Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN BANK SYARIAH

MANAJEMEN BANK SYARIAH


Bab 8. Pelayanan Jasa
Bank Syariah

9.1 Pengertian Jasa Bank Syari’ah


Pelayanan Transfer merupakan bentuk
Pelayanan jasa bank merupakan produk jasa pelayanan jasa yang diberikan oleh bank
bank yang diberikan kepada nasabah untuk atas permintaan nasabah untuk mengirimkan
memenuhi kebutuhannya. Bank menawarkan produk sejumlah uang tertentu. Jasa transfer uang
jasa dengan tujuan untuk memberikan pelayanan dapat dilakukan dari satu bank ke bank
kepada nasabah bank atau pihak lain yang
memerlukannya. Dengan memberikan pelayanan jasa
bank, maka bank akan memperoleh perdapatan. lainnya, dari satu rekening ke rekening
Pendapatan yang diperoleh bank yang berasal dari lainnya dalam bank yang sama, cabang yang
pendapatan atas produk jasa disebut dengan fee sama atau dalam bank yang sama tetapi
based income. cabang yang berbeda.
Semakin ketatnya persaingan antar bank, 2. Kliring
membuat bank berlomba-lomba untuk memberikan Merupakan jasa perbankan yang diberikan
pelayanan jasa yang sangat baik. Pelayanan jasa dalam rangka penagihan warkat antar bank
bank akan menimbulkan dampak positif terhadap yang berasal dari wilayah kliring yang sama.
perkembangan usaha bank. Pelayanan jasa yang Warkat yang dapat dilakukan dalam
umum diberikan oleh bank ysariah menggunakan transaksi kliring antara lain : cek, bilyet giro,
berbagai jenis akad sesuai dengan karakteristik dan surat berharga lainnya,. Proses
masing-masing jasa bank syari’ah. penagihan warkat melalui kliring ini pada
umumnya memakan waktu satu hari.
9.2 Jenis Jasa Bank Syariah 3. Inkaso
1. Al-Wakalah Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank
Al-wakalah menurut bahasa artinya penyerahan, oleh nasabah (baik perusahaan maupun
pendelegasian atau pemberian mandat. Akad perorangan) untuk melakukan penagihan
wakalah adalah akad pelimpahan kekuasaan oleh terhadap surat-surat berharga (baik yang
satu pihak ke pihak lain dalam hal hal yang boleh di berdokumen maupun yang tidak
wakilkan. berdokumen) yang harus dibayar setelah
Jenis-jenis Al-Wakalah pihak yang bersangkutan (pembayar atau
1. Transfer tertarik) berada ditempat lain (dalam atau
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank luar negeri) menyetujui pembayarannya.
untuk memindahkan sejumlah dana tertentu Dalam arti lain, Inkaso merupakan kegiatan
sesuai dengan perintah si pemberi amanat jasa Bank untuk melakukan amanat dari
yang ditujukan untuk keuntungan seseorang pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah
yang ditunjuk sebagai penerima transfer. uang kepada seseorang atau badan tertentu

52 | H a l a m a n WAHYUDI, S.E., M.E


MANAJEMEN BANK SYARIAH
di kota lain yang telah ditunjuk oleh si 5. Payment
pemberi amanat. Merupakan layanan jasa yang diberikan oleh
4. Letter of Credit (L/C) bank dalam melaksanakan pembayaran
Letter of Credit atau dalam bahasa untuk kepentingan nasabah. Bank akan
Indonesia disebut Surat Kredit mendapatkan fee atas pelayanan jasa yang
Berdokumen merupakan salah satu jasa diberikan.
yang ditawarkan bank dalam rangka Beberapa pelayanan jasa ( Payment) yang
pembelian barang, berupa penangguhan diberikan oleh bank :
pembayaran pembelian oleh pembeli - Pembayaran telepon.
sejak LC dibuka sampai dengan jangka - Pembayaran listrik.
waktu tertentu sesuai perjanjian. - Pembayaran pajak.
Berdasarkan pengertian tersebut, tipe - Pembayaran uang kuliah.
perjanjian yang dapat difasilitasi LC - Pembayaran gaji.
terbatas hanya pada perjanjian jual -
beli, sedangkan fasilitas yang diberikan - Bank pembuka atau disebut juga
adalah berupa penangguhan opening bank, issuing bank
pembayaran. - Bank penerus atau disebut juga
Dalam suatu mekanisme L/C terlibat advising bank
secara langsung beberapa pihak ialah: - Bank pembayar atau paying bank
- Pembeli atau disebut juga buyer, - Bank pengaksep atau accepting bank
importer. - Bank penegosiasi atau negotiating
- Penjual atau disebut juga seller atau bank
exporter - Bank penjamin atau confirming bank
Dalam keadaan yang sederhana suatu
L/C menyangkut 3 pihak utama, ialah
pembeli, penjual, dan
Gambar 9.1 Mekanisme LC bank pembuka.

