
diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia untuk melengkapi perbendaharaan kata,
terutama kata-kata atau istilah yang tidak ada padanannya di dalam bahasa Indonesia
itu sendiri, selain dari bahasa asing kata-kata serapan itu juga bisa berasal dari bahasa
daerah mengingat Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dan bahasa daerah.
Selain itu, sejak zaman dahulu penduduk Nusantara sudah banyak berinteraksi dengan
bangsa lain baik melalui perdagangan (Sansekerta, Tionghoa, Arab), melalui
penjajahan (Portugis, Belanda, Jepang), maupun karena perkembangan ilmu
pengetahuan (Inggris) serta pengaruh media modern.
Oleh karena itu semua Bahasa Indonesia ini kaya dengan kata serapan.
3. Anis Mutia (11200150000056)
Pertanyaan : Bagaimana menggunakan tanda koma (,) dan titik koma (;) dalam
kalimat majemuk?
Jawaban : Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat
majemuk. Misalnya: Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku. Ayah
menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca cerita pendek. ini
buat pertanyaan yang majemuk
4. Mohammad Ari Irawan (11200150000082)
Pertanyaan : Apa saja penyebab ejaan bahasa Indonesia terus mengalami
perkembangan?
Jawaban : Pengubahan dari ejaan Van Ophuijsen ke ejaan Soewandi dimaksudkan
agar terdapat kemudahan dalam penyederhanaan bahasa yang digunakan. Beberapa
perubahan penting dalam ejaan Soewandi adalah : Huruf 'oe' diganti menjadi 'u'.
Misalnya : toetoep menjadi tutup.
5. Abeliza Firdauzi (11200150000049)
Pertanyaan : Apakah ada syarat tertentu untuk menyerap suatu kata atau istilah ?
Jawaban : sebenarnya dalam kaidah bahasa indonesia itu, setiap ada kosa kata yang
baru pasti selalu masuk dalam kitab atau buku perbendaharaan kata yaitu KBBI.
Adapun syarat penerapan bahasa asing itu harus memenuhi ke 3 poin di bawah ini
yaitu :
1. Istilah serapan yang di pilih cocok konotasi nya
2. Istilah yang di pilih kosa kata asing nya lebih singkat dibanding dengan
terjemahan bahasa indonesia nya
3. Istilah serapan yang di pilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan
jika istilah indonesia terlalu banyak sinonimnya.

Anda mungkin juga menyukai