Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN SISTEM OPERASI

RED HAT ACADEMY CHAPTER 9 & 10

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FADHILAH KAMZA

2201082036

TEKNIK KOMPUTER 1B

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

POLITEKNIK NEGERI PADANG

2023
1. Tujuan

 Mahasiswa mengetahui tentang red hat academy


 Mahasiswa mampu mengatur service dan daemon
 Mahasiswa mampu menconfigurasikan service ssh

2. Teori Singkat

CHAPTER 9

Kita semua tahu latihannya: Anda menekan tombol daya di komputer Anda, tunggu
sebentar, lalu kembali ke log-in yang tampak bagus. Tapi apa yang terjadi selama itu? Pengguna
Linux jadul akan mengingat halaman (dan halaman, dan HALAMAN) dari pesan diagnostik
yang akan bergulir. Pesan-pesan ini berisi info tentang driver yang dimuat, sistem file yang
ditemukan, dan berbagai proses yang sedang dimulai.

Saat Anda menghidupkan komputer, BIOS akan dimuat. Ini adalah perangkat lunak yang
disediakan oleh produsen perangkat keras (terpisah dari sistem operasi) dan berisi pengaturan
pada perangkat tempat Anda ingin mem-boot sesi Anda. BIOS, tergantung pada pengaturan
tersebut, memberikan kontrol ke salah satu disk fisik komputer, khususnya ke bootloader .
Sementara bootloader dapat diatur untuk memasukkan data konfigurasi, tugas utamanya adalah
memberikan kontrol ke sistem operasi. Ini menyediakan antarmuka untuk memilih dari antara
OS jika komputer Anda memiliki lebih dari satu. GRUB adalah bootloader standar untuk
sebagian besar distribusi Linux modern.

Ketika bootloader memulai sistem operasi Linux, inti (atau jantung dari sistem operasi)
dimuat. Ini akan terhubung ke perangkat keras Anda, dan kemudian memulai satu proses yang
akan kami sebut sebagai proses memulai . Ini proses memulai pada gilirannya bertanggung
jawab untuk memulai semua proses lain dalam sistem. Ini termasuk aplikasi server (termasuk
proses X Server di mana Anda login desktop yang cantik akan muncul), yang disebut 'daemon'
(program yang menunggu di latar belakang untuk acara tertentu, seperti CUP print daemon), dan
lainnya (seperti cron daemon yang mengeksekusi program sesuai jadwal).

CHAPTER 10

OpenSSH atau SSH saat ini telah menjadi standar untuk melakukan remote access yang
menggantikan fungsi telnet, dimana ssh ini memiliki beberapa kelebihan jikadibandingkan
dengan telnet. SSH menggunakan koneksi yang terenkripsi dan password tidak lagi dikirim
dalam bentuk plain text sehingga dapat dilihat secara kasat mata.
Pentingnya untuk mengamankan sebuah ssh server tidak dapat dihindari karena dengan
ssh server ini anda dapat berkomunikasi dengan server anda. Sebuah sistem yang menggunakan
ssh dengan instalasi standar belum dikategorikan aman karena ada beberapa kelemahan yang
bisa digunakan seperti bruteforce attack terhadap ssh server ini.

3. Alat dan bahan


 Komputer
 Network
 Red Hat Academy

4. Langkah Langkah

CHAPTER 9

1. Aktif serverb, mulai psacct service


2. Konfigurasikan psacct service untuk memulai saat boot sistem.

3. Hentikan rsyslog service.


4. Konfigurasikan rsyslog service agar tidak dimulai saat boot sistem.

5. Reboot serverb sebelum mengevaluasi lab.


CHAPTER 10

1. Dari workstation, buka sesi SSH ke serverasebagai student.

2. Gunakan perintah su untuk mengaktifkan . production1servera

3. Gunakan perintah ssh-keygen untuk menghasilkan kunci SSH tanpa frasa sandi untuk
production1on servera.
4. Gunakan perintah ssh-copy-id untuk mengirim kunci publik dari pasangan kunci SSH ke
production1on serverb.

5. Konfirmasikan bahwa production1 berhasil masuk serverb menggunakan kunci SSH.


6. Konfigurasikan sshd untuk serverb mencegah pengguna masuk sebagai root. Gunakan
redhat sebagai kata sandi pengguna super.
7. Konfigurasikan sshduntuk serverbmengizinkan pengguna mengautentikasi menggunakan
kunci SSH saja, bukan kata sandi mereka.
5. Kesimpulan

Controlling Services and Daemons adalah proses mengelola layanan dan daemon di
sistem operasi Linux. Layanan dan daemon adalah program yang berjalan di latar belakang
untuk menyediakan fungsi-fungsi tertentu, seperti server web, basis data, atau layanan jaringan
lainnya. Untuk mengontrol layanan dan daemon, Linux menyediakan alat manajemen seperti
systemctl. Dengan menggunakan perintah ini, pengguna dapat memulai, menghentikan,
mengaktifkan, dan menonaktifkan layanan dan daemon. Controlling Services and Daemons
sangat penting dalam mengoptimalkan kinerja sistem, mengelola sumber daya, dan
memastikan keamanan sistem dengan memonitor dan mengelola layanan dan daemon yang
berjalan di latar belakang.

Configuring and Securing SSH (Secure Shell) adalah proses mengonfigurasi dan
mengamankan protokol jaringan SSH pada sistem operasi Linux. SSH digunakan untuk
mengamankan koneksi jaringan dan mengirimkan data secara aman melalui jaringan yang
tidak terenkripsi. Untuk mengonfigurasi dan mengamankan SSH, pengguna dapat mengedit
file konfigurasi SSH, biasanya bernama sshd_config. Dalam file ini, pengguna dapat mengatur
opsi-opsi seperti port yang digunakan, akses pengguna yang diizinkan, dan metode otentikasi
yang diaktifkan. Selain itu, langkah-langkah tambahan dapat diambil untuk memperkuat
keamanan SSH, seperti menggunakan kunci publik-privat untuk otentikasi dan mengaktifkan
fitur enkripsi yang lebih kuat. Melalui konfigurasi dan pengamanan SSH yang tepat, sistem
Linux dapat terlindungi dari ancaman keamanan dan mengamankan komunikasi jaringan yang
sensitif.

8. Referensi
 https://www.makeuseof.com/tag/control-linux-start-services-daemons/
 https://docs.anushesh.in/linux/016-servicesdaemons.html
 https://rha.ole.redhat.com/rha/app/courses/rh124-8.2/3dd7cd8f-4ebf-4556-87fb-
ee10e345dd44/pages/ch10
 https://rha.ole.redhat.com/rha/app/courses/rh124-8.2/3dd7cd8f-4ebf-4556-87fb-
ee10e345dd44/pages/ch09

Anda mungkin juga menyukai