Ditiijabar
Ditiijabar
Latar belakang DI/TII di Jawa Barat adalah penandatanganan Perjanjian Renville pada 1948 yang
mengharuskan pengikut RI mengosongkan wilayah Jawa Barat dan pindah ke Jawa Tengah.
Menurut Kartosuwirjo, ini adalah pengkhianatan pemerintah RI atas perjuangan rakyat Jawa Barat
Operasi Pagar Betis adalah operasi militer Indonesia untuk mengakhiri pemberontakan
DI/TII di Jawa Barat yang dipimpin oleh Kartosuwiryo, dengan mengepung markas
pemberontak di Gunung Geber. Dalam operasi ini, TNI yang dipimpin oleh Divisi Siliwangi,
mengepung wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan DI/TII dan membatasi gerakkan
mereka.
Operasi ini dinamakan “pagar betis” karena pasukan TNI mengepung basis-basis
pemberontak DI/TII, sehingga membatasi ruang gerak mereka. Akhirnya pada 4 Juni 1962,
Kartosuwiryo berhasil ditangkap di Gunung Geber. Tertangkapnya Kartosuwiryo ini
mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.
-kartosuwiryo
Tokoh terkenal DI/TII ini terlahir dengan nama lengkap Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Ia
dilahirkan di Cepu, Jawa Tengah pada tanggal 7 Januari 1907. Ia sendiri merupakan anak dari 7
bersaudara. Ayahnya yang bernama Kartosuwiryo bekerja sebagai seorang mantri candu. Jabatan
tersebut diketahui cukup tinggi bagi seorang pribumi pada masa kolonial. Dilihat dari latar belakang
keluarganya, Kartosuwiryo tidak dilahirkan dari keluarga islam yang taat. Mengingat ayahnya
merupakan mantri candu. Namun untuk pendidikan, Ia mendapatkannya dengan layak. eksekusi mati
terhadapnya dilakukan pada tanggal 5 September 1962 beberapa bulan setelah ia tertangkap. Lokasi
eksekusi mati Kartosuwiryo dilakukan di Pulau Ubi di wilayah kepulauan Seribu, Jakarta. Ia juga
dimakamkan disana.