Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap
Akibat Bencana Banjir Bandang
Di Kabupaten Dompu dan
Di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
BAB.I PENDAHULUAN
Untuk itu dalam proses pelaksanaan kegiatan ini diperlukan Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) yang akan membantu Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
melakukan kegiatan yang meliputi pengendalian waktu, biaya dan mutu meliputi pencapaian
sarana fisik (kuantitas dan kwalitas) dan tertib administrasi mulai dari tahap persiapan, tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan masa pemeliharaan.
Secara kontraktual, Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) bertanggung jawab kepada
pemberi tugas yaitu Pejabat Pembuat Komitmen Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan
Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan dalam melaksanakan
kegiatannya Konsultan Manajemen Konsruksi (MK) akan selalu berkonsultasi, menerima
saran-saran dan arahan dari Direksi termasuk dari Tim Teknis yang ditunjuk dan bertanggung
jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 2|P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
1.2.2. Tujuan
Dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang di
Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
melaksanakan pengendalian pada tahap perencanaan teknis dan tahap pelaksanaan konstruksi,
baik di tingkat program maupun tingkat operasional.
1.2.3. Sasaran
a. Tersedianya Dokumen Administrasi/Dokumen Perencanaan Pekerjaan Pembangunan
Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten
Bima.
b. Terarahnya Pelaksanaan Program Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir
Bandang di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima.
c. Terlaksananya Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Hunian Tetap Pasca
Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima, sejak tahap
persiapan, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai dengan serah terima pekerjaan.
d. Terkendalinya proses pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Hunian Tetap Akibat
Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu, tepat biaya, serta diselenggarakan seara tertib
dan akuntable
1.3. Dasar hukum relokasi pembangunan hunian tetap pasca bencana banjir bandang di
kabupaten dompu dan DI kabupaten bima
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 4|P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
KABUPATEN DOMPU
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 5|P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Gambar 4. Foto Udara Lokasi Huntap Desa Daha Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu
KABUPATEN BIMA
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 6|P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Gambar 7. Foto Udara Lokasi Huntap Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima
Paket Pekerjaan Manajemen Konstruksi (MK) Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana
Banjir Bandang di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Barat:
Pudjiasti Lestari, ST. M.Si
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja
Penyediaan Perumahan Provinsi NTB : Heru Sujarwo, SE. ST
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 7|P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Tim Teknis Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang di Kabupaten
Dompu dan Kabupaten Bima
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 8|P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Bab ini berisi uraian mengenai Lingkup Kegiatan Manajemen Konstruksi (MK) dan
Keluaran.
Bab ini berisi uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan dan Pekerjaan Fisik
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 9|P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 10 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 11 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
2.3. KELUARAN
Kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) dalam Pembangunan Hunian Tetap Pasca
Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima ini menghasilkan
keluaran dalam setiap tahapannya, sebagai berikut :
2.3.3. Pelaporan
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini berisikan tentang latar belakang kegiatan, maksud,
tujuan dan sasaran kegiatan, informasi kegiatan, lokasi kegiatan, lingkup kegiatan
Manajemen Konstruksi (MK), keluaran kegiatan, metodelogi pelaksanaan
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 12 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 13 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) yang mempunyai lingkup tugas sejak dari proses
perencanaan sampai dengan selesainya pekerjaan fisik di tuntut untuk melaksanakan tugasnya secara
profeional dan bertanggung jawab untuk memenuhi standar-standar yang ditetapkan oleh pihak
pemberi tugas sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu, tepat mutu dan akuntabel.
Pelaksanaan evaluasi perencanaan pekerjaan meliputi :
Dalam tahap persiapan ini, perwakilan manajemen PT. YODYA KARYA (Persero) Wilayah
II Makasar sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) Pembangunan Hunian Tetap
Pasca Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima melakukan
mobilisasi dan rapat koordinasi dengan Tenaga Ahli yang akan menangani pekerjaan Review
Desain/Evaluasi Perencanaan yang terdiri dari:
• Ketua Tim,
• Tenaga Ahli Arsitektur,
• Tenaga Ahli Struktur,
• Tenaga Ahli Estimasi Quantity/Quality,
• Tenaga Ahli M/E.
Tahap selanjutnya pada tanggal 10 Mei 2021 dilakukan rapat koordinasi dengan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Penyediaan
Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh Tim Teknis
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang Di Kabupaten Dompu dan
Kabupaten Bima. Pada saat pertemuan ini PPK dan Tim Teknis menyerahkan dokumen hasil
perencanaan untuk dilakukan evaluasi.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 14 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Hasil evaluasi ini, kemudian dikoordinasikan dengan PPK dan Tim Teknis untuk dibahas
sekaligus mencari solusi yaitu menambah apa yang kurang dan memperbaiki apa yang salah
dari hasil evaluasi perencanaan yang menyangkut perbaikan :
• Gambar Desain :
➢ Denah,
➢ Tampak (Depan, Belakang, dan Samping) dan Potongan.
➢ Gambar Perspektif 3D
• Detail Engineering Design (DED),
• Rencana Anggaran Biaya (RAB),
• Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 15 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Sebelum Sesudah
A. DESAIN
1. Ada Kitchen zink dalam rumah 1. Tidak ada Kitchen zink dalam
2. Tidak ada ornament atap rumah
3. Tidak ada Rabat beton untuk teras 2. Ada ornament atap
depan dan belakang 3. Ada Rabat beton untuk teras depan
dan belakang
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 16 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
a. Perubahan pada Kuda- Kuda Rangka Atap yang semula berjumlah 5 (lima) buah menjadi
3 (tiga) buah dan 2 (dua) buah Kuda – Kuda Rangka Atap yang diganti dengan Geuvel
pasangan bata.
b. Perubahan Kolom Praktis dari dimensi 10/10 menjadi 11/11.
c. Perubahan Pembesian Sloof, kolom praktis dan sopi-sopi dari tulangan Ø12 mm dengan
sengkang Ø6 – 150 menjadi tulangan Ø10 mm dengan sengkang Ø8 – 150.
d. Perubahan Ketinggian plafon semula + 2, 80 menjadi +2,65.
e. Ukuran Rangka Plafon menjadi 60 x 120 cm
f. Perubahan Pondasi P1 semula 40 x 40 menjadi 40 x 60 ( Bentuk Trapesium lebar atas 40,
lebar bawah 60 )
g. Penambahan Lantai beton area teras K-100.
h. Penambahan balok latei diatas jendela dan pintu serta kolom opening pintu.
• Kebenaran volume setiap item pekerjaan dilakukan dengan membuat back up data.
• Harga dasar yang digunakan untuk perhitungan analisa harga satuan
menggunakan:
o Standar Satuan Harga Propinsi Nusa Tenggara Barat 2021.
o Standar Satuan Harga Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima tahun 2021.
o Survey Harga Toko ( 3 toko ) di Kabupaten setempat.
o Harga kontrak proyek sekitar yang sedang berjalan.
• Analisa Harga Satuan menggunakan Permen PUPR no. 28 tahun 2016
Dalam perencanaan ini, pagu dana yang tersedia adalah Rp. 36.569.786.975 (Tiga
Puluh Enam Milyar Lima Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Delapan
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 17 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Lima Rupiah) untuk membangun 292
Unit Rumah RISHA.
3 Pekerjaan Pasangan Dinding Pekerjaan Pasangan Dinding Pekerjaan Pasangan Dinding Bata
Batako. Halaman 23, point 2 Batako Merah
4 Pekerjaan Finishing Lantai. Ketebalan minimum keramik : 2 Ketebalan minimum keramik : 0,6
Halaman 27 point 2.3 bagian cm cm
b
5 Pekerjaan Plafon. Halaman Rangka: b. List Plafon Kayu Rangka : b. dihilangkan
30 point 2 bagian 4 kelas II 10 x 30 mm
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 18 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Pada Laporan Akhir ini berisi proses pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Hunian Tetap Akibat
Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu periode tanggal 10 Mei sampai
dengan 4 Pebruari 2022. Dalam pelaksanaannya meliputi pekerjaan -. pekerjaan sebagai berikut :
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 20 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Panel – panel yang rusak berat dan rusak sedang dikelompokkan ditempat terpisah dan
tidak boleh digunakan/dipasang, sedangkan panel yang rusak ringan dapat digunakan
karena panel setelah dipasang akan ditutup dengan plesteran.
c. Mengatasi permasalahan panel – panel yang rusak ini, Konsultan Manajemen Konstruksi
(MK) mengutus 2 (dua) orang Tenaga Ahli (TA) yaitu :
1) Saktiudin Idris, ST.,M.Eng,
2) Imam Sufwan, ST.
Tenaga Ahli ini bertugas untuk memeriksa kualitas Panel RISHA beserta kelengkapannya
seperti baut, mur, plat ring dan angkur di Mojokerto Jawa Timur pada tanggal 15 Juni
2021.
d. Pemeriksaan ini menghasilkan kesepakatan lisan antara utusan dari Konsultan MK PT.
Yodya Karya dan Perwakilan Pelaksana PT. Hutama Karya dengan staff PPK Huntap
Kementerian PUPR Provinsi Jawa Timur sebagai berikut :
1) Panel – panel RISHA yang mengalami kerusakan selama dalam perjalanan dari
Mojokerto Jawa Timur menuju Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima akan diganti
dengan panel RISHA yang baik dan terjaga mutunya sampai lokasi.
2) Panel – panel RISHA yang telah rusak dan tidak bisa lagi digunakan untuk
Pembangunan Hunian Tetap di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima akan
dikembalikan ke Mojokerto atau akan dihancurkan dilokasi setempat.
3) Dalam proses pengangkutan selanjutnya Panel – panel RISHA tahap selanjutnya akan
dilaksanakan penyortiran yang sangat ketatterhadap Panel – panel RISHA yang masih
bagus dan kondisinya memenuhi standar perencanaan serta juknis RISHA.
4) Teknik pengangkutan Panel – panel RISHA akan disusun dengan kuncian agar selama
dalam perjalanan menuju Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, tetap terjaga atau
tidak mengalami kerusakan.
5) Panel – panel RISHA yang akan di angkut pada tahap selanjutnya adalah panel –
panel RISHA yang hasilproduksiterbaru, bukan dari hasil produksi waktu bencana
gempa pulau Lombok.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 21 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Ukuran galian tanah untuk pondasi setempat bangunan struktur RISHA ada 3 (tiga)
macam yaitu :
a. Ukuran galian pondasi PD1 (sebanyak 4 titik)
• Ukuran dasar 75 cm x 75 cm
• Tinggi 85 cm
b. Ukuran galian pondasi PD2 (sebanyak 1 titik)
• Ukuran dasar 85 cm x 85 cm
• Tinggi 85 cm
c. Ukuran galian pondasi PD3 (sebanyak 4 titik)
• Ukuran dasar 55 cm x 85 cm
• Tinggi 85 cm
Lebar : 30 cm
Tinggi : 30 cm
Dikelilingi bingkai ukuran : 6 cm x 10 cm
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 24 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 25 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
✓ Reng berbentuk trapisium digunakan sebagai perletakan atap dengan tebal 0,45
mm dan tinggi 40 cm.
Pemasangan kait angin telah dilaksanakan menggunakan bahan yang sama dengan bahan
kuda-kuda rangka baja ringan dan dipasang menyilang antara kuda-kuda dengan kuda-kuda
dan anatar kuda-kuda dengan sopi-sopi. Kait angin ini berfungsi untuk memperkokoh
kedudukan kuda-kuda sehingga kuda-kuda akan tetap pada kedudukannya walapun ada
goyangan gempa.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 26 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
f. Hubungan kolom beton dengan pasangan bata diikat dengan angker dari besi beton Ø
8 mm yang dimasukkan ke dalam kolom beton dan pasangan bata sepanjang 40 cm
dan permukaan kolom dan dipasang pada setiap jarak 80 cm ke arah vertikal
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 27 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
✓ Selimut beton 1, 50 cm
c. Rakitan besi untuk kolom prakti dipasang dengan mengaitkan pada :
✓ Panel balok sloof untuk kolom praktis openingan pintu.
