Ikatan Kimia 1

Ikatan Kimia
Bagian 1
Prof. Ir. Muhammad Ali Zulfikar, Ph.D.
Institut Teknologi Bandung

2023
Brady/Jespersen/Hyslop, Chemistry7E, Copyright © 2015 John Wiley & Sons, Inc. All Rights Reserved.
Ikatan Kimia
§ Gaya tarik menarik yang menyatukan
atom-atom dalam zat yang kompleks
§ Senyawa molekul dan ionik
§ Perubahan gaya ikatan ini yang mendasari
reaktivitas kimia
§ Selama reaksi
§ Pemutusan ikatan
§ Pembentukan ikatan baru
Brady/Jespersen/Hyslop, Chemistry7E, Copyright © 2015 John Wiley & Sons, Inc. All Rights Reserved. 2
Ikatan Kimia
§ Ikatan Kovalen
§ Terjadi dalam senyawa molekul
§ Penggunaan bersama elektron
§ Ikatan Ionik
§ Terjadi dalam senyawa ionik
§ Elektron ditransfer dari satu atom ke atom
lain
§ Ikatan Logam
§ Terjadi dalam logam
Ikatan Ionik
§ Terbentuk akibat gaya tarik menarik
antara partikel bermuatan berlawanan
Na+ Cl –
§ Terjadi antara unsur logam dan non-logam

§ Unsur logam:
§ Mempunyai energy ionisasi yang rendah
§ Mudah melepaskan elektron untuk menjadi stabil
§ Unsur non-logam
§ Mempunyai afinitas elektron yang eksotermik
§ Mudah menerima elektron untuk menjadi stabil
Senyawa Ionik
§ Terbentuk dari unsur logam dan non-logam
Na + Cl Na+ + Cl- NaCl(s)
e-
§ Ikatan Ionik
§ Interaksi antara ion + dan – dalam senyawa ion
Senyawa Ionik
Kristal Ionik:
§ Susunan kation-anion dalam
3 dimensi yang disebut
struktur kisi
Formula Senyawa Ionik:

