Anda di halaman 1dari 48

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 241 TAHUN 2021
TENTANG
PETA INDIKATIF TUMPANG TINDIH PEMANFAATAN RUANG
KETIDAKSESUAIAN BATAS DAERAH, TATA RUANG, DAN KAWASAN HUTAN
DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk memberikan kemudahan dalam


berinvestasi, kepastian hukum, dan perizinan
pemanfaatan ruang, perlu disusun peta indikatif tumpang
tindih pemanfaatan ruang sebagai acuan dalam
penyelesaian ketidaksesuaian batas daerah, tata ruang,
dan kawasan hutan agar selaras dengan rencana
pembangunan nasional dan pembangunan daerah;
b. ahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal
24 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2021
tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang,
Kawasan Hutan, Izin, dan/atau Hak Atas Tanah, serta
Pasal 4 ayat (9) Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pemutakhiran, dan Penetapan Peta Indikatif
Tumpang Tindih Pemanfaatan Ruang, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
tentang Peta Indikatif Tumpang Tindih Pemanfaatan
Ruang Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan
Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Barat;
Mengingat …
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2021 tentang


Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan
Hutan, Izin, dan/atau Hak Atas Tanah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6655);
2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat
Ketelitian Peta Skala 1:50.000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 28) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 9
Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan
Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
92);
3. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
106);
4. Peraturan Presiden Nomor 37 Tahun 2020 tentang
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 64);
5. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang
Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan
Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun
2019-2024;
6. Peraturan …
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-

6. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian


Nomor 9 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 681);
7. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pemutakhiran, dan Penetapan Peta Indikatif Tumpang
Tindih Pemanfaatan Ruang (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 510);
8. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 6 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Percepatan
Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 899);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN TENTANG PETA INDIKATIF TUMPANG
TINDIH PEMANFAATAN RUANG KETIDAKSESUAIAN BATAS
DAERAH, TATA RUANG, DAN KAWASAN HUTAN DI PROVINSI
KALIMANTAN BARAT.

Pasal 1
(1) Menetapkan Peta Indikatif Tumpang Tindih Pemanfaatan
Ruang Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan
Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Barat yang
selanjutnya disebut PITTI Ketidaksesuaian Batas Daerah,
Tata Ruang, dan Kawasan Hutan.

(2) PITTI …
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-4-

(2) PITTI Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan


Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat hasil telaah Ketidaksesuaian dan peta
Ketidaksesuaian.
(3) PITTI Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan
Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian ini.

Pasal 2
(1) PITTI Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan
Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
merupakan peta hasil identifikasi Ketidaksesuaian yang
disusun berdasarkan:
a. Peta Batas Administrasi Provinsi, Peta Batas
Administrasi Kabupaten/Kota skala 1:50.000;
b. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi skala
1:250.000;
c. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten skala
1:50.000 dan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
1:25.000;
d. Peta Penunjukan Kawasan Hutan skala 1:250.000;
dan
e. Peta Penetapan Kawasan Hutan skala 1:100.000 -
1:50.000.
(2) PITTI Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan
Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
merupakan peta hasil identifikasi Ketidaksesuaian yang
terdiri atas:

a. Ketidaksesuaian …
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-5-

a. Ketidaksesuaian antara Batas Daerah dengan


Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP)
dan/atau Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota (RTRWK);
b. Ketidaksesuaian antara RTRWP dan/atau RTRWK
dengan Kawasan Hutan; dan
c. Ketidaksesuaian antara RTRWP dengan RTRWK.

Pasal 3
(1) PITTI Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan
Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
digunakan sebagai dasar dalam penyelesaian
Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan Kawasan
Hutan oleh:
a. Menteri Dalam Negeri;
b. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional;
c. Menteri Kelautan dan Perikanan;
d. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
e. Menteri Keuangan;
f. Gubernur Provinsi Kalimantan Barat; dan
g. Bupati/Wali Kota di Provinsi Kalimantan Barat.
(2) Menteri Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a melakukan percepatan penetapan Batas
Daerah, berupa Batas Administrasi Provinsi dan Batas
Administrasi Kabupaten/Kota, serta memfasilitasi
percepatan penetapan Peraturan Daerah RTRWP dan
Peraturan Daerah RTRWK.

(3) Menteri …
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-6-

(3) Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan


Pertanahan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b memfasilitasi percepatan revisi Peraturan Daerah
Provinsi Kalimantan Barat Nomor 10 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2014 – 2034, sekaligus mengintegrasikan dengan
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(RZWP-3-K) yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat dan selanjutnya dilakukan revisi
RTRWK secara serentak oleh seluruh Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan Barat.
(4) Menteri Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c memfasilitasi percepatan proses
pengintegrasian RZWP-3-K dalam revisi Peraturan Daerah
Provinsi Kalimantan Barat Nomor 10 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2014 – 2034 yang dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi Kalimantan Barat.
(5) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d melakukan penyelesaian
Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan Kawasan
Hutan, melalui tata batas dan pengukuhan Kawasan
Hutan terhadap Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Nomor 733/Menhut-II/2014 (Penunjukan)
serta percepatan pengukuhan Kawasan Hutan.
(6) Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf e memberikan fasilitasi dan dukungan
penganggaran kepada kementerian/lembaga dalam
pelaksanaan Penyelesaian Ketidaksesuaian Batas Daerah,
Tata Ruang, dan Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan
Barat.
(7) Gubernur …
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-7-

(7) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf f untuk:
a. melakukan revisi Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Barat Nomor 10 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2014 – 2034 dan sekaligus melakukan
proses pengintegrasian RZWP-3-K atas
Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan
Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Barat; dan
b. menetapkan Tim Koordinasi Penyelesaian
Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan Hutan, Izin,
dan/atau Hak Atas Tanah di Provinsi Kalimantan
Barat.
(8) Bupati/Wali Kota di Provinsi Kalimantan Barat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g melakukan
revisi dan penetapan Peraturan Daerah RTRWK secara
serentak dengan mengacu pada RTRWP atas
Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan Kawasan
Hutan di Provinsi Kalimantan Barat.
(9) Mekanisme dan jangka waktu Penyelesaian
Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan Kawasan
Hutan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2021 tentang Penyelesaian
Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan Hutan, Izin,
dan/atau Hak Atas Tanah.
(10) Penyelesaian Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang,
dan Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat melibatkan kementerian/lembaga lainnya yang
terkait.

Pasal 4 …
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
-8-

Pasal 4
PITTI Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan
Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
digunakan sebagai dasar penyusunan rencana aksi yang
dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian bersama dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional,
Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, Menteri Keuangan, Gubernur Provinsi
Kalimantan Barat, dan seluruh Bupati/Wali Kota di Provinsi
Kalimantan Barat dalam penyelesaian Ketidaksesuaian Batas
Daerah, Tata Ruang, dan Kawasan Hutan.

Pasal 5
(1) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian melakukan
koordinasi, pemantauan dan evaluasi dalam pelaksanaan
penyelesaian Ketidaksesuaian yang termuat dalam PITTI
Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan Kawasan
Hutan.
(2) Menteri Dalam Negeri, Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Menteri
Kelautan dan Perikanan, Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Menteri Keuangan, Gubernur Provinsi
Kalimantan Barat, dan Bupati/Wali Kota di Provinsi
Kalimantan Barat melaporkan pelaksanaan penyelesaian
Ketidaksesuaian yang termuat dalam PITTI
Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, dan Kawasan
Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setiap 6 (enam)
bulan atau sewaktu-waktu diperlukan.

Pasal 6 …
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 241 TAHUN 2021
TENTANG
PETA INDIKATIF TUMPANG TINDIH PEMANFAATAN RUANG
KETIDAKSESUAIAN BATAS DAERAH, TATA RUANG, DAN
KAWASAN HUTAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PETA INDIKATIF TUMPANG TINDIH PEMANFAATAN RUANG KETIDAKSESUAIAN BATAS DAERAH, TATA RUANG, DAN KAWASAN HUTAN
DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 11 -

PETA INDIKATIF TUMPANG TINDIH PEMANFAATAN RUANG KETIDAKSESUAIAN BATAS DAERAH, TATA RUANG, DAN KAWASAN HUTAN DI
PROVINSI KALIMANTAN BARAT SKALA 1:50.000
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 12 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 13 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 14 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 15 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 16 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 17 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 18 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 19 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 20 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 21 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 22 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 23 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 24 -

SUMBER DATA PETA PEMBENTUK PITTI KETIDAKSESUAIAN

Tabel 1.1. Status Batas Provinsi di Provinsi Kalimantan Barat

Provinsi A Provinsi B Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Status Batas


Kalimantan Barat (Kapuas Kalimantan Tengah (Murung Raya) Permendagri Nomor 76 Tahun 2019 Definitif
Hulu)
Kalimantan Barat (Melawi) Kalimantan Tengah (Katingan) Permendagri No 83 Tahun 2017 Definitif
Kalimantan Barat (Melawi) Kalimantan Tengah (Seruyan) Permendagri No 91 Tahun 2018 Definitif
Kalimantan Barat (Sintang) Kalimantan Tengah (Gunung Mas) Permendagri No 80 Tahun 2017 Definitif
Kalimantan Barat (Sintang) Kalimantan Tengah (Katingan) Permendagri No 81 Tahun 2017 Definitif
Kalimantan Barat (Sintang) Kalimantan Tengah (Murung Raya) Permendagri No 79 Tahun 2017 Definitif
Kalimantan Barat (Melawi) Kalimantan Tengah (Lamandau) Permendagri No 82 Tahun 2017 Definitif
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 25 -

Provinsi A Provinsi B Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Status Batas


Kalimantan Barat Kalimantan Tengah (Lamandau) - Indikatif
(Ketapang)
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah (Sukamara) - Indikatif
(Ketapang)
Kalimantan Barat Kalimantan Barat (Kapuas Hulu) Permendagri Nomor 75 Tahun 2019 Definitif
(Mahakam Ulu)
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 26 -

Tabel 1.2. Status Batas Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat

Kabupaten A Kabupaten B Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Status Batas


Landak Mempawah Permendagri Nomor 39 Tahun 2019 Definitif
Ketapang Sintang Permendagri Nomor 45 Tahun 2018 Definitif
Kota Singkawang Sambas Permendagri Nomor 48 Tahun 2013 Definitif
Ketapang Melawi Permendagri Nomor 48 Tahun 2018 Definitif
Kayong Utara Kubu Raya Permendagri Nomor 59 Tahun 2016 Definitif
Kota Pontianak Mempawah Permendagri Nomor 60 Tahun 2016 Definitif
Kubu Raya Ketapang Permendagri Nomor 61 Tahun 2016 Definitif
Bengkayang Mempawah Permendagri Nomor 62 Tahun 2016 Definitif
Bengkayang Kota Singkawang Permendagri Nomor 90 Tahun 2018 Definitif
Bengkayang Sanggau Permendagri Nomor 6 Tahun 2020 Definitif
Mempawah Kubu Raya Permendagri Nomor 5 Tahun 2020 Definitif
Kubu Raya Sanggau Permendagri Nomor 17 Tahun 2020 Definitif
Kota Pontianak Kubu Raya Permendagri Nomor 52 Tahun 2020 Definitif
Bengkayang Landak - Indikatif
Bengkayang Sambas - Indikatif
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 27 -

Kabupaten A Kabupaten B Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Status Batas


Kapuas Hulu Sintang - Indikatif
Melawi Sintang - Indikatif
Sekadau Sintang - Indikatif
Sanggau Sekadau - Indikatif
Sanggau Sintang - Indikatif
Landak Kubu Raya - Indikatif
Landak Sanggau - Indikatif
Ketapang Kayong Utara - Indikatif
Ketapang Sanggau - Indikatif
Ketapang Sekadau - Indikatif
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 28 -

Tabel 1.3. Status Keputusan Menteri (Kepmen) mengenai Penunjukkan Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Barat

No Nomor Kepmen Nama Provinsi dan Kabupaten/Kota


1 733/Menhut-II/2014 Penunjukkan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Barat
2 529/Menhut-II/2012 Penunjukkan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Tengah
3 718/Menhut-II/2014 Penunjukkan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur

Catatan:
Area Kepmen mengenai Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang masuk ke dalam wilayah administrasi
Provinsi Kalimantan Barat disebabkan adanya ketidaksesuaian antara Batas Wilayah Administrasi dalam Kepmen mengenai Penunjukan Kawasan
dengan Batas Wilayah Administrasi menurut Permendagri.
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 29 -

Tabel 1.4. Status Keputusan Menteri (Kepmen) mengenai Penetapan Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Barat

No Nomor Kepmen No Nomor Kepmen

1 SK.107/MENHUT-II/2013 86 SK.414/KPTS-II/1995
2 SK.110/KPTS-II/2003 87 SK.4189/MENHUT-VII/KUH/2014
3 SK.111/KPTS-II/1990 88 SK.4190/MENHUT-VII/KUH/2014
4 SK.111/KPTS-II/2003 89 SK.4191/MENHUT-VII/KUH/2014
5 SK.1119/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/3/2018 90 SK.4192/MENHUT-VII/KUH/2014
6 SK.112/KPTS-II/2003 91 SK.4193/MENHUT-VII/KUH/2014
7 SK.1121/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/3/2018 92 SK.4282/MENLHK-PKTL/KUH/2015
8 SK.1123/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/3/2018 93 SK.454/KPTS-II/1996
9 SK.1127/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/3/2018 94 SK.459/KPTS-II/1995
10 SK.113/KPTS-II/2003 95 SK.4616/MENLHK-PKTL/KUH/2015
11 SK.1134/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/3/2018 96 SK.4617/MENLHK-PKTL/KUH/2015
12 SK.1135/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/3/2018 97 SK.4618/MENLHK-PKTL/KUH/2015
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 30 -

No Nomor Kepmen No Nomor Kepmen

13 SK.1136/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/3/2018 98 SK.4619/MENLHK-PKTL/KUH/2015
14 SK.1137/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/3/2018 99 SK.4620/MENLHK-PKTL/KUH/2015
15 SK.114/KPTS-II/2003 100 SK.4621/MENLHK-PKTL/KUH/2015
16 SK.116/KPTS-II/2003 101 SK.4622/MENLHK-PKTL/KUH/2015
17 SK.117/KPTS-II/2003 102 SK.4623/MENLHK-PKTL/KUH/2015
18 SK.118/KPTS-II/2003 103 SK.4624/MENLHK-PKTL/KUH/2015
19 SK.121/KPTS-II/2003 104 SK.4625/MENLHK-PKTL/KUH/2015
20 SK.122/KPTS-II/2003 105 SK.4626/MENLHK-PKTL/KUH/2015
21 SK.126/MENHUT-II/2013 106 SK.4655/MENHUT-VII/KUH/2014
22 SK.127/MENHUT-II/2013 107 SK.4726/MENHUT-VII/KUH/2014
23 SK.137/MENHUT-II/2004 108 SK.4727/MENHUT-VII/KUH/2014
24 SK.142/MENHUT-II/2004 109 SK.4728/MENHUT-VII/KUH/2014
25 SK.143/MENHUT-II/2004 110 SK.4729/MENHUT-VII/KUH/2014
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 31 -

