Anda di halaman 1dari 5

Sri Kesari Warmadewa

914 M

Sri Kesari Warmadewa sedang menyaksikan pembuatan tugu kemenangan “jayastamba”


di Blanjong, Sanur atau dikenal dengan mana prasasti Blanjong. Dalam Prasasti Blanjong
menyebutkan kemenangan Sri Kesari Warmadewa yang memerintah pada tahun 914 M dalam
menghadapi musuh di daerah Gurun dan Suwal. Untuk memperingati kemenangan itu, Beliau
mendirikan tugu kemenangan yaitu di Desa Blanjong, Sanur, Denpasar dan Pura Puseh Malet
Gede, Desa Penempahan, Tampak Siring Gianyar.

Puputan Badung 1906

Raja Badung Bersama keluarga dan rakyatnya dengan berpakaian serba putih bertekad
untuk melawan Belanda sampai mati. Tekad seperti ini dikenal dengan istilah “Puputan”. Pada
tanggal 20 September 1906, pagi-pagi buta kota Denpasar dihujani tembakan meriam dari
Belanda dari pantai Sanur. Raja Badung yang telah bertekad dengan seluruh keluarganya beserta
prajurit dan rakyat melakukan “perang puputan” (perlawanan sampai titik darah penghabisan).
Perang Kusamba
1849 M

Laskar Kusamba di bawah pimpinan I Dewa Agung Putra Kusamba menyerang kubu
pertahanan Belanda di bawah pimpinan Jendral Andreas Victor Michiels di dekat pesisir pantai
Kusamba. Dalam penyerangan tersebut Jendral Andreas Victor Michiels Michiels terbunuh dan
akhirnya pasukan Belanda mundur.

Dang Hyang Nirartha


1489 M

Danghyang Nirartha sedang membaca hasil karyanya di Pantai sambil menikmati


keindahan alam sekitarnya. Tampak bangunan Candi, Padmasana dan Gunung Agung. Dang
Hyang Nirartha merupakan pencipta arsitektur padmasana untuk Pura Hindu di Bali. Semasa
perjalanan Nirartha, jumlah Pura-Pura di pesisir pantai di Bali bertambah dengan adanya
padmasana.
Penobatan Sri Kresna Kepakisan
1347-1350 M

Patih Gajah Mada dalam rangka menyatukan nusantara pada 1343 kerajaan Bali dapat
dikalahkan. Untuk itu maka diangkatnya Sri Kresna Kepakisan sebagai adipati di Bali dengan
restu dari Raja Majapahit dengan mempersembahkan keris Ki Durga Dungkul oleh Patih Gajah
Mada.

Peristiwa Bendera di Pelabuhan Buleleng


27 Oktober 1945

Tanggal 27 Oktober 1945 peristiwa tembak menembak antara tentara Belanda dari atas
kapal “Abraham Grijn” dengan para pemuda di Pelabuhan Buleleng dan pada peristiwa ini
pemuda I Ketut Merta gugur sebagai kusuma bangsa. Peristiwa ini terjadi karena pasukan
Belanda merampok logistik di gudang pelabuhan dan mengibarkan bendera Belanda di kantor
Bea Cukai. Akibat peristiwa ini pasukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) melakukan perang
Grilya dan terjadi tembak-menembak dengan tentara Belanda yang ada di atas kapal tersebut.
Sri Asta Sura Ratna
Bumi Banten Tahun 1338 M

Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten sedang dihadapi oleh Patih Gajah Mada. Tampak Kebo
Iwa sedang memimpin Pembangunan Bale Agung. Pusat pemerintahan dari raja Sri Asta Sura
Ratna Bumi Banten berada di Istana Singhamandawa di sekitar Desa Pejeng Gianyar.

Pembentukan Dewan
Perjuangan Rakyat Indonesia Sunda Kecil
1946

Pada tanggal 16 April 1946 di rumah I Dewa Nyoman Jehen di Munduk Malang diadakan
rapat untuk pembentukan DPRI Sunda Kecil di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai.
Serangan Terhadap Tangsi Nica
1946

Penyerbuan terhadap tangsi NICA yang berada di Tangsi Kayumas Kota Denpasar. Salah
seorang perwira Ida Bagus Japa gugur dalam peritiwa tersebut. Peristiwa ini diawali pada tanggal
18 April 1946 di Pagutan diadakan rapat untuk merancang serangan terhadap tangsi NICA di
kayumas, Kreneng dan Satria. Penyerangan dipimpin oleh Mayor Sugianyar dan dilaksanakan
pada malam hari bulan mati. Tangsi Kayumas diserbu dipimpin oleh Ida Bagus Japa dari timur
dan utara. Namun dalam pertempuran itu Ida Bagus Japa gugur. Kemudian pasukan pemuda
mundur kearah timur menuju Tegeh kori dan Penatih.

Anda mungkin juga menyukai