§ Merupakan rumus empiris
§ Rasio paling sederhana dari
kation dan anion
Energetika Pembentukan
Senyawa Ionik
§ Suatu senyawa akan stabil dibentuk dari
unsur-unsurnya bila dalam
pembentukannya terjadi:
§ Penurunan energi potensial sistemnya
§ Penurunan energinya = DHf < 0 (negatif)
Energi Kisi
§ Besarnya penurunan energy potensial sistem
ketika satu mol padatan garam terbentuk dari
ion-ionnya dalam fase gas
§ Energi dilepaskan ketika kisi ionik terbentuk
Energi Kisi
§ DHkisi selalu – = eksotermik
§ DHkisi menjadi lebih eksotermik (nilai negatif lebih
besar) karena ion-ion dengan muatan berlawanan
didekatkan
q+ q-
DH kisi µ
d
§ Berdasarkan persamaan di atas, energi kisi akan
bermuatan negatif karena q1 dan q2 berlawanan
tanda.
§ Persamaan di atas menyatakan bahwa energi kisi
akan lebih besar bila:
§ Muatan partikel yang berinteraksi besar
§ Jarak antar ion lebih dekat
Energi Kisi
Energi Pembentukan NaCl
1.Satu Tahap
Na(s) + ½Cl2(g) ® NaCl(s) DHf° = – 411.1 kJ/mol
2. Beberapa Tahap
Na(s) ® Na(g) DHf°(Na, g) = 107.8 kJ/mol
½Cl2(g) ® Cl(g) DHf°(Cl, g) = 121.3 kJ/mol
Na(g) ® Na+(g) + e – IE(Na) = 495.4 kJ/mol
Cl(g) + e – ® Cl–(g) EA(Cl) = –348.8 kJ/mol
Na+(g) + Cl–(g) ® NaCl(s) DHkisi = –787 kJ/mol
¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾
Na(s) + ½Cl2(g) ¾® NaCl(s) DHf° = –411 kJ/mol
Latihan
Dengan asumsi bahwa pemisahan antara
kation dan anion dalam kisi hampir
identik, spesies mana yang memiliki energi
kisi terbesar?
A. sodium klorida
B. kalsium klorida
C. kalsium nitrida Muatan ion besar
D. sodium oksida (+2 and -3)
E. kalsium oksida
Konfigurasi Elektron Ion
Mengikuti prinsip Aufbau
o Konfigurasi elektron berdasarkan “pengisian”
atom dengan elektron. Mengikuti urutan dalam
tabel periodik
o Menggambarkan tingkat energi electron
o Bagaimana struktur elektronik mempengaruhi
jenis ion yang terbentuk
o Konfigurasi elektron didasarkan pada
meningkatnya nilai n.
e.g: Na 1s22s22p63s1 = [Ne] 3s1
Na+ 1s2 2s22p6 = [Ne]
IE1 = 496 kJ/mol kecil,
mudah melepaskan elektron pertama Þ
membentuk ion Na+
IE2 = 4563 kJ/mol besar, ~10 x E1,
sangat sukar melepaskan elektron kedua Þ
tidak bisa membentuk ion Na2+
§ Selain itu, ion Na+ telah mempunyai konfigurasi
elektron gas mulia Þ stabil
e.g., Ca [Ar] 4s2
Ca2+ [Ar]
IE1 = 590 kJ/mol, kecil
Þ mudah melepaskan e ke-1 membentuk ion Ca+
IE2 = 1140 kJ/mol, kecil
Þ mudah melepaskan e ke-2 membentuk ion Ca2+
IE3 = 4940 kJ/mol, besar
Þ sukar melepaskan e ke-3 membentuk ion Ca3+
§ Energi yang diperoleh dari energi kisi hanya sekitar
2000 kJ/mol
§ Selain itu, ion Ca2+ telah mempunyai konfigurasi
elektron gas mulia Þ stabil
§ Kestabilitas gas mulia di atas atau di bawah
elektron valensi secara efektif membatasi
jumlah elektron yang hilang dari logam
§ Ion yang terbentuk memiliki konfigurasi elektron
gas mulia
§ Berlaku untuk anion dan kation
§ Untuk pembentukan anion Þ menambahkan
elektron lain
§ Memasukkannya ke dalam kulit n berikutnya
yang lebih tinggi
§ Energi yang diperlukan besar
e.g.,
O 1s22s22p4
O– 1s22s22p5 EA1 = –141 kJ/mol
O2– 1s22s22p6 = [Ne] EA2 = +844 kJ/mol
EAnet = +703 kJ/mol
endothermic
§ Energy yang diperlukan untuk membuat anion
(O2-) lebih besar dari DHkisi
Konfig. Elektron Ion Logam Transisi
§ Elektron pertama yang hilang berasal dari n terbesar
(kulit terluar), baru kemudian ℓ
e.g., Fe [Ar] 3d 64s2
Fe2+ [Ar] 3d 6 elektron pertama yang
hilang berasal dari 4s
Fe3+ [Ar] 3d 5 kemudian elektron dari 3d
§ Pembentukan ion Fe3+ memberikan kestabilan ekstra
karena subkulit d menjadi setengah penuh
§ Kedua ion tidak mencapai konfigurasi gas mulia
§ Karena pada logam transisi yang terlepas adalah elektron
pada kulit terluar (ns), maka muatan ion yang umum pada
logam transisi adalah +2.
§ Ion dengan muatan lebih besar dari +2 dihasilkan dari
pelepasan elektron di subkulit d
Konfig. Elektron Ion Logam Transisi
§ Tidak mudah untuk memprediksi ion mana
yang terbentuk dan mana yang stabil
§ Tetapi ion dengan subkulit d yang terisi
penuh atau setengah penuh lebih stabil
dan oleh karena itu cenderung terbentuk
§ Mn2+ [Ar]3d 5
§ Fe3+ [Ar]3d 5
§ Zn2+ [Ar]3d 10
Konfig. Elektron Ion Logam
Post Transisi
e.g.,
Sn [Kr] 4d 105s25p2
Sn2+ [Kr] 4d 105s2 elektron pertama
yang hilang berasal dari
5p
Sn4+ [Kr] 4d 10 elektron kedua
yang hilang berasal dari
5s
§ Kedua ion tidak mencapai konfigurasi gas
mulia
Memprediksi Konfigurasi
Elektron Kation
Konfigurasi elektron Bi, menurut Aufbau adalah:
[Xe]6s 2 4f 14 5d 10 6p3. Ion Bi apakah yang terbentuk?
Konfigurasi disusun ulang: [Xe]4f 14 5d 10 6s 2 6p 3
Bi3+ Þ 3 elektron pertama keluar dari 6p, dan
Bi5+ Þ 2 elektron berikutnya keluar dari 6s
Konfigurasi elektron Fe, menurut Aufbau adalah :
[Ar]4s 2 3d 6. Ion Fe apakah yang terbentuk?
Konfigurasi disusun ulang: [Ar]3d 6 4s 2

