Anda di halaman 1dari 11

DOKUMENTASI INSTALL LAMPP MENGGUNAKAN UBUNTU

Praktik Cloud Computing

Disusun Oleh :
Nama : Wyasana Aji Kusuma Wardana
NIM : V3423087
Kelas : C

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2023
BAB 1

Tujuan Praktikum

Tujuan Praktikum ini sebagai berikut :


1. Mengetahui apa itu LAMPP.
2. Memahami konsep LAMPP.
3. Mengetahui cara instalasi LAMPP pada ubuntu server.
4. Mengetahui lingkungan server.
5. Mengetahui cara menggunakan LAMPP untuk hosting web

BAB 2

Dasar Teori

1. Linux
Linux adalah sistem operasi bebas dan sumber terbuka yang dikembangkan oleh
komunitas pengembang di seluruh dunia. Linux didasarkan pada kernel Univ, yang
merupakan sistem operasi yang digunakan pada server dan sistem superkomputer.
Linux dapat digunakan pada berbagai perangkat, termasuk komputer desktop, laptop,
tabel, smartphone, server, dan perangkat embedded seperti router dan sistem IoT.
2. Ubuntu server
Ubuntu server adalah salah satu distribusi Linux yang dikembangkan oleh Canonical
Ltd, perusahaan di belakang Ubuntu. Ubuntu server ditujukan untuk digunakan
sebagai sistem operasi server dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti
server web, aplikasi, database, virtualisasi, dan masih banyak lagi.
Ubuntu server menyediakan paket perangkat lunak yang dikurasi dan dikonfigurasi
untuk digunakan sebagai sistem operasi server. Seperti Apache, PHP, MySQL,
PostgreSQL, dan masih banyak lagi.
3. Apache
Apache adalah sebuah web server yang bertanggung jawab pada request-response
HTTP dan logging informasi secara detail(kegunaan dasarnya). Selain itu, Apache
juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar
protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari.
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur,
autentikasi berbasis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah anggota
antarmuka pengguna berbasik grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server
menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan
oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan
Apache Software Foundation.
4. MySQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu Database Management
System (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL,
dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah basis data menggunakan bahasa SQL.
MySQL bersifat opensource sehingga kita bisa menggunakanya secara gratis.
Pemrograman PHP juga sangat mendukung dengan basis data MySQL.
5. PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrogram open-source yang
umumnya digunakan untuk membangun aplikasi web dinamis dan interaktif. PHP
dapat dijalankan pada server web dan dokumbinasikan dengan HTML, CSS, dan
JavaScript untuk membuat halaman web yang dinamis.
Bahasa pemrograman ini juga memiliki banyak kerangka kerja (framework) yang
dapat digunakan oleh pengembang untuk mempercepat proses pembuatan aplikasi
web.
6. phpMyAdmin
phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman
PHP yang digunakan untuk menangani administrai MySQL melalui World Wide Web
(WWW). phpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya mengelola
basis data, tabel-tabel, field, relasi, indeks, pengguna, perijinan, dan lain-lain.

BAB 3

LANGKAH KERJA

I. Install Apache & Update Firewall


1. Buka operasi sistem Ubuntu server yang telah diinstall dengan benar
sebelumnya dan pastikan ubuntu server telah tersambung ke internet. Lalu, cek
dengan cara ping ke google dengan perintah “ping 8.8.8.8”.

2. Setelah tersambung ke internet pastikan koneksi internet berfungsi dengan


baik dan lancar, kemudian ketik “sudo apt update” untuk memperbarui daftar
paket pada sistem Ubuntu server. Hal tersebut bertujuan untuk mengambil
informasi terbaru tentang paket-paket yang tersedia dalam repositori sistem,
sehingga memastikan bahwa sistem memiliki informasi paket yang paling
terbaru. Hal tersebut juga dapat memastikan bahwa instalasi paket-paket baru
atau pembaruan dapat dilakukan dengan lancer dan menggunakan versi
terbaru.
3. Ketik “sudo apt install apache2” lalu enter. Nantinya, akan diminta untuk
mengonfirmasi instalasi Apache. Tekan tombol Y, lalu tekan enter untuk
menginstall server web Apache pada operasi sistem ubuntu server. Dengan
menginstall Apache, akan dapat mengefisiensi dan menyejikan konten web
denga naman. Setelah menjalankan perintah ini, sistem akan mengunduk dan
menginstall paket Apache beserta dependensinya.