✓ Panel ring balok untuk kolom praktois sopi sopi
✓ Tulangan balok sloof praktis untuk kolom praktis KM/WC
d. Rakitan besi untuk kolom prakti dipasang dengan mengaitkan pada :Kolom praktis
ini di core dengan beton campuran 1pc = 2ps = 3kr setelah pasangan ½ bata selesai
dilaksanakan pada tempat yang terkait dengan kolom praktis ini.
e. Untuk pengikat antara pasangan bata dengan kolom praktis ini dipasangkan angker
pada setiap jarak 80 cm ke arah vertikal.
f. Rakitan besi ring balok dipasang dengan mengaitkan pada:
✓ Besi kolom praktis sopi sopi untuk tulangan ring balok sopi sopi di ujung yang
satu (yang diatas) sedangkan yang ujung bagian bawah dikaitkan dengan panel
ring balok
✓ Besi kolom praktis KN/WC untuk tulangan ring balok KM/WC
g. Ring balok ini di cor dengan beton campuran 1pc = 2ps = 3kr setelah pasangan ½ bata
yang jadi tumpuannya selesai dilaksanakan
h. Rakitan tulangan balok sloof praktis KM/WC dipasang di atas pondasi batu kali
menerus dan dikaitkan dengan tulangan kolom praktis KM/WC
i. Balok sloof praktis ini di cor setelh dipasangkan begisting yang ukuran lubang
begisting nya sama dengan ukurang balok sloof praktis yaitu 10 cm x 12 cm
Demikian juga yang dilaksanakan pada saat pengecoran kolom praktis dan ring balok
dipasangkan begisting dengan ukuran lubang begisting sama seperti ukuran kolom praktis 11
cm x 11 cm dan ring balok 10 cm x 12 cm.
4.3.3. PEKERJAAN PELESTERAN DAN ACIAN
1. Macam Pekerjaan Plesteran
a. Pekerjaan plesteran dinding bata trasram 1pc : 3ps
b. Pekerjaan plesteran dinding bata 1pc : 5ps
c. Pekerjaan plesteran beton 1pc : 3ps
2. Pencampuran
Untuk mendapatkan campuran yang sesuai dengan perbandingan material pc dan
pasir yang telah ditentukan, digunakan bak takar (ember) yang diisi penuh dengan
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 28 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
material sesuai dengan perbandingan yang telah ditentukan kemudian di campur dan
diaduk aduk hingga rata kemudian dimasukkan air secukupnya sehingga campuran
tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair. Material pasir yang digunakan adalah pasir
yang sudah diayak.
3. Persiapan dan pembersih permukaan
Semua permukaan tembok yang akan diplester telah dibersihkan dari bahan-bahan
yang mengganggu dan sebelum diplester permukaan tersebut telah disiram air
sehingga jenuh.
4. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran untuk Dinding Bata dan Trasram
a. Pelaksanaan plesteran trasram dan dinding bata pada prinsipnya sama, yang
membedakan hanya campurannya saja, yaitu : plesteran trasram campurannya 1pc :
4ps, sedangkan plesteran dinding bata campurannya 1pc : 5ps
b. Pekerjaan plesteran dimulai setalah pekerjaan persiapan dan pembersihan selesai.
c. Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan rata (tidak bergelombang) maka bidang
permukaan yang akan diplester dibagi-bagi dengan membuat kepala pleteran dari
plesteran dengan tebal 6mm dengan lebar 10-15 cm dan jarak antara kepala plesteran
adalah 100 cm.
d. Setelah kepala plesteran ini dibuat baruslah pekerjaan plesteran dilaksanakan sampai
rata dan rapi (tidak bergelombang)
e. Campuran plesteran yang jatuh ke lantai segera di bersihkan.
f. Tebal plesteran 2,50 cm
5. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran Permukaan Beton
✓ Permukaan beton yang akan diplester dari bahan-bahan cat, minyak, lemak dan
lumpur kemudian dibasahi dengan air.
