Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RUTIN 7

MATA KULIAH SOSIOLOGI OLAHRAGA


NAMA : IMELDA BR SITEPU
NIM : 6223311023
Kelas : PJKR - H

Bit.ly/tugas_sosiologi_or

TOPIK:

OLAHRAGA DAN INDUSTRI


TUGAS A
A. Bacalah dengan seksama ARTIKEL tentang olahraga dan Industri via LINK di bawah ini:

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/industri-olahraga-potret-dan-
tantangannya-di-indonesia

Sebagai bukti membaca, Jawablah Pertanyaan di bawah ini

1. Apa yang dimaksud dengan Industri Olahraga

Industri olahraga ádalah kegiatan bisnis di bidang olahraga dalam bentuk produk barang dan/atau
jasa. olahraga yang dilakukan Oleh pemerintah , pemerintah daerah , dan/atau masyarakat dengan
wajib memperhatikan tujuan keolahragaan nasional serta prinsip-prinsip penyelenggaraan
keolahragaan.

2. Apa saja cakupan Industri Olahraga

Dalam buku kontemporari sport Menejemen 2018 terdapat tiga pendekatan dalam melihat cakupan
bagian yakni dari Sisi jenis olahraga aktivitas olahraga maupun industri

Dari Sisi setting aktivitas olahraga olahraga mencakup berbagai setting kegiatan olahraga terdapat
lebih dari 1400 daftar hal hal yang berhubungan dengan olahraga yang dapat dimasuki oleh industri
olahraga mulai dari cabang olahraga khusus olahraga olahraga kampus media seponsor olahraga
layanan profesional fasilitas produsen dan penjual pertemuan hingga pemeran olahraga

Cakupan industri olahraga dari Sisi model industri nya dapat meliputi antara lain model komunikasi
olahraga model dampak ekonomi model aktivitas olahraga hingga model tipe produk olahraga

Berdasarkan tipe produknya terdapat tiga segmen industri olahraga.

pertama Sport Performance, segmen ini meliputi berbagai bentuk seperti olahraga kampus
Perkumpulan kebugaran game olahraga olahraga profesional hingga taman olahraga kota

kedua Sport Production, segmen ini meliputi antara lain bola basket bola tenis sepatu olahraga
kolam renang serta perlengkapan olahraga lainnya

ketiga sport promotion, segmen ini berupa barang dagangan seperti kaos atau baju yang berlogo
media cetak dan elektronika serta Sport marketing
3. Sebutkan Bunyi Regulasi yang menyatakan tentang Industri Olahraga sebagaimana
tercantum dalam Undang Undang No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional?

a bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


mengamanatkan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial;

b. bahwa dalam rangka mengisi kemerdekaan dan memajukan kesejahteraan umum perlu
mewujudkan kehidupan bangsa yang bermanfaat bagi pembangunan yang berkeadilan dan
demokratis secara bertahap dan berkesinambungan;

c. bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa melalui instrumen pembangunan nasional di bidang


keolahragaan merupakan upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia secara jasmaniah,
rohaniah, dan sosial dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, sejahtera, dan
demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;

d. bahwa pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dapat menjamin pemerataan
akses terhadap olahraga, peningkatan kesehatan dan kebugaran, peningkatan prestasi, dan
manajemen keolahragaan yang mampu menghadapi tantangan serta tuntutan perubahan kehidupan
nasional dan global memerlukan sistem keolahragaan nasional;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan
huruf d perlu dibentuk Undang-Undang tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

TUGAS B

B. Bacalah dengan seksama ARTIKEL tentang olahraga dan Industri via LINK di bawah ini:

https://semnas.univpgri-palembang.ac.id/index.php/semolga/article/viewFile/24/26

Kerjakanlah tugas di bawah ini:

Baca mulai dari Awal sampai dengan Selesai Artikel Tersebut. Sebagai bukti telah membaca Silakan
Lakukan tugas sebagai berikut:

Industry olahraga dunia

Keberadaan industri olahraga di tingkat dunia terus berkembang pesat. Negara maju seperti
Amerika, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, dan China telah menjadikan olahraga
sebagai industri unggulan sekaligus pemasok devisa negara. Bahkan, olahraga terus dirancang
sebagai industri modern berskala global.

Salah satu jejak munculnya industri olahraga dapat dirujuk saat Peter Ueberroth sukses mengusung
bisnis dalam penyelenggaraan Olimpiade Los Angeles pada 1984. Pada saat itu, penyelenggaraan
pesta olimpiade berhasil mencetak laba 227,7 juta dollar AS yang ditandai dengan munculnya
produk Nike sebagai sponsor kegiatan tersebut. Sejak saat itu, berbagai negara terus
mengembangkan industri olahraga.

Salah satu potensi industri olahraga di tingkat global berada di kawasan Amerika Utara. Hasil
perhitungan dari pricewaterhouse cooper (PwC) dengan menggunakan perhitungan tingkat
pertumbuhan tahunan majemuk compound annual growth rate atau CAGR) menunjukkan, nilai
pasar olahraga di Amerika Utara diperkirakan meningkat dari 60,5 miliar dollar AS di tahun 2014
menjadi 75,5 miliar dollar AS di tahun 2019. Sumber peningkatan tersebut berasal dari kerja sama
hak media yang nilainya melebihi penerimaan dari tiket masuk. Diperkirakan, penerimaan dari hak
siar media olahraga meningkat sebesar 7,2 persen dari tahun 2014, yakni sebesar 14,6 miliar dollar
AS menjadi 20,6 miliar dollar AS (Heitner, 2015). Pertumbuhan industri olahraga itu dipicu oleh
perkembangan internet dan digitalisasi. Selain itu, masing-masing kawasan memiliki kekhasan dalam
pengembangan industri olahraga. Misalnya, Amerika Serikat dengan olahraga basket. Sedangkan
Eropa, terutama Inggris, mengedepankan industri olahraga sepak bola.

Industry Olahraga Nasional

Di Indonesia, industri olahraga merupakan salah satu bentuk implementasi dari Undang-Undang
(UU) Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Lebih lanjut, industri olahraga
juga diatur dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2015 tentang Pembinaan dan Pengembangan Industri Olahraga Nasional.

Menurut aturan tersebut, industri olahraga adalah kegiatan bisnis bidang olahraga dalam bentuk
produk barang dan atau jasa. Industri olahraga dapat berbentuk prasarana dan sarana yang
diproduksi, diperjualbelikan, atau disewakan untuk masyarakat. Prasarana dan sarana ini dapat
meliputi 1) tempat atau ruangan termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga atau
penyelenggaraan olahraga maupun 2) peralatan olahraga dan perlengkapan yang digunakan untuk
kegiatan olahraga.

Industri olahraga juga dapat berbentuk jasa penjualan kegiatan cabang olahraga sebagai produk
utama yang dikemas secara profesional, yang meliputi 1) kejuaraan nasional dan internasional, 2)
pekan olahraga daerah, wilayah, nasional, dan internasional, promosi, eksibisi, dan festival olahraga,
3) keagenan, layanan informasi, dan konsultasi keolahragaan. Kegiatan menjalankan bisnis di bidang
olahraga ini merupakan hak setiap warga negara. Baik pemerintah pusat, daerah, maupun
masyarakat dapat menjalankan industri olahraga. Dalam aturan UU 3/2005 disebutkan, setiap
pelaksana industri olahraga yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat wajib memperhatikan tujuan keolahragaan nasional serta prinsip penyelenggaraan
kegiatan olahraga.

Di sisi lain, pemerintah memiliki peran khusus, yakni sebagai pembina dan pendorong
pengembangan bisnis sarana olahraga dalam negeri hingga sebagai fasilitator perwujudan kemitraan
pelaku industri olahraga dengan media massa dan media lainnya. Bagi keolahragaan secara umum,
hasil industri olahraga ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan keolahragaan, di samping
sumber lain, seperti masyarakat, kerja sama, bantuan luar negeri, hingga sumber lain yang sah
menurut ketentuan perundangan. Gambar dibawah merupakan pembukaan asean games 2018 di
stadion Gelora Bung Karno, salah satu sarana yang dibangun untuk dilaksanakannya event olahraga.
sejak mendapatkan payung hukum pada tahun 2005 di atas, industri olahraga di Tanah Air terus
dikembangkan. Di sisi ekonomi, belum ada angka pasti mengenai nilai ekonomi dari industri
olahraga. Namun demikian, jumlah uang yang berputar setiap tahunnya diperkirakan mencapai 0,2
persen dari PDB, atau ekuivalen dengan Rp 25 triliun. Perbandingan ini mengacu pada laporan AT
Kearny tentang industri olahraga dunia.

Di Indonesia, penyumbang terbesar pertumbuhan industri olahraga berasal dari sepak bola.
Kontribusinya yang masif berasal dari jumlah klub dan suporter yang besar dan tersebar di seluruh
Indonesia. Sepak bola menyumbang 40 persen dari total industri olahraga nasional. Sisanya dibagi
pada beberapa olahraga yang tengah populer di masyarakat. Di kancah dunia, Indonesia masih
berada di posisi ke-37 negara produsen peralatan olahraga terbesar dunia pada tahun 2019. Level
tersebut dianggap terlalu rendah untuk negara industri besar seperti Indonesia. Kemenpora
kemudian menargetkan Indonesia masuk 15 besar daftar negara industri olahraga dunia.

Selain itu, industri alat olahraga juga merupakan salah satu bagian penting yang menjadi fokus dalam
pembinaan dan pengembangan olahraga nasional. Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional (RIPIN) 2015–2035, industri alat olahraga masuk dalam kategori industri aneka yang
menjadi salah satu sektor dari 10 industri prioritas nasional. Sebagai industri prioritas, industri aneka
(termasuk alat olahraga) mendapatkan akselerasi dalam pengembangannya.

Tantangan industry olahraga nasional

Kendati terus dipacu untuk berkembang dengan beragam kebijakan, hingga kini industri olahraga
nasional masih dibelit beragam persoalan dan tantangan baik dari para pelaku industri maupun
minat masyarakat. Padahal, industri olahraga diharapkan bisa menjadi industri generasi keempat,
selain industri media, kreatif, dan digital, yang memiliki prospek di masa mendatang. Pertumbuhan
industri olahraga akan memunculkan industri kreatif dalam penyediaan sarana dan prasarana
olahraga sehingga akan menumbuhkan daya saing baik di industri lokal ataupun internasional.
rencana strategis kemempora 2016-2019 memetakan, industri olahraga merupakan salah satu
potensi di bidang keolahragaan yang terus berkembang. Bahkan, industri olahraga juga mampu
menggerakkan industri lain, seperti perhotelan, transportasi, event organizer hingga peralatan
olahraga.

Berbagai event olahraga di Indonesia dapat mendatangkan wisatawan mancanegara dan domestik.
Selain itu, berbagai event olahraga juga dapat mendorong pembangunan infrastruktur dan
pemberdayaan masyarakat. Perkembangan industri olahraga juga dapat dilihat dari jenis produknya,
mulai dari sarana dan prasarana olaraga, jasa, hingga berita tentang olahraga yang semakin
dikonsumsi oleh masyarakat.

Persoalan pertama adalah belum adanya sinergi antara industri olahraga, pariwisata, dan industri
lainnya untuk mendukung prestasi olahraga dan perekonomian bangsa. Persoalan lain adalah belum
terintegrasinya kompetisi olahraga dalam bingkai industri yang bernilai ekonomi, baik event olahraga
itu sendiri maupun dampaknya dalam berbagai sektor ehidupan lainnya, seperti pariwisata dan
perluasan informasi kegiatan olahraga berupa tayangan dan hiburan.

Persoalan menyangkut industri olahraga, menurut Sigit Nugroho dalam industry olahraga (2019),
dapat dikelompokkan menjadi enam hal. Enam persoalan tersebut adalah permodalan, lemah dalam
memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar, keterbatasan pemanfaatan dan
penguasaan teknologi, strategi pemasaran produk untuk masuk pasar bebas, lemah dalam jaringan
usaha dan kerja sama usaha, dan mentalitas usaha dan kewirausahaan. Selain persoalan di atas,
tantangan mengembangkan industri olahraga juga tidak lepas dari faktor lain, seperti tren pasar dan
antusiasme masyarakat dalam menonton pertandingan olahraga.

Industri olahraga Indonesia masih tampak sekadar sebagai kepanjangan tangan industri olahraga
global. Hal ini, antara lain, tecermin dari terbatasnya produk industri olahraga Indonesia yang
dikenal dan mampu bersaing di pasar global maupun di Indonesia sendiri. Perlengkapan olahraga
produk lokal, seperti pakaian dan sepatu, masih kalah bersaing dengan produk luar dengan merek
tertentu, seperti Adidas, Nike, Puma, dan Reebok. Selain itu, selama bertahun-tahun, Indonesia
masih menggantungkan kebutuhan berbagai perlengkapan dan peralatan olahraga pada produk-
produk impor.

pengembangan industri olahraga di Indoensia memiliki permasalahan diantaranya adalah 1)


Permasalahan permodalan, 2) Lemah dalam memperolah peluang pasar dan memperbesar pangsa
pasar, 3) Keterbatasan pemanfaatan dan penguasaan teknologi, 4) Masalah dalam strategi
pemasaran produk, 5) Lemah dalam jaringan usaha dan kerja sama usaha, 6) Kelemahan dalam
menalitas usaha dan kewirausahaan

Dari uraian di atas dapat kita nyatakan bahwa perkembangan industri olahraga adalah salah satu
cara dalam meningkatkan nilai hakikat manusia dalam pencapaian pengembangan diri dalam segala
bidang. Bahkan jika kita jeli olahraga sendiri juga telah memasukkan nilai-nilai yang dikandungnya
kedalam industri olahraga, diantaranya adalah sikap kompetitif, sportivitas bersaing dan skill.
Industri olahraga meskipun dalam pemahaman dipandang negatif sebagai kapitalisme olahraga,
tetapi dapat kita benarkan bahwa dalam sifat unsur mendasar dari kapitalisme adalah kekuatan
modal dan daya saing, hanya saja pengertian modal dalam khasanah kita terbatas kepada materi,
dan menutup semua kemungkinan jika pemodal bukanlah pemodal yang kuat, maka industri
olahraga yang dibangun tidaklah mampu berdaya saing. Dan inilah yang menjadi bahan kritisi kita
dalam memahami dimensi industri olahraga

Buatlah Rangkuman Artikel (kurang lebih 5 Halaman Ukuran A4)

Disarankan dalam Rangkuman Artkel tersebut secara kreatif Mahasiswa menyisipkan gambar
gambar/Foto yang Relevan agar Makalan menarik.

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai