TEKNOLOGI DIGITAL
PENDAHULUAN
Coba kamu perhatikan di sekolah, di rumah atau pun di kantor pasti kamu
sudah terbiasa melihat orang-orang menggunakan komputer, laptop atau
handphone, kamera; atau kamu sendiri sudah terbiasa menggunakan
komputer, laptop atau handphone dan kamera untuk mengerjakan tugas
sekolah ataupun mengirim email dan lainnya.
INDIKATOR
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan konsep teknologi digital
2. Menjelaskan penyimpanan data dalam bentuk digital
3. Menjelaskan transmisi data dalam bentuk digital
Contoh alat yang mengandalkan sistem digital antara lain : (a) MP3 Player, (b)
DVD Player, (c) Kamera digital
Sinyal digital, analog, dan tentu saja peralatan yang berkaitan, pada umumya
tidak saling kompatibel. Hal ini mengharuskan hubungan antara analog ke
digital dan digital ke analog yang membutuhkan proses konversi. Ini akan
membantu kita menggunakan peralatan yang berbasis analog dan digital
dalam keseluruhan sistem komunikasi.
Komponen-komponen utama yang mengkonversi sinyal analog ke sinyal
digital diilustrasikan pada gambar di bawah.
Jenis-jenis memori internal yaitu: ROM (Read Only Memory), RAM (Random
Access Memory)
1. ROM (Read Only Memory)
ROM Adalah perangkat keras pada komputer berupa chip memori
semikonduktor yang isinya hanya dapat dibaca. Jenis memori ini datanya
hanya bisa dibaca dan tidak bisa ditulis secara berulang-ulang. Memori
ini berjenis non-volatile, artinya data yang disimpan tidak mudah
menguap (hilang) walaupun catu dayanya dimatikan.
Karena itu memori ini biasa digunakan untuk menyimpan program utama
dari suatu sistem. ROM pada komputer disediakan oleh vendor komputer
dan berisi program atau data. Di dalam PC, ROM biasa disebut
BIOS (Basic Input/Output System) atau ROM-BIOS. Instruksi dalam BIOS
inilah yang akan dijalankan oleh mikroprosesor ketika komputer mulai
dihidupkan
2. Floppy Disk
Apakah kamu masih ingat dengan perangkat keras bernama floppy disk
atau biasa kita sebut dengan disket? Atau kamu baru tahu? Itu wajar saja
kalau kamu tidak tahu atau tidak menggunakannya karena di indonesia
atau dimanapun sudah hampir tidak memerlukan perangkat keras ini.
Karena dengan kemajuan teknologi sekarang pengguna telah beralih ke
penyimpanan perangkat baru yang kapasitasnya lebih besar seperti flash
disk, hardisk, CD, maupun DVD.
Pada pertengahan tahun 90-an dan awal 2000-an floppy disk atau disket
adalah media penyimpanan digital yang pernah populer. Saat itu, hampir
semua komputer menggunakan peralatan yang berkapasitas 1,44 MB ini.
Disket merupakan sebuah perangkat penyimpanan data yang terdiri dari
sebuah medium penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur yang
dilapisi lapisan plastik berbentuk persegi atau persegi panjang. Cara
kerja dari disket hampir sama dengan Harddisk di mana plat bundar yang
berisi data dalam disket akan diputar oleh motor dalam floopy disk drive.
Sehingga floppy diskdrive akan mampu membaca atau menulis data
pada disket itu.
3. ZIP Drive
Media penyimpanan ini mungkin bagi kamu tidak populer karena
memang pada pertengahan 90-an Zip Drive di buat untuk menggantikan
floppy disk yang kapasitasnya di rasa terlalu kecil, pada tahun 90-an
penggunaan multimedia, lampiran e-mail, file download mempunyai
kapasitas yang lebih besar. Kekuatan pengolahan komputer juga
meningkat, dan dengan debut dari prosesor intel pentium pada tahun
1993, tingkat transfer yang lambat dari floppy 1,44 megabyte menjadi
alasan dari penggunaan Zip drive walaupun tidak dapat menggantikan ke
populeran dari floppy disk.
