e-mail : puskesmascihideung@gmail.com
TASIKMALAYA
NOTULENSI
PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS RELAWAN MASYARAKAT PUSPA
PUSKESMAS CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2023
Peserta :
30 Kader Relawan Masyarakat PUSPA dari 3 Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Cihideung.
Paparan :
1. Pencegahan dan Penanganan Penyakit Tidak Menular (dr. Wulan Dwi Sakinah)
a. Definisi Hipertensi merupakan faktor risiko (suatu kegiatan/aktivitas, zat/bahan,
kondisi, dan faktor pencetus yang mempengaruhi terjadinya penyakit Diabetes
Melitus pada seseorang) terhadap kerusakan organ penting seperti otak, jantung,
ginjal, retina, pembuluh darah besar, dan pembuluh darah perifer.
b. Definisi Diabetes sering disebut “kencing manis” merupakan penyakit menahun yang
ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal secara menahun.
Sebutan Glukosa darah sering dikenal oleh masyarakat dengan gula darah.
c. Kondisi normal gula darah:
Saat puasa: 80-120 mg%
Satu jam setelah makan: mencapai 170 mg%
Dua jam setelah makan: dapat turun sampai 140 mg%
d. Orang dikategorikan menderita hipertensi apabila TDS ≥140 mmHg dan/atau TDD
≥90 mmHg pada pengukuran di klinik atau fasilitas layanan Kesehatan.
e. Penyebab Diabetes:
- Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur
- Nutrisi tidak seimbang
- Aktivitas fisik yang tidak seimbang
- Mengonsumsi minuman yang disertakan “pemanis buatan”
- Cemilan tidak sehat.
Faktor risiko Diabetes:
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
e-mail : puskesmascihideung@gmail.com
TASIKMALAYA
- Faktor risiko melekat yaitu umur, jenis kelamin, keturunan, status sosial
(misalnya suku), dan budaya/adat istiadat.
- Faktor risiko perilaku yaitu perilaku merokok, konsumsi alkohol, kurang aktivitas
fisik, kurang konsumsi serat, konsumsi lemak tinggi, dan konsumsi kalori tinggi.
- Faktor risiko lingkungan yaitu kondisi ekonomi daerah, lingkungan sosial
(misalnya modernisasi), status sosio-ekonomi, dan lingkungan fisik.
- Faktor risiko fisik seperti obesitas, hipertensi, dan sindrom polikistik ovarium
- Faktor risiko biologis seperti hiperglikemia, toleransi glukosa terganggu, diabetes
gestasional, dan dislipidemia
f. Dampak Diabetes Melitus atau kadar gula darah tidak terkontrol dapat menyebabkan
komplikasi kesehatan:
- Retinopati Diabetik/Gangguan Mata
- Gagal Jantung dan Gangguan Pembuluh Darah
- Neropati Diabetik/Gangguan Ginjal
- Gangguan Syaraf Tepi/Luka Tidak Sembuh
- Stroke/Sumbatan Pembuluh Darah Otak
g. Dampak Hipertensi atau tekanan darah tidak terkontrol dapat menyebabkan
komplikasi kesehatan:
- Retinopati/Kerusakan Retina/Kebutaan
- Gagal Jantung dan Gangguan Pembuluh Darah
- Aliran Darah ke Ginjal Berkurang/Gagal Ginjal
- Gangguan Aliran Pembuluh Darah Tepi
- Stroke/Perdarahan Otak
2. Perawatan Jangka Panjang Oleh Care Giver Informal (Risseu Rihadini, AMK)
a. Tujuan program kesehatan lanjut usia: meningkatkan kualitas hidup lansia, agar
sehat, mandiri, aktif dan produktif serta berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat,
dengan pendekatan siklus hidup.
b. Definisi PJP dan Activity Daily Living (ADL): sistem kegiatan-kegiatan terpadu yang
dilakukan oleh caregiver informal atau profesional untuk memastikan bahwa lanjut
usia yang tidak sepenuhnya mampu merawat diri sendiri, dapat menjaga kualitas
tertinggi kehidupannya, sesuai dengan keinginannya, dan dengan kemungkinan
terbesar memiliki kebebasan, otonomi, partisipasi, pemenuhan kebutuhan pribadi
serta kemanusiaan.
