Anda di halaman 1dari 53

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI METODE SRI

(SYSTEM RICE INTENSIFICATION) DI GAMPONG MESJID


KECAMATAN KAWAY XVI
KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

TEUKU ANDI DARMAWAN


06C10404059

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
2015
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI METODE SRI
(SYSTEM RICE INTENSIFICATION) DI GAMPONG MESJID
KECAMATAN KAWAY XVI
KABUPATEN ACEH BARAT

TEUKU ANDI DARMAWAN


06C10404059

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
2015
LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Pendapatan Usahatani Metode SRI (System Rice


Intensification) di Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI
Kabupaten Aceh Barat

Nama : Teuku Andi Darmawan


NIM : 06C10404059
Program Studi : Agribisnis

Menyetujui;

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Said Mahjali, MM Meiza Aulia, SP


NIDN.0110116502 NIDN. 012305 8402

Mengetahui;

Dekan Ketua Prodi Agribisnis


FakultasPertanian

Ir. Rudi Faizin, M.Si Yoga Nugroho, SP,.MM


NIP 196308111992031001 NIDN 01 0601 8801

Tanggal Kelulusan : 27 Agustus 2015


LEMBARAN PENGESAHAN
Skripsi / tugas akhir dengan judul

Analisis Pendapatan Usahatani Metode SRI (System Rice Intensification) di Gampong Mesjid
Kecamatan Kaway XVI Kabupaten aceh Barat

Nama : Teuku Andi Darmawan

Nim : 06C10404059

Fakultas : Pertanian

Prodi : Agribisnis

Telah didepan dewan penguji pada tanggal 27 Agustus 2015 dan dinyatakan
memenuhi syarat untuk di terima.

Susunan Dewan Penguji

1. Ir. Said Mahjali, MM (___________________ )


Pembimbing I

2. Meiza Aulia,. SP (___________________ )


Pembimbing II

3. Yoga Nugroho, SP,.MM (___________________ )


Penguji Utama

4. Khairun Nisa, SP. M.P (___________________ )


Penguji Anggota

Meulaboh 27 Agustus 2015


Ketua Prodi

(Yoga Nugroho., SP.MM)


NIDN 01 0601 8801
PERSEMBAHAN KU
Ya Allah,

Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih, bahagia, dan
bertemu dengan orang-orang yang memberi ku sejuta pengalaman bagiku, yang telah memberi
warna-warni kehidupanku.
Ku berrsujud di hadapan Mu,
Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai penghujung awal perjuanganku
Segala Puji Bagi Mu ya Allah,

Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-citaku
Tiada sujud syukurku salain berharap Engkau jadikan aku orang yang senantiasa berfikir,
berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini.
Seuntai do’a dan terima kasih ku ucapkan kepada ayahnda dan ibundayang selama ini
memberiku semangat, do’a, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang
tak tergantikan sehingga aku kuat menjalani setiap rintangan yang ada.
Ayahnda

Ayah. . . Tiada kata yang bisa ku ucapkan selain do’a untuk ayah yang bersusah payah tanpa tidur
dan patah semangat dalam bekerja untuk ku, demi pendidikan ku, jasa-jasa yang tak bisa ku ganti
dengan apa pun selain do’a yang ku panjatkan untuk ayah agar selalu dalam lindungan Allah
SWT. Ya Allah ku mohon surga Mu untuk beliau ya Allah. Amin.

Ibunda

Ibu. . . . Izinkanlah kami menjadi anak berbakti kepadamu Anak yang tak melupakan kasih
sayangmu. Yang bersusah payah mengandung dari satu sampai sembilan bulan, itu
perjuangan yang engkau berikan kepada ku sampai engkau mempertaruhkan nyawa demi
ku, ya Allah lindungilah kemanapun beliau melangkah tetap ke jalan ridhomu ya Allah. Ya
Allah jauhkan api neraka dari badannya, hanya surga Mu yang ku harapkan ya Allah.
Amin.

Sebuah karya tulis ini ku persembahkan kepada Ayah (T. Saiful) dan Ibunda (Maryam Said) serta
Istriku(Cut Natsha) yang tercinta serta seluruh keluarga besarku. Anakku yang kusayangi (Cut
Atiqah Faradisha), karena kalian aku tetap sabar menjalani segala rintangan yang ada. Terima
kasih.

Terima kasih ku ucapakan kepada dosen pembimbing Bapak Ir. Said Mahjali, MM dan
Bapak Meiza Aulia, SP. Karena berkat bimbingan dan ilmu mereka, kini aku dapat terus
melangkah meraih cita-cita yang dulu aku dambakan. Semesra dan sehangat
kebersamaan, Terima kasih juga ku ucapkan kepada sahabat-sahabatku.

TEUKU ANDI DARMAWAN.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama : Teuku Andi Darmawan
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tempat / TTL : Jakarta 27 Mai 1982
Status Perkawinan : Nikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl.Meulaboh-T. Tuan Ds. Meureubo Kec. Meureubo
Kab. Aceh Barat

Pendidikan Formal :

Sekolah Dasar : Tamatan SD Negeri 15 Meulaboh Kecamatan Johan Pahlawan


Kabupaten Aceh Barat, tahun 1996

SLTP : Tamatan SLTP 1 Sama Tiga Kecamatan Samatiga Kabapaten


Aceh Barat, tahun 1999

SMU : Tamatan SMU ERIA Medan Kec. Medan Kota Kotamadya


Medan, tahun 2002

Perguruan Tinggi : Prodi Agribinis Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

Demikian daftar riwayat hidup di buat dengan sebenarnya untuk di pergunakan


sebagai mestinya.
ABSTRAK

Teuku Andi Darmawan, “Analisis Pendapatan Usahatani Metode SRI


(System Rice Intensification) di Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI
Kabupaten Aceh Barat”. Pendapatan usahatani merupakan salah satu faktor kunci
dalam peningkatan kualitas kesejahteraan petani. Melalui kegiatan usahatani dengan
metode SRI, ingin diketahui apakah hasil dari nilai tukar petani tersebut atau
kemampuan finansial yang disetarakan dengan uang dapat menghidupi keluarganya
secara layak atau tidak. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kaway XVI
Kabupaten Aceh Barat. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive
Sampling) terhadap petani yang mengusahakan Usahatani SRI di Gampong Mesjid
kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. Metode penelitian secara deskriptif
dan menggunakan data primer dan sekunder dari berbagai literatur dan tokoh kunci.
Hasil yang diperoleh bahwa keuntungan usahatani SRI atas biaya total adalah sebesar
Rp. 6.847.950,- yang berasal dari pengurangan antara pendapatan sebesar Rp.
14.377.000 dan pembiayaan sebesar Rp. 7.529.050,- sementara dari hasil perhitungan
R/C rasio atas biaya tunai responden diperoleh nilai sebesar 2,29. Ini berarti bahwa
setiap pengeluaran tunai sebesar Rp. 1,00 akan menghasilkan penerimaan sebesar
Rp. 2,29 sehingga usahatani layak untuk dilanjutkan atau menguntungkan.

Kata Kunci : analisis pendapatan usahatani, metode SRI


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan penulis kesehatan dan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Analisis Pendapatan Usahatani Metode SRI (System Rice

Intensification) di Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh

Barat” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

Pendidikan Strata 1 Jurusan Agribisnis Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh

Barat

Salam sejahtera kepada junjungan alam nabi akhirul zaman Muhammad

SAW yang telah membawa perubahan besar dalam peradaban kehidupan manusia

dari zaman jahilliah ke zaman yang berilmu pengetahuan. Dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, penulis memperoleh banyak dukungan dan bantuan baik secara

moril maupun materil dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan

penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Ir. Said Mahjali, MM sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak

Meiza Aulia, SP sebagai anggota komisi pembimbing, terima kasih atas masukan

dan waktu yang telah diluangkan untuk penulis sampai selesainya proposal

skripsi ini.

2. Bapak Ir. Rusdi faizin, M.Si sebagai Dekan Fakultas Pertanian beserta staf yang

membantu kelancaran penulis selama menempuhpendidikan di Fakultas

Pertanian Universitas Teuku Umar.

i
3. Bapak Yoga Nugroho SP,.MM sebagai Ketua Prodi Agribisnis Fakultas

pertanian beserta jajarannya yang telah turut membantu kelancaran Akademik

penulis selama ini.

4. Keluarga besar penulis yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan cita-cita.

5. Teman-teman dan seluruh anak-anak Agribisnis Angkatan 2006 dan semua

pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan

dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, penulis memohon semoga Allah SWT akan senantiasa

memberikan balasan segala budi baik dari semua pihak yang telah membantu untuk

menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini, Amin.

Meulaboh, Agustus 2015

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1.Latar Belakang .......................................................................................1
1.2.Perumusan Masalah................................................................................4
1.3.Tujuan Penelitian....................................................................................4
1.4.Kegunaan Penelitian ...............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6


2.1.Definisi Usaha Tani ................................................................................6
2.2.Biaya Produksi .......................................................................................7
2.3.Penerimaan .............................................................................................8
2.4.Pendapatan .............................................................................................9
2.5.Break Event Point (BEP) ......................................................................11
2.6.Return Cost Ratio (R/C) .......................................................................12

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 13


3.1.Lokasi, Waktu dan Ruang Lingkup Penelitian....................................13
3.2.Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ...............................................13
3.3.Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...............................................14
3.4.Analisis Data ........................................................................................14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 17


4.1.Karakteristik Petani ..............................................................................17
4.2.Biaya Usaha Tani .................................................................................19
4.3.Produksi dan nilai produksi ..................................................................24
4.4.Keuntungan Usaha Tani .......................................................................25
4.5.Break Even Point (BEP) .......................................................................26
4.6.R/C rasio ...............................................................................................27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 29


5.1.Kesimpulan...........................................................................................29
5.2.Saran .....................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

No. Tabel Hal

Tabel 1 Karakteristik Petani Sampel ..................................................................... 18

v
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Hal

Lampiran 1 Biaya Tetap (Fixed Cost) Usahatani Padi SRI Gampong Mesjid
Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015 ........... 33
Lampiran 2 Biaya Berubah Usahatani Padi SRI di Gampong Mesjid Kecamatan
KawayXVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015 ............................... 35
Lampiran 3 Biaya Berubah (Tenaga Kerja) Usahatani Padi SRI di Gampong
Mesjid Kecamatan KawayXVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015 37
Lampiran 4 Biaya Total Usahatani Padi SRI di Gampong Mesjid Kecamatan
Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015 .............................. 39
Lampiran 5 Produksi dan Nilai Produksi Usahatani Padi Sawah di Gampong
Mesjid Kecamatan Kaway XVI ......................................................... 40
Lampiran 6 Nilai Produksi dan Keuntungan Usahatani Padi Sawah di Gampong
Mesjid Kecamatan Kaway XVI ......................................................... 41
Lampiran 7 Biaya produksi usaha tani padi SRI ................................................... 42
Lampiran 8 Penerimaan Rata-Rata Per Hektar Responden .................................. 42
Lampiran 9 Perhitungan Penerimaan dan Pengeluaran Responden ...................... 42
Lampiran 10 Perhitungan nilai R/C ratio usaha tani responden ........................... 43

vi
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya

bermata pencaharian disektor pertanian, sektor pertanian mempunyai peranan

yang sangat penting dalam perekonomian nasional, hal ini terlihat dari banyaknya

jumlah penduduk Indonesia yang hidup dan bekerja di sektor tersebut. Di Negara

agraris seperti Indonesia, pertanian memiliki kontribusi penting baik terhadap

perekonomian maupun terhadap pemenuhan pokok masyarakat, apalagi dengan

semakin meningkatnya jumlah penduduk, sehingga kebutuhan pangan juga

semakin meningkat (Sirande, 2012).

Secara umum, pembangunan nasional di bidang pertanian bertujuan untuk

mensejahterakan dan memberikan kemakmuran bagi para petani. Dengan

demikian sasaran utama yang ingin dicapai dari pembangunan pertanian adalah

untuk meningkatkan pendapatan petani.

Indonesia juga termasuk negara konsumen beras terbesar ketiga didunia

setalah Cina dan India, apabila salah satu Negara tersebut mengalami penurunan

produksi dan harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan domestiknya, maka

harga beras dunia segera mengalami kenaikan secara segnifikan. Permintaan beras

pun makin meningkat sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan populasi dan

kenaikan pendapatan penduduk (Sidik, 2004).

1
2

Sedangkan pertumbuhan produksi beras cenderung lebih kecil dan tidak

mampu memenuhi tingkat permintaan beras. Namun produksi beras dalam negeri

sampai sekarang belum bisa memenuhi kebutuhan permintaan dalam negeri,

pemerintah masih harus mengimpor beras dari luar negeri (Sugeng HR, 2001).

System of Rice Intensification (SRI) adalah teknik budidaya padi yang

mampu meningkatkan produktifitas padi dengan cara mengubah pengelolaan

tanaman, tanah, air dan unsur hara, terbukti telah berhasil meningkatkan

produktifitas padi sebesar 50%, bahkan di beberapa tempat mencapai lebih dari

100%. Metode ini pertama kali ditemukan secara tidak disengaja di Madagaskar

antara tahun 1983-84 oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal

Prancis yang lebih dari 30 tahun hidup bersama petani-petani di sana. Oleh

penemunya, metodologi ini selanjutnya dalam bahasa Prancis dinamakan Ie

Systme de Riziculture Intensive disingkat SRI. Dalam bahasa Inggris populer

dengan nama System of Rice Intensification disingkat SRI. Pada tahun 1987,

Uphoff mengadakan presentase SRI di Indonesia yang merupakan kesempatan

pertama SRI dilaksanakan di luar Madagaskar (Agustamar, 2007).

Diaplikasikannya metode baru dalam sistem produksi padi yang dikenal

sebagai metode SRI (The System of Rice Intensification) dapat menghemat

penggunaan air hingga 36-50% dibanding metode lama yang disebut sebagai cara

konvensional. Metode SRI ini dapat menghasilkan padi 10-15 t/ha atau 3-4 kali

lipat dari cara konvensional. Meskipun demikian, metode SRI adalah satu metode

yang bekerja secara sinergi antara tanaman, tanah, unsur hara dan air. Agustamar
3

(2007), menguraikan empat pokok yang bersinergi tersebut berupa bibit semai

lebih muda (12-15 hari), satu bibit per rumpun, jarak tanam lebar (30x30 cm

hingga 50x50 cm), dan adanya proses aerobik (pengeringan) pada fase vegetatif.

Metode SRI pertama kali disosialisasikan di Sumatera Barat oleh Musliar

Kasim (Rektor Universitas Andalas) dalam orasi ilmiahnya di Kampus Limau

Manis Padang. Sejak itu penelitian-penelitian tentang ini terus dilakukan

Universitas Andalas (Unand). Dalam hal upaya pemasyarakatan metode SRI di

tingkat petani, pihak Unand bekerja sama dengan Pemerintah Sumatera Barat

khususnya Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura. Metode SRI lebih dikenal

dengan istilah “Padi Tanam Sabatang” karena budidaya SRI menggunakan bibit

padi satu batang dan juga agar lebih mengena di telinga petani Sumatera Barat

(Agustamar, 2007).

Selanjutnya sistem SRI di ujicobakan di daerah-darerah lainnya di Indonesia

dan hasilnya sangat memberi peningkatan terhadap produksi padi. Walaupun

demikian, petani masih enggan untuk melaksanakan budidaya padi dengan

menggunakan metode SRI ini. Kaway XVI merupakan salah satu lumbung

beras di Aceh Barat yang merupakan salah satu areal persawahan yang cukup luas

di Kecamatan Kaway XVI. Areal persawahan berada di sebahagian besar

Kecamatan Kaway XVI dan juga merupakan persawahan tadah hujan. Sehingga

beberapa petani telah mencobakan budidaya padi dengan metode SRI di areal

tersebut. Namun, sekarang ini kenyataannya petani kembali lagi ke metode


4

konvensional dalam budidaya tanaman padi. Oleh karena itu, perlu dilakukan

analisis pendapatan petani yang yang merupakan kunci keberlanjutan usahatani.

