Anda di halaman 1dari 4

IMUNISASI HB0

No. Dokumen : /SOP/PUSK.POTA/


UKP/I/2023
SOP No. Revisi : 001
Tanggal Terbit : 16 Januari 2023
Halaman : 1/9

UPTD HINDRAYANTI,S.Kep.,Ns
PUSKESMAS NIP.
198408012009032018
POTA

1. Pengertian Pemberian imunisasi hepatitis B pertama yang bermanfaat


mencegah infeksi hepatitis B terhadap bayi terutama jalur
penularan pada bayi baru lahir secara fertikal ( penularan ibu ke
bayi nya pada saat persalinan ) dan horizontal ( penularan dari
orang lain ) yang diberikan pada bayi umur 0-7 hari
2. Tujuan 1. Untuk mencegah infeksi hepatitis B pada bayi baru lahir
2. Untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit hepatitis B
3. Untuk melindungi bayi sedini mungkin dari penularan hepatitis
B
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 53.19.04.02.01/ /
KEP.KAPUS/UKP/I/2022 Tentang Pelayanan Maternal dan
Neonatal di ruang bersalin UPTD Puskesmas Pota.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan masa sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan,
dan masa sesudah melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, Dan
Pelayanan Kesehatan Reproduksi;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 69
Tahun 2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban
Pasien;
3. Modul Pelayanan Kesehatan Neonatal. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 2020;
4. Panduan Pelayanan Pasca PersalinanBagi Ibu dan Bayi
Baru Lahir. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2019
5. Prosedur/ I. Persiapan alat
Langkah- 1. Kom berisi kapas dan air DTT
langkah 2. plester
3. vaksin HB0.
4. Buku KIA
5. Alat tulis
6. Safety box
II. Persiapan klien
Menjelaskan pada keluarga / ibu klien tentang tindakan
yang akan dilakukan ( lihat SPO informed condsent )

III pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Memastikan bayi dalam keadaan sehat (bayi dengan
kriteria usia kehamilan >36 minggu dengan berat
badan lahir > 2000 gr, tidak ada tanda –tanda
cyanosis )
3. Membawah bayi dan buku KIA ke ruangan bayi
4. Mmastikan faksin HB0 dalam keadaan baik ( 10 benar
pemberian obat )
5. Menyiapkan alat
6. Mengatur posisi bayi sesuai daerah penyuntikan
7. Menentukan tempat penyuntikan di daerah paha
kanan antero lateral
8. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari
pakaian
9. Memebersikan daerah yang akan di suntik dengan
kapas DTT, melingkar dari arah dalam keluar
10. Mengambil obat imunissi dengan cara membuka
kemasan lalu tarik barel yang tersedia untuk
mengeluarkan needle yang telah disediakan
11. Menyuntikan faksin dengan cara menyuntikan secara
intra muskuler 90 di area paha kanan anterolateral
( lihat SOP penyuntikan intra muskuler )
12. Memasukan obat secara perlahan
13. Mencabut jarum dari tempat penusukan
14. Penekan daerah penusukan dengan kapas DTT dan
di balut dengan plaster
15. Membuang spuit ke safety box

IV. PELAYANAN RAWAT GABUNG BAYI

1. Memandikan bayi minimal 6 jam setelah lahir (pagi).


2. Merawat tali pusat,membungkus kasa (tanpa
membubuhi apapun).
3. Menjaga bayi tetap hangat.
4. Mengukur suhu,nadi,dan pernafasan bayi.
5. Memperhatikan reflex isap bayi.
6. Mengontrol BAK / BAB.
7. Memeriksa keadaan umum bayi.
8. Mencuci tangan.

6. III.
7. Diagram Alir Pemeriksaan Menilai Perdarahan
Observasi kontraksi uterus.
TTV

Cuci tangan Melakukan vagina


Mengkosongkan
toilet /
kandung kemih
membersihkan ibu

Pencegahan infeksi Menjaga bayi Menghisap lendir


(PI) tetap hangat mulut dan hidung
(jika diperlukan)

Inisiasi Menyusui Mendekatkan


Menghangatkan bayi
Dini (IMD ) bayi pada ibunya
(kontak ibu dan
bayi )

Menimbang berat Mengukur Memberikan salep


badan bayi. panjang mata, injeksi Vit.
badan,lingkar K,HB O 0,05 ml.
kepala,dan
lingkar dada.

Mencuci
tangan

8. Dokumen - Rekam Medik


terkait - Kertas Laboratorium
- Kertas Resep
- Register KIA
- Status Ibu
- Buku KIA
9. Hal yang - Tetap memeperhatikan Protokol Kesehatan
harus - Menggunakan APD
diperhatikan
10.Unit Terkait - Laboratorium
- Farmasi
- Sie Imunisasi
11. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diubah diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai