Anda di halaman 1dari 1

Nama: Ni Putu Oktapianty

kelas: XI iis 3

KHOTBAH AGAMA HINDU

om swastyastu

Perrtama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa karena berkat
Rahmat nya. kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan yang sehat. pada kesempatan ini,
izinkan saya untuk menyampaikan khotbah mengenai kerja keras dan ketekunan.

Ada sebuah plesetan yang mengatakan "orang menjual bakso untuk membeli tanah,
sebaliknya orang yang menjual tanah untuk membeli bakso".

Pernyataan tersebut tidaklah hanya sebuah plesetan. Kenyataannya memang banyakorang


yang mau bekerja keras dan tekun, walaupun hanya menjual bakso bisa sukses bahkan adayang bisa
membeli tanah. Sedangkan bagi orang yang tidak mau bekerja keras dan tekun, bisa jadi untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan menjual tanah warisan.

Siapapun orangnya, dari manapun asalnya semuannya adalah manusia yang memilikiwarna
darah yang sama. Ini berarti setiap manusia sebenarnya dibekali perangkat yang sama.Hanya maukah
manusia tersebut menggunakannya dengan penuh kerja keras dan tekun? Inilahsalah satu yang
menyebabkan perbedaan manusia, ada orang sukses dan tidak sukses

Dalam era globalisasi ini, hanya orang yang mau bekerja keras dan tekun yang akanmampu
bersaing dan bisa menjadi pemenang. Sebaliknya jika kita tidak mau bekerja keras dantekun, siap-
siaplah kita jadi pecundang dalam hidup ini. Lubang penderitaan sudah tersedia didepan kita, jika kita
yang tidak mau bekerja keras dan tekun. Jembatan sudah tersedia didepansana, yang akan
mengantarkan kita menuju pulau kesuksesan jika kita mau bekerja keras dantekun.

Cara yang baik agar kita mau bekerja keras dan tekun adalah membuang virus
yangmenggampangkan hidup, membuang virus kemalasan, membuang virus putus asa danmembuang
virus hura-hura. Jangan lagi kita bermalas-malasan sambil menunggu durian runtuhatau hanya berharap
dari undian lotre untuk menjadi jutawan. Jangan lagi kita bermalass-malasansambil berjudi sabung
ayam.

Sikap putus asa dalam hidup ini juga harus dikubur. Cobaan dan rintangan dalam hidupini
mesti kita lalui. Janganlah kita berhenti disebuah pohon besar yang bernama putus asa.Jangan lagi kita
membayangkan berapa hektar tanah warisan yang kita miliki. Warisan tersebutakan sangat cepat habis
jika kita menjalaninya cukup dengan berhura-hura. Anak- cucu kitahanya akan mendapat warisan
penderitaan.

Anda mungkin juga menyukai