53 | H a l a m a n WAHYUDI, S.E., M.E


MANAJEMEN BANK SYARIAH
Contoh Kafalah:
• PT Angin Lalu mengikuti tender yang
6. Intercity Clearing ditawarkan oleh PT Telkom untuk
Intercity Clearing ini merupakan pekerjaan pemasangan kabel telepon di
penyelenggaraan kliring atas cek dan bawah laut. PT Telkom mensyaratkan
BG yang diterbitkan oleh kantor bank kepada peserta tender atas bank
bukan peserta di wilayah kliring dimana garansi (jaminan yang diberikan oleh
cek atau BG tersebut dikliringkan. bank). Atas permintaan angin lalu, maka
Penerapan intercity clearing Bank ABC setelah mempertimbangkan
memberikan manfaat bagi nasabah yaitu kredibilitas PT Angin Lalu, maka bank
efisiensi waktu penerimaan hasil ABC menerbitkan bank garansi untuk
penagihan warkat kliring. Bila melalui menjamin PT Angin Lalu. Bank garansi
inkaso waktu 5 hari kerja, intercity aslinya diserahkan kepada PT Telkom
clearing 1 hari. Intercity clearing juga karena PT Telkom merupakan pihak
merupakan pengganti inkaso. yang dijamin. Apabila terjadi wanprestasi
dari PT Angin lalu, maka PT Telkom tidak
meminta rugi ke PT Angin lalu, akan
2. Al-Kafalah tetapi dapat mengajukan ganti rugi
Merupakan jaminan yang diberikan oleh kepada Bank ABC (Pihak Penjamin)
pemberi jaminan kepada pihak lain untuk
memenuhi kewajiban pihak yang ditanggung.
Dalam akad kafalah, diperjanjikan bahwa
seseorang memberikan penjaminan kepada
seorang kreditor yang memberikan utang
kepada seorang debitor, yang mana pihak
penjamin memberikan jaminan bahwa utang
yang dilakukan oleh debitur kepada kreditur
akan dilunasi oleh penjamin. Pemberi jaminan
disebut kafil dan yang memberikan jaminan
disebut makful.

Gambar 9.2 Skema Kafalah

3. Al-Hawalah
AL-hawalah adalah merupakan pemindahan
kewajiban membayar hutang dari orang yang
berhutang kepada orang yang berutang lainnya.
Al-hawalah juga di artikan pengalihan kewajiban
membaayar hutang dari beban pihak pertama

54 | H a l a m a n WAHYUDI, S.E., M.E


MANAJEMEN BANK SYARIAH
kepada pihak lain yang berutang kepadanya atas alaih. Dengan demikian, muhal alaih tidak
dasar saling mempercayai harus membayar utang kepada muhil alaih,
Dalam akad al-hawalah terdapat tiga pihak akan tetapi membayar utangnya kepada
yang terkait antara lain : muhal (pemberi muhal. Dari transaksi pengalihan hutang
pinjaman), muhil (penrima pinjaman), dan muhal piutang ini, maka utang muhil kepada muhal
alaih (penerima pinjaman dari muhil. Muhal menjadi lunas, karena muhal alaih yang akan
memberikan pinjaman kepada muhil, sementara melakukan pembayarannya.
itu muhil masih mempunyai piutang pada muhal
alaih.

Gambar 9.3 Skema Kafalah

Gambar 8.4. Ilustrasi Al-Hawalah

Pada saat itu muhil tidak mampu melakukan 4. Ar-Rahn


pembayaran atas utangnya kepada muhal Ar-Rahn adalah menahan harta salah satu
alaih. Dengan demikian, muhal alaih tidak milik si peminjam sebagai jaminan pinjaman yang
harus membayar utang kepada muhal, maka diterimanya. Bahan yang ditahan tersebut memiliki
muhal mengalihkan hutangnya kepada muhal nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang

55 | H a l a m a n WAHYUDI, S.E., M.E


MANAJEMEN BANK SYARIAH
menahan memperoleh jaminan untuk dapat Dalam skema ar-rahn, menggambarkan mekanisme
mengambil kembali seluruh atau sebagian trasnsaksi rahn dalam bank sayri’ah atau lembaga
piutanganya. Secara sederhana rahn disebut sebagai keuangan syrai’ah.
jaminan utang atau gadai. 1. Nasabah menyerahkan jaminan kepada bank.
2. Akad pembiayaan dilaksanakan antara rahin dan
murtahin
3. Setelah kontrak pembiayaan ditandatangani, dan
agunan di terima oleh bank syari’ah, makan bank
syari’ah mencairkan pemnbiayaan,
4. Rahin melakukan pembayaran kembali di tambah
dengan fee yang telah disepakati.

