Anda di halaman 1dari 20

MODUL STATISTIKA BISNIS

( FEB 213 )

MODUL 3
PENGUKURAN NILAI PUSAT/NILAI SENTRAL

DISUSUN OLEH
DRS. SUGIYANTO,MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 20
PERTEMUAN 3
PENGUKURAN NILAI PUSAT/NILAI SENTRAL

A. KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN


Setelah mempelajari materi perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mempunyai
kemampuan untuk:
1. Memahami alassan menggunakan nilai sentral dalam statistik.
2. Memahami macam macam pengukuran nilai sentral dan penggunaannya.
3. Mampu melakukan penghitungan nilai sentral dari berbagai macam nilai sentral
4. Mampu melakukan analisis dan membuat kesimpulan dari hasil pengukuran nilai
sentral

B. PENGUKURAN NILAI SENTRAL


Statistik pada dasarnya mengukur perilaku data dalam suatu populasi, pengukuran
parameter ini bisa menggunakan sampel atau populasi kalau jumlah data sedikit. Hasil
pengukuran dari sampel ini yang akan digunakan sebagai prediksi dari parameter
populasi. Karena data dalam suatu populasi sangat banyak maka dalam statistik hanya
melihat kecenderungan perilaku data atau bagaimana sebagian besar data tersebut
berperilaku. Oleh karen aitu statsitik menggunakan pengukuran nilai sentral /central
tendency karerna ini dianggap mewakili perilaku rata rata data secara keseluruhan.
Dengan demikian pengukuran nilai pusat/central tendency dapat diartikan sebagai nilai
atau angka yang menjadi titik pusat dari suatu distribusi data. Dalam melakukan
pengukuran nilai sentral, data harus sudah disusun dalam bentuk urutan dari yang terkecil
ke terbesar atau array data.

C. Jenis Jenis Pengukuran Nilai Sentral


Untuk melakukan pengukuran nilai sentral, bisa menggunakan dua metode atau
pendekatan. Hasil perhitungan dari nilai sentral ini akan samakalau data tersebut
berdistribusi secara normal, tetapi apabila data tidak terdistribusi secara normal maka
hasilnya akan berbeda. Metode yang digunakan untuk mengukur nilai sentral adalah
sebagai berikut:
1. Pengukuran Nilai Sentra Berdasarkan Perhitungan Matematis.
Perhitungan nilai snetral berdasarkan perhitungan matematis, tidak melihat letak data
dalam suatu distribusi tetapi hanya menggunakan perhitungan matematis saja.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 20
pengukuran nilai sentral dengan menggunakan perhitungan matematis ada beberapa
yaitu:
a. Nilai rata rata atau mean.
Nilai rata rata atau mean dipengaruhi oleh observasi atau pengamatan Nilai rata
rata atau mean dapat menyimpang jauh pada distribusi data yang memiliki
kecondongan jelek/ tidak terdistribusi secara normal. Untuk data yang terdistribusi
secara normal jumlah dari penyimpangan semua nilai pengamatan dengan nilai
nilai rata rata atau mean adalah nol. Nilai dari Nilai rata rata atau mean dapat
dimanipulasi secara aljabar. Nilai rata rata secar astatsitik dapat di hitung
berdasarkan jenisnya sebagai berikut:
1). Rata Rata Hitung atau Arithmatic Mean.
Rata-rata adalah nilai yang mewakili himpunan atau sekumpulan data (a set
of data). Rata-rata sangat baik digunakan apabila sebaran data merata atau
nilai antara data yang satu dengan data yang lain tidak berbeda jauh
(homogen).
Rata-rata hitung digunakan apabila:
• Jenis datanya adalah numerik (interval atau rasio). Jika datanya adalah
kategorik ordinal maka sebaiknya menggunakan median dan jika datanya
adalah numerik nominal, maka sebaiknya menggunakan modus.
• Sebaran datanya simetris atau tredistribusi secara normal
• Tidak terdapat data pencilan (outlier) yaitu data dengan nilai esktrim
terlalu tinggi atau terlalu rendah/kecil dari nilai distruibusi datanya.
a). Rata Rata Hitung untuk Data Tidak Berkelompok/Ungrouped Data.
Data tidak berkelompok adalah data dalam bentuk array atau urutan dari
terkecil ke data terbesar, tetapi data tersebut tidak disajikan dalam bentuk
tabel distri busi frekuensi.
(1). Rata Rata Hitung Untuk Sampel (x̅ ).
rata rata (x̅) = Σ