✓ Setelah dilaksanakan pembesihan permukaan selesai barulah pleteran muli
dilaksanakan sampai rata dengan plesteran tembok dan trasram.
✓ Bagian beton yang diplester adalah beton panel RISHA yang berfungsi sebagai kolom
dan ring balok diantaranya kolom-kolom yang berdiri di sudut-sudut bangunan
sehingga di posisi sudut ini, plesteran harus membentuk sudut siku yang lurus luar dan
dalam.
✓ Setelah plesteran selesai dan mulai mengering, permukaan plesteran disiram dengan
air.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 29 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 31 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
b. Sekrup ini dipasang dengan menggunakan mesin bor listrik dengan mata bor yang
sesuai supaya lebih mudah dan cepat. Sekrup ini dipasang dengan dibor pada spandek
langsung ke reng yang sudah dipasang dengan jarak 60 cm.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 32 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
b. Bahan yang digunakan untuk KM/WC adalah keramik ukuran 20 x 20 cm untuk lantai
dan dinding.
c. Bahan yang digunakan untuk meja beton dapur adalah keramik ukuran 30 x 30 untuk
lantai meja dan dinding.
2. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan pemasangan keramik khususnya untuk lantai dilaksanakan setelah lantai
dipadatkan, ditentukan elevasinya kemudian di urug pasir setebal 10 cm.
3. Pemasangan
a. Untuk mendapatkan permukaan lantai yang rata dan siku maka terlebih dahulu
dilaksanakan pengecekan ulang terkait dengen elevasi (peil ± 0,00) lantai dan dicek
kesikuannya kemudian hasil pengecekan elevasi dan kesikuannya ini ditandai dengen
diberi/dipasang benang sehingga tidak akan berubah.
b. Adukan speci 1pc : 5ps diletakkan pada permukaan lantai yang akan dipasang keramik
setebal 3 cm
c. Keramik yang akan dipasang di rendam dalam air sampai jenuh (sudah tidak ada lagi
gelembung air di permukaan keramik)
d. Pemasangan keramik dilaksanakan dengan menempatkan lapisan semen yang telah
dicampur dengan air sampai kental di permukaan adukan speci 1pc : 5ps dan diperkukaan
bagian bawah keramik kemudian dipasang. Selanjutnya pasangan keramik ini
dipukul0pukul dengan alat yang dibuat khusus untuk itu sampai dengan permukaan
keramik lantai menjadi rata, lurus dan siku sesuai dengan acuan benang yang telah
dipasang.
e. Keramik dipasang dari salah satu sisi saja sehingga pola metris yang dikehendaki dapat
terbentuk dengan baik dan rapi.
f. Nat-nat keramik yang telah terpasang, menjadi lurus, sama besar dan tegak lurus.
g. Pemasangan keramik dinding untuk KM/WC dan meja dapur prinsip pelaksanaannya
sama dengan pemasangan keramik lantai.
Setelah pemasangan keramik selesai , nat-nat antara keramik di tutup dengan semen warna
sesuai dengan warna keramik kemudian dibersihkan.