4. Setelah proses intalasi Apache selesai, diperlukanya menyesuaikan pengaturan


firewall agar memperbolehkan lalu lintas HTTP. Alat konfigurasi firewall
bawaan Ubuntu yang disebut Uncomplicated Firewal (UFW). UFW
menyediakan berbagai profil aplikasi yang dapat anda manfaatkan. Gunakan
perintah berikut untuk melihat daftar semua profil aplikasi UFW yang tersedia
dengan ketik “sudo ufw app list” dan tekan enter. Akan terdepat beberapa
profil aplikasi, termasuk Apache, Apache Full, dan Apache Secure.

5. Ketik “sudo ufw allow in ‘apache’” untuk menetapkan aturan firewall yang
memungkinkan lalu lintas HTTP (port 80) melewati firewall dan mencapai
server web Apache. Selanjutnya, ketik “sudo ufw enable” untuk mengaktifkan
firewall UFW di sistem ubuntu. Setelah diaktifkan, firewall UFW akan secara
default memblokir semua lalu lintas jaringan yang tidak diizinkan. Untuk
memeriksa status firewall UFW, ketik “sudo ufw status”. Jika firewall UFW
telah diaktifkan dan aturan firewall untuk profil aplikasi apache telah
ditambahkan, pesan “active” akan muncul pada output perintah “sudo ufw
status”. Hal ini menandakan bahwa firewall UFW telah diaktifkan dan aturan
firewall untuk profil apache telah diterapkan dengan sukses. Pastikan untuk
memeriksa dan konfigurasi aturan firewall sesuai kebutuhan keamanan sistem.

6. Ketik “ip a” untuk menampilkan informasi tentang antarmuka jaringan yang


terpasang pada sistem Ubuntu Server. Setelah mengetahui alamat IP server,
pengguna dapat membuka halaman web default apache dengan memasukkan
alamat ip pada kolom search. Missal, alamt ip server yang muncul adalah
192.168.1.11, maka dapat membuka halamat web default menggunakan ip
yang telah muncul. Halaman web akan menunjukkan bahwa server web
apache telah berhasil terinstal dengan benar. Halaman akan memunculkan
pesan “it works!” dan informasi tambahan lainnya.
II. Install MySQL
1. perintah “ sudo apt install mysql-server” digunakan untuk menginstall MySQL
pada sistem operasi Ubuntu Server. Perintah ini akan menginstall paket dan
semua despendensinya dari repositori APT. Setelah instalasi selesai, MySQL
akan diinstall dan dijalankan secara otomatis.

2. perintah “sudo systemctl start mysql” digunakan untuk memulai layanan


MySQL pada sistem operasi Ubuntu Server. Ketika perintah tersebut
dijalankan, sistem akan memulai server MySQL sehingga dapat mengakses
dan menggunakan basis data yang terhubung dengan MySQL. Dengan
memulai layanan tersebut, memastikan bahwa server basis data siap digunakan
dan dapat menerima koneksi dari aplikasi atau pengguna yang membutuhkan
akses ke basis data. Pastikan untuk memeriksa status MySQL setelah
menjalankan perintah ini ketikkan “sudo systemctl status mysql” untuk
memastikan bahwa server tersebut berjalan dengan baik tanpa kendala.
3. Perintah “sudo mysql” untuk masuk ke shell MySQL pada sistem operasi
Ubuntu Server. Setelah menjalankan perintah ini, sistem akan meminta
pengguna memasukkan password root MySQL. Setelah memasukkan
password yang benar, pengguna akan masuk ke shell MySQL dan dapat mulai
menggunakan perintah-perintah MySQL untuk mengelola basis data dan tabel.
Dalam shell, pengguna memiliki kemampuan untuk membuat basis data baru,
membuat tabel, menambahkan data, dan menjalankan operasi lainnya pada
database MySQL.

III. Install PHP


1. Untuk menyajikan konten dan mengelola data, pengguna perlu menginstall
apache dan MySQL. PHP berfungsi sebagai komponen penyiapan yang
memroses kode untuk menampilkan konten dinamis. Selain paket PHP,
diperlukan juga php-mysql, modul PHP yang memungkinkan interaksi antara
PHP dan basis data MySQL. Libapache2-mod-php juga diperlukan agar Apache
dapat menangani berkas PHP. PackagesPHP akan terinstall secara otomatis
sebagai dependensi.