Gambar 9.4. Skema Ar-Rahn

Contoh Soal Ar-Rahn:


Seorang nasabah memohon untuk mendapatkan
pembiayaan rahn sebesar Rp 50.000.000, jangka
waktu 3 bulan dengan cara menggadaikan emas - Jasa Simpan 5% x 50.000.000 =
perhiasan seberat 100 gram di Bank Syariah. Rp2.500.000/3bln
Berapakah pembiayaan yang diterima dan biaya yang Pembiayaan:
dikeluarkan oleh nasabah. Asumsi harga emas - Nilai pembiayaan : Rp 40.000.000
pergram Rp 500.000 dan jasa simpan 5% per 3 bulan - Biaya Administrasi : Rp 50.000 (Bayar
dihitung secara harian) dimuka)
Analisis Bank: - Biaya Materai : Rp 6000 (Bayar dimuka)
- Taksiran emas : 100 gram x 500.000 = Rp - Ujrah/fee : Rp 2.500.000 (dipungut
50.000.000 belakang)
- Yg bisa dikeluarkan Bank:80%x50.000.000 = Rp
40.000.000
5. Al-Qardh
Al-qard adalah pemberian harta kepada orang
lain yang dapat ditagih atau di minta kemabali atau

56 | H a l a m a n WAHYUDI, S.E., M.E


MANAJEMEN BANK SYARIAH
dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan
imbalan.[1] Dalam bank syariah alqard biasanya
pembiayaan yang diberikan kepada pengusaha kecil. 3) Bila terdapat keuntungan, maka keuntungan
Pembiayaan alqard diberikan tanpa adanya imbalan. 100% dinikmati oleh nasabah, tidak dibagi
Manfaat Al-qard: hasilkan dengan bank syari’ah.
a. Membantu nasabah pada saat mendapat 4) Pada saat pembayaran atau jatuh tempo, maka
kesulitan dengan memberikan dana talangan nasabah mengembalikan 100% modal yang
jangka pendek berasal dari bank syari’ah, tanpa ada tambahan
b. Pedangang kecil memperoleh bantuan dari bank
syari’ah untuk mengembangkan usahanya,
sehingga merupakan misi sosial bagi bank
syari’ah dalam membantu masyarakat miskin.
c. Dapat mengalihkan pedagang kecil dari ikatan
utang dengan rentenir, dengan mendapatkan
utang dari bank syari’ah.
d. Meningkatkan loyalitas masyarakat kepada bank
syari’ah dapat memberikan manfa’at kepada
masyarakat golongan miskin.

Gambar 9.5 Skema Al-Qardh

1) Kontrak perjanjian Al-qard dilaksanakan antara 6. As-Sharf


bank dan nasabah. Merupakan pelayanan jasa bank syari’ah dalam
2) Nasabah menyediakan tenaga untuk mengelola pertukaran mata uang. Pertukaran antara valas dan
usaha dan bank syari’ah menyerahkan modal rupiah di bolehkan. Ari harfiah sharf adalah
sebagai investasi. Modal yang diserahkan dalam penambahan, penukaran, penghindaran, pemalingan,
qard berasal dari dana bank dan dana kebajikan atau transaksi jual beli. Sharf dapat diartikan transaksi
yang dikumpulkan oleh bank dari berbagai jual beli antara mata uang yang satu dengan mata
sumber antara lain : zakat, sedeqah, infak, uang yang lainnya.
denda, dan dana lainnya. Transaksi sharf dapat dibenarkan bila sesuai
dengan persyaratan antara lain :

57 | H a l a m a n WAHYUDI, S.E., M.E


MANAJEMEN BANK SYARIAH
a. Nilai tukar antarmata uang yang akan
diperjualbelikan telah dikuasai secara langsung
oleh penjual dan pembeli. Penguasaan dimaksud
ialah terkait dengan fisik maupun hukumnya.
b. Bila pertukaran antara mata uang yang sejenis,
maka jumlah nilainya harus sama.
c. Salam Sharf tidak boleh ada tenggang waktu
antara transaksi dan saat penyerahan uang,
artinya pertukaran uang harus dilakukan secara
tunai.
d. Transaksi sharf tidak untuk spekulasi, akan tetapi
transaksi itu terjadi karena kedua pihak saling
membutuhkan untuk melakukan jual beli mata
uang.

DAFTAR BACAAN

Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syari’ah, Gema Insani, Jakarta

Danupranata, Gita. 2016. Manajemen Perbankan Syariah, Salemba Empat, Jakarta.

https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah/Documents/Pages/Statistik-
Perbankan-Syariah---Januari-2019/SPS%20Januari%202019.pdf

Ifham, Ahmad. 2016. Membongkar Rahasia Bank Syariah, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Ismail, MBA., Ak, Drs. 2016. Perbankan Syariah, Prenadamedia Group, Jakarta

Machmud dan Rukmana. Bank Syariah; Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia, Erlangga, Jakarta

Muhammad, Drs, M.Ag. Bank Syariah: Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman), Ekonisia,
Yogyakarta

58 | H a l a m a n WAHYUDI, S.E., M.E

Anda mungkin juga menyukai