4.3.8. PEKERJAAN MEJA BETON DAPUR
Pekerjaan Meja Dapur mempunyai ukuran 150 x 60 cm dengan tinggi 80 cm dilapisi
keramik ukuran 30 x 30 dilengkapi dengan Kitchen Zink dan Keran air.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 33 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 34 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
c. Warna cat tembok bagian luar = krem dengan tambahan warna merah diberi sabuk
warna kuning dibagian bawah tembok setinggi 100 cm dari lantai untuk lokasi desa
Tambe kabupaten Bima
d. Warna cat tembok bagian luar = krem dengan tambahan warna hijau diberi sabuk
warna kuning dibagian bawah tembok setinggi 100 cm dari lantai untuk lokasi desa
Daha kabupaten Dompu
e. Warna cat tembok tritisan = putih
3. Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan
a. Permukaan tembok dan plafound yang akan dicat telah dibersihkan dari debu dan
kotoran lainnya
b. Permukaan tembok dan plaound yang akan dicat telah dipastikan dalam keadaan
kering
c. Melaksanakan pengecatan dasar dengan menggunakan kuas
d. Sebelum dilanjutkan dengan pengecatan, cat dasar di haluskan terlebih dahulu dengan
amplas sampai permukaan nya licin dan rata
e. Selanjutnya pekerjaan pengecatan dilaksanakan berulang sampai 3 (tiga) kali dengan
menggunakan kuas dan roll
f. Ada jarak waktu yang cukup untuk melaksanakan pengecatan berikutnya sehingga
adakesempatan pengeringan yang sempurna
g. Selama pelaksanaan pengecatan, cat selalu di aduk secara menyeluruh sehingga
konsistensinya sama selama pengecatan
h. Permukaan tembok dan plafound yang telah di cat menghasilkan permukaan yang
rata, halus dan warna sesuai dengan warna aslinya tanpa pudar
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 35 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
3. Cara Pemasangan
a. Semua kabel instalasi dimasukkan kedalam pipa conduit
b. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik ini dilaksanakan setelah pekerjaan pemasangan
bata selesai dilaksanakan. Pasangan bata ini di dedel atau dibetel sehingga membentuk
lekukan pada jalur yang telah ditetntukan atau disesuaikan dengan posisi perletakan
saklar dan stop kontak. Lekukan ini dibuat sedemikian rupa sehingga pipa konduit
dapat masuk kedalam lekukan dan pada saat ditutup dengan plesteran tidak akan
timbul atau berbekas.
c. Pekerjaan pemasangan instalasi di atas tembok di letakkan di atas plafound.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 38 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa telah menjalankan prosedur pelaksanaan
pekerjaan sebagai berikut :
5.1. PEKERJAAN APPROVAL MATERIAL
1. Penyedia jasa telah mengajukan approval material/persetujuan material kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi dalam format tersebut menyebutkan dan menjelaskan :
a. Nama material
b. Produk/type
c. Peruntukan material
d. Spesifikasi material
2. Dalam formatnya bisa ditambah foto atau gambar material yang dimaksud dan menyertai
dengan contoh material.
3. Pada kolom tanggapan/persetujuan, Kondultan MK menyatakan sikapnya setuju atau
tidak setuju dengan material tersebut tentunya setelah memeriksa approval material
tersebut apakah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam rencana kerja dan
syarat-syarat.
5.2. WORK PERMIT/IJIN PELAKSANAAN
1. Penyedia jasa telah mengajukan work permit/ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan
Manajemen Konstruksi (MK) .
Dalam format work permit disebutkan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan
dengan melampirkan :
a. Shop drawing/gambar kerja
b. Methode kerja
2. Pada kolom tanggapan/persetujuan Konsultan MK dapat menyatakan persetujuannya
setelah memeriksa dan menyetujui shop drawing/gambar kerja dan methode kerja
pelaksanaan dengan catatan:
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan shop drawing baik bentuk ukuran dan
spesifikasi.
