PENDEKATAN, METODELOGI
DAN RENCANA KERJA
Pihak - pihak yang terkait yang dimaksud bukan hanya dari pihak Proyek, namun juga instansi - instansi
terkait lainnya. Prasarana sebelum pelaksanaan pekerjaan Pengawasan dilaksanakan perlu adanya
koordinasi dan pemberian informasi baik secara formal maupun secara non formal. Hal ini perlu ditekankan
khususnya kepada personil - personil yang akan melakukan pengendalian dan pengawasan langsung
pada setiap harinya di lapangan.
F-1
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Ukuran dasar untuk mendapatkan hasil pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya
pendekatan teknis yang digunakan adalah Pendekatan Manajemen Mutu
1. Prinsip dari Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan adalah sebagaimana tergambar dalam kerangka
pengawasan Pelaksanaan konstruksi sebagai berikut :
Pengawasan Waktu
(Scheduling Control)
Pengawasan Ukuran
(Dimention Control)
F-2
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Dimana :
F-3
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Semua ini adalah teknik-teknik dan kegiatan pengendalian untuk menjamin bahwa produk/jasa
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, dimana termasuk didalamnya adalah kegiatan
pemeriksaan desain, tes / pengujian selama masa pelaksanaan konstruksi, pengujian atas
sampel material dan sebagainya.
2) Quality Assurance ( QA ) :
Tindakan sistematis dan terencana guna mencapai tingkat mutu yang diinginkan, dimana
filosofinya adalah : Write What You Do. Do What You Write. Record what You Did. Check
The Result. Act On The Difference.
Maksudnya adalaah bahwa semua kegiatan yang dikerjakan mulai dari kegiatan : proses
pelaksanaan, pengecekaan (control), pemeriksaan (audit) dan perbaikan (tindak turun
tangan/action) haruslah dicatat / tertulis serta didokumentasikan secara tertib dan teratur.
Salah satu aspek dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menetapkan dan
mengimplementasikan kebijakan mutu.
Manajemen Mutu ( Quality Management ) memerlukan komitmen serta keterlibatan dari top
F-4
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
manajemen secara konsisten dan terus menerus, termasuk didalamnya adalah menetapkan
mutu sebagai bagian dari tujuan dan sasaran yang akan dicapai, menetapkan strategi
dan standard mutu, mengalokasikan sumber daya manusia yang tepat dan memadai
menetapkan Sistem Mutu ( Quality System )
Struktur Organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya untuk
menunjang penerapan manajemen mutu.
Tujuan dari sistem mutu ini adalah untuk memberi kesempatan kepada masing-masing petugas
memahami apa-apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing.
1) Membuat prosedur kerja yang harus dikuti oleh semua personil dan harus di dokumentasikan.
Prosedur tersebut meliputi :
• Segmen-segmen daari kegiatan, guna menunjukkan bagaimana kegiatan tersebut harus
dilaksanakan.
• Personil yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut.
• Personil yang bertanggung jawab atas inspeksi dan tes
• Check list atau form-form dari setiap kegiatan, termasuk contoh form harus dilampirkan pada
prosedur.
2) Pada saat akan memulai pekerjaan, harus diadakan pertemuan (meeting) antara Konsultan
F-5
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Pengawas, Kontraktor (Pemborong), dan Pihak Proyek (Pengguna Jasa), guna membicarakan
masalah prosedur pelaksanaan untuk mencapai hasil pekerjaan yang tepat waktu dan tepat mutu.
3) Pada saat pelaksanaan pekerjaan pengawasan masing-masing personil melaksanakan tugas
yang dipercayakan kepadanya sebagaimana diatur dalam struktur organisasi lapangan.
4) Pekerjaan meliputi :
• Pengendalian Material / Bahan yang Masuk Di Lapangan
✓ Melakukan test/identifikasi atas material / bahan pada etiap kedatangan di lokasi dan
dibuat catatan untuk itu.
✓ Jika hasil cek sesuai dengan spesifikasi maka material /bahan tersebut dapat diterima.
✓ Jika hasil cek tidak sesuai dengan spesifikasi, maka material /bahan tersebut harus ditolak
dan dipisahkan untuk mencegah/ menjaga agar material/bahan yang cacat tersebut tidak
digunakan baik sengaja ataupun tidak sengaja dalam pembangunan.
• Pengendalian Proses
Inspeksi dan Pengujian ini adalah upaya verifikasi dalam usaha memastikaan bahan / produk,
proses pelaksanaan dan hasil pekerjaan sebelum diserahkan kepada pengguna jasa. Inspeksi
dan Pengujian dilakukan bertahap, mulai dari tahap penerimaan bahan / produk selama proses
pelaksanaan dan tahap akhir yaitu sebelum produk yang dihasilkan diserahterimakan kepada
pengguna jasa. Pelaksanaan inspeksi dan pengujian ini dilaksanakan pada setiap
melaksanakan satu jenis pekerjaan. Dan pemborong tidak dapat melanjutkan ke jenis
pekerjaan berikutnya bila inspeksi dan pengujian belum dilaksanakan. Bila ditemukan hasil
pekerjaan yang tidak sesuai maka akan diberi tanda status berdasarkan prosedur status
inspeksi dan pengujian serta ditindak lanjuti sesuai prosedur pengendalian produk yang tidak
sesuai.
Suatu elemen pekerjaan yang telah diselesaikan sebelum dilanjutkan dengan kegiatan
berikutnya, akan di inspeksi dan dites terlebih dahulu. Untuk mencegah pekerjaan diteruskan
ssebelum inspeksi dan pengujian yang diperlukan selesai dilaksanakan, bahan / produk yang
telah dilakukan inspeksi dan pengujian diberi tanda status inspeksi dan pengujian yang terdiri
dari tanda status “menunggu”, tanda status “diterima” dan tanda status “tidak sesuai”.
F-6
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Dalam pelaksanaan pekerjaan walaupun telah diupayakan berbagai kegiatan pencegahan masih
ada kemungkinan bahwa Pengguna Jasa tidak puas dan mengeluh terhadap hasil pekerjaan.
Keluhan Pengguna Jasa ini tentunya harus ditangani dengan meneliti kembali hal yang
dikeluhkan tersebut. Bila keluhan Pengguna Jasa tersebut beralasan, maka wajib
menindak lanjutinya agar dapat kembali memenuhi persyaratan kontrak. Mengingat pentingnya
tindak lanjut terhadap keluhan ini, Pengawas Lapangan akan mencatat dan memantau sejauh
mana keluhan ini telah diselesaikan oleh kontraktor.
Selain keluhan Pengguna Jasa, Pengawas Lapangan juga akan memantau pencapaian mutu
hasil kerja kontraktor dalam rapat- rapat lapangan yang dilakukan secara berkala ataupun
sewaktu- waktu diperlukan.
Untuk memastikan bahwa kualitas yang disyaratkan dicapai dan sistem mutu diterapkan secara
efektif maka catatan kualitas selalu dihimpun dan dipelihara sebagai bukti pencapaian mutu
dilapangan. Catatan mutu ini juga bermanfaat sebagai sumber informasi tentang kinerja semua
unsur yang terkait dengan proyek dalam hal mutu.
