Anda di halaman 1dari 6

Kelahiran Nabi Isa AS

Nabi Isa lahir dari rahim Maryam, seorang wanita suci, putri dari Imran, seorang lelaki terkemuka yang
dianggap sebagai pilihan Allah. Maryam tumbuh dalam lingkungan suci dan saleh, dan dia diasuh oleh
pamannya, Nabi Zakaria, yang juga seorang nabi.

Pada suatu hari, Maryam mendapatkan kunjungan yang luar biasa dari Malaikat Jibril (Gabriel), utusan
Allah. Malaikat Jibril membawa kabar gembira bahwa Maryam akan melahirkan seorang putra yang akan
diberi nama Isa. Kabar ini membuat Maryam heran karena dia belum pernah bersentuhan dengan seorang
laki-laki dan kehamilan ini adalah mukjizat langsung dari Allah SWT.

Malaikat Jibril menjelaskan bahwa kelahiran Isa adalah bagian dari kehendak Allah yang menciptakan
segala sesuatu dengan kalimat "Kun fayakun" (jadi, maka jadilah). Maryam menerima kabar ini dengan
pasrah dan berlindung kepada Allah dari setan yang ingin mempengaruhi pikirannya.

Ketika tiba saatnya melahirkan, Maryam merasakan sakit yang hebat. Allah memberinya kemudahan
dengan menurunkan buah kurma segar dari pohon kurma yang berada di sekitarnya. Allah juga mengalirkan
air sungai yang tiba-tiba mengalir di bawahnya. Maryam diberi makan dan minum oleh Allah secara ajaib
di saat yang tepat.

Akhirnya, Maryam melahirkan Nabi Isa dengan ajaib di bawah pohon kurma. Bayi tersebut adalah tanda
kebesaran Allah dan mukjizat yang besar dalam ajaran Islam. Kelahiran Nabi Isa adalah salah satu momen
paling luar biasa dalam sejarah Islam dan menunjukkan bahwa segala sesuatu adalah mungkin dengan
kehendak Allah yang Maha Kuasa.

Maryam melahirkan Nabi Isa di Baitullaham (Bethlehem), sebuah kota yang terletak sekitar 9,5 km di
selatan Yerusalem. Tempat kelahiran Nabi Isa ini berarti tempat lahir. Ketika Nabi Isa lahir, Bani Israil
sedang dijajah oleh bangsa Romawi. Menurut para ahli sejarah, Nabi Isa lahir sekitar tahun 6 sampai 4
SM

Nabi Isa Alaihissalam adalah salah satu nabi dan rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil di
Palestina. Ia dihormati sebagai salah satu dari rasul-rasul Allah dan termasuk nabi yang bergelar Ulul
Azmi. Nabi Isa memiliki mukjizat-mukjizat yang luar biasa, seperti kelahirannya yang ajaib tanpa ayah,
kemampuannya menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta, dan berbicara sejak bayi.

Nabi Isa juga dikenal dengan sebutan Al-Masih, yang berarti "Yang Diurapi," Ruhullah, yang
menunjukkan kedekatannya dengan Allah. Dia dianggap sebagai sosok yang sangat saleh dan tunduk
kepada Allah dalam ajaran Islam.

Kisah Nabi Isa dimulai dengan kelahirannya yang ajaib, di mana ia dilahirkan oleh Maryam (Mary) tanpa
hubungan manusiawi. Dia tumbuh menjadi seorang nabi dan rasul yang mengajarkan tauhid (kepercayaan
kepada satu Allah) kepada Bani Israil.

Kelahiran Nabi Isa AS

Nabi Isa lahir dari rahim Maryam, seorang wanita suci, putri dari Imran, seorang lelaki terkemuka yang
dianggap sebagai pilihan Allah. Maryam tumbuh dalam lingkungan suci dan saleh, dan dia diasuh oleh
pamannya, Nabi Zakaria, yang juga seorang nabi.

Pada suatu hari, Maryam mendapatkan kunjungan yang luar biasa dari Malaikat Jibril (Gabriel), utusan
Allah. Malaikat Jibril membawa kabar gembira bahwa Maryam akan melahirkan seorang putra yang akan
diberi nama Isa. Kabar ini membuat Maryam heran karena dia belum pernah bersentuhan dengan seorang
laki-laki dan kehamilan ini adalah mukjizat langsung dari Allah SWT.

Malaikat Jibril menjelaskan bahwa kelahiran Isa adalah bagian dari kehendak Allah yang menciptakan
segala sesuatu dengan kalimat "Kun fayakun" (jadi, maka jadilah). Maryam menerima kabar ini dengan
pasrah dan berlindung kepada Allah dari setan yang ingin mempengaruhi pikirannya.

