Laporan Hasil Analisis Data Secara Analitik Perkembangan Data Harga Ikan Tongkol Di Sulawesi Tenggara Tahun 2022
Laporan Hasil Analisis Data Secara Analitik Perkembangan Data Harga Ikan Tongkol Di Sulawesi Tenggara Tahun 2022
DATA HARGA
Secara lebih lengkap, terlampir kami sampaikan hasil analisis data secara
analitik dimaksud.
Pendahuluan
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki potensi penangkapan ikan yang cukup
tinggi. Salah satu hasil tangkapan yang banyak adalah jenis ikan Tongkol.
Tongkol (Euthynnus affinis) adalah sejenis ikan laut dari suku Scombridae.
Terutama menjelajah di perairan dangkal dekat pesisir di kawasan Indo-
Pasifik Barat, tongkol merupakan salah satu jenis ikan tangkapan yang
penting bagi nelayan. Dalam perdagangan internasional dikenal
sebagai kawakawa, little tuna, mackerel tuna, atau false albacore. Tongkol
merupakan ikan tangkapan nelayan yang penting di berbagai negara di
wilayah sebarannya. Tongkol como terbanyak ditangkap
di Filipina, Malaysia, dan Pakistan; sementara di India ikan ini menduduki
posisi yang cukup penting. Produksi dunia ikan ini (dari catatan 8 negara)
pada tahun 1975 hingga 1981 berkisar antara 44-65 ribu ton pertahun,
dengan lonjakan hingga 84 ribu ton pada tahun 1977. Sedangkan antara
tahun 1990-1995, Statistik Perikanan FAO merekam angka produksi
tahunan antara 90.987 hingga 111.996 ton. Beberapa pelabuhan
pendaratan tongkol yang penting di Indonesia, diantaranya,
adalah Manado, Padang, Cilacap, Tegal, dan Sumenep.
Metode Analisis
Keterangan:
Analisis korelasi
Analisis korelasi merupakan suatu analisis untuk mengetahui tingkat
keeratan hubungan antara 2 variabel yaitu variabel independen (X)
dengan variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui kuat atau
lemahnya hubungan antara variabel independen dan dependen.
a. Analisi Korelasi Parsial
Analisis korelasi menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara
dua variabel atau lebih, arahnya dinyatakan dalam bentuk hubungan
positif atau negative, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan
dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel
– variabel independen, rumusan korelasinya adalah sebagai berikut:
r xy =n ∑ xiyi−¿ ¿ ¿
(Sugiyono 2017:228)
Keterangan :
rxy = Koefisien kolerasi pearson
Xi = Variabel Independen
Yi = Variabel Dependen Timur
n = Banyak sampel yang diteliti.
Koefisien kolerasi r menunjukan derajat kolerasi antara variabel
independent (X) dan variabel dependent (Y). Nilai koefisien harus terdapat
dalam batas-batas -1 hingga +1 (-1 < r ≤ + 1), yang mengahsilkan beberapa
kemungkinan, yaitu:
3) Jika r=0 atau mendekati 0, maka menunjukan korelasi yang lemah atau
tidak ada korelasi sama sekali antara variabel-variabel yang diteliti.
Interval Tingkat
Korelasi Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
√
2 2 2 2 2
2
r y x + r y x −2 r y x +r y x + r x x
R y x1 x 2 = 1 2
2
1 2 1 2
1−r x1 x2
(Sugiyono 2017:233)
Keterangan :
2
Ry x x 1 2
= Korelasi antara variable X1 dan X2 secara bersamaan sama
dengan variable Y
r yx1 = Korelasi product moment antara X1 dan Y
r yx2 = Korelasi product moment antara X2 dan Y
r x1 y 1 = Korelasi product moment antara X1 dan X2
Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan suatu ha yang sering dituntut untuk melakukan
pengecekannya. Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk
mengetahui korelasi dari kedua variabel yang diteliti. Tahap – tahap dalam
rancangan pengujian hipotesis ini dimulai dengan penetapan hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternative (Ha), pemilihan tes statistik, perhitungan
nilai statistik dan penetapan tingkat signifikan. Uji signifikasi pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara stimultan
menggunakan uji F dan secara parsial menggunakan uji t. Beberapa
tahap pengujian hipotesis sebagai berikut:
r √ n−2
t=
√ 1−r 2
(Sugiyono 2017:231)
Keterangan :
t = nilai uji t
n = jumlah sampel
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
r2 = Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi
Menurut Imam Ghazali (2013:97) Koefisien determinasi (R²) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi
adalah nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbataas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel
independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Koefisien Determinasi
(Kd) dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2
Kd=r x 100 %
Keterangan :
Kd = Koefesien Determinasi
R2 = Koefisien kuadrat korelasi ganda
Hipotesis
Hasil Analisis
500,000 16,000
450,000 14,000
400,000
12,000
350,000
300,000 10,000 Harga(Rp/Kg)
250,000 8,000
Volume(Kg)
200,000 6,000
150,000
4,000
100,000
50,000 2,000
0 0
ril ni li r r r r ri t ri ei s
Ap Ju Ju be obe be be ua are rua M ustu
m t
e Ok ve se m m n M b
pt Ja Fe Ag
Se No De
Tabel 1. Volume ikan Tongkol dan pasokan per bulan selama tahun 2020 di Provinsi Sulawesi
Tenggara
Volume (kg) Agt April Des Feb Jan Juli Juni Mar Mei Nov Okt Sept
Kota Kendari 60386 129607 311763 305128 442167 84907 58463 293487 89353 234477 372552 140880
Nilai harga ikan Tongkol di kabupaten kota per bulan sebagaimana pada
Tabel 2. Harga yang digunakan merupakan harga di tingkat produsen.
Tabel 2. Harga ikan Tongkol dan pasokan per bulan selama tahun 2020 di Provinsi Sulawesi
Tenggara
Volume (kg) Agt April Des Feb Jan Juli Juni Mar Mei Nov Okt Sept
Kota Kendari 14,378 9,780 13,717 8,183 9,420 14,447 14,518 7,647 10,407 11,896 10,127 11,675
Koefisien determinasi
Model Summary
Mode R Adjusted R
l R Square Square Std. Error of the Estimate
1 .584 a
.340 .275 2103.974
a. Predictors: (Constant), Volume(Pasokan)
Dari analisis anova menunjukkan bahwa terdapat nilai sig /P-value yaitu
0,046 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis adalah gagal menerima
H0 atau ada pengaruh secara signifikan antara pengaruh linear antara
produksi ikan Tongkol terhadap harga rata rata di Sulawesi Tenggara.
ANOVA a
5
Residual 44267083.292 10 4426708.329
Total 67119720.917 11
a. Dependent Variable: Harga
b. Predictors: (Constant), Volume(Pasokan)
Coefficients a
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13631.140 1173.556 11.615 .000
Volume(Pasokan -.011 .005 -.584 -2.272 .046
)
a. Dependent Variable: Harga
Pada beberapa jenis ikan terutama ikan yang memiliki variasi ukuran, juga
terdapat perbedaan harga. Ikan dengan ukuran besar biasanya harganya
lebih mahal daripada ukuran kecil. Masing masing ukuran ikan tersebut
juga memiliki segmen pasar tersendiri baik untuk ekspor, pengolahan
pemindangan, pengasinan atau olahan lainnya.
Kesimpulan
Ghozali, I. (2016) Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23.
Alfabeta, CV.
Walpole. R.,E., 1995, Ilmu Peluang Dan Statistika Untuk Insinyur dan Ilmuawan.
Bandung:ITB.