Fe2+ Þ 2 elektron pertama keluar dari 4s, dan
Fe3+ Þ 1 elektron berikutnya keluar dari 3d
Memprediksi Konfigurasi
Elektron Anion
Non-logam menerima elektron untuk
menjadi isoelektronik dengan gas mulia
berikutnya yang lebih besar
O: [He]2s 22p 4 + ?
2 e– → ? O2– : [Ne]
N: [He]2s 22p 3 + ?
3 e– → ? N3– : [Ne]
Cl: [Ne]3s23p5 + 1 e- → ? Cl– : [Ar]

Secara Umum:
§ Ketika ion terbentuk:
§ Cenderung menerima atau melepaskan elektron
untuk mendapatkan konfigurasi elektron gas mulia
terdekat
§ Kecuali He (dua elektron), semua gas mulia memiliki
delapan elektron pada kulit n terbesar
Aturan Oktet
§ Atom cenderung menerima atau melepaskan
elektron sampai mereka mencapai kulit terluar
(valensi) yang mengandung delapan electron
§ Atom dari unsur yang paling representatif (blok s
dan p)
Aturan Oktet
§ Hanya bekerja untuk:
§ Logam golongan 1A dan
2A
§ Al
§ Non-logam
§ H dan He tidak dapat
memenuhi, karena:
§ Hanya maksimum 2
elektron dalam kulit n = 1
§ Tidak bekerja untuk:
§ Logam transisi
§ Logam post transisi
Latihan
Apa konfigurasi elektron yang benar untuk
Cs dan Cs+?
A. [Xe] 6s1, [Xe]
B. [Xe] 6s2, [Xe] 6s1
C. [Xe] 5s1, [Xe]
D. [Xe] 6s1, [Xe] 6s2
E. [Xe] 6p2, [Xe] 6p1
Latihan
Berapakah muatan aluminum, fosfor,
sulfur, stronsium, dan rubidium berturut-
turut yang dimiliki ketika mereka menjadi
ion?
A. -3, +3, +2, -2, -1
B. -5, -3, -2, +2, +1
C. +3, -3, -2, +2, +1
D. +13, +3, -2, +2, +2
E. +3, +5, -2, -2, +1
Latihan
Apa konfigurasi elektron yang benar untuk Cu
dan Cu2+ ?
A. [Ar] 3d 94s2, [Ar] 3d 9

B. [Ar] 3d 104s1, [Ar] 3d 84s1
C. [Ar] 3d 104s1, [Ar] 3d 9
D. [Ar] 3d 94s2, [Ar] 3d 104s1
E. [K] 3d 94s2, [Ar] 3d 9
§ Orbital terisi penuh dan setengah penuh sangat

stabil
Simbol Lewis
§ Cara untuk melacak elektron
§ Golongan = jumlah elektron valensi
Simbol Lewis Ikatan Ionik
§ Dapat digunakan untuk diagram transfer
elektron dalam ikatan ionik
Ikatan Kovalen
§ Terbentuk dari hasil pemakaian bersama elektron
§ Untuk memahami ikatan kovalen, perhatikan bagaimana
ikatan antar H dan H membentuk H2
a. Gaya tarik elektron valensi dari atom H oleh inti atom H yang lain
membuat kedua atomtersebut bergerak saling mendekat
b. Ketika kedua atom H berdekatan, kerapatan elektron berpindah ke
tengah seiringbertambah kuatnya tarikan inti atom H pada elektron
valensi atom H yang lain
c. Ketika kedua elektron semakin dekat, maka probabilitas menemukan
elektron di tengahsemakin tinggi, sehingga menggeser posisi inti
semakin berdekatan
Ikatan Kovalen
§ Ketika inti terus
mendekat, akan
terjadi tolak-
menolak karena
kesamaan muatan inti
menyebabkan energy
potensial interaksi
akan naik
§ Jarak interaksi akhir antara dua atom yang

