Anda di halaman 1dari 14

EKOLOGI PERAIRAN

Kuliah Minggu 4&5

Energi Di Dalam Ekosistem

Pengertian dan lingkungan energi


Konsep produktivitas
Rantai makanan, jaringan makanan,
dan tingkat trofik
Metabolisme dan ukuran individu
Struktur trofik dan piramida ekologi

Pengertian dan Lingkungan Energi


• Adalah kesanggupan untuk melaksanakan kerja.
• Perilaku energi didasarkan pada:

Hukum Termodinamika I (Hukum Kekekalan Energi):


“Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain tapi
tak pernah diciptakan atau dihancurkan”.
Misalnya: energi cahaya diubah menjadi kerja, panas, atau energi
potensial dari makanan.

Hukum Termodinamika II (Hukum Entropi):


“Karena selalu ada energi yang terpencar sebagai energi panas yang tak dapat
digunakan maka tidak ada perubahan energi spontan menjadi energi potensial yang
100% efisien”.
Misalnya: perubahan cahaya matahari menjadi protoplasma.

1
Hukum Termodinamika I (Kekekalan Energi)

Hukum Termodinamika II (Entropi)

2
Energi cahaya yang diabsorpsi di bumi oleh daratan, perairan, hutan, dan berbagai
ekosistem akan diubah menjadi energi panas (jadi menghangatkan bumi). Pemanasan
ini mengakibatkan ada daerah yang panas dan yang dingin tergantung dari
pencahayaan matahari (garis lintang), perbedaan ini menyebabkan pergerakan udara
(driving force untuk angin), yang selanjutnya memompa air melawan gaya gravitas
bumi, di sini energi panas tadi telah berubah menjadi energi kinetik (penaikan air oleh
angin). Pada air sendiri yang dalam posisi naik terdapat energi potensial yang dapat
diubah menjadi bentuk energi lain saat jatuh.

1. Radiasi matahari di luar atmosfir (2 cal/cm2/menit)


2. Radiasi matahari di permukaan bumi setelah melewati atmosfir (1.34 cal/cm2/menit),
berkurang intensitasnya karena tersaring oleh gas atmosfir dan debu.
3. Sinar matahari setelah menembus awan
4. Sinar matahari yang diteruskan ke lapisan autotrof (0.1 – 0.8 cal/cm2/menit),
penting bagi produktivitas di dalam ekosistem

3
Radiasi matahari terdiri dari getaran energi cahaya dengan
panjang gelombang antara 0.3 – 10 mikron (µ), terdiri dari:

1. Sinar ultraviolet (<0.4µ), sinar uv <0.3µ diserap habis oleh lapisan


ozon di luar atmosfir.
2. Sinar tampak (0.4 - 0.7µ), yaitu sinar violet sampai merah.
3. Sinar infra merah (> 0.7µ), sinar ini tidak nampak oleh mata tapi dapat
dirasakan sebagai panas (panas radiasi).

• Penyerapan cahaya oleh atmosfir menyebabkan hanya 10% uv, 45% cahaya
tampak, dan 45% infra merah yang mencapai permukaan bumi.
• Cahaya tampak sangat sedikit berkurang ketika melewati awan tebal dan air,
berarti proses fotosintesa (yang hanya memerlukan cahaya tampak) dapat
terus berlangsung pada hari berawan dan pada kedalaman air yang jernih.
• Vegetasi menyerap cahaya tampak berwarna biru dan merah serta cahaya
infra merah jauh (far infrared) secara kuat, cahaya hijau diserap kurang
kuat dan cahaya infra merah dekat (near infrared) dengan lemah.

Jalur Energi dalam Ekosistem


Jaringan pakan sebagai satuan dasar ekosistem:

4
Rantai Makanan, Jaring Makanan,
dan Tingkatan Trofik

• Rantai makanan (food chain) adalah pemindahan


energi makanan dari sumbernya (tumbuhan) melalui
serangkaian organisme yang memakan dan dimakan.

• Pada setiap pemindahan, sebagian besar energi


potensial (sekitar 80-90%) hilang sebagai panas.

• Makin pendek rantai makanan (atau makin dekat


konsumer dengan permulaan rantai makanan), makin
besar energi yang tersedia bagi konsumer yang dapat
diubah menjadi biomassa (=berat hidup termasuk
cadangan makanan) dan untuk digunakan dalam
respirasi.

Dua tipe rantai makanan:


1. Rantai makanan perumputan (grazing food
chain), yaitu dimulai dari tumbuhan sebagai
dasar terus ke herbivora dan terus ke
karnivora.

2. Rantai makanan perombakan (detritus food


chain), yaitu dimulai dari bahan2 mati ke
mikroorganisme pemakan detritus (bahan
organik yang telah hancur) dan predatornya.

10

5
Rantai Pakan Perumputan
Proses Fotosintesis oleh autotrof:

11

Rantai Pakan Detritus

12

6
Jaring Makanan
• Beberapa rantai makanan saling berhubungan
satu sama lain membentuk jaring makanan
(food web).

13

Tingkat Trofik (trophic level)


• Tingkat trofik I adalah tumbuhan hijau yang dapat
menangkap sinar matahari untuk proses fotosintesa; disebut
produser.
• Tingkat trofik II adalah hewan yang dapat mencernakan
bahan2 tumbuhan hidup sebagai makanannya untuk
mendapatkan energi; disebut herbivora.
• Tingkat trofik III, terdiri dari karnivora dan omnivora
yang makan herbivora.
• Tingkat trofik IV, terdiri dari karnivora dan omnivora
yang makan sesama karnivora atau omnivora.
• Dekomposer, yaitu bakteri, protozoa dan binatang2 kecil
lainnya yang menggunakan tumbuhan dan hewan yang
mati sebagai makanannya.

14

7
Struktur Trofik dan Piramida Ekologis
• Hilangnya energi pada setiap pemindahan tingkat trofik dalam
rantai makanan dan adanya hubungan antara metabolisme-
ukuran mengakibatkan komunitas mempunyai struktur trofik
tertentu, yang seringkali khas untuk tiap ekosistem.

• Struktur trofik dan fungsi trofik dapat diperlihatkan secara


grafis menggunakan piramida ekologis, dimana tingkat
pertama atau tingkat produser merupakan dasar dari tingkat2
berikutnya.

15

Tiga Tipe Piramida Ekologis


1. Piramida jumlah, di dalam mana jumlah
individu organisme dapat dilukiskan.
2. Piramida biomas yang didasarkan pada
jumlah berat kering organisme.
3. Piramida energi, di dalam mana
diperlihatkan kecepatan energi mengalir
dan/atau produktivitas dari masing2 trofik
level yang berurutan.

16

8
Piramida
Ekologis

17

Konsep Produktivitas
• Produktivitas adalah laju produksi zat2 organik dalam suatu
ekosistem.
• Beberapa batasan:
1. Produktivitas primer adalah laju konversi energi menjadi zat organik melalui
fotosintesis dan kemosintetis oleh organisme produser (terutama tumbuhan
hijau).
2. Produktivitas primer bruto adalah laju dari fotosintesis total, termasuk zat-zat
organik yang dipakai untuk pernafasan selama masa pengukuran.
3. Produktivitas primer netto adalah laju penyimpanan zat2 organik di dalam
jaringan tumbuhan setelah dikurangi pemakaian untuk pernafasan selama
masa pengukuran.
4. Produktivitas sekunder adalah laju penyimpanan energi pada tingkat
konsumer atau dekomposer.

18

9
Konsep Produktivitas
• Produktivitas pada komunitas biologis
prosesnya berkelanjutan sehingga perlu
dinyatakan dalam satuan waktu, contoh
produksi bahan organik per hari atau per
tahun.
• Biomassa adalah jumlah bahan organik
yang ada pada saat pengukuran.

19

World Distribution of Primary Production

20

10
Pengukuran Produktivitas Primer
• Kebanyakan pengukuran produktivitas didasarkan pada
pengukuran seperti jumlah zat/bahan yang dihasilkan,
jumlah material yang digunakan, atau jumlah hasil
sampingan yang dikeluarkan selama periode waktu
tertentu.
• Persamaan lengkap untuk produktivitas:

21

Metode Pengukuran Produktivitas


1. The Harvest Method, digunakan pada kondisi
dimana herbivora diabaikan perannya.
Contohnya pada tanaman peliharaan seperti padi
dimana dilakukan pencegahan terhadap hama
tanaman atau pada tanaman di alam yang kurang
dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.
Caranya hanya dengan menimbang hasil panen
pada periode waktu yang ditentukan dan nilai ini
merupakan produktivitas tanaman tersebut per
waktu tertentu.

22

11
Annual net primary
productivity of
various cultivated
and natural
ecosystems as
determined by use
of harvest method

23

Metode Pengukuran Produktivitas


2. Oxygen Measurement, menggunakan “light and dark bottle
method”, dimana oksigen terlarut diukur dengan titrasi
menggunakan metode Winkler. Pengamatan dilakukan
selama 24 jam atau kurang.
Disiapkan 2 botol (gelap dan terang), diisi air dari perairan
yang akan diukur produktivitasnya, kemudian keduanya
diinkubasi.
Produksi oksigen total adalah penjumlahan O2 yang
dihasilkan pada botol terang dan O2 yang digunakan pada
botol gelap.
Metode lain yang digunakan yaitu “diurnal curve method”,
dimana pengukuran O2 terlarut dilakukan dalam interval
waktu tertentu sepanjang siang dan malam, sehingga
produksi O2 pada siang hari dan penggunaannya pada malam
hari dapat diestimasi.

24

12
Gross primary productivity of various ecosystems as determined by
gas exchange measurement of intact system in nature

25

Metode Pengukuran Produktivitas


3.Carbon Dioxide Methods, terutama
digunakan pada tumbuhan darat.
4.Disappearance of Raw Materials, dimana N
dan P diukur pada musim dingin kemudian
laju penggunaannya diukur pada saat musim
semi (waktu pertumbuhan fitoplankton).
5.The Chlorophyll Method, yaitu dengan
menghitung kandungan khlorofil per area
dan nilai inilah yang mencerminkan
produktivitas (terutama standing crop).

26

13
Metabolisme dan Ukuran Individu
• Biomassa (dinyatakan dalam jumlah berat kering
organisme yang terdapat pada suatu waktu tertentu)
yang dapat ditopang oleh arus tetap energi dalam rantai
makanan, sangat tergantung pada ukuran organisme
masing2.
• Makin kecil organisme, makin besar metabolisme per
gram biomasnya. Akibatnya makin kecil biomasnya yang
dapat ditopang pada satu tingkat trofik tertentu di dalam
ekosistem.
• Sebaliknya, makin besar organisme, makin besar pula
biomas.
• Jadi biomas bakteri jauh lebih kecil dari biomas ikan atau
mamalia, sekalipun penggunaan energi untuk kedua
golongan itu sama.

27

Hubungan antara
laju metabolisme
dengan ukuran
organisme.

28

14

Anda mungkin juga menyukai