Anda di halaman 1dari 92

PERSEPSI MITRA DAN EFEKTIVITAS PROGRAM

RUMAH PANGAN KITA (RPK) PERUM BULOG


KANWIL SUMSELBABEL SEBAGAI PEMENUHAN
KEBUTUHAN PANGAN BERAS DI KOTA PALEMBANG

Oleh

SRI CAHYA ILYANTI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PALEMBANG

2024
PERSEPSI MITRA DAN EFEKTIVITAS PROGRAM RUMAH PANGAN
KITA (RPK) PERUM BULOG KANWIL SUMSELBABEL SEBAGAI
PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN BERAS
DI KOTA PALEMBANG

Oleh

SRI CAHYA ILYANTI

RENCANA PENELITIAN

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

Pada

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PALEMBANG

2024
MOTTO :
“Seseorang yang sukses bukan mereka yang tak pernah gagal, tapi siapa
yang kembali berdiri setelah gagal berkali kali.”

Dengan rahmat ALLAH SWT yang maha


pengasih dan maha penyayang. SKRIPSI ini ku
persembahkan kepada:

 Kedua Orang Tua ku, cinta pertamaku


ayahanda (Ihwan hs, ST.) dan mama tercinta
(Tita Trimala) terimakasih atas doa,
dukungan, dan pengorbanan yang telah
diberikan kepada putri bungsu mu demi
masa depan yang baik. Taklupa kepada
abangku (Tanzah Andika Baharsyah, SE.)
yang selalu mendukung dan memberikan
semangat untuk adik kecilmu ini.
 Sahabatku seperjuangan Agribisnis angkatan
2020.
 Keluarga Besar HIMAGRI, DPW1
POPMASEPI, dan Almamater Tercinta.
RINGKASAN

SRI CAHYA ILYANTI. Persepsi Anggota dan Efektivitas Program Rumah


Pangan Kita (RPK) Perum Bulog Kanwil Sumselbabel Sebagai Pemenuhan
Kebutuhan Pangan Beras Di Kota Palembang (dibimbing oleh RAHMAT
KURNIAWAN dan PURI PRATAMI ARDINA NINGRUM).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana persepsi Anggota
tentang adanya Program Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog Kantor
Wilayah Sumselbabel sebagai pemenuhan kebutuhan beras rumah tangga di kota
Palembang dan untuk mengetahui Bagaimana efektivitas Program Rumah Pangan
Kita (RPK) Perum Bulog Kantor Wilayah Sumselbabel di kota Palembang. Pada
bulan Januari – Maret 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survey. Sedangkan metode penarikan contoh yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik non-probability sampling ialah merupakan teknik pengambilan
sampel tidak dipilih secara acak (simple random sampling). Hasil penelitian ini
diketahui bahwa Persepsi Anggota terhadap program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM
BULOG Kantor Wilayah SUMSELBABEL Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Beras Rumah Tangga
di Kota Palembang dikategorikan sangat baik dengan skor kriteria 26,00 dikarenakan kualitas
beras Bulog sudah terjamin, keterjangkuan harga beras Bulog dan produk beras juga mudah untuk
ditemukan. Efektivitas Program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG Kantor Wilayah
SUMSELBABEL Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Beras Rumah Tangga di Kota Palembang
sangat efektif dengan total keseluruhan mendapatkan skor rata-rata sebesar 17,50 dan capaian TCR
sebesar 87,5%.
SUMMARY

SRI CAHYA ILYANTI. The percepetion of members and the effectiveness of


our food house program (RPK) Perum Bulog Kanwil Sumselbabel ad fulfilling
rice foo needs is the city of Palembang (supervised by RAHMAT
KURNIAWAN and PURI PRATAMI ARDINA NINGRUM).
This research aims to find out how the perception of members about the
existence of our food house Program (RPK) Perum Bulog Office of the South
Sumatra region of Babel as a fulfillment of household rce needs in the city of
Palembang and to find out how the effectiveness of our food house program
(RPK) Bulog office in the South Sumatera region of babel in Palembang city.
From January to March 2024. The research used is the survey method. While the
sample withdrawal method used in this study is the non-problity sampling
technique that is not randomly selected (sample random sampling). The results of
this research show that members perceptions of the Rumah Pangan Kita (RPK)
Sumselbabel Regional Office program as fulfilling household rice needs in
Palembang City is categorized as very good with a criteria score of 26.00
becauese the quality of Bulog rice is guaranteed, the price of Bulog rice is
affordable and rice products are alo easy to find. The effectiveness of the our food
house program (RPK) Perum Bulog Sumselbabel as fulfilling rece needs in the
city of palembang is very effective with an overall total of an average scroe of
17,50 and a TCR achievement of 87,5%.
HALAMAN PENGESAHAN

PERSEPSI MITRA DAN EFEKTIVITAS PROGRAM RUMAH PANGAN


KITA (RPK) PERUM BULOG KANWIL SUMSELBABEL SEBAGAI
PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN BERAS
DI KOTA PALEMBANG

oleh
Sri Cahya Ilyanti
412020034

telah dipertahankan pada ujian

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

(Rahmat Kurniawan, S.P.,M.Si) (Puri Pratami AN, S.P., M.Si)

Palembang, Maret 2024


Diketahui oleh

Dekan

Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Palembang

(Dr. Helmizuryani, S.Pi., M.Si)


NBM/NIDN.959874/021006690
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Sri Cahya Ilyanti
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 06 Juli 2002
Nim : 412020034
Program Studi : Agribisnis
Penguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Palembang
Menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini adalah hasil karya saya dan disusun sendiri dengan sungguh-
sungguh, serta bukan merupakan penjiplakan karya orang lain. Apabila
dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka saya
sanggup menerima sanksi berupa pembatalan skripsi ini dan segala
konsekuensinya.
2. Saya bersedia untuk menanggung segala bentuk tuntutan hokum yang
mungkin timbul jika terdapat pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmia
saya ini.
3. Memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah
Palembang untuk menyimpan di media secara fulltext untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta izin dari saya sebagai penulis/pencipta dan
atas penerbit yang bersangkutan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sungguhnya dan tanpa paksaan
dari pihak manapun.

Palembang, April 2024

Sri Cahya Ilyanti


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rakhmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Persepsi
Mitra dan Efektivitas Program Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog Kanwil
Sumselbabel Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Pangan Beras Rumah Tangga Di
Kota Palembang”, serta shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan
nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada bapak
Rahmat Kurniawan, S.P., M,Si selaku pembimbing utama dan ibu Puri
Pratami AN, S.P., M.Si selaku pembimbing pendamping yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, perhatian, motivasi dan saran dalam penulisan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran penulis
harapkan demi kesempurnaan. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita dan
membalas semua amal baik kita. Aamiin.

Palembang, April 2024

Penulis,

viii
RIWAYAT HIDUP

SRI CAHYA ILYANTI, merupakan anak bungsu dari Bapak Ihwan HS, S.T
dan Ibu Tita Trimala. Penulis dilahirkan di Palembang, 06 Januari 2002.

Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan pada tahun 2014 di SDN 186


Palembang, pada tahun 2017 penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama
di SMPN 57 Palembang, dan pada tahun 2020 penulis menyelesaikan Sekolah
Menengah Atas di SMA Bina Warga 1 Palembang mengambil jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian pada tahun 2020


sebagai mahasiswa Program Studi Agribisnis. Pada bulan Januari sampai Maret
2023 penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Melania
Indonesia dan pada bulan juli 2023 melkasanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Angkatan 60 tahun 2023 yang berlokasi di Desa Sumber Makmur 1 Kecamatan
Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

Sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian, penulis


melaksanakan penelitian lapngan tentang Persepsi Mitra dan Efektivitas Program
Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog Kanwil Sumselbabel Sebagai
Kebutuhan Pangan di Kota Palembang pada bulan Januari sampai Maret 2024.

ix
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii


DAFTAR TABEL .................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... .. xiv

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 10
1.3 Tujuan dan Manfaat .............................................................. 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 11
2.1 Penelitian Terdahulu Yang Sejenis ...................................... 11
2.2 Landasan Teori ..................................................................... 22
2.2.1 Gambaran Umum Perum Bulog ................................. 22
2.2.2 Konsepsi Persepsi ...................................................... 22
2.2.3 Konsepsi Efektivitas ................................................... 27
2.3 Model Pendekatan ................................................................ 30
2.4 Batasan Penelitian dan Operasionalisasi Variabel................ 31
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.............................................. 33
3.1 Tempat dan Waktu................................................................ 33
3.2 Metode Penelitian ................................................................ 33
3.3 Metode Penarikan Contoh ................................................... 33
3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................. 34
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................. 34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 42


4.1 Hasil Penelitian ..................................................................... 42
4.2 Pembahasan ......................................................................... 58

x
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 63
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 63
5.2 Saran ....................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64
LAMPIRAN ............................................................................................... 68

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

1. Data Laporan Penjualan Beras Perum Bulog ................................ 6


2. Penelitian Terdahulu yang Sejenis ................................................ 17
3. Nilai Interval Persespsi Mitra RPK ............................................... 38
4. Perhitungan Skor Skala Likert ..................................................... 40
5. Skor Kriterium .............................................................................. 40
6. Klasifikasi TCR............................................................................. 41
7. Karakteristik Jumlah Tanggungan Keluarga …………………… 45
8. Karakteristik Umur Responden ……………………………….... 44
9. Karakteristik Jumlah Tanggungan Keluarga……………………. 45
10. Karakteristik Pendapatan ………………………………………. 46
11. Skor Penilaian Persepsi Anggota RPK PERUM ………………. 48
12. Skor Penilaian Efektivitas ……………………………………… 54

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Diagram Persepsi Masyarakat dan Efektivitas RPK Bulog .......... 30
2. Tanda Yang Bergabung di Mitra RPK Perum Bulog.................... 76
3. Foto Bersama Mitra yang Bergabung di RPK Perum Bulog…… 76
4. Wawancara Kuisioner dengan Mitra RPK Perum Bulog………. 76
5. Foto Produk yang ada di RPK Perum Bulog…………………… 77
6. Foto Produk yang ada di Mitra RPK Perum Bulog…………….. 77
7. Surat Selesai Penelitian………………………………………….. 78

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Denah Perum Bulog Kanwil Sumselbabel .................................... 68


2. Identitas Responden ...................................................................... 69
3. Rekapitulasi Mitra tentang program RPK Perum Bulog .............. 72
4. Rekapitulasi Efektivitas tentang program RPK Perum Bulog ...... 74
5. Dokumentasi dengan Mitra RPK Perum Bulog ............................ 76
6. Surat Selesai Penelitian ................................................................ 78

xiv
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ketahanan pangan merupakan isu pokok dalam pemenuhan kesejahteraan


masyarakat karena akan menentukan kesjahteraan ekonomi, sosial, dan politik
dalam suatu negara. Pemenuhan kebutuhan pangan menjadi tantangan tersendiri
bagi Indonesia yang merupakan negara agraris (Nurheni et al., 2014). Selanjutnya
dalam undang-undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan, menyebutkan bahwa
ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari ketersediaan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya,
aman, merata, dan terjangkaun (Suryana & Khalil, 2018).
Peningkatan ketahanan pangan merupakan prioritas utama pembagunan,
karena pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia.
Ketahanan pangan dapat diartikan sebagai tersediannya pangan dalam jumlah dan
kualitas yang cukup, dapat melakukan aktivitas sehari-hari sepanjang waktu.
Dengan definisi seperti itu, ketahanan pangan tidak hanya cukup sampai tingkat
global, nasional, maupun regional, tetapi harus sampai pada tingkat keluarga atau
rumah tangga dan individu (Tiruan, 2015).
Menurut Sellia & Atmadja (2019), pangan sendiri merupakan kebutuhan
dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak
asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan ketersediaan,
keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu,
dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga
perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan,
dan budaya lokal.
Kebutuhan keluarga merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
sebuah rumah tangga agar keluarga dapat menjalani kehidupan dengan baik.
Dalam kelangsungan hidup manusia ada berbagai kebutuhan yang muncul untuk

1
2

mendukung aktivitas sehari-hari dari setiap anggota keluarga. Kebutuhan keluarga


dapat dilihat dari kebutuhan pokok/utama manusia pada umumnya (Suryanto,
2019). Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan pangan (makanan dan
minuman), sandang (pakaian) dan papan (rumah). Ketiga kebutuhan tersebut
termasuk kebutuhan dasar setiap manusia yang berguna untuk memenuhi
kebutuhan manusia secara fisik. Kebutuhan pangan berguna untuk memberikan
asupan nutrisi bagi tubuh agar tubuh dapat melakukan aktivitas ataupun kegiatan
dengan baik, yang termasuk kebutuhan pangan yaitu makanan dan minuman.
Dalam menghadapi kehidupan ekonomi Indonesia.
Sebagai bahan pangan utama yaitu beras, beras menjadi salah satu produk
pertanian utama dan menjadikan pertanian sebagai sektor penting dalam
perekonomian di Indonesia. Ketergantungan masyarakat Indonesia pada beras
menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor yang sangat strategis sebagai garda
terdepan ketahanan pangan Indonesia. Tantangan terbesar sektor pertanian berasal
dari tidak seimbangnya laju pertumbuhan penduduk dengan luas pertanian
pangan. Luas tanah pertanian yang relative tetap, bahkan cenderung mengalami
penurunan, berbanding terbalik dengan laju pertumbuhan penduduk Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia, pada tahun 2-16 tercatat indonesua
harus memberi kecukupan pangan lebih dar 262 juta jiwa. Hal ini menyebabkan
penyediaan dan kecukupan bahan pangan menjadi salah satu isu penting dalam
ketahanan pangan (Illiyani, dkk,2017).
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau disingkat dengan Perum
Bulog merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak dibidang logistic
pangan. Perum Bulog adalah lembaga pemerintah yang dibentuk pada tahun 1967
berdasarkan Keputusan Presiden Kabinet Nomor 114/Kep/1967, yang ditugaskan
pemerintah untuk mengendalikan stabilitas harga dan penyediaan bahan pokok,
terutama pada tingkat konsumen dan produsen. Meliputi jenis pangan pokok
dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dalam hal ini Perum
Bulog menjalin kerjasam dengan mitra kerjasama Perum Bulog untuk menjamin
ketahanan pangan dan ketersediaan stok pangan nasional terutama beras.
(Bachtiar , 2020).
3

Pemerintah menugaskan BULOG dalam menjaga ketersediaan pangan dan


stabilitas harga pangan pada tingkat konsumen dan produsen untuk jenis pangan
pokok seperti beras, jagung, dan kedelai dalam rangka mewujudkan ketahanan
pangan nasional. Sementara untuk jenis pangan pokok selain yang ditugaskan
kepada BULOG pemerintah melalui menteri terkait dapat menugaskan kepada
badan usaha milik Negara di luar BULOG atau BULOG dengan persetujuan
meneri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang Badan Usaha Milik
Negara dan berdasarkan keputusan rapat koordinasi.Salah satu cara Perum
BULOG dalam menyalurkan produknya serta menjalankan amanah Pemerintah
melalui Peraturan Presiden Nomor 48 tahun 2016 tentang BULOG harus
mewujudkan distribusi bahan pangan yang efektif dan aman serta menjaga
stabilitas harga pangan adalah dengan membangun jaringan distribusi baru untuk
mencapai target yang telah ditetapkan oleh Perum BULOG yaitu ketersedian,
keterjangkauan dan stabilitas harga, program pengembangan jaringan ini
dinamakan “Rumah Pangan Kita”. (Bulog, n.d)
Rumah Pangan Kita adalah outlet kecil milik masyarakat yang merupakan
jaringan pemasaran Perum BULOG yang dibina langsung oleh BULOG serta
bertujuan membangkitkan usaha rakyat kecil dan juga untuk kegiatan stabilisasi
harga melalui produk pangan yang dikeluarkan oleh Perum BULOG. Dengan
berpegang teguh pada tiga pilar versi BULOG, yaitu ketersedian, dimana
tersedianya pangan pokok yang cukup, baik untuk konsumen dan cadangan
nasional, keterjangkauan adalah dimana hargapangan pokok yang terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat serta seluruh lapisan masyarakat desa maupun kota
dapat dengan mudah mendapatkan bahan pokok dan stabilitas adalah adanya stock
pangan pokok yang stabil serta harga pangan pokok yang relative stabili tanpa
adanya gejolak yang bearti.
Rumah Pangan Kita (RPK) merupakan program kerja sama antara
perusahaan dan masyarakat melalui pola distribusi/penyaluran (Khairulya, 2018).
Adapun keuntungan dalam program RPK ini yaitu dapat memproleh harga beli
produk yang lebih rendah dibandingkan dengan harga beli yang dipasar. Komoditi
4

yang dipesan RPK akan diantarkan oleh bagian penyalur perusahaan, sehingga
menghemat biaya pengangkutan bagi Mitra RPK.
Konsep Mitra RPK dibangun dengan tujuan untuk lebih mendekatkan Perum
Bulog dengan masyarakat luas melalui pola kemitraan dan kerjasama yang setara
serta saling mengutungkan bagi masing-masing mitra dan perusahaan.Perum
BULOG sebagai distributor dalam penyuluhan pangan dari pemerintah ke
masyarakat mendistribusikan pangan secara merata di seluruh wilayah sehingga
dapat diakses oleh seluruh masyarakat dengan harga yang terjangkau, sehingga
masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.
Pemenuhan kepuasaan dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga
ternyata juga erat kaitannya dengan persepsi masyarakat terhadap pemilihan
pangan.Hal ini diakui juga dalam teori ekonomi bahwa seseorang yang memenuhi
kebutuhan pangannya dalam satu tempat secara konsisten, maka persepsinya
terhadap tempat pemilihan pangan tersebut juga baik.(Nurciana Nasaruddin &
Hasbullah Abu Kassim, 2017), menyatakan bahwa persepsi adalah pandangan
seseorang terhadap sesuatu yang dilihat, dirasakan atau pernah dialaminnya.
Lebih lanjut persepsi merupakan produk atau hasil proses psikologi yang dialami
seseorang setelah menerima stimuli, yang mendorong tumbuhnya motivasi untuk
memberikan respon atau melakukan/tidak melakukan suatu kegiatan (Haines et
al., 2019). Persepsi dapat berupa kesan, penafsiran atau penilaian berdasarkan
pengalaman yang diperoleh. Dalam hubungan ini persepsi merupakn hasil dari
suatu proses pengambilan keputusan tentang pemahaman seseorang kaitannya
dengan suatu objek, stimuli atau individu yang lain. Kesan tentang stimuli
tersebut dapat dipandang sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa atau
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan.Perilaku seseorang tidak dapat dilepaskan dari persepsi orang tersebut
terhadap tindakan yang dilakukannya. Persepsi seseorang terhadap suatu objek
akan positif apabila objek tersebut sesuai dengan kebutuhannya, sebaliknya akan
negative apabila bertentangan dengan kebutuhan orang tersebut. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa keputusan seseorang lahir karena adanya persepsi tersebut.
5

RPK BULOG hadir sebagai langkah pemerintah dalam menstabilasi harga


pangan dipasaran dengan cara membina para mitra RPK sehingga tujuan dalam
program tersebut dapat jalan dengan baik. Para Mitra RPK tersebut memiliki
peran besar dalam terlaksana program tersebut karena dari mereka perpanjangan
tangan pemerintah dalam menyalurkan dan menyediakan produk pangan agar
masyarakat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangganya.
Pangan sendiri merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan
pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia dan telah dijamin di
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar
untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Oleh karena itu pemerintah sejatinya menyediakan produk pangan untuk
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga mereka, melalui hal
tersebut RPK atau Rumah Pangan Kita sebuah program dari BULOG yang hadir
menjadi pasar alternative yang mendekatkan produsen dengan konsumen yang
membutuhkan komoditas pangan yang memilik kualitas produk, harga,
aksebilitas, ketersediaan, promosi, dan brand. Sehingga efektif dalam memenuhi
kebutuhan pangan rumah tangga masyarakat.
Adapun produk yang unggul penjualannya di Perum Bulog yaitu Beras
KITA yang dimana beras ini lebih banyak penjualannya dibandingkan bahan
pangan lainnya, Beras KITA ada dua macam yaitu Beras Premium dan Beras
Medium perbedaanya antara Premium dan Medium ialah kualiatas dan harga.
Beras Premium lebih pulen jika sudah diolah dan harga lebih mahal karena
kualiatas untuk sekarang harga premium itu Rp 13.000/kg sedangkan Beras
Medium tidak terlalu pulen jika sudah diolah dan harga lebih murah Rp 9.000/kg.
Beras Premium sudah ada pada tahun 2015 sedangkan Beras Medium 2016 baru
hadir, beras Medium ini juga hadir sebagai penganti Beras Raskin karena program
Beras Raskin sudah tidak ada ataupun tertunda dikarenakan juga banyak nya
kecurangan yang ada.
Adapun data laporan penjualan yang ada di RPK BULOG sebagai tabel berikut :

Tabel 1. Volume Penjualan Beras Perum Bulog Palembang Tahun 2018 – 2022 (dalam Unit/Karung)
Volume Penjualan

Produk/ Th 2018 Th 2019 Th 2020 Th 2021 Th 2022

Barang

Target Realisasi Terget Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Premium 400 500 600 720 800 550 500 450 550 650

Medium 1.000 1.100 1.000 1.220 1.100 970 1.000 950 1.050 980

Jumlah 1.400 1.600 1.600 1.940 1.900 1.520 1.500 1.400 1.600 1.630

Realisasi 114.2% 121.2% 80% 93.3% 101.8%


Sumber : Koperasi Perum Bulog Palembang, 2023.

6
7

Dari tabel 1 dapat dilihat total volume penjualan Beras Perum Bulog
Palembang dari tahun 2019 sampai 2022, dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Pada tahun 2018 target penjualan sebanyak 1.400 karung dan realisasi
penjualan sebanyak 1.600 karung dengan presentase 114.2%.
- Pada tahun 2019 target penjualan sebanyak 1.600 karung dan realisasi
penjualan sebanyak 1.940 karung dengan presentase 121.2%.
- Pada tahun 2020 target penjualan sebanyak 1.900 karung dan realisasi
penjualan sebanyak 1.520 karungdengan presentase 80%.
- Pada tahun 2021 target penjualan sebanyak 1.500 karung dan realisasi
penjualan sebanyak 1.400 karung dengan presentase 93.3%.
- Pada tahun 2022 target penjualan sebanyak 1.600 karung dan realisasi
penjualan sebanyak 1.630 karungdengan presentase 101.8%.
Dari uraian di atas terlihat bahwa persentase realisasi penjualan tahun 2018
dan tahun 2019 meningkat, sedangkan pada tahun 2020 dan 2021 mengalami
penurunan dikarenakan Covid 19 dan meningkat kembali di tahun 2022. Target
penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan didasarkan oleh peramalan penjualan
atau peramalan permintaan. Peramalan adalah perkiraan penjualan (dalam rupiah
atau unit produk) selama periode tertentu di masa yang akan datang dan tercakup
dalam rencana pemasaran perusahaan yang dibuat dan diputuskan jauh-jauh hari
sebelumnya.
Pelayanan Rumah Pangan kita (RPK) Perum BULOG di kota Palembang
sudah berjalan pada 2018 hingga sekarang, Bulog membuat program ini karena
kebutuhan dari masyarakat yang semakin meninggkat tetapi harga barang yang
semakin mahal jadi dibentuknya RPK ini untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat tetapi dengan harga yang terjangkau dan produk yang berkualitas.
Banyak masyarakat yang tidak mengetahui BULOG itu apa maka dari itu adanya
program ini juga supaya masyarakat lebih mengetahui BULOG bahwasannya
Bulog itu bukan hanya tempat distribusi beras saja tetapi juga supaya masyarakat
tau di Bulog yaitu di Koperasi nya bisa berbelanja kebutuhan bahan pangan untuk
masyarakat di kota Palembang baik berbelanja secara eceran maupun grosiran
seperti beras, gula, daging, minyak goreng dan maupun kebutuhan pangan
8

lainnya, dan juga untuk mempermudah masyarakat yang ingin berusaha. Adanya
program RPK ini juga membantu Koperasi Bulog dalam mempasarkan produk
bahan pangan secara langsung ke pada masyarakat di kota Palembang serta
meminalisir adanya tindak kecurangan sehingga penjualan bahan pangan yang ada
di koperasi akan cepat berganti. Di daerah tempat tinggal saya yaitu di Perumahan
Kenten Azhar ada salah satu toko sembako yang sudah bergabung di Program
RPK Koperasi Bulog.
Dengan memberdayakan masyarakat yang ingin menjadi mitra BULOG
dalam pelaksanaan RPK tersebut.Walaupun pihak pelaksanaan menyetujui bahwa
banyak manfaat seperti lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, memotong
rantai pasok, serta menyediakan pangan yang mudah dijangkau, berkualitas,
beragam dan murah. Tujuan utama RPK adalah memberikan pelayanan kebutuhan
pangan dengan adanya RPK ini diharapkan masyarakat jadi lebih dekat membeli
bahan pokok murah dengan kualitas yang baik tanpa harus ke pasar lagi.
Meskipun banyak manfaat yang akan diberikan pada pelayanan RPK ini
kenyataannya pada pelaksanaanya masih banyak kekurangan yang dihadapi
seperti masih banyak kurangnya mitra serta persebarannya yang tidak merata juga
sudah banyak mitra yang tidak aktif sehingga membuat Pelayanan RPK ini
berjalan tidak begitu maksimal.
Tujuan dari adanya program RPK yaitu : Untuk menumbuhkan jiwa
entrepreneurship dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, untuk mempermudah
berusaha dalam pembelian barang pangan yaitu melalui RPK BULOG, serta
menyediakan produk yang murah dengan kualitas terbaik untuk mewujudkan
akses pangan pokok kepada masyarakat yang mempunyai usaha ataupun yang
ingin berusah. Program RPK BULOG yang telah terlaksanakan yaitu
mempromosikan program rumah pangan kita untuk mempermudah masyarakat
dalam pembelian produk pangan dengan harga yang terjangkau serta kualitas
yang terbaik, program yang belum terlaksanakan yaitu penyaluran beras raskin
terhadap masyarakat yang membutuhkan alasannya karena banyak oknum-
oknum yang tidak bertanggungjawab terhadap penyaluran beras raskin itulah
9

mengapa penyaluran ini tertunda, dan sedangkan program yang akan


terlaksanakan itu belum ada planning.
Keuntungan yang didapat jika bergabung dalam menjadi anggota RPK
PERUM BULOG yaitu : gratis biaya pendaftaran, gratis biaya pengiriman awal
ataupun pembelian dalam jumlah tertentu, dukungan media promosi oleh Perum
Bulog, dukungan sistem IT untuk pemesanan barang dan penjualan, dan
mendapatkan produk dengan kualitas terbaik dengan harga yang bersaing.
Adapun persyaratan untuk menjadi anggota RPK BULOG ialah memiliki lahan
atau tempat untuk outlet penjualan, mengisi formulir pendaftaran, memiliki KTP
dan NPWP, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), dan melakukan pembelian
produk yang ada di RPK PERUM BULOG.
Untuk pembelian produk yang ada di Rumah Pangan Kita (RPK) ini ialah
bisa melalui dari KOPERASI PERUM BULOG yang dimana untuk
mempermudah dalam memasarkan produk pangan beras bulog secara langsung
kepada masyarakat dengan mempermudah pembelian tanpa harus menjadi
anggota member, jadi untuk membeli produk pangan beras yang ada di
KOPERASI BULOG ini juga tidak harus menjadi anggota member terlebih
dahulu, tetapi jika membeli produk pangan yang ada di KOPERASI PERUM
BULOG tidak menggunakan member harga yang dijualkan pasti berbeda dengan
yang menjadi anggota member, cara mengetahui yang telah menjadi anggota
member atau yang belum menjadi anggota member itu setiap membeli produk
pangan di KOPERASI BULOG yang menjadi anggota wajib memperlihatkan
kartu anggotanya, pembelian juga mudah tidak antri seperti di oulet lain, juga
bisa pembelian via telpon dan bisa diantar tanpa harus ke KOPERASI PERUM
BULOG secara langsung dengan pembelian dalam jumlah tertentu, dan
mendapatkan selisih harga produk yang lebih murah dengan kualitas terbaik
dibandingkan yang ada dipasaran, serta keuntungan yang didapatkan lebih
banyak.
10

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan diatas maka perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai “PERSEPSI MITRA DAN
EFEKTIVITAS PROGRAM RUMAH PANGAN KITA (RPK) PERUM
BULOG KANTOR WILAYAH SUMSELBABEL SEBAGAI PEMENUHAN
KEBUTUHAN BERAS RUMAH TANGGA DI KOTA PALEMBANG”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu :
1. Bagaimana persepsi mitra tentang adanya Program Rumah Pangan Kita
(RPK) Perum Bulog Kantor Wilayah Sumselbabel sebagai pemenuhan
kebutuhan beras rumah tangga di kota Palembang ?
2. Bagaimana efektivitas Program Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog
Kantor Wilayah Sumselbabel di kota Palembang ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini ialah :
1. Untuk menganalisis persepsi mitra tentang program Rumah Pangan Kita
(RPK) Perum Bulog Kantor Wilayah Sumselbabel sebagai pemenuhan
kebutuhan beras rumah tangga di kota palembang.
2. Untuk mengetahui apakah program Rumah Pangan Kita (RPK) Perum
Bulog Kantor Wilayah Sumselbabel sudah efetivitas.
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Sebagai informasi yang bermanfaat untuk masyarakat dan pemerintah
terkait kehadiran program Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog
Kantor Wilayah Sumselbabel sebagai pemenuhan kebutuhan pangan
rumah tangga di kota Palembang.
2. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pertanian pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Palembang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu Yang Sejenis

Pemerintah menugaskan Perum BULOG dalam menjaga ketersediaan pangan


dan stabilitas harga pangan pada tingkat konsumen dan produsen untuk jenis
pangan pokok seperti beras, jagung, dan kedelai dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan nasional. Sementara untuk jenis pangan pokok selain yang
ditugaskan kepada BULOG pemerintah melalui menteri terkait dapat
menugaskan kepada badan usaha milik Negara di luar BULOG atau BULOG
dengan persetujuan meneri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang
Badan Usaha Milik Negara dan berdasarkan keputusan rapat koordinasi.Salah
satu cara Perum BULOG dalam menyalurkan produknya serta menjalankan
amanah Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 48 tahun 2016 tentang
BULOG harus mewujudkan distribusi bahan pangan yang efektif dan aman serta
menjaga stabilitas harga pangan adalah dengan membangun jaringan distribusi
baru untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh Perum BULOG yaitu
ketersedian, keterjangkauan dan stabilitas harga, program pengembangan
jaringan ini dinamakan “Rumah Pangan Kita”.
Rumah Pangan Kita adalah outlet kecil milik masyarakat yang merupakan
jaringan pemasaran Perum BULOG yang dibina langsung oleh BULOG serta
bertujuan membangkitkan usaha rakyat kecil dan juga untuk kegiatan stabilisasi
harga melalui produk pangan yang dikeluarkan oleh Perum BULOG. Dengan
berpegang teguh pada tiga pilar versi BULOG, yaitu ketersedian, dimana
tersedianya pangan pokok yang cukup, baik untuk konsumen dan cadangan
nasional, keterjangkauan adalah dimana hargapangan pokok yang terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat serta seluruh lapisan masyarakat desa maupun
kota dapat dengan mudah mendapatkan bahan pokok dan stabilitas adalah adanya
stock pangan pokok yang stabil serta harga pangan pokok yang relative stabili
tanpa adanya gejolak yang bearti.

11
12

Pelayanan Rumah Pangan kita (RPK) Perum BULOG di kota Palembang


dengan memberdayakan masyarakat yang ingin menjadi mitra BULOG dalam
pelaksanaan RPK tersebut.Walaupun pihak pelaksanaan menyetujui bahwa
banyak manfaat seperti lebih men ekatkan diri kepada masyarakat, memotong
rantai pasok, serta menyediakan pangan yang mudah dijangkau, berkualitas,
beragam dan murah.Tujuan utama RPK adalah memberikan pelayanan kebutuhan
pangan dengan adanya RPK ini diharapkan masyarakat jadi lebih dekat membeli
bahan pokok murah dengan kualitas yang baik tanpa harus ke pasar lagi.
Meskipun banyak manfaat yang akan diberikan pada pelayanan RPK ini
kenyataannya pada pelaksanaanya msih banyak kekurangan yang dihadapi seperti
masih banyak kurangnya mitra serta persebarannya yang tidak merata juga sudah
banyak mitra yang tidak aktif sehingga membuat Pelayanan RPK ini berjalan
tidak begitu maksimal.
RPK BULOG hadir sebagai langkah pemerintah dalam menstabilasi harga
pangan dipasaran dengan cara membina para mitra RPK sehingga tujuan dalam
program tersebut dapat jalan dengan baik. Para Mitra RPK tersebut memiliki
peran besar dalam terlaksana program tersebut karena dari mereka perpanjangan
tangan pemerintah dalam menyalurkan dan menyediakan produk pangan agar
masyarakat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangganya.
Pangan sendiri merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan
pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia dan telah dijamin di
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar
untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Oleh karena itu pemerintah sejatinya menyediakan produk pangan untuk
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga mereka, melalui hal
tersebut RPK atau Rumah Pangan Kita sebuah program dari BULOG yang hadir
menjadi pasar alternative yang mendekatkan produsen dengan konsumen yang
membutuhkan komoditas pangan yang memilik kualitas produk, harga,
aksebilitas, ketersediaan, promosi, dan brand. Sehingga efektif dalam memenuhi
kebutuhan pangan rumah tangga masyarakat.
13

Penelitian dari Arwiansyah, (2022) dengan judul “Persepsi Masyarakat dan


Efektifitas Program Rumah Pangan Kita (RPK) BULOG Sebagai Pemenuhan
Kebutuhan Pangan Rumah Tangga Di Kota Makassar”.Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis persepsi masyarakat tentang Rumah Pangan Kita (RPK)
BULOG sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga di kota
Makassar. Hasil penelitian Rumah Pangan Kita (RPK) merupakan program kerja
sama antara Perum BULOG dan masyarakat melalui pola distribusi/penyaluran
produk pangan BULOG secara merata di seluruh wilayah sehingga dapat diakses
oleh seluruh masyarakat dengan harga yang terjangkau, sehingga masyarakat
mampu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat tentang RPK
BULOG sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga di Kota
Makassar, menganalisis hubungan antara persepsi masyarakat, keputusan
masyarakat, dan efektivitas program RPK, dan menganalisis efektivitas program
RPK BULOG di Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan teknik simple random sampling.
Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin yaitu 79
responden yang tersebar di 13 Kecamatan di Kota Makassar. Metode analisis data
yang digunakan yaitu perhitungan skala likert, analisis regresi linear berganda
(tujuan 1), uji korelasi Pearson (tujuan 2), dan penentuan nilai TCR (tujuan 3).
Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa 1) faktor kualitas produk (X1), harga
produk (X2), promosi (X5), dan brand (X6) yang memiliki pengaruh signifikan
terhadap keputusan masyarakat menggunakan produk RPK. Sedangkan
aksesibilitas (X3) dan ketersediaan produk (X4) tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan masyarakat menggunakan produk RPK. 2) Adapun korelasi
antara persepsi terhadap keputusan berkorelasi tinggi, korelasi antara persepsi
terhadap efektivitas berkorelasi sedang, dan korelasi antara keputusan terhadap
efektivitas berkorelasi sedang. 3) Efektivitas program RPK di Kota Makassar
sudah sangat efektif dijalankan dilihat dari sisi pembinaan para mitra RPK
BULOG, tujuan RPK BULOG, manfaat RPK BULOG, dan keterlaksanaan
14

program RPK BULOG dengan memiliki total TCR 87,80% dimana nilai tersebut
masuk kategori sangat efektif.
Penelitian dari Choiru Ummatin Nisa, (2020).Yang berjudul “PERANAN
PROGRAM RUMAH PANGAN KITA (RPK) BADAN URUSAN LOGISTIK
(BULOG) DALAM STABILISASI HARGA PANGAN DI KOTA
KEDIRI”.Penelitian ini bertujuan untuk Stabilisasi harga pangan merupakan
masalah yang sering dihadapi oleh hampir setiap negara.Harga komoditas pangan
yang tidak stabil dan terlalu berfluktuasi dapat merugikan dan berpotensi
menimbulkan keresahan sosial. Salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah
untuk mengatasi inflasi pada komoditas pangan adalah dengan kebijakan harga
pangan. Kebijakan pemerintah dalam stabilisasi harga pangan tidak hanya
dilakukan langsung oleh pemerintah, selain itu pemerintah juga memiliki
operator dalam bidang pangan dan logistik yang diperankan oleh Badan Urusan
Logistik (BULOG). Untuk memenuhi tugas tersebut BULOG membangun
jaringan distribusi Rumah Pangan Kita (RPK).
Tujuan RPK sendiri diharapkan dapat menjadi pasar alternatif yang
mendekatkan produsen dengan konsumen dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)
yang ditetapkan untuk produknya, serta menjaga jumlah pasokan kebutuhan
pangan pokok dimasayarakat. Fokus dalam penelitian ini yaitu bagaimana
pelaksanaan dari program Rumah Pangan Kita di BULOG Subdivisi Regional
Kediri dan peranan dari program Rumah Pangan Kita dalam stabilisasi harga
pangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif,
dimana peneliti menerangkan dan mendeskripsikan tentang Program Rumah
Pangan Kita dan juga menilai peranan program ini dalam stabilisasi harga pangan
wilayah Kota Kediri berdasarkan tujuan berdirinya. Hasil dari penelitian ini
adalah pertama, Program Rumah Pangan Kita BULOG ini adalah sebuah gagasan
baru yang muncul atas kurang efektifnya program, dari segi pelaksanaan program
Rumah Pangan Kita BULOG Subdivisi regional Kediri walaupun belum
mempunyai kapasitas yang besar, namun jumlahnya yang cukup banyak dan
terus bertambah masih memberikan harapan besar untuk terlaksananya program
ini di masyarakat. Kedua, berdasarkan keberhasilan program menurut keajekan
15

dalam melakukan repeat order dan komitmen untuk ikut mengenalkan program
RPK diperoleh kondisi dimana masih banyaknya sahabat RPK yang tidak aktif,
selain itu kendala lain juga dirasakan petugas pelaksana RPK yang mengalami
kekurangan dalam jumlah anggota untuk melakukan survey berkala ke RPK guna
meninjau apakah harga yang ditetapkan RPK tersebut sesuai HET ataukah tidak.
Penelitian dari Kiki Reski, (2019).Yang berjudul “Efektivitas Pelayanan
Rumah Pangan Kita (RPK) Di Perum BULOG Kota Polopo”.Hasil dari penelitian
saat ini penyandang masalah kesejahteraan social di kota palopo cenderung
semakin meningkat, bertambahnya penyandang masalah kesejahteraan social itu
berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat utamanya penyadang masalah
itu sendiri. Kota palopo yang diperhadapkan dengan berbagai permasalahan
social, salah satu permasalahan social yang terjadi adalah masalah kenaikan harga
pagan serta kualitas pangan yang kirang baik, membuat masyarakat memilih
pangan murah dengan kualitas yang rendah.Rumah Pangan Kita adalah outlet
kecil milik masyarakat yang merupakan jaringan pemasaran Perum BULOG yang
dibina langsung oleh BULOG serta bertujuan membangkitkan usaha rakyat kecil
dan juga untuk kegiatan stabilisasi harga melalui produk pangan yang dikeluarkan
oleh Perum BULOG dan pelayanan voucher pangan.Penelitian ini mengkaji
tentang efektivitas pelayanan Rumah Pangan Kita (RPK).Hasil dari analisis dan
pangan, banyaknya mitra RPK yang sudah tidak aktif, serta kualitas bahan pangan
yang kurang baik, dan tujuan dari RPK ini belum tercapai dan juga sosialisasi
yang kurang.
Penelitian dari Indah Setiyowati Intan, (2022) Penelitian ini yang berjudul
“Efektivitas Program E-Warung Terhadap Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam (studi pada Desa Sri Purnomo
Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah). Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui analisis efektifitas program e-Warung terhadap upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam perspektif ekonomi islam metode penelitian ini
yang digunakan dalam penelelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field
research). Peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif.Jumlah sampel
pada penelitian ini menggunakan random sampling.Metode pengumpulan data
16

menggunakan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Hasil dari


penelitian ini menyatakan bahwa efektivitas program bantuan non tunai e-warung
terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Sri Purnomo dapat
dikatakan efektif bahwasannya penyaluran program e-warung sudah sesuai
dengan 6 T keberhasilan program yaitu tepat sasaran, tepat harga, tepat jumlah,
tepat kualitas, tepat waktu dan tepat administrasi dan program e-warung telah
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sri Purnomo dalam aspek
kesehatan dengan pemenuhan kebutuhan pangan, gizi dan protein. Dalam
perspektif Ekonomi Islam penyaluranprogram e-warung di Desa Sri Purnomo
sudah sesuai dengan prinsip-prinsip Ekonomi Islam yaitu keadilan.
Penelitian dari Soufie Shabira Hafna, (2019). Penelitian berjudul “Pengaruh
Harga, Promosi, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan RPK (Rumah
Pangan Kita)Perum BULOG Kanwil Jatim. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
dan menganalisa pengaruh harga, promosi, kualitas layanan terhadap kepuasan
pelanggan Peum BULOG Kanwil Jatim.Jenis penelitian ini dikategorigkan
sebagai penelitian yang bersifat kasual komperatif dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden terdiri dari
pelanggan yang membeli produk BULOG yang berada di store dan distributor
lainnya, yang pernah melakukan dan mengkonsumsi produk BULOG dan data
diambil dengan menggunakan metode sampling incidental. Pengumpulan data
menggunakan kuisioner.Metode analii data dengan aplikasi SPSS (statictical
product and serice solution).Analisis data hasil penelitian menggunakan analisis
linier berganda dengan terlebih dahulu di uji beberapa asumsu klasik.Pengujian
variable menggunakan uji validasi dan uji relibilitas.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variable harga, promosi, dan kualitas layanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasaan pelanggan Perum BULOG Kanwil Jatim.
Tabel 2. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Sejenis
ITEM PENELITIAN 1 PENELITIAN 2 PENELITIAN 3 PENELITIAN 4 PENELITIAN 5
NAMA Arwiansyah Choiru Ummatin Kiki Reski Indah Setiyowati Soufie Shabira Hafna
PENELITI Nisa Intan

TAHUN 2022 2020 2019 2022 2019


PENELITIAN
JUDUL Persepsi Masyarakat Peranan Program Efektivitas Efektivitas Program Pengaruh Harga,
PENELITIAN dan Efektifitas Rumah Pangan Kita Pelayanan Rumah E-Warung Terhadap Promosi, Kualitas
Program Rumah (RPK) Badan Pangan Kita (RPK) Upaya Peningkatan Layanan Terhadap
Pangan Kita (RPK) Urusan Logistik Di Perum BULOG Kesejahteraan Kepuasan Pelanggan
BULOG Sebagai (BULOG) Dalam Kota Polopo Masyarakat Dalam RPK (Rumah Pangan
Pemenuhan Stabilisasi Harga Perspektif Ekonomi Kita)Perum BULOG
Kebutuhan Pangan Pangan Islam (studi pada Kanwil Jatim.
Rumah Tangga Di Desa Sri Purnomo
Kota Makassar. Kecamatan Kalirejo
Kabupaten Lampung
Tengah)

17
METODE Teknik simple Pendekatan Random Sampling Sampling Icindental
PENELITIAN random sampling Kualitatif

HASIL Hasil penelitian Hasil dari Hasil dari Hasil dari Hasil penelitian
PENELITIAN Rumah Pangan Kita penelitian ini penelitian saat ini penelitian ini menunjukkan bahwa
(RPK) merupakan adalah pertama, penyandang menyatakan bahwa variable harga,
program kerja sama Program Rumah masalah efektivitas program promosi, dan kualitas
antara Perum Pangan Kita kesejahteraan social bantuan non tunai e- layanan berpengaruh
BULOG dan BULOG ini adalah di kota palopo warung terhadap positif dan signifikan
masyarakat melalui sebuah gagasan cenderung semakin upaya peningkatan terhadap kepuasaan
pola baru yang muncul meningkat, kesejahteraan pelanggan Perum
distribusi/penyaluran atas kurang bertambahnya masyarakat Desa Sri BULOG Kanwil
produk pangan efektifnya program, penyandang Purnomo dapat Jatim.
BULOG secara dari segi masalah dikatakan efektif
merata di seluruh pelaksanaan kesejahteraan social bahwasannya
wilayah sehingga program Rumah itu berdampak penyaluran program
dapat diakses oleh Pangan Kita buruk terhadap e-warung sudah
seluruh masyarakat BULOG Subdivisi kehidupan sesuai dengan 6 T

18
dengan harga yang regional Kediri masyarakat keberhasilan
terjangkau, sehingga walaupun belum utamanya program yaitu tepat
masyarakat mampu mempunyai penyadang masalah sasaran, tepat harga,
memenuhi kapasitas yang itu sendiri. Kota tepat jumlah, tepat
kebutuhan pangan besar, namun palopo yang kualitas, tepat waktu
rumah tangga jumlahnya yang diperhadapkan dan tepat
mereka. cukup banyak dan dengan berbagai administrasi dan
terus bertambah permasalahan program e-warung
masih memberikan social, salah satu telah dapat
harapan besar permasalahan social meningkatkan
untuk yang terjadi adalah kesejahteraan
terlaksananya masalah kenaikan masyarakat Desa Sri
program ini di harga pagan serta Purnomo dalam
masyarakat. Kedua, kualitas pangan aspek kesehatan
berdasarkan yang kirang baik, dengan pemenuhan
keberhasilan membuat kebutuhan pangan,
program menurut masyarakat memilih gizi dan protein.
keajekan dalam pangan murah Dalam perspektif
melakukan repeat dengan kualitas Ekonomi Islam

19
order dan yang rendah. penyaluranprogram
komitmen untuk Rumah Pangan Kita e-warung di Desa Sri
ikut mengenalkan adalah outlet kecil Purnomo sudah
program RPK milik masyarakat sesuai dengan
diperoleh kondisi yang merupakan prinsip-prinsip
dimana masih jaringan pemasaran Ekonomi Islam yaitu
banyaknya sahabat Perum BULOG keadilan.
RPK yang tidak yang dibina
aktif, selain itu langsung oleh
kendala lain juga BULOG serta
dirasakan petugas bertujuan
pelaksana RPK membangkitkan
yang mengalami usaha rakyat kecil
kekurangan dalam dan juga untuk
jumlah anggota kegiatan stabilisasi
untuk melakukan harga melalui
survey berkala ke produk pangan
RPK guna yang dikeluarkan
meninjau apakah oleh Perum

20
harga yang BULOG dan
ditetapkan RPK pelayanan voucher
tersebut sesuai pangan. Penelitian
HET ataukah tidak. ini mengkaji
tentang efektivitas
pelayanan Rumah
Pangan Kita (RPK).
Hasil dari analisis
dan pangan,
banyaknya mitra
RPK yang sudah
tidak aktif, serta
kualitas bahan
pangan yang kurang
baik, dan tujuan
dari RPK ini belum
tercapai dan juga
sosialisasi yang
kurang

21
22

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Gambaran Umum Perum BULOG


Perusahaan umum badan urusan logistic atau biasa disingkat Perum BULOG
dibentuk pada tanggal 10 mei 1967 berdasarkan keputusan Presidium Kabinet
Nomor 114/Kep/1967, sejak tahun 2003 status BULOG menjadi BUMN. BULOG
adalag sebuah lembaga atau perusahaan umum milik negara yang bergerak
dilogistik pangan di Indonesia. Ruang Lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha
logistic/pergudangan, suvei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastic,
usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran. Sebagai
perusahaan yang tetap mengemban tugas public dari pemerintah, BULOG tetap
melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi
harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk bantuan social
(BANSOS) dan pengelolaan stok pangan. Sebagai penyalur barang-barang
logistic kepada masyarakat Perum BULOG memiliki oulet usaha bernama Rumah
Pangan Kita (RPK) (BULOG, n.d).
2.2.2 Konsepsi Persepsi

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1983), persepsi adalah kemampuan


seseorang untuk mengorganisir suatu pengamatan, kemampuan tersebut antara
lain kemampuan untuk membedakan, kemampuan untuk mengelompokan, dan
kemampuan untuk memfokuskan. Oleh karena itu seseorang bisa saja memiliki
persepsi yang berbeda, walaupun objeknya sama. Hal tersebur dimungkinkan
karena adanya perbedaan dalam hal sistem nilai dan ciri kepribadian individu
yang bersangkutan.
Sedangkan menurut Leavit (1978) yang diambil dari Faradina Triska (2007)
yaitu, persepsi memiliki pengertian dalam arti luas dan arti sempit. Dalam arti
sempit persepi adalah penglihatan bagaimana seseorang melihat sesuatu dan
dalam arti luas persepsi adalah pandangan atau pengertian bagaiamana seseorang
memandang atau mengartikan sesuatu.
23

Adapun persepsi yang dapat diambil dari RPK Bulog yaitu sebagai berikut :
2.2.2.1 Persepsi Produk
Produk merupakan unsur pertama dan ada dalam marketing mix sebab tanpa
pemasaran tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada barang dan jasa yang
dipasarkan.Dalam banyak hal pada saat konsumen membeli barang-barang
mereka tidak hanya membeli semata-mata, tetapi mereka juga membeli kepuasan
pribadi yang data dari pengguna produk itu.Sering terjadi mereka membeli produk
tertentu karena reputasi perusahaan produk tersebut.Dari definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa semua produk, meliputi barang dan jasa, merupakan suatu
kombinasi dari unsur-unsur yang menimbulkan daya tarik kepada pelanggan yaitu
corak, mode, kegunaan, desain kegunaan, pengemasan warna, ukuran, dan
presetise. (Kotler dan Armstrong, 2008).
Pengenalan terhadap keberadaan produk dapat dilihat dalam bauran produk
yang unsur-unsur terdiri dari variasi produk, kualitas, desain, bentuk produk,
kemasan, ukuran, dan pelayanan. Usaha perusahaan dalam pengenalan suatu
produk serta dengan variasi produk yang dihasilkan, maka perusahaan semakin
banyak melayani berbagai macam kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap
suatu produk, karena produk yang dihasilkan akan menarik perhatian konsumen
dan akan meningkatkan volume penjualan bagi perusahaan. Untuk mendapatkan
gambaran yang jelas tentang betapa pentingnya unsur-unsur dari bauran produk
dalam kaitannya dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan secara
keseluruhan sebagai berikut. (Angipora dalam Suryadi Syam, 2012).
1. Keanekaragaman (variasi)
Factor ini memiliki pengertian yang luas, tidak hanya menyangkut jenis
produk (product item) dan lini produk (product line) tetapi juga
menyangkut kualitas, desain, bentuk, merk, kemasan, ukuran, pelayanan,
jaminan, dan pengembalian yang harus diperhatikan oleh perusahaan
secara seksama terhadap keanekaragaman (variasi) produk yang
dihasilkan secara keseluruhan. Artinya dengan semakin bervariasinya
produk yang dihasilkan, maka perusahaan juga semakin banyak melayani
24

berbagai macam kebutuhan dan keinginan dari berbagai macam


kebutuhan dan keinginan dari berbagai sasaran konsumen yang dituju.
2. Kualitas
Kualitas dari setiap produk yang dihasilkan merupakan salah satu unsur
yang harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari perusahaan,
kalau perusahaan ingin memenangkan suatu persaingan dalam industry
tertentu.Tuntutan dari aspek kualitas dari suatu produk yang dihasilkan
menjadi suatu keharusan yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan,
kalau tidak ingin konsumen yang dimilikinya beralih kepada produk
pesaing lainnya yang harus dianggap memiliki kualitas produk yang lebih
baik.
3. Desain
Masalah desain (rancangan) dari suatu produk telah menajdi salah satu
factor yang perlu mendapat perhatian serius dari manajemen khususnya
tim pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju
tidak sedikit yang mulai mempersoalkan desai suatu produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Hal ini disebabkan karena
desain adalah totalitas dari keistimeaan yang mempengaruhi cara
penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan langganan.
4. Bentuk
Masalah bentuk sebenernya berkaitan erat dengan desain, karena secara
mendasaar bentuk yang akan dimiliki merupakan hasil dari kegiatan
desain yang dilakukan. Dengan kata lain bentuk nyata dari suatu produk
yang terlihat dalam pandangan konsumen adalaha hasil nyata kegiatan
dari desain yang dilakukan.
5. Merek
Suatu merek adalah suatu nama, istilah, symbol, desain, atau gabungan
dari keempatnya yang mengindentifikasikan produk para penjual dan
membedakannya dari produk pesaing. Masalah merek sebenarnya tidak
lepas dari keanekaragaman produk, kualitas, desain, produk, bentuk
25

produk, kemasan, ukuran, dan pelayanan yang dimiliki perusahaan yang


perlu memiliki merk tertentu untuk membedakannya dengan produk lain.

2.2.2.2 Kualitas Produk


Menurut (American Society dalam buku Kotler dan Keller, 2016). Produk
merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil
dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar sasaran untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada dasarnya dalam melakukan pembelian
suatu produk seseorang konsumen tidak hanya membeli suatu produk itu sendiri
akan tetapi juga manfaat atau keunggulan yang dapat diperoleh dari produk yang
akan dibelinya.
Oleh karena itu, suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk
yang lain, salah satunya dari segi kualitas produk yang ditawarkan.Kualitas
produk merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha yang
ditawarkan kepada konsumen. Kualitas dari suatu produk akan mempengaruhi
seorang konsumen dalam menentukan keputusan pembelian, sehingga terkait erat
dengan nilai pelanggan yang akan menghasilkan tingkah laku seorang konsumen
dalam melakukan keputusan pembelian.
2.2.2.3 Persepsi Harga (Price)
Dalam memasarkan suatu produk harga merupakan unsur yang sangat
penting, karena harga merupakan patokan penting jadi dibeli tidaknya suatu
produk oleh konsumen. Penetapan harga sangat penting bagi pengusaha, harga
yang ditetapkan harus sesuai karena akan dapat memeberikan keuntungan (profit)
yang baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Harga adalah jumlah yang
ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luaslagi, harga adalah jumlah semua
nilai yang diberikan oleh pelanggan untukmendapatkan keuntungan dari memiliki
atau menggunakan suatu produk ataujasa (Kotler dan Armstrong, 2008).

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk jika


memungkinkan) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
produk dan pelayanannya (Basu Swastha dan Irawan, 2008). Dari definisi di atas,
26

dapat dikatakan bahwa harga yang dibayar oleh pembeli itu sudah termasuk
pelayanan yang diberikan oleh penjual.Bahkan penjual juga menginginkan
saejumlah keuntungan dari harga tersebut.

2.2.2.4 Persepsi Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program


pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka
mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi dapat digambarkan
lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang
pria berkacamata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan
matanya pada seorang gadis cantik di kejauhan. Tak seorang pun yang tahu apa
yang dilakukan pria tersebut, selain dirinya sendiri. Promosi adalah aktivitas yang
menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya.
(Kotler dan Armstrong, 2008).
Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan
untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan
dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut.Sehingga dapat
disimpulkan mengenai dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan
dengan konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan.Definisi tersebut dapat
mengatakan bahwa dengan mengadakan kegiatan promosi, perusahaan dapat
menyampaikan berbagai informasi kepada konsumen. (Kotler dan Armstrong,
2008).
Dalam menentukan besarnya pengeluaran untuk biaya promosi Koperasi
Perum Bulog Palembang menetapkan biaya promosi berdasarkan perkiraan
manajemen mengenai kemampuan perusahaan apabila keuangan perusahaan besar
maka biaya promosi untuk kegiatan dalam memasarkan produk yang dihasilkan
juga besar dan begitu juga sebaliknya dan dalam melakukan penjualan Koperasi
Perum Bulog Palembang menggunakan metode strategi pemasaran penjualan
sendiri (personal selling).
27

2.2.2.5 Persepsi Aksesbilitas (Ketersediaan Produk)

Menurut Rafiq (2022) ketersediaan produk merupakan hal yang sangat


penting bagi perusahaan jasa agar dapat menjaga pelanggan untuk tetap
melakukan pembelian suatu produk, perusahaan harus menjaga ketersediaan
produk ketika terjadi peningkatan permintaan terhadap produk yang ditawarkan.
Ketersediaan produk adalah suatu faktor yang berkaitan dengan
ketersediaan produk ataupun kemudahan untuk memperoleh produk tersebut, serta
segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pelanggan dalam rangka mengkonsumsi
produk tersebut (Conlin, 2016).
Ketersediaan Produk adalah kiat secara konsisten dan efisien untuk
memberi pelanggan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan dengan
mudah diterima oleh pelanggan (Emiri, 2021).
Berdasarkan beberapa defenisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
ketersediaan produk merupakan hal yang wajib di sediakan oleh sebuah
perusahaan atau bisnis secara konsisten dan terus-menerus untuk mempertahankan
minat membeli konsumen di perusahaan atau bisnis tersebut.

2.2.3 Konsepsi Efektivitas


Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa
jauh taget yang tercapai. Hal tersebut sangat penting perannya di dalam setiap
lembaga dan berguna untuk melihat kemajuan yang dicapai oleh suatu lembaga.
Menurut Sedarmayanti (2006) efektivitas merupakan suatu ukuran yang
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai. Maka efektivitas
merupakan pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Adapun efektivitas yang ada di Rumah Pangan Kita Bulog sebagai berikut :
2.2.3.1 Efektivitas Pembinaan Para Mitra (RPK) Bulog
Dalam rangka menjamin ketersediaan stok pangan yang cukup terutama
beras untuk kebutuhan penyaluran di seluruh wilayah Indonesia dan turut
berperan serta dalam usaha memberdayakan dan mengembangkan kondisi
28

ekonomi sosial masyarakat/lingkungan sekitar, maka Perum Bulog membuka


Program Kemitraan melalui Mitra Kerja Pengadaan (MPK) dalam negeri.
Mitra Kerja Pengadaan (MPK) adalah perusahaan yang berbadan hukum,
badan usaha atau usaha perseorangan dan kelompok tani atau gabungan kelompok
tani (Poktan/Gapoktan) yang memenuhi persyaratan untuk melakukan kerja sama
pengadaan gabah/beras dan Perum Bulog dengan Mitra Kerja Pengadaan
dilaksanakan berdasarkan pada :
1. Komitmen bersama untuk mencapai keberhasilan Kemitraan Pengadaan
Pangan DN sesuai sasaran yang ditentukan.
2. Tujuan bersama memenuhi target Pengadaan Pangan DN sesuai
Instruksi Presiden RI tentang Kebijakan Perberasan Nasional yang
berlaku dan kebijakan pangan lainnya.
3. Berorientasi jangka panjang dalam kurun waktu tertentu disesuaikan
dengan kondisi industry pangan nasional.

Adapun cara bergabung menjadi mitra RPK Bulog yaitu, memiliki lahan
atau outlet penjualan, mengisi formulir pendaftaran, memiliki KTP dan NPWP,
Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), dan melakukan pembelian produk yang
ada di Bulog.

2.2.3.2 Efektivitas Manfaat RPK Bulog


Adapun manfaat atau keuntungan yang didapat jika bergabung dalam
menjadi anggota Rumah Pangan Kita (RPK) yaitu:
1. Gratis biaya pendaftaran dan gratis biaya pengiriman awal ataupun
dalam pembelian dengan jumlah tertentu.
2. Dapat dukungan media promosi oleh Perum Bulog.
3. Dukungan sistem IT untuk pemesana barang dan penjualan.
4. Mendapatkan produk dengan kualitas terbaik tetapi dengan harga yang
bersaing.
5. Modal ringan.
6. Tesedia aplikasi Rumah Pangan Kita (RPK) secara gratis.
7. Gathering sahabat Rumah Pangan Kita.
29

2.2.3.3 Efektivitas Tujuan Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog


Tujuan dari program Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog ini ialah untuk lebih
mendekatkan Perum Bulog dengan masyarakat luas memalui pola kemitraan dan
kerjasama yang setara serta saling menguntungkan bagi masing-masing mira dan
perusahaan. Perum Bulog sebagai distributor dalam penyaluran pangan dari
pemerintah ke masyarakat mendistrubusikan pangan secara merata di seluruh
wilayah sehingga dapat diakses oleh seluruh masyarakat dengan harga yang
terjangkau, sehingga mapu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga mereka.
30

2.3 Model Pendekatan


Berdasarkan latar belakang dan masalah, model pendekatam yang digunakan
dalam penelitian ini adaah diagramatik sebagai berikut :

Program

Rumah Pangan Kita


(RPK)

Persepsi Efektivitas
1. Kualitas Produk 1. Pembinaan para mitra
2. Harga Kebutuhan Pangan
RPK Bulog
3. Aksesibilitas Rumah Tangga
2. Manfaat RPK Bulog
4. Ketersediaan
5. Promosi 3. Tujuan RPK Bulog
6. Brand 4. Keterlaksanaan
Program RPK Bulog

Gambar 1. Diagramatik Persepsi Mitra dan Efektivitas Program Rumah Pangan


Kita (RPK) Perum Bulog Kantor Wilayah Sumselbabel Sebagai
Pemenuhan Kebutuhan Pangan Di Kota Palembang.
31

2.4 Batasan Penelitian dan Operasionalisasi Variabel

1. Responden dalam penelitian ini adalah anggota/mitra yang tergabung di


dalam Program Rumah Pangan Kita (RPK).
2. Bulog adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang
logistik pangan.
3. Koperasi Bulog Palembang adalah tempat untuk pembelian produk pangan
yang ada di Perum Bulog Kanwil Sumselbabel.
4. Program Rumah Pangan Kita (RPK) adalah outlet kecil milik masyarakat
yang merupakan jaringan pemasaran Perum Bulog yang dibina langsung
oleh Perum Bulog serta bertujuan membangkitkan usaha rakyat kecil dan
juga untuk kegiatan stabilisasi harga melalui produk pangan yang
dikeluarkan oleh Perum Bulog.
5. Persepsi anggota menggunakan produk RPK Perum Bulog dalam
pembelian adalah tindakan yang dilakukan oleh masyarakat yang
didasarkan oleh dua alternative pilihan yaitu membeli atau tidak terhadap
produk. Diukur dari kualitas produk, produk, harga aksebilitas,
ketersediaan, promosi, dan brand.
6. Kualitas produk ialah yang dimaksud dengan produk barang yang
dihasilkan dari Perum Bulog yang dikomersilkan melalui koperasi Perum
Bulog.
7. Harga yaitu nilai atau jumlah uang yang ditentukan oleh Perum Bulog
dalam menjual produk pada Program RPK Perum Bulog.
8. Aksebilitas (ketersediaan produk) Menurut Rafiq (2022) ketersediaan
produk merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan jasa agar
dapat menjaga pelanggan untuk tetap melakukan pembelian suatu produk,
perusahaan harus menjaga ketersediaan produk ketika terjadi peningkatan
permintaan terhadap produk yang ditawarkan.
9. Promosi adalah cara yang dilakukan RPK Perum Bulog untuk
memperkenalkan produk yang ada di RPK agar terjual.
32

10. Brand adalah identitas yang diciptakan untuk produk atau jasa tertentu,
yang mencakup nama, logo, desain, dan citra yang dibangun untuk
membedakan produk atau jasa tersebut dari pesaingnya di pasar.
11. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa
jauh target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh lembaga dapat tercapai.
Hal tersebut sangat penting dalam suatu lembaga dan berguna untuk
melihat kemajuan yang dicapai oleh suatu lembaga, diukur melalui
Pembinaan para mitra RPK Bulog, Manfaat RPK Bulog, Tujuan RPK
Bulog, Keterlaksanaan Program RPK Bulog.
12. Pembinaan para mitra RPK Perum Bulog ialah dalam rangka menjamin
ketersediaan stok pangan yang cukup terutama beras untuk kebutuhan
penyaluran di seluruh wilayah Indonesia dan turut berperan serta dalam
usaha memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi sosial
masyarakat/lingkungan sekitar, maka Perum Bulog membuka Program
Kemitraan melalui Mitra Kerja Pengadaan (MPK) dalam negeri.
13. Manfaat RPK Perum Bulog ialah untuk pemenuhan kebutahan pangan,
stabilisasi harga, pengendalian inflasi, pemberdayaan petani, kepastian
pasokan pangan, serta perlindungan sosial.
14. Tujuan dari program Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog ini ialah untuk
lebih mendekatkan Perum Bulog dengan masyarakat luas memalui pola
kemitraan dan kerjasama yang setara serta saling menguntungkan bagi
masing-masing mira dan perusahaan.
15. Keterlaksanaan program RPK Perum Bulog dapat dilihat dari ketersediaan
stok pangan, distribusi yang efisien, stabilisasi harga, kualitas pangan,
serta kepuasan konsumen yang dimana dapat dievaluasi sejauh mana
keterlaksanaan program RPK Perum Bulog sehingga dapat dilakukan
untuk meningkatkan efektivitas program tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan di Perum Bulog Kantor Wilayah


Sumselbabel di Jl. Perintis Kemerdekaan No.1, Duku, Kec. Ilir Timur II, Kota
Palembang dan di Mitra yang tergabung di RPK Perum Bulog. Penentuan lokasi
penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa
di kantor dan mitra tersebut menjalankan program RPK dan memiliki data
terlengkap terkait RPK yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Januari – Maret 2024.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peniliti adalah metode survey. Menurut


Amrin (1995), metode survey merupakan salah satu fasilitas yang digunakan
untuk menyelidiki, mengamati masalah yang dijadikan objek peneliti, dimana
dalam metode ini dikaju sampelnya merupakan suatu bagian populasi dan hasil
penelitian tersebut dapat mewakilkan (representative) dari semua populasi yang
ada serta dapat berlaku pada daerah-daerah lainnya. Menurut Sugiyono (2014),
metode survey merupakan rancangan penelitian yang dilakukan dalam populasi
besar dan populasi kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari responden
yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relative, distribusi dan hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis.

3.3 Metode Penarikan Contoh

Metode penarikan contoh dalam penelitian ini ialah teknik non-probability


sampling ialah merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih secara acak.
Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan
atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Salah
satu teknik pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling).
Dalam (Sukma, 2020) menyatakan definisi sampel acak sederhana (simple
random sampling) adalah cara pengambilan sampel dengan memilih langsung dari

33
34

populasi dan besar peluang setiap anggota populasi untuk menjadi sampel sangat
besar.
Berdasarkan data dari RPK Perum Bulog, populasi berjumlah sebanyak 529,
maka besarnya sampel yang didapat adalah 10% dari 529 yaitu sebanyak 57
sampel untuk menentukan persepsi mitra mengenai program Rumah Pangan Kita
(RPK) dan efektifitas mengenai program Rumah Pangan Kita (RPK) yang ada di
Perum Bulog.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :

3.4.1 Pengamatan

Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap sesuatu yang sedang


dilaksanakan (Mustakim, 2016). Kegiatan ini dilakukan untuk menggali informasi
awal melalui pengamatan mengenai masalah-masalah yang akan dibahas. Dalam
observasi ini, penelitian terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang di
amati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Kegiatan mengamati
ini dilakukan di lapangan yaitu Mitra RPK tergabung.

3.4.2 Wawancara

Menurut Sugiyono (2017) wawancara adalah pertemuan dua orang untuk


bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di kontruksikan
makna dalam suatu topic tertentu. Wawancara juga dapat diartikan sebagai teknik
pengumpulan data apabalia peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau
kecil. Teknik wawancara ini dilakukan dengan cara tanya jawab kepada
masyarakat yang tergabung di Mitra RPK Perum Bulog dan yang tidak tergabung
di RPK Perum Bulog.
35

3.4.3 Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2015) adalah suatu cara yang digunakan untuk


memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan
angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung
penelitian. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudian ditelah.
Kemudian data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi dua jenis
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari
responden dan pengamatan langsung dilokasi penelitian sehubungan dengan
permasalahan yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah sebagai data
pendukung data primer dari literature dan dokumen serta data yang diambil dari
suatu organisasi dengan permasalahan yang ada di lapangan.

3.5 Metode Pengelolahan Dan Analisis Data

Pengolahan data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang


lebih mudah dibaca dan interprestasikan untuk mendapatkan simpulan hasil
evaluasi. Adapun langlah-langkah dalam melakukan proses pengolahan data yang
dilakukan adalah sebagai berikut (Sarwono, 2006).

3.5.1 Pengeditan Data (Editing)

Pengeditan adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan


pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) tidak
memenuhi syarat atau tidak memenuhi kebutuhan. Pengeditan data dilakukan
untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada
data mentah. Pada tahap ini peneliti memeriksa kembali (klasifikasi, keterbacaan,
konsistensi dan kelengkapan data). Tahap ini dilakukan untuk mengoreksi hal-hal
yang belum terjawan atau penyataan-pernyataan yang terlewat oleh responden
sehingga dapat dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau dengan
cara penyisipan (interpolasi) data. Kesalahan data dapat dihilangkan dengan
membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis.
36

3.5.2 Pengkodean (Coding)


Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiap
data termasuk memberikan kategori jenis data yang sama. Kode adalah symbol
tertentu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Kode
yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif berbentuk skor.
Kuantikasi atau tranformasi data menjadi data kuantitatif dapat dilakukan dengan
memberikan skor pada setiap jenis data yang mengikuti kaidah-kaidah dalam
skala pengukuran kegiatan untuk pengkodean terhadap data sehingga dapat
memudahkan untuk analisis data biasanya dilakukan untuk data-data kualitatif
(kuantifikasi). Proses kuantifikasi megikuti prosedur yang berlaku misalnya
dengan menerapkan skala pengukuran nominal dan ordinal pada tahap ini peneliti
melakukan proses pengklasifikasian jawaban responden menurut macam-macam.
Klasifikasi ini dilakukan dengan menandai masing-masing jawaban dengan kode
tertentu dalam bentuk angka.
3.5.3 Tabulasi (Tabulating)

Tabulasi adalah proses penempetan data dalam bentuk tabel dengan cara
membuat tabel yang berisikan data yang sesuai dengan analisis. Tabel yang dibuat
sebaiknya mampu meringkas semua data yang akan dianalisis. Pemisahaan tabel
akan menyulitkan peneliti dalam analisis data. Misalnya seorang penelti akan
melakukan pengukuran terhdapa empat variable yaitu : Usia, Jenis Kelamin,
Pendidikan. Kegiatan untuk membuat tabel data menyajikan data dalam bentuk
tabel untuk memudahkan analisis data maupun pelaporan.
Tabel data dibuat sederhana mungkin sehingga informasi mudah ditangkap
oleh pengguna data maupun bagian analisis data. Pada tahap ini peneliti
merumuskan data kedalam kolom-kolom tabel atau mengelompokan jawaban-
jawaban yang serupa degan teliti dan teratur. Proses ini dilakukan sampai
terwujudnya tabel-tabel yang selanjutnya digunakan analisis data yang diperoleh.
Untuk menjawab tujuan dan rumusan masalah pertama yaitu untuk
mengetahui Persepsi Mitra Tentang Adanya Program Rumah Pangan Kita (RPK)
Perum Bulog Kantor Wilayah Sumselbabel Sebagai Sarana Pemenuhan
37

Kebutuhan Beras Rumah Tangga Di Kota Palembang menggunakan analisis


pendekatan kualitatif, sedangkan rumusan masalah yang kedua yaitu untuk
mengetahui Efektivitas Program RPK Kanwil Sumselbabel Di Kota Palembang
menggunakan analisis pendekatan kualitatif. Akan dianalisis menggunakan
metode perhitungan skala likert.
1. Untuk menghitung persepsi mitra program Rumah Pangan Kita (RPK) Perum
Bulog di Kota Palembang dengan dikategorikan dalam rumus interval sebagai
berikut :
NR = NST – NSR PI = NR : JK
Keterangan :
NR = Nilai Range
NST = Nilai Skor Tertinggi
NSR = Nilai Skor Terendah
PI = Panjang Interval
JIK = Jumlah Interval Kelas
Sehingga :
NST = 6 x 1 x 5 = 30
NSR = 6 x 1 x 1 = 6
JIK = NST : NSR
= 30 : 6
=5
NR = NST – NSR
= 30 – 6
= 24
38

Tabel 3. Nilai Interval Persepsi mitra Program RPK Bulog di Kota


Palembang
No Nilai Interval Persepsi Kriteria
1. 6 ≤ x < 10,8 Tidak Baik
2. 10,9 ≤ x < 15,7 Kurang Baik
3. 15,8 ≤ x 20,6 Cukup Baik
4. 20,7 ≤ x < 25,5 Baik
5. 25,6 ≤ x < 30 Sangat Baik
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2024.

Selanjutnya perhitungan untuk membuat interval pertanyaan adalah sebagai


berikut :
NST = ( Jumlah pertanyaan x Skor Tertinggi )
NSR = ( Jumlah pertanyaan x Skor Terendah )
Sehingga :
NST =1x5=5
NSR = 1 x 1=
JIK = NST : NSR
=5:1
=5
NR = NST – NSR
=5–1
=4
PI = NR : JIK
=4:5
= 0,8
39

Tabel 4. Nilai Interval Persepsi mitra Program RPK Bulog di Kota


Palembang

No Nilai Interval Persepsi Nilai Interval Kriteria


1. 6 ≤ x < 10,8 1 ≤ x < 1,8 Tidak Baik
2. 10,9 ≤ x < 15,7 1,9 ≤ x < 2,7 Kurang Baik
3. 15,8 ≤ x < 20,6 2,8 ≤ x < 4,5 Cukup Baik
4. 20,7 ≤ x < 25,5 3,7 ≤ x < 4,5 Baik
5. 25,6 ≤ x < 30 4,6 ≤ x < 5,4 Sangat Baik
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2024.

2. Untuk mengetahui tingkatan pencapaian responden terhadap efektivitas


program Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog di Kota Palembang dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Menurut Malhotra dalam (McDaniel & Gates, 2013) tingkat kesetujuan
responden terhadap variabel-variabel penelitian yang dipertanyakan dalam
kuisioner penelitian dalam skala likert diklasifikasikan sebagai berikut.

Tabel 5. Kategori dan Skor Nilai Skala Likert Efektivitas Program RPK
Perum Bulog.

No. Kategori Skor


1. Sangat/Selalu/Sangat Positif 5
2. Setuju/Sering/Positif 4
3. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral 3
4. Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 2
5. Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif 1
40

Perhitunga skor menggunakan rumus sebagai berikut :

Skor = T x Pn

Keterangan : T = Jumlah responden yang memilih Pn = Pilihan skor.


Tabel 6. Perhitungan Skor Skala Likert Efektivitas Program RPK
Perum Bulog.

Jawaban T Jumlah Skor


SS A Responden 5xA

S B Responden 4xB
KS C Responden 3xC

TS D Responden 2xD
STS E Responden 1xE

a). Skor Ideal

Skor ideal merupakan skor yang digunakan untuk menghitung skor untuk
menentukan rating skala dari seluruh item digunakan sebagai berikut:

Skor Kriterium = Nilai skala x Jumlah responden

Tabel 7. Skor Kriterium Efektivitas Program RPK Perum Bulog

Rumus Skor Skala


5 x 57 285 SS/SB
4 x 57 228 S/B
3 x 57 171 CS/CB
2 x 57 114 KS/KB
1 x 57 57 TS/TB
41

Skor tertinggi dan terendah dihitung dengan rumus skor tertinggi/terendah


x jumlah responden yaitu 5 x 57 = 285 (skor tertinggi) dan 1 x 57 = 57 (skor
terendah)
TCR= Rata-rata skor X 100
Skor maksimum

Tabel 8. Klasifikasi TCR Efektifitas Program RPK Perum Bulog

No Presentasi Pencapaian Kriteria


1. 85% - 100% Sangat Efektif
2. 66% - 84% Efektif
3. 51% - 65% Cukup Efektif
4. 36% - 50% Kurang Efektif
5. 0% - 35% Tidak Efektif
Sumber : Eko (2017).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Umum PERUM BULOG Kantor Wilayah SUMSELBABEL

Koperasi Bulog Palembang didirikan pada tahun 30 Agustus 1967 Ahmad


Nachromi sebagai ketua, yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1
Palembang Telp. (0711) 712246 Palembang.Koperasi Bulog Palembang tersebut
memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan nomor :
511.3/SIUP/0580/DPMPTSP-PPK/2017, petikan keputusan walikota palembang
dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dengan nomor : 503/IG.R/1863/DPMPTSP-
PPK/2017.
Koperasi Bulog Palembang adalah suatu usaha yang bergerak di bidang
usaha toko, simpan pinjam, cleaning servis, rental/sewa, pendidikan&sosial, tanah
kapling, pengembangan usaha & bisnis dengan tenaga kerja sebanyak 23 orang
yang teridiri dari :

1. 6 orang bagian pengurus.


2. 3 orang bagian pengawas.
3. 2 orang bagian simpan pinjam.
4. 2 orang bagian cleaning servis.
5. 3 orang bagian toko.
6. 1 orang bagian pendidikan & social.
7. 2 orang bagian rental/sewa.
8. 1 orang bagian tanah kapling.
9. 1 orang pengembangan usaha & bisnis.

Koperasi Bulog Sumsel memiliki visi dan misi yaitu :


Visi :
- Terwujudnya pelayanan yang optimal untuk peningkatan kesejahteraan
anggota.

42
43

- Terwujudnya Lembaga Ekonomi dan Sosial yang tangguh yang mampu


memberikan pelayanan prima kepada anggota koperasi dalam
meningkatan pendapatan dan kesejahteraan anggota serta memajukan unit-
unit usaha.
Misi :
- Meningkatkan pelayanan simpan pinjema untuk usaha produktif anggota
koperasi.
- Meningkatkan pelayanan kebutuhan pokok anggota dalam pengembangan
usaha unggulan lokalita.
- Meningkatkan kemitraan dengan pihak lain dalam pengembangan
koperasi.

4.1.2 Identitas Responden

Identitas responden merupakan keterangan yang diperoleh dari responden


untuk memberikan hasil penelitian mengenaik Persepsi Masyarakat Dan
Efektivitas Program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG Kantor
Wilayah SUMSELBABEL Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Beras Rumah Tangga
Di Kota Palembang. Salah satu tujuan dari pengelompokan responden adalah
untuk mengetahui rincian profil responden yang dijadikan sampel penelitian

1. Umur

Umur merupakan salah satu gambaran kemampuan seseorang untuk


bekerja dalam mengelola suatu kegiatan. Menurut Elisabeth (Utari, 2018) usia
adalah umur individu yang terhitung mulai dari saat dilahirkan sampai
berulangtahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Umur responden sangat bevariasi
yakni antara 18 Tahun hingga diatas 36 Tahun. Selanjutnya umur responden
diklasifikasikan menjadi tiga kategori umur yaitu 18-25 Tahun, 26-35 Tahun,
diatas 36 Tahun.
44

Tabel 9. Karakteristik Berdasarkan Umur Responden

No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Presentase (%)


1 18 – 25 3 5,26
2 26 – 35 14 24,56
3 > 36 40 70,18
Jumlah 57 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2024.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa umur responden pada


penelitian ini memiliki range antara 18 tahun - >36 tahun. Pada interval umur >36
tahun memiliki jumlah paling banyak yaitu sebanyak 40 orang dengan presentase
70,18%. Menurut Badan Pusat Statistik (2014), komposisi penduduk Indonesia
menurut kelompok umur terdiri dari penduduk berusia muda (0-14 tahun), usia
produktif (15-64 tahun) dan usia tua (≥65 tahun). Sehingga dapat disimpulkan
responden dalam penelitian ini termasuk dalam usia produktif.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu proses dimana potensi-potensi (kemampuan,
kebiasaan) manusia yang mudah dipengaruhi kebiasaan diarahkan untuk
disempurnakan oleh kebiasaan yang baik, oleh alat (media) yang disusun
sedemikian rupa dan dikelola. Pada penelitian memiliki tiga kategori pendidikan
yaitu pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan
madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah
pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat
(Hafid, et.al. 2014:184). Selanjutnya pendidika menengah merupakan pendidikan
dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menangah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk sekolah
menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan
(SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat
(Hafid, et.al. 2014:184). Serta kategori pendidikan terkahir yaitu merupakan
jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan
45

oleh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka.


Penguruan tinggi merupakan dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah
tinggi, institute, atau universitas. Penguruan tinggi berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Penguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan vokasi
(Hafid, et.al. 2014:184-185).
Tabel 10. Karakteristik Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga
No Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 SMA/SMK 54 94,74
2 S-1 3 5,26
Jumlah 57 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2024.

Pada tabel 10 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden didominasi


pada tingkat pendidikan SMA/SMK yaitu sebanyak 54 orang dengan persentase
94,74%, selanjutnya pada tingkat pendidikan Strata 1 (S-1) sebanyak 3 orang
dengan persentase 5,26%. Menurut (Mosher, 1997), dalam tingkat pendidikan
merupakan salah satu indikator mampu atau tidaknya individu dapat mempunyai
pengetahuan, pola berfikir, keterampilan dan cara baru dalam melakukan kegiatan
usaha sehingga dengan pendidikan lebih tinggi maka hasilnya akan semakin
tinggi.
3. Jumlah Tanggungan Keluarga
Tanggungan keluarga memberi pengaruh dalam upaya meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan dalam suatu rumah tangga.
Tabel 11. Karakteristik Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga

No Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah (Orang) Presentase (%)


1 0–2 39 68,42
2 >3 18 31,58
Jumlah 57 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2024.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah tanggungan keluarga
pada penelitian ini memiliki range antara 0 tahun - >3 orang. Tanggungan
46

keluarga dengan jumlah paling banyak adalah pada interval 0 – 2 orang sebanyak
39 orang dengan presentase 68,42%. Menurut Hidyawati (2017) jumlah
tanggungan keluarga mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian.
Menurut Dwianthony (2016) dalam Arwinsyah (2022) semakin besar jumlah
anggota keluarga maka akan berpengaruh dengan tingkat ekonomi seseorang,
semakin besar anggota keluarga maka akan semakin besar usahanya untuk
meningkatkan taraf hidup atau mencukupi kebutuhan anggota keluarganya.

4. Pendapatan
Pendapatan merupakan sumber untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang
secara langsung maupun tidak langsung. Pada penelitian ini pendapatan memiliki
empat kategori, berdasarkan penggolongannya Badan Pusat Statistik (BPS)
membedakan pendapatan penduduk ke dalam 4 kategori yaitu golongan
pendapatan sangat tinggi adalah jika pendapatan rata-rata lebih dari Rp 3.000.000
per bulan, sedangkan golongan pendapatan tinggi jika pendapatannya rata-rata
antara Rp 2.000.000-Rp 3.000.000, golongan pendapatan sedang jika rata-rata
pendapatannya Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000, serta golongan rendah jika
pendapatan rata-rata dibawah Rp 1.000.000 perbulan.
Tabel 12. Karakteristik Berdasarkan Pendapatan
Jumlah
No Pendapatan Presentase (%)
(Orang)
1 Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 9 15,79
2 > Rp. 3.000.000 48 84,21
Jumlah 57 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2024.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pendapatan responden pada
penelitian ini memiliki range antara Rp. 2.000.000 - > Rp. 3.000.000. Pendapatan
responden paling banyak berada pada interval > Rp. 3.000.000 yaitu sebanyak 48
orang dengan presentase 84,21%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan
responden tergolong tinggi berdasarkan penggolongannya (Badan Pusat Statistik,
2014). Semakin tinggi pendapatan atau penghasilan yang dimiliki semakin selektif
47

dalam menentukan kualitas produk pangan dalam memenuhi kebutuhan pangan


keluarga (Arwinsyah, 2022).

4.1.3 Persepsi Mitra Program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG
Kantor Wilayah SUMSELBABEL Sebagai Pemenuhan Kebutuhan
Beras Rumah Tangga Di Kota Palembang

Penelitian ini menggunakan kusioner sebagai instrument untuk


mendapatkan data penelitian. Kusioner tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
Persepsi Anggota Terhadap Program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM
BULOG. Kusioner diberikan kepada 57 responden. Dimana jawaban responden
cukup beragam. Pada pertanyaan pertama (Apakah produk beras yang ada RPK
PERUM BULOG memiliki kualitas yang baik?) dengan skor 5 sebanyak 31
responden, skor 4 sebanyak 26 Respoden, skor 3, skor 2 dan 1 tidak ada yang
memilih. Pada pertanyaan kedua (Apakah produk beras di RPK PERUM BULOG
memiliki harga yang lebih murah dibandingkan produk serupa?) dengan skor 5
sebanyak 21 responden, skor 4 sebanyak 31 Respoden, skor 3 sebanyak 5
responden, skor 2 dan 1 tidak ada yang memilih. Pada pertanyaan ketiga (Apakah
produk RPK PERUM BULOG mudah untuk ditemukan terutama produk beras?)
dengan skor 5 sebanyak 21 responden, skor 4 sebanyak 24 Respoden, skor 3
sebanyak 12 responden, skor 2 dan 1 tidak ada yang memilih. Pada pertanyaan
keempat (Apakah harga sesuai dengan kualitas yang diberikan oleh Apakah harga
sesuai dengan kualitas yang diberikan oleh RPK PERUM BULOG?) dengan skor
5 sebanyak 32 responden, skor 4 sebanyak 23 Respoden, skor 3 sebanyak 2
responden, skor 2 dan 1 tidak ada yang memilih. Pada pertanyaan kelima (Apakah
produk beras di RPK PERUM BULOG memiliki promosi dan pemasaran yang
baik?) dengan skor 5 sebanyak 26 responden, skor 4 sebanyak 31 Respoden, skor
3, skor 2 dan 1 tidak ada yang memilih. Pada pertanyaan keenam (Produk
BULOG merupakan brand yang terkenal?) dengan skor 5 sebanyak 15 responden,
skor 4 sebanyak 29 Respoden, skor 3 sebanyak 13 responden, skor 2 dan 1 tidak
ada yang memilih.
48

Adapun hasil penelitian Persepsi Anggota Terhadap Program Rumah


Pangan Kita (RPK) Perum Bulog dapat ditampilkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 13. Skor Penilaian Persepsi Mitra Terhadap Program Rumah


Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG Kantor Wilayah
SUMSELBABEL Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Beras
Rumah Tangga Di Kota Palembang

No Pernyataan Skor Keterangan

1 Kualitas Produk 4,54 Baik


2 Harga 4,28 Baik
3 Aksesibilitas 4,16 Baik
4 Ketersediaan 4,53 Baik
5 Promosi 4,46 Baik
6 Brand 4,04 Baik
Jumlah 26,00 Sangat Baik
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2024.

Dapat dilihat pada tabel 13 diatas bahwa pada penelitian ini persepsi
Anggota memiliki skor sebesar 26,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa Persepsi
Masyarakat Terhadap Program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG
ialah sangat baik. Adapun untuk lebih jelasnya untuk skor setiap peryantaan dapat
dilihat dibawah ini :
1. Persepsi Mitra RPK Perum Bulog Terhadap Kualitas Produk
Faktor kualitas produk dapat menentukan sebuah persepsi anggota tentang
program RPK Perum Bulog dalam menggunakan produk RPK Perum Bulog
dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Bisa dilihat pada tabel berikut:
49

Tabel 14. Persepsi Terhadap Mitra RPK berdasarkan Kualitas Produk

Alternatif Persentase
No Skor Jumlah Responden
Jawaban (%)
1 Sangat Setuju 5 31 54%
2 Setuju 4 26 46%
3 Kurang Setuju 3 0 0%
4 Tidak Setuju 2 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Total 57 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2024.
Berdasarkan tabel diatas, rata-rata responden sangat setuju dengan kualitas
produk yang ada di RPK Perum Bulog. Menurut Gunawan (2022) menyatakan
bahwa kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam memenuhi
keinginan pelanggan tersebut diantarnya keawetan produk, keandalan produk,
kemudahan pemakaian serta atribut bernilai lainnya.

2. Persepsi Mitra RPK Perum Bulog Terhadap Harga


Menurut (Lubalu, 2018), harga memiliki peranan yang sangat penting dalam
mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk, sehingga sangat
menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk. Kesuksesan dalam penetapan
harga merupakan elemen kunci dalam bauran pemasaran. Harga merupakan unsur
bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat.
Harga dapat menjadi alat yang menjadi kompetitif dalam bersaing.

Tabel 15. Persepsi Terhadap Mitra RPK berdasarkan Harga Produk


Alternatif Persentase
No Skor Jumlah Responden
Jawaban (%)
1 Sangat Setuju 5 21 37%
2 Setuju 4 31 54%
3 Kurang Setuju 3 5 9%
4 Tidak Setuju 2 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Total 57 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2024.
50

Berdasarkan tabel diatas, rata-rata setuju dengan harga produk yang ada RPK
Perum Bulog. Adanya pengaruh yang signifikan tersebut dipengaruhi oleh harga
yang dipatok oleh Perum bulog secara rasional dan sepdan dengan manfaat
produk yang diberikan karena telah mengategorikan harga menjadi tiga bagian
seperti harga untuk mitra RPK, harga konsumen, dan harga eceran tertinggi yang
disesuaikan dengan harga dipasaran sehingga dapat mempengaruhi keputusan
masyarakat dalam membeli suatu produk (Muh. Arwinsyah, 2022).
3. Persepsi Mitra RPK Perum Bulog Terhadap Aksesibilitas
Faktor aksebilitas atau kemudahan dalam memperoleh produk dapat
menentukan sebuah persepsi mitra tentang program RPK Perum Bulog terhadap
keputusan masyarakat dalam menggunakan produk RPK Bulog dalam memenuhi
kebutuhan pangan rumah tangga, sehingga konsumen dimudahkan dalam
memperoleh barang yang diinginkan. Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilihat
tabel berikut ini :
Tabel 16. Persepsi Mitra RPK Perum Bulog Terhadap Aksesibilitas

Alternatif Persentase
No Jawaban Skor Jumlah Responden (%)
1 Sangat Setuju 5 21 37%
2 Setuju 4 23 40%
3 Kurang Setuju 3 12 21%
4 Tidak Setuju 2 1 2%
5 Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Total 57 100%
Sumber : Hasil olah data primer, 2024.

Berdasarkan pada tabel diatas, rata-rata setuju dengan aksebilitas yang ada di
RPK Perum Bulog, karena dipengaruhi karena produk RPK BULOG juga bisa
dibeli secara daring di platform belanja online sehingga masyarakat tidak perlu
lagi kesusahan ke toko terdekat untuk membeli produk RPK BULOG hal ini dapat
mempermudah masyarakat dalam membeli produk RPK BULOG tetapi dilain sisi
harga yang ditawarkan mengikuti harga eceran tertinggi atau harga sesuai pasar
tidak berdasarkan kategori harga RPK dan harga konsumen.
51

4. Persepsi Mitra RPK Perum Bulog Terhadap Ketersedian Produk

Faktor ketersediaan produk dapat menentukan sebuah persepsi masyarakat


tentang program RPK Perum Bulog terhadap keputusan masyarakat dalam
menggunakan produk RPK Perum Bulog dalam memenuhi kebutuhan pangan
rumah tangga. Ketersediaan dalam pengertian disini diartikan sebagai
kelengkapan produk yang tersedia untuk dijual kepada konsumen. Kelengkapan
produk yang ditawarkan (variety) inilah yang juga dapat mempengaruhi minat
beli konsumen dalam pengambilan sebuah keputusan. Untuk mengetahui hal
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 17. Persepsi Mitra Terhadap Ketersediaan Produk

Alternatif Persentase
No Jawaban Skor Jumlah Responden (%)
1 Sangat Setuju 5 32 54.39%
2 Setuju 4 23 45.61%
0%
3 Kurang Setuju 3 2
4 Tidak Setuju 2 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
100%
Total 57
Sumber : Hasil olah data primer, 2024.

Berdasarkan tabel diatas, rata-rata sangat setuju demgam ketersediaan


barang yang ada Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog. Hal ini didasari
karena masyarakat lebih mementingkan faktor lainnya dibandingkan dengan
faktor ketersediaan atau kelengkapan produk, sehingga dalam hal ini faktor
ketersediaan atau kelengkapan produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan masyarakat menggunakan produk RPK sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga.

Adapun hasil dalam penelitian ini menolak pendapat dari (Ansari, 2015)
yang menyatakan bahwa kelengkapan produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian, dan juga pendapat (Panjaitan, 2018) tentang
variabel kelengkapan produk dan harga secara bersama-sama (simultan)
52

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada


Pondok Indah Pasar Buah. Tetapi hasil penelitian ini juga mendukung pendapat
dari (Korowa et al., 2018) yang menyatakan bahwa faktor kelengkapan produk
tidak berpengaruh positif terhadap pembelian ulang konsumen di Freshmart Bahu
Manado.

5. Persepsi Mitra RPK Perum Bulog Terhadap Promosi


Promosi merupakan cara suatu perusahaan atau penjual dalam
memperkenalan produk yang dijualnya dengan berbagai cara seperti
memperberlakuan diskon dan lainnya. Pengaruh promosi erta kaitannya dengan
keputusan konsumen dalam mementukan produk apa saja yang diinginkan dari
penjual tersebut, semakin besar promosi yang dilakukan semakin tinggi minat beli
konsumen terhadap suatu produk tersebut. Faktor promosi dapat menentukan
sebuah persepsi anggota tentang program RPK Bulog terhdapa masyarakat dalam
menggunakan produk RPK Bulog dalam memenuhi kebutuahn pangan rumah
tangga. Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 18. Persepsi Mitra RPK Terhadap Promosi

No Alternatif Jawaban Skor Jumlah Responden Persentase (%)


1 Sangat Setuju 5 26 46%
2 Setuju 4 31 54%
3 Kurang Setuju 3 0 0%
4 Tidak Setuju 2 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Total 57 100%
Sumber : Hasil olah data primer, 2024.

Berdasarkan tabel diatas, dilihat rata-rata setuju dengan promosi yang ada di
RPK Perum Bulog. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel promosi
berpengaruh terhadap keputusan masyarakat menggunakan produk RPK sebagai
sarana pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga. Pegaruh tersebut didasari oleh
Perum BULOG yang melakukan promosi hampir tiap bulan dengan mengadakan
pasar murah kepada para masyarakat, selanjutnya adanya bundling pilihan paket
yang disediakan juga menjadi sarana promosi yang penjualan produk RPK ke
53

masyarakat luas, pilihan paket bundling tersebut bisa didapatkan melalui gerai
penjualan online ipangandotcom diberbagai platform belanja online yang dikelola
langsung oleh Perum BULOG, selain daripada itu Perum BULOG juga
bekerjasama dengan beberapa perusahaan seperti ASABRI, Grab dan lainnya
dalam hal pengembangan jaringan rumah pangan kita dalam memenuhi kebutuhan
pangan sehari- hari.
6. Persepsi Mitra RPK Terhadap Brand

Brand merupakan hak paten terhadap merek yang dimiliki oleh seorang
penjual terhadap produk yang dijualkan, pengaruh brand juga memiliki porsi
tersendiri dari para konsumen dalam menentukan sebuah keputusan untuk
membeli/menggunakan produk yang diinginkan, semakin terkenal brand yang
dimiliki semakin banyak pula konsumen yang mengenal produk tersebut. Faktor
brand dapat menentukan sebuah persepsi masyarakat tentang program RPK
BULOG terhadap keputusan masyarakat dalam menggunakan produk RPK
BULOG dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.Untuk mengetahui hal
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 19. Persepsi Mitra RPK Terhadap Brand

Alternatif Persentase
No Jawaban Skor Jumlah Responden (%)
1 Sangat Setuju 5 15 26%
2 Setuju 4 29 51%
3 Kurang Setuju 3 13 23%
4 Tidak Setuju 2 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Total 57 100%
Sumber : Hasil olah data primer, 2024.

Berdasarkan pada tabel diatas, rata-rata setuju dengan brand RPK Perum
Bulog. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel brand berpengaruh terhadap
keputusan masyarakat menggunakan produk RPK sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan pangan rumah tangga. Hal tersebut dipengaruhi oleh Perum BULOG
yang mengambil kata “Kita” menjadi branding produk RPK seperti Beras Kita,
54

Minyak Goreng Kita, Manis Kita, Daging Kita, Bakso Kita, dll. Selain daripada
itu pengaruh nama Perum BULOG juga menjadi dasar masyarakat memutuskan
memilih produk RPK dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.

4.1.4 Efektivitas Program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG


Kantor Wilayah SUMSELBABEL Sebagai Pemenuhan Kebutuhan
Beras Rumah Tangga Di Kota Palembang

Pengukuran Efektivitas Program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM


BULOG dengan skor rata-rata berdasarkan 4 indikator Pembinaan Para Mitra RPK
PERUM BULOG, Tujuan RPK PERUM BULOG, Manfaat RPK PERUM
BULOG dan Keterlaksanaan Program RPK PERUM BULOG dengan 1 pertanyaan
setiap indikator. Berikut hasil pengukuran Efektifitas Program Rumah Pangan Kita
(RPK) Perum BULOG dapat dilihat pada Tabel 20 berikut:
Tabel 20. Skor Penilaian Efektivitas Program Rumah Pangan Kita
(RPK) PERUM BULOG Kantor Wilayah SUMSELBABEL
Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Beras Rumah Tangga Di
Kota Palembang

No Indikator Skor Rata-rata TCR (%) Kriteria


1 Pembinaan Para Mitra
4,66 93,4 Sangat Efektif
RPK PERUM BULOG
2 Tujuan RPK PERUM
4,38 87,6 Sangat Efektif
BULOG
3 Manfaat RPK PERUM
3,85 77 Efektif
BULOG
4 Keterlaksanaan Program
4,59 91,8 Sangat Efektif
RPK PERUM BULOG
Jumlah 17,50 87,5 Sangat Efektif
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2024.

Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa Efektivitas Program Rumah


Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG secara keseluruhan mendapatkan skor rata-
rata 17,50 dengan capaian TCR sebesar 88%. Hal ini menunjukan bahwa
55

Efektivitas Program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG sangat efektif.
Adapun untuk lebih jelasnya untuk skor setiap peryantaan dapat dilihat pada pada
tabel dibawah ini :

1. Pembinaan para mitra RPK Perum Bulog


Program RPK Perum Bulog terdiri dari masyarakat yang tergabung dalam
mitra RPK Perum Bulog yang sebagai perpanjangan tangan Perum Bulog dalam
memperluas jangkauan pasar pemerintah untuk menjual produk-produk pangan
Bulog kepada masyarakat luas. Adapun program pembinaan yang diniai yaitu
rajinnya Perum Bulog melakukan kunjungan kepada para mitra RPK Perum
Bulog sebagai bentuk peniliaian dari segi kepuasaan pelanggan dan repeat order
yang dilakukan, dan pelaksanaan gathering yang diadakan setiap satu tahun
sekali. Dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 21. Efektivitas Pembinaan Para Mitra RPK Perum Bulog
Alternatif
No Skor Jumlah Responden Persentase (%)
Jawaban
1 Sangat Setuju 5 19 33%
2 Setuju 4 38 67%
3 Kurang Setuju 3 0 0%
4 Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak
5 Setuju 1 0 0%
Total 57 100%
Sumber : Hasil olah data primer, 2024.
Berdasarkan tabel diatas, rata-rata responden mengatakan setuju dengn
Perum Bulog yang membina dengan baik para Mitra RPK, hal ini ditandai dengan
adanya kunjungan atau survey tiga bulan berturut-turut dalam setahun dimana
sebagai bentuk penilian dari segi kepuasaan pelanggan dan repeat order yang
dilakukan dan melaksanakan kegiatan gathering yang dilakukan oleh Perum
Bulog terhadap mitra yang tergabung di RPK. Hal tersebut ditandai dengan
sebagian besar responden mengatakan setuju Perum Bulog yang membina dengan
baik para Mitra RPK Perum Bulog.
56

2. Tujuan RPK Perum Bulog


Hadirnya Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog ialah bentuk kepedulian
Perum Bulog kepada masyarakat yang ingin berwirausaha produk pangan yang
langsung dibawah naungan Perum Bulog. Tujuan program ini yaitu
menumbuhkan jiawa entrepreneurship dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
dengan ikut tergabung dalam Mitra/sahabat RPK. Berikut tabel responden tujuan
RPK Perum Bulog.
Tabel 22. Efektivitas tujuan RPK Perum Bulog
Alternatif
No Skor Jumlah Responden Persentase (%)
Jawaban
1 Sangat Setuju 5 22 39%
2 Setuju 4 35 61%
3 Kurang Setuju 3 0 0%
4 Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak
5 Setuju 1 0 0%
Total 57 100%
Sumber : Hasil olah data primer, 2024.
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan setuju
tentang para mitra RPK Perum Bulog memiliki jiwa intrepreneurship dan
perekonomianya meningkat setelah mengikuti Program RPK Perum Bulog hal
tersebut dilatarbelakangi dengan kelengkapan jenis variasi produk dari RPK
sehingga para konsumen dengan bebas membeli produk pangan di Mitra RPK
oleh karenannya perekonomian mitra meningkat dari sebelumnya.

3. Manfaat RPK Perum Bulog


Manfaat hadirnya RPK Perum Bulog yaitu dapat menstabilisasi harga
pangan, dengan cara membina para mitra/sahabat RPK Perum Bulog sebagai
perpanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan produk-produk pangan
BULOG ke konsumen dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut
tabel responden manfaat RPK Perum Bulog.
57

Tabel 23. Efektivitas Manfaat RPK Perum Bulog


Alternatif
No Jawaban Skor Jumlah Responden Persentase (%)
1 Sangat Setuju 5 9 16%
2 Setuju 4 32 56%
3 Kurang Setuju 3 16 28%
4 Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak
5 Setuju 1 0 0%
Total 57 100%
Sumber : Hasil olah data primer, 2024.
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar responden mengatakan setuju
bahwa manfaat hadirnya RPK Perum Bulog yaitu dapat menstabilisasi harga
pangan, dengan cara membina para Mitra RPK, hal ini didasari oleh penetapan
harga yang dilakukan Perum Bulog harus sesuai dengan kategori yang telah
dibuat sebelumnya seperti Harga RPK, Harga Konsumen, dan Harga Eceran
Tertinggi (HET). Sehingga hal tersebut dapat membuat saling untung antara Mitra
RPK dan Konsumen, untuk mitra RPK untung dari sisi mereka mendapatkan
produk dari harga RPK dan konsumen, untuk mitra RPK untung dari sisi mereka
mendapatkan produk dari harga RPK dan dapat dijualkan kembali dengan harga
konsumen atau harga eceran tertinggi (HET), sedangkan untuk konsumen mereka
dapat harga sesuai dengan harga yang berada dipasaran.

4. Keterlaksanaan Program RPK Perum Bulog


Keterlaksanaan program RPK Perum Bulog dapat dinilai jika program RPK
Perum Bulog telah menyediakan produk yang murah dan sehat guna mewujudkan
akses pangan pokok kepada masyarakat melalui Mitra RPK Perum Bulog. Berikut
tabel responden terhadap keterlaksanaan program RPK Perum Bulog.
58

Tabel 24. Efektivitas Keterlaksanaan Program RPK Perum Bulog


Alternatif
No Skor Jumlah Responden Persentase (%)
Jawaban
1 Sangat Setuju 5 34 60%
2 Setuju 4 23 40%
3 Kurang Setuju 3 0 0%
4 Tidak Setuju 2 0 0%
Sangat Tidak
5 Setuju 1 0 0%
Total 57 100%
Sumber : Hasil olah data primer, 2024.
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan sangat
setuju tentang program RPK Perum Bulog telah menyediakan produk yang murah
dan sehat guna mewujudkan akses pangan pokok kepada masyarakat melalui
Mitra RPK Perum Bulog hal tersebut didasari oleh manfaat dan tujuan dari
program tersebut yaitu : lebih dekat kepada masyarakat serta menyediakan pangan
yang mudah dijangkau, berkualitas, beragam dan murah. Oleh karena itu
masyarakat terbantu dengan adanya program tersebut dalam memenuhi kebutuhan
pangan keluarga.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Persepsi Mitra Program Rumah Pangan Kita (RPK) Perum BULOG
Kantor Wilayah SUMSELBABEL Sebagai Pemenuhan Kebutuhan
Beras Rumah Tangga Di Kota Palembang

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Mitra Terhadap Program


Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog ialah sangat baik. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa pertayaan yang diberikan kepada responden, dimana pada
pernyataan pertama persepsi mitra mengenai kualitas produk mendapatkan skor
sebesar 4,54. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi mitra terhadap kualitas produk
pada Program Rumah Pangan Kita (RPK) Perum BULOG adalah baik. Karena
Beras kita lebih pulen jika sudah diolah dan harga lebih mahal karena kualitas
yang diberikan baik jika dikonsumsi. Sejalan dengan penelitian Hanani, dkk
(2023) bahwa kualitas beras yang baik akan lebih banyak disukai oleh konsumen
59

karena berkaitan dengan keamanan pangan dan dapat menjadi daya beli bagi
konsumen untuk terus membeli “Beras Kita” karena sudah terjamin kualitasnya.
Pada pernyataan kedua mengenai harga mendapatkan skor 4,28. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap harga beras Program Rumah
Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG adalah baik. Hal ini dikarenakan harga
beras BULOG telah sesuai dengan harapan masyarakat seperti keterjangkauan
harga, kesesuaian harga dan kesesuaian kebutuhan konsumen. Tetapi harga yang
diberikan untuk mitra/anggota yang tergabung di RPK Perum Bulog berbeda
dengan yang tidak tergabung di mitra/anggota RPK Perum Bulog, seperti harga
beras yang bergabung menjadi mitra di RPK Perum Bulog mendapatkan harga RP
69.000/5kg sedangkan yang tidak bergabung di mitra RPK Perum Bulog
mendapatkan harga Rp 73.000/5kg. Sejalan dengan Hafna (2021) yang
menyatakan bahwa dengan adanya penetapan harga, pelanggan akan selektif
dalam memilih produk BULOG yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Pada pernyataan ketiga mengenai aksesbilitas atau kemudahan dalam
mencari produk mendapatkan skor sebesar 4,16. Hal ini menunjukkan bahwa
persepsi mitra terhadap aksesbilitas produk beras pada Program Rumah Pangan
Kita (RPK) PERUM BULOG baik. Aksesibilitas atau kemudahan dalam
memperoleh produk dapat menentukan sebuah persepsi masyarakat tentang
program RPK BULOG dan menggunakan produk RPK BULOG dalam memenuhi
kebutuhan pangan rumah tangga (Arwinsyah, 2022).
Selanjutnya pada pernyataan keempat mengenai kesesuaian harga dengan
kualitas produk mendapatkan skor sebesar 4,53. Hal ini menunjukkan bahwa
persepsi mitra terhadap kesesuaian harga dengan kualitas produk pada Program
Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG baik. Melalui Program Rumah
Pangan Kita (RPK) mitra dapat mendapatkan produk dengan harga yang cukup
terjangkau dengan kualitas yang baik. Karena harga produk pada Program Rumah
Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu
harga untuk mitra RPK, harga untuk konsumen, dan harga eceran tertinggi yang
disesuaikan dengan harga dipasaran.
60

Pada pernyataan kelima mengenai promosi mendapatkan skor sebesar 4,46.


Hal ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap promosi pada Program
Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG baik. Promosi yang dilakukan oleh
PERUM BULOG dilakukan hampir setiap bulan dengan mengadakan pasar
murah kepada masyarakat. Sarana promosi penjualan produk RPK dilakukan
melalui gerai penjualan online ipangandotcom dan berbagai platfrom belanja
online yang dikelola langsung oleh PERUM BULOG.
Pada pernyataan keenam mengenai Brand mendapatkan skor sebesar 4,04.
Hal ini menunjukkan bahwa persepsi mitrat terhadap brand pada Program Rumah
Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG baik. Hal ini dikarenkan penggunaan kata
yang digunakan oleh PERUM BULOG mudah diingat oleh masyarakat. Setiap
produk dari PERUM BULOG menggunakan kata “Kita”, hal tersebut menjadi
branding dari produk Rumah Pangan Kita (RPK) seperti Beras Kita, Minyak
Goreng Kita, Manis Kita, Bakso Kita, Daging Kita, dan lain sebaginya.

4.2.2 Efektifitas Program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG


Kantor Wilayah SUMSELBABEL Sebagai Pemenuhan Kebutuhan
Beras Rumah Tangga Di Kota Palembang

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran tentang


seberapa jauh target telah tercapai. Berdasarkan pengertian diatas, bahwa sesuatu
dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dengan tepat dan berhasil,
maka sesuatu itu sudah berjalan dengan efektif dan efisien, artinya informasi
tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat (Pagau., dkk, 2018). Dalam
menentukan suatu efektivitas dalam sebuah program yang telah dijalankan mesti
adanya indicator keberhasilan program tersebut. Sama halnya dengan Program
RPK yang dijalankan oleh PERUM BULOG, adapun indikator yang peneliti
susun untuk menentukan efektivitas pada program tersebut diantaranya sebagai
berikut:

1. Pembinaan Para Mitra RPK BULOG


Berdasarkan hasil penelitian capaian TCR pada indikator Pembinaan Para
Mitra RPK BULOG mendapat nilai sebesar 93,4%. Hal ini menunjukkan bahwa
61

Pembinaan Para Mitra RPK BULOG sangat efektif. Program RPK BULOG ini
terdiri dari masyarakat yang tergabung dalam Mitra RPK BULOG dalam
memperluas jangkauan pasar pemerintah untuk menjual produk-produk pangan
BULOG kepada masyarakat luas. Adapun program pembinaan yang dinilai yaitu
Perum BULOG melakukan kunjungan kepada para anggota RPK sebagai bentuk
penilaian dari segi kepuasan pelanggan dan repeat order yang dilakukan, dan
pelaksanaan gathering yang diadakan setiap tahun sekali, pelaksanaan gathering
ini dilaksanakan untuk memperat silahturahmi antar staff di Perum Bulog kepada
mitra RPK Perum Bulog serta memberikan penghargaan kepada mitra yang
bergabung di RPK Perum Bulog atas pencapaian atau kontribusi khusus yang
dilakukan oleh mitra RPK Perum Bulog dalam mendukung misi dan tujuan Bulog,
seperti peningkatan akses pangan untuk masyarakat atau partisipasi dalam
program-program kesejahteraan pangan.

2. Tujuan RPK BULOG


Berdasarkan hasil penelitian capaian TCR pada indikator Tujuan RPK
BULOG mendapat nilai sebesar 87,6%. Hal ini menunjukkan bahwa Tujuan RPK
BULOG sangat efektif. Hadirnya RPK BULOG adalah sebagai bentuk kepedulian
Perum BULOG kepada masyarakat. Para Mitra RPK BULOG perekonomianya
meningkat setelah mengikuti Program RPK hal tersebut dilatarbelakangi dengan
kelengkapan jenis variasi produk dari RPK sehingga para konsumen dengan bebas
membeli produk pangan di Mitra RPK oleh karenanya perekonomian mitra
meningkat dari sebelumnya. Tujuan dari program ini yaitu diharapkan dapat
menjadi pasar alternatif yang mendekatkan produsen dengan konsumen dengan
Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan untuk produknya, serta menjaga
jumlah pasokan kebutuhan pangan pokok dimasayarakat (Nisa, 2020).

3. Manfaat RPK BULOG


Berdasarkan hasil penelitian capaian TCR pada indikator Manfaat RPK
BULOG mendapat nilai sebesar 77%. Hal ini menunjukkan bahwa Manfaat RPK
BULOG di Kota Palembang efektif. Manfaat hadirnya RPK BULOG yaitu
62

menstabilitasi harga pangan, dengan cara membina para Mitra RPK, hal ini
didasari oleh penetapan harga yang dilakukan Perum BULOG harus sesuai
dengan kategori yang telah dibuat sebelumnya seperti Harga RPK, Harga
Konsumen, dan Harga Eceran Tertinggi (HTE).

4. Keterlaksanaan Program RPK BULOG


Berdasarkan hasil penelitian capaian TCR pada indikator Keterlaksanaan
Program RPK BULOG mendapat nilai sebesar 91,8%. Hal ini menunjukkan
bahwa Keterlaksanaan Program RPK BULOG sangat efektif. Program RPK
BULOG telah menyediakan produk yang murah dan sehat guna mewujudkan
akses pangan pokok kepada masyarakat melalui Mitra RPK BULOG hal tersebut
didasari oleh manfaat dan tujuan dari program tersebut yaitu lebih dekat kepada
masyarakat, memotong rantai pasok, serta menyediakan pangan yang mudah
dijangkau, berkualitas, beragam dan murah. Oleh karena itu masyarakat sangat
terbantu dengan adanya program tersebut dalam memenuhi kebutuhan pangan
keluarganya.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Persepsi Mitra terhadap program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG
Kantor Wilayah SUMSELBABEL Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Beras
Rumah Tangga di Kota Palembang berkategorikan sangat baik dengan skor
kriteria 26,00 dikarenakan kualitas beras Bulog sudah terjamin, keterjangkuan
harga beras Bulog ,dan produk beras juga mudah untuk ditemukan.
2. Efektivitas Program Rumah Pangan Kita (RPK) PERUM BULOG Kantor
Wilayah SUMSELBABEL Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Beras Rumah
Tangga di Kota Palembang sangat efektif dengan total keseluruhan
mendapatkan skor rata-rata sebesar 17,50 dan capaian TCR sebesar 87,5%.

SARAN :

Program Rumah Pangan Kita (RPK) Perum Bulog ini sudah sangat
membantu dalam perekonomian masyarakat tetapi untuk kedepannya lebih
diperbaiki dalam hal data anggota yang aktif dengan yang sudah tidak aktif lagi
dan untuk anggota RPK yang sudah lama aktif lebih baik dibuatkan merek
bahwasanya toko tersebut tergabung didalam program RPK di Perum Bulog
supaya masyarakat makin lebih tau dengan program yang di Perum Bulog
tersebut.

63
DAFTAR PUSTAKA

Alfizar muzaki, M. 2017. Pengaruh Endorse, Harga dan Brand Equity terhadap
Keputusan Pembelian Produk Minuman Berenergi. Jurnal Ilmu Dan
Riset Manajemen, 6.

Ansari. 2015. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keptusan pembelian


konsumen ponsel merek Samsung. Jurnal Keuangan Dan Bisnis, 7(3),
227-242.

Arwiansyah, Muh. (2022). Persepsi Masyarakat dan Efektivitas Program Rumah


Pangan (RPK) BULOG Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Pangan
Rumah Tangga Di Kota Makasar. Skripsi Program Studi Agribisnis
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Hasanuddin.

Bachtiar, 2020. Tantangan dan Peran BULOG di Era Industri 4.0. Pangan.

Badan Pusat Statistik (2014). komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok


umur 2014. Badan Pusat Statistik.

Basu Swastha dan Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja
grafindo Persada.

Bulog. 2016. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2016 tentangPenugasan kepada


Perusahaan Umum (Perum) Bulog dalam Rangka Ketahanan Pangan
Nasional. https://jdih.bpkp.go.id/pencarian/2770/detail.

Conlin, S. T., & M. J. H. 2016. Demand Estimation Under Incomplete Produk


Availability. American Marketing Association, 73(5), 86–98.

Emiri, D. (2021). Analisis Pengaruh Citra Merek, Ketersediaan Produk, Harga,


Dan Jangkauan Terhadap Perpindahan Merek (Studi Kasus pada
Pengguna Kartu Pra Bayar Simpati di Kota Semarang). Jurnal
Repobed Undip, 1(1), 63–79.

Faradina, Triska. (2007). Gambaran Persepi Supir Bajaj Daerah Pangkalan Blok
M Plaza Terhadap Keselamatan Berkendara di Jalan Raya Tahun 2007.
Skripsi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Gunawan, Didik. (2022). Keputusan Pembelian Konsumen Marketplace Shopee


Berbasis Social Media Marketing. Padang: PT Inovasi Pratama
Internasional.

Hafid, A., & dkk. (2014). Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

64
65

Hafna, Shabira Soufie, 2019. Pengaruh Harga, Promosi, Kualitas Layanan


Terhadap Kepuasaan Pelanggan RPK (Rumah Pangan Kita) Perum
BULOG Kanwil Jatim.

Hanani, F., Nuriah, Y., & Mirza, A.S. 2023. Pengaruh Citra Merek, Harga,
Kualitas dan Kemasan Beras Kita Terhadap Minat Beli Ulang Masyarakat
Surabaya. Jurnal Pertanian Agros. 25 (3). 3131-3136.
http://dx.doi.org/10.37159/ jpa.v25i3.3387

Haniah, A. 2021. Hubungan antar Persepsi Efektivitas Organisasi dengan Persepsi


Keberhasilan Program (Studi Kasus : Gapokan Lestari, Desa
Bulakpacing, Kecamatan dukuhwaru, Kabupaten Tegal). Jurnal Sains
Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 5(5), 647-658,
https://doi.org/10.29244/jskpm.v5i5.879

Hidyawati, N. (2017). Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian


Lemang “BATOK” (Studi Kasus :Pusat Jajanan dan Makanan Kota
Tebing Tinggi). Skripsi Publikasi Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.

Illiyani Maulida, Mulyani Lilis dan Widodo YB. (2017). Dari Petani Lokal ke
pasar Global “Model Usaha Tani Beras Organiak di Tasik Malaya dan
Boyolali”. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Intan, Setiwoyati Indah. (2022). Efektvitas Program E-Warung Terhadap Upaya


Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi
Islam (studi pada Desa Sri Purnomo Kecamatan Kalirejo Kabaputen
Lampung Tengah).

Khairulya. (2018). Commericial Market Development Of Bulog (Indonesia


Logistik Bureau) Through Small-Retail Business Based On
Community Service (RPK/ Rumah Pangan Kita). Internasional
Journal of Advanced Research. https.//doi.org/10.21474/ijar01/7409.

Korowa, E., Sumayku, S., & Asaloei, S. (2018). Pengaruh Kelengkapan Produk
Dan Harga Terhadap Pembelian Ulang Konsumen (Studi Kasus
Freshmart Bahu Manado). Jurnal Administrasi Bisnis, 6(003), 269322.
https://doi.org/10.35797/jab.6.003.2018.20282.

Kotler Philip dan Lane Kevin Keller. (2016). Manajemen Pemasaran. Jilid 1 edisi
ketigabelas. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12


Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
66

Krisnawati, D., 2016. Pengaruh Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian


Amdk Merek Aqua (Studi Kasus Masyarakat Di Kota Bandung).
Jurnal Manajemen Bisnis Krisdadwipayana, 4(1).
https://doi.org/10.35137/jmbk.v4il.30.

Lubalu, A.O.S. 2018. Pengaruh Produk, Harga, Dan Tempat Terhadap


Keputusan Pembelian Pada Toko Riko. 18(1). 49-50.

Mosher, A. T. (1997). Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta :Yasa


Guna.

Mustakim, M. (2016). Budidaya Kacang Hijau Secara Insentif, Pustaka Baru


Press, Jakarta

Nisa, Ummatin Choiru, (2020). Peranan Program Rumah Pangan Kita (RPK)
Badan Urusan Logistik BULOG Dalam Stabilisasi Harga Pangan.

Nurciana Nasaruddin, & Hasbullah Abu Kassim. 2017. Persepsi dalam


Persepektif psikologi Islam. Prosiding Seminar Islamic Creative Art
Therapy (I-CAT) Peringkat Kebangsaan. https://doi.org/ISBN 978-
967-5108-36-5.

Nurheni, 1., dkk. 2014. Pemetaan Ketahanan Pangan di Indonesia: Pendekatan


TFP dan Indeks Ketahanan Pangan. In Bank Indonesia.

Pagau, M. R., Marthe, K. & Neni, K. (2018). Efektivitas Pembinaan Warga


Binaan Di Lembaga Permasyarakatan Klas II A Manado. Jurnal
Jurusan Ilmu Pemerintahan. 1 (1).

Panjaitan, K, 2018. Pengaruh Kelengkapan Produk dan Harga terhadap Keputusan


Pembelian Konsumen pada Swalayan Pondik Indah Pasar Buah Setia
Budi Medan. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial.

Rafiq, Sinaga. 2022. Pengaruh Ketersediaan Produk Dan Fasilitas Pendukung


Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko Roti Vjcakes Di Pematang
Siantar. Skripsi Publikasi Universitas Muhammadiyahsumatera Utara.

Reski, K., Andi, U., Palopo, D., & Kita, R. P. 2016. Efektivitas pelayanan rumah
pangan kita (rpk) di perum bulog kota palopo. 45–50.

Sedarmayanti. (2006). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung.


Mandar Maju.

Sellia, N. M., & Atmadja, I. B. P. 2019. Kajian Tentang Izin Pada Industri Rumah
Tangga Pangan. Kertha Semaya: Jpurnal ilmu Hukum.
https://doi.org/10.24843/km.2019.v07.i088.p01.
67

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. In Bandung:Alfabeta.

Sukma. (2020). Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba


Berdasarkan ISAK 35 Pada Masjid Baitul Haadi, Jurnal Akuntansi dan
Manajemen. 15(2).

Suryadi Syam. (2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan


Pembelian Motor Yamaha Mio Pada Pt. Suraco Jaya Abadi Motor Di
Makassar. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNHAS
Makassar.

Suryana, A., Khalil, M., & Pangan, B. K. (2018). Proses dan Dinamika
Penyusunan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan.

Suryanto, A.R. (2019). Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance


Terhadap Kinerja Keuangan. 8(1), 1–33.

Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, Andi
Offset, Yogyakarta.

Utari, D.P. 2018. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Tentang Pemberian
Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) Dini Pada Bayi Usia 0-6 Bulan.
68

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Wilayah Perum Bulog Sumselbabel

Sumber : Google Maps


Lampiran 2. Identitas Responden

Umur Jumlah Tanggungan Pendapatan


No Jenis Kelamin (Tahun) Keluarga (Jiwa) Pendidikan Terakhir (Rp/bulan)
1 Laki-laki 25 0 S-1 5.000.000
2 Laki-laki 45 2 SMA/SMK 5.000.000
3 Laki-laki 65 3 SMA/SMK 7.000.000
4 Laki-laki 53 3 SMA/SMK 5.000.000
5 Perempuan 28 1 SMA/SMK 3.000.000
6 Perempuan 36 2 SMA/SMK 5.000.000
7 Laki-laki 33 2 SMA/SMK 4.000.000
8 Laki-laki 41 2 SMA/SMK 5.000.000
9 Perempuan 52 4 SMA/SMK 4.000.000
10 Laki-laki 38 2 SMA/SMK 5.000.000
11 Perempuan 55 2 S-1 4.000.000
12 Perempuan 57 3 S-1 10.000.000
13 Perempuan 30 1 SMA/SMK 10.000.000
14 Laki-laki 68 5 SMA/SMK 2.000.000
15 Perempuan 37 2 SMA/SMK 2.000.000
16 Perempuan 26 1 SMA/SMK 5.000.000
17 Laki-laki 31 2 SMA/SMK 3.500.000
18 Laki-laki 23 0 SMA/SMK 3.000.000
19 Laki-laki 36 2 SMA/SMK 4.000.000
20 Perempuan 61 4 SMA/SMK 4.000.000

69
21 Perempuan 50 3 SMA/SMK 5.000.000
22 Laki-laki 43 2 SMA/SMK 7.000.000
23 Laki-laki 43 4 SMA/SMK 5.000.000
24 Perempuan 36 2 SMA/SMK 5.000.000
25 Perempuan 37 3 SMA/SMK 4.000.000
26 Perempuan 35 2 SMA/SMK 5.000.000
27 Perempuan 32 2 SMA/SMK 5.000.000
28 Perempuan 44 4 SMA/SMK 5.000.000
29 Laki-laki 63 2 SMA/SMK 5.000.000
30 Perempuan 55 2 SMA/SMK 5.000.000
31 Laki-laki 43 2 SMA/SMK 4.000.000
32 Perempuan 43 2 SMA/SMK 5.000.000
33 Perempuan 27 1 SMA/SMK 2.000.000
34 Perempuan 29 1 SMA/SMK 2.000.000
35 Laki-laki 36 2 SMA/SMK 5.000.000
36 Laki-laki 47 4 SMA/SMK 3.500.000
37 Perempuan 52 2 SMA/SMK 3.500.000
38 Laki-laki 35 3 SMA/SMK 5.000.000
39 Laki-laki 37 2 SMA/SMK 10.000.000
40 Perempuan 36 2 SMA/SMK 5.000.000
41 Laki-laki 36 1 SMA/SMK 5.000.000
42 Perempuan 56 5 SMA/SMK 5.000.000
43 Perempuan 37 2 SMA/SMK 4.500.000
44 Laki-laki 37 1 SMA/SMK 5.000.000

70
45 Perempuan 25 1 SMA/SMK 5.000.000
46 Perempuan 62 4 SMA/SMK 3.500.000
47 Laki-laki 54 2 SMA/SMK 5.000.000
48 Perempuan 28 1 SMA/SMK 3.000.000
49 Perempuan 35 3 SMA/SMK 2.500.000
50 Laki-laki 56 3 SMA/SMK 3.500.000
51 Perempuan 47 2 SMA/SMK 5.000.000
52 Laki-laki 63 5 SMA/SMK 5.000.000
53 Laki-laki 24 1 SMA/SMK 5.000.000
54 Laki-laki 33 2 SMA/SMK 5.000.000
55 Laki-laki 25 0 SMA/SMK 5.000.000
56 Laki-laki 25 0 SMA/SMK 5.000.000
57 Perempuan 47 2 SMA/SMK 5.000.000

71
72

Lampiran 3. Rekapitulasi Persepsi Mitra Tentang Program RPK Bulog di


Kota Palembang

No 1 2 3 4 5 6 Total
1 4 4 3 4 4 3 22
2 5 5 5 5 5 4 29
3 5 5 5 4 4 4 27
4 5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 5 30
6 5 5 5 5 5 5 30
7 5 5 5 5 4 5 29
8 5 5 5 5 5 5 30
9 5 5 5 5 5 5 30
10 5 3 4 4 4 3 23
11 5 5 5 5 5 5 30
12 5 5 5 5 5 5 30
13 5 5 5 5 5 5 30
14 4 3 3 4 4 3 21
15 4 4 5 5 4 4 26
16 5 5 5 5 5 5 30
17 4 4 4 4 4 4 24
18 4 5 5 4 4 4 26
19 5 5 5 4 5 4 28
20 5 5 5 5 5 5 30
21 5 5 5 5 5 5 30
22 5 5 5 5 5 5 30
23 4 5 5 5 5 4 28
24 4 3 3 4 4 3 21
25 4 4 4 4 4 4 24
26 4 3 4 4 4 4 23
27 4 4 4 4 4 4 24
28 4 4 4 4 4 4 24
29 5 4 4 4 4 3 24
30 4 4 4 4 4 4 24
31 5 4 3 4 4 3 23
32 5 5 5 5 5 5 30
33 4 4 4 4 4 4 24
34 4 3 3 4 4 3 21
35 4 4 4 4 4 4 24
73

36 4 4 4 4 4 4 24
37 5 5 4 4 5 4 27
38 4 4 4 4 4 4 24
39 4 4 3 4 4 3 22
40 4 4 3 4 4 3 22
41 5 5 5 5 5 5 30
42 4 4 3 3 4 4 22
43 5 4 3 3 4 4 23
44 4 4 3 5 4 4 24
45 4 4 3 5 4 4 24
46 5 4 3 5 5 3 25
47 5 4 4 5 5 3 26
48 5 4 4 5 5 3 26
49 5 4 4 5 4 3 25
50 5 4 4 5 4 4 26
51 5 4 4 5 4 4 26
52 5 4 4 5 5 4 27
53 5 4 4 5 5 4 27
54 4 4 4 5 5 4 26
55 4 4 4 5 5 4 26
56 4 4 4 5 4 4 25
57 4 4 4 5 5 4 26
 259 244 237 258 254 230 1482
4.54 4.28 4.16 4.53 4.46 4.04 26.0
Kriteria B B B B B B SB

Contoh perhitungan kriteria :

Hasil Persepsi = Jumlah Skor


Jumlah Responden

= 4,54
74

Lampiran 4. Rekapitulasi Efektivitas Tentang Program Rumah Pangan Kita


(RPK) Perum Bulog

No 1 2 3 4 Total
1 4 4 3 4 15
2 5 5 5 5 20
3 4 4 4 4 16
4 5 5 5 5 20
5 5 5 5 5 20
6 5 5 5 5 20
7 5 4 4 5 18
8 5 5 5 5 20
9 5 5 4 5 19
10 5 5 3 4 17
11 5 5 5 5 20
12 5 5 4 5 19
13 5 5 4 4 18
14 4 4 3 4 15
15 4 4 4 4 16
16 4 4 4 5 17
17 5 5 4 5 19
18 5 5 4 4 18
19 5 5 5 5 20
20 5 5 5 5 20
21 5 5 4 5 19
22 5 5 5 5 20
23 5 5 4 5 19
24 4 4 3 4 15
25 5 5 4 5 19
26 4 4 3 4 15
27 4 4 4 4 16
28 4 4 3 4 15
29 4 4 4 4 16
30 4 4 4 4 16
31 5 4 3 4 16
32 5 5 4 5 19
33 4 4 4 4 16
34 4 4 4 4 16
35 4 4 3 4 15
36 4 4 4 4 16
37 5 5 4 5 19
38 4 5 3 4 16
39 4 4 3 4 15
40 4 4 3 4 15
75

41 4 4 3 4 15
42 5 5 3 4 17
43 5 4 3 5 17
44 5 4 3 5 17
45 5 4 3 5 17
46 5 4 3 5 17
47 5 4 4 5 18
48 5 4 4 5 18
49 5 4 4 5 18
50 5 4 4 5 18
51 5 4 4 5 18
52 5 4 4 5 18
53 5 4 4 5 18
54 5 4 4 5 18
55 5 4 4 5 18
56 5 4 4 5 18
57 5 4 4 5 18
 266 250 220 262 998
4.67 4.39 3.86 4.60 17.50
TCR 93,4% 87,6% 77% 91,8% 87,5%

Contoh perhitungan TCR :

TCR= Rata-rata skor X 100


Skor maksimum

= 100

= 93,4%
76

Lampiran 5. Dokumentasi dengan Mitra RPK Perum Bulog

Gambar 2. Tanda yang bergabung di Mitra RPK Perum Bulog.

Gambar 3. Foto bersama Mitra yang tergabung di RPK Perum Bulog.

Gambar 4. Wawancara kuisioner dengan Mitra RPK Perum Bulog.


77

Gambar 5. Foto Produk-Produk yang ada di RPK Perum Bulog.

Gambar 6. Foto Produk yang ada di Mitra RPK Perum Bulog


78

Lampiran 6. Surat Selesai Penelitian

Gambar 7. Surat Selesai Penelitian

Anda mungkin juga menyukai