ARIQ ARKAN
NIM : 6233111029
KELAS : PJKR II E 2023
TUGAS RUTIN 4
MATA KULIAH SOSIOLOGI OLAHRAGA
TOPIK:
OLAHRAGA DAN POLITIK (Bagian 2)
Jawablah Pertanyaan di bawah ini. Uraikan dengan Jelas. Gunakan Rujukan Modul Bahan
Kuliah Serta Perkaya dengan Sumber lainnya.
1. Jelaskan Apa yang ketahui tentang Olahraga dan Tokoh Politik.
Lengkapi dengan LINK YOUTUBE (Cukup satu) yang relevan dengan Jawaban Soal
Nomor 1.
3. Mengapa para pejabat Negara/Politikus tertarik untuk melibatkan diri dalam dunia
olahraga?
Lengkapi dengan LINK YOUTUBE (Cukup satu) yang relevan dengan Jawaban Soal
Nomor 3.
4. Sebutkan Garis besar dan ideologi olahraga dikutip oleh Donald W Calhoun ?
11. Carilah di internet bunyi SUMPAH ATLET di salah satu Event (Olimpiade, Asian
Games, Sea Games)
JAWAB :
1. Olahraga dan politik sering kali saling terkait dan memiliki implikasi yang signifikan
terhadap pengembangan olahraga. Beberapa implikasi dari hubungan antara olahraga
dan politik adalah sebagai berikut:
Pengaruh Pendanaan: Kebijakan politik dan keputusan anggaran yang dibuat
oleh pemerintah dapat memiliki dampak langsung terhadap pendanaan dan
pengembangan olahraga. Pemerintah seringkali mengalokasikan dana untuk
pembangunan fasilitas olahraga, program pelatihan atlet, dan promosi olahraga
di masyarakat.
Tingkat Partisipasi: Kebijakan politik dapat memengaruhi tingkat partisipasi
dalam olahraga di masyarakat. Inisiatif pemerintah seperti program sekolah
olahraga atau program olahraga komunitas dapat meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam aktivitas fisik.
Pengaturan dan Pengawasan: Pemerintah memiliki peran dalam mengatur dan
mengawasi olahraga untuk memastikan keamanan, keadilan, dan integritas
kompetisi. Hal ini melibatkan pembentukan undang-undang, peraturan, dan
lembaga pengawas olahraga.
Prestise Nasional: Keberhasilan dalam olahraga seringkali dianggap sebagai
prestasi nasional yang dapat meningkatkan citra negara di mata dunia. Politisi
sering menggunakan keberhasilan olahraga sebagai alat diplomasi untuk
memperkuat hubungan internasional dan mempromosikan identitas nasional.
Isu-isu Sosial dan Budaya: Olahraga dapat digunakan sebagai platform untuk
memperjuangkan isu-isu sosial dan budaya. Politikus seringkali memanfaatkan
olahraga untuk menyuarakan isu-isu seperti kesetaraan gender, hak asasi
manusia, atau integrasi sosial.
Kontroversi dan Konflik: Keputusan politik terkait dengan olahraga sering kali
memicu kontroversi dan konflik, baik di tingkat nasional maupun
internasional. Isu-isu seperti boikot, diskriminasi, atau korupsi dalam olahraga
dapat menjadi subjek perdebatan politik yang sengit.
Pengaruh Pemilihan Umum: Politisi sering kali memanfaatkan olahraga untuk
memperoleh dukungan politik. Partisipasi dalam acara olahraga, sponsorship,
atau dukungan terhadap tim olahraga tertentu dapat menjadi strategi politik
untuk mendapatkan popularitas dan dukungan dari pemilih.
Implikasi dari konsep olahraga dan politik ini menunjukkan bahwa hubungan antara
keduanya memiliki dampak yang luas terhadap pengembangan olahraga di tingkat
lokal, nasional, dan internasional. Sebagai contoh yang relevan dengan hubungan
antara olahraga dan politik, berikut adalah link video YouTube yang membahas
tentang bagaimana politik memengaruhi Olimpiade:
How Politics Ruined the Olympics
2. Keterlibatan para politikus atau pejabat negara dalam dunia olahraga bisa mencakup
berbagai hal, mulai dari menjadi pengambil keputusan dalam pembangunan
infrastruktur olahraga hingga terlibat langsung dalam manajemen federasi olahraga.
Berikut beberapa bentuk keterlibatan tersebut:
Pengambilan Keputusan: Para politikus atau pejabat negara seringkali terlibat
dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan fasilitas olahraga, alokasi
anggaran untuk pengembangan olahraga, atau kebijakan-kebijakan yang
memengaruhi dunia olahraga secara keseluruhan.
Manajemen Federasi Olahraga: Beberapa politikus atau pejabat negara dapat
terlibat secara langsung dalam manajemen federasi olahraga di tingkat
nasional atau internasional. Mereka mungkin menjadi anggota dewan
pengurus atau bahkan memegang posisi kepemimpinan di federasi olahraga
tertentu.
Promosi dan Dukungan: Politikus atau pejabat negara sering kali
menggunakan pengaruh dan platform mereka untuk mempromosikan dan
mendukung olahraga di masyarakat. Mereka bisa terlibat dalam kampanye-
kampanye promosi olahraga, acara-acara penghargaan olahraga, atau kegiatan-
kegiatan komunitas yang berhubungan dengan olahraga.
Pembentukan Kebijakan: Para politikus memiliki peran dalam membentuk
kebijakan-kebijakan yang memengaruhi olahraga, seperti kebijakan kesehatan,
pendidikan jasmani, atau peningkatan aksesibilitas fasilitas olahraga untuk
masyarakat umum.
Diplomasi Olahraga: Politikus atau pejabat negara juga dapat terlibat dalam
diplomasi olahraga, baik di tingkat nasional maupun internasional. Mereka
mungkin terlibat dalam perundingan antarnegara terkait dengan acara olahraga
internasional atau memanfaatkan pertandingan olahraga sebagai platform
untuk membangun hubungan diplomatik.
Pembinaan Atlet: Beberapa politikus atau pejabat negara memiliki minat
pribadi dalam olahraga dan terlibat dalam pembinaan atlet atau pelatihan
olahraga di komunitas mereka.
Keterlibatan para politikus atau pejabat negara dalam dunia olahraga bisa memiliki
dampak yang signifikan, baik dalam pengembangan olahraga itu sendiri maupun
dalam memengaruhi kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan olahraga.
3. Para pejabat negara atau politikus mungkin tertarik untuk melibatkan diri dalam dunia
olahraga karena alasan-alasan berikut:
Popularitas dan Dukungan Politik: Terlibat dalam dunia olahraga dapat
membantu meningkatkan popularitas dan dukungan politik bagi para pejabat
atau politikus. Mereka dapat memanfaatkan platform olahraga untuk
memperoleh dukungan dari masyarakat, terutama dari para penggemar
olahraga.
Prestise Nasional dan Internasional: Keterlibatan dalam olahraga, terutama
dalam kejuaraan internasional, dapat meningkatkan prestise negara di mata
dunia. Para pejabat atau politikus dapat menggunakan kesuksesan atlet atau
even olahraga untuk mempromosikan citra positif negara mereka di tingkat
nasional maupun internasional.
Diplomasi dan Hubungan Internasional: Olahraga sering digunakan sebagai
alat diplomasi untuk membangun dan memperkuat hubungan internasional.
Para pejabat atau politikus dapat menggunakan pertandingan olahraga atau
kejuaraan sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan bilateral atau
menjalin kerja sama dengan negara-negara lain.
Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat: Terlibat dalam dunia
olahraga juga dapat dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat. Para pejabat atau politikus dapat
mempromosikan gaya hidup aktif dan pentingnya olahraga dalam menjaga
kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi: Pembangunan fasilitas olahraga dan
penyelenggaraan acara olahraga besar dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan infrastruktur di suatu daerah atau negara. Para
pejabat atau politikus mungkin tertarik untuk terlibat dalam proyek-proyek ini
untuk memajukan pembangunan ekonomi lokal atau nasional.
Berikut adalah link video YouTube yang relevan dengan pertanyaan ini, yaitu tentang
bagaimana politik memengaruhi dunia olahraga:
How Politics Ruined the Olympics
5. Hubungan antara kemampuan karir politik dan partisipasi dalam olahraga dapat
dijelaskan melalui beberapa aspek:
Pembentukan Jaringan: Baik dalam politik maupun olahraga, penting untuk
memiliki jaringan yang kuat. Partisipasi dalam olahraga, terutama di tingkat
yang lebih tinggi seperti klub atau komunitas olahraga yang terorganisir, dapat
membantu seseorang membangun jaringan yang luas. Jaringan ini dapat
berguna dalam mendukung karir politik, seperti mendapatkan dukungan
politik atau akses ke sumber daya yang diperlukan.
Keterampilan Kepemimpinan: Aktivitas olahraga sering kali melibatkan
pengembangan keterampilan kepemimpinan, kerja tim, dan komunikasi yang
efektif. Kemampuan ini penting dalam politik, di mana seorang politikus perlu
memimpin, bekerja sama dengan orang lain, dan berkomunikasi dengan baik
untuk mencapai tujuan politiknya.
Pencitraan dan Reputasi: Partisipasi dalam olahraga dapat memengaruhi citra
dan reputasi seseorang di mata publik. Seorang politikus yang aktif dalam
olahraga dapat terlihat sebagai figur yang energik, sehat, dan memiliki
dedikasi yang tinggi, yang semuanya merupakan atribut yang dihargai dalam
politik.
Hubungan dengan Pemilih: Politikus yang aktif dalam olahraga dapat menarik
pemilih yang memiliki minat serupa dalam olahraga. Ini dapat membantu
politikus memperluas basis pemilihnya dan mendapatkan dukungan lebih
banyak di kalangan komunitas olahraga.
Manajemen Stres dan Kesehatan Mental: Olahraga dapat menjadi cara yang
efektif untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan mental, hal ini dapat
membantu politikus dalam menangani tekanan yang terkait dengan karir
politik mereka.
Meskipun hubungan antara kemampuan karir politik dan partisipasi dalam olahraga
dapat bervariasi tergantung pada konteks dan individu, namun secara umum,
partisipasi dalam olahraga dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi politikus
dalam membangun karir politik mereka.
8. Olahraga dan nasionalisme adalah dua konsep yang sering terkait erat. Dalam konteks
ini, olahraga digunakan sebagai sarana untuk memperkuat identitas nasional dan
kebanggaan akan negara. Hubungan antara olahraga dan nasionalisme dapat terlihat
dalam beberapa hal:
Representasi Negara: Dalam kompetisi olahraga internasional, atlet mewakili
negara mereka masing-masing. Kemenangan atau kekalahan mereka sering
dianggap sebagai prestasi nasional dan mencerminkan keunggulan atau
kelemahan negara dalam bidang olahraga tertentu.
Patriotisme dan Kebanggaan Nasional: Partisipasi dalam olahraga sering kali
memicu perasaan patriotisme dan kebanggaan akan negara. Pendukung tim
nasional sering merasakan ikatan emosional yang kuat dengan tim mereka,
dan kemenangan mereka dianggap sebagai kemenangan bagi negara itu
sendiri.
Simbolisme dan Identitas: Penggunaan simbol-simbol nasional, seperti
bendera, seragam, atau lagu kebangsaan dalam acara olahraga, memperkuat
identitas nasional dan mengingatkan orang-orang akan kesatuan nasional
mereka.
Diplomasi dan Hubungan Internasional: Olahraga dapat berfungsi sebagai alat
diplomasi, di mana partisipasi dalam acara olahraga internasional dapat
digunakan untuk memperbaiki hubungan diplomatik antara negara-negara atau
untuk mempromosikan citra positif suatu negara di mata dunia.
Solidaritas dan Persatuan: Kompetisi olahraga sering menjadi momen di mana
masyarakat bersatu dan mendukung tim atau atlet nasional mereka. Ini
memperkuat rasa persatuan dan solidaritas di antara pendukung dari berbagai
latar belakang.
Kesenangan dan Hiburan Nasional: Acara olahraga sering dianggap sebagai
hiburan nasional yang mempersatukan masyarakat, menghadirkan
kegembiraan dan kebanggaan nasional.
9. Olahraga dan ideologi politik adalah dua konsep yang dapat saling berhubungan
dalam beberapa cara. Olahraga sering kali dapat menjadi cermin atau refleksi dari
ideologi politik yang dominan dalam suatu masyarakat. Berikut adalah beberapa cara
di mana olahraga dan ideologi politik dapat terkait:
Pembiayaan dan Kebijakan: Pemerintah seringkali memiliki peran penting
dalam mengatur dan mendukung olahraga dalam suatu negara. Kebijakan
pendanaan olahraga, pembangunan fasilitas olahraga, dan alokasi sumber daya
dapat mencerminkan prioritas dan nilai-nilai yang dianut oleh ideologi politik
pemerintah.
Representasi dan Identifikasi: Olahraga dapat digunakan untuk
mempromosikan atau mengidentifikasi dengan ideologi politik tertentu.
Misalnya, beberapa olahraga tradisional dianggap sebagai bagian dari warisan
budaya dan nasionalisme, sementara olahraga baru atau inovatif dapat
mencerminkan nilai-nilai modernitas atau kemajuan.
Politik Korporat: Di dunia olahraga profesional, hubungan antara olahraga dan
ideologi politik juga dapat tercermin dalam politik korporat. Sponsor
perusahaan atau pemilik tim olahraga mungkin memiliki preferensi ideologis
yang mencerminkan nilai-nilai atau pandangan politik tertentu.
Kesenjangan dan Keadilan: Isu-isu sosial dan politik seperti kesenjangan
ekonomi, rasial, atau gender sering kali tercermin dalam struktur dan dinamika
olahraga. Ideologi politik yang mendominasi dalam suatu masyarakat dapat
mempengaruhi sikap dan tindakan yang diambil terkait dengan masalah-
masalah ini dalam konteks olahraga.
Diplomasi dan Hubungan Internasional: Olahraga sering digunakan sebagai
alat diplomasi dan diplomasi publik untuk mempromosikan kepentingan
politik suatu negara di arena internasional. Pertandingan olahraga
internasional, seperti Olimpiade atau Piala Dunia, dapat menjadi ajang di
mana persaingan politik dan kepentingan nasional bisa tercermin.
Dengan demikian, olahraga dan ideologi politik memiliki hubungan yang kompleks
dan saling memengaruhi dalam berbagai aspek. Ideologi politik yang dominan dalam
suatu masyarakat dapat mencerminkan dan mempengaruhi cara olahraga diatur,
dipraktikkan, dan dipahami oleh individu dan kelompok dalam masyarakat tersebut.
10. umpah Olimpiade, yang juga dikenal sebagai Sumpah Olimpiade atau Sumpah Atlet,
adalah sebuah deklarasi yang diucapkan oleh atlet selama upacara pembukaan
Olimpiade. Sumpah ini pertama kali diusulkan oleh Pierre de Coubertin, pendiri
Olimpiade modern, dan pertama kali diucapkan oleh atlet Belgia Victor Boin selama
Olimpiade Musim Panas 1920 di Antwerp, Belgia.
Berikut adalah teks dari Sumpah Olimpiade yang idealisme, sebagaimana yang
diusulkan oleh Pierre de Coubertin:
"Saya bersumpah bahwa saya akan berpartisipasi dalam Olimpiade tanpa melakukan
pelanggaran hukum dan tanpa menggunakan substansi yang dilarang; dan bahwa saya
akan menjaga, di atas semua, semangat Olimpiade yang suci. Saya bersumpah bahwa
saya akan menghormati dan mematuhi semua peraturan yang mengatur Olimpiade,
dalam jiwa dan dalam letter, dengan tujuan untuk memajukan kehormatan Olimpiade,
meningkatkan kehormatan atlet, dan mempromosikan perdamaian di seluruh dunia."
11. Sumpah Atlet pada berbagai event olahraga sering kali memiliki kesamaan dalam
prinsip dan semangatnya, meskipun mungkin ada perbedaan dalam kata-kata yang
digunakan tergantung pada penyelenggara acara dan budaya lokal.
Sebagai contoh, berikut adalah teks Sumpah Atlet yang diucapkan oleh atlet pada
Olimpiade: "Saya bersumpah bahwa saya akan menghormati semua peraturan
Olimpiade dan komitmen lainnya yang diwajibkan kepada saya sebagai atlet, serta
menjunjung tinggi integritas dan keadilan. Saya akan bersaing dengan jiwa yang
murni, tanpa doping dan tanpa campur tangan yang tidak adil. Saya akan
menghormati dan menghargai lawan saya, menjunjung tinggi semangat olahraga yang
adil dan kebersamaan. Dalam semangat persaudaraan, saya akan berkompetisi untuk
kemenangan yang adil dan demi kehormatan negara saya. Semoga Olimpiade ini
membawa kedamaian dan persatuan kepada seluruh umat manusia."
12. Berikut adalah contoh sumpah atlet yang pernah dibacakan pada PON:
"Saya sebagai atlet yang akan bertanding dalam Pekan Olahraga Nasional (PON)
tahun ini, bersumpah dengan nama Tuhan Yang Maha Esa, bahwa saya akan
menjunjung tinggi sportivitas dan fair play dalam setiap pertandingan yang akan saya
ikuti. Saya akan berjuang dengan segala kemampuan yang saya miliki, demi meraih
prestasi yang terbaik bagi provinsi atau daerah yang saya wakili. Saya siap
menghadapi segala rintangan dan tantangan dengan semangat juang yang tinggi, serta
mampu menerima hasil yang diperoleh dengan lapang dada. Demikianlah sumpah ini
saya ucapkan dengan segenap hati dan kesadaran, tanpa tekanan dari pihak manapun."