Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS CIHIDEUNG


Jl.Paseh No. 207 Kel. Tuguraja Kec. Cihideung Telp. (0265) 326340

e-mail : puskesmascihideung@gmail.com

TASIKMALAYA

Kode Pos 46125

NOTULENSI
PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS RELAWAN MASYARAKAT PUSPA
PUSKESMAS CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2023

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Juni 2023


Waktu : 07.30-14.00 WIB
Tempat : Aula Kelurahan Tugujaya

Peserta :
30 Kader Relawan Masyarakat PUSPA dari 3 Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Cihideung.

Paparan :
1. Pencegahan dan Penanganan Penyakit Tidak Menular (dr. Wulan Dwi Sakinah)
a. Definisi Hipertensi merupakan faktor risiko (suatu kegiatan/aktivitas, zat/bahan,
kondisi, dan faktor pencetus yang mempengaruhi terjadinya penyakit Diabetes
Melitus pada seseorang) terhadap kerusakan organ penting seperti otak, jantung,
ginjal, retina, pembuluh darah besar, dan pembuluh darah perifer.
b. Definisi Diabetes sering disebut “kencing manis” merupakan penyakit menahun yang
ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal secara menahun.
Sebutan Glukosa darah sering dikenal oleh masyarakat dengan gula darah.
c. Kondisi normal gula darah:
Saat puasa: 80-120 mg%
Satu jam setelah makan: mencapai 170 mg%
Dua jam setelah makan: dapat turun sampai 140 mg%
d. Orang dikategorikan menderita hipertensi apabila TDS ≥140 mmHg dan/atau TDD
≥90 mmHg pada pengukuran di klinik atau fasilitas layanan Kesehatan.
e. Penyebab Diabetes:
- Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur
- Nutrisi tidak seimbang
- Aktivitas fisik yang tidak seimbang
- Mengonsumsi minuman yang disertakan “pemanis buatan”
- Cemilan tidak sehat.
Faktor risiko Diabetes:
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS CIHIDEUNG


Jl.Paseh No. 207 Kel. Tuguraja Kec. Cihideung Telp. (0265) 326340

e-mail : puskesmascihideung@gmail.com

TASIKMALAYA

Kode Pos 46125

- Faktor risiko melekat yaitu umur, jenis kelamin, keturunan, status sosial
(misalnya suku), dan budaya/adat istiadat.
- Faktor risiko perilaku yaitu perilaku merokok, konsumsi alkohol, kurang aktivitas
fisik, kurang konsumsi serat, konsumsi lemak tinggi, dan konsumsi kalori tinggi.
- Faktor risiko lingkungan yaitu kondisi ekonomi daerah, lingkungan sosial
(misalnya modernisasi), status sosio-ekonomi, dan lingkungan fisik.
- Faktor risiko fisik seperti obesitas, hipertensi, dan sindrom polikistik ovarium
- Faktor risiko biologis seperti hiperglikemia, toleransi glukosa terganggu, diabetes
gestasional, dan dislipidemia
f. Dampak Diabetes Melitus atau kadar gula darah tidak terkontrol dapat menyebabkan
komplikasi kesehatan:
- Retinopati Diabetik/Gangguan Mata
- Gagal Jantung dan Gangguan Pembuluh Darah
- Neropati Diabetik/Gangguan Ginjal
- Gangguan Syaraf Tepi/Luka Tidak Sembuh
- Stroke/Sumbatan Pembuluh Darah Otak
g. Dampak Hipertensi atau tekanan darah tidak terkontrol dapat menyebabkan
komplikasi kesehatan:
- Retinopati/Kerusakan Retina/Kebutaan
- Gagal Jantung dan Gangguan Pembuluh Darah
- Aliran Darah ke Ginjal Berkurang/Gagal Ginjal
- Gangguan Aliran Pembuluh Darah Tepi
- Stroke/Perdarahan Otak
2. Perawatan Jangka Panjang Oleh Care Giver Informal (Risseu Rihadini, AMK)
a. Tujuan program kesehatan lanjut usia: meningkatkan kualitas hidup lansia, agar
sehat, mandiri, aktif dan produktif serta berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat,
dengan pendekatan siklus hidup.
b. Definisi PJP dan Activity Daily Living (ADL): sistem kegiatan-kegiatan terpadu yang
dilakukan oleh caregiver informal atau profesional untuk memastikan bahwa lanjut
usia yang tidak sepenuhnya mampu merawat diri sendiri, dapat menjaga kualitas
tertinggi kehidupannya, sesuai dengan keinginannya, dan dengan kemungkinan
terbesar memiliki kebebasan, otonomi, partisipasi, pemenuhan kebutuhan pribadi
serta kemanusiaan.
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS CIHIDEUNG