Ketika tiba saatnya melahirkan, Maryam merasakan sakit yang hebat. Allah memberinya kemudahan
dengan menurunkan buah kurma segar dari pohon kurma yang berada di sekitarnya. Allah juga mengalirkan
air sungai yang tiba-tiba mengalir di bawahnya. Maryam diberi makan dan minum oleh Allah secara ajaib
di saat yang tepat.
Akhirnya, Maryam melahirkan Nabi Isa dengan ajaib di bawah pohon kurma. Bayi tersebut adalah tanda
kebesaran Allah dan mukjizat yang besar dalam ajaran Islam. Kelahiran Nabi Isa adalah salah satu momen
paling luar biasa dalam sejarah Islam dan menunjukkan bahwa segala sesuatu adalah mungkin dengan
kehendak Allah yang Maha Kuasa.

Maryam melahirkan Nabi Isa di Baitullaham (Bethlehem), sebuah kota yang terletak sekitar 9,5 km di
selatan Yerusalem. Tempat kelahiran Nabi Isa ini berarti tempat lahir. Ketika Nabi Isa lahir, Bani Israil
sedang dijajah oleh bangsa Romawi. Menurut para ahli sejarah, Nabi Isa lahir sekitar tahun 6 sampai 4
SM.

Advertisement

Kisah Nabi Isa Menunjukkan Mukjizat

Nabi Isa (Jesus) AS memiliki beberapa mukjizat yang luar biasa yang diberikan oleh Allah sebagai bukti
kebenaran risalahnya. Berikut adalah cerita tentang beberapa mukjizat Nabi Isa secara lengkap:

1. Berbicara Sejak Bayi

Ketika Maryam kembali ke kaumnya dengan bayi Isa, mereka menuduhnya melakukan perbuatan zina.
Maryam, dalam keheningan, menunjuk kepada bayinya. Yang luar biasa, bayi Isa mulai berbicara dan
berkata, "Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikanku
seorang nabi."

Mukjizat ini adalah bukti keilahian Isa sejak bayi.

2. Menghidupkan Orang Mati

Salah satu mukjizat paling mengagumkan yang dilakukan oleh Nabi Isa adalah menghidupkan orang mati
dengan izin Allah. Kisah yang paling terkenal adalah ketika Isa menghidupkan Lazaro (Lazarus) yang
sudah meninggal selama empat hari. Dengan doa dan izin Allah, Isa
mengembalikan Lazaro kepada kehidupan, membuat banyak orang menjadi saksi kebesaran Allah.

3. Menyembuhkan Orang Buta dan Penyakit Kulit (Kusta)

Nabi Isa juga diberikan kemampuan oleh Allah untuk menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang
yang menderita penyakit kulit (kusta) dengan menyentuhnya. Ia juga bisa menyembuhkan orang sakit
lainnya dengan doa dan izin Allah. Mukjizat ini menunjukkan kekuatan dan kemurahan Allah.

4. Mengetahui Hal-Hal Ghaib

Nabi Isa juga memiliki pengetahuan tentang hal-hal ghaib yang diberikan oleh Allah. Ia bisa
mengetahui apa yang dimakan dan disimpan oleh orang-orang di rumah mereka, menunjukkan
pengetahuan-Nya yang mendalam. Selain itu, ia juga memiliki pengetahuan tentang peristiwa- peristiwa
pada hari kiamat, yang menggambarkan keilmuannya sebagai nabi.

Mukjizat-mukjizat ini adalah bukti kebenaran risalah Nabi Isa dan kekuatan Allah yang luar biasa. Mereka
juga menunjukkan pentingnya keimanan, tawakal kepada Allah, dan peran Nabi Isa dalam mengajarkan
tauhid (kepercayaan kepada satu Allah) kepada Bani Israil.

Nabi Isa diangkat sebagai nabi dan rasul Allah SWT pada usia 30 tahun. Tugas utamanya adalah untuk
berdakwah kepada Bani Israil yang tinggal di Palestina. Selain itu, ia juga diberi tugas untuk
membenarkan kitab Taurat yang telah diturunkan kepada Nabi Musa sebelumnya. Selain mengoreksi
penyelewengan yang telah terjadi dalam ajaran Taurat, Nabi Isa juga membawa kitab baru yang disebut
Injil. Injil berisi petunjuk, cahaya, dan hukum-hukum bagi orang-orang yang bertakwa.

