id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh:
Agus Kristiyanto1
1
Agus Kristiyanto adalah dosen pada Jurusan POK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
(UNS).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
Pendahuluan
commit to user
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
potensi industri olahraga jika digali dan dikembangkan, dapat menjadi sebuah
solusi bagi upaya pengentasan kemiskinan dan persoalan pengangguran. Ada
apa dengan kemiskinan dan pengangguran ?
Kemiskinan dan pengangguran merupakan sebuah kompleksitas yang
senantiasa menjadi persoalan bangsa-bangsa di dunia ini, terlebih lagi di
negara yang sedang berkembang, seperti di Indonesia. Pertumbuhan jumlah
penduduk tidak sebanding dengan kesempatan kerja yang tersedia. Akhirnya
jumlah pengangguran semakin meningkat dan jumlah penduduk miskin juga
semakin bertambah. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan belum
membaiknya krisis dan belum stabilnya ekonomi makro, yang mengakibatkan
banyak orang kehilangan pekerjaan sebagai korban dari Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK).
Masalah kemiskinan dan pengangguran tetap akan menghantui
Indonesia untuk lima tahun yang akan datang. Paling banyak bisa diciptakan
situasi serta kondisi di mana orang mempunyai harapan. Pada waktu ini maka
harapan ini pun masih langka. Nyatanya, beberapa pengukuran consumers
index, dari Bank Indonesia dan lainnya, masih di bawah 100, artinya, harapan
serba mineur. ( M. Sadli, Business News, Senin 8 Agustus 2005).
Berdasarkan catatan dari berbagai sumber, jumlah penduduk miskin di
Indonesia adalah sebesar 15 % pada tahun 2005, sedangkan akhir tahun 2006,
penduduk miskin di Indonesia sebesar 13,3 % (Nurhadi, 2007). Secara
proporsional prosentasenya mungkin menurun namun secara absolut-
kuantitatif, jumlah penduduk miskin di Indonesia kemungkinan tidak berkurang.
Bagaimana dengan angka pengangguran ?
Angka pengangguran pemuda secara nasional adalah sebesar 16,7 %.
Secara nasional angka penggangguran laki-laki sebesar 13,9 %, sedangkan
pengangguran perempuan sebesar 21,3 %. Angka pengangguran di perkotaan
lebih besar daripada di desa. Penggangguran di perkotaan sebesar 20,7 % dan
penggangguran di pedesaan 13,6 %. (Data Kemenegpora dan BPS, 2006).
commit to user
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
Metode Penelitian
commit to user
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
Hasil
commit to user
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
70
60
50
40 Jumlah Responden
30 yang diteliti
20
10
0
Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur
Analisis dan pembahasan meliputi: (1) profil industri olahraga, dan (2)
respon pelaku usaha industri olahraga.
commit to user
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
42% Laki-laki
58% Perempuan
commit to user
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
hanya mampu menggaji pekerjanya maksimal Rp. 500.000,-, karena gaji yang
diberikan amat bergantung pada order atau pesanan.
Industri di Jawa Tengah, merupakan industri rumahan (home industry)
yang berkembang dalam segmen usaha kecil, bahkan usaha mikro. Sebagian
besar usaha hanya merupakan kegiatan bisnis sampingan yang masih bersifat
musiman dengan volume produksi usaha sesuai trend pesanan masyarakat.
Profil industri olahraga di Propinsi Jawa Timur mengkaji sampel industri
yang meliputi kota/kabupaten Nganjuk, Madiun, dan Ponorogo. Masing-masing
kota/kabupaten hanya diambil dua industri rumahan (home industry) yang
menjadi ciri khas industri olahraga di Jawa Timur. Sebagai industri rumahan,
maka industri di ketiga kota tersebut mempekerjakan relatif sedikit karyawan,
karena volume produksi sangat tergantung pada omzet yang bersifat musiman.
Keenam industri rumahan tersebut jika digabung, maka jumlah pekerja
yang aktif bermatapencaharian dalam industri tersebut berjumlah 102 orang,
dengan komposisi pekerja 64 orang pekerja laki-laki dan 38 pekerja
perempuan. Pekerja laki-laki sebesar 62,7 %, pekerja perempuan sebesar 37,3
%. Penghasilan mereka rata-rata di bawah Rp. 1.000.000,- per bulan, bahkan
beberapa industri yang kecil volume produksinya hanya mampu membayar
pekerjanya sebesar Rp. 500.000,- per bulan. Hal tersebut jelas bukan
merupakan penghasilan yang layak, terlebih lagi mereka memiliki tanggungan
3-4 orang dalam keluarganya.
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Kesimpulan
commit to user
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
Profil industri barang dan atau jasa olahraga yang disurvey meliputi
industri yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kota yang
disurvey meliputi: Majalengka, Solo, Sukoharjo, Karanganyar, Nganjuk, Madiun,
dan Ponorogo. Jumlah yang disurvey di Jawa Barat sejumlah 1 industri yang
mempekerjakan 100 orang; di Jawa Tengah sejumlah 10 industri barang dan
jasa olahraga yang mempekerjakan sejumlah 92 orang; di Jawa Timur 6
industri pakaian dan peralatan olahraga yang mempekerjakan 102 orang;
Komposisi pekerja di sektor industri olahraga adalah: di Jawa Barat
meliputi 58 % pekerja laki-laki dan 42 % pekerja perempuan; di Jawa Tengah,
75 % pekerja laki-laki dan 25 % pekerja perempuan; dan di Jawa Timur,
pekerja laki-laki 62,7 % dan 37,3 % pekerja perempuan;
Penghasilan pekerja di industri barang dan jasa olahraga di Jawa Barat,
Jawa Tengah, dan Jawa Timur sebagian besar adalah berkisar Rp. 500.000,-
s/d Rp. 1.000.000,- per bulan dengan tanggungan keluarga rata-rata 3 orang.
Dengan fakta yang demikian, maka dapat dipahami bahwa secara riil bekerja di
sektor industri belum bisa menjanjikan, apalagi banyak pekerja home industri
olahraga yang digaji di bawah Rp. 500.000,- per bulan. Jadi, industri olahraga
secara faktual sekedar memberikan lapangan pekerjaan sampingan bagi
sebagian masyarakat, namun belum berdampak secara besar bagi
pengentasan kemiskinan dan peningkatan pengangguran.
Rekomendasi
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
Daftar Pustaka
commit to user
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
commit to user
Makalah untuk Proceeding Konvensi Nasional Penjas- Bandung 24-25 Nopember 2008