Jl.Paseh No. 207 Kel. Tuguraja Kec. Cihideung Telp. (0265) 326340

e-mail : puskesmascihideung@gmail.com

TASIKMALAYA

Kode Pos 46125

c. Manfaat PJP:
- Bagi Keluarga
 Mengurangi beban keluarga
 Meningkatkan hubungan dan ketahanan keluarga
- Bagi Lansia
 Meningkatkan harga diri dan kualitas hidup sehingga merasa bermartabat
 Memepertahankan tingkat kemandirian dan mengurangi ketergantungan
 Mengurangi rasa sakit dan mencegah kecelakaan
 Mencegah komplikasi penyakit atau disabilitas
d. Buku Kesehatan Lanjut Usia merupakan buku bagi Pra Lansia (45-59 tahun) dan
Lansia (60 tahun ke atas), yang berisi catatan kesehatan serta berbagai informasi
cara memelihara kesehatan Pra Lansia/Lansia, sehingga kesehatan Pra
Lansia/Lansia dapat terpantau dengan baik.
e. Manfaat Buku Kesehatan Lansia
- Sebagai Instrumen Pemantauan Kesehatan
- Sebagai dokumen pencatatan pelayanan kesehatan Pra Lansia/Lansia
- Sebagai Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi
3. Komunikasi Antar Pribadi (Ilham Nasrulloh, S.KM)
a. Peran kader: Penggerak, Penyuluh, Pencatat
b. Komunikasi Antar Pribadi adalah sebuah komunikasi atau proses pertukaran
informasi, ide, pendapat, dan perasaan yang terjadi antara dua orang atau lebih,
baik secara verbal atau nonverbal, lama atau sebentar, direncanakan atau tidak
direncanakan, dengan orang yang dikenal atau tidak dikenal dan secara formal atau
non formal.
c. Prinsip Komunikasi Antar Pribadi:
- Menyenangkan dan menambah akrab (Bangun Suasana)
- Semua bicara dan mendengarkan (Belajar Partisipatif)
- Ke arah aksi, perubahan perilaku (Sepakat/Komit/Aksi)
d. Tips Bertanya:
- Bertanyalah yang mudah dulu
- Berikan waktu peserta berpikir
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS CIHIDEUNG


Jl.Paseh No. 207 Kel. Tuguraja Kec. Cihideung Telp. (0265) 326340

e-mail : puskesmascihideung@gmail.com

TASIKMALAYA

Kode Pos 46125

- Bila tidak ada yang merespon, tenang saja, tanya lagi dengan kata-kata yang
lebih mudah
- Ada jawaban, dengarkan secara aktif.
4. Praktik Komunikasi Antar Pribadi (Ilham Nasrulloh, S.KM)
a. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok menentukan ketua
kelompok.
b. Setiap ketua kelompok mengambil kartu secara acak untuk menentukan topik
edukasi yang akan dipraktikkan.
c. Setiap kelompok secara bergilir mempraktikkan edukasi sesuai topik yang dipilih
(Gizi Seimbang, PTM, TTD Ibu Hamil, PHBS (cuci tangan 6 langkah) dan Imunisasi)
d. Kelompok terbaik adalah kelompok 2 dengan topik edukasi imunisasi.
Diskusi dan Tanya Jawab :
1. Komunikasi Antar Pribadi (Ilham Nasrulloh, S.KM)
a. Ibu Neni (Kader Kelurahan Tugujaya) Bagaimana cara memastikan pesan kita
tersampaikan dengan baik ketika kita menyampaikan pesan dalam WAG atau
pertemuan secara daring?
Jawaban: Untuk secara daring/WAG kita dapat melihat info pesan tersampaikan
dan terbaca dalam grup, dan untuk memastikan pesan tersampaikan dengan baik
bisa dengan follow up kembali dengan pertanyaan.
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS CIHIDEUNG


Jl.Paseh No. 207 Kel. Tuguraja Kec. Cihideung Telp. (0265) 326340

e-mail : puskesmascihideung@gmail.com

TASIKMALAYA

Kode Pos 46125

NOTULENSI
PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS RELAWAN MASYARAKAT PUSPA
PUSKESMAS CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2023

Hari/Tanggal : Jum’at, 23 Juni 2023


Waktu : 07.30-14.10 WIB
Tempat : Aula Kelurahan Tugujaya

Peserta :
30 Kader Relawan Masyarakat PUSPA dari 3 Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Cihideung.

Paparan :
1. Gizi Balita dan Ibu Hamil (Siti Nurharisah, S.ST)
a. Pengertian Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi
dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
b. Dampak Stunting meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas di masa dewasa.
Stunting memiliki efek jangka panjang terganggunya perkembangan dan
pertumbuhan, penurunan produktifitas dan kesehatan yang buruk.
c. Hasil pengukuran LiLA balita:
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS CIHIDEUNG


Jl.Paseh No. 207 Kel. Tuguraja Kec. Cihideung Telp. (0265) 326340

e-mail : puskesmascihideung@gmail.com

TASIKMALAYA

Kode Pos 46125

- Status gizi normal : >= 12,5 cm


- Risiko gizi kurang : 11,5 – 12,4 cm
- Risiko gizi buruk : <11,5 cm
d. Interpretasi hasil pengukuran BB dan TB/PB:
- BB/U merupakan indikator untuk melihat apakah berat badan balita sudah sesuai
dengan usianya.
- PB/U atau TB/U merupakan indikator untuk melihat apakah panjang badan (0-2
tahun) atau tinggi badan (>2 tahun) sudah sesuai dengan usianya.
- BB/TB merupakan indikator untuk melihat status gizi anak, apakah mengalami
gizi kurang, normal atau gizi lebih.
e. Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah
merah lebih rendah dari standar yang seharusnya. Ibu hamil dikatakan anemia jika
kadar Hb dalam darah <11 g/dl.
f. Dampak anemia pada ibu hamil: kekebalan tubuh menurun, pertumbuhan dan
perkembangan janin tidak optimal, keguguran, bayi lahir prematur, berpotensi terjadi
komplikasi kehamilan dan persalinan.
g. Dosis konsumsi tablet tambah darah selama kehamilan minimal 90 tablet, yaitu 1
hari 1 tablet Fe.
2. Pencatatan dan Pelaporan (Rizal Ermanto, S.Kep, Ners)
Kader sebagai perpanjangan tangan puskesmas berperan sebagai penggerak
masyarakat, penyuluh, dan pencatat laporan sederhana. Aktivitas yang dilakukan oleh
kader setelah kader mendapatkan peningkatan kapasitas perlu didokumentasikan agar
kinerja kader dapat dimonitoring dan dievaluasi setiap bulannya.
3. Praktik Pencatatan dan Pelaporan (Rizal Ermanto, S.Kep, Ners)
a. Peserta mempraktikkan cara pengisian data balita
b. Peserta mempraktikkan cara pengisian data ibu hamil
c. Peserta mempraktikkan cara pengsian data penyakit tidak menular (PTM)
4. Praktik pengukuran antropometri yang benar (Yanti Kusmayanti, AMG)
a. Praktik pengukuran antropometri:
- Peserta mempraktikkan pengukuran antropometri yang benar secara bergantian
dengan simulasi pada rekan sekelompoknya (BB, TB/PB, LILA, LIKA).
b. Praktik pemeriksaan tekanan darah dan gula darah:
- Peserta mempraktikkan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah yang benar
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS CIHIDEUNG


Jl.Paseh No. 207 Kel. Tuguraja Kec. Cihideung Telp. (0265) 326340

e-mail : puskesmascihideung@gmail.com

TASIKMALAYA

Kode Pos 46125

secara bergantian dengan simulasi pada rekan sekelompoknya.


Diskusi dan Tanya Jawab :
1. Gizi Balita dan Ibu Hamil (Siti Nurharisah, S.ST)
a. Roleplay: Ibu Didah, Ibu Dewi Kartini, Ibu Ani mensimulasikan kunjungan rumah
untuk melakukan deteksi dini masalah gizi dengan pengukuran LiLA.
Feedback: Kader sudah melakukan pengukuran dengan tepat dan sudah
memberikan edukasi yang sesuai.
2. Pencatatan dan Pelaporan (Rizal Ermanto, S.Kep, Ners)
a. Ibu Dinarti (Kader Kelurahan Nagarawangi) Bagaimana jika sasaran ibu hamil
sedikit?
Jawaban: Untuk memenuhi target pencatatan dan pelaporan, boleh dengan
sasaran balita saat Posyandu ataupun PTM saat Posbindu.
b. Ibu Ade (Kader Kelurahan Tuguraja) Bagaimana cara menambah sasaran baru
dalam kegiatan Posbindu?
Jawaban: sasaran baru dalam kegiatan Posbindu akan kita dapatkan salah satunya
adalah dengan melakukan jemput bola melakukan kunjungan ke rumah-rumah
terdekat dari kader dengan sasaran usia produktif ataupun lansia.
Rencana Tindak Lanjut :
Rencana tindak lanjut dipimpin oleh MC Agis Wirawanwiguna, S.KM, hasil rencana tindak lanjut
bersama kader didapatkan:
1. Seluruh kader yang sudah mengikuti pelatihan dapat berkoordinasi dengan Kepala
Puskesmas dan Tenaga Kesehatan di Puskesmas.
2. Seluruh kader mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan pada saat
pelatihan kepada masyarakat di pelayanan Posyandu atau Posbindu.
3. Menyebarluaskan informasi yang didapatkan pada saat pelatihan kepada rekan-rekan
kader di wilayahnya.
4. Seluruh kader berkomitmen mengedukasi masyarakat mengenai Hipertensi dan
Diabetes Melitus.
5. Seluruh kader berkomitmen memantau pasien Hipertensi dan Diabetes Melitus
mengenai kedisiplinan konsumsi obat dan diet.
6. Seluruh kader berkomitmen memantau individu rentan (pre hipertensi dan prediabetes)
mengenai gaya hidup (diet dan aktivitas fisik).
7. Seluruh kader berkomitmen mengukur LiLA balita untuk deteksi dini kasus gizi kurang.
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS CIHIDEUNG


Jl.Paseh No. 207 Kel. Tuguraja Kec. Cihideung Telp. (0265) 326340

e-mail : puskesmascihideung@gmail.com

TASIKMALAYA

Kode Pos 46125

8. Seluruh kader berkomitmen mengedukasi dan memantau tumbuh kembang balita


menggunakan KMS.
9. Seluruh kader berkomitmen memantau konsumsi tablet Fe pada ibu hamil.
10. Seluruh kader berkomitmen mencatat dan melaporkan semua kegiatan relawan
masyarakat PUSPA.

Anda mungkin juga menyukai