Menurut Inggit (2009), analisis usahatani adalah alat analisis yang dipakai

untuk pengukuran keberhasilan usahatani atau bertujuan untuk melihat keragaan

suatu kegiatan usahatani. Alat analisis yang digunakan untuk melihat keragaan

kegiatan usahatani adalah analisis pendapatan usahatani dan analisis rasio

penerimaan atas biaya.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka pada kesempatan penelitian

ini, penulis merasa perlu untuk meneliti “Analisis Pendapatan Usaha Tani

Metode SRI (System Rice Intensification) di Gampong Mesjid Kecamatan

Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, yang akan

menjadi pokok permasalahan adalah “Berapa besar pendapatan usaha tani

metode SRI (System Rice Intensification) di Gampong Mesjid Kecamatan

Kaway XVI ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya tingkat

pendapatan usaha tani metode SRI (System Rice Intensification) di Gampong

Mesjid Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat serta R/C rasio nya
5

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi bagi petani, dapat menjadi pedoman dalam

meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani metode SRI (System Rice

Intensification), sehingga petani bisa mengambil keputusan yang lebih baik

dan menguntungkan.

2. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam merumuskan kebijakan

pengembangan usaha tani metode SRI (System Rice Intensification) yang

bermanfaat untuk kesejahteraaan para petani padi.

3. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan bagi penulis dalam masalah

pertanian khususnya pendapatan usaha tani metode SRI (System Rice

Intensification).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Usaha Tani

Menurut Adiwilaga (2002), ilmu usahatani adalah ilmu yang menyelidiki

segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orang melakukan pertanian dan

permasalahan yang ditinjau secara khusus dari kedudukan pengusahanya sendiri

atau ilmu usahatani yaitu menyelidiki cara-cara seorang petani sebagai pengusaha

dalam menyusun, mengatur dan menjalankan perusahaan itu.

Menurut Mosher (2001) usahatani adalah suatu tempat atau sebagian dari

permukaan bumi dimana pertanian diselenggarakan seorang petani tertentu,

apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji dari sumber-

sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi

pertanian seperti tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang dilakukan atas tanah itu,

sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan

sebagainya.

Menurut Kadarsan (2003) dalam Kamaluddin, usahatani adalah suatu

tempat dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur

produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan ketrampilan dengan tujuan

berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian.

Menurut Soekartawi (2005) bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yang

mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara

efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

6
7

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ilmu usahatani adalah ilmu terapan

yang membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara

efisien dan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal.

Sumberdaya itu adalah lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen.

2.2. Biaya Produksi

Biaya adalah setiap kegiatan yang dilakukan pada suatu usaha memerlukan

pengorbanan fisik dan non fisik, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam

kegiatan ekonomi setiap kegiatan untuk memperoleh suatu barang atau jasa

diperlukan pengorbanan dari barang atau jasa lain, dengan demikian pengorbanan

ini diartikan sebagai modal atau biaya. Biaya dalam usahatani dapat berupa uang

tunai, upah kerja untuk biaya persiapan dan penggarapan tanah, biaya pembelian

pupuk, biaya bibit, herbisida dan sebagainya (Mubyarto, 1991).

Biaya dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :

1. Biaya tetap, biaya yang harus dikeluarkan oleh para petani yang

penggunaannya tidak habis dalam masa satu kali produksi, seperti membajak

tanah pertanian, retribusi air, gaji karyawan tetap, premi asuransi, penyusutan

alat dan bangunan pertanian.

2. Biaya variabel, yaitu biaya yang besar dan kecilnya tergantung pada jumlah

produksi seperti biaya pupuk, herbisida, upah langsung petani, dan alat-alat

pertanian.

3. Biaya semi variabel, ialah biaya yang sifatnya bisa dianggap tetap, namun

bisa juga dianggap variabel, seperti biaya pemeliharaan dan perawatan padi
8

sawah secara langsung bisa berpengaruh pada produksi pertanaman dan

karyawan harian (Supari, 2001).

Sedangkan total produksi biaya usaha tani adalah semua pengeluaran yang

digunakan dalam mengorganisasi dan melaksanakan proses produksi termasuk di

dalamnya modal input-output dan jasa-jasa yang digunakan dalam produksi.

Soekartawi (1995) juga mengklasifikasikan biaya produksi usaha tani

menjadi dua yaitu :

 Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang dipergunakan tidak habis dalam

satu proses produksi dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh

banyak atau sedikit, besar biaya tidak tergantung pada besar kecilnya biaya

produksi yang diperoleh. Biaya tetap meliputi : sewa, tanah, pajak, biaya alat

pertanian dan penyusutan alat pertanian.

 Biaya Variabel (Variabel Cost) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi

oleh hasil produksi. Biaya variabel ini meliputi : biaya bibit, biaya pupuk,

biaya pengolahan tanah dan biaya tenaga kerja.

2.3. Penerimaan

Menurut Sudarsono (1995), penerimaan merupakan suatu hasil penjualan

dari barang tertentu yang diterima atas penyerahan sejumlah barang pada pihak

lain. Jumlah penerimaan (total revenue) didefinisikan sebagai penerimaan dari

penjualan barang tertentu yang diperolah dari sejumlah satuan barang yang terjual

dikalikan harga penjualan setiap satuan barang.


9

Penerimaan dibidang pertanian adalah produksi yang dinyatakan dalam

bentuk uang tunai sebelum dikurangi dengan biaya pengeluaran selama kegiatan

usahatani tersebut (Daniel, 2002). Sedangkan menurut Soeharno (2009)

penerimaan adalah harga dikalikan dengan jumlah yang dijual.

Secara matematis dapat dilihat seperti :

Keterangan:

TR : Total Penerimaan (Total Revenue)


Q : Kuantitas barang yang dihasilkan (Quantity)
P : Harga (Price)

2.4. Pendapatan

Pendapatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menentukan

untung dan rugi dari suatu usaha. Laba atau rugi tersebut diperoleh dengan

melakukan perbandingan antara pendapatan dengan beban dan biaya yang

dikeluarkan atas pendapatan tersebut. Pendapatan dapat digunakan dalam menilai

sebuah keberhasilan suatu usaha dan juga factor yang menentukan dalam

kelangsungan suatu usaha. Pendapatan dapat diartikan sebagai jumlah uang yang

diterima seseorang atau badan usaha dalam jangka waktu tertentu.

Jhinga (2003) menulis bahwa pendapatan adalah penghasilan berupa uang

dalam periode tertentu. Maka dari itu dapat diartikan sebagai semua penghasilan

atau bertambahnya kemampuan seseorang, baik yang digunakan untuk konsumsi

atau tabungan. Dengan pendapatan tersebut digunakan untuk keperluan hidup dan

untuk mencapai kepuasan. Ditambahkan oleh (Mosher, 1991), pendapatan


10

merupakan produksi yang dinyatakan dalam bentuk uang setelah dikurangi biaya

yang dikeluarkan selama kegiatan usahatani.

Menurut Aukley (1983), pendapatan seorang individu didefinisikan sebagai

jumlah penghasilan yang diperoleh dari jasa-jasa produksi yang diserahkan pada

suatu atau diperolehnya dari harta kekayaannya, sedangkan pendapatan tidak lebih

dari pada penjumlahan dari semua pendapatan individu.

Menurut Soekarwati (1995), pendapatan dibedakan atas dua pengertian yaitu :

 Pendapatan kotor usahatani, sebagai nilai produksi usahatani dikalikan harga

dalam jangka waktu tertentu baik yang jual maupun yang dikonsumsi sendiri,

digunakan untuk pembayaran dan simpanan atau ada digudang pada akhir

tahun.

 Pendapatan bersih usahatani, merupakan selisih antara pendapatan kotor

dengan usahatani dengan pengeluaran total usahatani.

 Hubungan biaya dengan pendapatan dapat diperhitungkan untuk seluruh

usahatani sebagai satu unit selama periode tertentu, misalnya pada musim

tanam.

Dalam hal ini semua biaya produksi dijumlahkan kemudian dibandingkan

dengan pendapatan diperoleh (Hadisaputro, 1985). Menurut Tjakrawiralaksana

(1983). Pendapatan usahatani adalah sisa beda dari pada penggunaan nilai

penerimaan usahatani dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.

Ada beberapa ukuran untuk menghitung pendapatan usahatani yaitu :

 Pendapatan usahatani diperoleh dengan menghitung semua penerimaan

dikurangi dengan semua pengeluaran.


11

 Pendapatan keluarga tani diperoleh dari menambah pendapatan tenaga kerja

keluarga dengan bunga modal milik sendiri dan nilai sewa

 Pendapatan petani diperoleh dari menambah pendapatan tenaga kerja biaya

modal sendiri

Menurut Soekarwati, dkk (1994), pendapatan keluarga mencerminkan

tingkat kekayaan besarnya modal yang dimiliki petani. Pendapatan yang besar

mencerminkan dana yang besar dalam usahatani, sedangkan pendapatan yang

rendah dapat menyebabkan menurunnya investasi dan upaya pemupukan modal,

pendapatan bersih petani hasil kotor dari produksi yang dinilai dengan uang

kemudian hasil kotor tersebut dikurangi dengan biaya produksi dan biaya

pemasaran.

2.5. Break Event Point (BEP)

Break event point merupakan suatu keadaan impas atau kembali modal,

pada BEP hasil yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Ada dua

macam perhitungan BEP yakni :

a) BEP Produksi = Total biaya produksi harga di tingkat petani

b) EP Harga = Total biaya produksi total produksi

( )

Keterangan :

BEP (Q) = Titik impas dalam unit produksi


TC = Biaya usaha tani
P = Harga jual per unit
12

( )

Keterangan :

BEP (P) = Titik impas dalam unit harga produksi


TC = Biaya usaha padi sawah
Q = Total produksi yang dihasilkan

2.6. Return Cost Ratio (R/C)

Analisis R/C rasio digunakan untuk mengetahui seberapa besar penerimaan

yang dihasilkan dari setiap rupiah yang dikeluarkan pada suatu usaha tani.

Keterangan :

R/C = Return Cost Ratio


TR = Biaya usaha padi sawah
TC = Total
BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi, Waktu dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat. Penetapan lokasi ini dilakukan dengan sengaja dengan

besar pertimbangan, lokasi tersebut merupakan salah satu kecamatan yang

memiliki lahan yang luas, sedangkan waktu penelitian dimulai dari bulan April

sampai dengan bulan Juni 2015.

Ruang lingkup penelitian, bertujuan untuk melihat tingkat pendapatan

usaha tani metode SRI (System Rice Intensification) di Gampong Mesjid

Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

3.2. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah kelompok tani

SRI yang berada di Kecamatan Kaway XVI. Berdasarkan data kelompok tani

yang diperoleh, terdapat tujuh kelompok tani SRI di Kecamatan Kaway XVI.

Gay dan Diehl (1996) menyebutkan jumlah sampel minimal yang dapat

diterima tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Untuk studi deskriptif, sampel

10% dari populasi dianggap merupakan jumlah amat minimal sedangkan untuk

populasi yang lebih kecil setidaknya 20% mungkin diperlukan. Penentuan sampel

dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (Purposive) karena terbatasnya

petani padi yang menerapkan sistem SRI. Dari populasi yang ada, disebabkan

unsur aksesibilitas, kelengkapan data dan kemudahan perolehan izin penelitian,

13
14

maka penulis menetapkan kelompok tani Kusangka Jaya Gampong Mesjid

sebagai sampel penelitian.

3.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang dijadikan referensi dalam penelitian ini adalah

bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang

diperoleh langsung di lapangan dengan teknik pengamatan langsung, melakukan

wawancara dengan responden serta menggunakan daftar Kuisioner sebagai

pedoman. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur yang telah ada seperti

buku pustaka, penelitian dan kajian yang berkenaan serta data-data yang diperoleh

dari BP3K, BPS dan instansi terkait lainnya.

3.4. Analisis Data

Hasil yang diperoleh, selanjutnya diolah dan dianalisis mendalam dalam

bentuk tabel, uraian dan dijelaskan secara deskriptif-naratif. Hal tersebut

dilakukan bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha tani metode SRI

(System Rice Intensification) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

3.4.1. Biaya Usahatani

Untuk mengetahui biaya produksi dapat dihitung dengan menggunakan

rumus, (Noor, 2007) :

Total Biaya : TC = TVC + TFC ………………(1)

Keterangan :
15

TC = Total Biaya (dalam rupiah)

TVC = Total Biaya Variabel (dalam rupiah)

TFC = Total Biaya Tetap (dalam rupiah)

3.4.2. Pendapatan Usahatani

Untuk mengetahui total pendapatan (penerimaan) dalam suatu usaha tani

dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Rumus : TR = P x Q ………………(2)

Keterangan :

TR = Penerimaan/pendapatan total (dalam rupiah)


P = Harga jual per unit (dalam rupiah)
Q = Jumlah produksi (dalam kg)

3.4.3. Keuntungan Usahatani

Untuk mengetahui keuntungan dalam suatu usaha, maka dapat digunakan

rumus sebagai berikut :

Rumus : π = TR - TC ………………(3)(2-1)

Keterangan :

π = Total keuntungan (dalam rupiah)


TR = Total penerimaan (dalam rupiah)
TC = Total biaya (dalam rupiah)

3.4.4. Analisis R/C

Keterangan :

R/C = Return Cost Ratio


TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya Produksi
16

Kriteria penerimaan R/C ratio :


R/C <1 = usaha mengalami kerugian

R/C >1 = usaha memperoleh keuntungan

R/C =1 = usaha mengalami titik impas

3.4.5. Break Event Point (titik pulang pokok) Volume Produksi

( )

Keterangan :
BEP (Q) = Titik impas dalam unit volume produksi
TC = Biaya usaha tani
P = Harga jual per unit

3.4.6. Break Event Point (titik pulang pokok) Harga Produksi

( )

Keterangan :
BEP (P) = Titik impas dalam unit harga produksi
TC = Biaya usaha padi sawah
Q = Total produksi yang dihasilkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Petani

Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh

anggota kelompok tani Kusangka Jaya Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat. Hasil wawancara yang dilakukan dengan ketua kelompok

tani dan verifikasi di lapangan, diketahui jumlah anggota kelompok yang

dijadikan sampling berjumlah 20 orang dan semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Terdapat beberapa variabel yang akan dijadikan kajian dalam melihat

karakteristik responden secara detail yaitu sebaran umur, tingkat pendidikan, luas

lahan yang diusahakan, jumlah tanggungan serta lamanya berusaha di bidang

usaha tani. Variabel tersebut merupakan karakteristik penting responden yang

diperkirakan memiliki hubungan positif dalam meningkatkan keberhasilan usaha

tani organik metode SRI pada kelompok tani kusangka jaya.

Hasil di lapangan diketahui petani padi organik metode SRI yang menjadi

responden penelitian memiliki jangkauan umur antara 35 tahun sampai 68 tahun.

Responden terbanyak ada pada umur 47-58 tahun sebanyak 10 orang atau 50 %

diikuti dengan kelompok umur 35-46 tahun sebanyak 8 orang atau 40% lalu

kelompok umur 59-70 tahun dengan jumlah 2 orang atau 10%. Selengkapnya

dapat di lihat pada tabel berikut. Dihubungkan dengan umur produktif, petani

yang berumur 25–65 tahun sebanyak 19 responden atau 95% dan hanya 1

responden yang berumur 68 tahun atau 5%.

17
18

Tabel 1 Karakteristik Petani Sampel


Luas
Umur Pengalaman Jumlah
Sampel Pendidikan Kepemilikan
(Tahun) (Tahun) Tanggungan
Lahan (Ha)
1 49 SMA 6,5 3 2
2 51 SMP 7 5 1
3 46 SMA 6 2 1
4 55 SMP 8 3 1
5 39 SMA 1,5 4 1
6 51 SMP 7 3 1
7 39 SMA 4,5 2 1
8 35 SMA 1 3 0,5
9 68 SD 10 4 2
10 47 SMA 6 5 0,5
11 65 SMP 5 3 2
12 46 SMA 8 4 1
13 37 SMA 6,5 3 0,5
14 47 SMA 5 4 0,5
15 55 SMP 11 3 1
16 36 SMA 7 2 0,5
17 55 SMP 9 1 1
18 50 SMP 8,5 3 1
19 55 SMP 10,5 5 1
20 45 SMA 9 3 0,5
Sumber : Data primer diolah

Begitu pula dengan pendidikan responden. Dari tabel 1 di atas, diketahui

tingkat pendidikan dari 20 orang responden sampel, terbanyak berada pada

tingkatan SMA sederajat yaitu sebanyak 11 orang atau 55% lalu diikuti responden

yang memiliki kualifikasi SMP sederajat sebanyak 8 orang atau 40% dan tamat

SD sebanyak 1 orang atau 5%.

Selain itu untuk luas pengusahaan lahan oleh responden berkisar antara 0,5

Ha hingga 2 Ha. Dari tabel terlihat petani yang mengusahakan lahan seluas 1 Ha
19

sebanyak 55% atau 11 orang, 6 responden dengan luasan 0,5 Ha atau 30% dan

luasan 2 Ha sebanyak 3 orang atau 15%. Seluruh responden pada kelompok tani

kusangka jaya, menyatakan sebagai pemilik dari lahan yang diusahakan. Oleh

karena itu, dalam hal penerapan metode usaha tani padi SRI ini tidak menjadi

kendala.

4.2. Biaya Usaha Tani

4.2.1. Biaya Variabel (Variable Cost)

4.2.1.1. Bibit

Bibit yang digunakan oleh petani dengan penerapan metode SRI adalah

bibit yang dibeli dari toko saprotan yang ada di kota Meulaboh. Varietas bibit

yang digunakan adalah jenis padi ciherang. Pemilihan jenis padi ciherang ini oleh

responden, selain harga jual yang relatif lebih tinggi, varietas ini juga cocok untuk

ditanam di musim hujan maupun musim kemarau serta memiliki umur masa

tanam yang lebih pendek dibanding varietas lain seperti IR 64.

Jumlah rata-rata bibit per hektar yang digunakaan oleh petani pada periode

tanam Januari-April 2015 adalah sebanyak 20 kilogram per hektar. Jumlah

kebutuhan bibit ini lebih besar dari ketentuan pemerintah yaitu sebesar 7 kg/ha.

Hal ini dikarenakan pola penanaman yang diakukan responden masih belum

sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan bibit yang dijadikan bahan sulaman

terlalu besar dari jumlah yang semestinya dibutuhkan. Dengan demikian

penggunaan jumlah bibit padi oleh responden akan mempengaruhi total

pengeluaran input produksi. Dengan harga rata-rata Rp. 8.000 per kg, maka biaya
20

yang dibutuhkan untuk 1 hektar lahan sawah yang diusahakan adalah sebesar Rp.

160.000,-

4.2.1.2. Pupuk

Seperti telah diuraikan di atas bahwa pupuk yang digunakan oleh

responden terdiri dari dua macam, yaitu pupuk organik (pupuk kandang/kompos)

dan pupuk anorganik. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk yang berasal

dari kotoran hewan ternak yang dikumpulkan dari kandang kerbau masyarakat

sekitar dan atau ternak kambing/ternak lainnya. Penggunaan pupuk organik

dilakukan oleh sebahagian besar petani di lokasi penelitian.

Sementara untuk pupuk anorganik seperti urea, TSP dan KCl diperoleh

petani dengan membeli di kios saprotan yang ada di Meulaboh atau tempat

terdekat lainnya. Biasanya responden dalam membeli pupuk ini tidak dilakukan

secara khusus ke Meulaboh, namun bersamaan dengan membeli kebutuhan pokok

lainnya. Hal ini dilakukan untuk menekan ongkos produksi penanaman padi.

Berdasarkan hasil kajian lapangan dan tabulasi data yang dilakukan,

diketahui bahwa kebutuhan pupuk rata-rata untuk setiap hektar nya adalah 150 Kg

urea, 75 Kg TSP, 50 Kg KCl dan 1000 Kg pupuk organik. Semua pupuk tersebut

diperoleh responden dengan cara membeli, termasuk pupuk kandang yang

diasumsikan sama. Adapun kisaran harga perolehan untuk masing-masing pupuk

tersebut secara berturut Rp. 2.500/kg, Rp.3.000/kg, Rp. 7.000/kg dan Rp. 500/kg.

Dengan kalkulasi sederhana, diperoleh kebutuhan biaya untuk pemupukan per

hektar lahan sawah sebesar Rp. 375.000,- untuk urea, Rp. 225.000,- untuk TSP,

Rp. 350.000,- untuk KCl dan Rp. 500.000,- atau biaya total pemupukan per hektar
21

sebesar Rp. 1.450.000,-(periksa lampiran 2). Biaya ini lebih kecil dibandingkan

dengan kebutuhan pupuk sesuai dengan anjuran pemerintah, yaitu untuk urea 200

kg/ha, TSP 100 kg/ha, KCl 100 kg/ha dan pupuk organik/kandang sebanyak 2

ton/ha

4.2.1.3. Pestisida

Pestisida yang digunakan oleh petani tergantung dari petani itu sendiri.

Pada saat penelitian dilakukan banyak lahan sawah petani yang terserang hama

wereng sehingga menyebabkan banyaknya jumlah pestisida yang digunakan oleh

petani. Hasil wawancara dengan responden diketahui bahwa banyaknya pestisida

yang digunakan karena hama yang menyerang sawah mereka dianggap sudah

kebal terhadap pestisida yang diberikan.

Pestisida yang digunakan oleh petani di lokasi penelitian terdiri dari dua

jenis yaitu pestisida Antracol dan pestisida Dithene M-45. Penggunaan pestisida

dilakukan dengan cara mencampurkannya kemudian disemprotkan ketanaman

padi. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari. Rata-rata penyemprotan pestisida

oleh petani dilakukan sesuai dengan keinginan petani tersebut. Jika oleh petani

dinilai tanaman padinya memerlukan pestisida, penyemprotan bisa dilakukan

hingga empat kali dalam satu masa tanam. Hal ini menyebabkan

jumlah/konsentrasi pestisida yang digunakan melebihi dari ketentuan yang di

anjurkan pemerintah. Jumlah rata-rata pestisida yang digunakan responden per

hektar lahan adalah sebanyak 2 liter pestisida Antracol dan 2 kilogram pestisida

Dithene M-45. Dengan harga pestisida Antracol sebesar Rp. 170.000/liter dan
22

pestisida Dithene M-45 Rp. 185.000 per kg, maka diperoleh kebutuhan biaya per

hektar sebesar Rp. 340.000 untuk pestisida Antracol dan Rp. 370.000 untuk

pestisida Dithene M-45 atau biaya total sebesar Rp. 710.000/Ha

4.2.1.4. Tenaga kerja

Sumber tenaga kerja yang digunakan responden dalam usaha taninya

terbagi atas dua kelompok besar yaitu tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) dan

tenaga kerja luar keluarga (TKLK). Penggunaan tenaga kerja ini terdiri dari

pekerjaan persiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyemprotan pestisida dan

pemanenan.

Hasil yang diperoleh di lokasi penelitian, tenaga kerja yang digunakan

dalam semua kegiatan usaha tani padi tersebut seluruhnya dikerjakan oleh tenaga

kerja laki-laki. Cara pengupahan yang dilakukan responden pada umumnya

dengan borongan, yaitu petani akan membayar upah kepada tenaga kerja (TKLK)

sesuai dengan luas lahan yang akan dikerjakan. Pada umumnya responden

mengupahkan hampir semua jenis pekerjaan kepada orang lain berdasarkan jenis

pekerjaannya yaitu mengolah tanah, penanaman, pemupukan, penyiangan dan

pemanenan. Pengupahan dilakukan berdasarkan ukuran yang berlaku di lokasi

penelitian, rante (25 m x 25 m). Besaran 1 rante sekitar 0,0625 Ha (1 ha = 16

rante). Untuk biaya pengolahan tanah, upah yang rata-rata per rante sebesar Rp.

62.500,- penanaman sebesar Rp. 50.000,- pemupukan dan penyiangan masing-

masing Rp. 30.000,- dan pemanenan sebesar Rp. 75.000,- atau total biaya yang

dikeluarkan per responden sebesar Rp. 247.500/rante atau Rp. 3.960.000/ha.