dimana X = data penelitian


n = Jumlah data sampel

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 20
Contoh.:
data tentang besarnya penjualan PT Esa Unggl selama 7 bulan
terakhir adalah sebagai berikut ( juta $);
150, 250, 350, 250, 300, 450, 375.
diminta berapabesar rata rata penjualan PT Esa Unggul selama 7
bulan terkhir.
Jawab:

x̅ = Σ ➔ = = $ 303,57

juta
(2). Rata Rata Hitung Untuk Populasi (µ).
Rata rata hitung untuk populasi pada dasarnya adalah sama dengan
rata rata hitung untuk sampel, yang membedakan adalah jumlah
obyek penelitian dan simbul yang digunakan.
µ=Σ

µ = rata rata hitung untuk populasi


X = Data populasi
N = jumlah data Populasi
contoh :
dari 10 orang terkaya di Indonesia memiliki asset sebagai berikut
(juta$):
1.000, 1.250, 1.200, 1.750, 1.850, 2.000, 1.950, 1.850,1.950, 1.750.
Hitunglah jumlah kekayaan rata rata dari 10 orang terkaya di
Indonesia.

µ=Σ => Σ

µ= = 1.850 ➔ jadi rata rat akekayaan 10 orangterkaya di

Indonesia adalah sebesar 1.850 juta dollar.


b). Rata Rata Hitung untuk data berkelompok.
Data berkelompok adalah data yang telah disajikan dalam tabel
distribusi frekuensi. Rata rata hitung untuk data berkelompk sering
juga disebt dengan rata rat adata terkaan, hal ini karena besarnya nilai
rata rata hanya menduga atau menerka karen akita tidak tahu lagi
secara tepat berapa besaran data yang ada. Kita hanya mengetahaui
kelas data dan frekuensi data.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 20
(1). Rata rata hitung data untuk sampel ( x̅ )

x̅ =

dimana
f = Fre,kuensi Kelas
m = nilai tengah kelas/mid point
n = Jumlah data
Contoh:
Tabel distribusi penjulan 50 tenaga marketing PT. Esa Unggul pada
bulan Juni 2020 adalah sebagai berikut ( juta rp);
kelas f
30 - 39 4
40 - 49 6
50 - 59 8
60 - 69 12
70 - 79 9
80 - 89 7
90 - 99 4
Jumlah 50

dari data diatas, hitunglah rata rata penjualan tenaga marketing PT.
Esa Unggul.

jawab
x̅ = ➔ harus mencari nilai tengah dan di kalikan dengan
frekuensi kelas

kelas f m f.M
30 - 39 4 34,50 138,00
40 - 49 6 44,50 267,00
50 - 59 8 54,50 436,00
60 - 69 12 64,50 774,00
70 - 79 9 74,50 670,50
80 - 89 7 84,50 591,50
90 - 99 4 94,50 378,00
Jumlah 50 3.255,00

x̅ = = 65.1. jadi rata penjaulan tenaga marketing PT. Esa

Unggul pada bulan Juni 2020 adalah sebesar 65,1 juta.


