Tksi Fase D
Tksi Fase D
PANDUAN
TES KEBUGARAN SISWA INDONESIA
(TKSI)
FASE D
(KELAS VII, VIII, IX SMP)
Tim Penyusun
1. Muhajir, M.Pd.
2. Sukmiano, S.Pd.
3. Ibnu Susilo, S.Pd., M.M.
4. Ebta Heri Susanto, M.Pd.
5. Abang Rahmat, M.Pd.
6. Rhoma Dhona Mirda Y., S.Pd.Jas.
KATA PENGANTAR
Allah ta’ala, Tuhan yang Maha Esa berkehendak Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Jasmani dan
Bimbingan dan Konseling (PPPPTK Penjas BK) Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknoloogi (Kemendikbudristek) dapat menuntaskan
pengembangan tes kebugaran siswa Indonesia (TKSI). Untuk itu rasa syukur
yang teramat sangat selayaknya dipanjatkan ke hadirat-Nya.
Rasa terima kasih dan sanjungan bangga disampaikan kepada jajaran
Pimpinan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek
atas dukungan yang diberikan, tim pengembang TKSI yang terdiri dari para
widyaiswara, dosen, dan guru hebat, illustrator, foto dan videographer, pengarah,
nara sumber ahli, penelaah, verivikator, penguji lapangan, pengembang web apps,
dan seluruh panitia. Tim pengembang instrumen telah bekerja optimal dengan
dedikasi, upaya cerdas dan keras, serta kolaboratif.
Manfaat bagi terjaminnya kebugaran anak negeri yang akan menghadapi
tantangan isu tuna gerak, tuna bugar, dan bahkan penyakit degeneratif adalah
orientasi pengembangan TKSI. Produk TKSI adalah naskah pedoman
pelaksanaan berupa buku teks, video panduan pelaksanaan tes dan latihan, serta
aplikasi website yang terus-menerus akan dikembangkan sehingga dapat
berfungsi sebagai pemandu (pelaksanaan tes dan latihan), aplikasi pengolahan,
penyimpanan, interpreter data, dan bahkan sebagai prediktor pengembangan
keberbakatan peserta didik di bidang olahraga. Kehadiran web apps TKSI ini
sekaligus akan menjadi bank data besar kebugaran siswa seluruh Indonesia yang
dapat dimanfaatkan untuk pengambilan kebijakan peningkatan kompetensi guru
PJOK, kebugaran dan kesehatan, pembinaan olahraga kompetitif melalui analisis
keberbakatan, serta keperluan relevan lainnya.
TKSI adalah produk penelitian dan pengembangan yang diupayakan
dengan prosedur terbaik yang dilakukan oleh tim pengembang. Namun demikian
jika ditemukan berbagai kekurangan, menjadi kewajiban bersama seluruh
pemangku kepentingan untuk melakukan perbaikan.
Berkontribusi terhadap kesiapan siswa Indonesia menghadapi masa
depan terbaik dengan karya nyata merupakan pilihan kita semua.
.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Daftar Gambar iv
Daftar Tabel v
I BAGIAN I: PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Tujuan 4
C Manfaat 4
II BAGIAN II: INSTRUMEN TES KEBUGARAN SISWA INDONESIA (TKSI)
A Jenis Instrumen Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) 5
1 Instrumen Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) 5
2 Instrumen Tes dan Pengukuran Kebugaran Jasmani 5
B Prosedur Pelaksanaan Tes 5
1 Prosedur Pelaksanaan TKSI 5
a. Tes MFT/Beep/Bleep 5
b. Tes Sit-Up 9
c. Tes Standing Broad Jump 11
d. T-Test 14
e. Tes Koordinasi Hand & Eye 17
2 Prosedur Pelaksanaan Pendukung Tes Kebugaran 20
a. Body Mass Index 20
b. Tes Lari 12 Menit 21
c. Tes V-sit and Reach 23
d. Tes Pull Up dan Incline Pull Up 25
e. Tes Shuttle Run 26
f. Dynamic Balance Test 30
g. Tes Koordinasi Hand wall toss 33
h. Tes Lari 30 Meter 35
i. Tes Lari 50 Meter 37
j. Tes Vertical Jump 38
k. Ruler Drop Test 41
l Tes Reaksi Hand Touch Reaction 43
DAFTAR PUSTAKA 47
LAMPIRAN 48
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAGIAN I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dalam penyusunan pedoman
pengembangan Instrumen TKSI ini adalah supaya para guru PJOK
SD/MI, SMP/M.Ts, SMA/MA/SMK/MAK, Widyaiswara PJOK, Dosen,
Praktisi, dan Pelatih cabang olahraga mampu menggunakan
instrumen TKSI.
C. Manfaat
Pedoman Pengembangan Penyusunan TKSI ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai referensi atau rujukan bagi para guru PJOK SD/MI,
SMP/M.Ts, SMA/MA/SMK/MAK, Widyaiswara PJOK, Dosen, Praktisi,
dan Pelatih cabang olahraga dalam menggunakan instrumen TKSI.
BAGIAN II
INSTRUMEN TES KEBUGARAN SISWA INDONESIA (TKSI)
FASE D (Kelas VII – IX SMP)
Tes V-sit and Reach ini merupakan tes yang digunakan untuk
mengetahui fleksibilitas punggung bawah dan pinggul. Tes
ini merupakan adopsi dari FUKUDA 2019
2). Tujuan
Untuk mengukur fleksibilitas punggung bawah dan pinggul.
3). Peralatan
(a) Penggaris/meteran
(b) Spidol/kapur
(c) Lakban
4). Prosedur pelaksanaan tes
(a) Persiapan
(1) Menyiapkan penggaris/meteran
(2) Menyiapakn spidol/kapur
(3) Menyiapkan lakban
(4) Menyiapkan formulir tes
(5) Menyiapkan alat tes lainnya yang diperlukan
(6) Penguji menjelaskan dengan detail prosedur
pelaksanaan test kepada siswa
(b) Pelaksanaan
(1) Siswa melakukan pemanasan secukupnya
(2) Siswa melepas sepatu dan duduk di lantai dengan
posisi kaki lurus dan dibuka selebar 20-30 cm, tumit
berada dibelakang garis batas (baseline).
(3) Siswa menempatkan kedua telapak tangan di atas
satu sama lain, dengan kedua telapak tangan
menghadap ke bawah, dan ditempatkannya pada
garis ukur dengan posisi lengan lurus.
(4) Siswa harus perlahan-lahan menjangkau ke depan
sejauh mungkin, menjaga jari-jari di garis ukur dan
pastikan tungkai dan lutut harus tetap lurus
(5) Siswa menahan posisi tangan pada jangkauan
terjauh selama dua detik;
(6) Siswa melakukan tes ini sebanyak tiga kali
kesempatan;
(7) Penguji mencatat hasil terjauh dari dari tiga
percobaan peserta.
d. Tes Kekuatan Otot Pull Up bagi putra dan Incline Pull Up bagi
putri
1). Deskripsi
Gerakan menggantungkan dan mengangkat badan pada
sebuah bar/palang tunggal dalam waktu tertentu. Untuk
putra melakukan Pull up dan putri Incline pull up. Tes ini
merupakan adopsi dari David K Miller 2010
2). Tujuan
Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu
3). Peralatan:
(a) Matras
(b) Lembar pencatatan hasil
(c) Palang tunggal, yang tinggi rendahnya dapat diatur
sehingg subjek dapat bergantung.
(d) Stopwatch
4). Prosedur pelaksanaan tes:
(a) Persiapan Tes
(1) Penguji menentukan palang tunggal untuk laki-laki
dan perempuan.
(2) Penguji menyiapkan matras, stopwatch.
(3) Penguji menyiapkan formulir tes dan alat tulis
(4) Penguji menjelaskan dengan detail prosedur
pelaksanaan test kepada siswa
(b) Pelaksanaan Tes untuk siswa laki-laki:
(1) Siswa bergantung pada bar/palang tunggal,
dengan posisi kedua lengan lurus dibuka selebar
bahu, kepala, badan, dan tungkai lurus.
(2) Kedua tungkai boleh lurus atau ditekuk.
(3) Gerakannya siswa mengangkat tubuh dengan
membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu
menyentuh atau melewati palang tunggal,
kemudian kembali ke sikap semula.
(4) Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang
selama 60 detik, boleh diam dulu tapi posisi badan
tetap menggantung.
(5) Untuk lebih jelas mengenai pelaksanaan terangkat
tubuh, perhatikan gambar berikut ini.
1). Deskripsi
Tes ini merupakan tes lari cepat menempuh jarak 30 meter
yang dilakukan secepat-cepatnya oleh siswa. Tes ini
merupakan adopsi dari Mackenzie, 2005.
2). Tujuan Tes
Mengukur kecepatan lari siswa.
3). Peralatan:
(a) Lintasan lari yang datar minimal 40 meter
(b) Peluit
(c) Stopwatch
(d) Bendera start
4). Prosedur pelaksanaan tes
(a) Persiapan Tes
(1) Penguji menentukan lintasan lari, peluit, stopwatch
dan bendera start.
(2) Penguji menetukan petugas starter dan
menyiapkan formulir tes dan alat tulis.
(3) Penguji menjelaskan dengan detail prosedur
pelaksanaan test kepada siswa
(b) Pelaksanaan Tes
(1) Siswa melakukan pemanasan berupa peregangan
statis dan dinamis selama 10 menit sebelum tes;
(2) Siswa berdiri dibelakang garis start dengan start
berdiri.
(3) Apabila ada aba-aba “Ya” dari petugas starter
dengan disertai hentakan bendera keatas, Siswa
lari ke depan secepat mungkin menempuh jarak 30
meter.
(4) Penguji menghentikan stopwatch pada saat siswa
melewati garis finish.
(2) Pelaksanaan
(i). Siswa melakukan pemanasan secukupnya
(ii). Siswa berdiri rileks di atas tanda atau garis
tengah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN