Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024

Mata Kuliah : DASAR-DASAR PERBANKAN


Hari, tanggal : Senin, 25 Maret 2024
Kelas : PAK 2023 A
Waktu
Dosen Pengampu
:
:
100 Minutes
Prof. Dr. Susanti, S.Pd., M.Si.
TERVALIDASI
Vivi Pratiwi, S.Pd., M.Pd.
Han Tantri Hardini, S.Pd., M.Pd.

Petunjuk Pengerjaan Soal UTS:


A. Bacalah semua pertanyaan dibawah ini dengan cermat dan teliti.
B. Silahkan kerjakan soal UTS ini dengan JUJUR dan BENAR serta tidak boleh bekerjasama atau
copy paste jawaban.
C. Jawaban soal harus dikerjakan secara urut sesuai dengan nomor soal dan ditulis pada lembar jawaban
yang telah tersedia
D. Upload jawaban pada LMS SIDIA sesuai kelas masing - masing
E. Semua bentuk kecurangan akan berdampak pada pengurangan nilai dan kelulusan.

SOAL
1. Pada dasarnya, perbankan di Indonesia memiliki pusat yang dijadikan sentral yaitu Bank
Indonesia. Bank Indonesia berkomitmen untuk senantiasa melakukan pegelolaan keuangan
dengan berbagai kebijakan melalui pelaksanaan tugas-tugasnnya. Jelaskan tugas yang dilakukan
oleh Bank Indonesia dalam rangka menjaga stabilitas moneter di Indonesia!
(Max Score 20)

2. Sebagai lembaga keuangan perbankan, bank umum merupakan salah satu jenis bank yang ada di
Indonesia yang memiliki tugas sebagai lembaga intermediary. Jelaskan apa yang dimaksud bank
sebagai lembaga intermediary. Kemudian jelaskan klasifikasi bank umum yang ada di Indonesia
disertai dengan contoh-contohnya!
(Max Score 25)

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Jelaskan perbedaan antara Bank Perkreditan
Rakyat dengan Bank Umum! Kemudian jelaskan pula hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh
BPR!
(Max Score 25)

4. Digitalisasi Perbankan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga independen yang mengemban tugas untuk
mengatur dan mengawasi industri perbankan serta melindungi konsumen perbankan,
berkepentingan untuk mengembangkan perbankan agar memiliki kinerja yang baik.
Pengembangan perbankan Indonesia perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan
gejolak sehingga perbankan dapat tumbuh secara sehat dan berkesinambungan serta mampu
memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan ekonomi nasional dan kesejahteraan
masyarakat.
Transformasi digital di sektor perbankan adalah suatu keniscayaan. Selama beberapa tahun
belakangan ini, tuntutan akselerasi digital semakin mengemuka didorong perubahan ekspektasi
publik akan layanan keuangan yang cepat, efisien, dan aman serta dapat dilakukan dari mana saja.
Kondisi demikian mengharuskan perbankan untuk menempatkan transformasi digital sebagai
prioritas dan salah satu strategi dalam upaya peningkatan daya saing Bank. Seiring dengan
berbagai perkembangan dalam bisnis perbankan yang bergerak dalam strategi bisnis digital,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang berbagai pengaturan existing perlu lebih diperkuat
khususnya pengaturan yang terkait dengan teknologi informasi di sektor perbankan.
Dalam Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025, salah satu pilar yang menjadi
arah kebijakan adalah akselerasi tranformasi digital perbankan. Pilar ini dijabarkan lebih lanjut
melalui Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan. Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan
disusun dengan mengedepankan prinsip keseimbangan antara inovasi digital perbankan dan aspek
prudensial untuk menjaga kinerja perbankan dalam kondisi sehat (prudent, safe, and sound
banking). Selain itu, Cetak Biru ini turut mengusung prinsip technology neutral, yaitu tidak
mengatur aspek teknis terkait teknologi.
Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan berisikan rancangan kebijakan OJK untuk
mendorong percepatan transformasi digital perbankan di Indonesia. Cetak Biru ini diharapkan
menjadi landasan dalam mengembangkan digitalisasi pada perbankan nasional sehingga lebih
resilien, berdaya saing, dan kontributif.
Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan berisikan 5 (lima) elemen utama yaitu data,
teknologi, manajemen risiko, kolaborasi, dan tatanan institusi yang perlu diperhatikan dalam
proses transformasi digital perbankan. Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan akan
memberikan acuan yang lebih konkret akan digitalisasi perbankan ke depan dalam rangka
akselerasi transformasi digital, sekaligus merupakan respon kebijakan untuk memitigasi berbagai
tantangan dan risiko dari transformasi digital perbankan. Implementasi Cetak Biru ini diharapkan
dapat mendorong perbankan nasional lebih memiliki daya tahan (resilience), berdaya saing, dan
kontributif.
Diminta :
a. Analisislah apa yang dimaksud dengan digitalisasi perbankan!
b. Menurut saudara, apakah kondisi pada studi kasus tersebut memiliki dampak positif atau
negative? Jelaskan pendapatmu?
c. Bagaimana cara mencegah dampak negative yang terjadi pada studi kasus tersebut!
(Max Score 30)

*****KEJUJURAN NOMOR SATU BAGIKU & AKU PASTI BISA*****

Anda mungkin juga menyukai