untuk menghindari perhituangan dengan angka yang relatif besar
antara nilai tengah dan frekuensi, kita juga bisa mengnhitung rata
rata terkaan dengan menggunakan data dengan frekuensi terbanyak.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 20
Kelas dengan frekuensi terbanyak kita beri tanda 0 sebagai tanda
simpangan (di) , sedangkan kelas dengan angka lebih besar dari
kelas dengan frekuensi terbesar di beri angka berturut turut dengan
1,2,3 dan seterusnya. Kela dengan angka lebih kecil dari kelas
dengan frekuensi terbesar kita kasih angka berturut turut -1, -2,-3
dan seterusnya. Rumus menghitung rata rat amenjadi:

x̅ =

dimana :
x̅ = rata rata hitung/mean
m = nilai tengah dari kelas dengan frekuensi terbanyak
di = nilai penyimpangan dari kela dengan frekuensi terbanyak
n = Jumlah dat asecara keseluruhan
i = interval kelas.
dari contoh penjulaan 50 tenaga marketing PT. Esa Unggul kita bisa
menghitung rata rata sebagai berikut;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 20
kelas f m di f.di
30 - 39 4 34,50 -3 -12
40 - 49 6 44,50 -2 -12
50 - 59 8 54,50 -1 -8
60 - 69 12 64,50 0 0
70 - 79 9 74,50 1 9
80 - 89 7 84,50 2 14
90 - 99 4 94,50 3 12
Jumlah 50 3

x̅ =

x̅ = =65.1 juta.
jadi dengan menggunakan metode yang pertama atau metode yang
kedua hasilnya sama.
(2). Rata rata hirung untuk populasi (µ).
Rata rata hitung untuk populasi pada dasarnya sama, yang
membedakan adalah jumlah data yangdihitung dan simbul atau
lambangnya saja

µ=
dimana:
µ = rata rata hitung untuk populasi
f = frekuensi Kelas
N = Jumlah data secara keseluruhan.
Contoh:
Data dari departemen pertambangan, jumlah asset dari 100
perusahaan pertambangan batu bara yang tercatat di departemen
pertambangan per bulan juni 2020 adalah sebagai berikut ( juta$):
Jumlah Jumlah Jumlah Perusahaan
35 – 39 5
40 – 45 15
45 – 49 40
50 – 59 20

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 20
60 – 64 15
65 – 69 5
Jumlah 100
dari data di atas carilah besarnya rata rata nilai asset perusahaan
pertambangan batu bara di Indonesia per bulan Juni 2020
Jawab:
kelas frekuensi m f.m
35 – 39 5
37 185
40 – 45 15
42 630
45 – 49 40
47 1.880
50 – 59 20
52 1.040
60 – 64 15
57 855
65 – 69 5
62 310
Jumlah 100
4.900

µ= = µ= = 49 juta dollar. jadi rata rata nilai asset

persahaan pertambangan batu bara di Indonesia adalah sebesar 49


juta dollar.
2). Rata Rata Geometrik/geometric Mean /G.
Rata-rata ukur (geometrik) adalah rata-rata yang diperoleh dengan
mengalikan semua data dalam suatu kelompok sampel, kemudian diakar
pangkatkan dengan banyaknya data sampel tersebut. Karena mengikuti proses
akar pangkat, maka apabila terdapat unsur data yang bernilai negatif maka
rata-rata ukur tidak bisa dilakukan.
Rata rata geometrik biasanya digunakna untuk mengukur data yang selalu
berubah ubah dari setiap periode atau data yang selalu tumbuh.
(a.) Rata Rata Geometrik untuk data Tidak berkelompok.
Untuk data tidak berkelompok rata rta ageometris dapat dicari dengan
cara mengalikan semua nilai yang ada, kemudian diakarkan dengan
pangkat jumlah n dalam kumpulan data tersebut. Atau dapat di cari
dengan rumus:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 20
G=
dimana:
G = Rata Rata Geometris
n = Jumlah data
X1.......Xn = data 1 sampai data ke n
dengan menggunakan formula ini, akan menjadi sulit kalau data yang
dimiliki terlalu banya, sehingga dengan menggunakan persamaan
geometri rata rata ukur dapat dicari sebagai berikut:
anti log G= log( )
contoh:
Selama 7 bulan terakhir besarnya suku bunga bulanan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut; 4, 6, 5, 4, 7, 8, 5. carilah rata
rata suku bunga bulanan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
jawab;

G = anti log ( )

= antilog 0.733 atau 5.4%. jadi rata rata sukubunga bank adalah selama
7 bulan yang ditetapkan Oleh Bnak Indonesia adalah sebesar 5.4%.

