Anda di halaman 1dari 2

Si Kera dan Pohon Pisang

Pada suatu hari, Kera dan Kura-kura sepakat untuk menanam pohon pisang. Lalu,
mereka pergi ke pinggir sungai dan menemukan sebatang pohon pisang yang
hanyut di sungai.

Setelah mendapatkannya, mereka langsung membagi dua pohon pisang tersebut


untuk ditanam di rumah masing-masing. Kera mengambil bagian ujung, sedangkan
Kura-kura diberi bagian pangkal pohon.

Seiring dengan berjalannya waktu, pohon pisang yang ditanam oleh Kura-kura telah
tumbuh tinggi dan berbuah lebat. Sementara itu, pohon pisang yang ditanam oleh Si
Kera tidak tumbuh.

Saat Kera berkunjung ke rumah Kura-Kura untuk melihat pohon pisangnya, Kura-kura
meminta tolong Kera untuk mengambil buah pisangnya. Namun, sangat disayangkan,
Kera dengan serakah memakan banyak buah pisang Kura-kura sendirian dan
akhirnya sakit perut.

Setelah kejadian tersebut, Kera merasa bersalah dan meminta maaf kepada Kura-
kura. Walaupun pernah disakiti, Kura-kura tetap memaafkannya dan tetap menjadi
sahabat Si Kera.

Selain selalu berbagi dan tidak serakah, dongeng ini juga mengajarkan anak untuk
memaafkan.

Putra Mahkota Amat Mude


Dahulu di Negeri Alas, hidup raja yang arif dan bijaksana bersama permaisuri dan
anaknya bernama Amat Mude. Belum setahun umur Amat Mude, sang raja wafat.
Lalu digantikan oleh Pakcik Amat Mude yaitu Raja Muda. Tanpa disangka, Raja Muda
malah menyingkirkan Amat Mude dan ibunya ke hutan.

Hari berlalu, Amat Mude beranjak dewasa. Ia memancing ikan di sungai kemudian
dijual kepada sahabat ayahnya yang merupakan saudagar kaya. Ternyata ketika
ikan-ikan tersebut dipotong, di dalamnya terdapat emas murni.

Amat Mude dan ibunya pun menjadi orang kaya berkat telur ikan emas itu. Cerita ini
pun sampai ke telinga Raja Muda. Ia memerintahkan Amat Mude memetik kelapa
gading untuk mengobati penyakit istri Raja Muda. Konon kelapa gading tersebut
terletak di sebuah pulau yang dihuni binatang buas.

Dengan ketulusan hatinya, Amat Mude tetap pergi untuk memetik kelapa gading
tersebut. Saat tiba dipinggir pantai, ia bertemu dengan ikan besar, Raja Buaya, dan
seekor Naga besar. Singkat cerita, Amat Mude pun menemukan kelapa gading itu
dibantu oleh ikan besar, Raja Buaya, dan Naga.

Saat memetik kelapa gading itu tiba-tiba terdengar suara perempuan. "Siapa pun
yang berhasil memetik buah kelapa gading, dia akan menjadi suamiku," kata
perempuan bernama Putri Niwer Gading yang cantik jelita. Amat Mude pun menikah
dengan Putri Niwer Gading.

Akhirnya mereka kembali ke istana dan Amat Mude dinobatkan menjadi Raja Negeri
Alas atas perintah Raja Muda.

Pesan moral: Cerita rakyat untuk dibacakan sebelum tidur ini mengajarkan kalau
menolong orang harus diiringi ketulusan hati. Meskipun diperlakukan buruk tetap
bersabar dan selalu berusaha berbuat baik.

Anda mungkin juga menyukai