Prosedur ini mendefinisikan proses pengendalian cacat yang menguraikan peran dan tanggung
jawab pengawas lapangan dalam proses verifikasi/penerimaan / penolakan bahan/maaterial saat
datang di lokasi pekerjaan serta verifikasi / penerimaan / penolakan hasil bangunan yang telah
jadi / belum jadi.
- Jika hasil cek sesuai dengan spesifikasi, maka material /bahan dapat diterima dan
F-7
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
selesai.
- Jika hasil cek tidak sesuai dengan spesifikasi, maka material / bahan harus ditolak dan
dipisahkan untuk mencegah / menjaga agar material / bahan yang cacat tersebut tidak
digunakan baik sengaja ataupun tidak sengaja dalam pembangunan.
- Jika hasil cek tidak sesuai dengan spesifikasi tapi kontraktor pelaksana menginsyaratkan
bahwa dia tidak mampu menyediakan karena tidak ada di pasaraan, maka material / bahan
yang cacat tersebut dipisahkan lebih dahulu kemudian pengawas lapangan segera
membuat usulan tertulis perlunya kaji ulang. Aksi Koreksi KAK (Kerangka Acuan Kerja)
perihal cacat material / bahan tersebut diatas dan dalam waktu 1 x 24 jam KAK harus sudah
diterima atausan langsung dan Pengawas Lapangan ( awal dari bergulirnya prosedur
aksi koreksi ) dan pengawas lapangan harus menunggu keputusan lebih lanjut.
- Jika hasil cek sesuai dengan spesifikasi, maka produk / hasil pekerjaan konstruksi dapat
diterima dan selesai.
- Jika hasil cek tidak sesuai dengan spesifikasi, maka produk / hasil pekerjaan konstruksi
harus ditolak dan diminta untuk diperbaiki sesuai spesifikasi dan gambar dan dapat diterima.
- Jika hasil cek tidak sesuai dengan spesifikasi, maka produk / hasil pekerjaan konstruksi
harus ditolak, tetapi jika dihadapi situasi krusial (contoh : jika kedalaman pondasi belum
tercapai sesuai spesifikasi / gambar, sedang galian pondasi mendapatkan batu besar) maka
produk / hasil pekerjaan konstruksi “ galian Fondasi “ tersebut diatas perlu ditunda lebih
dahulu. Pengawas lapangan segera membuat usulan tertuilis perlunya kaji ulang aksi koreksi
Kerangka Acuan Kerja KAK perihal “ galian fondasi “ tersebut diatas dan dalam waktu 1 x
24 jam KAK harus sudah diterima atasan langsungnya ( awal dari bergulirnya prosedur aksi
koreksi ) dan menunggu keputusan lebih lanjut melalui Prosedur Aksi Koreksi.
Prosedur ini dipergunakan sebgai petunjuk dalam menetapkan proses Aksi Koreksi dimana
peran dan tanggung jawab Pengawas lapangan dalam proses Aksi Koreksi adalah memulai
langkah awal melalui laporan hariannya tentang perlunya Kerangka Auan Kerja (KAK) supaya
proses ini dapat mulai bergulir dan prosedurnya adalah :
- Jika ada permasalahan lapangan yang tidak mampu diselesaikan oleh kontraktor, atau
permasalahan yang ditemukan berulang, harus dilaporkan kepada Pengawas Lapangan
secara tertulis oleh Kontraktor dalam waktu 1 x 24 jam.
F-8
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Penanggung jawab proyek mencatat setiap Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diterima dalam buku
register dan akan meneliti dan berusaha menyelesaikan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan
oleh pengawas lapangan melalui rapat (meeting) yang diadakan khusus untuk ini dengan mengundang
unsur yang terlibat pada proyek.
b. Pendekatan Administrasi
Administrasi pelaksanaan pekerjaan Pengawasan merupakan bagian penting yang tidak boleh
diabaikan. Bagian ini merupakan catatan penting mengenai jalannya pelaksanaan program, mulai
dari tahap awal pengendalian dan pengawasan pekerjaan, sampai dengan masa pemeliharaan
pekerjaan. Administrasi pelaksanaan program secara umum terdiri dari administrasi teknik,
keuangan dan pelaporan.
• Menggunakan format - format standar yang sudah ada dan sudah biasa dipakai di lingkungan
Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah
• Menggunakan format sederhana namun informatif (semua informasi penting yang dibutuhkan
dapat tercatat), sehingga mudah dipahami oleh para pelaksana di lapangan maupun oleh
penerima laporan.
• Sistem pelaporan yang jelas dan berjenjang serta tidak “overlapping “
F-9
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Dalam Pendekatan Profesional perlu kiranya ditekankan mengenai Prinsip dasar yang harus dipahami
dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan, yang meliputi hal - hal sebagai berikut :
Metodologi pelaksanaan pekerjaan yang diajukan ini merupakan penjabaran secara lebih konkrit terhadap bidang
kerja jasa konsultansi Konsultan Pengawas. Metode ini meliputi pembahasan mengenai prosedur umum Jasa
PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN PROVINSI NTB secara keseluruhan, maupun
F - 10
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
prosedur pelaksanaan kegiatan dari bagian - bagian pekerjaan, termasuk didalamnya uraian sistem informasi
dan pelaporan yang akan dilaksanakan.
Sasaran yang diharapkan adalah penyelesaian konstruksi tepat waktu dengan kualitas yang sesuai dengan
dokumen pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang telah ditetapkan dengan alokasi biaya yang telah ditetapkan.
Ruang lingkup
• Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang disusun oleh pelaksana konstruksi.
• Mengendalikan program pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik yang meliputi pengendalian lingkungan,
sumberdaya, biaya, waktu, sasaran besaran konstruksi, tertib administrasi, kesehatan dan keselamatan
kerja.
• Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul, termasuk
menyusun rekomendasi penyelesaiannya.
• Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
• Melakukan kegiatan Pengawasan yang terdiri atas :
1) Pemeriksaan dan penyusunan rekomendasi kelengkapan dan kelayakan dokumen pelaksanaan
konstruksi yang akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun sebagai
dasar pengawasan.
2) Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, metode pelaksanaan, ketepatan waktu dan biaya
pelaksanaan pekerjaan
3) Mengawasi pelaksanaan dan hasil pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju kemajuan
pelaksanaan/realisasi fisik.
4) Mengumpulkan data dan informasi untuk maksud pemecahan persoalan dan atau hambatan yang timbul
selama masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
5) Meneliti dokumen, gambar usulan dan susulan dalam rangka koreksi maupun perjelas untuk maksud
kelancaran pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
6) Menyusun dokumen yang berkaitan dengan proses pembayaran jasa pelaksanaan pekerjaan.
7) Menyusun laporan ketidak sesuaian dan atau cacat untuk maksud perbaikan
Metode
• Mengembangkan dan memelihara koordinasi yang kondusif dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
kegiatan konstruksi
• Mengembangkan dan menerapkan pola pengendalian dan pengawasan yang sistemik yang cenderung
bersifat preventif dan efisien.
F - 11
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
• Menerapkan keahlian teknis secara proporsional dalam setiap kegiatan pengendalian dan pengawasan
sesuai dengan tahapan pelaksanaan konstruksi.
• Menerapkan prinsip-prinsip ketaatan pada jadwal kerja yang telah ditetapkan.
• Menerapkan/memelihara disiplin/kepatuhan terhadap standart operating procedure (SOP) yang telah
ditetapkan.
• Melaksanakan tertib administrasi/kontrol dokumen
Pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Pengawas bertujuan memberikan kepastian kesesuaian
pelaksanaan dan hasil pekerjaan konstruksi dengan acuan umum sebagaimana tercantum dalam dokumen
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Prosedur umum yang diberlakukan terhadap bagian penting dan didahulukan adalah mengacu pada ijin
melaksanakan sebagaimana ditunjukkan dalam gambar/diagram Ijin Pelaksanaan.
F - 12
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Jadwal
Peralatan
Jadwal
Kebutuhan
Tenaga Kerja Masalah
Kebijakan
Teknis
Gambar dan
Metode Kerja
Program Masalah
Kendali Mutu Kebijakan
Kontraktual
Keselamatan
Kerja
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN KOPERATIF
Dalam hal ini, peran, tugas dan fungsi Konsultan Pengawas harus dan khusus pada tahap pelaksanaan pekerjaan
konstruksi ijin pelaksanaan merupakan prosedur umum yang sangat mendasar. Dalam penerapan tidak semua
pekerjaan harus melewati prosedur dan persyaratan pendahulu. Hal ini dapat berakibat menjadi penghambat laju
kecepatan pelaksanaan konstruksi itu sendiri. Bagian-bagian tertentu yang dianggap kritikal adalah yang
berkaitan dengan fungsi bagian/komponen konstruksi yang berkaitan dengan keamanan, fungsional, kualitas,
biaya dan waktu.
Untuk bagian/komponen yang penting inilah harus dipenuhi/ditempuh prosedur yang bersifat preventif.
F - 13
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
2. Rapat-rapat
Rapat diselenggarakan dalam beberapa bentuk / jenis yaitu :
a. Rapat rutin/berkala
Diselenggarakan secara berkala 2 kali dalam sebulandengan unsur KPA/PPK, PTP, Konsultan
Perencana dan Kontraktor.
Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan dan membuat risalah rapat dan dikirim
kepada semua pihak yang bersangkutan serta serta sudah diterima paling lambat 1 (satu minggu
kemudian.
b. Rapat Khusus
Diselenggarakan sesuai kebutuhan membahas hal-hal yang bersifat khusus dan atau mendesak
3. Konsultasi
Disamping koordinasi formal (rapat) pihak-pihak yang berperan dalam pelaksanaan konstruksi senantiasa
melakukan konsultasi yang digunakan dalam penyamaan persepsi dan bahan pengambilan keputusan.
Dalam setiap kegiatan proyek perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan sistem pengawasan/pengendalian
yang teratur, agar hasil akhir yang dicapai dapat memuaskan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari proyek
itu dan memenuhi sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan. Pada umumnya dan sudah menjadi suatu
keharusan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai antara pemilik proyek dengan pelaksana pekerjaan perlu
dibuat suatu Dokumen Kontrak Kerja, dokumen kontrak ini merupakan acuan dan pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan di lapangan. Dengan demikian perlu kiranya personil-personil Konsultan Pengawas menguasai hal-hal
yang berhubungan dengan manajemen proyek, yang salah satu diantaranya adalah penguasaan Dokumen
Kontrak tersebut.
Dokumen Kontrak Fisik merupakan dokumen yang harus dikuasai oleh personil konsultan Pengawas . Biasanya
dokumen kontrak berisi:
• Instruksi Kepada Peserta Lelang/Penunjukan Langsung
• Syarat - syarat Umum
• Syarat - syarat Khusus
F - 14
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
• Spesifikasi Teknik
• Gambar Rencana Proyek
• Surat Penawaran Kontraktor beserta lampiran - lampirannya.
• Addendum Kontrak (jika ada).
Di dalam pengendalian dan pengawasan di lapangan nantinya Konsultan PENGAWASAN PEMBANGUNAN
GEDUNG PERPUSTAKAAN PROVINSI NTB akan selalu berpedoman pada Dokumen Kontrak yang telah
dibuat. dan disepakati antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan pihak-pihak yang terkait, termasuk
kalau ada perintah perubahan (Contract Change Order) atau Addendum yang dikeluarkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.
Konsultan Pengawas diwajibkan untuk kerja penuh waktu dalam pemberian saran kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) pada PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN PROVINSI NTB yang
masuk dalam pekerjaan proyek dan pelaksanaan dokumen kontrak. Konsultan akan menentukan dengan jelas
dan spesifik, luas dan dalam cakupan kerja Konsultan Pengawas dalam penugasan ini, dan akan
mengkonfirmasikan tingkat pelayanan dan/atau masukan dari staf yang disyaratkan untuk kepastian cukupnya
pengawasan dan pemeriksaan.
a. Masa Mobilisasi
Pada periode Mobilisasi ini disamping Konsultan akan melakukan mobilisasi personil personilnya yang akan
terlibat dalam pekerjaan Jasa PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN PROVINSI
NTB, Konsultan juga sudah harus mulai mengadakan checking, pengendalian dan pengawasan terhadap :
F - 15
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
diantaranya blanko pengujian, blangko perhitungan volume, blangko laporan, serta blangko termin
angsuran pembayaran, sertifikat bulanan (MC) atau sertifikat eskalasi bulanan (Price Escalation
Certificate) (jika ada).
Dalam masa mobilisasi inilah Konsultan Pengawas benar benar harus dapat mengarahkan dan memberi
bimbingan kepada kontraktor agar semuanya dapat selesai dalam jangka waktu mobilisasi tersebut.
Penekanan dalam pembuatan schedule pekerjaan yang diajukan Kontraktor, harus diteliti betul serta
diperiksa kemungkinan kemungkinan dalam penerapan urutan pekerjaan apakah sudah sesuai dengan
tahapan serta sesuai dengan kondisi dan keadaan di lapangan. Yang jelas di dalam pembuatan schedule
ini harus memperhatikan "hari efektif" yang ada didalam jangka waktu pelaksanaan (terutama kaitannya
dengan datangnya bulan musim hujan dan hari libur keagamaan, serta harus mengingat batas waktu yang
harus diselesaikan.
Kualitas adalah kesesuaian dengan Rencana Kerja dan Syarat Teknis dan atau standart Teknis
tertentu yang telah ditetapkan. Dalam hal yang berkaitan dengan estetika maka akan mengacu pada
kewajaran konstruksi yang sebanding, dan atau ditetapkan terlebih dahulu sebagai acuan.
Acuan Kualitas.
Kualitas dapat merupakan suatu yang mengandung unsur relatif. Hal ini sedapat mungkin dihindari. Oleh
karena itu acuan kualitas dalam kerangka pengendalian dan pengawasan proses dan hasil pekerjaan
konstruksi, mengacu (secara hirarkis –terurut) pada :
F - 16
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
✓ Tindakan korektif
✓ Perbaikan
✓ Perbaikan dengan pembongkaran
✓ Penggantian
Metode Kerja
Metode kerja diperlukan untuk lingkup/bagian konstruksi tertentu agar dapat diperoleh hasil konstruksi
sesuai tetapan kualitas sebagai pedoman pelaksanaan maupun pengendalian mutu.
Metode kerja dibahas dan disepakati bersama oleh pelaksana konstruksi dan Konsultan pengawas
sebelum pelaksanaan konstruksi.
Gambar Kerja
Gambar kerja (shop drawing) diperlukan untuk lingkup/bagian pekerjaan yang gambar pelaksanaannya
(construction drawing) belum ada atau kurang jelas dan atau perlu dibuat gambar yang lebih detail.
Termasuk ruang lingkup/bagian konstruksi yang memerlukan gambar kerja antara lain :
✓ Penulangan/pembesian untuk konstruksi beton yang cukup berat atau dengan penulangan nyang
cukup rumit
✓ Bekisting konstruksi beton yang bentuk geometris tidak teratur
✓ Pola pemasangan lantai yang modular (keramik, marmer dan sejenisnya)
F - 17
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
3) Pengendalian Biaya/Anggaran :
Balance Budget adalah salah satu metode pengendalian biaya. Setiap perubahan ruang lingkup
pekerjaan konstruksi yang berdampak pada biaya senantiasa dicatat dan dicarikan penyeimbang
(balancing)
Dasar penerapan metode ini adalah penyusunan prioritas kepentingan atas bagian atau komponen
konstruksi, sedemikian hingga tidak perlu mengganggu fungsi konstruksi secara utuh.
F - 18
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Aktifitas Preventif
Pengendalian ruang lingkup pekerjaan konstruksi sedemikian rupa hingga tidak berdampak pada
penambahan biaya.
Aktifitas Korektif
Pencarian/penemuan lingkup pengganti, apabila terjadi perubahan biaya yang bersifat penambahan.
Pencarian metode dan penggunaan bahan yang lebih hemat tanpa harus menurunkan kualitas
4) Pengendalian Waktu
Sasaran Pengendalian waktu adalah penyelesaian konstruksi sesuai jdwal yang ditetapkan
Pada umumnya monitoring prestasi/progres pelaksanaan yaitu perbandingan antara kurva S rencana
dan pelaksanaan, yang menghasilkan deviasi/ deviasi ini menunjukkan status kemajuan atau
keterlambatan prosentual lingkup konstruksi.
Waktu Pelaksanaa.
✓ Tenaga kerja (jumlah dan tingkat keterampilan)
✓ Ketersediaan bahan dan komponen
✓ Lokasi dan elevasi
✓ Cuaca
✓ Hal-hal non teknis
“Kebiasaan” yang melekat pada pelaksanaan konstruksi adalah menempatkan waktu sebagai suatu
tetapan (given), sedemikian hingga faktor-faktor yang membentuk/mempengaruhi harus
menyesuaikan.
F - 19
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
F - 20
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
7) Luaran Jasa
Selain jasa keahlian (intangible) yang diberikan selama aktivitas/proses layanan jasa konsultan
pengawas sebagai suatu bentuk jasa yang disediakan kepada pengguna jasa, maka yang dimaksud
dengan luaran dalam hal ini adalah bentuk-bentuk dokumen pelaksanaan jasa. Luaran ini
dikelompokan menurut tahapan-tahapan yaitu, awal, proses, dan penyelesaian/akhir.
Luaran-luaran ini antara lain dirinci di bawah ini :
Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Luaran Awal
Sebelum pelaksanaan konstruksi, penyedia jasa konsultan pengawas melaksanakan layanan jasa
yang meliputi hal-hal yang bersifat pemberian dukungan awal yang diperlukan oleh pengguna jasa
yang dimaksud membuka peluang pelaksanaan konstruksi dimulai lebih awal. Luaran awal ini paling
sedikit terdiri dari :
✓ Berita acara serah terima lahan/tapak konstruksi (bila ada)
✓ SOP (Standart Operating Procedure) yang telah diketahui/disahkan pengguna jasa.
✓ Review jadwal pelaksanaan (Kurve S, network planning) yang disusun oleh pelaksana
konstruksi.
✓ Risalah rapat mula (Kick off Meeting)
✓ Luaran proses
✓ Laporan harian (disusun oleh kontraktor/pelaksana konstruksi)
✓ Laporan mingguan
✓ Laporan bulanan
✓ Rekomendasi dan instruksi umum pelaksanaan konstruksi.
✓ Rekomendasi perubahan/penyempurnaan pelaksanaan konstruksi
✓ Laporan-laporan prestasi/progress pelaksaan konstruksi
✓ Berita-berita acara pembayaran angsuran, perubahan pekerjaan dan lain-lain
✓ Laporan akhir, merupakan bentuk pertanggung jawaban akhir pelaksanaan jasa konsultan
pengawas.
- Himpunan (copy) laporang harian
- Himpunan laporan mingguan
- Himpunan laporan bulanan
- Himpunan data/informasi yang berkenaan dengan keputusan-keputusan selama masa
pelaksanaan konstruksi
- Himpunan berbagai berita acara
- Hasil uji teknis bahan/material yang digunakan dalam konstruksi
F - 21
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
F - 22
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
✓ Tahap Pemeliharaan :
a) Mengendalikan schedulle masa pemeliharaan
b) Mengevaluasi biaya pekerjaan tambah kurang akibat perubahan pekerjaan.
c) Bersama dengan konsultan perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan
bangunan
d) Menyusun berita acara serah terima kedua pekerjaan
✓ Tahap Pembuatan Laporan Akhir (Final Report) :
Membuat Laporan Akhir yang berisikan antara lain laporan tahap persiapan proyek, laporan
tahap pelaksanaan konstruksi, laporan tahap pemeliharaan, foto-foto dokumentasi, as built
drawing.
Apabila selama jangka waktu pelaksanaan ini terdapat hal-hal yang tidak sama (dalam hal volume
atau biaya dimana jumlah akhir tidak melebihi harga kontrak) harus ada perintah perubahan (change
order) dari pemilik.
F - 23
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Kalau perubahan itu bersifat mendasar, termasuk perubahan Spesifikasi Teknis serta Anggaran yang
melebihi Harga Kontrak harus dibuat Addendum.
Pada Akhir Pelaksanaan ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan, yaitu :
Supaya pada saat akhir pekerjaan kontraktor tidak terlalu banyak, kontraktor dapat menyiapkan
gambar terlaksana ini sedikit demi sedikit seiring dengan selesainya item-item pekerjaan di lapangan
(item pekerjaan yang telah selesai dikerjakan/dipasang).
Gambar terlaksana ini merupakan gambar kenyataan di lapangan yang dikerjakan oleh Kontraktor,
dimana gambar ini akan sangat bermanfaat untuk masa ke depan, untuk masa pemeliharaan
konstruksi, juga diperlukan jika nantinya akan diadakan renovasi (perbaikan ulang), rehabilitasi
bangunan/konstruksi kembali.
2) Pembuatan Berita Acara untuk Pembayaran Angsuran (Serah Terima Pertama Pekerjaan)
Setelah pembuatan As Built Drawing, harus dibuat Berita Acara untuk Pembayaran Angsuran (Serah
Terima Pertama Pekerjaan)
Karena setelah Serah Terima Pertama pekerjaan ini tidak ada lagi pembayaran, Konsultan
Pengawas harus hati-hati dan harus teliti dalam memeriksa dan menyiapkannya. Semua hitungan,
ukuran, lokasi, aturan pembayaran mulai dari Termin pertama sampai Termin terakhir,
dihitung/diperiksa ulang.
3) Claim
Selama mulai periode kontrak mungkin terjadi claim atau tuntutan dari pihak Kontraktor maupun
pihak luar, dalam hal ini konsultan Pengawas harus selalu mendasarkan jawabannya berpedoman
dan mengacu pada Dokumen Kontrak yang ada.
Semaksimal mungkin Konsultan Pengawas harus mengamankan Pemilik dari segala macam
claim/tuntutan yang timbul.
4) Provisional Hand Over (Serah Terima Sementara) dan Final Hand Over
(Serah Terima Terakhir)
F - 24
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Bahwa apabila pekerjaan sudah mencapai 100. Kontraktor dapat mengajukan permohonan untuk
dilakukan Serah Terima Sementara.
Konsultan Pengawas berkewajiban menyiapkan semua data yang perlu untuk pelaksanaan Serah
Terima ini.
Uraian kajian dan pendekatan pengawasan sesuai dengan tugas konsultan pengawas adalah
menyelaraskan antara biaya proyek yang optimal, mutu pekerjaan yang baik/berkualitas, dan waktu
F - 25
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
pelaksanaan yang tepat. Ketiga nya adalah 3 elemen yang saling mempengaruhi, seperti tertera pada
gambar berikut :
BIAYA MUTU
WAKTU
• Memeriksa keefektifan metode kerja yang diajukan kontraktor, dan apabila diperlukan maka
konsultan supervisi akan memberikan masukan metode yang lebih baik demi efisiensi dan
optimalisasi pekerjaan
• Melakukan pemantauan terhadap keamanan kerja dari pelaksana di lapangan dan alat yang
bekerja.
• Menentukan batas, elevasi dan dimensi pekerjaan galian yang dikerjakan kontraktor.
• Menentukan area pembuangan material hasil galian.
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan galian.
• Melakukan pengawasan pengecekan hasil pekerjaan dan pekerjaan lain yang termasuk dalam
item pekerjaan.
b. Pekerjaan Beton (Concrete Works), meliputi:
1) Mutu Bahan :
F - 26
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Semen
• Semen harus sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik dan dilengkapi dengan sertifikat
lolos pengujian untuk kekerasan (soundness), Time of setting (Waktu Mengeras),
Compressive Strength (Kuat Tekan).
• Mengawasi dan memeriksa proses pengangkutan, pemindahan dan penyimpanan semen
agar tidak menurunkan kualitas beton.
• Kontraktor harus menjamin bahwa cukup ada persediaan semen. Pada hari pertama setiap
bulan harus memberitahu kepada Direksi mengenai data sebagai berikut :
▪ Persediaan semen yang ada di lokasi pada setiap akhir bulan.
▪ Pengiriman semen yang diterima bulan itu.
▪ Semen yang dipakai bulan itu.
▪ Semen yang dibuang atau hilang bulan itu dan alasannya.
Aditif
o Menentukan penambahan aditif jika diperlukan.
o Mengawasi proses pengangkutan, pemindahan dan penyimpanan aditif agar tidak
menurunkan kualitas beton.
Air Campuran
• Mengawasi dan memeriksa kualitas air pencampur.
• Air harus bebas dari unsur kimia dan organik yang dapat menurunkan kualitas beton,
turbiditas < 2000 ppm, kandungan sulfat < 1 gr/lt
2) Mutu Pekerjaan :
Campuran Beton
• Tipe dan kelas beton yang digunakan sesuai dengan Peraturan Beton Bertulang
Indonesia (PBBI) 1971 N. 1 – 2.
F - 27
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Besi Tulangan
• Mengawasi dan menentukan penggunaan bahan untuk bekisting karena terkait dengan
durability dan workability pekerjaan pembetonan.
• Mengawasi kualitas, bekisting harus rata dan seragam, cukup tebal dan kaku supaya tidak
terjadi lendutan.
• Mengawasi pemasangan bekisting supaya tetap kokoh bila beton dituangkan dan sesuai
dengan dimensi gambar.
• Mengawasi kondisi bekisting sehingga tetap dalam kondisi kedap air dan mudah dibongkar
bila beton selesai dituang dengan kualitas beton ekspose.
Penempatan Beton
F - 28
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
a. TAHAP PELAKSANAAN
Untuk mencapai ketepatan dalam konstruksi serta koordinasi antara pekerjaan yang satu
dengan lainnya dilakukan melalui:
• Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) yang dibuat dan diusulkan oleh kontraktor
sebelum pekerjaan yang dimaksud dikerjakan. Shop drawing hanya dibuat untuk posisi-
posisi yang dipandang sulit untuk dikerjakan dan tidak tergambar secara detil di dalam
dokumen perencanaan
• Sebelum ada persetujuan dari pihak Konsultan PENGAWAS maka pekerjaan tersebut tidak
boleh dikerjakan.
• Setiap tahapan pekerjaan harus didahului oleh pembuatan surat ijin memulai pekerjaan.
a.2. Pencapaian Kualitas Material/Equipment sesuai yang diinginkan Rencana Kerja dan
Syarat.
F - 29
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
1. APROVAL MATERIAL/EQUIPMENT
DIAJUKAN OLEH
KONTRAKTOR
CONTOH
MATERIAL/BROSURE
TIDAK
SESUAI
SPEK
YA
PERSETUJUAN
PENGADAAN
F - 30
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
2. PENGECEKAN MATERIAL/EQUIPMENT
-o DOKUMEN
EKSPEDISI
-o FISIK
CEK KAPASITAS/KUALITAS
SESUAI RKS
DIKEMBALIKAN SESUAI
APROV
AL
?
YA
PERSETUJUAN
MASUK
GUDANG
F - 31
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Untuk mencapai kualitas sesuai dengan yang direncanakan, kontraktor diwajibkan untuk
mengajukan persetujuan material terlebih dahulu, baik berupa material ataupun brosur. Jika
diperlukan, untuk memberikan keyakinan atas kualitas bahan atau equipment yang diusulkan,
dapat dilakukan melalui peninjauan (victory visit) ke work shop pembuat/pabrikan.
Pencapaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja dapat diupayakan melalui pemenuhan segala
aspek yang ditentukan oleh undang-undang dan peraturan tentang K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja)
F - 32
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
a. Menjamin terpasangnya instalasi secara cukup dan aman dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam gedung sesuai dengan fungsinya
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dan adanya kejadian yang tidak
diinginkan
c. Menjamin kehandalan system yang dipasang
d. Menjamin mudahnya dilakukan perawatan
e. Menjamin life time peralatan, minimum sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat
f. Menjamin beroperasinya system sehingga dapat menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam gedung sesuai dengan fungsinya secara optimal.