(b). Rata Rata Geometrik untuk data yang bekelompok.


Untuk data yangtelah dikelompokkan rata rata ukur dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut;

Log G =

Dimana:
f = frekuensi kels
m = Nilai tengah kelas
n = Jumlah data
Contoh;
Tabel distribusi penjulan 50 tenaga marketing PT. Esa Unggul pada
bulan Juni 2020 adalah sebagai berikut ( juta rp);
kelas f
30 - 39 4
40 - 49 6
50 - 59 8
60 - 69 12
70 - 79 9

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 20
80 - 89 7
90 - 99 4
Jumlah 50

dari data diatas, hitunglah rata rata ukur penjualan tenaga marketing PT.
Esa Unggul.
Jawab:

kelas f m log m f . Log m


30 - 39 4 34,50 1,538 6,151
40 - 49 6 44,50 1,648 9,890
50 - 59 8 54,50 1,736 13,891
60 - 69 12 64,50 1,810 21,715
70 - 79 9 74,50 1,872 16,849
80 - 89 7 84,50 1,927 13,488
90 - 99 4 94,50 1,975 7,902
Jumlah 50 89,886 log G =
89.886/50 = 1,798
1.798
G = 10 = 62.77 juta. Dengan menggunakan rata rata ukur
penjualan rata rata tenaga marketingg PT Esa Unggul adalah
sebesar 62.77 juta
3). Rata Rata Harmonis.
Rata-rata harmonik (harmonic average) adalah rata-rata yang dihitung dengan
cara mengubah semua data menjadi pecahan, dimana nilai data dijadikan
sebagai penyebut dan pembilangnya adalah satu, kemudian semua pecahan
tersebut dijumlahkan dan selanjutnya dijadikan sebagai pembagi jumlah data.
Rata-rata harmonik sering disebut juga dengan kebalikan dari Rata-rata Hitung
(Aritmatik).
(a). Rata rata harmonis untuk data tidak berkelompok/ungrouped data.
Rata-rata harmonis digunakan untuk menghitung nilai pusat data yang
menyangkut masalah-masalah perubahan menurut waktu. rumus untuk rata
rata harmonis untuk data tidak berkelompok adalah sebagai berikut;

H=

dimana;
n = Jumlah data.
xi = Data ke i

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 20
Contoh;
Selama 5 hari berturut turut pak Tompi mengalokasikan dana sebesar
10.000.000 perhari untuk membeli beras di pasar induk kramat jati. Hari
beras perkilo selama 5 hari berubah ubah sebagai beriku. hari pertama
harga beras adalah 15.000, harga beras pada hari ke dua turun menjadi
14.500. hari ketiga harga naik lagi menjadi 16.000 perkilo. hari ke empat
naik lagi menjadi 16.500 perkilo dan pada hari kelima turun menjadi
16.300 perkilo. diminta berapa harga beras rata rata yang telah dibeli oleh
pak Tompi.
Jawab;

H= ➔

H= = 15.625, jadi harga beras rata rata yang telah dibeli oleh pak

Tompi selama 5 hari berturut turut adalah Rp.15.625 perkilo.


(b). Rata rata harmonis untuk data berkelompok/grouped data.
untuk data berkelompok rata rata harmonis dapat di cari dengan
menggunakan formula sebagai berikut;

H =Σ

dimana;
n = Jumlah data
f = Frekuensi kelas
m = Nilai Tengah kelas.
Tabel distribusi penjulan 50 tenaga marketing PT. Esa Unggul pada
bulan Juni 2020 adalah sebagai berikut ( juta rp):
kelas f
30 - 39 4
40 - 49 6
50 - 59 8
60 - 69 12
70 - 79 9
80 - 89 7
90 - 99 4
Jumlah 50
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 10 /
20
dari data diatas, hitunglah rata rata harmonis penjualan tenaga marketing
PT. Esa Unggul.
Jawab;
kelas f m f/m
30 - 39 4 34,5 0,116
40 - 49 6 44,5 0,135
50 - 59 8 54,5 0,147
60 - 69 12 64,5 0,186
70 - 79 9 74,5 0,121
80 - 89 7 84,5 0,083
90 - 99 4 94,5 0,042
Jumlah 50 0,830

H =Σ ➔ = 60,27 jadi besranya rata rata harmonsi untuk

penjualan tenaga marketing PT Esa Unggul adalah 60.27 juta.


Hubungan antara rata rata hitung rata ukur dan rata rata harmonis.
Dalam perhitungan hasuil dari rata rata rata hitung paling tinggi, kemudian hasil rata rata
ukur dan yang terkecil adalah rata rata harmonis. Atau dapat dapat dinotasikan sebagai
berikut;
H<G<µ

2. Perhitungan nilai pusat berdasarkan letak data.


Perhitungan nilai sentral bedasarkan letak data pada dasranya kita mengukur nilai
tengah dari suatu distribusi data setelah data tersebut disusun dalam bentuk array
data. pengukuran nilai sentral berdasarkan letak data di bagi menjadi dua yaitu:
a). Median atau data yang terletak di tengah tengah distribusi data (Md).
(1). Pengukuran Median untuk data tidak berkelompok.
Untuk data tidak berkelompok median di hitung secara manual setelah data
tersebut disusun dari data terkecil sampai dengan data tersbesar.
(a). Median untuk data ganjil.
Untuk mencari median untuk data yang jumlahnya ganjil, median dapat
dicari dengan formula sebagai berikut.

Md= dimana n= jumlah data.

Contoh;
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 11 /
20
urutan
data
D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
harga
a
saham 650 650 750 750 850 900 900 925 950 975
t
a penjulan PT Esa Unggul, selama seminggu terakhir bulan Juni 2020
adalah sebagai berikut ( juta ):80, 120, 110, 80, 95, 90,115.
Jawab.

Md= =➔ = = 4 atau data ke empat atau nilai data 95.


Untuk mengetahaui data ke empat nilainya berapa,maka data tersebut
harus kita susun dalam bentuk array data sebagai berikut.
1 2 3 4 5 6 7
80 80 90 95 110 115 120
data ke 4 ternyata nilainya 95.
(b). Median untuk data genap.
untuk data genap maka median dapat dicari dengan menggunakan formula
sebagai berikut.

Md =[ + ]/2
Contoh;
Data harga per lembar saham PT. BRI Syariah pada 10 hari terakhir di
bulan juni 2020 adalah sebagai:
Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Harga 750 775 750 650 900 850 900 925 950 975
dari data di atas carilah median dari harga saham Bank BRI Syariah.
Jawab.

Md =[ + ]/2= [ ]= 5,5 atau data ke 5,5.

Jadi nilai median bisa dicari sebagai berikut.

Md = [ ] = 875 atau nilai data untuk median adalah 875


(2). Median untuk data berkelompok .
Median utnuk data berekelompok dapat dilakuan dengan menggunakan
formula sebagai berikut.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 /
20
Md = Lmd +

dimana;
Md = Nilai median dalam distribusi data
LMd = Batas bawah nyata kelas median

= Letak Median dalam data


CF< = Frekuensi kumulatif kurang dari sebelum kelas median
FMd = Frekuensi kelas median.
Tabel distribusi penjulan 50 tenaga marketing PT. Esa Unggul pada bulan
Juni 2020 adalah sebagai berikut ( juta rp):

kelas f
30 - 39 4
40 - 49 6
50 - 59 8
60 - 69 12
70 - 79 9
80 - 89 7
90 - 99 4
Jumlah 50
Dari data di atas carilah besarnya median penjulan tenaga marketing PT.
Esa Ungggul.
Jawab.
Langkah pertama harus mencari letak meduian dalam distribusi data.

letak median dalam data = atau = 25 tau data ke 25. Setelah tahu

letak median dalam data, selanjutnya mencari nilai dari median tersebut
dengan cara sebagai berikut;

kelas f CF<
30 - 39 4 4
40 - 49 6 10
50 - 59 8 18
Data ke 19 sampai ke 30 ada dikelas
60 - 69 12
30 ini
70 - 79 9 39
80 - 89 7 46
90 - 99 4 50
Jumlah 50
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 13 /
20
LMd = Batas bawah nyata kelas median = [ ] =59,5

Md = Lmd + atau 59,5 +

Md = 59,5 + = 60,08 atau median dari data ini adalah 60,08 juta.

b). Modus atau Mode ( Mo).


Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan
menggunakan nilai yang sering muncul dalam kelompok data tersebut. Atau bisa
dikatakan juga nilai yang populer (menjadi mode) dalam sekelompok data. Jika
dalam suatu kelompok data memiliki lebih dari satu nilai data yang sering muncul
maka sekumpulan data tersebut memiliki lebih dari satu modus. Sekelompok data
yang memiliki dua modus disebut dengan bimodal, sedangkan jika lebih dari dua
modus disebut multimodal. Jika dalam sekelompok data tidak terdapat satu pun
nilai data yang sering muncul, maka sekelompok data tersebut dianggap tidak
memiliki modus. Modus biasanya dilambangkan dengan Mo.
(1). Modus untuk data tidak berkelompok/ungrouped data.
untuk data yang belum dikelompokkan mencari modus dilakukan secara
manual dengan mencari data dengan frekuensi terbanyak atau data yang paling
sering muncul.
Contoh:
Harga pelembar saham Bank Muamalat selam 12 hari terakhir di bulan juni
2020 adalah sebagai berikut.

750 775 750 650 900 850 900 925 950 975 920 900
carilah besarnya mode atau modus dari data diatas.
Jawab.
Untuk mencari modus dari data diatas, harus terlebih dahulu disusun dlam
bentuk array data atau data terkecil ke terbesar.

650 750 750 775 850 900 900 900 920 925 950 975

Mode = Mo = 900 ➔ karena data ini frekuensinya paling banyak yaitu 3 kali.
Contoh 2.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 /
20
Hasil Penjualan 10 tenaga marketing PT. ABC adalah sebagai berikut.

6 10 7 8 10 12 8 12 10 8

Carilah modus dari data di atas.


Jawab.
Susun data dalam bentuk array sebagai berikut.

6 7 8 8 8 10 10 10 12 12
dari data di atas diketahui ada dua modus yaitu 8 dan 10 dengan frekuensi
masing masing sebanyak 3.
Contoh 3.
Data tentang besarnya deviden perlembar saham dari 10 perusahaan di industri
makanan dan minuman adalah sebagai berikut ( Rp/lembar).

100 125 98 110 120 75 80 150 140 115


carilah besarnya modus ddari data diatas.
jawab.
Susun data dalam bentuk array sebagai beikut.

75 80 98 100 110 115 120 125 140 150


dari array data di atas modus tidak ada karena semua data frekuensinya hanya
satu.
(2). Modus/Mode untuk data berkelompok/grouped data.
Untuk mencari modus data berkelompok, dapat dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.

Mo = Lmo + +i

dimana:
Mo = Nilai dari Modus
Lmo = Nilai batas bawah nyata kelas mode/modus
d1 = Selisih antara frekuensi kelas mode dengan kelas sebelumnya
d2 = Selisih antara frekuensi kelas mode dengan kela sesudahnya.
i = Interval kelas.
Contoh.
Tabel distribusi penjulan 50 tenaga marketing PT. Esa Unggul pada bulan Juni
2020 adalah sebagai berikut ( juta rp):

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 /
20
kelas f
30 - 39 4
40 - 49 6
50 - 59 8
60 - 69 12
70 - 79 9
80 - 89 7
90 - 99 4
Jumlah 50
dari data di atas carilah besarnya modus/mode
jawab

Mo = Lmo + +i

Modus terletak di kelas 60 -69 atau kelas ke 4. karena pada kelas ini
frekuensiny apaling banyak yaitu 12.

Lmo = batas bawah nyata kela mode = = 59,5

d1 = 12 - 8 ➔ 4
d2 = 12 – 9 ➔ 3
i = 10

Mo = Lmo + + i ➔59,5 + = 65,314 jadi besarnya modus


adalah 65,314 juta rupiah.

D. HUBUNGAN ANTARA MEAN, MEDIAN DAN MODUS


Rata-rata hitung (mean), median dan modus adalah nilai yang digunakan untuk mewakili
seperangkat data. Ketiga nilai tersebut sering juga disebut dengan ukuran kecenderungan
terpusat (measure of central tendency). Sebab kecenderungan dari nilai-nilai tersebut
memusat pada bagian tengah suatu perangkat data..
Pada analisis data biasanya fokus perhatian tidak terletak pada keseluruhan data, tetapi
terletak hanya dimana data tersebut memusat. Oleh karena itulah nilai-nilai rata-rata,
median dan modus sering digunakan untuk mewakili seperangkat data dalam analisis
statistik. Pada suatu distribusi frekuensi, hubungan antara rata-rata, median dan
modus adalah sebagai berikut.
1. Jika rata-rata, median dan modus memiliki nilai yang sama, maka nilai rata-rata,
median dan modus akan terletak pada satu titik dalam kurva distribusi frekuensi. Kurva
distribusi frekuensi tersebut akan terbentuk simetris.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 16 /
20
2. Jika rata-rata lebih besar dari median, dan median lebih besar dari modus, maka pada
kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kanan, sedangkan
median terletak di tengahnya dan modus di sebelah kiri. Kurva distribusi frekuensi
yang terbentuk adalah menceng kanan atau kemencengan positif.

3. Jika rata-rata lebih kecil dari median, dan median lebih kecil dari modus, maka pada
kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kiri, sedangkan
median terletak di tengahnya dan modus di sebelah kanan. Kurva distribusi frekuensi
yang terbentuk adalah menceng kiri atau kemencengan negatif.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 17 /
20
4. Jika kurva distribusi frekuensi tidak simetris (menceng ke kiri atau ke kanan), maka
biasanya akan berlaku hubungan antara rata-rata median dan modus sebagai berikut.
Rata-rata – Modus = 3 (Rata-rata – Median)

E. LATIHAN SOAL
Kerjakan soal latihan dibawah ini sebagai tolok ukur kemampuan anda dalam memahami
materi modul 1.
1. Menurut anda man dibawah ini yang bukan termasuk nilai tengah berdasarkan
perhitungan matematis
a arithmatic mean b. Median c. Geometric mean d. Harmonic mean
2. Data dengan frekuensi terbanyak disebut juga dengan :
a. Mean b. Mode c. Median d. Semua salah
3. Data yang letaknya ditengah tengah disebut dengan ;
a. Mean b. Mode c. Median d. Semua salah
4. Dalam perhitungan nilai rata rata, yang paling kecil nilainya adalah:
a. rata rata harmonis b. rata rata ukur c. rata rata geometris
d. mediab

F. Kunci Jawaban
1. Jawaban latihan soal ke-1 adalah b
2. Jawaban latihan soal ke-2 adalah b
3. Jawaban latihan soal ke-3 adalah c
4. Jawaban latihan soal ke-3 adalah a

G. DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Irianto, Prof, DR, Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Prenada Media,
Jakarta, 2004.
2. Bowen, and Star.,1996. Gonick,
3. Larry and Smith, Woolcott, Kartun Statistik, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta,
2002.
4. J. Supranto, Pengantar Metode Statistik Jilid I dan II, Edisi VI, Penerbit Airlangga,
Jakarta, 2003.
5. Kenkel, James F. Introductory Statistics for Management and Economics. Fourth Ed.,
Duxbury Press.1996.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 18 /
20
6. Noegroho Boedijoewono, Drs, Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan, Jilid 1
dan 2, UPP AMP YKPN, Jogjakarta, 2000.
7. Statistic for Businesaa and economics 12th edition. David Endersen, Dennis J
Sweeney,Thomas A. William, Jeffrey D. Camm and James J. Cochran. South Western
Cengace Learning. 2008

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 19 /
20

Anda mungkin juga menyukai