23

Sementara untuk biaya tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga

berdasarkan pendekatan formulasi dan wawancara yang dilakukan diperoleh

informasi bahwa tenaga kerja dalam keluarga sebagian besar hanya

melaksanakan pekerjaan pemelihataan dan perontokan hasil panen. Dari lampiran

3 diketahui jumlah nominal untuk TKDK adalah sebesar Rp. Rp. 1.188.000,-.

Dengan demikian jumlah biaya untuk penggunaan tenaga kerja dalam analisa

usaha tani SRI pada kelompok tani kusangka jaya adalah sebesar Rp.

5.148.000/Ha..

4.2.2. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Komponen yang termasuk biaya tetap dalam penelitian ini adalah semua

peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produksi padi. Jenis alat pertanian

yang digunakan dalam kegiatan padi adalah cangkul, arit/sabit, parang, karung

dan alat semprot hama. Cangkul digunakan untuk menggemburkan tanah,

arit/sabit digunakan untuk menyiangi ilalang yang ada di sekitar lahan sawah, alat

semprot hama digunakan sebagai wadah penyemprot pestisida untuk memberantas

hama yang mengganggu tanaman. Sementara itu goni digunakan sebagai media

untuk mengumpulkan hasil panen. Berdasarkan hasil wawancara denagn

responden di lokasi penelitian, diketahui bahwa peralatan yang digunakan oleh

petani rata-rata merupakan milik pribadi. Walaupun demikian, dalam hal penelitian

analisa usaha tani ini, biaya peralatan tersebut tetap dimasukkan dalam

perhitungannya. Metode penghitugannya adalah dengan cara menjumlahkan harga

masing-masing peralatan di kalikan dengan jumlah yang dimiliki oleh masing-


24

masing responden lalu dikurangi degan nilai penyusutan peralatan tersebut.

Pengurangan nilai penyusutan ini perlu dilakukan karena dengan bertambahnya

umur peralatan, maka nilai peralatan tersebut semakin berkurang.

Metode perhitungan penyusutan alat pertanian dalam penelitian ini

menggunakan metode penyusutan garis lurus, yaitu nilai total alat di bagi dengan

umur ekonomis masing-masing alat setelah dikurangi nilai residu. Semua alat

pertanian dalam penelitian ini menggunakan asumsi nilai residu sama dengan nol.

Lampiran 1 menunjukkan bahwa nilai penyusutan alat pertanian sebesar Rp

61.050. Kecilnya nilai ini dikarenakan pemakaian alat yang masih berumur dua

setengah bulan dari masa perolehannya. Selanjutnya biaya penyusutan peralatan

pertanian ini dihitung sebagai komponen biaya yang di perhitungkan.

4.3. Produksi dan nilai produksi

Penerimaan usaha tani padi terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan

yang diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan yang diterima oleh

petani dalam bentuk uang tunai hasil dari penjualan produksi usaha taninya.

Penerimaan yang diperhitungkan adalah penerimaan yang diterima petani dalam

bentuk konsumsi padi dari hasil usahataninya. Jumlah dari penerimaan tunai dan

penerimaan yang diperhitungkan adalah penerimaan total petani untuk tiap

kilogram padi yang dijual.

Harga yang diterima petani atas padinya memiliki banyak ragam, hal ini

dikarenakan perbedaan waktu panen, kualitas padi yang dijual dan metode

penjualan hasil padi yang dilakukan. Penerimaan tunai adalah hasil perkalian
25

antara hasil produksi yang dijual dengan harga yang diterima ditambah dengan

padi yang disimpan dikurangi padi yang dikonsumsi dikalikan dengan harga jual

yang berlaku saat itu. Penerimaan yang diperhitungkan adalah hasil perkalian dari

jumlah padi yang dikonsumsi dikalikan dengan harga yang berlaku saat padi

tersebut disimpan. Pada penelitian ini hasil usaha tani petani responden dijual

dalam gabah. Harga gabah yang diterima petani responden adalah sebesar Rp

4.000,00 per kilogram. Dengan jumlah produksi rata-rata sebesar 3.594,25 kg,

diperoleh penerimaan total responden sebesar Rp 14.377.000,-

4.4. Keuntungan Usaha Tani

Analisis pendapatan usaha tani padi menggunakan pendek atan

perhitungan penerimaan dan biaya usaha tani perhektar permusim tanam. Hal ini

dilakukan karena tanaman padi di Gampong Masjid hanya diproduksi sebanyak

dua kali dalam satu tahun, yaitu pada periode tanam Januari-April dan Juni.

Periode produksi padi tertinggi pada bulan Januari-April yaitu pada saat musim

hujan.

Analisis yang digunakan untuk menghitung pendapatan usaha tani

mengacu pada konsep pendapatan atas biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tunai

dan biaya total. Biaya tunai adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam bentuk

tunai untuk melakukan kegiatan usaha tani padi seperti biaya pembelian bibit,

pupuk dan biaya tenaga kerja luar keluarga. Biaya total adalah biaya tunai

ditambah dengan biaya diperhitungkan. Biaya diperhitungkan adalah seluruh

biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan aktifitas usaha tani dalam
26

bentuk biaya tidak tunai seperti biaya tenagakerja dalam keluarga. Total

pendapatan usaha tani yang diusahakan kelompok tani kusangka jaya adalah

sebesar Rp. 6.847.950,- (periksa lampiran 6).

4.5. Break Even Point (BEP)

4.5.1. BEP atas Volume Produksi

Perhitungan BEP atas dasar unit produksi menggambarkan produksi

minimal yang harus dihasilkan dalam usahatani agar tidak mengalami kerugian.

Volume produksi ini adalah membandingkan antara rata-rata biaya yang

dikeluarkan oleh per petani sempel dengan rata-rata harga produksi gabah padi

yang dijual. Dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

( )

( )

( )

Artinya pada produksi 1.882,26 Kg usahatani padi sawah di daerah penelitian

tidak rugi karena angka produksi gabah tersebut masih berada di bawah produksi

sebenarnya, yaitu 3.594,25 kg.


27

4.5.2. BEP atas Harga Produksi

Perhitungan Break Even Point (BEP) produksi menggambarkan harga

terendah dari produksi padi sawah yang dihasilkan. Harga BEP ini adalah

membandingkan antara rata-rata biaya yang dikeluarkan dengan rata-rata

produksi yang dihasilkan.

Agar usahatani untung, maka petani harus menjual produksi gabah padi di

atas harga dasar ini. Perhitungan BEP produksi dapat dilihat sebagai berikut :

( )

( )

( )

BEP (P) sebesar Rp 2.095,- menunjukan bahwa masih berada dibawah harga

pasar (Rp. 4000), berarti usahatani padi tersebut masih menguntungkan.

4.6. R/C rasio

Analisis R/C rasio terdiri dari R/C rasio atas biaya tunai dan R/C rasio atas
biaya total. R/C rasio atas biaya tunai diperoleh dari rasio antara penerimaan total
dengan pengeluaran tunai. R/C rasio atas biaya total diperoleh dari rasio
penerimaan total dengan pengeluaran total. Suatu usaha dapat dikatakan
menguntungkan dan layak untuk diusahakan apabila nilai R/C rasio lebih besar
dari satu (R/C>1), semakin tinggi nilai R/C menunjukkan bahwa penerimaan yang
diperoleh semakin besar. Namun apabila nilai R/C lebih kecil dari satu (R/C <1),
maka usaha ini tidak mendatangkan keuntungan sehingga tidak layak untuk
28

diusahakan. Berikut disajikan R/C rasio usaha tani responden berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan.
Berdasarkan lampiran 10, hasil perhitungan nilai R/C rasio atas biaya
tunai responden sebesar 2,29 dan terhadap biaya total sebesar 1,91. Ini berarti bahwa
setiap pengeluaran tunai sebesar Rp1,00 akan menghasilkan penerimaan sebesar
Rp 2,29 Atau dengan perkataan lain, analisa usaha yang dilakukan bersifat
feasible atau layak untuk diteruskan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian analisis pendapatan usahatani dengan metode SRI di

Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, dapat

disimpulkan

1. Keuntungan usaha tani SRI atas biaya total adalah sebesar Rp. 6.847.950,-

yang berasal dari pengurangan antara pendapatan sebesar Rp. 14.377.000

dan pembiayaan sebesar Rp. 7.529.050,-

2. Hasil perhitungan R/C rasio atas biaya tunai responden diperoleh nilai

sebesar 2,29 (penerimaan total Rp. 14.377.000 dan pengeluaran tunai Rp.

6.280.000) Ini memiliki arti bahwa setiap pengeluaran tunai sebesar Rp 1,00

akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2,29 sehingga usaha tani ini layak

untuk dilanjutkan atau menguntungkan.

5.2. Saran

1. Petani-petani yang berada di Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI

khususnya dan masyarakat petani Kabupaten Aceh Barat pada umumnya

agar dapat menggunakan metode SRI dalam melakukan usaha tani padi

karena lebih menguntungkan

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan tingkat pendapatan petani SRI di lokasi lainnya.

29
30

3. Kepada Pemda Aceh Barat agar senantiasa melakukan bimbingan dan

sosialisasi kepada para petani dalam rangka meningkatkan kemampuan

dan pengetahuan petani.


DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1983. Dasar-dasar bercocok tanam., Yogyakarta. Kansius

------, 1990. Budidaya Tanaman Padi., Yogyakarta. Kansius

Akley, G. 1983. Teori makro ekonomi. Terjemahan Paul Sihothan. Universitas


Indonesia, Jakarta.
Bambang dan Aristansi 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Bandung Citra
Praya.

BPS 2010, Sensus Pertanian. BPS Aceh Barat. Meulaboh

Daniel , M.2004. Pengantar ekonomi pertanian. Jakarta. PT. Bumi Aksara.

Fuad, M. Dkk. 2003. Pengantar Bisnis. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Gilarso, T. 1992. Pengantar ilmu ekonomi bagian makro. Yogyakarta. Kanisius.

Hadisaputro, S. 1985. Biaya dan pendapatan didalam usahatani. Departemen


Ekonomi Pertanian. UGM Yogyakarta

Jhingan, ML. (2003). Ekonomi Pembangun dan Perencanaan. Padang PT. Raja
Grafindo.

Mosher, A.T. 1991. Mengerakkan dan membangun pertanian, dinas pendidikan


Departemen Pertanian. Jakarta.CV Yusa Guna,

Mubyarto. 1991. Pengantar eknomi pertanian, Edisi – 3 Lembaga Penelitian


pendidikan dan penerangan ekonomi social, Jakarta.

-----------. 1994. Pengantar ekonomi pertanian. Jakarta. LP3ES.

Noor, Hendrifaisal. 2007. Ekonomi manajerial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nurmanaf , A,R 2003. Karakteristik Rumah Tangga Petani Sempit. J SOCA

Soedarsono, H. 1995. Pengantar ekonomi mikro. Jakarta. PT. Raja Grafindo persada.

-------------, H. 1995. Analisis Usahatani. UI. Jakarta

Soekarwati , 1994. Ilmu usahatani dan penelitian untuk pengembangan petani


Kecil. Jakarta, UI,

31
32

Sidik , Mulyo. 2004. Indonesia Rice Policy In View of Trade Liberalization. FAO
Rice Conference. 12-13 February, Rome, Italy.

Srirande, 2012, “pertumbuhan provinsi agrasis”, Jakarta. Kencana,

Sugeng HR, 2001. Bercocok tanam padi. Semarang Aneka ilmu.

Supari, D. H. 2001. Manajemen produksi dan operasional agrabisni hortikultura.


Kelompok Gramedia, Jakarta.

Suparyono dkk. 1993. Padi.Jakarta. Penebar Swadaya

Wahyunto. 2009. Lahan sawah diindonesia sebagai pendukung ketahanan Pengen


nasional. Bogor. BBSDLP,
Lampiran 1 Biaya Tetap (Fixed Cost) Usahatani Padi SRI Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015
Cangkul Parang Sabit
Vol Harga Biaya U. Eko Susut Vol Harga Biaya U. Eko Susut Vol Harga Biaya U. Eko Susut
Responden
(Unit) (Rp/Unit) (Rp) (Thn) (Rp) (Unit) (Rp/Unit) (Rp) (Thn) (Rp) (Unit) (Rp/Unit) (Rp) (Thn) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 3 50.000 150.000 2 15.000 3 50.000 150.000 4 7.500 3 40.000 120.000 2,5 9.600
2 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
3 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
4 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
5 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
6 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
7 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
8 1 50.000 50.000 2 5.000 1 50.000 50.000 4 2.500 1 40.000 40.000 2,5 3.200
9 3 50.000 150.000 2 15.000 3 50.000 150.000 4 7.500 3 40.000 120.000 2,5 9.600
10 1 50.000 50.000 2 5.000 1 50.000 50.000 4 2.500 1 40.000 40.000 2,5 3.200
11 3 50.000 150.000 2 15.000 3 50.000 150.000 4 7.500 3 40.000 120.000 2,5 9.600
12 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
13 1 50.000 50.000 2 5.000 1 50.000 50.000 4 2.500 1 40.000 40.000 2,5 3.200
14 1 50.000 50.000 2 5.000 1 50.000 50.000 4 2.500 1 40.000 40.000 2,5 3.200
15 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
16 1 50.000 50.000 2 5.000 1 50.000 50.000 4 2.500 1 40.000 40.000 2,5 3.200
17 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
18 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
19 2 50.000 100.000 2 10.000 2 50.000 100.000 4 5.000 2 40.000 80.000 2,5 6.400
20 1 50.000 50.000 2 5.000 1 50.000 50.000 4 2.500 1 40.000 40.000 2,5 3.200
Jumlah 37 1.000.000 1.850.000 40 185.000 37 50.000 1.850.000 80 92.500 37 800.000 1.480.000 50 118.400
Rata-Rata 2 50.000 92.500 2 9.250 2 50.000 92.500 4 4.625 2 40.000 74.000 3 5.920

33
Lanjutan......

Hand Sprayer Karung (Goni) Total


Vol Harga Biaya U. Eko Susut Vol Harga Biaya U. Eko Susut Penyusutan Alat
(Unit) (Rp/Unit) (Rp) (Thn) (Rp) (Unit) (Rp/Unit) (Rp) (Thn) (Rp) (Rp)
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
2 285.000 570.000 2 57.000 40 3.000 120.000 1,5 16.000 105.100
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 14 3.000 42.000 1,5 5.600 44.800
2 285.000 570.000 2 57.000 40 3.000 120.000 1,5 16.000 105.100
1 285.000 285.000 2 28.500 14 3.000 42.000 1,5 5.600 44.800
2 285.000 570.000 2 57.000 40 3.000 120.000 1,5 16.000 105.100
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 14 3.000 42.000 1,5 5.600 44.800
1 285.000 285.000 2 28.500 14 3.000 42.000 1,5 5.600 44.800
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 14 3.000 42.000 1,5 5.600 44.800
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 20 3.000 60.000 1,5 8.000 57.900
1 285.000 285.000 2 28.500 14 3.000 42.000 1,5 5.600 44.800
23 5.700.000 6.555.000 40 655.500 424 3.000 1.272.000 30 169.600 1.221.000
1 285.000 327.750 2 32.775 21 3.000 63.600 2 8.480 61.050

34
Lampiran 2 Biaya Berubah Usahatani Padi SRI di Gampong Mesjid Kecamatan KawayXVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015
Bibit Pupuk
Luas
Urea TSP KCl Organik
Respon Lahan Harga Vol Biaya
Harga Vol Biaya Harga Vol Biaya Harga Vol Biaya Harga Vol Biaya
(Ha) (Rp/Kg) (Kg) (Rp)
(Rp/Kg) (Kg) (Rp) Rp/Kg (Kg) (Rp) (Rp/Kg) (Kg) (Rp) Rp/Kg (Kg) (Rp)
1 2 3 4 5 (3x4) 6 7 8 (6x7) 9 10 11 (9x10) 12 13 14 (12x13) 15 16 17 (15x16)
1 2,00 8.000 40,00 320.000 2.500 300 750.000 3.000 150 450.000 8.000 100 800,000 500 2000 1.000.000
2 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
3 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
4 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
5 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
6 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
7 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
8 0,5 8.000 10,00 80.000 2.500 75 187.500 3.000 38 112.500 8.000 25 200,000 500 500 250.000
9 2,00 8.000 40,00 320.000 2.500 300 750.000 3.000 150 450.000 8.000 100 800,000 500 2000 1.000.000
10 0,5 8.000 10,00 80.000 2.500 75 187.500 3.000 38 112.500 8.000 25 200,000 500 500 250.000
11 2,00 8.000 40,00 320.000 2.500 300 750.000 3.000 150 450.000 8.000 100 800,000 500 2000 1.000.000
12 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
13 0,5 8.000 10,00 80.000 2.500 75 187.500 3.000 38 112.500 8.000 25 200,000 500 500 250.000
14 0,5 8.000 10,00 80.000 2.500 75 187.500 3.000 38 112.500 8.000 25 200,000 500 500 250.000
15 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
16 0,5 8.000 10,00 80.000 2.500 75 187.500 3.000 38 112.500 8.000 25 200,000 500 500 250.000
17 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
18 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
19 1,00 8.000 20,00 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1000 500.000
20 0,5 8.000 10,00 80.000 2.500 75 187.500 3.000 38 112.500 8.000 25 200,000 500 500 250.000
Jlh 20,00 160.000 400 3.200.000 50.000 3.000 7.500.000 60.000 1.500 4.500.000 160.000 1.000 8,000,000 10.000 20.000 10.000.000
Rata2 1,00 8.000 20 160.000 2.500 150 375.000 3.000 75 225.000 8.000 50 400,000 500 1.000 500.000

35
Lamjutan ....
Pestisida
Luas
Dithene M-45 Antrocol Biaya Total
Responden Lahan
Harga Vol Biaya Harga Vol Biaya (Rp)
(Ha)
(Rp/Kg) (Kg) (Rp) (Rp/ltr) (Liter) (Rp)
1 2 18 19 20 (18x19) 21 22 23 (21x22) 24
1 2,00 185.000 4,00 740.000 170.000 4,00 680.000 4.640.000
2 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
3 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
4 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
5 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
6 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
7 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
8 0,5 185.000 1,00 185.000 170.000 1,00 170.000 1.160.000
9 2,00 185.000 4,00 740.000 170.000 4,00 680.000 4.640.000
10 0,5 185.000 1,00 185.000 170.000 1,00 170.000 1.160.000
11 2,00 185.000 4,00 740.000 170.000 4,00 680.000 4.640.000
12 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
13 0,5 185.000 1,00 185.000 170.000 1,00 170.000 1.160.000
14 0,5 185.000 1,00 185.000 170.000 1,00 170.000 1.160.000
15 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
16 0,5 185.000 1,00 185.000 170.000 1,00 170.000 1.160.000
17 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
18 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
19 1,00 185.000 2,00 370.000 170.000 2,00 340.000 2.320.000
20 0,5 185.000 1,00 185.000 170.000 1,00 170.000 1.160.000
Jumlah 20,00 3.700.000 40 7.400.000 3.400.000 40 6.800.000 46.400.000
Rata-Rata 1,00 185.000 2 370.000 170.000 2 340.000 2.320.000

36
Lampiran 3 Biaya Berubah (Tenaga Kerja) Usahatani Padi SRI di Gampong Mesjid Kecamatan KawayXVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

Luas Olah lahan Penanaman Pemeliharaan


Responden Lahan Harga Biaya Harga Biaya Harga Biaya
(Ha) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha) (Rp)
2 3 4 (2x3) 5 6 (2x5) 7 8 (2x7)
1 2,00 1.000.000 2.000.000 800.000 1.600.000 788.000 1.576.000
2 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
3 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
4 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
5 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
6 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
7 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
8 0,50 1.000.000 500.000 800.000 400.000 788.000 394.000
9 2,00 1.000.000 2.000.000 800.000 1.600.000 788.000 1.576.000
10 0,50 1.000.000 500.000 800.000 400.000 788.000 394.000
11 2,00 1.000.000 2.000.000 800.000 1.600.000 788.000 1.576.000
12 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
13 0,50 1.000.000 500.000 800.000 400.000 788.000 394.000
14 0,50 1.000.000 500.000 800.000 400.000 788.000 394.000
15 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
16 0,50 1.000.000 500.000 800.000 400.000 788.000 394.000
17 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
18 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
19 1,00 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000
20 0,50 1.000.000 500.000 800.000 400.000 788.000 394.000
Jumlah 20 20.000.000 20.000.000 16.000.000 16.000.000 15.760.000 15.760.000
Rata-Rata 1 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 788.000 788.000

37
Penyiangan Pemupukan Pemanenan Perontokan Biaya TK
Harga Biaya Harga Biaya Harga Biaya Harga Biaya Total
(Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha) (Rp) (Rp/Ha)
9 10 (2x9) 11 12 (2x11) 13 14 (2x13) 15 16 (2x15) 17
480.000 960.000 480.000 960.000 1.200.000 2.400.000 400.000 800.000 10.296.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 240.000 480.000 240.000 1.200.000 600.000 400.000 200.000 2.574.000
480.000 960.000 480.000 960.000 1.200.000 2.400.000 400.000 800.000 10.296.000
480.000 240.000 480.000 240.000 1.200.000 600.000 400.000 200.000 2.574.000
480.000 960.000 480.000 960.000 1.200.000 2.400.000 400.000 800.000 10.296.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 240.000 480.000 240.000 1.200.000 600.000 400.000 200.000 2.574.000
480.000 240.000 480.000 240.000 1.200.000 600.000 400.000 200.000 2.574.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 240.000 480.000 240.000 1.200.000 600.000 400.000 200.000 2.574.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000
480.000 240.000 480.000 240.000 1.200.000 600.000 400.000 200.000 2.574.000
9.600.000 9.600.000 9.600.000 9.600.000 24.000.000 24.000.000 8.000.000 8.000.000 102.960.000
480.000 480.000 480.000 480.000 1.200.000 1.200.000 400.000 400.000 5.148.000

38
Lampiran 4 Biaya Total Usahatani Padi SRI di Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

Biaya Berubah Biaya


Biaya Tetap
Responden Saprodi Tenaga Kerja Total
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 (2+3+4)
1 105.100 4.640.000 10.296.000 15.041.100
2 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
3 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
4 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
5 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
6 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
7 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
8 44.800 1.160.000 2.574.000 3.778.800
9 105.100 4.640.000 10.296.000 15.041.100
10 44.800 1.160.000 2.574.000 3.778.800
11 105.100 4.640.000 10.296.000 15.041.100
12 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
13 44.800 1.160.000 2.574.000 3.778.800
14 44.800 1.160.000 2.574.000 3.778.800
15 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
16 44.800 1.160.000 2.574.000 3.778.800
17 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
18 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
19 57.900 2.320.000 5.148.000 7.525.900
20 44.800 1.160.000 2.574.000 3.778.800
Jumlah 1.221.000 46.400.000 102.960.000 150.581.000
Rata-Rata 61.050 2.320.000 5.148.000 7.529.050

39
Lampiran 5 Produksi dan Nilai Produksi Usahatani Padi Sawah di Gampong Mesjid Kecamatan Kaway XVI
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

Luas Lahan Produksi Harga


Sampel Nilai Produksi
(Ha) (Kg) (Rp/Kg)
1 2 3 4 7 (4+6)
1 2,00 6.875 4000 27.500.000
2 1,00 3.897 4000 15.588.000
3 1,00 3.657 4000 14.628.000
4 1,00 3.924 4000 15.696.000
5 1,00 3.232 4000 12.928.000
6 1,00 3.654 4000 14.616.000
7 1,00 3.786 4000 15.144.000
8 0,50 1.989 4000 7.956.000
9 2,00 6.997 4000 27.988.000
10 0,50 1.997 4000 7.988.000
11 2,00 6.874 4000 27.496.000
12 1,00 3.321 4000 13.284.000
13 0,50 1.674 4000 6.696.000
14 0,50 1.576 4000 6.304.000
15 1,00 3.877 4000 15.508.000
16 0,50 1.567 4000 6.268.000
17 1,00 3.434 4000 13.736.000
18 1,00 3.832 4000 15.328.000
19 1,00 3.790 4000 15.160.000
20 0,50 1.932 4000 7.728.000
Jumlah 20,00 71.885 80.000 287.540.000
Rata-Rata 1,00 3.594,25 4000 14.377.000

40

Anda mungkin juga menyukai