Nabi Isa mengajak Bani Israil untuk menyembah Allah SWT semata dan meninggalkan penyembahan
terhadap berhala, dosa, serta kesesatan. Ia menyerukan kepatuhan kepada Allah dan mengkritik tindakan
para ahli Taurat dan pemimpin agama Bani Israil yang telah merubah dan menyelewengkan ajaran
Taurat sesuai dengan kepentingan pribadi mereka.

Nabi Isa tidak berdakwah sendirian. Ia memiliki 12 sahabat setia yang disebut Hawariyyun (para
pembantu). Para sahabat ini adalah orang-orang yang percaya kepada risalah Nabi Isa dan
dengan tulus membantunya dalam menyebarkan agama Allah.

Meskipun Nabi Isa membawa ajaran yang benar dan mukjizat yang menakjubkan, tidak semua Bani Israil
mau menerima dakwahnya. Sebagian besar dari mereka menolak dan bahkan memusuhi Nabi Isa. Mereka
mencoba untuk membunuhnya karena merasa iri dan benci terhadap mukjizat-mukjizat yang dia
tunjukkan. Mereka juga mempertanyakan kelahirannya yang ajaib tanpa ayah, dan sebagian dari mereka
menganggapnya sebagai anak haram atau bahkan sebagai anak Tuhan, suatu pemahaman yang
bertentangan dengan ajaran tauhid.

Perjalanan dakwah Nabi Isa AS adalah contoh yang menggambarkan tantangan dan perjuangan seorang
nabi dalam menyampaikan ajaran tauhid dan kebenaran kepada masyarakat yang kadangkala keras kepala
dan terbelenggu oleh kesesatan. Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan bahaya, Nabi Isa tetap setia
pada tugasnya sebagai nabi dan rasul Allah SWT.

Pengangkatan Nabi Isa AS

Karena permusuhan Bani Israil terhadap Nabi Isa semakin menjadi-jadi, maka Allah berkehendak untuk
mengangkat Nabi Isa ke langit agar terhindar dari pembunuhan mereka. Allah membuat salah seorang
sahabat Nabi Isa yang bernama Yudas Iskariot (Judas Iscariot) diserupakan dengan wajah Nabi Isa
sehingga ia ditangkap oleh tentara Romawi atas laporan para pemimpin agama Bani Israil.

Yudas Iskariot kemudian disalib oleh tentara Romawi sebagai hukuman atas tuduhan bahwa ia adalah Al-
Masih (yang diklaim sebagai raja Bani Israil) yang memberontak terhadap pemerintahan Romawi.
Namun, sesungguhnya mereka tidak membunuh atau menyalib Nabi Isa, tetapi orang yang diserupakan
dengannya. Sedangkan Nabi Isa sendiri telah diangkat oleh Allah ke langit dalam keadaan hidup.

Hal itu telah dijelaskan dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 157-158, di mana Allah SWT befirman,
‫وان اﻟﺬﻳﻦ اﺧﺘﻠ ُﻔﻮا ﻓﻴﻪ ﻟﻔﻲ‬
‫ﺒﻪ ﻟ‬ ‫ﻮل اﻟﻠ ۚ ﻪ وﻣﺎ ﻗﺘﻠُﻮُه وﻣﺎ ﺻﻠ ُﺒﻮُه‬ ‫وﻗﻮﻟﻬﻢ اﻧﺎ ﻗﺘﻠﻨﺎ اﻟﻤﺴﻴﺢ ﻋﻴﺴﻰ اﺑﻦ ﻣﺮﻳﻢ ر‬
‫ﺷﻚ‬
‫ُﻬﻢ‬ ‫وﻟﻜﻦ‬
‫اﺗﺒﺎع اﻟﻈﻦ وﻣﺎ ﻗﺘ ُﻠﻮ ُ ه‬ ‫ﻣﺎ ﻟ ُﻬﻢ ﺑﻪ ﻣﻦ ﻋﻠﻢ‬ ‫ﻣﻨُﻪ‬
‫ﻳﻘﻴﻨﺎ‬ ‫اﺎﻟ‬

‫وﻛﺎن اﻟﻠ ُ ﻪ ﻋﺰﻳﺰا‬


‫ﺑﻞ رﻓﻌ ُ ﻪ اﻟﻠ ُ ﻪ اﻟﻴﻪ‬
‫ﺣﻜﻴﻤﺎ‬

Artinya:

"dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al- Masih, Isa
putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi
(yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa.
Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan
tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan
mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya. 158. Tetapi Allah telah
mengangkat Isa ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. An-Nisa': 157-158)

Anda mungkin juga menyukai