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
e-mail : puskesmascihideung@gmail.com
TASIKMALAYA
c. Manfaat PJP:
- Bagi Keluarga
Mengurangi beban keluarga
Meningkatkan hubungan dan ketahanan keluarga
- Bagi Lansia
Meningkatkan harga diri dan kualitas hidup sehingga merasa bermartabat
Memepertahankan tingkat kemandirian dan mengurangi ketergantungan
Mengurangi rasa sakit dan mencegah kecelakaan
Mencegah komplikasi penyakit atau disabilitas
d. Buku Kesehatan Lanjut Usia merupakan buku bagi Pra Lansia (45-59 tahun) dan
Lansia (60 tahun ke atas), yang berisi catatan kesehatan serta berbagai informasi
cara memelihara kesehatan Pra Lansia/Lansia, sehingga kesehatan Pra
Lansia/Lansia dapat terpantau dengan baik.
e. Manfaat Buku Kesehatan Lansia
- Sebagai Instrumen Pemantauan Kesehatan
- Sebagai dokumen pencatatan pelayanan kesehatan Pra Lansia/Lansia
- Sebagai Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi
3. Komunikasi Antar Pribadi (Ilham Nasrulloh, S.KM)
a. Peran kader: Penggerak, Penyuluh, Pencatat
b. Komunikasi Antar Pribadi adalah sebuah komunikasi atau proses pertukaran
informasi, ide, pendapat, dan perasaan yang terjadi antara dua orang atau lebih,
baik secara verbal atau nonverbal, lama atau sebentar, direncanakan atau tidak
direncanakan, dengan orang yang dikenal atau tidak dikenal dan secara formal atau
non formal.
c. Prinsip Komunikasi Antar Pribadi:
- Menyenangkan dan menambah akrab (Bangun Suasana)
- Semua bicara dan mendengarkan (Belajar Partisipatif)
- Ke arah aksi, perubahan perilaku (Sepakat/Komit/Aksi)
d. Tips Bertanya:
- Bertanyalah yang mudah dulu
- Berikan waktu peserta berpikir
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
e-mail : puskesmascihideung@gmail.com
TASIKMALAYA
- Bila tidak ada yang merespon, tenang saja, tanya lagi dengan kata-kata yang
lebih mudah
- Ada jawaban, dengarkan secara aktif.
4. Praktik Komunikasi Antar Pribadi (Ilham Nasrulloh, S.KM)
a. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok menentukan ketua
kelompok.
b. Setiap ketua kelompok mengambil kartu secara acak untuk menentukan topik
edukasi yang akan dipraktikkan.
c. Setiap kelompok secara bergilir mempraktikkan edukasi sesuai topik yang dipilih
(Gizi Seimbang, PTM, TTD Ibu Hamil, PHBS (cuci tangan 6 langkah) dan Imunisasi)
d. Kelompok terbaik adalah kelompok 2 dengan topik edukasi imunisasi.
Diskusi dan Tanya Jawab :
1. Komunikasi Antar Pribadi (Ilham Nasrulloh, S.KM)
a. Ibu Neni (Kader Kelurahan Tugujaya) Bagaimana cara memastikan pesan kita
tersampaikan dengan baik ketika kita menyampaikan pesan dalam WAG atau
pertemuan secara daring?
Jawaban: Untuk secara daring/WAG kita dapat melihat info pesan tersampaikan
dan terbaca dalam grup, dan untuk memastikan pesan tersampaikan dengan baik
bisa dengan follow up kembali dengan pertanyaan.
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
e-mail : puskesmascihideung@gmail.com
TASIKMALAYA
NOTULENSI
PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS RELAWAN MASYARAKAT PUSPA
PUSKESMAS CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2023
Peserta :
30 Kader Relawan Masyarakat PUSPA dari 3 Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Cihideung.
Paparan :
1. Gizi Balita dan Ibu Hamil (Siti Nurharisah, S.ST)
a. Pengertian Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi
dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
b. Dampak Stunting meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas di masa dewasa.
Stunting memiliki efek jangka panjang terganggunya perkembangan dan
pertumbuhan, penurunan produktifitas dan kesehatan yang buruk.
c. Hasil pengukuran LiLA balita:
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
e-mail : puskesmascihideung@gmail.com
TASIKMALAYA
e-mail : puskesmascihideung@gmail.com
TASIKMALAYA
e-mail : puskesmascihideung@gmail.com
TASIKMALAYA