b. Menggunakan tenaga kerja yang terampil untuk pekerjaan tersebut.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 39 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
c. Material yang digunakan sudah sesuai dengan yang telah disetujui pada approval
material.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 40 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Pada bulan ke 9 (Sembilan) periode tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Januari 2021 ini, pelaksanaan
pekerjaan fisik Pembangunan Hunian Tetap Akibat Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Dompu
dan Kabupaten Bima meliputi pekerjaan -. pekerjaan sebagai berikut :
s/d
Bobot Bobot
Minggu Tanggal Minggu Deviasi
Realisasi Rencana
Ke-
35 1 -7 Januari 2021 92.10% 88.52% 3.58%
36 8 14 Januari 2021 96.42% 90.79% 5.63%
37 15-21 Januari 2021 97.61% 93.02% 4.60%
38 22-28 Januari 2021 98.90% 95.00% 3.90%
39 29 Januari – 4 Pebruari 2021 100.00% 96.67% 3.33%
Keterangan :
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 42 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
7.1 PERMASALAHAN
Permasalahan-permasalahan yang terjadi selama masa pelaksannan pekerjaan pembangunan
hunian tetap akibat banjir bandang di Kabupaten Bima dan Kabpaten Dompu mulai dari
tanggal 10 Mei 2021 sampai dengan tanggal 31 Desember 2021adalah sebagai berikut:
1) Pada tahap pelaksanaan pekerjaan review design, permasalahnnya adalah besaran pasu
dana yang tersedia untuk lokasi desa Tambe Kabupaten Bima = Rp. 129.779.000 dan
untuk lokasi desa Daha Kabupaten Dompu = Rp. 117.389.000. Berdasarkan harga satuan
Kabupaten Bima lebih kecil dari harga satuan kabupaten Dompu.
2) Pada tahap pelaksanaan pekerjaan fisik, permasalahan-permasalahan yang terjadi adalah
sebagai berikut:
a. Pada tahap awal pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa PT. Hatam Karya (persero)
belum dapat melaksanakan pekerjaan fisik kecuali mendatangkan panel RISHA dari
Mojokerto Jawa Timur ke lokasi pekerjaan di desa Tambe Kabupaten Bima dan desa
Daha Kabupaten Dompu. Kondisi ini berlangsung selama 5 (lima) minggu yaitu dari
tanggal 10 Mei 2021 sampai dengan tanggal 13 Juni 2021. Ini disebabkan karena 1
(satu) bulan diawal pelaksanaan pekerjaan ini tahapan pelaksanaannya adalah
pekerjaan perencanaan, baik dari perencanaan hunian tetap maupun perencanaan
infrastruktur. Sehingga pada saat pelaksanaan peletakan batu pertama (Ground
Breaking) pada tanggal03 Juni 2021 di lokasi desa Daha Kabupaten Dompu dan
tanggal 04 Juni 2021 di lokasi desa Tambe Kabupaten Bima lahan masih belum
dimatangkan sesuai dengan elevasinya.
b. Terjadi Progres dengan deviasi negative yang terus berlanjut sampai dengan bulan
Desember 2021. Berdasarkan SPMK Nomer: 89/SPMK/Rb15.9/2021 tanggal 10 Mei
2021 dengan nilai Rp. 36.569.786.975, masa pelaksanaan selama 180 hari kalender
yaitu sampai dengan tanggal 05 November 2021. Kemudian dibuat addendum SPMK
Nomer: 244.1/ADD.SPMK/Rb15.9/2021 tanggal 29 Oktober 2021 dengan nilai Rp.
38.999.084.000 masa pelaksanaan 235 hari kalender yaitu sampai dengan tanggal 31
Desember 2021.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 43 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 44 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 45 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
BAB.VIII KESIMPULAN
1. Penyedia jasa untuk pekerjaan pembangunan hunian tetap akibat benca banjir bandang di
Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu berdasarkan SPMK nomor 89/SPMK/Rb.15/2021
tanggal 10 Mei 2021 adalah: PT. Hutama Karya (persero) dengan nilai Rp. 36.569.786.975
dengan masa pelaksanaan selama 180 hari kalender yaitu samapi dengan tanggal 05 November
2021. Dalam pelaksanaan pekerjaannya PT. Hutama Karya (persero) tidak mampu
menyelesaikan pekerjaannya (proses fisik 100%). Proses fisik yang dapat dicapai sampai dengan
tanggal 7 November 2021 adalah:
s/d
Bobot Bobot
Minggu Tanggal Minggu Deviasi
Realisasi Rencana
Ke-
23 11-17 Oktober 2021 48.29% 64.69% (-) 16.40%
24 18-24 Oktober 2021 51.56% 68.73% (-) 17.17%
25 25-31 Oktober 2021 54.81% 72.67% (-) 17.86%
26 1 – 7 November 2021 58.25% 76.61% (-) 18.35%
2. Faktor utama terjadinya keterlambatan pekerjaan ini adalah kesulitan keberadaan tenaga
kerja. Tenaga kerja yang didatangkan tidak pernah sesuai (selalu lebih kecil) dari tenaga
kerja yang dibutuhkan.