No Nomor Kepmen No Nomor Kepmen

26 SK.144/MENHUT-II/2004 111 SK.4730/MENHUT-VII/KUH/2014


27 SK.148/MENHUT-II/2004 112 SK.4734/MENHUT-VII/KUH/2014
28 SK.150/KPTS-II/1999 113 SK.4735/MENHUT-VII/KUH/2014
29 SK.155/KPTS-II/1995 114 SK.4736/MENHUT-VII/KUH/2014
30 SK.164/KPTS-II/1999 115 SK.4737/MENHUT-VII/KUH/2014
31 SK.18/MENHUT-II/2010 116 SK.4738/MENHUT-VII/KUH/2014
32 SK.208/KPTS-II/1993 117 SK.4788/MENHUT-VII/KUH/2014
33 SK.216/MENHUT-II/2004 118 SK.4790/MENHUT-VII/KUH/2014
34 SK.218/MENHUT-II/2005 119 SK.4791/MENHUT-VII/KUH/2014
35 SK.265/KPTS-II/2003 120 SK.4815/MENHUT-VII/KUH/2014
36 SK.266/KPTS-II/2003 121 SK.4818/MENHUT-VII/KUH/2014
37 SK.270/MENHUT-II/2005 122 SK.4959/MENHUT-VII/KUH/2014
38 SK.2753/MENHUT-VII/KUH/2014 123 SK.4960/MENHUT-VII/KUH/2014
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 32 -

No Nomor Kepmen No Nomor Kepmen

39 SK.2754/MENHUT-VII/KUH/2014 124 SK.4963/MENHUT-VII/KUH/2014


40 SK.2755/MENHUT-VII/KUH/2014 125 SK.5150/MENHUT-VII/KUH/2014
41 SK.2756/MENHUT-VII/KUH/2014 126 SK.5152/MENHUT-VII/KUH/2014
42 SK.2757/MENHUT-VII/KUH/2014 127 SK.5187/MENHUT-VII/KUH/2014
43 SK.2758/MENHUT-VII/KUH/2014 128 SK.5389/MENHUT-VII/KUH/2014
44 SK.2759/MENHUT-VII/KUH/2014 129 SK.5390/MENHUT-VII/KUH/2014
45 SK.2760/MENHUT-VII/KUH/2014 130 SK.5393/MENHUT-VII/KUH/2014
46 SK.2761/MENHUT-VII/KUH/2014 131 SK.550/KPTS-II/1999
47 SK.2762/MENHUT-VII/KUH/2014 132 SK.551/KPTS-II/1999
48 SK.2763/MENHUT-VII/KUH/2014 133 SK.576/KPTS-II/1995
49 SK.2822/MENLHK-PKTL/KUH/2015 134 SK.5839/MenLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2020
50 SK.2831/MENHUT-VII/KUH/2014 135 SK.5843/MenLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2020
51 SK.2832/MENHUT-VII/KUH/2014 136 SK.5855/MENLHK-PKTL/KUH/2015
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 33 -

No Nomor Kepmen No Nomor Kepmen

52 SK.2833/MENHUT-VII/KUH/2014 137 SK.5856/MENLHK-PKTL/KUH/2015


53 SK.2834/MENHUT-VII/KUH/2014 138 SK.5857/MENLHK-PKTL/KUH/2015
54 SK.2835/MENHUT-VII/KUH/2014 139 SK.5858/MENLHK-PKTL/KUH/2015
55 SK.2836/MENHUT-VII/KUH/2014 140 SK.5859/MENLHK-PKTL/KUH/2015
56 SK.288/KPTS-II/1992 141 SK.5997/MENHUT-VII/KUH/2014
57 SK.294/KPTS-II/1995 142 SK.6001/MENHUT-VII/KUH/2014
58 SK.294/MENHUT-II/2004 143 SK.6004/MENHUT-VII/KUH/2014
59 SK.295/MENHUT-II/2004 144 SK.6005/MENHUT-VII/KUH/2014
60 SK.2996/MENHUT-VII/KUH/2014 145 SK.6006/MENHUT-VII/KUH/2014
61 SK.300/MENHUT-II/2004 146 SK.6008/MENHUT-VII/KUH/2014
62 SK.301/MENHUT-II/2004 147 SK.6438/MENHUT-VII/KUH/2014
63 SK.3023/MENHUT-VII/KUH/2014 148 SK.6439/MENHUT-VII/KUH/2014
64 SK.305/MENHUT-II/2004 149 SK.6440/MENHUT-VII/KUH/2014
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 34 -

No Nomor Kepmen No Nomor Kepmen

65 SK.306/MENHUT-II/2004 150 SK.6441/MENHUT-VII/KUH/2014


66 SK.3074/MENHUT-VII/KUH/2014 151 SK.6442/MENHUT-VII/KUH/2014
67 SK.3075/MENHUT-VII/KUH/2014 152 SK.6443/MENHUT-VII/KUH/2014
68 SK.320/KPTS-II/1996 153 SK.6444/MENHUT-VII/KUH/2014
69 SK.3246/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/7/2016 154 SK.6526/MenLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2020
70 SK.3247/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/7/2016 155 SK.6527/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2020
71 SK.3248/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/7/2016 156 SK.6561/MENHUT-VII/KUH/2014
72 SK.3249/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/7/2016 157 SK.6562/MENHUT-VII/KUH/2014
73 SK.330/MENHUT-II/2005 158 SK.6563/MENHUT-VII/KUH/2014
74 SK.352/KPTS-II/1994 159 SK.6569/MENHUT-VII/KUH/2014
75 SK.355/KPTS-II/1995 160 SK.6570/MENHUT-VII/KUH/2014
76 SK.361/MENHUT-II/2004 161 SK.6578/MENHUT-VII/KUH/2014
77 SK.364/KPTS-II/1996 162 SK.6603/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/12/2020
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 35 -

No Nomor Kepmen No Nomor Kepmen

78 SK.3951/MENHUT-VII/KUH/2014 163 SK.6606/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/12/2020


79 SK.3958/MENHUT-VII/KUH/2014 164 SK.714/KPTS-II/1993
80 SK.3965/MENHUT-VII/KUH/2014 165 SK.784/KPTS-II/1992
81 SK.4045/MENHUT-VII/KUH/2014 166 SK.785/KPTS-II/1992
82 SK.405/KPTS-II/1999 167 SK.812/KPTS-II/1992
83 SK.407/KPTS-II/1999 168 SK.897/MENHUT-II/2013
84 SK.408/KPTS-II/1999 169 SK.94/KPTS-II/1999
85 SK.409/KPTS-II/1999
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 36 -

Tabel 1.5. Status Peraturan Daerah (Perda) RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat

No Nama Provinsi dan Kabupaten/Kota Nomor Perda Keterangan


1 Provinsi Kalimantan Barat Perda No. 10 Tahun 2014 -
2 Kota Pontianak Perda No. 2 Tahun 2013 -
3 Kota Singkawang Perda No. 2 Tahun 2012 -
4 Kabupaten Bengkayang Perda No. 7 Tahun 2014 -
5 Kabupaten Kapuas Hulu Perda No. 1 Tahun 2014 -
6 Kabupaten Kayong Utara Perda No. 8 Tahun 2015 -
7 Kabupaten Ketapang Perda No. 3 Tahun 2015 -
8 Kabupaten Landak Perda No. 1 Tahun 2015 -
9 Kabupaten Mempawah Perda No. 3 Tahun 2014 -
10 Kabupaten Sambas Perda No. 17 Tahun 2015 -
11 Kabupaten Sanggau Perda No. 10 Tahun 2014 -
12 Kabupaten Sekadau Perda No. 1 Tahun 2015 -
13 Kabupaten Sintang Perda No. 20 Tahun 2015 -
14 Kabupaten Kubu Raya Perda No. 07 Tahun 2016 -
15 Kabupaten Melawi Perda No. 07 Tahun 2016 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 37 -

TIPOLOGI, DISTRIBUSI DAN LUASAN KETIDAKSESUAIAN MENURUT WILAYAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT

Berdasarkan basis data PITTI Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang dan Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Barat terdapat 5 (lima)
Tipologi Indikasi Ketidaksesuaian yaitu:
1. Ketidaksesuaian RTRWP dengan Kawasan Hutan
2. Ketidaksesuaian RTRWK dengan Kawasan Hutan
3. Ketidaksesuaian RTRWP dan RTRWK dengan Kawasan Hutan
4. Ketidaksesuaian RTRWP dengan RTRWK
5. Ketidaksesuaian RTRWP dan/atau RTRWK Terhadap pelepasan Kawasan Hutan
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 38 -

