0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
174 tayangan2 halaman
Berikut ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa terkait penggunaan ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk pentingnya penggunaan tanda baca di era digital, sebab banyaknya kata serapan dalam bahasa Indonesia, dan penggunaan tanda koma serta titik koma dalam kalimat majemuk. Beberapa mahasiswa juga bertanya mengenai penyebab perke
Berikut ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa terkait penggunaan ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk pentingnya penggunaan tanda baca di era digital, sebab banyaknya kata serapan dalam bahasa Indonesia, dan penggunaan tanda koma serta titik koma dalam kalimat majemuk. Beberapa mahasiswa juga bertanya mengenai penyebab perke
Berikut ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa terkait penggunaan ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk pentingnya penggunaan tanda baca di era digital, sebab banyaknya kata serapan dalam bahasa Indonesia, dan penggunaan tanda koma serta titik koma dalam kalimat majemuk. Beberapa mahasiswa juga bertanya mengenai penyebab perke
1. Adisti Apriliadita Sulardi (11200150000050) Pertanyaan : kalian di era digital seperti ini, penggunaan tanda baca itu tetap penting tidak? kalau penting alasannya apa? terimakasih. Jawaban : Saya Destri Prastia izin menjawab pertanyaan Adisti. Menurut kami, penggunaaan tanda baca dalam era digital tetap penting dalam mengirim pesan ataupun membuat postingan dalam bentuk tulisan. Karena agar tidak terjadi kesalahpahaman bagi yang membacanya. Pemakaian tanda baca yang kurang tepat dapat menyebabkan kesalahpahaman bagi orang yang membacanya, apalagi jika pemakaiannya itu dalam pesan. Contohnya, ketika menanyakan sesuatu pada seseorang, tapi kita tak mencantumkan tanda tanya. Bisa saja orang yang membacanya salah mengartikan pertanyaan itu menjadi pernyataan. Kaidah kebahasaan sangatlah penting, untuk berkomunikasi, memberi informasi, maupun menanyakan sesuatu. Hal pertama yang harus kita ketahui ialah kegunaan tanda baca.tanda bacan yang sering digunakan antara lain : Tanda baca titik (.) biasa digunakan pada akhiran kalimat ataupun pernyataan. Tanda baca koma (,) biasa digunakan sebelum kata penghubung atau konjungsi (tetapi, melainkan, sedangkan, dll), memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat, memisah antara beberapa kata yang disebutkan (contoh : jus, sirup, air putih, teh, kopi), digunakan setelah kata seru, diantara nama dan alamat, penyebutan tempat dan tanggal, dan masih banyak lagi kegunaannya. Tanda tanya (?) digunakan diakhir kalimat tanya atau pertanyaan, yang membedakan antara kalimat tanya dan kalimat lainnya. Tanda seru (!) biasa digunakan pada akhir ungkapan atau pernyataan perintah ataupun seruan. Kesimpulannya, jika kita perhatikan di zaman sekarang tanda-tanda baca tersebut kurang diperhatikan dalam penulisan kalimat bahkan cenderung diremehkan. Padahal faktanya penggunaan tanda baca sangat penting dalam setiap penulisan kalimat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. 2. Disya Nailul Husna (11200150000066) Pertanyaan : Mengapa bahasa Indonesia banyak sekali menggunakan kata serapan? Jawaban : Menurut kami, bahasa indonesia adalah bahasa ciptaan, bukan bahasa yang terbentuk secara alami. Memang dasar dari bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu namun karena tujuan diciptakannya bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa pemersatu bangsa yang digunakan secara nasional tentunya bahasa Melayu yang merupakan bahasa daerah memiliki keterbatasan kosakata dan harus distandardisasi. Dalam proses standardisasi inilah kata-kata atau istilah asing diserap dan diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia untuk melengkapi perbendaharaan kata, terutama kata-kata atau istilah yang tidak ada padanannya di dalam bahasa Indonesia itu sendiri, selain dari bahasa asing kata-kata serapan itu juga bisa berasal dari bahasa daerah mengingat Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dan bahasa daerah. Selain itu, sejak zaman dahulu penduduk Nusantara sudah banyak berinteraksi dengan bangsa lain baik melalui perdagangan (Sansekerta, Tionghoa, Arab), melalui penjajahan (Portugis, Belanda, Jepang), maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan (Inggris) serta pengaruh media modern. Oleh karena itu semua Bahasa Indonesia ini kaya dengan kata serapan. 3. Anis Mutia (11200150000056) Pertanyaan : Bagaimana menggunakan tanda koma (,) dan titik koma (;) dalam kalimat majemuk? Jawaban : Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk. Misalnya: Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku. Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca cerita pendek. ini buat pertanyaan yang majemuk 4. Mohammad Ari Irawan (11200150000082) Pertanyaan : Apa saja penyebab ejaan bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan? Jawaban : Pengubahan dari ejaan Van Ophuijsen ke ejaan Soewandi dimaksudkan agar terdapat kemudahan dalam penyederhanaan bahasa yang digunakan. Beberapa perubahan penting dalam ejaan Soewandi adalah : Huruf 'oe' diganti menjadi 'u'. Misalnya : toetoep menjadi tutup. 5. Abeliza Firdauzi (11200150000049) Pertanyaan : Apakah ada syarat tertentu untuk menyerap suatu kata atau istilah ? Jawaban : sebenarnya dalam kaidah bahasa indonesia itu, setiap ada kosa kata yang baru pasti selalu masuk dalam kitab atau buku perbendaharaan kata yaitu KBBI. Adapun syarat penerapan bahasa asing itu harus memenuhi ke 3 poin di bawah ini yaitu : 1. Istilah serapan yang di pilih cocok konotasi nya 2. Istilah yang di pilih kosa kata asing nya lebih singkat dibanding dengan terjemahan bahasa indonesia nya 3. Istilah serapan yang di pilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah indonesia terlalu banyak sinonimnya.