Disusun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan mini riset
ini tepat pada waktunya. Mini riset ini
kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Filsafat Pendidikan, semoga
mini riset ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan mini riset ini, kami tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepadaPihak–
pihak yang telah membantu kami.
1. Bapak Mahfuzi Irwan S.Pd., M.Pd
2. Kepala Yayasan serta Guru TK Dian Ekawati
3. Teman-Teman Sekalian
Kami menyadari bahwa mini riset ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritikserta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan
kedepannya.Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Medan, Oktober 2019
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 2
C. Batasan Masalah 2
D. Rumusan Masalah 3
E. Tujuan Survey 3
F. Manfaat Survey 3
BAB II. LANDASAN TEORI 4
A.Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan Berlandaskan Pancasila 4
1. Definisi Filsafat Pendidikan Pancasila 5
2. Pandangan Filsafat Pendidikan tentang Pendidikan 5
3. Dasar Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia 6
B. Konsep dan Nilai-Nilai Filsafat Pendidikan 7
1. Nilai-nilai Pendidikan berdasarkan Pancasila 7
2. Pendidikan Karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila 7
BAB III.METODE SURVEY 9
A. Tempat dan Waktu Survey 9
B. Subject Survey 9
C. Teknik Pengambilan Data 9
D.Instrumen Survey (satu atau lebih dari instrumen berikut: format isian, pedoman
wawancara, lembar observasi, qualiy checklist, atau kuesioner jika diperlukan) 9
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 10
A. Gambaran Hasil Survey 10
B. Pembahasan 10
C. Temuan Lapangan 11
BAB V. PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini memegang peranan yang sangat penting karena
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar pembelajaran yang akan
mengembangkan dan mengoptimalkan potensi-potensi yang telah dimiliki oleh anak. Seperti
yang tercantum dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pasal 1 butir 14 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman
Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan anak usia dini yang
berada pada jalur pendidikan formal, sebagaimana tertuang pada Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 pasal 28 ayat (3) bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan
formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang
sederajat”. Keberadaan dan penyelenggaraan TK merupakan sarana untuk menstimulasi anak
dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan dalam pembelajaran. Usia dini (0-8 tahun) sering
disebut dengan usia emas (golden ages), karena pada usia dini anak sedang dalam tahap
pertumbuhan dan 2 perkembangan baik fisik maupun mental. Anak mudah menerima,
melihat, mengikuti dan mendengarkan segala sesuatu yang dicontohkan, diperdengarkan, dan
diperlihatkan.
Di TK perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang dikenalkan pada
anak usia dini. Pada tahap ini anak mulai mengenal dan memahami konsep bilangan
sederhana. Anak dapat mengenal dan memahami dengan melihat benda-benda secara
langsung. Untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak di TK, kegiatan pembelajaran di
TK salah satunya melalui kegiatan mengenal huruf A-Z dengan benda-benda konkrit
(mengenal konsep huruf dengan benda secara sederhana).
Di TK Dian Ekawati anak-anak kelompok A masih belum memahami konsep
Pembelajaran sederhana. Hal ini karena pada kelompok ini usia mereka belum seharunya
ditekankan untuk menulis dan membaca. Tetapi dengan tuntuan sekarang bahwa ketika
memasuki jenjang sekolah selanjutnya yaitu Sekolah Dasar mereka harus mampu menulis
dan membaca untuk menghadapi ujian tes masuk. Maka dengan itu pihak TK harus
menyesuaikan tuntutan yang ada. Dengan Berbagai metode pembelajaran yang dilakukan
1
oleh pendidik agar peserta didik mampu mengikuti pembelajaran tersebut. Upaya yang
dilakukan yaitu dengan menggunakan kegiatan pembelajaran yang tepat bagi anak sehingga
anak lebih mudah memahami konsep pembelajaran sederhana. Kegiatan pembelajaran dalam
membilang bilangan di Taman Kanak-Kanak sebaiknya menggunakan benda-benda konkrit
atau nyata. Guru perlu mengetahui karakteristik anak dan cara belajar masing-masing anak,
sehingga akan mempermudah kegiatan pembelajaran. Melalui benda-benda konkrit,
pembelajaran akan lebih bermakna. Benda-benda konkrit dapat memberi pengalaman
menarik pada anak dan kegiatan tersebut bisa dilakukan anak dalam kehidupan sehari-hari.
Guru sebaiknya menggunakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan kreatif
sehingga dapat memotivasi anak dalam melakukan kegiatan belajar di dalam kelas maupun di
luar kelas. Anak juga dapat merasakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan (bermain
sambil belajar). Kegiatan pembelajaran mengenal huruf di Taman Kanak-Kanak melalui
kegiatan bermain dengan benda-benda konkrit diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
anak dalam membaca. Melihat paparan di atas, maka penulis mengambil judul
“Pengembangan Kemampuan Membaca Melalui Kegiatan Bermain dengan Benda-Benda
Konkrit pada Anak-anak Kelompok A TK Dian Ekawati TVRI Medan.
B. Indentifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Kemampuan anak dalam mengenal huruf A-Z di kelompok A TK Dian Ekawati
masih rendah.
2. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar masih sangat terbatas
(jarang).
3. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.
4. Usia Anak yang masih ingin bermain membuat kegitan pembelajaran kurang efektif.
C. Batasan Masalah.
Peneliti membatasi permasalahan pada upaya untuk mengembangkan kemampuan
kognitif anak menegnal huruf A-Z melalui kegiatan bermain dengan benda-benda konkrit di
kelompok A TK Dian EkaWati TVRI Medan Tahun Pelajaran 2019/2020.
2
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana pengembangan kemampuan Mengenal Huruf A-Z melalui
kegiatan bermain dengan benda-benda konkrit pada anak di kelompok A Taman Kanak-
Kanak Dian EkaWati TVRI Medan?
E. Tujuan Survey
Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengembangkan kemampuan mengenal huruf
melalui kegiatan bermain dengan benda-benda konkrit pada anak-anak di kelompok A Taman
Kanak-kanak Dian EkaWati TVRI Medan.
F. Manfaat Survey
Penelitian ini diharapkan bermanfaat, antara lain;
1. Siswa, penelitian ini dapat membantu mengembangkan kemampuan anak dalam
membilang dan mengenalkan bilangan dengan benda-benda konkrit kepada anak.
2. Guru, penelitian ini akan bermanfaat sebagai salah satu cara untuk dapat mengembangkan
kemampuan anak dalam membilang dengan benda-benda konkrit di dalam kegiatan belajar
mengajar.
3. Sekolah, penelitian ini dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya
mengenal huruf A-Z.
4. Peneliti, penelitian ini akan memperoleh pengalaman sehingga dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan.
5. Lembaga PAUD, dengan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran mengenal huruf dengan benda-benda
konkrit.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Aliran ini merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
5
3. Dasar Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia
6
B. Konsep dan Nilai-Nilai Filsafat Pendidikan
1. Nilai-nilai Pendidikan berdasarkan Pancasila
Menurut Muhammad Noor Syam,pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan
dengan nilai-nilai ,terutama yang meliputi kualitas kecerdasan,nilai ilmiah,nilia moral dan
nilai agama yang kesemuanya tersimpul dalam tujuan pendidikan,yakni membina kepribadian
ideal. Membahas tentang nilai-nilai pendidikan,tentu akan lebih jelas melalui rumusan tujuan
pendidikan yang dilihat melalui beberapa pendekatan sebagai berikut.
a. pendekatan melalui analisis historis lembaga-lembaga sosial.
b. pendekatan melalui analisis ilmiah tentang realita kehidupan aktual,dan
c. pendekatan melalui nilai-nilai filsafat yang normatif.
Dengan demikian, dapat diambil suatu pengertian bahwa nilai pendidikan dapat dilihat dari
tujuan pendidikan yang ada.