2. Perintah “php -v” berguna untuk menampilkan versi PHP yang terpasang pada
sistem Ubuntu server. Saat perintah ini dieksekusi di terminal, sistem akan
menampilkan rincian tentang versi PHP yang terpasang, termasuk nomor versi
dan informasi konfigurasi tambahan. Dengan mengetahui versi PHP yang
terinstall, pengguna dapat memastikan bahwa aplikasi web yang sedang
dikembangkan dapat beroperasi secara optimal sesuai dengan versi PHP yang
dibutuhkan.
IV. Membuat Virtual Host untuk Website Anda
1. Perintah “sudo mkdir /var/www/my_domain” berguna untuk menciptakan
direktori baru di dalam direktori “/var/www” dengan nama “my_domain”.
Direktori ini akan berperan sebagai tempat penyimpanan konten dari situs web.

2. Perintah “sudo chawn -R $USER:$USER /var/www/my_domain” berguna untuk


mengubah kepemilikan dari folder “var/www/my_domain” ke pengguna yang
sedang aktif dan grup yang terkait dengan pengguna tersebut. Tindakan ini
memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengakses dan mengedit konten
situs web tanpa kendala izin akses. Pengguna opsi “-R” diperlukan agar
perubahan kepemilikan diterapkan secara menyeluruh, termasuk pada seluruh
file dan subforlder di dalam folder target. Dengan menggunakan perintah ini,
dapat dipastikan bahwa pengguna memiliki hak akses penuh terhadap seluruh isi
folder tersebut.

3. Perintah “sudo nano /etc/apache2/sites-available/my_domain.conf” berguna


untuk membuka file konfigurasi virtual host Apache yang terkait dengan suatu
domain menggunakan editor teks nano. Dengan hak akses superuser atau root,
pengguna dapat menyunting konfigurasi virtual host untuk menyesuaikan
pengaturan seperti alamat situs, direktori root, file log, dan pengaturan lainnya
sesuai kebutuhan web anda. Penggunaan perintah ini memungkinkan untuk
dengan mudah mengelola konfigurasi virtual host apache untuk domain tertentu
melalui terminal.

4. Dengan konfigurasi virtualhost ini, apache berguna untuk melayani domain


tertentu menggunakan /var/www/my_domain sebagai direktori root web. Jika
pengguna ingin menguji apache tanpa menggunakan nama domain, pengguna
dapat menghapus atau mengomentari opsi ServerName dan ServerAlias dengan
menambahkan tanda pagar(#) di awal setiap baris opsi tersebut.
5. Perintah “sudo a2ensite your_domain” digunakan untuk mengaktifkan virtual
host yang telah diatur dalam file konfigurasi “/etc/apache2/sites-available/”
dengan nama “my_domain”. Dengan hak akses superuser atau root, perintah ini
memungkinkan pengguna dapat mengaktifkan konfigurasi virtual host yang telah
disiapkan sebelumnya, sehingga virtual host tersebut dapat dijalankan oleh
server apache. Pastikan konfigurasi virtual host telah benar dan sesuai sebelum
mengaktifkannya, dan pastikan bahwa nama virtual host yang telah pengguna
diaktifkan sesuai dengan file konfigurasi yang ada. Setelah menjalankan perintah
ini, pengguna dapat memastikan bahwa virtual host telah diaktifkan dan siap
digunakan oleh server apache untuk menangani koneksi masuk sesuai dengan
konfigurasi yang telah pengguna tentukan.
6. Perintah "sudo a2dissite 000-default" berfungsi untuk menonaktifkan virtual host
default yang telah diberikan oleh Apache dengan nama "000-default". Dengan
menjalankan perintah ini, pengguna dapat menonaktifkan konfigurasi virtual
host default yang mungkin tidak dibutuhkan atau yang ingin digantikan oleh
konfigurasi virtual host khusus yang telah pengguna buat. Dengan
menonaktifkan virtual host default, pengguna dapat memastikan bahwa server
Apache akan memberikan prioritas kepada konfigurasi virtual host yang telah
pengguna atur dalam menangani koneksi masuk. Pastikan untuk memeriksa dan
mengonfigurasi virtual host pengganti sebelum menonaktifkan virtual host
default untuk memastikan kelancaran operasional situs web.