Berdasarkan distribusi atau lokus area ketidaksesuaian di Provinsi Kalimantan Barat, maka untuk tipologi F1 mempunyai nilai sebaran lokus
paling banyak yaitu 13,553 lokus, sedangkan tipologi D mempunyai sebaran lokus paling sedikit yaitu 1,337 lokus. Berdasarkan luasan maka
tipologi F1 mempunyai area terluas yaitu sebesar 3,070,275 Ha, dan tipologi DE mempunyai total luasan terkecil yaitu 17,847 Ha. Rekapitulasi
Tipologi, Distribusi dan Luas Ketidaksesuaian di Provinsi Kalimantan Barat disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Rekapitulasi Tipologi, Distribusi dan Luas Ketidaksesuaian di Provinsi Kalimantan Barat

No Kode Tipologi Tipologi Ketidaksesuaian Distribusi (Lokus) Luas (Ha) Keterangan


1 Ketidaksesuaian RTRWP dan/atau RTRWK dengan Kawasan Hutan 7,520 224,868 -
1.1 D Ketidaksesuaian RTRWP dengan Kawasan Hutan 1,337 49,372 -
1.2 E Ketidaksesuaian RTRWK dengan Kawasan Hutan 3,006 157,649 -
1.3 DE Ketidaksesuaian RTRWP dan RTRWK dengan Kawasan Hutan 3,177 17,847 -
2 Ketidaksesuaian RTRWP dengan RTRWK 16,056 3,111,132 -
2.1 F1 Ketidaksesuaian RTRWP dengan RTRWK 13,553 3,070,275 -
Ketidaksesuaian RTRWP dan/atau RTRWK Terhadap Pelepasan -
2.2 F2 2,503 40,857
Kawasan Hutan
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 39 -

Rincian Tipologi Ketidaksesuaian RTRWP dengan Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Barat diindikasikan terjadi pada sebagian besar wilayah
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Rincian Lokus dan luasan Indikasi Ketidaksesuaian RTRWK dengan Kawasan Hutan di Provinsi
Kalimantan Barat menurut wilayah Kabupaten/Kota disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2: Ketidaksesuaian RTRWP dengan Kawasan Hutan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat

No Kabupaten/Kota Distribusi (Lokus) Luas (Ha) Keterangan


1 Kabupaten Bengkayang 83 71 -
2 Kabupaten Kapuas Hulu 73 1,789 -
3 Kabupaten Kayong Utara 105 234 -
4 Kabupaten Ketapang 283 26,152 -
5 Kota Pontianak - - -
6 Kota Singkawang - - -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 40 -

No Kabupaten/Kota Distribusi (Lokus) Luas (Ha) Keterangan


7 Kabupaten Kubu Raya 50 54 -
8 Kabupaten Landak 221 474 -
9 Kabupaten Melawi 13 1 -
10 Kabupaten Mempawah 52 3 -
11 Kabupaten Sambas 74 317 -
12 Kabupaten Sanggau 283 338 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 41 -

Rincian Tipologi Ketidaksesuaian RTRWK dengan Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Barat diindikasikan terjadi pada sebagian besar wilayah
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Rincian Lokus dan luasan Indikasi Ketidaksesuaian RTRWK dengan Kawasan Hutan di Provinsi
Kalimantan Barat menurut wilayah Kabupaten/Kota disajikan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3: Ketidaksesuaian RTRWK dengan Kawasan Hutan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat

No Kabupaten/Kota Distribusi (Lokus) Luas (Ha) Keterangan


1 Kabupaten Bengkayang 369 3,116 -
2 Kabupaten Kapuas Hulu 276 14,631 -
3 Kabupaten Kayong Utara 458 8,244 -
4 Kabupaten Ketapang 150 3,348 -
5 Kota Pontianak - - -
6 Kota Singkawang - - -
7 Kabupaten Kubu Raya 592 2,886 -
8 Kabupaten Landak 197 1,277 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 42 -

No Kabupaten/Kota Distribusi (Lokus) Luas (Ha) Keterangan


9 Kabupaten Melawi 90 414 -
10 Kabupaten Mempawah 340 3,224 -
11 Kabupaten Sambas 48 53 -
12 Kabupaten Sanggau 328 115,306 -
13 Kabupaten Sekadau 40 1,209 -
14 Kabupaten Sintang 86 1,631 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 43 -

Rincian Tipologi Ketidaksesuaian RTRWP dan RTRWK dengan Kawasan Hutan diindikasikan terjadi pada sebagian besar wilayah Kabupaten/Kota
di Provinsi Kalimantan Barat. Rincian Lokus dan luasan Indikasi RTRWP dan RTRWK dengan Kawasan Hutan menurut wilayah Kabupaten/Kota
di Provinsi Kalimantan Barat disajikan pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4: Ketidaksesuaian RTRWP dan RTRWK dengan Kawasan Hutan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat

No Kabupaten/Kota Distribusi (Lokus) Luas (Ha) Keterangan


1 Kabupaten Bengkayang 159 623 -
2 Kabupaten Kapuas Hulu 614 6,020 -
3 Kabupaten Kayong Utara 121 141 -
4 Kabupaten Ketapang 243 7,469 -
5 Kota Pontianak - - -
6 Kota Singkawang - - -
7 Kabupaten Kubu Raya 402 646 -
8 Kabupaten Landak 117 70 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 44 -

No Kabupaten/Kota Distribusi (Lokus) Luas (Ha) Keterangan


9 Kabupaten Melawi 314 310 -
10 Kabupaten Mempawah 22 14 -
11 Kabupaten Sambas 138 574 -
12 Kabupaten Sanggau 269 185 -
13 Kabupaten Sekadau 307 124 -
14 Kabupaten Sintang 471 1,670 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 45 -

Rincian Tipologi Ketidaksesuaian RTRWP dengan RTRWK diindikasikan terjadi pada seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat.
Rincian Lokus dan luasan Indikasi Ketidaksesuaian RTRWP dengan RTRWK menurut wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat
disajikan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5: Ketidaksesuaian RTRWP dengan RTRWK menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat

No Kabupaten/Kota Distribusi (Lokus) Luas (Ha) Keterangan


1 Kabupaten Bengkayang 1,839 266,197 -
2 Kabupaten Kapuas Hulu 655 83,746 -
3 Kabupaten Kayong Utara 839 150,434 -
4 Kabupaten Ketapang 1,156 1,219,496 -
5 Kota Pontianak 869 9,592 -
6 Kota Singkawang 431 17,765 -
7 Kabupaten Kubu Raya 1,949 86,015 -
8 Kabupaten Landak 2,031 63,538 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 46 -

No Kabupaten/Kota Distribusi (Lokus) Luas (Ha) Keterangan


9 Kabupaten Melawi 283 69,792 -
10 Kabupaten Mempawah 614 27,436 -
11 Kabupaten Sambas 1,542 50,596 -
12 Kabupaten Sanggau 612 66,896 -
13 Kabupaten Sekadau 169 68,473 -
14 Kabupaten Sintang 564 890,299 -
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
- 47 -

Rincian Tipologi Ketidaksesuaian RTRWP dan/atau RTRWK Terhadap Pelepasan Kawasan Hutan diindikasikan terjadi pada sebagian besar wilayah
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Rincian Lokus dan luasan Indikasi Ketidaksesuaian RTRWP dengan RTRWK menurut wilayah
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat disajikan pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6: Ketidaksesuaian RTRWP dan/atau RTRWK Terhadap Pelepasan Kawasan Hutan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat

No Kabupaten/Kota Distribusi (Lokus) Luas (Ha) Keterangan


1 Kabupaten Bengkayang 124 2,267 -
2 Kabupaten Kapuas Hulu 197 4,379 -
3 Kabupaten Kayong Utara 170 2,461 -
4 Kabupaten Ketapang 250 11,958 -
5 Kota Pontianak - - -
6 Kota Singkawang - - -
7 Kabupaten Kubu Raya 224 1,023 -
8 Kabupaten Landak 79 1,437 -
9 Kabupaten Melawi 297 2,151 -
10 Kabupaten Mempawah 1 7 -
11 Kabupaten Sambas 173 1,813 -

Anda mungkin juga menyukai