Anda di halaman 1dari 3

CONTOH ANALISA BENTUK DAN SITZ IM LEBEN

Secara jelas dapat ditentukan jenis teks kitab Yunus ini, secara khusus pasal 4:1-11,
ditulis dengan menggunakan bentuk prosa dan dengan menggunakan bentuk cerita orang
ketiga. Mengenai bentuk sastra kitab Yunus ada beberapa pendapat yang berbeda. “Beberapa
penafsir berpendapat bahwa kitab Yunus adalah legende, yaitu riwayat suci mengenai
seorang nabi, bernama Yunus” (Kramer, 20078:6). “Penafsir lain lagi menganjurkan supaya
kita membaca kitab Yunus sebagai midrash, sebagai penjelasan atau tafsiran (bnd. II Taw.
24:27) tentang ayat-ayat tertentu dalam Perjanjian Lama” (Kramer, 20078:6). Pendapat yang
lain berpendapat bahwa kitab Yunus adalah cerita yang bersifat pengajaran atau pendidikan,
di mana penulis kitab hendak menyampaikan cerita yang daripadanya pembaca dapat
menarik pelajaran (Kramer, 20078:6). Saya sendiri lebih setuju dengan pendapat A. Th.
Kramer (20078:6-7) bahwa kitab Yunus ini adalah cerita yang bersifat pengajaran atau
pendidikan, karena memang dalam kitab ini tidak indikasi bahwa dia adalah kitab legende
atau riwayat suci mengenai seorang nabi sebab tokoh Yunus dalam kitab ini sendiri dikritik
dan dia bukanlah seorang nabi yang patut untuk ditiru atau diteladani; dan kitab ini juga
bukan tafsiran dari ayat-ayat tertentu dalam Perjanjian Lama, oleh karena ayat yang mana
yang dalam Perjanjian Lama yang ditafsirkan oleh kitab Yunus? Sangat sulit untuk
menemukan teks lain dalam Perjanjian Lama yang mirip dengan teks Yunus 4:1-11 ini
sebagai perbandingan genre. Mungkin hanya dapat disebut teks dalam Yeremia 20:14-18
mengenai keluhan Yeremia terhadap penggilannya yang sedikit mirip dengan teks Yunus 4:1-
11, meskipun demikian tidak dapat disejajarkan secara persis.
Unsur-unsur Yunus 4:1-11 Yeremia 20:14-18
Alasan keluhan nabi 4:1 Tetapi hal itu sangat 20:18 Mengapa gerangan aku
mengesalkan hati Yunus, lalu keluar dari kandungan,
marahlah ia. melihat kesusahan dan
kedukaan, sehingga hari-
hariku habis berlalu dalam
malu?
Keluhan/kemarahan nabi Dan berdoalah ia kepada Terkutuklah hari ketika aku
TUHAN, katanya: "Ya dilahirkan! Biarlah jangan
TUHAN, bukankah telah diberkati hari ketika ibuku
kukatakan itu, ketika aku melahirkan aku! 15
masih di negeriku? Itulah Terkutuklah orang yang
sebabnya, maka aku dahulu membawa kabar kepada
melarikan diri ke Tarsis, bapaku dengan mengatakan:
sebab aku tahu, bahwa "Seorang anak laki-laki telah
Engkaulah Allah yang dilahirkan bagimu!" yang
pengasih dan penyayang, membuat dia bersukacita
yang panjang sabar dan dengan sangat. 16 Terjadilah
berlimpah kasih setia serta kepada hari itu seperti
yang menyesal karena kepada kota-kota yang
malapetaka yang hendak ditunggangbalikkan TUHAN
didatangkan-Nya. 3 Jadi tanpa belas kasihan!
sekarang, ya TUHAN, Didengarnyalah kiranya
cabutlah kiranya nyawaku, teriakan pada waktu pagi dan
karena lebih baik aku mati hiruk-pikuk pada waktu
dari pada hidup." tengah hari! 17 Karena hari
itu tidak membunuh aku
selagi di kandungan,
sehingga ibuku menjadi
kuburanku, dan ia
mengandung untuk
selamanya!
4
Jawaban Allah Tetapi firman TUHAN:
"Layakkah engkau marah?"
Peristiwa selanjutnya Yunus telah keluar
meninggalkan kota itu dan
tinggal di sebelah timurnya.
Ia mendirikan di situ sebuah
pondok dan ia duduk di
bawah naungannya
menantikan apa yang akan
terjadi atas kota itu. 6 Lalu
atas penentuan TUHAN
Allah tumbuhlah sebatang
pohon jarak melampaui
kepala Yunus untuk
menaunginya, agar ia
terhibur dari pada kekesalan
hatinya. Yunus sangat
bersukacita karena pohon
jarak itu. 7 Tetapi keesokan
harinya, ketika fajar
menyingsing, atas penentuan
Allah datanglah seekor ulat,
yang menggerek pohon jarak
itu, sehingga layu. 8 Segera
sesudah matahari terbit,
maka atas penentuan Allah
bertiuplah angin timur yang
panas terik, sehingga sinar
matahari menyakiti kepala
Yunus, lalu rebahlah ia lesu
dan berharap supaya mati,
katanya:
Keputusasaan nabi "Lebih baiklah aku mati dari
pada hidup."
Tanggapan Allah Tetapi berfirmanlah Allah
kepada Yunus: "Layakkah
engkau marah karena pohon
jarak itu?"
Jawaban nabi Jawabnya: "Selayaknyalah
aku marah sampai mati."
Pengajaran Allah kepada Lalu Allah berfirman:
nabi "Engkau sayang kepada
pohon jarak itu, yang
untuknya sedikitpun engkau
tidak berjerih payah dan yang
tidak engkau tumbuhkan,
yang tumbuh dalam satu
malam dan binasa dalam satu
malam pula. 11 Bagaimana
tidak Aku akan sayang
kepada Niniwe, kota yang
besar itu, yang berpenduduk
lebih dari seratus dua puluh
ribu orang, yang semuanya
tak tahu membedakan tangan
kanan dari tangan kiri,
dengan ternaknya yang
banyak?"

Untuk Sitz im Leben atau bidang kehidupan dari teks Yunus 4:1-11 ini tentunya
sangat dipengaruhi oleh bentuk sastra dari kitab Yunus, yaitu cerita yang bersifat pengajaran
atau pendidikan. Berdasarkan bentuk sastra tersebut dapat dikatakan Sitz im Lebennya pada
masa itu adalah pertemuan-pertemuan dalam rangka pengajaran untuk tidak bersikap terlalu
eksklusif dan rasialis terhadap orang asing ataupun bangsa-bangsa lain, di mana ada orang-
orang dari kelompok teokrasi1 yang bersikap sangat eksklusif dan rasialis, sehingga
pendengar diharapkan tidak mengikuti sikap mereka tersebut. Pada masa-masa selanjutnya
kemungkinan Sitz im Lebennya juga berkaitan dengan pengajaran dalam keluarga, di mana
lewat cerita yang disampaikan oleh orang tua mengenai kisah nabi Yunus kepada anak-
anaknya diharapkan mereka dapat menghargai orang asing, karena Allah pun sebenarnya
mengasihi mereka juga dan mereka juga dapat belajar dari kisah nabi Yunus tersebut untuk
tidak bersikap picik dan selalu menganggap diri benar karena manusia itu terbatas dan
seringkali tidak dapat mengerti atau memahami maksud Allah.
1
Menurut Otto Plöger, pada masa pasca-pembuangan muncul dua kelompok yang berbeda dikalangan orang
Yahudi, yaitu kelompok teokrasi dan kelompok eskatologi (Santoso, 2009:96). Kelompok teokrasi adalah
kelompok yang percaya bahwa kemerdekaan telah diperoleh oleh orang Yahudi pada masa pasca pembuangan,
di mana mereka sangat individualistis dan rasialistis; sedangkan kelompok eskatologi adalah kelompok yang
percaya bahwa pada masa pasca-pembuangan, bangsa Yahudi belum mendapatkan kemerdekaan dan
kemerdekaan yang dianggap oleh kelompok teokrasi telah mereka peroleh adalah kemerdekaan yang semu,
kelompok ini adalah kelompok yang bersikap partikularis dan universal (Lih. Santoso, 2009:96).

Anda mungkin juga menyukai