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan (baik electrical maupun mechanical) harus diuji sehingga mencapai
hasil baik dan bekerja sempurna sesuai dengan standar dan persyaratan yang diacu dalam pekerjaan ini seperti
termaktub pada RKS Mechanical Electrical tentang Standard dan Referensi atau sesuai dengan standard pabrik.
Bilamana diperlukan, bahan-bahan instalasi atau peralatan dapat diminta oleh Direksi Proyek untuk diuji di
laboratorium atas tanggungan biaya kontraktor.
F - 33
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
SCHEDULE
PELAKSANA
AN -o JENIS PEKERJAAN
-o METODE KERJA
-o PENANGGUNG JAWAB
SIAPKAN FORM
COMMICIONING DAN
TESTING TAHAPAN
COMMISIONING
DENGAN SEKSAMA
TIDAK
SUDAH
TERPASANG
DENGAN BAIK
YA TAHAPAN
TESTING
TESTING
TIDAK
SESUAI
RKS
BERITA ACARA
PENERIMAAN
F - 34
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Program/rencana kerja disusun berdasarkan tahapan-tahapan pelaksnaan pekerjaan agar pemanfaatan tenaga serta
peralatan pendukung pelaksanaan pekerjaan dapat sejalan dan terstuktur. Rencana kerja dijadikan pedoman bagi
pelaksana masingmasing kegiatan.
Berdasarkan pengelompokan aktivitas tugas, Konsultan Pengawas akan melakukan hal-hal berikut ini:
• Konsultan akan bertindak secara pro-aktif, produk nyata dan semuanya berjalan lancar;
• Semua kegiatan yang dilakukan akan dikonfirmasikan secara tertulis;
• Risalah rapat (berita acara) dan laporan-laporan akan membuktikan keterlibatan Konsultan;
Penyusunan rencana kerja menjadi sangat penting, terutama untuk hal-hal sebagai berikut :
• Rencana kerja dapat dijadikan pedoman bagi konsultan dalam melaksanakan pekerjaan, dalam hal pentahapan
pekerjaan, koordinasi yang diperlukan dengan disiplin lain.
• Adanya suatu rencana kerja akan memudahkan dalam pekerjaan, pengawasan dan evaluasi hasil kerja baik oleh
Ketua Tim maupun oleh pihak pemberi tugas.
• Dengan adanya Rencana Kerja, maka pelaksanaan tiap tahap pekerjaan akan dapat memberikan hasil yang
optimal.
• Suatu rencana kerja dapat memberi informasi mengenai pencapaian target waktu dan pekerjaan yang
diselesaikan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
• Jadwal aktivitas kegiatan Konsultan ini disusun berdasarkan pendekatan teknis dan metodologi yang telah disusun.
Berdasarkan lingkup pekerjaan yang telah diberikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) pemahaman konsultan
terhadap proyek dan strategi pendekatan serta metodologi pelaksanaan pekerjaan sebagaimana telah dipaparkan
sebelumnya maka konsultan membuat suatu rancangan tahapan pelaksanaan supervisi konstruksi sebagaimana yang
telah disusun pada jadwal pelaksanaan Pekerjaan.
Sebagaimana diuraiakan pada jadwal pelaksanaan pekerjaan supervisi konstruksi yang akan dilaksanakan dan meliputi
kegiatan:
1. Tahap Persiapan
• Rapat Team Pengawas, Persiapan Administrasi, Mobilisasi Personil dan Program Kerja
• Penyusunan Detail Rencana Kerja
• Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor
• Penyusunan Program Pelaksanaan Konstruksi;
2. Preconstruction Meeting
• Pengumpulan Data Desain Pelaksana
• Kajian dan Evaluasi Data
F - 35
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Struktur Organisasi khususnya dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan adalah sangat penting mengingat
melalui struktur organisasi personil Team Pengawasan akan dapat mengetahui alur tanggung jawab masing-
masing. Pada Struktur Organisasi ini tiap personil Team Pengawas dapat mengetahui kepada siapa garis
perintah dan garis koordinasi di arahkan. Sehingga dengan demikian pelaksanaan pekerjaan pengawasan
oleh Team Pengawas akan berjalan efektif dan efisien
F - 36
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
PPK
Manajemen
Konsultan Pengawas
TEAM LEADER
Adm/Keuangan
Operator Komputer
PENGAWAS LAPANGAN
F - 37
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
a. Fasilitas Kantor
Disamping peralatan sebuah kantor juga sangat penting artinya guna
pusat kegiatan dan pengendalian suatu pekerjaan, oleh kerena itu
maka Konsultan Pengawas akan menyediakan suatu kantor untuk
keperluan tersebut. Ruang kantor akan dilengkapi dengan
penerangan, toilet/kamar mandi, sarana air bersih dan telpon
b. Peralatan
Guna mendukung kelancaran kegiatan Pengawasan dilapangan
maka Supervision Engineering dibekali oleh kendaraan sesuai
dengan kebutuhan yang ada (Dokumen penawaran) dan dan bila
dirasa kurang maka kami siap menambah fasilitas kendaraan
tambahan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
F - 38
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
JUMLAH/ TAHUN
No NAMA PERALATAN KAPASITAS MERK/TYPE KONDISI LOKASI SEKARANG
SAT PEMBUATAN
Setelah proses pengadaan penyedia jasa pelaksanaan Konstruksi dilaksanakan yang menghasilkan,
pemenang untuk melaksanakan pekerjaan Jasa PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG
PERPUSTAKAAN PROVINSI NTB, maka tugas Konsultan Pengawas selanjutnya adalah melakukan fungsi
Pengawasan terhadap jalannya Pelaksanaan Pekerjaan Fisik sebagai berikut :
a. Pihak Manajemen Perusahaan Mengundang seluruh tenaga Ahli, sub Tenaga ahli dan
Tenaga Penunjang yang akan terlibat dalam pekerjaan Jasa PENGAWASAN
PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN PROVINSI NTB. Dalam pertemuan tersebut
dijelaskan sebagai berikut :
F - 39
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
4) Jadwal Kehadiran Personil yang memberikan gambaran tentang waktu bulan masing-
masing personil
5) Jadwal Pelaksanaan pekerjaan yang memberikan gambaran tentang Keluaran dari Hasil
Pekerjaan Pengawasan seperti Laporan-laporan, waktu diserahkan Laporan.
6) Diberikan penjelasan tentang prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan sebagai
berikut :
✓ Prosedur Penerimaan Bahan yang masuk di lokasi harus menggunakan from
/blako Penerimaan Bahan yang mencatat sebagai berikut :
- Tanggal datangnya bahan
- Jenis Bahan
- Volume bahan yang didatangkan
- Diterima/ditolak
Apabila bahan tersebut ditolak, Kontraktor harus mengeluarkan dari lokasi paling
lambat 2 x 24 jam
b. Mobilisasi Tenaga
Tenaga ahli schedulekan untuk kunjungan lapangan sesuai dengan orang bulan. Sementara
untuk tenaga Pendukung yaitu Pengawas Lapangan yang harus setiap hari berada di
lapangan.
Pada minggu pertama setelah Kontraktor menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), Konsultan
Pengawas menginisiasi untuk rapat sebelum pelaksanaan Pekerjaan dimulai (Pre Contraction
Meeting) dengan menundang unsure-unsur terkait seperti :
• Konsultan Perencana
F - 40
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
• Kontraktor Pelaksana
• Pejabat Pembuat Komitmen PPK
• Pengelola Teknis Proyek (PTP)
Hal-hal yang dibahas dalam rapat ini, adalah :
a. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time schedule)
• Spesifikasi bahan
• Jenis bahan
• Volume bahan
• Diterima/tidak diterima oleh Konsultan Pengawas, apabila tidak diterima harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 2 x 24 jam
Mengajukan request pada saat Kontraktor akan melakukan setiap kegiatan pekerjaan yang
dilampirkan dengan gambar pelaksanaan pekerjaan (shop drawing).
Request ini akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas (Pengawas Lapangan) dan apabila
disetujui Kontraktor, Pengawas memberikan ijin melaksanakan pekerjaan secara tertulis.
Kontraktor tidak boleh memulai atau melanjutkan kegiatan pekerjaan sebelum konsultan
Pengawas memeriksa hasil pekerjaan sebelumnya.
F - 41
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Direksi Keet dilengkapi dengan penyediaan buku tamu dan buku direksi, menempelkan
gambar-gambar pelaksanaan, Jadwal Pelaksanaan dan Struktur Organisasi Pelaksanaan
Pekerjaan di dinding.
• Mendatangkan material yang kualitasnya sesuai dengan spesifikasi sehingga tidak ada
penolakan bahan bila perlu diberikan contoh bahan untuk setujui bersama Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana, Pengelola Teknis Proyek (PTP) dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK)
Ditolaknya bahan/material yang dating dilokasi akan memberikan peluang untuk
pekerjaan jadi terlambat, apalagi material itu didatangkan dari luar daerah (Pulau Jawa)
F - 42
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
order (perintah perubahan pekerjaan) untuk disetujui oleh Pengelola Kegiatan dan
dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan di lapangan.
7) Mengkoordinasikan pekerjaan fasilitas penunjang sementara (prasarana kerja)
misalnya: air kerja, listrik dan daya sementara, kantor lapangan, gedung sementara,
jalan darurat dan lain-lain
8) Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing) dan contoh- contoh material
yang diajukan oleh Kontraktor sesuai dokumen kontrak
9) Mengadakan rapat koordinasi proyek baik rapat rutin (mingguan) maupun rapat
khusus (Ad-hoc)
10) Mengevaluasi perubahan pekerjaan (change order) dan merekomendasikan
pada Pengelola Kegiatan mengenai aspek teknis, biaya dan waktu
11) Membuat laporan kemajuan pekerjaan Kontraktor secara periodik kepada Pengelola
Kegiatan
12) Memeriksa Berita Acara prestasi Kontraktor secara p eriodik kepada Pengelola
Kegiatan
13) Membuat laporan dan dokumentasi (foto-foto) pelaksanaan pembangunan
proyek secara periodik/bulanan
14) Mengevaluasi Sub Kontraktor yang akan dipakai oleh Kontraktor
15) Mengevaluasi kemampuan personil Kontraktor
16) Mengevaluasi performance personil Kontraktor
17) Memerintahkan pemeriksaan khusus terhadap bagian pekerjaan konstruksi yang
meragukan
18) Memperingatkan Kontraktor secara tertulis mengenai kelalaiannya dalam memenuhi
persyaratan pekerjaan sesuai dokumen kontrak
19) Menghentikan sementara pekerjaan Kontraktor bila terdapat penyimpangan
yang kritis dari ketentuan yang berlaku/dokumen
20) Memerintahkan Kontraktor untuk bekerja lembur sesuai kebutuhan, merubah,
memberi atau menolak permintaan perpanjangan waktu
21) Membuat daftar perbaikan pekerjaan (defect list) dalam rangka penyerahan
pertama dari Kontraktor kepada Pemberi Tugas
22) Membuat konsep addendum kontrak jika sekiranya ada pekerjaan tambah/kurang
atau perpanjangan waktu pelaksanaan bersama- sama Pengelola Kegiatan
23) Memeriksa as built drawing (gambar yang sesuai dengan yang dilaksanakan)
24) Memeriksa manual pedoman pemakaian dan pemeliharaan bangunan serta
peralatan
F - 43
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Laporan harian ini dibuat oleh Kontraktor melalui Pelaksana Lapangan dan diperiksa
atau disetujui oleh Konsultan Pengawas melalui Pengawas Lapangan.
Laporan ini dibuat pada setiap hari kerja dan berisikan antara lain :
F - 44
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
3) Laporan Bulanan
Laporan Bulanan ini adalah merupakan rangkuman dari laporan Mingguan.
Laporan Bulanan ini dibuat oleh Konsultan Pengawas (Team Leader) , Laporan
Bulanan ini dibuat sebanyak 7 (tujuh) buku dan diserahkan paling lambat 3 (tiga) hari di
awal bulan berikutnya.
Laporan Bulanan ini berisikan antara lain :
• Prosentase nilai bobot rencana dan realisasi bagian-bagian pekerjaan.
• Prosentase nilai bobot komulatif rencana dan realisasi pekerjaan.
• Penjelasan tentang maju/mundurnya pekerjaan
• Permasalahan-permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
pekerjaan.
• Cara Penyelesaian masalah
• Berita Acara Rapat-rapat berkala dan rapat untuk pekerjaan tambah kurang (kalau
ada)
• Foto-foto dokumentasi.
F - 45
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Laporan Akhir ini dibuat oleh Konsultan Pengawas (Team Leader) dibuat dalam 5 (lima)
buku dan diserahkan paling lambat 1 (satu) hari setelah Serah Terima Pertama
Pekerjaan.
Laporan Akhir ini bersikan antara lain :
• Uraian tentang pelaksanaan pekerjaan pengawasan dan kendala/permasalahan-
permasalahan yang dihadapi serta cara menyelesaikan permasalahan selama
pelaksanaan pekerjaan.
• Kumpulan Berita Acara Rapat Berkala dan Rapat-rapat lainnya seperti Tentang
Pekerjaan Tambah Kurang
• Berita Acara Rapat Pemeriksaan Pekerjaan dalam rangka Serah Terima I
Pekerjaan.
• Foto-foto Dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan.