Kesulitan mendapatkan tenaga kerja ini disebabkan karena:
1) Pemberlakuan Pembatasan Kesehatan Masyarakat (PPKM) dengan status level 4
Covid-19 di Jawa-Bali yang memberlakukan ketentuan bagi orang yang berpergian
harus sudah divaksinasi dan harus tes antigen. Tenaga kerja ini tidak mau divaksinasi
(ketentuan ini berlaku dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2021).
2) Tenaga kerja local keterampilannya terbatas dan upah yang diminta cukup tinggi.
3) Tenaga kerja dari pulau Lombok kebiasaan pulang ke Lombok setelah gajian.
3. Ada hambatan-hambatan lain seperti pembebasan lahan yang membutuhkan waktu yang
lama, walaupun dapat diatasi/diselesaikan oleh pemerintah Kabupaten Bima.
4. Faktor Cuaca (hujan) yang kurang mendukung yang disertai dengann sulitnya akses
masuk akibat jalan berlumpur
5. Penyedia jasa konsultan manajemen konsultasi untuk pembangunan hunian tetap akibat
bencana banjir bandang di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu adalah PT. Yodya
Karya (persero) berdasarkan SPMK Nomor: 90/SPMK/Rb15.9/2021 tanggal 10 Mei 2021
dengan nilai Rp. 1.559.964.000 (Satu Milyar Lima Ratus Lima Puluh Sembilan Juta
Sembilan Ratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah) dan waktu pelaksanaan selama 180
(seratus delapan puluh) hari kalender yaitu sampai dengan tanggal 05 November 2021.
Akibat keterlambatan progress fisik, maka konsultan manajemen diberikan addendum
SPMK No. 244/ADD.SPMK/Rb15.9/2021 tanggal 29 Oktober 2021 dengan waktu
pelaksanaan 235 (Dua Ratus Tiga Puluh Lima) Hari Kalender
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 47 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima
Laporan Akhir
BAB.IX PENUTUP
Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Hunian Tetap Akibat Bencana Banjir Bandang
Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu yang dibuat oleh Konsultan Manajemen Kontruksi
PT.Yodya Karya (Persero) Wilayah II Makasar ,pada intinya memberikan gambaran tentang :
✓ Pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa PT.Hutama Karya (Persero)
✓ Pengawasan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Konsultan Manajemen Kontruksi PT.Yodya
Karya (Persero)
✓ Progres kemajuan pekerjaan yang di capai sampai dengan Akhir pelaksanaan pekerjaan
✓ Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bagaimana menyelesaikan
masalah.
Dari urain di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa keberhasilan suatu pekerjaan kontruksi tidak bisa
lepas dari peran serta semua pihak terutama unsur-unsur yang terkait seperti :
Kerja sama yang baik dan harmonis antara unsur-unsur ini akan sangat berpengaruh terhadap
tercapainya tujuan Pembangunan Hunian Tetap Akibat Banjir Bandang di Kabupaen Bima Dan
Kabupaten Dompu..
Kami dari Konsultan Manajemen Kontruksi PT.Yodya Karya (Persero) menyampaikan terma kasih
kepada semua pihak khususnya unsur-unsur yang terkait antas kerja samanya sehingga laporan Akhir
ini dapat kami buat dan semoga laporan ini akan memberikan manfaat bagi kita semua.
Manajemen Konstruksi
Pembangunan Hunian Tetap Pasca Bencana Banjir Bandang 48 | P a g e
di Kabupaten Dompu dan di Kabupaten Bima