Anda di halaman 1dari 4

Nama:Victor Bahaol

Kelas:XI TJKT 1
1.Pengertian
Jaringan atau komputasi klien-ke-klien, rekan-ke-rekan, atau padan-ke-padan adalah arsitektur aplikasi
terdistribusi, yang membagi beban kerja atau tugas antar klien dalam jaringan tersebut. Pada jaringan ini,
setiap klien memiliki hak dan kesempatan berpartisipasi yang sama.

2.Langkah Langkah

1. Persiapkan Perangkat: Pastikan semua perangkat yang akan terhubung ke


jaringan telah disiapkan dan memiliki kartu jaringan yang sesuai.
2. Sambungkan Perangkat: Hubungkan perangkat-perangkat tersebut
menggunakan kabel Ethernet atau Wi-Fi, tergantung pada jenis jaringan yang
ingin Anda buat.
3. Konfigurasi IP: Atur alamat IP secara manual atau otomatis untuk setiap
perangkat. Pastikan setiap perangkat memiliki alamat IP yang unik dalam
jaringan yang sama.
4. Atur Grup Kerja (Workgroup): Jika menggunakan sistem operasi Windows,
atur semua perangkat ke dalam satu grup kerja (workgroup) yang sama untuk
mempermudah berbagi sumber daya.
5. Konfigurasi Berbagi File dan Printer: Di setiap perangkat, aktifkan berbagi
file dan printer sesuai kebutuhan Anda. Pastikan untuk memberikan izin akses
yang sesuai kepada perangkat lain di jaringan.
6. Uji Koneksi: Uji koneksi antar perangkat untuk memastikan bahwa mereka
dapat saling berkomunikasi dan berbagi sumber daya dengan benar.
7. Tambahkan Perangkat Baru (Opsional): Jika Anda ingin menambahkan
perangkat baru ke jaringan, ikuti langkah 2-6 untuk menghubungkannya

3.Fungsi

1. Berbagi File: Fungsi utama dari jaringan peer-to-peer adalah untuk


memungkinkan pengguna untuk berbagi file langsung antara satu sama lain
tanpa perlu server pusat. Pengguna dapat mengakses file yang disimpan di
perangkat lain dalam jaringan dan mendownloadnya ke perangkat mereka
sendiri.
2. Berbagi Sumber Daya: Selain file, jaringan peer-to-peer juga memungkinkan
berbagi sumber daya lain seperti printer, koneksi internet, dan ruang
penyimpanan.
3. Distribusi Konten: Jaringan peer-to-peer sering digunakan untuk
mendistribusikan konten digital seperti film, musik, dan perangkat lunak.
Distribusi ini dapat dilakukan dengan mengupload konten ke jaringan dan
membiarkan pengguna lain mengunduhnya secara langsung dari perangkat
pengguna yang mengunggah.
4. Permainan Multiplayer: Banyak permainan video memanfaatkan jaringan
peer-to-peer untuk mendukung permainan multiplayer di mana pemain dapat
bermain melawan atau dengan satu sama lain secara online.
5. Pembaruan Perangkat Lunak: Pengguna juga dapat menggunakan jaringan
peer-to-peer untuk mendownload pembaruan perangkat lunak dan sistem
operasi dari pengguna lain dalam jaringan, mengurangi beban pada server
pusat.
6. Kolaborasi dan Komunikasi: Jaringan peer-to-peer memungkinkan
pengguna untuk berkolaborasi dan berkomunikasi langsung satu sama lain.
Ini dapat berupa pertukaran pesan teks, panggilan suara, atau konferensi
video antar pengguna.
7. Penelitian dan Berbagi Pengetahuan: Jaringan peer-to-peer juga dapat
digunakan dalam konteks akademis atau penelitian di mana pengguna dapat
berbagi artikel, makalah, atau data penelitian secara langsung antara satu
sama lain.

4.Cara Kerja

1. Penyusunan Topologi Jaringan: Setiap perangkat dalam jaringan peer-to-


peer memiliki kemampuan yang sama dan terhubung langsung satu sama
lain. Topologi jaringan biasanya berbentuk mesh, di mana setiap perangkat
terhubung dengan beberapa perangkat lain.
2. Identifikasi dan Pemilihan Node: Setiap perangkat dalam jaringan memiliki
peran sebagai node, yang berarti mereka dapat bertindak sebagai klien dan
server secara bersamaan. Setiap node memiliki alamat unik untuk
mengidentifikasinya dalam jaringan.
3. Inisiasi Koneksi: Ketika perangkat ingin berkomunikasi dengan perangkat lain
dalam jaringan, mereka menginisiasi koneksi langsung satu sama lain tanpa
melalui server pusat. Mereka menggunakan alamat IP atau alamat jaringan
lainnya untuk menentukan di mana mereka harus mengirim data.
4. Pencarian Sumber Daya: Ketika perangkat ingin mengakses sumber daya
seperti file atau printer dari perangkat lain dalam jaringan, mereka dapat
melakukan pencarian langsung ke node-node lain dalam jaringan untuk
menemukan sumber daya yang mereka butuhkan.
5. Komunikasi Peer-to-Peer: Setelah koneksi terbentuk antara dua perangkat,
mereka dapat saling berkomunikasi secara langsung. Data dapat dikirim dan
diterima langsung antara perangkat tanpa melalui server pusat.
6. Manajemen Jaringan Sendiri: Setiap perangkat dalam jaringan peer-to-peer
bertanggung jawab untuk mengelola koneksi dan sumber daya mereka
sendiri. Ini termasuk pengelolaan file yang dibagikan, konfigurasi berbagi
printer, dan mengatur parameter jaringan lainnya.
7. Keamanan: Karena tidak ada server pusat yang mengatur komunikasi,
keamanan dalam jaringan peer-to-peer sering bergantung pada konfigurasi
dan pengaturan di setiap perangkat. Pengguna harus memastikan bahwa
mereka menggunakan tindakan keamanan seperti firewall dan enkripsi data
untuk melindungi komunikasi mereka.

5.Kelebihan

1. Desentralisasi: Salah satu keunggulan utama jaringan peer-to-peer adalah


desentralisasi. Tidak ada satu titik pusat yang mengendalikan seluruh jaringan,
sehingga tidak ada risiko kegagalan tunggal yang dapat menonaktifkan
seluruh jaringan.
2. Biaya Rendah: Jaringan peer-to-peer cenderung membutuhkan investasi awal
yang lebih rendah karena tidak memerlukan infrastruktur server pusat yang
mahal. Ini membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis untuk lingkungan kecil
atau rumahan.
3. Skalabilitas: Jaringan peer-to-peer dapat dengan mudah diperluas dengan
menambahkan perangkat baru ke dalam jaringan tanpa perlu perubahan
signifikan pada infrastruktur yang ada. Ini membuatnya cocok untuk situasi di
mana jumlah perangkat dalam jaringan dapat bervariasi.
4. Fleksibilitas: Jaringan peer-to-peer memungkinkan pengguna untuk berbagi
sumber daya secara langsung antara perangkat, tanpa harus melalui server
pusat. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam berbagi file, printer, dan sumber
daya lainnya sesuai dengan kebutuhan pengguna.
5. Kinerja yang Lebih Baik: Dalam beberapa kasus, jaringan peer-to-peer dapat
memberikan kinerja yang lebih baik daripada jaringan klien-server tradisional.
Ini terutama terjadi dalam situasi di mana banyak perangkat dalam jaringan
memiliki sumber daya yang cukup dan mampu berkontribusi secara efisien
dalam pertukaran informasi.
6. Penggunaan Bandwidth yang Efisien: Jaringan peer-to-peer sering
menggunakan algoritma yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan
bandwidth. Ini berarti sumber daya jaringan dapat digunakan secara lebih
efisien untuk mengirim dan menerima data.
7. Kemandirian: Setiap perangkat dalam jaringan peer-to-peer memiliki
kemampuan untuk mengatur koneksi dan sumber daya mereka sendiri, tanpa
ketergantungan pada server pusat. Ini membuat jaringan lebih mandiri dan
dapat beroperasi bahkan jika beberapa perangkat dalam jaringan mati atau
tidak aktif.

6.Kekurangan
1. Keamanan Rendah: Karena jaringan peer-to-peer sering kali tidak memiliki
struktur keamanan yang kuat seperti jaringan klien-server tradisional, mereka
rentan terhadap serangan keamanan seperti serangan virus, malware, dan
serangan siber lainnya. Pengguna harus mengambil langkah-langkah ekstra
untuk melindungi data mereka.
2. Kinerja Variabel: Kinerja jaringan peer-to-peer sering kali bergantung pada
jumlah dan kualitas perangkat yang terhubung dalam jaringan. Kinerja dapat
bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jumlah pengguna aktif,
kecepatan koneksi internet, dan spesifikasi perangkat.
3. Kontrol Terbatas: Dalam jaringan peer-to-peer, pengguna memiliki kontrol
terbatas terhadap sumber daya yang mereka bagikan dengan perangkat lain.
Ini dapat menyebabkan masalah seperti penggunaan sumber daya yang tidak
terduga atau akses yang tidak diinginkan ke data sensitif.
4. Keterbatasan Scalability: Meskipun jaringan peer-to-peer dapat diperluas
dengan menambahkan perangkat baru, ada batasan dalam skala yang dapat
dicapai. Jaringan peer-to-peer mungkin tidak sesuai untuk lingkungan yang
memerlukan skalabilitas yang sangat besar atau lalu lintas jaringan yang
tinggi.
5. Ketergantungan pada Ketersediaan Perangkat: Kinerja jaringan peer-to-
peer dapat dipengaruhi oleh ketersediaan perangkat dalam jaringan. Jika
salah satu perangkat kunci dalam jaringan mati atau tidak aktif, hal ini dapat
mempengaruhi kemampuan jaringan untuk beroperasi secara efisien.
6. Manajemen yang Rumit: Pengaturan dan manajemen jaringan peer-to-peer
dapat menjadi lebih rumit daripada jaringan klien-server tradisional, terutama
ketika perangkat dalam jaringan memiliki konfigurasi yang berbeda-beda atau
ketika sumber daya harus dikelola secara terpusat.
7. Ketergantungan pada Penggunaan Sumber Daya: Jaringan peer-to-peer
sering kali bergantung pada kemampuan dan ketersediaan sumber daya dari
perangkat dalam jaringan. Jika sumber daya seperti penyimpanan atau
bandwidth terbatas, ini dapat membatasi fungsionalitas dan kinerja jaringa

Anda mungkin juga menyukai