Anda di halaman 1dari 3

Analisis Pengaruh Pola Curah Hujan Terhadap Produktivitas

Tanaman Padi di Sumatra Tahun 1993-2020


Fena Nur Mustika1, Tabitha Talenta Pasaribu2, Ajeng Ruswanti3
Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro
Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Jl. D.I Panjaitan No.124, Purwokerto 53147, Indonesia
21101032@ittelkom-pwt.ac.id, 21101047@ittelkom-pwt.ac.id, 21101052@ittelkom-pwt.ac.id

ABSTRAK

Pola curah hujan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman padi. Analisis
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak keragaman pola curah hujan
terhadap produksi tanaman padi. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear. Data
penelitian berupa data tanaman padi di Sumatra hasil produksi pada tahun 1993-2020. Data
penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola curah
hujan mempengaruhi produktivitas tanaman padi sebesar 0,28%. Semakin tinggi pola curah hujan
maka hasil produkvitas tanaman padi akan semakin rendah.

I. Latar Belakang
Pertanian merupakan salah (X) dan produksi padi sebagai variabel
satu sektor penting dalam pertumbuhan terikat (Y). Mengacu pada data Badan
ekonomi di Indonesia. Salah satu hasil Pusat Statistik dari delapan provinsi di
pertanian adalah tanaman padi. Sebagai Pulau Sumatera dari tahun 1993 hingga
salah satu sektor penting, maka perlu 2020 untuk dataset padi. Data tersebut
menghasilkan tanaman padi yang mencakup pendapatan produksi
berkualitas. Dikarenakan Indonesia tahunan dan luas lahan. Kemudian
memiliki letak yang strategis yaitu melalui Badan Meteorologi,
berada pada iklim tropis yang hanya Klimatologi dan Geofisika diperoleh
terdapat 2 musim yaitu musim hujan data perubahan cuaca dari curah hujan
dan musim kemarau. Dalam kondisi harian, kelembapan dan suhu rata-rata
tersebut menyebabkan pertanian di dari tahun 1993 hingga tahun 2020. Hal
Indonesia sangat bergantung dengan inilah yang menjadi latar belakang
iklim. Iklim yang sangat ekstrim penulisan jurnal ini. Dengan demikian
menyebabkan kerugian pada pertanian akan terjawab apakah terdapat
yang ada di Indonesia. Ketika curah pengaruh antara pola curah hujan
hujan sangat tinggi maka akan terhadap peningkatan produksi padi
menyebabkan banjir pada tanaman atau tidak (Faradiba, 2020).
padi sehingga tidak dapat dipanen. II. Metode Penelitian
Disisi lain, ketika pada cuaca yang Analisis regresi linier adalah
sangat panas atau musim kemarau Teknik statistika yang digunakan untuk
maka akan menyebabkan tanah menjelaskan pengaruh variabel bebas
kekeringan sehingga tidak dapat terhadap variabel tak bebas. Pengujian
ditanam padi (Hidayat, 2018). hipotesis parameter berdasarkan
Penelitian ini dilakukan untuk metode kuadrat terkecil akan
melihat analisis pola curah hujan dan memberikan hasil tidak valid. Variabel
kaitannya terhadap peningkatan bebas yang seharusnya berpengaruh
produksi padi di Pulau Sumatera terhadap variabel tak bebas akan
dengan menggunakan metode regresi dinyatakan sebaliknya. Tanda koefisien
linear yang dimana dalam penelitian ini regresi dugaan menghasilkan kondisi
pola curah hujan sebagai variabel bebas aktual yang bertentangan. Koefisien
regresi bersifat tidak stabil yang lewat menu, kotak dialog atau perintah
mengakibatkan sulitnya menduga nilai interaktif (Triyanto, 2009).
variabel tak bebas maka akan III. Hasil dan Pembahasan
mengakibatkan tidak akuratnya pada Dalam mencari hubungan
peramalan (MARCUS, 2012). antara pola curah hujan dan produksi
Dalam Analisis regresi padi menggunakan data dari 8 provinsi
mempelajari tentang bentuk hubungan di pulau Sumatera yaitu Nanggroe
antara satu atau lebih variabel bebas Aceh Darussalam, Sumatera Utara,
(X) dan variabel terikat (Y). Dalam Riau, Jambi, Sumatera Selatan,
penelitian, variabel bebas (X) biasanya Bengkulu dan Lampung yang diperoleh
merupakan variabel yang ditentukan melalui website Badan Pusat Statistik
oleh peneliti itu sendiri secara bebas. pada kategori tanaman pangan utama.
Misalnya dosis obat, lama Untuk menghitungnya menggunakan
penyimpanan, umur ternak dan bantuan aplikasi Minitab dengan
sebagainya. Variabel bebas dapat metode analisis regresi sederhana
menjadi variabel terikat, misalnya saat karena hanya menggunakan satu
mengukur panjang badan dan berat variabel X dan satu variabel Y. Dengan
badan sapi, karena panjang badan lebih data yang berjumlah 224 tersebut,
mudah diukur, panjang badan termasuk variabel bebas (X) adalah pola curah
dalam variabel bebas (X), sedangkan hujan pertahun dari tahun 1993 hingga
berat badan termasuk dalam variabel 2020 dan variabel terikat (Y) adalah
terikat (Y) (Hidayat A. , 2014). jumlah produksi padi tahun 1993-2020.
Pengumpulan data adalah
teknik yang akan menghasilkan data
yang memiliki kredibilitas tinggi.
Tahap ini harus harus tepat dan harus
dilakukan dengan cermat. Penggunaan
istilah data yang lazim dipakai dalam
metode penelitian kuantitatif yang Gambar 3.1 Coefficients dan
biasanya berupa tabel angka. Tetapi, di Regression Equation
dalam metode penelitian kualitatif Dapat dilihat dari gambar 1
dengan data adalah segala informasi dimana dapat dilakukan perhitungan
lisan maupun tulis hingga bisa berupa regresi linier secara manual sebagai
gambar yang berkontribusi untuk berikut:
menjawab masalah penelitian yang Y = a + bX
dinyatakan di dalam rumusan masalah Y = 1795978 + (−47,4)X
atau fokus penelitian (Rahardjo, 2011). Dari regresi linier diatas dapat
Minitab adalah program dilihat jika nilai X diberi nilai 1627
perangkat lunak yang sangat penting maka hasil dari perhitungan Y:
sebagai pengolah data statistik. Dalam Y = 1795978 + (−47,4)(1627)
perangkat lunak ini terdapat berbagai Y = 1795978 + (−77.119,8)
perintah yang memungkinkan untuk Y = −1.718.858,2
proses pemasukan data, manipulasi Jadi, jika pola curah hujan (X)
data, pembuatan grafik dan berbagai adalah 1627 maka produksi padi (Y)
analisis statistik. Minitab memiliki dua adalah -77.119,8 ton, artinya semakin
layar utama yaitu Worksheet atau tinggi pola curah hujan (X) maka
lembar kerja untuk melihat dan semakin rendah produksi padi (Y).
mengedit lembar kerja tersebut dan
bagian perintah untuk menampilkan
hasil. Perintah minitab dapat diakses
Gambar 3.2 Model Summary V. Daftar Pustaka
Pada gambar diatas, R-sq Hidayat, I. (2018, Januari 7).
bernilai 0,18% yang menunjukkan pola Pemodelan Pengaruh Curah
curah hujan berpengaruh pada produksi Hujan Terhadap Produktivitas
tanaman padi sebesar 0,18%. Produksi Padi di Provinsi Jawa
Timur dengan Menggunakan
Regresi Panel.
Faradiba. (2020). Analisis Pola Curah
Hujan Terhadap Produktifitas
Tanaman Padi Sawah di Provinsi
Jawa Barat. Jurnal EduMatSains,
139-152.
Marcus, W. (2012). Analisis Regresi
Gambar 3.3 Grafik Normal Komponen Utama untuk
Probability Plot Mengatasi Masalah
Pada gambar diatas dapat dilihat titik- Multikolinieritas dalam Analisis
titik yang terdapat pada grafik Regresi Linier Berganda. Jurnal
mengikuti bentuk linear dari garis Barekeng, 31-40.
tersebut, sehingga residual cukup Hidayat, A. (2014, Juni 10). Pengertian
normal. Analisis Regresi Korelasi Dan
Cara Hitung.
Rahardjo, M. (2011, Juni 10). Metode
Pengumpulan Data Penelitian
Kualitatif.
Triyanto. (2009, Januari 7). Pengenalan
Minitab.

Gambar 3.4 Grafik Histogram


Pada gambar grafik diatas
dapat disimpulkan jika nilai residual
semakin tinggi maka berpengaruh
terhadap angka frekuensi.
IV. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan
dapat diketahui bahwa pola curah hujan
mempengaruhi produkdivitas tanaman
padi. Semakin tinggi pola curah hujan
maka semakin rendah produksi padi
yang didapatkan. Curah hujan
berpengaruh pada produksi padi
sebesar 0,28%. Dengan melakukan
penelitian ini, diharapkan dapat
membantu masyarakat khususnya bagi
petani, apabila ingin mendapatkan
panen yang memiliki kualitas yang
bagus dan menghasilkan produksi yang
lebih banyak ketika menanam padi
disesuaikan dengan curah hujan yang
sedang.

Anda mungkin juga menyukai