Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ALGORITMA DAN DASAR PEMROGRAMAN

Struktur Dasar Algoritma

dan Notasi Algoritma


Dosen Pengampu : Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom.

Kelompok III:

1. Jafrai Manalu (5173351016)

2. Yuli Happy Marpaung (5173351049)

3. Vioni M Sinulingga (5173351047)

FAKULTAS TEKNIK

PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA

DAN KOMPUTER

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
kasihNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul ‘Struktur Dasar Algoritma dan
Notasi Algoritma” dengan efektif .

Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Amirhud
Dalimunthe, S.T., M.Kom yang telah memberikan tugas untuk memahami dan membuat
makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga
sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah
ini.

Semoga makalah kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang ingin lebih
mengerti apa struktur maupun dasar pemrograman algoritma.

Medan,14 September 2017

Kelompok III

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 3
C. Tujun Penulisan Makalah .................................................................................... 3
BAB II PENGERTIAN FUNGSI DAN JENIS-JENIS FUNGSI
A. Struktur Dasar Algoritma.......................................................................................... 4
B. Pseudo-Code............................................................................................................ 7
C. Notasi Algoritma .................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….... 11
3.2 Saran……………………………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apabila kita cermati, hampir semua fenomena yang terjadi di jagad raya ini mengikuti
hukum sebab akibat. Adanya pergantian siang dan malam adalah sebagai akibat dari
perputaran matahari pada porosnya. Jarak (S) yang ditempuh oleh suatu mobil misalnya,
dipengaruhi oleh waktu tempuhnya (t). Demikian juga demand (d) konsumen dipengaruhi
oleh quantity (q) barang dan price(p) nilai harga yang ada di pasaran. Dalam bahasa
matematika dapat dinyatakan bahwa jarak adalah fungsi dari waktu, demand merupakan
fungsi dari jumlah dan harga barang. Ini berati begitu pentingnya pemahaman fungsi dalam
menjelaskan fenomena jagad raya ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Dari Struktur dasar Algoritma ?
1. Apasakah Bagian Dari Struktur dasar Algoritma
2. Bagaimana Proses Pseudo-code ?
3. Bagaimanakah cara notasi algoritma dan penggunaannya?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Memahami Pengertian dari Struktur Dasar Algoritma
2. Mampu Memahami Bagian Dari Struktur Dasar Algoritma
3. Memahami bagaimana prose Operasi Pseudo-code.
4. Mampu memahami notasi algoritma dan penggunaannya

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRUKTUR DASAR ALGORITMA

1. Pengertian Algoritma

Ahli sejarah matematika menemukan kata algoritma berasal dari nama penulis
buku Arab terkenal, yaitu Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa Al-
Khuwarizmiseorang ahli matematika, astrologi, astronomi dan geografi.
Algoritma adalah sekumpulan langkah (tahapan) logis untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan (permasalahan). Atau juga Merupakan kumpulan perintah untuk
menyelesaikan suatu masalah.

2. Struktur atau Kontruksi Dasar Algoritma

Sebuah algoritma dapat dibangun dari tiga buah struktur dasar yang
membentuk konstruksi suatu algoritma. Struktur-struktur dasar tersebut ialah:

a. Pemilihan (selection)
Struktur seleksi adalah instruksi yang dipakai untuk memilih satu aksi
dari beberapa kemungkinan aksi berdasarkan suatu syarat. Struktur pemilihan ada tiga
(3), yaitu :
 Struktur pemilihan tunggal, yaitu aksi hanya akan dikerjakan apabila
test kondisi menghasilkan nilai Benar. Untuk nilai test kondisi Salah,
tidak ada aksi yang dikerjakan.

Dalam bentuk pseudocode:


IF kondisi THEN
AKSI C

4
 Struktur pemilihan ganda, yaitu terdapatnya 2 (dua) aksi berbeda yang
akan dikerjakan tergantung pada nilai hasil test. Dengan demikian
apapun nilai test kondisi akan menyebabkan dilaksanakannya aksi
tertentu.

Dalam bentuk pseudocode:


IF kondisi THEN
Aksi D
ELSE
Aksi E
 Struktur pemilihan majemuk, yaitu terdapat sejumlah aksi yang
berbeda yang akan dikerjakan tergantung pada nilai test kondisi.
Biasanya test kondisi berupa nilai suatu variabel.

Dalam bentuk pseudocode:


CASE nilai OF
Nilai-1: Aksi F
Nilai-2: Aksi G
…….. : Aksi H
Nilai-n: Aksi I
END

b. Runtunan (sequence)
Pada struktur sekuensial instruksi dikerjakan secara berurutan baris perbaris
mulai dari baris pertama hingga baris terakhir, tanpa ada loncatan atau perulangan.
Pada struktur ini Tiap instruksi dikerjakan satu per satu.
c. Pengulangan (repetition)
Struktur perulangan adalah instruksi yang dapat mengulang sederetan instruksi
secara berulang-ulang sesuai persyaratan yang ditetapkan. Struktur instruksi
perulangan pada dasarnya terdiri atas :
o Kondisi perulangan, yaitu suatu kondisi yang harus dipenuhi agar
perulangan dapat terjadi.

5
o Badan atau body perulangan, yaitu deretan instruksi yang akan
diulang-ulang pelaksanaannya.
o Pencacah (counter) perulangan, yaitu suatu variabel yang nilainya
harus berubah agar perulangan dapat terjadi dan pada akhirnya
membatasi jumlah perulangan yang dapatdilaksanakan.

Terdapat 2 (dua) macam struktur pengulangan, yaitu:


 WHILE DO. Pengulangan akan dikerjakan selama suatu kondisi
dipenuhi. Kondisi ditest sebelum pengulangan dikerjakan.

Dalam bentuk pseudocode:


WHILE kondisi DO
Aksi J
 REPEAT UNTIL. Pengulangan dikerjakan sampai suatu kondisi
tertentu dicapai. Kondisi ditest sesudah pengulangan dikerjakan.

Dalam bentuk pseudocode:


REPEAT
Aksi K
UNTIL kondisi
 FOR DO. Pengulangan dilakukan sesuai dengan nilai awal dan akhir
yang ditentukan.

Dalam bentuk pseudocode:


FOR count A ← awal TO akhir DO
Aksi L
END

6
B. PSEUDO-CODE
Algoritma dapat disajikan dalam beberapa Cara. Salah satu diantaranya
ialah Pseudo-Code. Yaitu Penulisan sandi semu menggunakan simbol-simbol
perintah yang mirip dengan yang menggunakan di dalam bahasa pemrograman.
Pseudocode berasal dari kata pseudo yang berarti mirip atau menyerupai, dan code
yang berarti program. Pseudocode ditulis dengan menggunakan huruf besar,
sedangkan variabel atau komentar ditulis dengan menggunakan huruf kecil. Untuk
memperjelas struktur algoritma, digunakan tabulasi yang berbeda untuk penulisan
sandi semu yang berada dalam kalang (loop) atau struktur kondisional. Dengan
penulisan sandi semu mirip dengan penulisan program, maka algoritma yang
ditulis dengan sandi semu lebih tepat digunakan untuk mengkomunikasikan
algoritma kepada pemrogram.
Dengan notasi pseudocode, deskripsi setiap langkah dijelaskan dengan
menggunakan vacabulary (baku) atau dalam arti lain seperti ini pseudocode
merupakan deskripsi tingkat tinggi informal dan ringkas atas algoritma
pemrograman komputer yang menggunakan konvensi struktural atas suatu
bahasa pemrograman, dan ditujukan untuk dibaca oleh manusia dan bukan oleh
mesin. Notasi pseudocode adalah yang paling umum di gunakan dalam
penulisan algoritma karena pengkonversian ke bahasa pemograman relatif
mudah.
Notasi pseudo-code terdiri dari :
 Head(Judul) : memberikan nama pada algoritma; umumnya nama sudah
dapat memberi gambaran pada prosedur penyelesaian masalah atau
masalah yang akan diselesaikan
 Deklarasi : menyatakan jenis dari setiap elemen data (variabel) yang akan
digunakan dalam algoritma.
 Deskripsi : merupakan inti prosedur penyelesaian masalah; meliputi
pernyataan/operasi, fungsi, penjelasan, dll.
contoh algoritma dengan pseudocode:
ALGORITMA HITUNG LUAS
menghitung luas persegi panjang.
DEKLARASI:

7
P=panjang
L=lebar
Luas=P*L

DESKRIPSI:
read (P,L)
while (Luas=P*L)
endwhile
write (Luas)
Kita bisa bebas menulis pseudocode selama itu mudah dimengerti
bagi orang lain. Tetapi disarankan untuk menggunakan keyword yang umum
digunakan seperti : if, then, else, while, do, repeat, for, dan lainnya.

C. NOTASI ALGORITMA
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa algoritma adalah rangkaian
langkah-langkah untuk memecahkan suatu masalah. Algoritma dituliskan dalam sebuah
notasi yang disebut Notasi Algoritma. Notasi algoritma merupakan hal dasar yang harus
diketahui oleh setiap orang yang ingin membuat suatu pogram, karena dalam notasi
algoritma inilah terdapat kerangka-kerangka suatu program. Ciri notasi algoritma yang
baik yaitu dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman. Hal yang
penting mengenai notasi tersebut adalah mudah dibaca dan dimengerti. Meskipun
demikian untuk menghindari kekeliriuan, ketaatan terhadap notasi perlu diperhatikan.
Di bawah ini ada 3 notasi yang digunakan dalam penulisan algoritma, yaitu :
1. Kalimat Deskriptif
2. Diagram Alir (Flowchart)
3. Pseudo-Code
1. Kalimat Deskriptif
Dengan notasi kalimat deskriptif ini, deskripsi setiap langkah dijelaskan dengan
bahasa yang jelas/gamblang. Notasi ini bagus untuk algoritma yang pendek, namun
untuk masalah yang algoritmanya besar, notasi ini jelas tidak efisien. Selain itu,
pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman relatif sulit.

contoh algoritma dengan kalimat deskriptif.


Algoritma menghitung luas persegi panjang:
luas persegi panjang = panjang*lebar.
1. mulai.

8
2. baca panjang
3. baca lebar
4. hitung luas = panjang*lebar
5. cetak luas
6. selesai.

2. Diagram Alir (Flowchart)


Dengan diagram alir, deskripsi setiap langkah dijelaskan dalam sebuah bagan
dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses dalam suatu
program. Notasi diagram alur lebih cocok digunakan untuk masalah yang kecil, untuk
masalah yang besar tidak cocok digunakan karena membutuhkan berlembar halaman
kertas. Selain itu, pengkonversian notasi algoritma ke bahasa pemrograman cenderung
relatif sulit.
Berikut ini adalah gambar dari simbol-simbol yang digunakan pada flowchart program.

9
algoritma dengan diagram alur.
Algoritma menghitung luas persegi panjang:
Tentukan luas persegi panjang. P= panjang, L=lebar, Luas=P*L.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

11
Relasi khusus dua himpunan yang menghubungkan setiap anggota himpunan daerah
asal dengan tepat satu anggota himpunan kawan disebut fungsi. Dalam fungsi terdapat grafik
fungsi yang dapat menggambarkan hubungan variabel dalam persamaan fungsi. Dengan
mengenal jenis-jenis fungsi sambil mempelajari bahwa konsep fungsi biasa digunakan dalam
bidang komputer. Konsep fungsi ini digunakan untuk memberikan gambaran konkrit dari
sebuah analisis dilihat dari segi perhitungan matematika.
B. Saran

Dalam bahasa matematika dapat dinyatakan bahwa jarak adalah fungsi dari waktu,
demand merupakan fungsi dari jumlah dan harga barang. Ini berati begitu pentingnya
pemahaman fungsi dalam menjelaskan fenomena dalam jagad raya ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://elista.akprind.ac.id/staff/catur/Pemrograman%20Terstruktur/03-Dasar-dasar
%20Algoritma.pdf
https://www.slideshare.net/Lela_Warni/makalah-tentang-algoritma-lengkap
https://tugaslogikadanalgoritma.wordpress.com/2012/11/01/tugas-kelompok-logika-
algoritma/
http://ladangprogramer.blogspot.co.id/2013/10/contoh-algoritmaflowchart-dan-
pseudocode.html

12

Anda mungkin juga menyukai