saling berikatan kovalen berada pada jarak
keseimbangan, yaitu jarak dimana terjadi
keseimbangan antara gaya tarik dan gaya tolak.
Ikatan Kovalen
Ada dua kuantitas yang mengkarakterisasi
ikatan kovalen:
§ Panjang Ikatan
Jarak antara 2 inti atom = rA + rB
§ Energi Ikatan
§ Disebut juga kekuatan ikatan
§ Jumlah energy yang dilepaskan ketika
terbentuk ikatan (penurunan PE) atau
§ Jumlah energy yang diperlukan untuk
“memutuskan” ikatan
Latihan
Spesies mana yang paling mungkin terikat
secara kovalen?
A. CsCl
B. NaF
C. CaF2
D. CO
E. MgBr2
Ikatan Kovalen dan Struktur Lewis
§ Rumus molekul digambarkan dengan Simbol Lewis
§ Metode untuk mendiagramkan struktur elektron
ikatan kovalen
§ Menggunakan titik-titik untuk mewakili elektron
§ Ikatan kovalen
§ Penggunaan bersama elektron
§ Setiap atom berbagi elektron sehingga memiliki
oktet lengkap ns 2np 6
§ Mempunyai konfigurasi elektron gas mulia
§ Kecuali H yang memiliki kulit lengkap dengan 2
elektron
Ikatan Kovalen dan Aturan Oktet
Ketika atom membentuk ikatan kovalen,
mereka cenderung berbagi elektron yang
cukup sehingga mencapai kulit terluar
yang memiliki delapan elektron
§ Menunjukkan bagaimana semua atom dalam
molekul terikat satu sama lain
Struktur Lewis
Gas Diatomik:
§ H dan Halogen
H2
§ H· + ·H ® H:H atau H¾H
§ Setiap H memiliki dua elektron yang
dihasilkan melalui sharing
§ Pasangan elektron bersama dapat
ditulis sebagai garis (¾)
: atau ¾ menandakan ikatan kovalen
Struktur Lewis
Gas Diatomik:
F2
F + F FF F F
§ Masing-masing F memiliki oktet lengkap
§ Hanya perlu membentuk satu ikatan untuk
menghasilkan oktet
§ Pasangan elektron yang tidak termasuk dalam
ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas
§ Sama untuk halogen lainnya: Cl2, Br2, I2
Struktur Lewis
Berapa banyak elektron yang diperlukan
untuk melengkapi oktet di sekitar atom
nitrogen?
A. 2
B. 3
C. 1
D. 4
E. 6
Ikatan Rangkap
Ikatan Tunggal
§ Ikatan yang dihasilkan dengan berbagi
satu pasang elektron antara dua atom
§ Banyak molekul berbagi lebih dari satu

pasang elektron antara dua atom Þ
Ikatan Rangkap
Ikatan Rangkap
§ Dua atom berbagi dua pasang elektron
e.g., CO2
O C O O C O O C O
§ Tiga pasang elektron yang dipakai

bersama antara dua atom
e.g., N2
N N N N N N
Kepolaran Ikatan
§ Ikatan kovalen nonpolar
dibentuk dari dua unsur
yang sama yang saling
berbagi elektron dengan
jumlah yang sama (a)
§ Ikatan kovalen polar
dibentuk dari dua unsur
berbeda, dimana salah
satu atom menarik
elektron lebih kuat
dibanding yang lain (b)
Ikatan Kovalen Polar
§ Satu atom biasanya menarik
elektron lebih kuat dari yang
lain
§ Hasilnya:
§ Distribusi kerapatan
elektron yang tidak seimbang
dalam ikatan
Awan elektron lebih rapat di sekitar Cl dalam HCl
o Sedikit muatan positif di sekitar H
o Sedikit muatan negatif di sekitar Cl
Þ Mengarah ke konsep muatan parsial
d+ pada H = +0.17, d– pada Cl = –0.17
Ikatan Kovalen Polar
§ Juga dikenal sebagai ikatan polar
§ Ikatan yang membawa muatan parsial +
dan – pada ujung yang berlawanan
Molekul Polar
§ Molekul yang mempunyai muatan parsial
positif dan negatif pada ujung-ujung
ikatan yang berlawanan
Momen Dipol (µ)
§ Besaran untuk mengukur tingkat polarisasi pada
ikatan kovalen
= q r
§ Satuab = debye (D)
§ 1 D = 3.34 × 10–30 C m (Coulomb meter)
§ Besar kecilnya momen dipol atau derajat

kepolaran dalam ikatan tergantung pada
perbedaan kemampuan atom-atom yang terikat
untuk menarik elektron ke dirinya sendiri.
Momen Dipol (µ)
§ Momen dipol beberapa senyawa molekul
diatomik
Keeletronegatifan (DEN)
§ Tarikan relatif suatu atom terhadap
elektron dalam ikatan
§ Perbedaan keelektronegatifan (DEN)
digunakan untuk memperkirakan kepolaran
ikatan
DEN = |EN1 – EN2| e.g., HCl

DEN = |ENH – ENCl|
= |2,1 – 2,9|
= 0,8
Tabel Keelektronegatifan
Tren Keelektronegatifan
§ Dalam satu perioda, keelektronegatifan
meningkat dari kiri ke kanan (Zeff
meningkat)
§ Dalam satu golongan, keelektronegatifan
menurun dari atas ke bawah (n meningkat)
Ikatan Ionik dan Kovalen
§ Kedua ikatan tersebut berbeda secara
ekstrim
§ Pada kenyataannya ikatan dalam senyawa
biasanya berada di antara keduanya.
Latihan
Manakah dari spesies berikut yang
memiliki ikatan polar paling sedikit?
A. HCl
B. HF
C. HI
D. HBr
Karakter Ionik Ikatan
§ Didasarkan kepada perbedaan
DEN = ENA – EN B dalam keelektronegatifan
§ Ukuran karakter ionik ikatan
§ Ikatan Kovalen Nonpolar
§ Tidak mempunyai perbedaan keelektronegatifan (DEN
= 0)
§ Karakter Ionik Ikatan
§ Derajat dimana ikatan bersifat polar
§ DEN > 1.7 Þ Berarti sebagian besar ionik
§ > 50% ionik
§ Unsur yang lebih elektronegatif hampir sepenuhnya menguasai
elektron
§ DEN < 0.5 Þ Berarti hampir kovalen murni
§ Nonpolar: < 5% ionik
§ 0.5 < DEN < 1.7 kovalen polar
§ Unsur-unsur di daerah yang sama dari tabel
periodik
§ i.e., dua unsur nonlogam
§ Memiliki keelektronegatifan yang hampir sama
§ Ikatan lebih dominan kovalen
§ Unsur-unsur di daerah yang berbeda dari table

periodik
§ i.e., unsur logam dan nonlogam
§ Memiliki perbedaan keelektronegatifan
§ Ikatan lebih dominan ionik
Hubungan Reaktivitas Unsur dan
Keelektronegatifan
§ Paralel antara EN dan kereaktifannya
§ Kecenderungan untuk mengalami reaksi
redoks
Hubungan Reaktivitas Unsur dan
Keelektronegatifan
Logam
§ EN rendah: mudah untuk dioksidasi (Golongan 1A
dan 2A)
§ EN tinggi: sukar untuk dioksidasi (Pt, Ir, Rh, Au,
Pd)
Nonlogam
§ Sifat oksidator meningkat dengan meningkatnya
EN
§ Dalam satu golongan, sifat oksidator menurun
dari atas ke bawah karena keelektronegatifan
menurun
Latihan
Perkirakan jenis ikatan (kovalen atau ionik)
senyawa berikut: magnesium klorida,
karbon tetraklorida, besi(III) oksida,
sulfur dioksida, karbon disulfida
A. ionik, ionik, ionik, kovalen, kovalen
B. kovalen, ionik, kovalen, ionik, ionik
C. ionik, kovalen, kovalen, kovalen, ionik
D. ionik, kovalen, ionik, kovalen, kovalen

Ikatan Kimia 1

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Ikatan Kimia 1

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Ikatan Kimia

Prof. Ir. Muhammad Ali Zulfikar, Ph.D.

Institut Teknologi Bandung

§ Terjadi antara unsur logam dan non-logam

Formula Senyawa Ionik:

Konfigurasi disusun ulang: [Ar]3d 6 4s 2

Cl: [Ne]3s23p5 + 1 e- → ? Cl– : [Ar]

A. [Ar] 3d 94s2, [Ar] 3d 9

§ Orbital terisi penuh dan setengah penuh sangat

§ Jarak interaksi akhir antara dua atom yang

§ Banyak molekul berbagi lebih dari satu

§ Tiga pasang elektron yang dipakai

§ Besar kecilnya momen dipol atau derajat

DEN = |EN1 – EN2| e.g., HCl

§ Unsur-unsur di daerah yang berbeda dari table

Anda mungkin juga menyukai