Tujuan pendidikan memegangperanan penting dalam sistem pendidikan,sebab tujuan
akan memberikan arah bagi segala kegiatan pendidikan. Dalamdunia pendidikan. Sistem
ditetapkanterlebih dahulu sebelum menetapkankomponen lainnya. Tujuan pendidikansuatu
negara tidak bisa dipisahkan danmerupakan penjabaran dari tujuannegara atau filsafat negara.
MakaPancasila tidak bisa dilepaskan dalamsistem pendidikan di Indonesia. Hal
ini disebabkan karena pendidikanmerupakan alat untuk mencapai tujuannegara,
yaknimembentuk manusiaseutuhnya berdasarkan UUD 1945 yangbersumber dari Pancasila
sebagai filsafathidup bangsa Indonesia.
7
Maka dari itu Pendidikan karakter tentu harus berbasis pada nilai-nilai yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila karena watak dan karakter yang diinginkan oleh tujuan pendidikan
adalah agar menjadi manusia yang pancasila dan bukan berjiwa komunis,ateis dan liberalisme
seperti filsafat yang dianut oleh bangsa lain. Lima sila yang terdapat dalam Pancasila menjadi
watak setiap peserta didik dan warga negara Indonesia.
8
BAB III
METODE SURVEY
A. Tempat Dan Waktu Survey
B. Subjek Survey
Subjek survey yaitu mewawancarai salah satu Guru yang mengajar di kelas TK A
Dian Ekawati TVRI Medan.
C. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan datanya yaitu menggunakan Metode Data Kualitatif berdasarkan
hasil dari pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan pehaman membaca dan
menulis pada anak didik tersebut terutama dalam mengenal huruf dari A-Z.
D. Instrumen Survey
9
BAB IV
Kami juga mengajukan beberapa pertanyaan pada Guru kelas A TK Dian Ekawati
berikut pertanyaannya :
1. Aktivitas apa yang dilakukan guru TK Dian Ekawati saat jam istirahat ?
Jawab : Pada saat jam isirihat anak-anak bermain diluar tepatnya di sekitaran TK
tersebut, dan Guru tetap mengawasi anak-anak bermain, Tidak ada kegiatan guru
untuk bercerita, bermain handphone, Masing-masing guru berpencar mengawasi anak
didiknya agar anak-anak tersebut terjamin bermainnya supaya tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.
2. Jumlah Guru dan murid pada kelas A TK Dian Ekawati
10
Jawab : Jumlah guru pada kelas A ada 2 guru, dan jumlah siswa pada kelas berjumlah
16 siswa, 11 siswa perempuan 5 siswa laki-laki.
3. Apakah Gedung dan peralatan pada TK Dian Ekawati sudah memfasilitasi kegiatan
belajar secara optimal ?
jawab : Sudah lengkap sesuai dengan media yang digunakan, seperti pembelajaran
menggunakan benda konkret pada tema binatang sudah menyediakan gambar
binatang ataupun binatang aslinya seperti mengenalkan binatang di air TK Dian
Ekawati mempunyai Akuarium untuk lebih mengoptimalkan pembelajaran dengan
mengenalkan kepada siswanya secara konkret.
4. Bagaimana perilaku siswa pada saat jam istirahat ?
jawab : Ada sebagian siswa pada saat jam istirahat lebih pendiam dan tidak ingin
bersosialisasi dengan teman lainnya, siswa tersebut hanya mau berteman dengan
teman sekelasnya saja, dan ada juga siswa yang ketika dikelas kurang aktif pada saat
jam istirahat siswa tersebut sangat aktif karena pada usia ini dimana usia bermain
pada anak.
5. Apakah ada hambatan yang dirasakan oleh guru kelas A tersebut ?
jawab : Hambatan yang dirasakan ialah kurang optimalnya pembelajaran yang
dilakukan sebab pada siswa kelas A rentang usia siswanya 3,5 tahun- 4,5 tahun yang
masih kurang bisa fokus untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan. sebenarnya
hal ini kami maklumkan sebab belum sepantasnya guru TK menekankan kemampuan
baca, tulis, dan berhitung kepada anak-anak didiknya. Memang, hal itu akan
meringankan kerja guru SD. Namun, yang seharusnya dicamkan oleh semua pihak
adalah usia TK itu merupakan usia anak untuk bermain.
C. Temuan Lapangan
Pada bagian ini peneliti akan mendepripsikan penemuan penelitian berdasarkan hasil
penelitian. Hasil penelitian merupakan uraian data penemuan tentang permasalahan penelitian
dilapangan. penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara.
Penelitian dilaksanakan TK Dian Ekawati TVRI jalan Perhubungan, Medan Tembung. subjek
penelitian ini adalah siswa kelas A TK Dian Ekawati. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
pada tanggal 31 Oktober 2019.
11
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian yang telah kami lakukan pada TK Dian Ekawati TVRI
Medan yaitu pada TK Dian Ekawati TVRI medan masih banyak peserta didik yang belum
mencukupi umurnya untuk masuk ke jenjang pendidikan yaitu TK ,pada TK Dian Ekawati
TVRI Medan ada peserta didik yang masih ber umur 4 dan 4.5 tahun ,ketika di dalam proses
pembelajaran guru harus selalu sabar dalam menghadapi sikap atau perilaku mereka karena
masih tergolong anak yang sangat aktif ,dan untuk meningkatkan pemahaman tentang
membaca dan menulis terutama dalam pengenalan angka dan huruf untuk peserta didik, guru
harus selalu menerapakan metode pembelajaran dengan memfasilitasi segala kebutuhan
untuk mendukung pembelajaran serta memberikan suatu metode dengan bercerita dan
bertanya jawab untuk meningkatkan perkembangan anak yang masih tergolong balita ,pada
saat bermain-main mereka harus selalu diawasi jangan sampai terjadi suatu peristiwa yang
tidak diinginkan karena guru tidak memperhatikan peserta didik ,guru hanya mementingkan
keperluan pribadinya saja ,jumlah guru harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa semakin
banyak siswa maka harus semakin banyak juga guru yang mengawasi ,guru pada TK Dian
Ekawati TVRI Medan telah menerapkannya dengan baik ,peserta didik yang kami temui
bermacam-macam sifatnya misalnya ada sebagiandari mereka suka menyendiri tidak senang
bersosialisasi dan juga ada yang suka bermain-main dan mengenal lingkungannya ,pada TK
Dian Ekawati TVRI Medan siswa tidak ditekankan untuk bisa menulis dan membaca karena
pada dasarnya usia TK merupakan masa dimana banyak untuk bermain ,yaitu bermain sambil
belajar .
B.SARAN
Saran dari kami setelah melakukan penelitian pada TK Dian Ekawati TVRI Medan
yaitu menurut kami seharusnya anak usia dini yang masuk ke TK telah memenuhi syarat
termasuk usia yang telah terpenuhi dengan batas 5 tahun dan sudah tergolong ke dalam anak-
anak yang sudah bisa diberikan suatu pembelajaran dengan baik ,maka tidak ada hambatan
atau kesulitan di dalam proses pembelajaran jika usia mereka telah tercukupi dan akan
terciptanya suatu pembelajaran yang kompleks demi melanjutkan pendidikan mereka yang
lebih baik kedepannya ketika masuk SD nanti ,dan alat pendidikan yang terus mendukung
proses pembelajaran misalnya guru yang berkualitas dengan lulusan dari PG PAUD bukan
12
dari lulusan yang lain serta peralatan pembelajaran seperti alat-alat untuk bermain sambil
belajar .
13
DAFTAR PUSTAKA
Sutono,Agus.2015.Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional.Jurnal
Ilmiah Civis. Volume V, No 1. Hal 666-678.https://journal.upgris.ac.idBudiwibowo,Satrijo.
https://e-journal.unipma.ac.id.
Yusnadi,Dkk.2019.Filsafat Pendidikan.Jakarta:halamanmoeka.
Jalaluddin dan Idi, Abdullah .2013. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
14
LAMPIRAN
15