Cara Kerja ZIP drive : Iomega Zip adalah sebuah disk komputer yang
hanya dapat dibaca oleh drive Iomega Zip. Disk ini disk memory yang
besar, yang biasanya mengandung setidaknya 100MB ruang memori.
Drive biasanya eksternal dan terhubung melalui port printer, atau
kadang-kadang drive USB. Khusus drive ini telah dihapus sejak
pembuatan flash drive dan lainnya unit memori portabel. Selain mampu
membaca disk 750MB, drive Iomega mampu membaca disk 100MB dan
250MB. Iomega menghadirkan pula produk ini dalam model internal
ATAPI dan eksternal berkoneksi FireWire (IEEE1 394).
Kemampuannya mampu melakukan proses 50X/50X/50X (baca/tulis/tulis
ulang) dengan standarisasi kecepatan yang mirip dengan CD-ROM di
mana 1 X = 150KB/detik. Untuk disk Zip ukuran 250MB dan 750MB
proses baca, tulis, dan format berlangsung sangat baik, tetapi tidak untuk
disk Zip ukuran 100MB. Pada Zip 100MB hanya proses pembacaan yang
dapat dilakukan, proses lainnya tidak bisa dilakukan. Pada pengujian
yang dilakukan dengan disk 250Mb, pemindahan data 200MB dilakukan
kurang dari 4 menit. Kinerja optimal hanya cocok bila memakai disk
750MB. Jika koneksi drive menggunakan port USB 1.1, kecepatan
transfer datanya hanya mencapai 1MB/detik.
4. Flash Drive
Kalau media penyimpanan yang satu ini kamu pasti sudah
mengetahuinya bukan? karena setiap pekerjaan yang melibatkan
penyimpanan data alat ini menjadi pilhan kamu karena ukuran yang kecil,
mudah dibawa kemanapun, harga yang terjangkau dan kapasitas
penyimpanan yang besar menjadi pilihan keunggulan dari flashdisk.
Penemu flashdisk sendiri berasal dari Jepang yaitu Dr. Fujio masuoka.
Pada waktu itu, Dr Fujio menemukan flash memory (Nor dan Nand) pada
tahun 1984 ketika beliau bekerja pada Thosiba. Nor flash merupakan
flash dasar yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
penghapusan dan penulisan data didalamnya, sedangkan Nand bisa
melakukan proses penghapusan dan penulisan lebih cepat di
bandingkan dengan Nor.
Sampai saat ini belum bisa dipastikan siapa yang mengembangkan
flashdisk. Ada tiga perusahaan yang saling mengakui hal tersebut yaitu
Trek 2000, M-Systems dan Netak. Flashdisk mulai dipasarkan secara
global pada tahun 2001 di negara Amerika oleh perusahaan IBM. Pada
waktu di pasarkan, kapasitas flashdisk sebesar 8MB. Cukup besar apabila
dibandingkan dengan Disket yang hanya bisa menampung 1,44 MB .
Dari segi penggunaan pun jauh lebih baik dibandingkan disket. Yang
akhirnya saat ini disketpun tidak lagi digunakan.
5. Compact Disc (CD)
Pada tahun 1972, Klass Compaan, seorang ahli fisika di Phillips Research
bersama temannya, Piet Kramer, berhasil menampilkan model video disc
berwarna pertama. Pada waktu itu belum dipublikasikan secara luas
karena masih banyak kelemahannya. Pada waktu yang hampir
bersamaan, Phillips meluncurkan audio CD pertama ke pasaran, namun
mengalami masalah pada saat proses menerjemahkan data, sehingga
gagal putar. Kemudian pada tahun 1978, Phillips bekerja sama dengan
Sony, dan mengembangkan standar baku untuk memproduksi CD. Dua
tahun kemudian, Phillips dan Sony berhasil meluncurkan audio digital
compact disc dengan standar baku, dan mulai dipasarkan secara resmi di
Eropa dan Jepang pada tahun 1982
Baru pada tahun 1983, CD mulai dipasarkan di Amerika Serikat.