Anda di halaman 1dari 17

SERAT OPTIK

Optoelektronika
Pertemuan 11
SERAT OPTIK

 Merupakan media transmisi atau pandu gelombang cahaya yang berbentuk


silinder.

 Dikembangkan pada akhir tahun 1960

 Serat optic terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca

 Serat optic terdiri dari dua jenis:

 Serat optic kabel : Untuk transmisi jarak jauh

 Serat optic plastic : Untuk komunikasi jarak pendek.


Struktur Serat Optik

 CORE
 Terbuat dari bahan platik atau kaca
 Tidak mengalami korosi
 Tempat merambatnya cahaya
 CLADDING
 Berbahan sama dengan core, namun dengan indeks bias
berbeda
 Berfungsi untuk memantulkan cahaya yang berada di dalam
core
 JACKET
 Berfungsi untuk melindungi serat optic sari kerusakan.
 Tidak memiliki peran dalam transmisi cahaya
JENIS SERAT OPTIK

1. Single Mode
 Diameter core antara 8-10 mikron.
 Cahaya yang merambat hanya satu mode saja.
 Digunakan untuk transmisi jarak jauh dengan kecepatan tinggi
 Memiliki Loss yang lebih kecil dari serat optic multi mode.
 Memiliki bandwidth yang lebih besar dari mode lainnya.
 Memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam mentransmisikan impuls
JENIS SERAT OPTIK

2. Multi Mode
 Diameter core antara 50-80 mikron.
 Cahaya yang merambat terdiri dari beberapa mode.
 Setiap mode yang melintasi serat optic memiliki kecepatan yang berbeda
 Perbedaan kecepatan mode dapat mengakibatkan fenomena modal dispersion.
 Digunakan untuk transmisi data jarak pendek dengan kecepatan rendah
 Memilki loss daya yang besar.
Major Dispersions in Fiber
Rugi Daya Serat optik

1. Atenuasi
 Dimana daya cahaya dan bandwidth mengalami penurunan akibat dari penyerapan
cahaya oleh bahan material serat optik serta penghamburan cahaya.
 Atenuasi atau pelemahan sinyal dapat dilambangkan dengan α

 Dimana:
 P(0) adalah daya masukan (W)
 P(l) adalah daya keluaran (W)
 L adalah jarak (km)
Rugi Daya Serat optik

2. Absorpsi
 Dimana cahaya yang melewati serat optic akan terserap oleh bahan dan
menghasilkan panas.
 Untuk mengatasi hal ini maka digunakan kaca dengan kemurnian yang mendekati
100%.
 Semakin Panjang kabel serat optic, semakin besar rugi absorpsi yang dihasilkan.
 Beberapa hal yang menyebabkan timbulnya rugi absorpsi, antara lain
1. Absorpsi ultraviolet
2. Absorpsi infra merah
3. Absorpsi resonasi ion
1. Absorpsi Ultraviolet

 Disebabkan oleh electron valensi dari bahan silika


 Cahaya mengionisasi electron valensi yang kemudian bahan tersebut menjadi
konduktor.
 Perubahan bahan pandu gelombang menjadi konduktor dapat menyebabkan
beberapa rugi transimis lainnya.
 Rumus perhitungan rugi transimisi ultraviolet:

 Dimana:
 X adalah Fraksi mol
 λ adalah Panjang gelombang sinar
2. Absorpsi Infra Red

 Disebabkan oleh penyerapan foton-foton cahaya oleh atom molekul inti kaca,
sehingga foton akan bergetar secara acak dan menghasilkan panas.

 Rumus perhitungan rugi transimisi infra merah:

 Dimana:

 X adalah Fraksi mol

 λ adalah Panjang gelombang sinar


3. Absorpsi Resonansi ion

 Disebabkan oleh ion-ion OH- (Hidroksida) pada bahan penyusunnya.

 Ion .OH- terdapat pada molekul air yang terperangkap pada kaca saat proses
pembuatannya.

 Absorpsi ion juga dapat disebabkan oleh molekul besi, tembaga dan chromium.
Rugi Daya Serat optik

3. Rugi daya pada konektor dan Splicer


 Pada aplikasinya serat optic akan terhubung dengan perangkat penunjang lainnya.
 Untuk dapat menghubungkan serat optic dengan komponen penunjang lainnya maka
dibutuhkan konektor dan splicer.
 Konektor digunakan untuk menghubungkan ujung serat optic dengan komponen
penunjang. Hubungan konektor dengan serat optic bersifat tidak permanen.
 Splice digunakan untuk menyambung serat optic.
 Konektor dan splice memiliki kontribusi pada transmisi sinyal optic melalui serat
optic.
 Pemilihan konektor yang tidak tepat akan mengakibatkan rugi daya yang besar,
sehingga dibutuhkan kompenen penunjang berupa amplifier dalam jumlah banyak.
Rugi Daya Serat optik

4. Hamburan Rayleigh (Scattering)


 Rugi daya ini diakibatkan oleh variasi mikroskopik pada kepadatan material.
 Pada dasarnya serat optic terbentuk dari beberapa molekul dengan tinkat kepadatan
yang berbeda-beda.
 Adanya perbedaan kepadatan molekul pembentuk core dan cladding dapat
menyebabkan variasi indeks bias, sehingga menghasilkan fenomena hamburan
Rayleigh.
Rugi Daya Serat optik

5. Pembengkokan (Bending)

 Pada pengaplikasiannya, serat optic tidak selalu terpasang secara lurus. Sehingga
sangat dimungkinkan terjadinya pembengkokan pada serat optic.

 Pembengkokan (Bending) terdiri dari dua jenis, antara lain:

1. Pembengkokan makro

 Adalah kondisi dimana serat optic dibengkokkan dengan radius lebih besar dari radius inti core.

 Mengaktibatkan Sebagian sinyal hilang dalam pembengkokan serat optic.

2. Pembengkokan mikro

1. Adalah kondisi dimana serat optic mengalami tekanan dari luar, sehingga menimbulkan ketidak
sempurnaan inti serat optic.
Rugi Daya Serat optik

6. Coupling Losses

 Coupling losses umumnya terjadi pada tiga tipe sambungan serat


optik, antara lain:

1. Sambungan light source to fiber

2. Sambungan Fiber to fiber

3. Sambungan fiber to photodetector

 Adapun jenis-jenis coupling losses yang dapat ditimbulkan adalah:

1. Longitudinal misalignment

2. Lateral misalignment

3. Angular misaligmnet

Anda mungkin juga menyukai