F - 46
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
MULAI
DIAJUKAN
TIDAK
SESUAI
PERBAIKAN OLEH
KONTRAKTOR
YA
KONSULTAN
PEMERIKSAAN PENGAWAS. PERENCANA
PPK
SETUJU
YA
TIDAK
CONTOH MATERIAL & BROSUR
SELESAI
F - 47
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
DRAWING
STEEL WHALER
WOOD 6/12
PLYWOOD
PEMBESIAN/KOLO CULOMN
M POTONGAN 1
WOOD 6/12
STEEL WHALER
CEK SURVEYOR
1
STEEL SUPPORT
PERSETUJUAN
TOP SLAB
COR
BEKISTING KOLOM
BONGKAR/KOLOM
CURING
F - 48
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
MULAI
STELKAN PROFIL
UJUNG PASANGAN
DISYARATKAN
PROFIL-PROFIL YANG
SUDAH DISETELKAN
BERI TATAKAN
DI KEDUA SISI
PASANGAN BATA
BISA DILAKSANAKAN
SESUAI KETENTUAN
SELESAI
F - 49
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
MULAI
YANG DITENTUKAN
TUNGGU KEPALA
SELESAI
F - 50
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
START
YA
ROVAL
YA
PREPARATION
YA
PREPARATION OF SLEEVE
(INBOW)
YA
CONDUCTOR INSTALATION
CHAMBER REQUESTED
YES CHECK EARTHING POINT & REPAIR
MEASUREMENT OF
EARTHING RESISTANCE
NO
YES
SELESAI
F - 51
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
START
YES
PREPARATION
YES
SLEEVE INSTALATION
YES
YES
PIPE INSTALATION
REPAIR JOINTING
PIPE
MEASUREMENT
OF EARTHING
RESISTANCE
YES
F - 52
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
YES
CEK:
- Wiring Diagram
- Componen pumps
NO
RUNNING TEST
YES
COMISSIONING
END
F - 53
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
START
PREPARATION
SLEEVE INSTALATION
INSTALATION PIPE
INSTALATION TEST
F - 54
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
YES
SETTING OF SANITARRY
YES
SANITARY TEST
NO
YES
CERTIFICATE OF TEST
END
F - 55
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
START
SP/IS
Melaporkannya ke TL
TL
Menerbitkan surat perintah Supaya K
melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
TL
Dituruti (1 Minggu)
Memberikan Surat Peringatan
Tidak
Dengan sanksi denda
Ya
SP/IS
Keterangan :
Pekerjaan diselesaikan sesuai dengan spec.
K : Kontraktor
Teknis Perintah SP/IS dan TBPK
SP/IS : Supervisor/Inspector
TBPK : Tim Bimbingan Pelaksana
Kegiatan
TL : Team Leader
STOP
F - 56
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
START
pekerjaan
PPK
Memerintahkan KPs dan KP melihat Perlunya
pek. Tambah kurang
TL TL
Pengecekan segi biaya Dan pelaksanaan Pengecekan segi biaya Dan
pelaksanaan
PPK, KPs, KP
Memerintahkan KP Melihat
perlunya pek.
Tambah kurang
Tidak
Setuju
Keterengan
STOP
F - 57
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
START
KPs
Ya
PPK & K
Membuat BA Angsuran
Keterengan
K = Kontraktor
F - 58
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
START
K
Memenuhi syarat
? Menambah/meperbaiki
Tidak
pekerjaan
Ya
KPs & K
Membuat BA penyelesaian pekerjaan
KPs & K
Memeriksa BA selesaikan pekerjaan dari bidang
PP & K
Membuat BA Penyerahan Pekerjaan
Keterangan :
K : Kontraktor
STOP PP : Owner (Pemilik Proyek)
KPs : Konsultan Pengawas
TBPK : Tim Bimbingan Pelaksana
Kegiatan (PTP)
BA : Berita Acara
F - 59
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
START
K
Mengajukan permohonan untuk serah terima
Pekerjaan kedua
Setuju hasil K
pekerjaan Menambah/meperbaiki
Tidak
Ya
K
KPs & K Memperbaiki kerusakan
Membuat BA selesainya pekerjaan
KPs & K
Memeriksa BA selesaikan pekerjaan dari bidang K
Memeriksa pekerjaan
F - 60
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
Dalam hal ini kami dari CV. MITRA CIPTA NUGRAHA mencoba mempelajari isi serta uraian yang diberikan
saat penjelasan, ada beberapa hal yang perlu ditambahkan baik berupa sarana dan prasarananya, dalam hal-
hal sebagai berikut :
1. Kriteria / standar teknis yang akan dipakai dalam perencanaan dan apabila diperlukan akan diadakan
penyesuaian - penyesuaian dengan perkembangan terakhir dan kondisi setempat, setelah dilakukan
diskusi dengan dan persetujuan Direksi.
2. Pengendalian Mutu Pekerjaan, sehingga dihasilkan pekerjaan yang sesuai standar yang bekualitas.
F - 61
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
sehingga dapat diperoleh produk yang dapat memenuhi sasaran yang diinginkan oleh Pemberi
Pekerjaan.
2) Maksud, Tujuan dan Sasaran
Maksud Rencana Mutu pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan Mutu Produk Pekerjaan dan Mutu
Proses Kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan rencana mutu pekerjaan adalah untuk memantapkan tingkat mutu produk maupun proses
produksi melalui proses kegiatan yang terencana, sistematis dan seragam, sehingga akan
memberikan dampak peningkatan efisiensi serta efektif dalam:
• Penggunaan tenaga kerja Profesional
• Penerapan teknologi bidang supervisi
• Penggunaan peralatan survey/penyelidikan yang tepat
• Pemanfaatan waktu kerja yang lebih singkat
• Penggunaan Anggaran Biaya yang lebih hemat.
Dengan demikian pada akhirnya akan memperoleh jaminan mutu/kemajuan mencapai tingkat mutu
proses pembuatan maupun produk disain mencapai sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
atau disepakati bersama.Sasaran rencana mutu pekerjaan adalah untuk memperoleh desain
pengaman pantai yang efektif dan efisien baik dari segi teknis, ekonomis dan sosial budaya.
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan adalah sebagai mana terdapat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Untuk
tujuan jaminan mutu pekerjaan akan dilakukan inspeksi dan test, bagan alirnya dapat dilihat pada
pada sub bab sebelumnya.
4) Tanggung Jawab
Tanggung jawab dari masing-masing pihak baik dari pihak Pemberi Kerja dengan instansi terkaitnya
maupun pihak konsultan sebagai penyedia jasa konsultansi.
F - 62
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram
Usulan Teknis
F.12. PENUTUP
Dari uraian yang telah disajikan di atas tentang segala aspek dari pekerjaan Jasa PENGAWASAN PEMBANGUNAN
GEDUNG PERPUSTAKAAN PROVINSI NTB yaitu tentang identifikasi pekerjaan, tujuan, sasaran, metode-metode
yang digunakan, program kerja , personil, fasilitas dan lain-lain, maka dapat disimpulkan bahwa segala aspek untuk
mendukung tercapainya hasil yang optimal sudah dapat diprediksi.
Keberhasilan suatu pekerjaan konstruksi tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat, yakni bouwher,
kontraktor pelaksana, konsultan perencana, dan konsultan Pengawas. Kerja sama yang baik dan harmonis antara
tripartit ini akan sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan dari pekerjaan tersebut.
Konsultan Pengawas mempunyai peran yang sangat vital sebagai lembaga terdepan dalam hal pembangunan,
sehingga segala aspek dari pelaksanaan pekerjaan fisik akan dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi biaya, mutu
pekerjaan maupun waktu penyelesaiannnya.
Semoga dengan pemahaman terhadap KAK dan metode kerja yang telah diuraikan di atas akan dapat memperoleh
hasil yang optimal dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable).
F - 63
Jalan Panjitilar Negara No. 43 Mataram