7. Perintah "sudo apache2ctl configtest" berguna untuk menguji konfigurasi


Apache guna memeriksa apakah konfigurasi yang telah pengguna susun
mengandung kesalahan sintaks atau masalah konfigurasi lainnya. Dengan
menjalankan perintah ini, Apache akan mengevaluasi file konfigurasi yang ada
dan memberikan laporan apakah konfigurasi tersebut valid atau mengandung
kesalahan. Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa konfigurasi valid, maka
pesan "Syntax OK" akan ditampilkan, menandakan bahwa konfigurasi Apache
bebas dari masalah sintaks.

8. Perintah "sudo systemctl reload apache2" berfungsi untuk me-reload konfigurasi


Apache tanpa menghentikan layanan Apache. Dengan menjalankan perintah ini,
konfigurasi Apache akan di-reload, sehingga perubahan yang telah pengguna
lakukan dalam file konfigurasi dapat diterapkan tanpa harus me-restart seluruh
layanan Apache. Ini memungkinkan penerapan perubahan konfigurasi secara
langsung tanpa mengganggu koneksi yang sedang aktif ke server. Setelah
menjalankan perintah ini, Apache akan menggunakan konfigurasi terbaru yang
telah pengguna buat. Pastikan untuk menjalankan perintah "sudo apache2ctl
configtest" terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada kesalahan sintaks dalam
konfigurasi sebelum melakukan reload.

9. Perintah "nano /var/www/your_domain/index.html" berfungsi untuk membuka


file index.html yang terletak di dalam direktori root situs web menggunakan
editor teks Nano. Dengan menjalankan perintah ini, pengguna dapat mengedit
langsung konten HTML halaman utama situs web melalui terminal. Dengan
menggunakan editor teks Nano, pengguna dapat dengan mudah mengubah atau
menyesuaikan konten halaman web sesuai dengan kebutuhan.
10. Setelah menyelesaikan penulisan kode HTML untuk halaman web pengguna,
tidak dapat menggunakan perintah "http://server_domain_or_IP" untuk melihat
hasilnya. Untuk melihat tampilan dari halaman web yang telah dibuat, pengguna
perlu membuka web browser seperti Chrome, Firefox, atau Safari, lalu
masukkan URL server_domain_or_IP di address bar browser tersebut. Dengan
cara ini, pengguna dapat melihat secara visual hasil dari halaman web yang telah
dibuat melalui browser. Pastikan server sedang berjalan dan dapat diakses
melalui domain atau IP yang sesuai agar dapat melihat hasil dari kode HTML
yang telah Anda tulis.

V. Testing PHP Processing di Web Server Anda


1. Perintah “sudo nano /var/www/your_domain/info.php” digunakan untuk
membuka file PHP yang digunakan untuk menguji pemrosesan PHP pada server
web pengguna. Setelah membuka file tersebut, pengguna dapat menambahkan
kode PHP “<?php phpinfo() ?>” yang digunakan untuk memanggil phpinfo()
dengan menampilkan informasi detail tentang konfigurasi PHP pada server.
Dengan Langkah tersebut, pengguna dapat memeriksa versi PHP, modul yang
sedah aktif, pengaturan konfigurasi dan informasi lainnya. Setelah menyimpan
perubahan dan menutup editor teks, pengguna dapat mengakses halaman PHP
melalui web browser untuk menguji apakah proses PHP berjalan dengan lancer.

2. Buka browser web dan akses nama domain atau alamat ip server anda, diikuti
dengan nama file php yang telah dibuat. Seperti, info.php
3. Perintah “sudo rm /var/www/your_domain/info.php” digunakan untuk
menghapus file php yang telah dibuat untuk menguji proses PHP pada server
web. Dengan menghapus file ini digunakan untuk mencegah risiko keamanan
yang timbul akibat file sensitive yang tersedia public. Pastikan bahwa pengguna
telah selesai menguji proses pemrosesan PHP dan tidak lagi memerlukan file
info.php sebelum menghapusnya. Setelah menjalankan perintah ini, file info.php
akan dihapus dan tidak bisa diakses lagi melalui alamat ip atau alamat domain
web yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai